PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN PEMBELAJARAN PEDAGOGI REFLEKTIF
PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN
KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI PADA
SISWA KELAS IV SD KANISIUS TOTOGAN TAHUN
AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh :
CATUR ARIF RAHMAN
101134038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN PEMBELAJARAN PEDAGOGI REFLEKTIF
PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN
KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI PADA
SISWA KELAS IV SD KANISIUS TOTOGAN TAHUN
AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh :
CATUR ARIF RAHMAN
101134038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014


i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
 Allah SWT
 Orang tuaku :
Alm. Sukoyo Bapakku dan Kasmini Ibuku
 Kakakku dan adikku :
Eko Prasetyo, Dwi Suryono, Tri Nurkhayati, Panca Ari Fitriani.
 Kakak Iparku :

Atik Widyastuti, Hermin Yanuar Rahmawati, Heni Puspito Hadi.
 Keponakan-kepanakanku :
Keisha Ata Aurelia, Aditya Bayu Wisnutama, Ganesa Aulia Ramadanti,
Devdan Javas Narayan, dan Cleintanos Al-Faruq.
 Dosen Pembimbingku :
Drs. Paulus Wahana, M.Hum.
Elisabeth Desiana Mayasari S.Psi.,M.A.
 Teman-teman, motivator dalam menyelesaikan skripsiku :
Astri, Winda, Yuni, Angga, Rido, Kismet, Suster Patrice.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO

“DIAM ADALAH EMAS, BERBICARA PADA SAAT WAKTU
YANG TEPAT ADALAH BERLIAN”

v


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 6 Juni 2014
Penulis,

Catur Arif Rahman

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama


: Catur Arif Rahman

Nomor Mahasiswa

: 101134038

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENERAPAN PEMBELAJARAN PEDAGOGI REFLEKTIF PADA MATA PELAJARAN
PKN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI
PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS TOTOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma baik untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu ijin dari saya atau memberi royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 6 Juni 2014

Yang menyatakan,

Catur Arif Rahman

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Penerapan Pembelajaran Pedagogi Reflektif Pada Mata Pelajaran PKN
Untuk Meningkatkan Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi Pada Siswa
Kelas IV SD Kanisius Totogan Tahun Ajaran 2013/2014.
Catur Arif Rahman
101134038
Pembelajaran PKn di SD Kanisius Totogan kurang disertai dengan
penanaman nilai-nilai globalisasi. Hal ini dikarenakan pendidik belum secara
maksimal menyampaikan nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam materi yang
sedang dipelajari sehingga penanaman nilai pada diri siswa menjadi kurang.
Pendidik juga kurang bisa mengemas pembelajaran dengan kreatif, model-model
pembelajaran belum nampak diterapkan pada siswa. Hal inilah yang
melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk

meningkatkan dan mengetahui peningkatan kesadaran siswa akan nilai globalisasi
dengan menggunakan Pembelajaran Pedagogi Reflektif.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom
action research) yang dilakukan di SD Kanisius Totogan pada bulan April 2014.
Kelas penelitian yang digunakan adalah kelas IV. Penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus pembelajaran dengan setiap siklus satu kali pertemuan. Untuk
pengumpulan data dilakukan dengan memberi lembar skala sikap.
Hasil presentase siswa menunjukkan bahwa ada peningkatan kesadaran
menggunakan penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif bagi siswa kelas IV SD
Kanisius Totogan . Hal tersebut dapat ditunjukkan dari kenaikan presentase
jumlah siswa yang mencapai kesadaran akan nilai globalisasi. Pada indikator 1
kondisi awal memperoleh presentase 60,86 %. Siklus 1 indikator 1 memperoleh
presentase 91,30 %. Siklus 2 indikator 1 memperoleh 91,30 %. Kemudian pada
indikator 2 kondisi awal memperoleh presentase 56,52 %. Siklus 1 indikator 2
memperoleh presentase 73,91 %. Siklus 2 pada indikator 2 memperoleh
presentase 91,30 %. Pada indikator 3 kondisi awal memperoleh presentase 56,52
%. Siklus 1 indikator 3 memperoleh presentase 69,56 %. Siklus 2 indikator 3
memperoleh presentase 95,65 %. Indikator 4 kondisi awal memperoleh 52,17 % s.
Siklus 1 indikator 4 memperoleh presentase 86,95 %. Siklus 2 pada indikator 4
memperoleh presentase 86,95 %. Indikator 5 pada kondisi awal memperoleh

presentase 73,91 %. Siklus 1 indikator 5 memperoleh presentase 100 %. Siklus 2
pada indikator 5 memperoleh 100 %.
Kata kunci : Mata Pelajaran PKN, Pedagogi Reflektif, Nilai Globalisasi.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The Implementation of Reflective Pedagogy Learning in Civics to Improve
Students Awareness of Globalization Values for Grade IV Stedents of SD
Kanisius Totogan Year 2013/2014
Catur Arif Rahman
101134038
The civics learning process in elementary Kanisius Totogan was less
accompanied by the values of globalization. It was caused that educators had not
been optimally convey Pancasila values contained in the material being studied so
that to instill values on students becoming less. Educators can not create a creative
learning atmosphere, the learning models had not been implemented yet. This
facts which drove the researcher to conduct the research which was aimed to
know the improvement of students awareness in globalization value using

Reflectif pedagogy learning.
This research belong to an action research (classroom action research)
performed in SD Canisius Totogan in April 2014. The subject of the research was
grade IV students. This study was conducted in two cycles with each cycle
consists of one meeting. The data collection is done by making a sheet of attitude
scale.
The results precentage showed that there is an improvement of students
awareness after the application of Reflective Pedagogical Paradigm on fourth
grade students Canisius Totogan. It can be shown from the increase in the
percentage of quantity reach out students awareness. In the initial condition
indicators 1 gained percentage 60.86%. Cycle 1 indicator 1 percentage gaining
91.30%. Cycle 2 indicator 1 gained 91.30%. Then the initial conditions obtaining
indicator 2 percentage 56.52%. Cycle 1 indicator 2 percentage gaining 73.91%.
Cycle 2 on indicator 2 percentage gaining 91.30%. In the initial condition
indicators 3 gained percentage 56.52%. Cycle 1 indicator 3 percentage gaining
69.56%. Cycle 2 indicator 3 percentage gaining 95.65%. Indicator 4 initial
conditions obtaining 52.17%. Cycle 1 indicator 4 gained percentage 86.95%.
Cycle 2 on indicator 4 percentage gaining 86.95%. Indicator 5 on initial
conditions obtaining percentage 73.91%. Cycle 1 indicator 5 gained percentage
100%. Cycle 2 on 5 indicators gained 100%.

Keywords: Civics Lesson, Reflective Pedagogy, Globalization value.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada ALLAH SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan
Pembelajaran Pedagogi Reflektif Pada Mata Pelajaran PKn Untuk Meningkatkan
Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi Pada Siswa Kelas IV SD Kanisius
Totogan Tahun Ajaran 2013/2014”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam proses penyusunan
skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. Dosen Pembimbing 1 yang selalu membuat
saya pusing tujuh keliling dengan kata-kata filsufnya.
4. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku Dosen Pembimbing II
yang selalu memberikan warna bagi saya dengan kecantikannya.
5. Tri Utami, selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Totogan, yang telah
memberikan ijin penelitian di kelas IV SD Kanisius Totogan.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. T.A. Siti Purwanti, selaku guru mata pelajaran PKn kelas IV SD Kanisius
Totogan yang telah berkenan untuk berkolaborasi dengan penulis,
memberikan waktu, tenaga, pikiran dan semangat serta ijin untuk
melakukan penelitian di kelas IV SD Kanisius Totogan.
7. Siswa kelas IV SD Kanisius Totogan yang telah bersedia menjadi subjek
penelitian ini.
8. Kedua orangtuaku, Alm. Bapak Sukoyo dan Ibu Kasmini yang
memberikan doa, dukungan dan cinta untuk keselamatan dan keberhasilan
putranya.
9. Ketiga kakakku Eko Prasetya, Dwi Suryono, Tri Nurkhayati, adikku Panca
Ari Fitriani yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat, kalian
semua adalah panutanku.
10. Kakak iparku Atik Widyastuti, Hermin Yanuar Rahmawati, Heni Puspito
Hadi, dan keponakanku tercinta Keisha, Adit, Annes, Devan, dan Clein
yang telah memberikan doa, dukungan, semangat serta keceriaan bagi
saya.
11. Teman-teman seperjuangan keluarga payung PTK (Astri, Winda, Yuni,
Angga, Rido, Kismet, Hendri, Nissa, Windi, Suster Patrice, Ari, Endah,)
yang telah memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
12. Teman-teman kos Jembatan Merah No. 96 B yang telah menjadi keluarga
selama penulis menjalani dan menyelesaikan studi.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Yogyakarta, 6 Juni 2014
Penulis,

Catur Arif Rahman

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
PERSEMBAHAN.................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi
PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................................. vii
ABSTRAK .............................................................................................. viii
ABSTRACT .............................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................. x
DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ..................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah................................................................... 6
1.4 Definisi Operasional ............................................................... 6
1.5 Tujuan Penelitian .................................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka ...................................................................... 9
2.1.1 PKn .............................................................................. 9
2.1.1.1 Hakikat PKn ...................................................... 9
2.1.1.2 Pembelajaran PKN di Sekolah Dasar ................. 10

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.1.3 PKN Sebagai Pendidikan Nilai .......................... 10
2.1.2 Kesadaran ..................................................................... 12
2.1.2.1 Pengertian Kesadaran ........................................ 12
2.1.2.2 Indikator Kesadaran .......................................... 13
2.1.3 Nilai.............................................................................. 14
2.1.3.1 Pengertian Nilai.................................................. 14
2.1.3.2 Jenis-Jenis Nilai ................................................. 15
2.1.3.3 Kesadaran Akan Nilai Globalisasi ...................... 16
2.1.4 Pembelajaran Pedagogi Reflektif .................................. 17
2.1.4.1 Pengertian Pedagogi Reflektif ........................... 17
2.1.4.2 Tujuan Pedagogi Reflektif ................................. 18
2.1.4.3 Langkah-Langkah Pedagogi Reflektif................ 19
2.1.4.4 Kelebihan Pedagogi Reflektif ............................ 23
2.1.5 Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar ................. 25
2.1.6 Globalisasi .................................................................... 26
2.1.6.1 Pengertian Globalisasi ....................................... 26
2.1.6.2 Dampak Globalisasi .......................................... 26
2.1.6.2.1 Dampak Positif ................................... 26
2.1.6.2.2 Dampak Negatif .................................. 27
2.1.6.3 Sikap Terhadap Pengaruh Globalisasi ............... 27
2.2 Penelitian-Penelitian Yang Relevan ...................................... 29
2.3 Kerangka Berfikir ................................................................. 32
2.4 Hipotesis Tindakan ............................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .................................................................. 36
3.2 Setting Penelitian ............................................................... 37
3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................... 37

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2.2 Subjek Penelitian ...................................................... 37
3.2.3 Objek Penelitian ....................................................... 38
3.3 Rencana Tindakan .............................................................. 38
3.3.1 Persiapan .................................................................. 38
3.3.2 Tindakan Tiap Siklus ................................................ 39
3.3.2.1 Siklus 1 ........................................................ 39
3.3.2.2 Siklus 2 ........................................................ 41
3.3.3 Indikator Keberhasilan ............................................. 43
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................. 45
3.5 Instrumen Penelitian........................................................... 45
3.5.1 Non Tes.................................................................... 45
3.6 Instrumen Pengumpulan Data............................................. 53
3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................... 56
3.7.1 Validitas ................................................................... 56
3.7.2 Reliabilitas ............................................................... 58
3.7.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................... 59
3.7.3.1 Uji Validitas Pembelajaran ............................ 59
3.7.3.2 Uji Validitas Pengumpulan Data .................... 65
3.8 Teknik Analisis Data .......................................................... 70
3.9 Jadwal Penelitian ............................................................... 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Awal ..................................................................... 73
4.2 Pelaksanaan Pembelajaran.................................................. 82
4.2.1 Siklus 1 .................................................................... 82
4.2.1.1 Perencanaan .................................................. 82
4.2.1.2 Tindakan ....................................................... 84
4.2.1.3 Pengamatan ................................................... 85

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2.1.4 Refleksi ......................................................... 94
4.2.2 Siklus 2 .................................................................... 94
4.2.2.1 Perencanaan ................................................. 94
4.2.2.2 Tindakan ...................................................... 95
4.2.2.3 Pengamatan .................................................. 96
4.2.2.4 Refleksi ........................................................ 108
4.3. Pembahasan ...................................................................... 108
4.3.1 Peningkatan Presentase Jumlah Siswa Yang Sadar ... 108
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .......................................................................... 114
5.2 Keterbatasan Penelitian......................................................... 116
5.3 Saran .................................................................................... 117
DAFTAR REFERENSI ........................................................................... 118
LAMPIRAN ............................................................................................ 120

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Indikatro Keberhasilan ............................................................. 43
Tabel 3.2 Penjabaran Indikator................................................................. 46
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Skala Sikap ............................................... 47
Tabel 3.4 Skala Sikap Sebelum Validasi .................................................. 48
Tabel 3.5 Skala Sikap Sesudah Validasi ................................................... 50
Tabel 3.6 Kriteria Instrumen Skala Sikap ................................................. 51
Tabel 3.7 Skala Likert .............................................................................. 52
Tabel 3.8 Skala Likert Modifikasi ............................................................ 53
Tabel 3.9 Variabel Penelitian dan Pengumpulan Data .............................. 54
Tabel 3.10 Koefisien Reliabilitas ............................................................. 59
Tabel 3.11 Hasil Validasi Silabus............................................................. 61
Tabel 3.12 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................. 62
Tabel 3.13 Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa ........................................ 63
Tabel 3.14 Hasil Validasi Bahan Ajar ...................................................... 64
Tabel 3.15 Kisi-Kisi Skala Untuk Validitas Empiris................................. 65
Tabel 3.16 Hasil Uji Validitas .................................................................. 67
Tabel 3.17 Hasil Uji Reliabilitas Skala Sikap ........................................... 70
Tabel 3.18 Acuan PAP Tipe 1 .................................................................. 71
Tabel 3.19 Jadwal Penelitian .................................................................... 72
Tabel 4.1 Hasil Skala Sikap Kondisi Awal Indikator 1 ............................. 75
Tabel 4.2 Hasil Skala Sikap Kondisi Awal Indikator 2 ............................. 76
Tabel 4.3 Hasil Skala Sikap Kondisi Awal Indikator 3 ............................. 77
Tabel 4.4 Hasil Skala Sikap Kondisi Awal Indikator 4 ............................. 78
Tabel 4.5 Hasil Skala Sikap Kondisi Awal Indikator 5 ............................. 79
Tabel 4.6 Rangkuman Perhitungan Indikator Pada Kondisi Awal............. 80

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.7 Waktu Pelaksanaan Pembelajaran............................................. 82
Tabel 4.8 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Indikator 1 ...................................... 87
Tabel 4.9 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Indikator 2 ...................................... 88
Tabel 4.10 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Indikator 3 .................................... 89
Tabel 4.11 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Indikator 4 .................................... 90
Tabel 4.12 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Indikator 5 .................................... 91
Tabel 4.13 Rangkuman Perhitungan Indikator Pada Siklus 1.................... 92
Tabel 4.14 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Indikator 1 .................................... 98
Tabel 4.15 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Indikator 2 .................................... 99
Tabel 4.16 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Indikator 3 .................................... 100
Tabel 4.17 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Indikator 4 .................................... 101
Tabel 4.18 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Indikator 5 .................................... 102
Tabel 4.19 Rangkuman Perhitungan Indikator Pada Siklus 2.................... 103
Tabel 4.20 Presentase Jumlah Siswa Yang Sadar ..................................... 105
Tabel 4.21 Indikator Keberhasilan ........................................................... 111

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Konsep Pelaksanaan PPR .............................................. 22
Gambar 2.2 Skema Penelitian Yang Relevan ........................................... 31
Gambar 3.1 Siklus PTK Menurut Kemmis dan Mc Taggart ..................... 37
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Jumlah Siswa Yang Sadar ...................... 106

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Pembelajaran ........................................................ 121
Lampiran 2 Hasil Valididtas Instrumen Pembelajaran Dari Dosen ........... 153
Lampiran 3 Hasil Valididtas Instrumen Pembelajaran Dari Guru ............. 158
Lampiran 4 Instrumen Penelitian Sebelum Validasi ................................. 163
Lampiran 5 Instrumen Penelitian Setelah Validasi ................................... 166
Lampiran 6 Validasi Skala Sikap ............................................................. 169
Lampiran 7 Contoh Hasil Sakla Sikap Kondisi Awal ............................... 171
Lampiran 8 Contoh Hasil Skala Sikap Pada Siklus 1 ................................ 178
Lampiran 9 Contoh Hasil Skala Sikap Pada Siklus 2 ................................ 185
Lampiran 10 Validasi Instrumen .............................................................. 192
Lampiran 11 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa ............................................. 222
Lampiran 12 Refleksi Siswa .................................................................... 246
Lampiran 13 Surat Izin Penelitian ............................................................ 255
Lampiran 14 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ................... 257
Lampiran 15 Foto-Foto Kegiatan ............................................................. 259
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup ......................................................... 262

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa dan negara, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Menurut Undang- Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pendidikan adalah sebagai
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran sehingga peserta didik mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta kemampuan yang diperlukan masyarakat, bangsa
dan negara.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran penting
untuk diajarkan diseluruh tingkat pendidikan. Hal ini terbukti dari penerapan PKn
di tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Adanya PKn di sekolah
diharapkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai dalam kehidupan siswa yang
bermanfaat

untuk

menghadapi

berbagai

masalah

globalisasi

kehidupan

masyarakat dunia. Pendidikan kewarganegaraan juga diharapkan dapat menjadi
bekal bagi siswa untuk mempersiapkan diri berperan serta dalam bermasyarakat
dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab (Wahab, 2011).
Agar terwujudnya pendidikan yang diharapkan, setiap siswa harus
memiliki kesadaran, karena kesadaran memungkinkan siswa memiliki nilai untuk
menyusun rencana dengan sengaja, mempertimbangkan sisi positif dan negatif
suatu situasi sebelum mengambil tindakan atau membiarkan keadaan mereda

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

sendiri, dan lebih selektif dalam menentukan arah untuk meraih tujuan (Given,
2007).
Pada kenyataannya, nilai-nilai pendidikan kurang optimal diterapkan pada
diri siswa kelas IV SD Kanisius Totogan. Berdasarkan observasi di kelas pada
saat pembelajaran PKn, peneliti melihat bahwa pendidik masih cenderung
mengajarkan materi tanpa dikaitkan dengan pendidikan nilai. Pendidik belum
secara maksimal menyampaikan nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam
materi yang sedang dipelajari. Pendidik lebih menekankan konsep dibandingkan
dengan pendidikan nilai, sehingga penanaman nilai pada diri siswa menjadi
kurang. Sampai saat ini pendidik hanya sebatas mentransfer pengetahuan saja,
sehingga yang terjadi ialah pendidik hanya sebatas mencetak angka-angka saja.
Padahal banyak sekali materi PKn yang berhubungan dengan nilai-nilai yang
dapat diterapkan dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pembelajaran, pendidik juga kurang mengemas pembelajaran
dengan kreatif, model-model pembelajaran belum nampak diterapkan pada siswa,
pendidik cenderung menggunakan pembelajaran tradisional dengan menggunakan
metode ceramah sehingga membuat pembelajaran kurang menyenangkan. Hal ini
terbukti dari hasil wawancara kami kepada guru kelas pengampu mata pelajaran
PKn yang mengatakan “dalam mengajar PKn saya hanya mengajar seperti biasa
saja mas, metode yang saya gunakan cenderung ceramah karena menurut saya
dalam pelajaran PKn metode yang cocok ya cuma ceramah, saya hanya
menyampaikan materi kepada siswa, kemudian siswa mendengarkan dan sumber
belajarnya menggunakan buku paket”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Pendidikan nilai yang seharusnya diikutsertakan dalam pembelajaran agar
peserta didik mampu memahami serta sadar akan nilai-nilai yang terkandung
dalam materi yang dipelajari dan dapat mengamalkan nilai-nilai tersebut secara
nalar. Kurangnya penanaman pendidikan nilai di SD Kanisisus Totogan tersebut,
di buktikan dengan cara berpakaian siswa terutama siswa laki-laki yang
mengeluarkan baju seragam sekolah ketika pembelajaran di kelas, kemudian
banyak juga siswa yang membawa handphone (HP), tak jarang siswa laki-laki
memakai aksesoris yang seharusnya tidak dipakai seperti gelang, cincin, dan
kalung. Kemudian gaya rambut mereka juga meniru artis-artis yang sedang tren
saat ini dengan diberi gel atau minyak rambut terutama siswa laki-laki. Kemudian
peneliti juga menemukan pada saat istirahat banyak siswa yang memilih
menjajakan uang saku mereka dengan membeli makanan cepat saji seperti sosis,
mie instan, snack chiki, potato dari pada membelikan makanan khas dari daerah
mereka. Dalam hal ini, nilai globalisasi kurang dimengerti oleh siswa serta
kurangnya kesadaran akan nilai globalisasi yang dimiliki oleh siswa.
Selain itu, untuk memperkuat bukti bahwa siswa kelas IV SD Kanisius
Totogan kurang memiliki kesadaran akan nilai khususnya nilai globalisasi,
peneliti juga melakukan pengumpulan data berupa lembar skala sikap kesadaran
siswa akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn. Skala sikap tersebut
bertujuan untuk melihat kesadaran siswa terhadap nilai globalisasi. Lembar skala
sikap terdiri dari 35 pernyataan yang mewakili 5 indikator, indikator 1 adalah
menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan, indikator 2
menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik manusia untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

mewujudkannya, indikator 3 menyadari akan sarana-sarana/ penunjang/ wujud
serta cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang akan dituju,
indikator 4 menyadari sikap/ sebelum melakukan yang diperlukan demi
terwujudnya nilai yang diharapkan, dan indikator 5 menyadari tindakan yang
perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuan.
Hasil pengolahan data pada indikator 1 kondisi awal, tingkat presentase
jumlah siswa yang sadar akan nilai globalisasi hanya 60,86 %. Kemudian pada
indikator 2 pada kondisi awal, tingkat presentase jumlah siswa yang sadar akan
nilai globalisasi hanya 56,52. Pada indikator 3 kondisi awal tingkat presentase
jumlah siswa yang sadar akan nilai globalisasi hanya 56,52 %. Kemudian pada
indikator yang 4 kondisi awal, tingkat presentase jumlah siswa yang sadar akan
nilai globalisasi hanya 52,17 %. Kemudian indikator yang terakhir yaitu indikator
5 pada kondisi awal, tingkat presentase jumlah siswa yang sadar akan nilai
globalisasi mencapai 73,91 %. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa siswa
kelas IV SD Kanisius Totogan kurang memiliki kesadaran akan nilai globalisasi.
Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti ingin menerapkan pendidikan
nilai globalisasi dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan model
pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kesadaran siswa akan nilai
globalisasi. Dengan ini diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang bukan
hanya mengembangkan kognitif siswa, tetapi juga dapat mengembangkan
kemampuan non kognitif. Dalam hal meningkatkan kesadaran akan nilai
globalisasi dalam mata pelajaran PKn yang berbasis Pembelajaran Pedagogi
Reflektif ( PPR).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pembelajaran

Pedagogi

Reflektif

merupakan

pola

pikir

5

untuk

mengembangkan manusia menjadi manusia yang bernilai. Pembelajaran Pedagogi
Reflektif (PPR) bisa menjadi salah satu alternatif dalam pembelajaran PKn untuk
menyampaikan pendidikan nilai pada siswa. Keunggulan Pedagogi Reflektif yaitu
siswa dan guru menjadi belajar untuk mengembangkan kepribadiannya secara
utuh, mengasah kepekaan hati nurani dan penuh bela rasa bagi sesama. Untuk
merealisasikan keunggulan tersebut, para ahli biasa menyebutnya dengan 3C,
yaitu Competence, Conscience dan Compassion (Subagya, 2010).
Menurut Syarbani, (2011) di era Globalisasi saat ini, globalisasi sangat
berpengaruh terhadap nilai-nilai dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut
dapat bersifat positif dan negatif. Semua ini merupakan ancaman dan tantangan
khususnya bagi siswa atau siswi SD untuk menyikapi era globalisasi ini. Untuk
menyikapi hal tersebut, maka sangat diperlukan kesadaran bagaimana menyikapi
globalisasi dengan bijaksana. Melalui kesadaran, siswa diharapkan dapat
merefleksikan kemudian menarik nilai-nilai yang bisa dipetik sesuai dengan nilai
Pancasila.
1.2 Batasan Masalah
Penelitian ini akan dibatasi pada masalah peningkatan kesadaran siswa
akan nilai globalisasi kelas IV SD Kanisius Totogan dengan Pembelajaran
Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKN menggunakan Standar
Kompetensi 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti merumuskan masalah, yaitu:
1.3.1 Bagaimanakah pelaksanaan Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR) pada
mata pelajaran PKn untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai
globalisasi kelas IV SD Kanisius Totogan Tahun ajaran 2013/2014?
1.3.2 Apakah pelaksanaan Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR) pada mata
pelajaran PKn dapat meningkatkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi
kelas IV SD Kanisius Totogan Tahun ajaran 2013/2014?
1.4 Definisi Operasional
1.4.1 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Pendidikan Kewarganegaraan adalah satu mata pelajaran yang diberikan di
SD berkaitan dengan kewarganegaraan dan sikap-sikap sebagai warga
Negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai dengan Pancasila.
1.4.2 Kesadaran akan nilai
Kesadaran adalah keadaan sadar akan perbuatan. Sadar artinya merasa,
atau ingat (kepada keadaan sebenarnya), tahu, dan mengerti. Nilai adalah
sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan atau
konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting dan berharga
dalam kehidupan manusia. Kesadaran merupakan unsur dalam manusia
untuk memehami realitas dan bagaimana cara bertindak dan menyikapi
terhadap realitas. Nilai dirasakan dalam diri kita masing-masing sebagai
daya dorong atau prinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup.
Refleksi merupakan bentuk adanya seseorang memiliki kesadaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

Refleksi memberikan keadaan dimana seseorang dapat memahami situasi
dan kondisi dalam keadaan tertentu di lingkungan.
1.4.3 Pedagogi Reflektif
Pendekatan Pedagogi Reflektif adalah kerangka konseptual yang
digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan kegiatan
pembelajaran dengan fokus pencapaian tujuan pembelajaran yang meliputi
3C (competence, conscience, dan compassion).
1.4.4 Globalisasi
Kata "globalisasi" diambil dari kata globe yang artinya bola bumi tiruan
atau dunia tiruan. Kemudian, kata globe menjadi global, yang berarti
universal atau keseluruhan yang saling berkaitan. Jadi, globalisasi adalah
proses menyatunya warga dunia secara umum dan menyeluruh menjadi
kelompok masyarakat (Bestari dan Sumiati, 2008).
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah. Tujuan dari penelitian adalah
1.5.1 Mengetahui pelaksanaan Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR) pada
mata pelajaran PKN untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai
globalisasi kelas IV SD K Totogan Tahun ajaran 2013/2014.
1.5.2 Meningkatkan dan mengetahui peningkatan kesadaran akan nilai
globalisasi melalui pelaksanaan Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR)
pada mata pelajaran PKN bagi siswa kelas IV SD K Totogan Tahun ajaran
2013/2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

1.6 Manfaat
Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut :
1.6.1 Secara teoritis hasil penelitian ini mengetahui proses pelaksanaan PPR
serta meningkatkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi.
1.6.2 Secara praktis :
1.6.2.1 Bagi peneliti
Merupakan sebuah pengalaman yang berharga dapat menggunakan
pendekatan

pembelajaran

Paradigma

Pedagogi

Reflektif

untuk

meningkatkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi dalam mata pelajaran
PKn. Sehingga dapat lebih memahami Paradigma Pedagogi Reflektif dan
kelak dapat menerapkan pembelajaran tersebut terhadap mata pelajaran
lainnya untuk meningkatkan nilai yang terkandung dalam mata pelajaran
terkait.
1.6.2.2 Bagi guru
Memberikan wawasan mengenai model Pembelajaran Pedagogi Reflektif
dan dapat diterapkan pada standar kompetensi lain.
1.6.2.3 Bagi Siswa
Mendapatkan pengalaman yang baru dalam belajar dengan menggunakan
Pembelajaran Pedagogi Reflektif untuk meningkatkan kesadaran siswa
akan nilai.
1.6.2.4 Bagi Sekolah
Menambah sumber bacaan dan referensi yang ada di sekolah dan dapat
meningkatkan wawasan tentang pembelajaran pedagogi reflektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 PKn
2.1.1.1 Hakikat PKn
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran penting
untuk diajarkan diseluruh tingkat pendidikan. Hal ini terbukti dari penerapan PKn
di tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Adanya PKn di sekolah
diharapkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai dalam kehidupan siswa.
Pendidikan kewarganegaraan juga diharapkan dapat menjadi bekal bagi siswa
untuk mempersiapkan diri berperan serta dalam bermasyarakat dengan penuh
kesadaran dan tanggung jawab (Wahab, 2011).
Untuk menjadi masyarakat yang bertanggung jawab dan bermoral perlu
adanya kerja keras untuk mewujudkannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah memasukkan mata pelajaran PKn mulai dari SD. Cara ini diharapkan dapat
melatih anak-anak untuk bertanggung jawab dan memiliki sikap moral pancasila
yang baik. Sehingga ketika dewasa, mereka terbiasa berperilaku santun dan
memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk kemajuan bangsa ini.
Misi dari Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dimasa sekarang ini
memiliki beberapa misi, diantaranya yaitu: (1) PKn sebagai pendidikan politik, (2)
PKn sebagai pendidikan nilai, (3) PKn sebagai pendidikan nasionalisme, (4) PKn
sebagai pendidikan hukum, (5) PKn sebagai pendidikan multukultural, (6) PKn
sebagai pendidikan resolusi konflik. PKn sebagai pendidikan politik disini berarti

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa

program

pendidikan

PKn

memberikan

pengetahuan,

sikap

10

da n

keterampilan kepada siswa agar mereka mampu hidup sebagai warga Negara yang
memiki pengetahuan polotik dan kesadaran politik.
2.1.1.2 Pembelajaran PKN di Sekolah Dasar
Mata pelajaran PKn dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi kehidupan berbangsa. PKn
disusun secara sistematis, komperensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran
menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan
pendekatan tersebut diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih
luas dan mendalam dari PKn (Rosdijati, 2010).
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi medium bagi reformasi
kehidupan berbangsa. Di tengah kemerosotan nilai dan moral kehidupan
berbangsa diperlukan suatu alternatif untuk membangun kembali tatanan nilai
berbangsa yang hilang. Mempelajari PKn berarti mempelajari berbagai konsep
dan proses yang berhubungan dengan PKn. Proses pembelajaran PKn dapat
dijabarkan kedalam keterampilan berpikir atau keterampilan dasar. Dalam mata
pelajaran PKn, siswa secara bertahap dibimbing agar memiliki keterampilan dasar
PKn yang digunakan untuk memahami berbagai konsep PKn (Utami, 2010).
2.1.1.3 PKN Sebagai Pendidikan Nilai
Landasan filsafat pendidikan rekonstruksionisme memberikan kejelasan
landasan pada proses pendidikan, terutama pendidikan yang sarat akan nilai, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

memberikan arah dan tujuan dalam upaya mendalami konsep-konsep pendidikan
dan memahami sebab-sebab yang hakiki dari masalah pendidikan.
PKn berbasis nilai, perlu memahami batang tubuh pengetahuan nilai,
“body of knowledge” berdasarkan paradigma ilmu yang membagi wilayah ilmu
kedalam tiga bagian, yakni Ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ontologi adalah
wilayah ilmu yang membahas hakikat dan struktur ilmu, epistemologi adalah
wilayah ilmu yang membahas cara kerja ilmu dalam memperoleh pengetahuan
dan cara mengukur kebenaran pengetahuan, sedangkan aksiologi membicarakan
tentang kegunaan ilmu dalam menyelesaikan masalah (Kusuma, 2010).
PKn sebagai pendidikan nilai dimaksudkan bahwa melalui pembelajaran
PKn diharapkan dapat menanamkan nilai, moral dan norma yang dianggap baik
oleh bangsa dan negara pada siswa. Melalui PKn pula diharapkan dapat
menumbuhkan dan meningkatkan nilai kebangsaan atau nasionalisme siswa,
sehingga siswa lebih mencintai dan rela berkorban untuk bangsa dan negaranya.
Pendidikan nilai dimaknai sebagai: (a) penanaman dan pengembangan
nilai-nilai pada diri seseorang; (b) bantuan terhadap peserta didik, agar menyadari
dan mengalami nilai-nilai serta penempatannya secara integral dalam keseluruhan
hidupnya; (c) pengajaran atau bimbingan kepada peserta didik agar menyadari
nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan, melalui proses pertimbangan nilai yang
tepat dan pembiasaan bertindak yang konsisten (Mulyana, 2004).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran PKn
diharapkan dapat menanamkan nilai, moral dan norma yang dianggap baik oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Bangsa dan Negara pada siswa. Selain itu juga diharapkan dapat menumbuhkan
dan meningkatkan nilai kebangsaan atau nasionalisme siswa, sehingga siswa lebih
mencintai dan rela berkorban untuk bangsa dan negaranya.
2.1.2 Kesadaran
2.1.2.1 Pengertian Kesadaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2011), kesadaran berasal
dari kata sadar yang mendapat imbuhan ke-an yang berarti insyaf; yakni; merasa;
tahu; dan mengerti. Kesadaran berarti 1) keadaaan mengerti: akan harga dirinya
timbul karena ia diperlakukan secara tidak adil; 2) Hal yang dirasakan atau
dialami seseorang.
Kesadaran adalah keadaan sadar akan perbuatan. Sadar artinya merasa,
atau ingat (kepada keadaan sebenarnya), tahu, dan mengerti. Refleksi merupakan
bentuk adanya seseorang memiliki kesadaran. Refleksi memberikan keadaan
dimana seseorang dapat memahami situasi dan kondisi dalam keadaan tertentu di
lingkungan. Kesadaran merupakan unsur dalam manusia untuk memehami realitas
dan bagaimana cara bertindak dan menyikapi terhadap realitas (Suhatman, 2006).
Beliau juga berpendapat bahwa kesadaran kritis sangat diperlukan dalam
pengembangan pribadi dan intelektual siswa dalam kehidupan sekarang maupun
kemudian hari. Kesadaran kritis dan berpikir kritis dapat dibangun melalui
pendidikan di sekolah dan secara khusus melalui kegiatan belajar dan
pembelajaran (Suhatman, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Menurut Semium, (2006) kesadaran merupakan satu-satunya tingkat
kehidupan mental yang secara langsung tersedia bagi kita. Jadi dapat disimpulkan
bahwa kesadaran merupakan sikap sadar dan ingat pada keadaan yang sebenarnya
yang secara langsung tersedia bagi kita.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan pembelajaran yang dapat
meningkatkan kesadaran kritis ialah pembelajaran yang membuat siswa menjadi
pelaku dan berperan aktif dalam proses belajar dan pembelajaran. Peran aktif
siswa dapat ditingkatkan dengan metode pembelajaran yang berfokus pada siswa
dan guru sebaiknya melakukan perubahan dalam mengefektifkan perannya untuk
membangun kesadaran kesadaran kritis siswa sehingga dapat menampilkan
pembelajaran yang lebih bermutu. Kesadaran adalah sikap mawasdiri , dan
kondisi dimana seseorang memiliki kendali penuh terhadap rangsangan dari luar
maupun dari dalam.
2.1.2.2 Indikator Kesadaran
Menurut Max scheler (dalam Paulus 2004) kesadaran akan nilai berarti
kesadaran akan berbagai hal yang berkaitan dengan nilai yaitu diantaranya, (a)
menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan, (b)
menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik manusia untuk
mewujudkannya, (c) menyadari akan sarana-sarana/penunjang/wujud serta caracara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang akan dituju, (d)
menyadari sikap sebelum melakukan yang diperlukan demi terwujudnya nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

yang diharapkan, (e) menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya
nilai yang menjadi tujuan.
2.1.3 Nilai
2.1.3.1 Pengertian Nilai
Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan atau konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting
dan berharga dalam kehidupan manusia. Nilai dirasakan dalam diri kita masingmasing sebagai daya dorong atau prinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam
hidup. Konsep nilai berkembang dari pola berfikir, pola bertingkah laku dan
sikap-sikap hidup dan dengan perkataan lain berkembang dari budaya lingkungan
(Richardus, 2011).
Max scheler (dalam Paulus, 2004) berpendapat bahwa nilai merupakan
suatu kualitas yang tidak tergantung pada pembawanya, merupakan kualitas
apriori (yang telah dapat dirasakan manusia tanpa melalui pengalaman inderawi
terlebih dahulu). Tidak tergantung kualitas tersebut tidak hanya pada objek yang
ada di dunia ini (misalnya lukisan, patung, tindakan manusia, dan sebagainya),
melainkan juga tidak tergantung pada reaksi kita terhadap kualitas tersebut. Nilai
merupakan kualitas yang tidak tergantung, dan tidak berubah seiring dengan
perubahan barang. Sebagaimana warna biru tidak berubah menjadi merah ketika
suatu objek berwarna biru dicat menjadi merah, demikian pula nilai tetap tidak
berubah oleh perubahan yang terjadi pada objek yang memuat nilai bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Nilai bersifat absolut, tidak dipersyaratkan oleh suatu tindakan, tidak memandang
keberadaan alaminya, baik secara historis, sosial, biologis ataupun individu murni.
2.1.3.2 Jenis-Jenis Nilai
Menurut Syarbani, (2011) dalam kaitanyya dengan penjabarannya, nilai
dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu nilai dasar, nilai instrumental,
dan nilai praksis.
a. Nilai dasar
Sekalipun nilai bersifat abstrak, yaitu tidak dapat diamati melalui
panca indera manusia, tetapi dalam kenyaataannya nilai berhubungan
dengan tingkah laku atau berbagai aspek kehidupan manusia. Setiap nilai
memiliki nilai dasar, yaitu berupa hakikat, esensi, intisari, atau makna yang
dalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar itu bersifat universal karena
menyangkut kenyataan objektif dari segala sesuatu. Contohnya hakikat
Tuhan, manusia, atau makhluk lainnya.
Apabila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat Tuhan, maka nilai
dasar itu bersifat mutlak, karena Tuhan adalah kausa prima (penyebab
pertama), dan segala sesuatu yang diciptakan berasal dari kehendak Tuhan.
Nilai dasar itu juga berkaitan dengan hakikat manusia, maka nilai-nilai
tersebut harus bersumber kepada hakikat kemanusiaan itu dijabarkan dalam
norma hukum yang dapat diistilahkan dengan hak dasar (hak asasi manusia).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

b. Nilai instrumental
Nilai instrumental ialah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari
nilai dasar. Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila nilai
dasar tersebut belum memiliki formasi serta parameter atau ukuran yang
jelas dan konkret. Apabila nilai instrumental itu berkaitan dengan tingkah
laku manusia dalam kehidupan sehari-hari, maka nilai tersebutakan menjadi
norma moral. Akan tetapi, jika nilai instrumental itu berkaitan dengan suatu
organisasi atau Negara, maka nilai-nilai instrumental itu merupakan suatu
arahan kebijakan atau strategi yang bersumber pada nilai dasar, sehingga
dapat juga dikatakan bahwa nilai instrumental itu merupakan suatu
eksplementasi dari nilai dasar.
c. Nilai praksis
Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental
dalam kehidupan lebih nyata. Nilai praksis merupakan pelaksanaan secara
nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai instrumental. Berhubung fungsinya
sebagai penjabaran dari nilai dasar dan nilai instrumental, maka nilai praksis
dijiwai oleh nilai-nilai dasar dan instrumental tersebut.
2.1.3.3 Kesadaran Akan Nilai Globalisasi
Dewi (2008) mengatakan bahwa pengaruh globalisasi positif berarti telah
disaring oleh Pancasila, sehingga dapat kita terpakna dalam kehidupan kita seharihari. Kesadaran akan nilai globelisasi terlihat dari sikap dan tingkah laku
kehidupan masyarakat di Indonesia. Masyarakat harus lebih kritis memilih
pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia. Sebab pengaruh budaya asing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

yang masuk ke Indonesia ada yang positif dan ada yang negatif. Pengaruh yang
positif dapat membawa Indonesia mengembangkan sumber daya alam dan sumber
daya manusia agar menjadi Indonesia yang lebih maju. Sedangkan pengaruh
negatif globalisasi tidak sesuiai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Pengaruh
negatif globalisasi harus kita hindari agar tidak membawa pengaruh buruk bagi
perkembangan bangsa Indonesia.
2.1.4 Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR)
2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR)
Pedagogi

Reflektif

merupakan

model

pembelajaran

yang

mengintegrasikan pemahaman masalah dunia, kehidupan dan pengembangan
nilai-nilai kemanusiaan dalam proses yang terpadu sehingga nilai-nilai dapat
muncul dari kesadaran dan kehendak peserta didik melalui refleksi. Di dalam
pembelajaran pedagogi reflektif, refleksi merupakan unsur khas yang harus ada
dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pendidikan jesuit yaitu sebuah pendidikan
yang beranggotakan serikat jesus (jesuit) pedagogi reflektif sering juga disebut
dengan paradigma ignasian. Paradigma Ignatian dalam pendidikan Jesuit
merupakan suatu cara bertindak yang dapat kita ikuti dengan mantap, karena
sungguh-sungguh membantu para pelajar berkembang menjadi manusia
kompeten, bertanggung jawab, dan berbelas kasih (Subagya, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

2.1.4.2 Tujuan Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR)
Menurut Subagya, (2010) Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR)
memiliki tujuan yaitu:
1. Tujuan PPR bagi pendidik antara lain:
a) Semakin memahami peserta didik.
b) Semakin bersedia mendampingi perkembangannya.
c) Semakin lebih baik dalam menyajikan materi ajarnya.
d) Memperhatikan kaitan perkembangan intelektual dan moral.
e) Mengadaptasi materi dan metode ajar demi tujuan pendidikan.
f) Mengembangkan daya reflektif dengan pengalaman sebagai pendidik,
pengajar, dan pendamping.
2. Tujuan PPR bagi peserta didik anatara lain:
a) Manusia bagi sesama
b) Manusia utuh
c)