PENGELOLAAN ZAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAQ DAN SHODAQOH NAHDATUL ULAMA LAMPUNG UNTUK MENGENTASKAN KEMISKINAN - Raden Intan Repository

  

PENGELOLAAN ZAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAQ

DAN SHODAQOH NAHDATUL ULAMA LAMPUNG

UNTUK MENGENTASKAN KEMISKINAN

Skripsi

Diajukan Untuk Disidangkan dan Dipertahankan dalam Sidang Munaqosah

dan Memenuhi Sebagian Tugas Guna Mendapatkan Gelar S1 Dalam Ilmu

Dakwah

  Oleh :

  

Alpiyan Suyadi

NPM: 1341030040

Jurusan Manajemen Dakwah

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

PENGELOLAAN ZAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT

  

INFAQ DAN SHODAQOH NAHDATUL ULAMA LAMPUNG

UNTUK MENGENTASKAN KEMISKINAN

Skripsi

  Diajukan Untuk Disidangkan dan Dipertahankan dalam Sidang Munaqosah dan Memenuhi Sebagian Tugas Guna Mendapatkan Gelar S1 Dalam Ilmu Dakwah dan

  Ilmu Komunikasi

  

Oleh

ALPIYAN SUYADI

  

NPM : 1341030040

Jurusan : Manajemen Dakwah

Pembimbing I : Dr Hasan Mukmin M.A

Pembimbing II : Badarudin S.Ag, M.Ag

  

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1439 H/2017 M

  

ABSTRAK

PENGELOLAAN ZAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAQ DAN

SHODAQOH LAMPUNG UNTUK MENGENTASKAN KEMISKINAN

Oleh

Alpiyan Suyadi

  Pengelolaan Zakat adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi/pengawasan. yang menjadi fokus kajian peneliti adalah pelaksanaan terhadap pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan dana zakat untuk mengentaskan kemiskinan sesuai dengan prinsip syariat Islam yang dilakukan dengan cara pemanfaatan zakat untuk kegiatan produktif. Dengan demikian konsep kemiskinan yaitu suatu situasi dimana pendapatan individu di suatu kawasan tidak dapat memenuhi standar pengeluaran minimum yang dibutuhkan individu untuk dapat hidup layak. Semua telah diatur dalam Al-Quran, Hadits, maupun UU pengelolaan zakat tahun 1999 dan diperbaharui tahun 2014.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan zakat dari pengumpulan dan distribusi, serta pendayagunaan Zakat produktif yang ada di LAZIS NU Lampung untuk mengentaskan kemiskinan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang bersifat deskriptif, populasi dalam penelitian ini berjumlah 45 orang kemudian penulis mengambil sampel sebanyak 12 orang diantaranya 9 pengurus, dan 3 mustahiq. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview, observasi dan dokumentasi.

  Progam pendayagunaan Zakat produktif, adalah bantuan yang bersifat mendayagunaan dan berkelanjutan seperti, bantuan kambing bergulir yang saat ini sudah mencapai -+325 kambing diberbagai kabupaten di Lampung ini, ternak mentok, pelatihan bekam untuk para marbot-marbot yang berada dimasjid ataupun mushola yang ada di Bandar Lampung, pemberian modal untuk pedagang kecil, maupun pelaku usaha lainnya. Adapun progam unggulan yang ada di LAZIS NU Lampung dan juga memiliki beberapa progam rancangan jangka pendek, menengah, dan progam jangka panjang yaitu : NU Smart, NU prenuer, NU Skill, dan NU Care.

  Dari keseluruhan pelaksnaan sistem pengelolaan zakat di LAZIS NU Lampung mulai dari pengumpulan dan pendistribusian, sampai pendayagunaan zakat produktif menurut penulis sudah berjalan dengan baik. Untuk progam pengentasan kemiskinan di LAZIS NU Lampung walaupun belum maksimal dalam pengentasan kemiskinan, akan tetapi sudah bisa dikatakan berhasil, mulai dari membantu para pelatihan kaligrafi, dan lain-lain. Dari semua progam kegiatan produktif yang digulirkan LAZIS NU Lampung ini,

  Kata Kunci : Zakat dan Kemiskinan

KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

  Alamat : Jl.H.Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung Telp. (0721) 70403

HALAMAN PERSETUJUAN

  Nama : Alpiyan Suyadi NPM : 1341030040 Fakultas : Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan : Manajemen Dakwah Judul : Pengelolaan Zakat Pada Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqah

  Nahdatul Ulama Lampung untuk Mengentaskan Kemiskinan Telah periksa dan dikoreksi oleh pembimbing I dan II. Maka dari itu pembimbing I dan II menyetujui untuk disidangkan dalam sidang Munaqosah

  Fakultas Dakwah dan Ilmu Koumikasi UIN Raden Intan Lampung

  Menyetujui Pembimbing I Pembimbing II Dr Hasan Mukmim, M.A Badarudin S Ag, M.Ag Nip : 196104211994031002 Nip : 197508132000031001

Ketua Jurusan Manajemen Dakwah

Hj.Suslina Sanjaya, M.Ag

KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

  Alamat : Jl.H.Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung Telp.(0721) 704030

  

PENGESAHAN

  Judul Skripsi : PENGELOLAAN ZAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT

  INFAQ DAN SHODAQOH NAHDATUL ULAMA LAMPUNG UNTUK MENGENTASKAN KEMISKINAN Nama : Alpiyan Suyadi NPM : 1341030040 Jurusan : Manajemen Dakwah Telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi pada hari/tanggal: 05-Oktober-2017

TIM DEWAN PENGUJI

  Ketua Sidang : H. Zamhariri M.Sos.I (……………………….)

  Sekretaris : M. Husaini M.T (……………………….)

  Penguji I : Hj. Suslina Sanjaya M.Ag (……………………….)

  Penguji II : Dr Hasan Mukmin M.Ag (……………………….)

  

MENGETAHUI

Dekan Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

  

MOTTO

1.

  At-Taubah : 60

  

         

              

  Artinya Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang- orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha

  1 Bijaksana.

  2. Adz Dzariyaat : 19

       

  Artinya Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan

  2 orang miskin yang tidak mendapat bagian.

  

PERSEMBAHAN

  Dengan rasa syukur kepada Allah SWT, ku persembahkan karya kecil ini kepada :

  1. Bapak H. solikhun bin dan mamak Hj. sudini yang telah mencurahkan seluruh kasih dan sayangnya pada penulis.

  2. Kakak dan ayuk ku tercinta {Imam Shodiq (Nurillah), Siti Khoiriyah (Aceng Hasanudin), dan Sofarudin Hasan (Rika Fitriani)} yang selalu memberikan senyuman dan dukungan, sehingga menambah kekuatan semangat penulis untuk menuntut ilmu.

  3. Fitri Astuti yang tak henti-hentinya memberikan motivasi dan semangat.

  4. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung tempat penulis menimba ilmu pengetahuan.

  5. Teman-teman kosan yang mulia, yang selalu memberikan bantuan baik tenaga waktu dan materi, menemani dalam mengerjakan skripsi ini. Setelah terselesaikannya skripsi ini semoga teman-teman lain termotivasi untuk menyelesaikan skripsinya masing-masing.

  6. Kepada rekan-rekan seperjuangan Jurusan Manajemen Dakwah angkatan 2013 khususnya kelas A.

RIWAYAT HIDUP

  Alpiyan suyadi bin Sholihun, dilahirkan di Desa Tulung Langok Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus pada tanggal 03 April 1995, anak keempat dari empat bersaudara hasil dari buah kasih pasangan bapak Sholihun dan ibu Sudini.

  Pendidikan yang pertama penulis tempuh adalah SD N 3 Campang Tiga Kecamatan Kotaagung Timur Kabupaten Tanggamus, selesai tahun 2007, kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan sekolah ke MTs N 1 Kota Agung Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus dan selesai pada tahun 2010, kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan sekolah ke MAN 1 Model Bandar Lampung, Sukarame kota Bandar Lampung dan melanjutkan ke MA Mathla’ul Anwar Landsbaw Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus, sekaligus tinggal di Pondok Pesantren Salafiyah Miftahul Asna Gisting selesai pada tahun 2013, kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pada progam S1 UIN Raden Intan Lampung pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah.

  Selama masa belajar, penulis pernah aktif dalam barbagai organisasi diantaranya, organisasi pramuka di SD N 3 Campang Tiga Kecamatan Kotagung Timur Kabupaten Tanggamus, OSIS di MTs n 1 Kota Agung sebagai anggota. Kemudian setelah penulis menjadi mahasiswa penulis aktif di organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, pernah mengikuti UKM BAPINDA, sebagai

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Pengelolaan Zakat Pada Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh

  Nahdatul Ulama Lampung Untuk Mengaentaskan Kemiskinan”. Sholawat dan salam penulis sanjung agungkan kepada Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang ta’at pada ajaran agama-Nya.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sosial dan Ilmu Dakwah pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan, hal ini semata-mata karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis mempunyai banyak harapan semoga skripsi ini dapat menjadi alat penunjang ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

  Terselesaikannya skripsi ini merupakan ikhtiar yang tak luput dari bantuan, dukungan dan bimbingan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

  1. Prof. Dr. H. Khomsahrial Romli, M.Si, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung.

  2. Hj. Suslina Sanjaya M.Ag, dan Husaini M.T selaku ketua dan sekertaris Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung.

  3. Dr. Hasan Mukmin M.A dan Badarudin S.Ag, M.Ag, selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahannya.

  4. Bapak dan Ibu Dosen dilingkungan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan pada penulis selama kuliah.

  5. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan serta Seluruh Civitas Akademik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Reden Intan Lampung 6. Kepada seluruh pengurus Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Nahdatul

  Ulama Lampung yang telah memberikan bantuan dan kemudahan kepada penulis untuk mengumpulkan data yang penulis perlukan dalam penyusunan skripsi ini.

  Semoga atas motivasi dan do’a dari semua pihak baik yang tercantum maupun yang tidak tercantum, menjadi amal ibadah disisi Allah SWT.

  Bandar Lampung, Oktober 2017 Penulis

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i ABSTRAK ....................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv PENGESAHAN ............................................................................................... v MOTTO ........................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul .......................................................................... 1 B. Alasan memilih judul .................................................................. 3 C. Latar Belakang Masalah ............................................................. 3 D. Rumusan Masalah ....................................................................... 7 E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7 F. Kegunaan Penelitian ................................................................... 7 G. Tinjauan pustaka ......................................................................... 8 H. Metode penelitian ....................................................................... 9 BAB II PENGELOLAAN ZAKAT DAN MENGENTASKAN KEMISKINAN A. Pengelolan Zakat ....................................................................... 15 1. Definisi Zakat ........................................................................ 15 2. Definisi Pengelolaan zakat .................................................... 16 3. Dasar kewajiban membayar zakat ........................................ 21 4. Harta yang wajib dikeluarkan zakatnya ................................ 24 5. Orang yang berhak menerima zakat ....................................... 25 6.

  B.

  Kajian tentang mengentaskan kemiskinan ................................. 32 C. Pelaporan dan pengawasan ......................................................... 40

  BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG LAZIS NU LAMPUNG A. Profil LAZIS NU Lampung ........................................................ 42 1. Sejarah berdirinya LAZIS NU Lampung ............................... 42 2. Visi dan Misi LAZIS NU Lampung....................................... 44 a. Visi .................................................................................... 44 b. Misi .................................................................................... 44 3. Struktur Organisasi LAZIS NU Lampung ............................. 45 4. Program Kegiatan LAZIS NU Lampung .............................. 47 B. Metode Pengelolaan Zakat untuk mengentaskan kemiskinan di LAZIS NU Lampung .................................................................. 51 C. Pengumpulan dan pendistribusian zakat di LAZIS NU Lampung .................................................................. 53 D. Pendayagunaan zakat produktif di LAZIS NU Lampung ......... 56 E. Aspek Pengawasan LAZIS NU Lampung ................................. 60 BAB IV PENGELOLAAN ZAKAT UNTUK MENGENTASKAN KEMISKINAN DI LAZIS NU LAMPUNG A. Pengelolaaan Zakat untuk mengentaskan kemiskinan di LAZIS NU Lampung .................................................................. 64 B. Analisis Pendayagunaan Zakat di LAZIS NU Lampung ............ 68 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 70 B. Saran .......................................................................................... 71 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar Sample 2. Rekapitulasi kegiatan yang telah dilaksanakan dalam 6 bulan terakhir LAZISNU Lampung 3. Pedoman Interview 4. Kartu Konsultasi 5. Surat Keputusan Judul dan Penunjukan Pembimbing Skripsi 6. Surat Keterangan Perubahan Judul 7. Surat Rekomendasi Kesatuan Bangsa dan Politik 8. Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian di Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdatul Ulama Lampung

BAB 1 PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebelum pembahasan lebih jauh terlebih dahulu penulis akan menjelaskan

  terkait judul yaitu: Pengelolaan Zakat untuk Mengentaskan Kemiskinan pada Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqah Nahdatul Ulama Lampung. Agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap judul, sub-sub tersebut antara lain yaitu:

  Pengelolaan zakat terdiri dari dua kata yaitu pengelolaan dan zakat. Pengelolaan mempunyai arti proses yang memberikan pengawasan dari semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan. Proses

  1

  melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakan orang lain. Zakat adalah harta yang wajib di sisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki seorang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada orang yang berhak

  2

  menerimanya. Sedangkan arti mengentaskan kemiskinan disini adalah sebagai seluruh kegiatan yang memberi manfaat bagi ummat, ataupun segala usaha untuk mengecilkan kekufuran dan menjalankan perintah Allah SWT, mengeluarkan fakir-miskin dari kemiskinannya adalah suatu usaha fisabilillah, pemanfaatan

  3 Zakat untuk kegiatan produktif dapat dibenarkan dari sisi ini. Dari pengertian-

  pengertian ini yaitu pengelolaan dan zakat semua tercakup dari pengertian pengelolaaan zakat pada undang-undang tentang pengertian pengelolaan zakat nomor 38 paasal 1 ayat 2 yaitu: kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan zakat.

  Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZIS NU) adalah lembaga intuisi yang menangani pengelolaan zakat, infaq dan shodaqah. yang beralamatkan di Jalan Cut Mutia No.28 Teluk Betung Utara, Bandar Lampung. LAZIS NU mempunyai Visi sebagai lembaga pengelola dana masyarakat yaitu: zakat, infak, dan sedekah, yang di dayagunakan secara amanah dan profesional untuk kesejahteraan umat.

  Jadi yang dimaksud dengan pengelolaan zakat yang akan penulis teliti adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi/pengawasan. yang menjadi fokus kajian peneliti adalah pelaksanaan terhadap pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan dana zakat untuk mengentaskan kemiskinan sesuai dengan prinsip syariat Islam yang dilakukan dengan cara pemanfaatan zakat untuk kegiatan produktif.

B. Alasan Memilih Judul

  Adapun yang menjadi alasan penulis memilih judul skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. LAZIS NU Lampung merupakan lembaga yang sedang dalam proses pembangunan.

  2. Zakat merupakan salah satu solusi untuk mengentaskan kemiskinan.

  3. Penulis adalah mahasiswa yang ikut sebagai relawan pembantu di lembaga.

C. Latar Belakang Masalah

  Kemiskinan dan kebodohan adalah masalah yang universal bagi umat manusia, Meskipun kualitasnya berbeda-beda. Dari kemiskinan dan kebodohan akan melahirkan keterbelakangan, kesenjangan sosial, keterpurukan, kriminalitas dan lain sebagainya. Dan itulah masalah yang kompleks yang terjadi saat ini terkhusus didaerah Lampung ini. Perekonomian masyarakat yang semakin sulit peluang pekerjaan yang semakin sempit yang membuat tingkat kemiskinan bertambah.

  Dari sini dapat dianggap satu kata yang menunjukan pada orang yang tidak mampu secara ekonomi. Perbedaannya tidak terlalu prinsipal, melainkan hanya bersifat gradual. Fakir merujuk pada orang yang secara ekonomi berada pada garis beruntung (cukup), meskipun sebenarnya secara keseluruhan masih termasuk orang yanng kerepotan dalam memenuhi kebutuhan pokok kesehariannya. karena fakir berada pada papan paling bawah secara ekonomi, maka alqur’an meletakannya pada rangking pertama, mengingat merekalah yang sangat

  4 membutuhkan.

  Penunaian zakat merupakan langkah nyata untuk membangun sinergi sosial yang dapat dikembangkan dalam konteks kehidupan modern, misalnya orang yang kaya yang memiliki harta lebih dapat menyalurkan zakat kepada Badan Amil Zakat atau Lembaga Amil Zakat untuk di dayagukan. Kemudian oleh badan atau lembaga tersebut dana zakat diwujudkan dalam bentuk pemberian ketrampilan dan modal untuk diberikan kepada para mustahik setelah kebutuhan pokok kedelapan asnaf mustahik terpenuhi.

  Mubariq Ahmad dari universitas michigan mengutarakan dalam tulisannya “zakat untuk mengentaskan kemiskinan” yaitu: diperlukan perubahan, cara pandang dan usaha-usaha khusus jika zakat untuk ditingkatkan perannya sebagai alat pengentasan kemiskinan. Untuk masyarakat Indonesia ia menawarkan dua alternatif yaitu: pertama zakat sebagai bagian dari pungutan yang dikenakan pemeritah atas masyarakat (administrasi zakat sebagai bagian dari anggaran pendapat dan belanja negara) kedua za kat sebagai “sistem kesejahteraan” masyarakat yang terpisah dari anggaran pendapatan dan belanja negara. Kebijakan perundang-undangan dinegara kita dewasa ini menganut kebijakan yang kedua

  5 tadi.

  Zakat disalurkan untuk memenuhi konsumsi pokok kebutuhan yang habis dipakai dari hari kehari. Meskipun mungkin mampu membantu memenuhi kebutuhan hidup yang mendesak, cara pemanfaatan zakat seperti itu cenderung mengabadikan si penerima zakat dalam situasi kemiskinannya. Pemberian ikan yang terus-menerus tidak mendorong orang menjadi tukang mancing, tujuan kegiatan memberi pancing ialah meningkatkan kemampuan fakin-miskin untuk menciptakan pendapatan dan mengentaskan dirinya sendiri dari kemiskinan. Untuk tujuan ini zakat dapat digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan ketrampilan produktif, pemberian modal kerja atau bantuan modal pemula.

  Daripada memberi bantuan konsumtif kepada lima keluarga untuk satu bulan, misalnya, akan lebih baik jika dana itu digunakan untuk usaha produktif bagi

  6 kelima keluarga tersebut.

  Dari uraian diatas, maka begitu pentingnya pengelolaan zakat yang amanah baik Badan Amil Zakat maupun Lembaga Amil Zakat sebagai wujud atau bukti keuniversalan Islam dalam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia termasuk mengentaskan kemiskinan melalui zakat, karena zakat merupakan salah satu rukun Islam. Dengan zakat menjadi jelas bahwa Islam tidak hanya sekedar agama ritual melainkan agama yang ajarannya menyentuh kehidupan yang nyata dalam masyarakat. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Annisa

  ’ : 77

  …………… ……     

Artinya: “………dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat……………..”. (Q.S

7 Annisa’ :77).

  Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZIS NU) mempunyai Visi sebagai lembaga pengelola dana masyarakat (zakat, infak, sedekah) yang didayagunakan secara amanah dan profesional untuk kesejahteraan umat. Legalitas Lembaga Lazis NU meliputi; SK Kementerian Agama Nomor 255 Tahun 2016, tertanggal 26 Mei 2016 sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) Skala Nasional, kemudian SK PBNU Nomor 022/Lazisnu/V/2016 tertanggal 28 Mei 2016 tentang pemberian izin kepada Lazis NU Cabang Provinsi Lampung, terakhir SK PW Lazis NU Provinsi Lampung nomor 002/Lazisnu/SK-PW/V/1437.2016 tentang pengangkatan personalia manajemen Lazis NU Masa Khidmat 2016-2021, tertanggal 31 Mei 2016. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik akan pengelolaan zakat yang di kelola pada Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqah NU Lampung.

D. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimana pengelolaan zakat untuk mengentaskan kemiskinan yang dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqah NU Lampung ?

  2. Bagaimana Pendayagunaan Zakat produktif di LAZIS NU Lampung ? E.

   Tujuan Penelitian

  Pada umumnya setiap penelitian mempunyai tujuan, demikian juga dengan penelitian ini, memiliki tujuan yaitu:

  1. Mengetahui pengelolaan zakat untuk mengentaskan kemiskinan yang dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqah NU Bandar Lampung.

  2. Mengetahui Pendayagunaan Zakat produktif di LAZIS NU Lampung F.

   Kegunaan Penelitian 1.

  Teoritis : dengan penelitan ini dapat memberikan sumbangan berupa tambahan khasanah keilmuan dalam kajian masalah khususnya bagaimana pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqah NU Lampung.

  2. Praktis: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan penjelasan tentan bagaimana pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat,

G. Tinjauan pustaka

  Setelah melakukan tinjauan kepustakaan, penulis banyak mendapatkan buku-buku dan skripsi yang menulis tentang pengelolaan zakat, akan tetapi beberapa litelatur tersebut belum ada yang secara fokus meniliti tentang Pengelolaan Zakat pada Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh NU Lampung untuk Mengentaskan Kemiskinanan terkhusus untuk daerah lampung ini. Meski demikian, ada beberapa karya ilmiah yang dapat mendukung penelitian ini. Pertama skripsi yang ditulis oleh Erwandi 0841030010 (2013) Fakultas Dakwah, jurusan Manajemen Dakwah, IAIN Lampung. Dalam skripsinya membahas tentang Aplikasi Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan Zakat Pada Rumah Zakat Cabang Bandar Lampung dalam skripsi yang ditulis oleh saudara Erwandi hanya berfokus pada fungsin pengawasan, dan metode penelitian adalah deskritif.

  Kedua, Rika Astuti, 0741030007 (2011) mahasiswa Fakultas Dakwah, jurusan manajemen dakwah, dalam skripsinya membahas tentang Manajemen Pendistribusian Zakat Pada Badan Amil Zakat (BAZDA) Daerah Kabupaten Lampung Selatan, dalam skripsi yang di tulis oleh saudari Rika Astuti hanya berfokus pada pendistribusian zakat, dan metode penelitian deskritif.

  Ketiga, Rohmat Arapat 0841030006 (2013) mahasiswa Fakultas Dakwah, Peengumpulan Zakat, Infaq, Dan Shodaqoh Pada Rumah Zakat Bandar Lampung, dalam skripsi yang ditulis oleh saudara Rohmat Arapat hanya berfokus pada pengumpulan zakat, dan penelitian deskritif.

H. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

  Berdasarkan tempat penelitian, penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden.

8 Bertujuan untuk mempelajari secara intensif

  tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.

  9 2.

   Sifat Penelitian

  Sifat penelitian yang dipakai penulis merupakan penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.

  10

8 M. Iqbal Hasan, Pokopok-Pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya ( Jakarta:

3. Populasi dan Sampel a.

  Populasi Sebuah penelitian sosial disebutkan bahwa unit analisis menunjukan siapa yang mempunyai karakteristik yang akan diteliti. Karakteristik yang dimaksud adalah variabel yang menjadi perhatian dalam peneliti. Unit analisis penelitian umumnya adalah orang sebagai individu seperti kelompok, keluarga, desa dan kota. Dalam hal ini populasi adalah

  11 keseluruhan subyek penelitian.

  b.

  Sampel Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenernya dari suatu penelitian, dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili dari seluruh

  12

  populasi. Sampel juga dapat diartikan sebagai sebagian populasi yang

  

13

  karakteristiknya hendak diteliti. Dimana yang menjadi sampel penelitian ini adalah amil zakat yang memang fokus mengurus dana zakat dilembaga LAZIS NU LAMPUNG yang berjumlah 12 orang.

11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), h. 102.

4. Metode Pengumpulan Data a.

  Metode Interview (Wawancara) Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-

  14 keterangan.

  Adapun wawancara yang penulis gunakan adalah wawancara perorangan yaitu apabila tanya-jawab tatap muka itu berlangsung secara langsung antara pewawancara dengan seorang-seorang yang diwawancarai.

  15 Cara ini akan mendapatkan data yang lebih intensif.

  Penulis melakukan interview kepada sampel penelitian untuk menggali data yang akurat. Interview yang penulis lakukan kepada pengurus LAZIS NU Lampung, interview ini lah yang akan penyusun gunakan untuk mengetahui hal-hal pengelolaan zakat yaitu: bagaimana pengumpulan zakat, pendistribusian zakat dan pendayagunaan zakat. bagaimana upaya mengoptimalkan dana zakat untuk mengentaskan kemiskinan dan bagaimana evaluasi/pengawasan yang dilakukan LAZIS NU Lampung. b.

  Observasi (Pengamatan) Pengamatan adalah alat pengumulan data yang dilakukan cara

  16 mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.

  Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari pelbagi proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan observasi nonpartisipan. Kalau dalam observasi partisipan peneliti terlibat langsung dengan iktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi nonpartisipan

  17

  peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Observasi dilakukan ketika diperlukan pengecekan langsung terhadap instansi yang berkaitan atau bekerja sama dengan LAZIS NU Lampung.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

  18 rapat, lengger, dan sebagainya.

16 Ibid, h. 72.

  Dokumentasi yang terlampir diantaranya adalah profil lembaga, dokumen sejarah berdirinya lembaga, visi dan misi, catatan agenda harian LAZIS NU, daftar mustahiq, daftar muzzaki, badan kepengurusan, rekapitulasi keuangan, dan laporan-laporan dll.

5. Analisis Data

  Bogdan menyatakan bahwa analisis

  “Data analysis is the process of syistematically searching and arranging the interview transcripts, fieldnotes, and other materials that you to present what you have discovered to others”

  Analisis data adalah preoses memcari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuanya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan kedalam init-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

  19 yang dapat diceritakan kepada orang lain.

  Setelah data diolah dan diklasifikasikan, maka tahap berikutnya data tersebut akan dianalisa dengan menggunakan cara berfikir induktif, yaitu berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa kongkret itu digeneralisasi

  20 yang mempunyai sifat umum.

  Miles and Huberman, mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu: a.

  Data Reduction (Reduksi Data) adalah data yang diperoleh dari lapanngan cukup banyak, untuk ituu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

  b.

  Data Display (Penyajian Data). Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kuantitatif data ini dapat dilakukan dalam bentuk table, grafik, phia chard, pictogram dan sejenisnya. Sedangkan dalam penelitian kulitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchat dan sejenisnya.

  c.

  Conclusing Drawing (Menarik Kesimpulan). Kegiatan analisis yang ketiga yang paling penting adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan dari sebagian kegiatan atau konfigurasi yang utuh. Kesimpulan- kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi tu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pemikiran menganalisa selama dia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, atau mungkin mnjadi begitu seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran diantara teman sejawat untuk mengembangkan “kesepakatan intersubyektif”, atau upaya yang luas untuk

  21 menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain.

BAB II PENGELOLAAN ZAKAT UNTUK MENGENTASKAN KEMISKINAN A. Tinjauan Tentang Pengelolaan Zakat 1. Definisi zakat Zakat menurut etimologi diambil dari kata az-

  zaka’u yang berarti an- nama’, at-tahara az-ziyadah dan al-barakah yaitu tumbuh atau berkembang,

  1

  suci, bertambah dan barakah. Sedangkan zakat menurut terminologi hukum Islam (istilah syara‟), zakat adalah beribadah kepada Allah SWT dengan mengeluarkan bagian wajib secara syara‟ dari harta tertentu dan diberikan

  2 kepada sekelompok atau instansi (zakat) tertentu.

  Dari definisi-definisi diatas maka dapat simpulkan bahwasanya zakat secara umum adalah sejumlah harta (baik berupa uang atau benda) yang wajib dikeluarkan/diberikan kepada mustahiq dari milik seseorang yang telah sampai batas nisab pada setiap tahunnya. Dari pengertian diatas, setidaknya ada tiga prinsip yang terkandung dalam istilah zakat.

  a.

  Zakat dipungut pada sebagian jenis harta, maksudnya pada jenis harta yang berkembang, seperti pungutan atas hasil bumi dan binatang ternak.

  b.

  Zakat dipungut setelah setelah mencapai nilai nisab. 1 Rofi mu‟inan : Potensi Zakat (dari Konsumtif-Karitatif ke Produktif-Bardayaguna)

  3 c.

  Zakat harta (harta al-mal) adalah pungutan tahunan (haul).

2. Definisi Pengelolaan zakat

  Seperti yang telah dijelaskan dalam penegasan judul bahwa pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan dari semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan. Proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakan orang lain. Maka pengelolaan sama dengan manajemen. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat definisi-definisi manajemen berikut ini.

  Definisi manajemen menurut G.R Terry adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran- sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan

  4 sumber daya lainnya.

  Definisi manajemen menurut James A.F. Stoner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha- usaha para anggota organisasi dan pengggunaan sumberdaya-sumberdaya

  5 organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

  3 4 Rofi Mu‟inan op.cit. h.25 Emron Edison,Yohni Anwar, Imas Komaritah, Manajemen Suber Daya Munusia, (Bandung: Alfabeta, 2016), h.7-8

  Dari definisi pengelolaan dan definisi-definisi manajemen diatas maka tidak terlepas dari unsur-unsur manajemen yaitu sebagai berikut: a.

  Perencanaan Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan siapa yang

  6

  melakukan. Pada dasarnya perencanaan memiliki beberapa tahap-tahap antara lain:

1. Menetapkan tujuan dan serangkaian tujuan 2.

  Merumuskan keadaan saat ini 3. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan 4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian

  7 tujuan.

  b.

  Pengorganisasian Pengorganisasian adalah suatu proses pengelompokan, orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu

  8 kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

  Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses akan membuat suatu organaisasi dapat tercapai tujuannya, proses ini akan tercermin pada stuktur organisasi yang mencakup aspek-aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian, yaitu:

  1. Pembagian kerja departementalisasi atau sering disebut dengan istilah departementasi

  2. Bagan organisasi formal 3.

  Rantai perintah dan kesatuan perintah 4. Tingkat-tingkat hirarki manajemen 5. Saluran komunikasi 6. Penggunaan komite 7. Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tidak dapat

  9 dihindarkan.

  c.

  Penggerakan Penggerakan merupakan keseluruhan usaha, cara, tekhnik, dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi yang

  10 efektiif, efisien dan ekonomis.

  Agar penggerak berjalan dengan baik maka diperlukannya beberapa hal diantaranya:

  1) Kepemimpinan

  Kepemimpinan adalah hubungan dimana satu orang yakni pemipin mempengaruhi fihak lain untuk bekerja sama secara suka rela dalam usaha mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan untuk

  11 mencapai hal yang diinginkan oleh pemimpin tersebut.

  2) Komunikasi

  Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain, perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata- kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juaga ekpresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya. Dan perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya sangat tergantung pada ketrampilan-ketrampilan tertentu (membaca, mendengar, berbicara, dan lain-lain) untuk membuat sukses pertukaran

  12

  informasi 3)

  Motivasi Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsang untuk melakukan tindakan-tindakan.

  11

  Menurut penelitian-penelitian yang dilakukan maka factor-faktor terpenting yang mempengaruhi motivasi adalah sebagai berikut a)

  Kebutuhan-kebutuhan pribadi

  b) Tujuan-tujuan dan persepsi-persepsi orang atau kelompok yang bersangkutan c)

  Cara dengan apa kebutuhan-kebutuhan serta tujuan-tujuan tersebut

  13 akan direalisasi.

  d.

  Pengawasan Pengawasan adalah langkah untuk menentukan apa yang tekah dicapai, mengadakan evaluasi dan mengambil tindakan-tindakan korektif bila diperluakan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan apa yang

  14

  direncanakan. fungsi pengawasan meliputi 4 bagian yaitu: 1.

  Menentukan standar prestasi 2. Mengukur prestasi yang telah dicapai selama ini 3. Membandingkan prestasi yang telah dicapai dengan standar prestasi 4. Melakukan perbaikan jika ada penyimpangan dari standar pretasi yang

  15 telah ditentukan.

13 George R. Terry, Op.Cit h.328

  Sedangkan Zakat adalah harta yang wajib di sisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki seorang muslim sesuai dengan ketentuan

  16

  agama untuk diberikan kepada orang yang berhak menerimanya. Dari pengertian-pengertian ini yaitu pengelolaan dan zakat semua tercakup dari pengertian pengelolaaan zakat pada undang-undang tentang pengertian pengelolaan zakat nomor 38 paasal 1 ayat 2 yaitu: kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengumpulan dan

  17 pendistribusian serta pendayagunaan zakat.

3. Landasan kewajiban membayar zakat

  Adapun dalil-dalil yang menjadi dasar kewajiban membayar zakat antara lain: a.

  Surah at-taubah ayat 103

                    

  Artinya :

  Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (Q.S At-Taubah: 103) b.

  Surah al-baqarah ayat 43

         

  Artinya :

  Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang- orang yang ruku'.( Q.S Al-Baqarah: 43)

  c.

  Surah al-hadid ayat 7

  

          

     

  Artinya :

  Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.(Q.S Al-Hadid: 07) d.

  Surat al-ma‟arij ayat 24-25

          

  Artinya :

24. Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,

  25. Bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). (Q.S Al- Ma’arij:24- e.