BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kegiatan Belajar Mengajar 1. Pengertian Kegiatan Belajar Mengajar - SUMARTI BAB II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kegiatan Belajar Mengajar

1. Pengertian Kegiatan Belajar Mengajar

  Menurut Slameto (2010:2) Belajar merupakan proses usaha yang dilakukan indvidu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Purwanto (1992:84) dalam Muslich (2011:196). belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

  Berdasarkan dua pendapat diatas belajar adalah segenap rangkaian aktifitas yang dilakukan oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan berdasarkan alat indra dan pengalamannya.

  Adapun pengertian mengajar adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didik (Djudi 1988:5) Menurut Nasution (1986) dalam Muslich (2011:198) mengajar adalah suatu aktifitas mengorganisasi dan mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar mengajar.

  Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas dari sebuah lingkungan untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik.

  5

2. Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar ditaman Kanak-Kanak

  a. Perencanaan Kegiatan Belajar Mengajar Perencanaan diartikan sebagai suatu aktifitas pemikiran,pemikiran penyusunan suatu rancangan kegiatan yang menggambarkan hal-hal yang harus dikerjakan, dan cara mengerjakannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (http//Paudanakceria.Wordpress.Com/2010/05/12/ Strategi dan Pembelajaran / Diakses tanggal 22-maret 2012).

  Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar Guru Taman kanak- Kanak terlebih dahulu menyusun suatu perencanakan mengajar yang disebut dengan (RKM) atau rencana kegiatan selama satu minggu.

  Selanjutnya guru menjabarkan (RKM) kedalam perencanaan harian yang merupakan penjabaran dari RKM.

  b. Pengelolaan Kelas Istilah pengelolaan dapat merupakan terjemahan dari kata management yang berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.

  Menurut Depdikbud (1989) dalam Elizar (2005:7) pengelolaan kelas sebagai proses yang memberikan wawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian dan tujuan .

  Pengelolaan kelas menurut Rachman (1998/1999) dalam Elizar (2005:10) manajemen kelas sebagai usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi murid untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan.

  Berdasarkan pendapat diatas, pengelolaan kelas merupakan ketrampilan guru untuk menciptakan kondisi dalam kelas berupa lingkungan yang baik, membantu keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar –mengajar sehingga terlaksana tujuan yang hendak dicapai.

  c. Metode Metode merupakan cara atau alat untuk mencapai tujuan kegiatan belajar mengajar.

  Metode yang di pilih hendaknya yang membangkitkan minat anak rasa ingin tahu akan dan mengembangkan imajinasi anak. dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di taman kanak-kanak yaitu: 1)

  Metode pemberian tugas yaitu metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung dari guru, sehingga anak dapat melaksanakan kegiatan secara nyata dan menyelasaikan secara tuntas. tugas dapat diberikan secara kelompok maupun individu. 2)

  Metode Proyek Metode Proyek yaitu metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk melatih kemampuan anak memecahkan masalah yang dialami anak dalam kehidupan sehari-hari.

  3) Metode Karya Wisata

  Metode karya wisata yaitu kunjungan langsung keobyek-obyek yang sesuai dengan bahan kegiatan yang sedang dibahas untuk memberi kesempatan pada anak dalam mengobservasi dan mengalami sendiri dari dekat.

  4) Metode Bermain Peran

  Metode bermain peran yaitu permainan yang memerlukan tokoh- tokoh atau benda -benda disekitar anak, sehingga dapat mengembangkan daya hayal (imajinasi) dan penghayatan terhadap bahan kegiatan yang dilaksanakan.

  5) Metode Demonstrasi suatu obyek atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa.

  6) Metode Bercerita

  Cara bertutur dan menyampaikan cerita atau memberikan keterangan lisan yang diberikan secara menarik.

  7) Metode Sosiodrama

  Metode sosiodrama yaitu suatu cara memerankan beberapa peran dalam suatu cerita tertentu yang menuntut integrasi antara para pemerannya. 8)

  Metode Bercakap-Cakap Bercakap-cakap dapat diartikan sebagai dialog atau sebagai perwujudan bahasa reseptif dalam suatu situasi.metode ini dapat dalam

  dilakukan bentuk tanya jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru.

  d. Pendekatan Pembelajaran Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di taman kanak-kanak didasarkan atas pendekatan-pendekatan (prinsip}:

1) Berorientasi pada kebutuhan.

  Kegiatan pembelajaran pada anak harussenantiasa berorientasi pada kebutuhan anak.anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik,maupun psikhis yaitu intelektual bahasa motorikdan sosial emosional. Belajar melalui bermain

  Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan belajar pada anak dengan menggunakan strategi metode,mkateri atau bahan dan media yang menarik agar mudah diikuti oleh anak dalam situasi yang menyenangkan.melalui bermain anak diajak bereksplorasi ,menemukan dan memanfaatkan benda- di sekitar anak sehingga kegiatan belajar mengajar akan lenbih bermakna.

  3) Lingkungan yang Kondusif

  Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan menyenangkan dengan memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan belajar melalui bermain.

  4) Menggunakan pembelajaran terpadu

  Pembelajaran pada anak usia dini harus menggunakan konsep pembelajaran terpadu yang dilakukan melalui tema yang harus menarik dan membangkitkan minat anak dan bersifat kontektual.hal ini dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi mudah dan bermakna bagi anak.

  5) Mengembangkan berbagai kecakapan hidup

  Mengembangkan ketrampilan hidup dapat dilakukan melalui berbagai proses pembiasaan.hal ini dimaksudkan agar anak belajar untuk menolong diri sendiri,mandiri dan bertanggung jawab serta memiliki

  6) Menggunakan berbagai media educatif dan sumber belajar

  Media dan sumber belajar dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik atau guru.

7) Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang.

  Pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dari konsep sederhana dan dekat dengan anak. agar konsep dapat dikuasai dengan baik. Hendaknya guru menyajikan kegiatan yang berulang-ulang. Departemen pendidikan nasional (2007:8)

  8) Menggunakan pembelajaran tematik

  Kegiatan belajar mengajar hendaknya dirancang menggunakan pendekatan tematik dan beranjak dari tema yang menarik minat anak dan hal-hal yang paling dekat dengan anak .penggunaan tema dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.

  B. Pengertian Taman Kanak-Kanak

  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (pp) nomor 27 tahun 1990 tentang Pendidikan Pra Sekolah Bab1 Pasal 1ayat (2) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan taman Kanak-Kanak ialah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai

  Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 0486/U/1992 Bab 1 Pasal 2 ayat ( 1) menyatakan bahwa Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan wadah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rokhani anak didik sesuai dengan sifat-sifat alami anak. Patmonodewo (1995:44)

  C. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

  Pengertian kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan /sekolah terkait com /dok/41855053/ KTSP-TK /. Cached page. Diakses 22 maret 2011).

  Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2007 :3) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Nasional (KTSP) adalah Kurikulum Operasional yang disusun dan dilaksanaka oleh masing-masing satuan Pendidikan.

  Dari kedua pendapat diatas bahwa KTSP disusun oleh Tingkat Satuan Pendidikan masing-masing terkait dan kepala sekolah sebagai penanggungjawab KTSP tersebut dengan mengacu pada rambu-rambu panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh Badan Standar Nasional.

  Kegiatan pembelajaran perlu diarahkan untuk memberikan dorongan kepada siswa,sedangkan siswa mempunyai tanggung jawab atas belajarnya dengan situasi yang menyenangkan dengan melalui kegiatan bermain.

  Prinsip Pengembangan Kurikulum menurut Departemen pendidikan 1.

  Bersifat Komprehensif Kurikulum Harus menyediakan pengalaman belajar yang meningkatkan perkembangan anak secara menyeluruh dalam berbagai Aspek .

  2. Dikembangkan atas dasar perkembangan secara bertahap Kurikulum harus menyediakan berbagai kegiatan dan interaksi yang tepat didasarkan pada usia dan tahap perkembangan setiap anak.

  3. Melibatkan orang tua Keterlibatan orang tua sebagai pendidik utama bagi anak.oleh karena itu peran orang tua dalam pendidikan anak usia dini sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan

  4. Melayani kebutuhan Individu anak Kurikulum dapat mewadahi kemampuan kebutuhan minat setiap anak.

  5. Merefleksikan kebutuhan dan nilai Masyarakat Kurikulum harus memperhatikan kebutuhan setiap anak sebagai anggota keluarga dan nilai budanya suatu masyarakat.

  6. Mengembangkan standar kompetensi anak.

  Kurikulum yang dikembangkan harus dapat mengembangkan standar kompetensi anak. standar kompetensi sebagai acuan dalam menyiapkan lingkungan belajar.

  Standar kompetensi Anak Usia Dini menurut Departemen Penddidikan Nasional (2007:10) Terdiri Atas Pengembangan Aspek-aspek sebagai berikut : b. Sosial, Emosional, dan Kemandirian.

  c. Bahasa

  d. kognitif

  e. Fisik/Motorik

  f. Seni Dengan adanya standar kompetensi yang ada dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan memungkinkan siswa mendapat pengalaman belajar sehingga perkembangan anak dapat diketahui sejauh mana anak mencapai tujuan pembelajaran.