PENGARUH PEMBERIAN N-ASETILSISTEIN TERHADAP EKSPRESI CASPASE-1 GLOMERULUS DAN DERAJAT KERUSAKAN GINJAL PADA MENCIT MODEL NEFRITIS LUPUS INDUKSI PRISTAN - UNS Institutional Repository

  

TESIS

PENGARUH PEMBERIAN N-ASETILSISTEIN TERHADAP EKSPRESI

CASPASE-1 GLOMERULUS DAN DERAJAT KERUSAKAN GINJAL

PADA MENCIT MODEL NEFRITIS LUPUS INDUKSI PRISTAN

  

Oleh:

S961108010

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I

  

ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNS /

RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

2018

  

TESIS

PENGARUH PEMBERIAN N-ASETILSISTEIN TERHADAP EKSPRESI

CASPASE-1 GLOMERULUS DAN DERAJAT KERUSAKAN GINJAL

PADA MENCIT MODEL NEFRITIS LUPUS INDUKSI PRISTAN

  

Oleh:

Anindita Rachmawati

S961108010

  

Prof. Dr.dr.HM. Bambang Purwanto, Sp.PD-KGH, FINASIM

dr. Diding Heri Prasetyo, M.Si, M.Kes, SpPD, FINASIM

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I

  

ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNS /

RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

2018

  

PENGESAHAN

  Telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing tesis Program Pendidikan Spesialis I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran

  Universitas Sebelas Maret Surakarta, hasil penelitian yang berjudul

  

PENGARUH PEMBERIAN N-ASETILSISTEIN TERHADAP EKSPRESI

CASPASE-1 GLOMERULUS DAN DERAJAT KERUSAKAN GINJAL

PADA MENCIT NEFRITIS LUPUS INDUKSI PRISTAN

  Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Spesialis Penyakit Dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis I Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran

  Universitas Sebelas Maret Surakarta

  

Surakarta, Juli 2018

Pembimbing I:

Prof. Dr.dr.HM. Bambang Purwanto, Sp.PD-KGH, FINASIM

NIP. 194807191976091001

  

Pembimbing II/ Konsultan Statistik:

dr.Diding Heri Prasetyo, M.Si, M.Kes SpPD, FINASIM

NIP.196804291999031001 Telah diuji dan diseminarkan pada hari : Juli 2018

  Telah diuji pada Hari , Juli 2018. PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Dr. Hari Wujuso, dr. SpF, MM Anggota : Prof. Dr. J. Priyambodo, dr. SpMK, M.S Prof Dr. HM. Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM dr. Diding Heri Prasetyo, M.Si, M.Kes, SpPD, FINASIM

KATA PENGANTAR

  Puji syukur Alhamdulillahirabbil’alamin penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan kasih sayang, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan

  “PENGARUH PEMBERIAN

  tesis yang berjudul N-ASETILSISTEIN

  

TERHADAP EKSPRESI CASPASE-1 GLOMERULUS DAN DERAJAT

KERUSAKAN GINJAL PADA MENCIT MODEL NEFRITIS LUPUS

  

INDUKSI PRISTAN” dapat terselesaikan. Penelitian ini disusun untuk kualifikasi

  mencapai derajat Magister Kesehatan pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga minat utama Ilmu Biomedik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang tinggi kepada:

  1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kemudahan penulis dalam melaksanakan pendidikan di Universitas Sebelas Maret.

  2. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, sebagai Direktur Program Pasca Sarjana UNS beserta staf atas kebijakannya yang telah mendukung dalam penulisan penelitian tesis ini.

  3. Prof. Dr. AA. Subiyanto, dr. MS, sebagai Kepala Program Studi Magister penulis untuk pelaksanaan dan penulisan tesis ini.

  4. Prof. Dr. Hartono, dr. M.Si, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret yang memberikan penulis kesempatan untuk menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran UNS.

  5. Endang Agustinar, dr. M.Kes, sebagai Direktur RSUD Dr. Moewardi beserta seluruh jajaran staf direksi yang telah berkenan dan mengijinkan untuk menjalani program pendidikan PPDS Ilmu Penyakit Dalam.

  6. Prof. Dr. HM. Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM, selaku Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan Pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyusunan tesis ini, serta memberikan kemudahan penulis dalam melaksanakan pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.

  7. Wachid Putranto, dr. SpPD-KGH, FINASIM, selaku Kepala Program Studi PPDS I Ilmu Penyakit Dalam yang telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyusunan tesis ini dan memberikan kemudahan penulis dalam melaksanakan program PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.

  8. Diding Heri P, dr. M.Si, M.Kes, SpPD, FINASIM selaku pembimbing II dan pembimbing statistik penelitian, yang dengan kesabaran telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyusunan tesis.

  Dr. Hari Wujoso, dr. SpF, M.M, sebagai Tim Penguji Magister Kedokteran 9.

  Keluarga yang telah memberikan dorongan dan arahan kepada penulis untuk pelaksanaan dan penulisan tesis ini.

  10. Prof. Dr. J. Priyambodo, dr. SpMK, M.S, sebagai Tim Penguji Magister Kedokteran Keluarga yang telah memberikan dorongan, masukan dan kritik kepada penulis untuk pelaksanaan dan penulisan tesis ini.

  11. Seluruh Staf Pengajar Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi Surakarta, Prof. Dr. H A Guntur Hermawan dr. SpPD KPTI FINASIM (Alm), Prof. Dr. Bambang Purwanto, dr. SpPD KGH FINASIM, Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr. SpPD KR FINASIM, Prof. Dr. Djoko Hardiman, dr. SpPD KEMD FINASIM, Suradi Maryono, dr. SpPD KHOM FINASIM, Sumarmi Soewoto dr.

  SpPD KGer FINASIM, Tatar Sumandjar, dr. SpPD KPTI FINASIM, Tantoro Harmono, dr. SpPD KGEH FINASIM, Tri Yuli Pramana, dr. SpPD KGEH KEMD FINASIM, Supriyanto Kartodarsono, dr. SpPD KEMD FINASIM, Supriyanto Muktiatmojo, dr. SpPD FINASIM, Dhani Redhono, dr. SpPD KPTI FINASIM, Wachid Putranto, dr. SpPD KGH FINASIM, Arifin, dr. SpPD KIC FINASIM, Fatichati Budiningsih, dr. SpPD KGer FINASIM, Agung Susanto, dr.

  SpPD, Arief Nurudin, dr. SpPD, Agus Joko Susanto, dr. SpPD, Yulyani Werdiningsih, dr. SpPD, Marwanta, dr. SpPD, Aritantri, dr. SpPD, Bayu Basuki W, SpPD MKes, R. Satriyo, dr.SpPD MKes, Evi Nurhayatun, dr. SpPD MKes, Eva Nia M, dr. SpPD MKes, Yudhi Hajianto N, dr. SpPD MKes, Diding Heri P, dr. MSi, SpPD MKes, SpPD MKes, Ratih Tri KD, dr. SpPD, Agus Jati, dr. SpPD, yang telah memberi dorongan dan bimbingan dalam segala bentuk sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan tesis.

  Anindita Rachmawati. 2018. Pengaruh Pemberian N-Asetilsistein Terhadap Ekspresi Caspase-1 Glomerulus Dan Derajat Kerusakan Ginjal Pada Mencit Nefritis Lupus Induksi Pristan. TESIS. Pembimbing I: Prof.Dr. dr. HM Bambang Purwanto, Sp.PD-KGH, FINASIM, Pembimbing II: dr. Diding Heri Prasetyo, Sp.PD, M.Si. Program Studi Kedokteran Keluarga, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  

ABSTRAK

Latar Belakang

  Lupus nefritis (LN) terkait dengan penebalan membran basal glomerulus. Pengendapan kompleks imun memicu kaskade respon inflamasi disertai aktivasi

  

reactive oxygen species (ROS), akhirnya terjadi aktivasi caspase-1, dan caspase-1,

  mengaktifkan IL-1B dan IL-18 yang berlanjut terjadinya apoptosis dan nekrosis dan akhirnya terjadi kerusakan ginjal. Caspase-1 adalah enzim evolusioner yang mengubah sitokin proinflamasi IL-1β dan IL-18 menjadi bentuk aktif. Caspase-1 dikaitkan dengan kerusakan organ imun dalam beberapa penyakit autoimun, kadarnya meningkat dan berkorelasi dengan aktivitas SLE. N-Asetil Sistein (NAS) merupakan suatu senyawa dengan efek antioksidan dan antiinflamasi, sehingga mampu mencegah terjadinya peningkatan ekspresi caspase-1 dan terjadinya apoptosis dan nekrosis yang berlanjut menjadi kerusakan ginjal.

  Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh NAS terhadap ekspresi caspase-1 dan terjadinya apoptosis dan nekrosis ginjal pada mencit model lupus nefritis.

  Metode Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris, dengan sampel 24 ekor mencit Balb/C betina yang dibagi menjadi kelompok kontrol, LN, dan

  

LN+NAS . Untuk membuat model LN, hewan coba diberikan injeksi 0,5 ml pristan

  intraperitoneal dosis tunggal. NAS diberikan secara peroral dengan dosis 4,7 mg/hari (setara dengan dosis manusia 1.800 mg) selama delapan minggu. Mencit kontrol tidak diinokulasi selama penelitian. Ekspresi caspase-1 dihitung dari 100 sel makrofag yang immunoreaktif dengan teknik imunohistokimia dan kejadian apoptosis dan nekrosis dihitung dengan dengan teknik histopatologi. Analisis data menggunakan analysis of

  variance (Anova) dan untuk menentukan perbedaan kemaknaan digunakan p<0,05.

  Hasil Penelitian Pemberian NAS menurunkan e kspresi caspase-1 (22,8 ± 6,4 vs 31,4 ± 7,5 per

  100 sel makrofag imunoreaktif; p = 0,000) dan menurunkan kerusakan ginjal (6,75 ± 2,92 vs 9,88 ± 3,56; p =0,010) dibandingkan kelompok LN.

  Kesimpulan NAS secara bermakna menurunkan ekspresi caspase-1 dan derajat kerusakan ginjal pada mencit model LN.

  Kata kunci: derajat kerusakan ginjal, caspase-1, lupus nefritis, pristan

  Anindita Rachmawati. 2018. Analysis of Effect of N-acetylcysteine on Caspase-1 expression and Degree of Renal Injury in Mice Model of nephritis lupus induced by pristane. THESIS. Supervisor I: Prof.Dr. dr. HM Bambang Purwanto, Sp.PD-KGH, FINASIM, Supervisor II: dr. Diding Heri Prasetyo, M.Si. MKes, Sp.PD, FINASIM. Program Study of Medical Family, Post-graduate Program of Sebelas Maret University Surakarta.

  

ABSTRACT

Background

  Lupus nephritis (LN) associated with thickening of the basal membrane of the glomerulus. The deposition of immune complexes trigger a cascade of inflammatory response accompanied the activation of reactive oxygen species (ROS), finally happened activation caspase-1, and enable the IL-1B and IL-18 to be the active form, and to be continued into occurrence of apoptosis and necrosis and eventually the kidney injury. Caspase-1 is an enzyme which converts the evolutionary proinflamation cytokine IL-1B and IL-18 into the active form. Caspase-1 associated with damage to the immune organs in some autoimmune diseases, for example SLE. N-Acetylsisteine (NAS) is a compound with antioxidant effect and has bitter taste, so it was able to prevent the increase of caspase-1 and the occurance of apoptosis and necrosis that continues into kidney damage in advance.

  Objectives

  This study aimed to analyze the effects of NAS on the expression of Caspase-1 and degree of renal injury in mice models of lupus nephritis.

  Methods

  This study is an experimental research laboratory, with a sample of 24 females Balb/C mice were divided into a control group, LN and LN+NAS. To create a model LN, experimental animals given intraperitoneal injection of 0.5 ml Pristan single dose.

  NAS administered orally at a dose of 4.7 mg/day (equivalent to a human dose of 1,800 mg) for eight weeks. Control mice not inoculated during the study. Expression of Caspase-1 was calculated from 100 macrophage cells immunoreactive with immunohistochemical and degree of renal injury with histopathological techniques. One way analysis of variance (Anova) for caspase-1 expression and degree of renal injury, and p<0.05 were used to determine the significant differences.

  Results

  The provision of NAS decreased the expression of caspase-1 (22,8 ± 6,4 vs 31,4 ± 7,5 per 100 macrophage immunoreactive cells; p = 0.042) and degree of renal injury (6,75 ± 2,92 vs 9,88 ± 3,56; p =0,010) compared to LN group respectively.

  Conclusions

  NAS significantly decrease the expression of caspase-1 and degree of renal injury in mice models LN.

  Key words: caspase-1, degree of renal injury, Lupus nephritis, pristine

  

RINGKASAN

PENGARUH PEMBERIAN N-ASETILSISTEIN TERHADAP EKSPRESI

CASPASE-1 GLOMERULUS DAN DERAJAT KERUSAKAN GINJAL PADA MENCIT NEFRITIS LUPUS INDUKSI PRISTAN.

  Sistemik lupus eritematosus (LES) adalah prototipe dari penyakit inflamasi autoimun kronis yang ditandai dengan hilangnya toleransi terhadap antigen sendiri, produksi autoantibodi poliklonal, pembentukan kompleks imun, dan deposisi di bagian tubuh yang berbeda, yang mengarah pada terjadinya inflamasi yang merugikan dan cedera multi organ (Maroz and Segal, 2013; Lech and Anders, 2013). Di antara spektrum yang luas dari komplikasi LES, salah satu yang paling umum dan parah adalah lupus nefritis (LN). Lupus nefritis terjadi pada 50−70% dari pasien LES dalam lima tahun pertama diagnosis. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen dan penyakit ginjal kronis (PGK). Dimana LN menyumbang 2% dari semua PGK di Amerika Serikat (Singh et al., 2016). Keterlibatan ginjal pada awal perjalanan dari LES menjadi prediktor utama dari prognosis buruk (Maroz and Segal, 2013). Hal ini menyebabkan kematian dini dan kelangsungan hidup secara keseluruhan adalah 88% pada 10 tahun (Singh et al., 2016).

  Keterlibatan ginjal pada LES merupakan manifestasi penyakit yang umum dijumpai. Inflamasi ginjal adalah salah satu manifestasi yang paling parah dari SLE dan ditandai oleh deposisi autoantibodi dan komplemen, produksi sitokin/ kemokin, aktivasi dan perekrutan sel-sel inflamasi, dan kerusakan mikrovaskuler dan parenkim di ginjal (Maroz dan Segal, 2013; Lech dan Anders, 2013). Pengendapan kompleks imun memicu kaskade respon inflamasi disertai aktivasi reactive oxygen species (ROS), yang memainkan peran penting dalam terjadinya kerusakan glomerulus akut dan kronis pada pasien nefritis lupus. Nefritis lupus tampak jelas secara histologis pada kebanyakan pasien dengan LES, bahkan mereka yang tidak menunjukkan manifestasi klinis penyakit ginjal (Borchers dkk., 2012).

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh NAS terhadap ekspresi caspase-1 dan terjadinya apoptosis dan nekrosis ginjal pada mencit model lupus nefritis.

  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris, dengan sampel 24 ekor mencit Balb/C betina yang dibagi menjadi kelompok kontrol, LN, dan LN+NAS.

  Untuk membuat model LN, hewan coba diberikan injeksi 0,5 ml pristan intraperitoneal dosis tunggal. NAS diberikan secara peroral dengan dosis 4,7 mg/hari (setara dengan dosis manusia 1.800 mg) selama delapan minggu. Mencit kontrol tidak diinokulasi selama penelitian. Ekspresi caspase-1 dihitung dari 100 sel makrofag yang immunoreaktif dengan teknik imunohistokimia dan kejadian apoptosis dan nekrosis dihitung dengan dengan teknik histopatologi. Analisis data menggunakan analysis of

  variance (Anova) dan untuk menentukan perbedaan kemaknaan digunakan p<0,05.

  caspase-1 (22,8 ± 6,4 vs 31,4 ± 7,5 per 100 sel makrofag imunoreaktif; p = 0,000) dan menurunkan kerusakan ginjal (6,75 ± 2,92 vs 9,88 ± 3,56; p =0,010) dibandingkan kelompok LN. Kesimpulan pada penelitian ini adalah NAS secara

  

bermakna menurunkan ekspresi caspase-1 dan derajat kerusakan ginjal pada mencit

model LN.

SUMMARY ANALYSIS OF EFFECT OF N-ACETYLCYSTEINE ON CASPASE-1

  

EXPRESSION AND DEGREE OF RENAL INJURY IN MICE MODEL OF

NEPHRITIS LUPUS INDUCED BY PRISTANE.

ANINDITA RACHMAWATI

  Systemic lupus erythematosus (LES) is a prototype of chronic autoimmune inflammatory disease characterized by loss of tolerance to the antigen itself, the production of polyclonal autoantibodies, the formation of immune complexes, and deposition in different parts of the body, leading to adverse inflammation and multi- organ injury Maroz and Segal, 2013; Lech and Anders, 2013). Among the wide spectrum of LES complications, one of the most common and severe is lupus nephritis (LN). Lupus nephritis occurs in 50-70% of LES patients within the first five years of diagnosis. It can cause permanent renal damage and chronic kidney disease 2016). Renal involvement early in the course of LES became a major predictor of adverse prognosis (Maroz and Segal, 2013). This led to premature death and overall survival was 88% at 10 years (Singh et al., 2016).

  Renal involvement in LES is a common disease manifestation. Kidney inflammation is one of the most severe manifestations of SLE and is characterized by autoantibody and complementary deposition, cytokine / chemokine production, activation and recruitment of inflammatory cells, and microvascular and parenchymal damage in the kidneys (Maroz and Segal, 2013; Lech and Anders, 2013). The precipitation of immune complexes triggers a cascade of inflammatory responses with activation of reactive oxygen species (ROS), which play an important role in the occurrence of acute and chronic glomerular damage in patients with lupus nephritis.

  Lupus nephritis is histologically apparent in most patients with LES, even those who do not exhibit clinical manifestations of renal disease (Borchers et al., 2012).

  This study aims to determine the effect of NAS on caspase-1 expression and the occurrence of apoptosis and renal necrosis in mice of lupus nephritis model.

  This study was a laboratory experimental study, with a sample of 24 Balb / C female mice divided into control groups, LN, and LN + NAS. To model LN, animals were given 0.5 ml injection of single-dose intraperitoneal prills. NAS was administered orally at a dose of 4.7 mg / day (equivalent to 1,800 mg of human dose) for eight weeks. Control mice were not inoculated during the study. Caspase-1 expression was calculated from 100 immunoreactive macrophage cells with immunohistochemical techniques and the incidence of apoptosis and necrosis was calculated by histopathology. Data analysis using analysis of variance (Anova) and to determine the difference of significance used p <0,05.

  (22.8 ± 6.4 vs 31.4 ± 7.5 per 100 cells of immunoreactive macrophages, p = 0.000) and decreased renal impairment (6.75 ± 2, 92 vs 9.88 ± 3.56; p = 0.010) than the LN group. Conclusions in this study were NAS significantly decreased caspase-1 expression and degree of renal damage in LN model mice.

  DAFTAR ISI

  Halaman Halaman Judul…….……………………………………………............................. ii Lembar Pengesahan…...………………………………………............................... iii Lembar Tim Penguji…..………………………………………............................... iv v Panitia Penguji Tesis…..……………………………………….................................. vi Lembar Pernyataan Keaslian Dan Persyaratan Publikasi…...…………………….. vii Kata Pengantar…….……………………………………………………................. x Abstrak…………………………………………………………............................. xi Abstract ………………………………………………………….............................. xii Ringkasan………………………………………………………….......................... xiv Summary …………………………………………………………............................ xvi Daftar Isi…………………………………………………………........................... Daftar Gambar………………………………………………………….................. xix Daftar Tabel…………………………………………………………...................... xxi Daftar Singkatan……………………………………………………....................... xxii Daftar Lampiran…...………………………………………………........................ xxvi BAB 1. PENDAHULUAN………………………………………........................

  1 A. Latar Belakang Masalah..……………………………………............ ..............

  1 B.Rumusan Masalah……...………………....…………………............................

  5 C. Tujuan Penelitian……..………………………………………..........................

  5 D. Manfaat penelitian……..………………………………………........................

  6

  BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...........…………………….……........................

  7 A.. Kajian Teori.......................................................................................................

  7 I. Ginjal................................................... ................................................... .

  7 ....

  2. Nefritis Lupus..............................................................................................

  11

2.1 Patogenesis Lupus Nefritis..................................................................

  11 2.2 Terapi Lupus Nefritis........................................................................

  14 .

  3. N-Asetil Sistein .............…................................…............... ...................

  15 4. Peran Caspase-1 pada Nefritis Lupus........................................................

  19 ...

  B. Penelitian Relevan........……...........................................................................

  25 ..

  C. Kerangka Pikir.............................................................................................. ....

  26 ...

  1. Kerangka Teori............................................................................................

  26 .....

  2. Kerangka Konseptual…………………………………………………… .

  30 D. Hipotesis Penelitian............................................................................................

  31 BAB III. METODE PENELITIAN.........................................................................

  32 A. Jenis Penelitian...................................................................................................

  32 B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………………

  33 C. Subjek Penelitian dan Besar Sampel ...............................……………………..

  33 D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional……………………….......….....

  35 1. Klasifikasi Variabel Penelitian……………………….......…......................

  35 2. Definisi Operasional……………………….......…......................................

  36 E. Teknik Pengumpulan Data ...............................………………………………

  39 F. Teknik Pendeteksian dan Pengukuran Data……………………………….…..

  40 1. Teknik Pembuatan Preparat Histologis Ginjal……………………….........

  40

  2. Teknik pewarnaan imunohistokimia caspase-1………………………........

  41 G. Analisis Data..........…………………………………………………………....

  42 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..........…………………..

  44 A. Hasil Penelitian..........…………………………………………………..............

  44

  4.1 Proses Analisis Penelitian..........……………………………………………

  44

  46 4.2 Deskripsi Variabel Penelitian..........………………………………………..

  4.3 Analisis Pengaruh NAS Terhadap Ekspresi Caspase-1 Dan Tingkat Kerusakan Ginjal Pada Mencit Yang Terinduksi Pristan..........……………

  49 B. PEMBAHASAN...............….………….....………….………………................

  57 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN...............….………….....………….……….

  66 A. Simpulan...............….………….....………….………………............................

  66 B. Saran...............….………….....………….………………................…..............

  66 DAFTAR PUSTAKA...............….………….....………….………………...........

  68

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 2.1 Anatomi dan fisiologi ginjal ................................................

  8 Gambar 2.2 Histologi Korteks Ginjal…..…………………......................

  9 Gambar 2.3 Mekanisme imunitas alamiah pada inflamasi ginjal….........

  10 Gambar 2.4 Respon imunitas seluler pada glomerulonephritis.................

  13 Gambar2.5 Struktur molekul N-Asetil Sistein….....................................

  16 Gambar 2.6 Transportasi dari NAS dan jalur untuk menghasilkan stress oksidatif dan inflamasi pada hepatosit…………..................

  16 Gambar 2.7 Farmakodinamik N-Asetil Sistein……….............................

  18 Gambar 2.8 Komplek inflamasom…………………………………........

  21 Gambar 2.9 Jalur inflamasi yang melibatkan kompleks inflamasom............................................................................

  22 sel yang berbeda dan mekanisme patofisiologis model kematian sel……………………...........................................

  24 Gambar 2.11 Kerangka pikir pengaruh NAS terhadap ekspresi caspase-1 dan tingkat kerusakan ginjal pada mencit nefritis lupus induksi pristan……...............................................................

  26 Gambar 2.12 Kerangka konsep pengaruh NAS terhadap ekspresi caspase-1 dan tingkat kerusakan ginjal pada mencit nefritis lupus induksi pristan……......................................................

  30 Gambar 3.1 Bagan Rancangan Penelitian………………………….........

  32

Gambar 3.2 Kerangka operasional kajian Pristan dan N-Asetil Sistein terhadap ekspresi caspase-1 glomerulus dan derajat

  kerusakan ginjal mencit Balb/C model nefritis lupus induksi pristan…………………………………..................

  39 Gambar 4.1 Perbandingan Nilai rata- rata ekspresi Caspase-1 per 100 sel makrofag antar Kelompok Sampel..................................

  47 Gambar 4.2 Perbandingan Nilai rata – rata Tingkat Kerusakan Ginjal antar Kelompok Sampel........................................................

  48 Gambar 4.3 Perbandingan Gambaran protein Caspase-1 yang diekspresikan sel makrofag masing – masing kelompok......

  51 Gambar 4.4 Gambaran Histologis Tingkat Kerusakan Ginjal Kelompok Kontrol...................................................................................

  53 Gambar 4.5 Gambar Histologis Tingkat Kerusakan Ginjal Kelompok Lupus Nefritis........................................................................

  54 Gambar 4.6 Gambaran Histologis Tingkat Kerusakan Ginjal Kelompok

  DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 4.1 Deskripsi dan Uji Normalitas Ekspresi Caspase-1 per 100 sel makrofag..........................................................................

  46 Tabel 4.2 Deskripsi dan Uji Normalitas Variabel tingkat Kerusakan Ginjal.....................................................................................

  47 Tabel 4.3 Perbedaan rata – rata ekspresi caspase-1 per 100 sel makrofag dalam kelompok sampel.......................................

  49 Tabel 4.4 Perbedaan rata – rata ekspresi Caspase-1 per 100 sel makrofag antar kelompok sampel.........................................

  50 Tabel 4.5 Perbedaan rata – rata tingkat kerusakan ginjal menurut kelompok sampel...................................................................

  52 Kelompok Sampel.................................................................

  55

DAFTAR SINGKATAN

  ABC : avidin biotin complex Anti ds-DNA : anti-double stranded deoxyribonucleic acid apaf-1 : apoptosis protease-activating factor-1

  

ASC : Apoptosis-Associated Speck-like Protein Containing a CARD

  CARD : Caspase Activation and Recruitment Domain CAT : catalase CCR2 : CC-chemokine receptor 2 CCR6 : CC-chemokine receptor 6 CCR7 : CC-chemokine receptor 7 Cit c : cytochrome c CXCL2 : CXC-chemokine ligand 2 CXCL16 : CXC-chemokine ligand 16 CXCR3 : CXC-chemokine receptor3 Cys : cysteine Cys-Cys : cystine DAMP : Danger-associated molecular patterns DC : Dentritic Cell De-Acase : deacetylases DNA : deoxyribonucleic acid ECM : Extra Cellular Matrix FASL/CD95 : FAS/CD95 ligand

  GN : Glomerulonefritis GPx : glutathione peroxidase GR : glutathione reductase GSH : reduced glutathione GSSG : oxidized glutathione HE : Hematoksilin eosin HNE : 4-hydroxynonenal HUS : Haemolitic Uraemic Syndrome

  IC-GN : Immune Complex Glomerulonephritis

  IFN : Interferon

  IFNγ : Interferon γ

  IHC : Imunohistokimia IκB : inhibitor of NF-κB

  IKKβ : inhibitor of κB kinase

  IL : Interleukin

  IL-1R : interleukin-1 receptor

  IL-10 : Interleukin 10

  IL-17A : Interleukin 17A

  IL-18 : Interleukin 18

  IL-23 : Interleukin 23 iNKT : invariant natural killer T iNOS : inducible nitric oxide synthase;

  IRF5 : Interferon regulatory factor 5 kDa : kilo Dalton

  KL : Jumlah sel glomerulusdengan inti kariolisis. KR : Jumlah sel glomerulusdengan inti karioreksis LES : Lupus Erythematosus Systemic LN : Lupus Nefritis LSD : Least Significant Difference MDA : malondialdehyde MOMP : mitochondrial outer membrane permeabilization NAC : N-acetylcysteine

  • NADP : oxidized nicotinamide adenine dinucleotide phosphate NADPH : reduced nicotinamide adenine dinucleotide phosphate NAS : N-Asetil Sistein NF-KB : nuclear factor κ-light-chain enhancer of activated B cells NIK : NF-κB-inducing kinase NLR : Nod-Like Receptor

  NO : nitric oxide p50 : nuclear factor NF-κB protein p50 subunit P65 : nuclear factor NF-κB protein p65 subunit PARP : poly (ADP-ribose) polymerase PAS : Periodic Acid-Schiff PBS : Peritoneum PDL1 : Programmed cell Death Ligand-1 PGK : Penyakit Ginjal Kronis PRR : Pattern Recognition Receptor Rel A : v-rel avian reticuloendotheliosis viral oncogene homolog A;

  ROH : alcohol ROOH : organic hydroperoxide ROS : Reactive Oxygen Species SLE : Sistemik Lupus Eritematosus SOD : superoxide dismutase TGFβ1 : transforming growth factor β 1 TH1 : T helper 1 TH17 : T helper 17 TLR : Toll like Receptor TLR7 : Toll like Receptor 7 TMPD : 2,6,10,14-Tetramethylpentadecane TNF : Tumor Necrosis Factor TNF-α : tumor necrosis factor α TNFR1 : TNFα receptor 1 TNF-R1 : TNF-α receptor 1 TRAILR : TRAIL receptor TReg : T Regulator Δ Ψ : mitochondrial membrane potential