PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PONSEL GISTAR DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG -
PERSEPSI KONSUMEN T E R H A D A P PONSEL
G I S T A R D I F A K U L T A S E K O N O M I DAN B I S N I S
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Usulan Penelitian
OLEH :
Nama
: T R I A G U S PUTRA
Nim
: 21 2010 180
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S E K O N O M I D A N BISNIS
2014
Usulan PeucUtian
PERSEPSI KONSUMEN T E R H A D A P PONSEL
G I S T A R D I F A K U L T A S E K O N O M I D A N BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Diajukan untuk Mcnyniun Skripsi Pada
Program Strata Satu Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Palembang
OLEH:
Nama
: TRI AGUS PUTRA
Nim
: 21 2010 180
UNIVERSITAS MUHAMMADIVAH
PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI
2014
P E R N Y A T A A N BEBAS PLAGEAT
Saya yang beitanda langan dibawah ini
Nama
: T r i Agus Putra
Nim
: 21.2010.180
Jurusan
; Manajemen
Menyatakan bahwa skiipsi ini telah ditulis sendiri dengan sungguh-sungguh dan tidak
ada bagian yang mempakan penjiplakan karya orang lain. Apabila di kemudian hari
terbukti bahwa peryataan ini lidak benar, maka saya sanggup menerima sanksi
apapun sesuai peraturan yang berlaku.
Palembang
Penubs.
METERAI
LPEL
Tri Agus Putra
2014
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah
Palembang
T A N P A P E N G E S A H A N SKRIPSI
Judut
Nama
: Persepsi Konsumen Terhadap Ponsel Gistar di Fakulta
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Palembang
: Tri Agus Putra
Nim
: 212010180
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Program Studi
: Manajemen
Konsenlrasi
: Manajemen Pemasaran
Diterima dan disyahkan
Pada tanggal
Pembimbing,
fPiah Isnalni Asiatt S . E . ,
M.M)
N I D N / N B M : 0207046201/652.717
Mengetahui,
Dekan
:;^«lft*pVQj|pam Studi Manajemen
tHk^fttrtlralH Orang yang bahagft bukanUh orang yang hebat dalam segala hal,
tap! orang yang bisa menemukan hal sederhana dalam hidupnya dan
banyak mengucapkan syukur.
K u persembahkan kepada :
>
Ayahanda dan Ibunda Tercinta
>
Saudaraku Tercinta
>
Untuk kasihku Tersayang
>
Sahabt-sahabatku Tersayang
>
Sahabat-sahabatku F E U M P
>
Almamater tercinta
PRAKATA
Assalmualaikum Wr. Wb
Dengan hormal Allah SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayahnya,
penulisan ini akhimya dapat diselesaikan. Skriksi yang mempakan hasil pemikiran,
kajian kepustakaan dan penelitian ini telah tersusun melalui proses yang cukup
panjang dan mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari akan keterbatasan pengctahuan dan wawasan. tanpa
pertolongan dari allah SWT serta bantuan dari berbagai pihak, sukar kiranya skripsi
ini dapat penulis selesaikan. Untuk itu dengan kerendahan hati. izinkanlah penulis
untuk menyampaikan ucapan teriinah kasih kepada :
1. Allah SWT dan junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.
2. Bapak H . M Idris. SE. M . Si, sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah
Palembang.
3. Bapak M . Taufik Syamsudin, SE. Ak, sebagai dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiya Palembang
4. Ibu Diah Isnaini Asiati, SE, M . M . Sebagai Dosen Pembimbing Skripsi, atas
kesediannya membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Maftuha Nurahmi SE, M . Si. sebagai ketua Program Studi
Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiya Palembang.
6. Bapak dan ibu dosen serta staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiya Palembang.
7. Saudara- saudara yang tercinta ( Yulia. D w i Afriany, terimah kasih atas
dukungannya dan motivasi yang telah diberikan ( i love you ).
8. Teman- teman kantin wamng pojok angkatan 2010 { Fajar Ferdiansya. Ahmad
Akmal. Umul Fahtona. Lena Mayang Sari, dll).
9. Teman- Teman Posko 142 K K N angkatan 2010/2011 di Desa Suak Tapeh.
10. Pimpinan beserta staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP.
Penulis menyadari
masih banyak
terdapat
kekurangan
sehingga
penulis
mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun demi penyempumaan tuga
akhir ini. Akhimya dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimah kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaikan skripsi ini. Semoga
amal ibadah yang telah dilakukan mendapat balasan dari Allah SWT,
Amin.
Wassalamualaikum Wr. W B
Palembang
Penulis,
Tri Agus Putra
2014
D A F T A R ISI
HALAMAN C O V E R DEPAN
i
HALAMAN JUDUL
ii
HALAMAN PERYATAAN BEBAS PLAGIAT
iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
iv
H A L A M A N M O T O DAN P E R S E M B A H A N
v
HALAMAN PRAKATA
vii
HALAMAN DAFTAR IS!
ix
HALAMAN DAFTAR T A B E L
xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR
xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN
xiii
ABSTRAK
xiv
BAB I
B A B II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Rumusan Masalah
6
C. Tujuan Masalah
6
D. Manfaat Penelitian
6
KAJIAN P t S T A K A
A. Kajian Pustaka
7
1. Penelitian Sebelumnya
7
2. Landasan Teori
9
1). Perilaku Konsumen
9
BAB III
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelilian
27
B. Lokasi Penelitian
27
C. Operasionalisasi Variabel
28
D. Populasi dan Sampel
28
E. Data yang Diperlukan
30
F. Teknik Pengumpulan Data
31
G. Analisis Data dan Teknik Analisis
32
H A S I L P E N E L I T I A N DAN P E M B A H A S A N
A. Hasil Penelitian
BAB V
34
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
34
2. Gambaran Ponsel Gistar
35
3. Gambaran Indikator Penelitian
36
4. Gambaran Responden
38
B. Pembahasan Hasil Penelitian
48
C. Perbandingan Dengan Hasil Penelitian Sebelumnya
51
S I M P U L A N DAN S A R A N
A. Simpulan
52
B. Saran
52
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kesukaan Mahasiswa Terhadap Merek Ponsel
4
Tabel 2 Alasan tidak suka dengan merek Gistar
5
Tabel I V . 1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
38
Tabel I V . 2 Karakteristik responden berdasarkan usia pada di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
39
Tabel I V . 3 Karakteristik responden berdasarkan uang saku perbulan di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
40
Tabel I V . 4 Karakteristik responden yang pemah dengar merek ponsel Gistar pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
41
Tabel I V . 5 Karakteristik responden dari mana pertama kali anda mengenai ponsel
Gistar pada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.
42
Tabel I V . 6 Karakteristik responden ponsel merek apa yang pertama kali muncul
dalam ingatan anda di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Palembang
43
Tabel I V . 7 Pendapat responden tentang model ponsel Gistar di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
44
Tabel IV. 8 Pendapat responden tentang aplikasi ponsel Gistar di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
45
Tabel I V . 9 Pendapat responden tentang merek ponsel Gistar di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
46
Tabel I V . 10 Pendapat responden tentang kecanggihan ponsel Gistar di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
47
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Model Perilaku Konsumen
ABSTRAK
Tri Agus Putra / 212010180 / Persepsi Konsumen Terhadap Ponsel Gistar di Fakultas
Ekonomi
dan
Bisnis
Universitas
Muhammadiyah
Palembang
/
Manajemen
Pemasaran.
Rumusan masalah yang diangkal dalam penelitian ini adalah bagaiman Persepsi
Konsumen Terhadap Ponsel Gistar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Palembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Persepsi
Konsumen Terhadap Ponse! Gistar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Palembang.
Teknik penelitian ini adalah penelitian deskriptif karena hanya membahas satu
variabel mandiri yaitu persepsi konsumen. Variabel tersebut dikembangkan menjadi
empat indicator, yaitu model, aphkasi, merek tian kecanggihan. Populasinya adalah
seluruh
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah
Palembang yang diambil 227 sebagai sampel dan dipilih. Secara protionate Siratifed
Random Sampling. Data yang digunakan data pnmer berupa jawaban responden
terhadap kuesioner yang diedarkan. Teknik pengumpulan adalah daftar pertanyaan.
Adapun teknik analisisnya adalah menggunakan
tabulasi dan persentase hasil
penehtian im dikatakan lidak baik. Hal ini ditandai oleh pendapatan resi)onden
terhadap keempat indikator yang diianyakan apabila persentase responden
menyatakan
persemjuan
lebih
sedikit dibandingkan yang menyatakan
yang
ketidak
setujuan. bahkan lidak ada yang menyatakan persetujuan.
Hasil penelitian ini yang dilakukan penulis berdasarkan pendapat responden tentang
Model Ponsel Gistar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Palembang adalah Sangat Tidak Setuju dimana sebanyak 150 responden
dengan
persentase 66,07%.
dengan
Sedangkan
persentase 22.02.
.Kata Kunci : Persepsi Konsumen
fidak
Setuju
sebanyak
50 responden
Abstract
Tri Agus Putra / 212010180/ Consumer perceptions o f cell phones in the Faculty
o f Economics and gistar business University o f muhammadiyah palembang
marketing management.
The outline o f issues raised i n the study is how the perception o f consumers
against cellphone gistar at the Faculty o f Economics and business. University o f
muhammadiyah palembang. The purpose
o f this research
is to know the
perceptions o f consumers against cellphone gistar at the Faculty o f Economics and
business. University o f muhammadiyah palembang.
Engineering research
is descriptive research
because only one
independent
variable i.e. discussing the perception o f consumers. Variables were developed
into four indicators, namely, application o f models, brands and sophistication. The
population was all students o f the Faculty o f Economics and business. University
o f muhammadiyah palembang taken 227 as samples and selected. By protionate
Strati fed Random Sampling. Primary data the data used in the form o f answers to
a questionnaire circulated to respondents. Engineering data collection is a list of
questions. As for its analysis is the technique o f using tabulations and percentages
o f research results is said to be not good. It is characterized by the opinion o f the
respondents
against
the four
indicators v/ere
asked
i f the percentage
of
respondents expressing approval o f the less than stated disagreement, even there is
no stating approval
The results o f this penetian does the author based on the opinion o f respondents
on the mobile phone Model Gistar at the Faculty o f Economics and business,
University o f Muhammadiyah Palembang is strongly disagree where as many as
150 respondents with a percentage o f 66,07%. While Not Agree as much as 50%
with the percentage o f respondents 22.02
Keywords: Consumer Perceptions.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Konsep pemasaran diperlukan oleh semua organisasi. apakah itu
organisasi besar kecil. Pcmcrintah swasta. laba nonlaba. Hal ini dikarenakan,
konsep pemasaran menjadi fungsi pengarah organisasi, apa yang ditawarkan,
berapa
jumlah
menawarkan
sebelum
yang
ditawarkan. kemana
merupakan
organisasi
dan
bagaimana
yang tcrlebih dahulu harus dijawab
pertanyaan
memulai
menawarkan
aktivitasnya.
Jawaban
terhadap
berbagai
pertanyaan diatas selanjutnya akan mcnggerakkan fungsi organisasi untuk
bergerak menuju apa yang ditargetkan.
Banyak kajian
dalam pemasaran,
salah satu diantaranya
adalah
perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan kajian tentang bagaimana
konsumen
memberikan
respon
terhadap
aktivitas pemasaran.
Perilaku
konsumen sangat dinamis dan kompieks. Dinamis karena sifatnya berubah,
konsumen mungkin hari ini memiliki prestasi untuk melakukan pembelian
sebuah produk akan tetapi tidak memilikinya dilain waktu. Komplek karena
banyak faktor yang mempengaruhi perilakunya ketika merespon kebcradaan
sebuah produk. Pengaruh setiap faktor tersebut juga berbeda antar konsumen.
Meskipun
demikian mcmpelajari
perilaku
konsumen
keharusan bagi pemasaran guna menjamin kesesuaian
dengan sclera konsumen.
merupakan
suatu
produk ditawarkan
3
Perubahan-perubahan untuk terus-menerus hingga bentuk fungsi ponsel seperti
sekarang i n i , dari segi fungsi tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi
suara saja tetapi juga data hidup atau gambar atau video, memutar music
bahkan yang tercanggi sekarang ini adalah 3G yaitu berbicara melalui ponsel
langsung bertatapan muka. Perusahaan ponsel tentunya mempunnyai keahlian
dan strategi untuk bersaing dengan perusahaan lam yang menghasilkan produk
sejenis agar hasil produk dapat menguasai pasar sasaran untuk menyalurkan
barang dan jasa dalam menghadapi persaingan era hyper-competition yang
melanda dunia usaha, baik yang berskala regional maupun global.
Salah satu kunci sukses merek ponsel di pasar adalah kekuatan
mereknya. Merek menjadi salah satu asset perusahaan yang saling barharga
dan interface antara konsumen dengan perusahaan, aset ini bisa membantu
mereka menafsirkan, berproses dan menyimpan informasi dalam jumlah yang
besar mengenai merek ponsel yang akan selalu diingat dibenak konsumen.
Mengingat banyaknya jenis merek ponsel yang ditawarkan tentunya
perusahaan melakukan kegiatan memperkenalkan dan mempopulerkan merek
ponsel
yang
merupakan
suatu
syarat
untuk
berhasilnya
perusahaan
memasarkan produk tersebut. Terdapat banyak merek ponsel yang beredar di
pasaran. Diantaranya merek tersebut adalah, Nokia, L g , Blackberry, Gistar dll.
Dari berbagai merek ponsel diatas tidak semua merek di sukai masyarakat.
Terdapat merek ponsel yang kuat, dan ada pula merek yang tidak kuat. Merek
yang kuat biasanya sangat popular dan disukai masyarakat. Akan tetapi merek
4
ponsel yang tidak banyak dikenal yang otomatis disukai dan dibeli oleh
masyarakat.
Adanya ponsel membawa dampak yang cukup berarti bagi kehidupan
mahasiswa
di
Fakultas
Ekonomi Universitas
Muhammadiyah
Palembang.
Mahasiswa di Fakultas Muhammadiyah Palembang, tidak kekurangan informasi
karena adanya ponsel bagi mereka merupakan prestise karena adanya semboyan
yang mengatakan hari gini gak punya ponsel. Ponsel dapat membantu dalam
kehidupan sehari-hari namun bila tidak dipergunakan secara benar justru dapat
menimbulkan bencana dan kekacauan, seperti isu-isu yang tidak benar yang
dikirim melalui SMS ( S o r t Massage Service ) dan terror-teror melalui ponsel.
Banyak jenis ponsel yang dikenal oleh mahasiswa di Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Palembang akan tetapi ada juga yang tidak begitu
dikenal. Salah satu merek yang kurang dikenal adalah merek Gistar. Berikut i n i
persepsi mahasiswa terhadap ponsel merek Gistar.
Tabel 1.1
Kesukaan Mahasiswa Terhadap Merek Ponsel
No
Pendapat
Orang
6
1
Suka dengan merek Gistar
2
Tidak suka dengan merek Gistar
14
Jumlah
20
Sumber : Hasil wawancara, 2013
Berdasarkan table diatas, tampak hanya 6 orang yang menyukai ponsel merek
gistar sisanya, tetapi 14 orang yang tidak suka dengan merek gistar. Adapun
alasan mahasiswa tidak menyukai merek Gistar adalah sebagai berikut :
5
Tabe 1.2
Alasan Tidak Suka Dengan Merek Gistar
Alasan
No
Jumlah
1
Modelnya tidak bagus
2
2
Aplikasi kurang canggih
7
3
Merek tidak meyakinkan
5
Jumlah
14
Sumber :Hasil wawancara, 2013
Berdasarkan table diatas, terdapat beberapa alasan mahasiswa tidak menyukai
merek gistar:
1. Model gistar dianggap kurang bagus, merek ponsel lain umumnya tentunya
besar, tetapi ponsel gistar umumnya kecil. M o t i f ponsel lain lebih variatif
dibandingkan ponsel gistar. Ciri-ciri tersebut membuat ponsel gistar tidak lebih
menarik dibandingkan ponsel lain.
2. Aphkasi gistar kurang canggih. Aplikasi ponsel lain pada umumnya facebook,
dan Iain-lain. Akan tetapi ponsel gistar hanya dapat dimanfaatkan untuk facebook.
3. Merek gistar kurang meyakinkan Terdapat merek-merek ponsel yang relative
kuat misalnya Blackberry, Samsung, Nokia. Lg, Htc, Bluberry. Gistar, dan Iainlain. Merek ponsel yang kuat banyak diminati konsumen, akan tetapi yang tidak
kuat tidak banyak dibeli. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perlu
dilakukan penelitian tentang Persepsi Konsumen Terhadap M e r e k gistar d i
Fakultas E k o n o m i dan Bisnis Universitas M u h a m m a d i y a h Palembang.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi
Terhadap
Merek Gistar
di Fakultas
konsumen
Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Palembang.
C . Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
terhadap
konsumen
merek
gistar
di
fakultas
Universitas
persepsi
Muhammadiyah
Palembang.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk pihak-pihak
sebagai berikut
1. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan bagi penulis dalam bidang pemasaran khususnya
mengenai persepsi konsumen terhadap merek gistar di fakultas ekonomi
universitas
muhammadiyah
palembang
dan
sekaligus
berusaha
mengaplikasikan teori yang didapat dari Universitas khususnya
untuk
manajemen
pemasaran.
2. Bagi Almamater
Hasil
penelitian dapat
dijadikan
sebagai
selanjutnya yang memiliki kajian sejenis.
bahan
kajian
untuk meneliti
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian sebelumnya
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh A d i Sutrisno (2006)
yang berjudul Persepsi Konsumen Terhadap Handphone Merek Blackberry di
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi konsumen terhadap Handphone
Blackberry di Fakultas
Tujuan
Ekonomi Universitas Muhammadiyah
penelitian adalah
untuk mengetahui
Palembang.
persepsi honsumen
terhadap
Handphone Blackberry di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah.
Jenis
penelitiannya
termasuk
deskriptif
kualitatif,
tempat
penelitiannya di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang
jalan Jendral A . Yani 13 U l u Palembang, data yang penulHs kumpulkan adalah
data primer melalui pertanyaan (kuesioner), kepada responden yang berisi lima
indikator yaitu
1) . Merek
2) . Harga
3) . Disein
4) . Nilai jual kembali,
5) . Jaminan suku cadang
Data
yang
digunakan
data
primer
dan
data
sekunder
teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan data dokumentasi.
8
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan tabulasi
silang yang disajikan dalam bentuk table indeks rata-rata tertimbang.
Hasil analisis menunjukkan persepsi konsumen terhadap handphone
merek
Blackberry
di
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Muhammadiyah
Palembang adalah baik, ini ditunjukkan oleh indeks persepsi yang diperoleh
sebesar 4,34.
Alamsya
(2003) yang berjudul Persepsi Konsumen
Terhadap
Handphone Blueberry di kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. Perumusan
masalah
dalam penelitian tersebut
adalah bagaimana
persepsi
konsumen
terhadap handphone Blackberry dikecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian survey. Operasionalisasi
variabel adalah persepsi konsumen dimana berupa tanggapan, pendapat dan
pandangan
konsumen
terhadap
keberadaan
handphone
Blackberry
di
kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir, dengan indikator terdiri dari kualitas
produk, harga,
suku cadang,
asuransi
terhadap
merek
Blueberry. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa konsumen memiliki nilai rata-rata
persepsi
yang baik terhadap handphone merek Blueberry dengan ini masing-masing
indikator sebagai berikut:
1. Kualitas dengan nilai produk 67,5 (setuju), 32,5 (tidak setuju).
2. Harga dengan nilai 43,75 (setuju), 56,25 (tidak setuju).
3. kecepatan dalam aplikasi dengan nilai 66,25 (setuju), 33,75 (tidak setuju).
4. Kehematan baterai dengan nilai 51,25 (setuju), 48,76 (tidak setuju).
5. Kemudahan suku cadang dengan nilai 45,25 (setuju), 54,75 (tidak setuju).
9
2. Landasan Teori
1). Perilaku Konsumen
Mempelajari
konsumen
akan
produk baru, haga, saluran
memberikan petunjuk
bagi
pengembangan
pemasaran. pesan iklan dan elemen
bauran
pemasaran lainnya. Model prilaku konsumen secara luas dapat ditunjukkan
gambar berikut;
Model Perilaku Konsumen
Gambar 1
Rangsangan
Rangsangan
Pemasaran
Lain
Psikologis
- Motivasi
Kepuasan
Pembeli
Pembelian
-Pilihan
-Harga
-Pemasaran
Kepuasan
- Persepsi
-Produk
Saluran
Proses
-Ekonomi
- Pembelajaran
-Teknologi
- Memori
Pengenalan
Produk
Masalah
-Pilihan
Merek
-Politik
-Budaya
-Pencarian
-Pilihan
informasi
Penyalur
Karakteristik
-Promosi
-Waktu
Pembelian
-Pemilihan
Pembelian
Altcmatif
-Jumlah
- Budaya
Keputusan
Pembelian
- Sosial
Pembeli
- Pribadi
-Prilaku
Pasca
Pembeli
Sumber: Kotler, 2005:230
Terlihat
bahwa
kegiatan
pembelian
yang
dilakukan pembeli
dilakukan oleh pemikiran dan tindakan calon pembeli tersebut, yang terdiri dari
dua komponen yaitu pertama ciri-ciri pembeli yang mempengaruhi reaksi
10
mereka terhadap rangsangan, kedua proses pengambilan keputusan
oleh
pembeli akan menentukan rangsangan (stimulus) apa yang sebaiknya dapat
digunakan secara efektif, baik rangsangan pemasaran yang terdiri dari produk,
harga, tempat, penyaluran, promosi, people, fisik, proses dan produktivitas
maupun rangsangan lainnya yang timbul dari lingkungan si pembeli yang
terdiri dari ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Rancangan i n i akan
mempengaruhi proses keputusan pembeli yang tercermin dalam tanggapan
pembeli yang berupa pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu
pembelian dan jumlah pembelian. Lebih lengkapnya gambar diatas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a). Rangsangan Pemasaran
1) . Product
Seorang dapat saja membuat keputusan pembelian karena ia melihat bahwa
produk tersebut mempunyai kelebihan dari produk-produk lain yang sejenis.
2) . Price
Harga merupakan sejumlah nilai yang dinyatakan dalam uang yang dimana
keputusan pembelian juga dapat disebabkan konsumen merasa bahwa yang
ditawarkan sesuai dengan kemampuannya.
3) . Place
Dimana terjadinya suatu kegiatan yang terdiri dari seperangkat lembaga
yang melakukan semua kegiatan untuk menyalurkan produk dan status
pemiliknya dari produksi ke konsumsi.
11
4). Promotion
Apabila promosi yang diinginkan dapat diterima serta menarik menurut
konsumen, maka mereka dapat membuat keputusan melakukan pembelian.
b) . Rangsangan Lainnya
1) . Ekonomi
Karena alasan ekonomi konsumen dapat memutuskan melakukan pembelian
terhadap produk yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
2) . Teknologi
Perkembangan
teknologi membuat
konsumen
lebih mudah
menerima
informasi atas produk yang akan dibelinya nanti.
3) . Budaya
Seorang dapat membuat keputusan pembelian setelah melihat bahwa suatu
produk benar-benar sudah bisa digunakan oleh orang sekitar.
c) . Karakteristik Pembeli
Menurut Kotler (2003:183), mengetahui tentang apa yang berada dalam pikiran
seseorang pembeli pada waktu ia sebelum, sedang dan setelah membeli
sesuatu. Kadang-kadang penjelasan tentang prilaku pembeli tidak diketahui
oleh pembeli itu sendiri. Perilaku konsumen sebenamya dipengaruhi oleh
beberapa faktor penentu, yaitu sebagai berikut:
(1). Faktor Budaya
a) . Kelas budaya,
b) . subbudaya,
c) . Kelas sosial sangat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.
12
a) . Budaya (culture) adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang.
Melalui keluarga dan institusi utama lainnya, seseorang anak yang tumbuh di
amerika
serikat
terpapar
keberhasilan,aktivitas,efisiensi
oleh
dan
nilai
nilai
berikut:
kepraktisan,
pencapaian
proses,
materi,individulismen, kebebasan,kenyamanan ekstemal,
dan
kenyamanan
humanitarianisme,
dan j i w a muda. Seorang anak yang tumbuh di negara lain mungkin mempunyai
pandangan yang berbeda tentang diri sendiri, hubungan dengan orang lain, dan
ritual. Pemasar harus benar-benar memperhatikan nilai-nilai budaya di setiap
negara untuk memahami cara terbaik memasarkan produk lama mereka dan
mencari peluang untuk produk baru.
b) . Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya {subculture) yang lebih kecil
yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota
mereka. Subbuya melipuli kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah
giografis. Ketika subbudaya tumbuh besar dan cukup kaya, perusahaan sering
merancang program pemasaran khusus untuk melayani mereka.
c) . Kelas sosial, hampir seluruh kelompok manusia mengalami stratifikasi
sosial, sering kali dalam bentuk kelas sosial, devisi yang relatif homogen dan
bertahan
lama
dalam
sebuah masyarakat,
tersusun
secara hierarki dan
mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Salah
satu gambaranklasik tentang kelas sosial di Amerika Serikat mendefinisikan
tujuh tingkat dari bawah ke atas, sebagai berikut:
(1) . Bawah rendah
(2) . Bawah tinggi
13
(3) . Kelas pekerja
(4) . Kelas menengah
(5) . Menengah atas
(6) . Atas rendah
(7) . Atas tinggi
Kelas sosial mempunyai beberapa karakteristik. Pertama,
orang-
orang yang berada dalam masing -masing kelas cenderung
mempunyai
kemiripan dalam cara berpakain, pola bicara, dan preferensi
rekreasional
dibandingkan orang dari kelas sosial yang berbeda. Kedua orang dianggap
menduduki posisi lebih rendah atau lebih tinggi menurut kelas sosial. Ketiga,
kelompok variabel misalnya, pekerjaan, penghasilan, kekayaan, pendidikan,
dan orientasi nilai mengindikasikan kelas sosial, alih-alih variabel tunggal.
Keempat, kelas sosial seseorang dalam tangga kelas sosial dapat bergerak naik
atau turun sepanjang
hidup mereka.Seberapa mudah dan
seberapa jauh
gerakannya tergantung pada seberapa kaku stratifikasi sosial itu.
(2). Faktor Sosial
Selain faktor budaya,
faktor sosial seperti kelompok referensi,
keluarga, serta peran sosial dan status mempengaruhi perilaku pembelian.
Kelompok referensi seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku orang tersebut.
Kelompok yang mempunyai pengaruh
disebut kelompok keanggotaan.
Beberapa
langsung
dari kelompok ini merupakan
kelompok primer, dengan siapa seseorang berinteraksi dengan apa adanya
14
secara terus menerus dan tidak resmi, seperti keluarga , teman, tetangga, dan
rekan kerja. Masyarakat juga menjadi kelompok sekunder, seperti agama,
propesional, dan kelompok persatuan perdagangan, yang cenderung lebih resmi
dan memerlukan interaksi yang kurang berkelanjutan.
Kelompok referensi mempengaruhi anggota setidaknya dengan tiga
cara. Mereka memeperkenalkan
seseorang, mereka
perilaku dengan gaya hidup baru kepada
mempengaruhi
sikap
dan
konsep
diri,
dan
mereka
menciptakan tekanan kenyamanan yang dapat mempengaruhi pilihan produk
dan merek. Orang juga dipengaruhi
oleh kelompok diluar kelompoknya.
Kelompok aspirasional adalah kelompok yang ingin diikuti oleh orang itu.
Kelompok disosiatif adalah kelompok yang nilai dan perilakunya ditolak oleh
orang tersebut.
Jika pengaruh kelompok referensi kuat,pemasar harus menentukan
cara menjangkau dan mempengaruhi pimpinan opini kelompok. Pemimpin
opini kelompok adalah
orang yang menawarkan
nasihat
atau informasi
informal tentang produk atau kategori produk tertentu, misalnya mana yang
terbaik dari beberapa merek atau bagaimana produk tertentu dapat digunakan.
Pimpinan opini sering kali memiliki kepercayaan diri
tinggi, aktif secara
social, dan terlibat dalam kategori produk. Pemasar berusaha menjangkau para
pemimpin
opini
dengan
mengidentifikasi
karakteristik
demografis
dan
psikografis,mengidentifikasi media yang mereka baca, dan mengarahkan pesan
kepada mereka.
15
Di amerika serikat , tren terpanas dalam musik, bahasa, dan mode
remaja sering di mulai dari pusat kota. Perusahaan-perusahaan pakaian seperti
Hot Topic, yang berharap menarik pasar pemuda yang sadar mode dan cepat
berubah, membuat usaha bersama untuk mengamati gaya hidup dan perilaku
para pemimpin opini urban.
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam
masyarakat,
dan
anggota
keluarga
merepresentasikan
kelompok
referensi utama yang paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan
pembeli. Keluarga orientasi terdiri orang tua dan saudara kandung. Dari orang
tua, seseorang mendapatkan orientasi terhadap agama, politi, ekonomi serta
rasa ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Bahkan j i k a pembeli tidak lagi
berinteraksi dengan orang tua mereka, pengaruh orang tua terhadap perilaku
mereka bisa sangat besar. Hampir 40 % keluarga mempunyai asuransi mobil
dari perusahaan sama dengan orang suami.
Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian setiap hari
adalah keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak-anak. Dulu di Amerika
Serikat, keterlibatan suami istri dalam pembelian sangat beragam berdasarkan
kategori produk. Istri biasanya
bertindak sebagai agen pembelian
utama
keluarga , terutama untuk makanan, kebutuhan sehari-hari, dan barang pakaian
pokok. Sekarang peran pembelian tradisional itu berubah, dan pemasar harus
bijakasana melihat pria dan wanita sebagai sasaran yang setara.
Untuk produk dan jasa yang mahal seperti mobil, liburan atau
perumahan, sebagian besar suami istri terlibat dalam pengambilan keputusan
16
bersama. Dan pemasar menyadari bahwa wanita sebenamya membeli lebih
banyak
teknologi di bandingkan pria, tetapi toko elektronik konsumen
terlambat menangkap
memperhatikan
fakta i n i . Beberapa toko elektronik terkenal mulai
keluhan
wanita
yang
diabaikan,
tidak
dihormati, dan
dikecewakan oleh wiraniaga. RadioShack Corp, rantai yang mempunyai 7.000
toko, secara aktif mulai merekrut manajer toko wanita sehingga sekarang
wanita mengolah satu dari tujuh tokohnya.
Tetapi pria dan wanita mempunyai respon yang berbeda terhadap pesan
pemasaran. Satu studi memperlihatkan bahwa wanita menilai koncksi dan
hubungan dengan keluarga dan teman serta memberi prioritas tinggi pada
masyarakat.
Pria dipihak lain, lebih berhubungan
dengan
kompetisi dan
memberi prioritas tinggi pada tindakan. Pemasar langsung membidik wanita
dengan produk-produk baru seperti sereal quaker Nutrition for women dan
pasta gigi Crest Rejuvenating
Effects. Sherwin Williams yang baru-baru ini
merancang kaleng cat "Twist and pour" Dutch Boy yang mudah digunakan,
membidik wanita sebagai target utamanya.
Perubahan pola pembelian lainnya adalah peningkatan jumlah dolar
yang dihabiskan dan pengaruh langsung dan tidak langsung anak-anak dan
remaja.pengaruh
langsung menggambarkan saran, pennintaan, dan tuntunan
anak-anak-Aku perki ke M c Donald."Pengaruh tidak langsung berarti bahwa
orang tua mengenai merek.pilihan produk, dan preferensi anak-anak mereka
tanpa saran atau permintaan mutlak,"Kukira, tomy ingin pergi ke M c D o n a l " .
Seorang peneliti memperkirakan bahwa anak dibawah 14 tahun mempengarhi
17
sekitar 47% pengeluaran rumah tangga Amerika tahun 2005, mencapai lebih
dari $700 miliar, dengan pengaruh langsung dan tidak langsung mempunyai
porsi yang hampir sama.
Riset memperlihatkan bahwa remaja memainkan peran yang lebih aktif
dari pada sebelumnya dalam membantu orang tua memilih mobil, peralatan
audio / video atau tempat liburan. Bahkan sebuah study yang dilakukan J.D.
Power mengungkapkan
"berpartisipasi
aktif
bahwa 62% orang tua mengatakan
dalam
keputusan
anak
pemblian mobil."itulah
mereka
mengapa
pembuat mobil melengkapi program pemasaran mereka untuk anak-anak
berumur lima tahun.
Menyadari kekuatan anak-anak, pemasar menuangkan uang ke programprogram yang membidik mereka. Iklan yang diarahkan pada anak
anak
diperkirakan lebih dari $15 miliar setiap tahun -sekitar 2,5 kali lebih banyak
dibandingkan tahun 1992.
Televisi bisa menjadi sarana kuat untuk menjangkau anak-anak, dan
pemasar menggunakan televisi untuk membidik anak-anak yang usianya lebih
mudah dari sebelumnya. Pada saat anak -anak berumur sekitar 2 tahun, mereka
mengenali karakter,logo, dan merek tertentu. Mereka dapat
membedakan
antara iklan dan pogram pada saat mereka berumur 6 atau 7 tahun. Sekitar satu
tahun kemudian, mereka dapat memahami konsep maksud persuasif dari
pengiklanan. Pada usia 9 atau 10 tahun, mereka dapat memahami perbedaan
antara pesan dan produk. Pemasar menjangkau pemirsa tersebut dengan produk
18
yang berhubungan,dan disesuaikan dengan anak-anak,tntang segala hal - m u l a i
dari vitamin Scooby Doo sampai jus dan biskuit Elmo.
Jutaan anak -anak dibawah usia 17 tahun juga melakukan kegiatan
online. Pemasar masuk ke pemasaran online untuk anak-anak, menawarkan
produk gratis untuk ditukar dengan informasi pribadi. Banyak anak yang
mengalami praktik i n i karena idak dapat membedakan antara iklan dengan
permainan atau hiburan . Penetapan batasan etika dan hukum dalam pemasaran
anak-anak secara online dan off-line terus menjadi topik panas ketika L B H
pembela konsumen terus mengkritik komersialisme yang mereka
yakini
diciptakan oleh pemasaran.
Peran dan status orang berpatisipasi dalam banyak kelompok keluarga,
klub, organisasi. Kelompok sering menjadi sumber inormasi penting dan
membantu mendefenisikan norma perilaku. Kita dapat mendefenisikan posisi
seseorang dalam tiap kelompok dimana ia menjadi anggota berdasarkan peran
dan status. Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan
seseorang. Setiap peran menyandang status. Wakil presiden senior pemasaran
statusnya lebih tinggi dibandingkan manajer penjualan,dan manajer penjualan
statusnya lebih tinggi dari pada staf kantor. Orang memilih produk yang
mencerminkan dan mengkomunikasikan peran mereka serta status aktual atau
status yang diinginkan dalam mayarakat. Pemasar harus menyadari potensi
simbol status dari produk dan merek.
19
(3). Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga di pengaruhi olek karakteristik pribadi. Faktor
pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hiup pembeli, pekerjaan dan
keadaan ekonomi, Kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai.
Karena banyak dari karakteristik i n i yang mempunyai dampak yang sangat
langsung terhadap prilaku konsumen, penting bagi pemasar untuk mengikuti
mereka secara seksama.
Usia dan tahap siklus hidup sclera kita dalam makanan, pakain, perabot,
dan rekreasi sering berhubungan dengan usia kita. Konsumsi juga dibentuk
oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia dan jenis kelamin orang dalam
rumah tangga
pada satu waktu tertentu. Rumah
tangga
AS
semakin
terfrakmentasi - keluarga tradisional yang terdiri dari empat orang, yaitu
suami, istri,dan dua anak menduduki persentase total rumah yang jauh lebih
kecil dari sebelumnya. Selain itu tahap siklus hidup psikologis bisa menjadi
masalah.
Orang
dewasa
mengalami
perjalan
atau
tranformasi
tertentu
sepanjang hidupnya. Tetapi prilaku yang diperlihatkan seseorang ketika
mereka melalui perjalanan i n i , misalnya menjadi orang tua,tidak selalu tetap
dan berubah sepanjang waktu.
Pemasar juga harus memperhitungkan kejadian atau transisi hidup yang
penting pemikahan, kelahiran ,sakit, pindah tempat,penceraian,
karier, menjadi janda
akan memunculkan kebutuhan
perubahan
baru. Kejadian i n i
seharusnya memberi peringatan kepada penyadia jasa bank, pengacara serta,
20
konsultan pemikahan, pekerjaan dan duka cita atas tawaran bantuan yang dapat
mereka berikan.
Pekerjaan dan keadaan ekonomi, Pekerjaan juga mempengamhi pola
konsumsi. Pekerja kerah b i m akan membeli baju kerja, sepatu kerja dan kotak
makan.
Presiden
keangotaan
perusahaan
akan
membeli jas,perjalanan
udara,
dan
country club. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok
pekerja yang mempunyai minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa
mereka dan bahkan mengantarkan produk khusus untuk kelompok pekerja
tertentu. Pemsahaan peranti lunak komputer, misalnya merancang
beragam
produk untuk menejer merek, insinyur, pengacara, dan dokter.
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi penghasilan
yang dapat dibelanjakan tingkat,stabilitas, dan pola waktu., tabungan dan aset
termasuk persentase asset likuid, utang kekuatan pinjaman dan sikap terhadap
pengeluaran dan tabungan. Pembuat barang mewah seperti Gucci,prada dan
blueberry
rentan
terhadap penumnan
ekonomi. Jika indikator ekonomi
menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah untuk merancang,
memposisikan
, dan
menentukan
kembali harga
produk
mereka
atau
memperkenalkan atau meningkatkan penekanan atas merek diskon sehingga
perusahaan dapat terus menawarkan niiai kepada pelanggan sasaran.
Kepribadian dan konsep diri setiap orang mempunyai karakteristik
pribadi
yang mempengaruhi
perilaku pembeliannya.
Yang dimaksudkan
dengan kepribadian personality, adalah sekumpulan sifat psikologis manusia
yang menyebabkan
respon yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap
21
rangsangan
lingkungan
termasuk
perilaku
pembelian.
Kita
sering
mengambarkannya sebagai sifat seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi,
rasa
hormat,
kemampuan
bersosialisasi,
pertahanan,
dan
kemampuan
beradaptasi. Kepribadian juga dapat menjadi variable yang berguna dalam
menganalisis pilihan merek konsumen. Idenya bahwa merek juga mempunyai
kepribadian, dan konsumen mungkin memilih merek yang kepribadiannya
sesuai dengan
mereka.
Kami
mendefinisikan kepribadian merek
(brand
personality) sebagai bauran tertentu dari sifat manusia yang dapat kita kaitkan
pada merek tertentu.
Ia menganalisis beberapa merek terkenal dan menemukan
bahwa
sejumlah merek tersebut cenderung kuat pada sifat tertentu. : Levis dengan
ketahanan, M T V dengan kegembiraan C N N dengan kompetensi, Campbell
dengan ketulusan.
Studi lintas budaya yang mengekslorasi kemampuan generalisasi skala
Aeker di luar amerika serikat menemukan bahwa tiga dari lima factor dapat
diterapkan di jepang dan spanyol, tetapi dimensi kedamaian menggantikan
ketahanan baik di jepang maupun spanyol dan dimensi hasrat muncul di
spanyol menggantikan kompetensi. Riset tentang kepribadian merek di korea
mengungkapkan dua factor budaya tertentu kesukaan pasif dan dominasi yang
mencerminkan pentingnya nilai-nilai konfusius dalam system social dan
ekonomi korea.
Konsumen sering memilih dan menggunakan merek yang mempunyai
kepribadian merek yang konsisten dengan konsep diri mereka sendiri cara kita
22
memandang diri sendiri, atau bahkan berdasarkan konsep diri orang lain cara
pandangan orang lain terhadap kita. Pengaruh i n i mungkin juga lebih nyata
untuk produk yang dikonsumsi secara publik dibandingkan barang yang
dikonsumsi secara pribadi. D i pihak lain konsumen yang memiliki pengamatan
diri yang tinggi yaitu sensitive terhadap cara orang lain memandang mereka
lebih
cenderung
memilih
merek
kepribadiannya
konsumsi. Terakhir sering kali konsumen
sesuai
dengan
memiliki berbagai
situasi
aspek diri
(professional yang serius, peduli pada anggota keluarga, aktif dan
suka
bersenang-senang) yang mungkin ditunjukkan secara berbeda pada situasi yang
berbeda atau disekitar jenis orang yang berbeda.
(4). Faktor Psikologis
Titk awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model respon
rangsangan yang diperlihatkan dalam rangsangan pemasaran dan ingkungan
memasuki
kesadaran
konsumen
dan
sekelompok
proses
psikologis
digabungkan dengan karakteristik konsumen tertentu menghasilkan proses
pengambilan keputusan dan keputusan akhir pembelian. Tugas pemasaran
adalah
memahami
apa
yang terjadi dalam kesadaran konsumen
antara
kedatangan rangsangan pemasaran dari luar dan keputusan pembelian akhir.
Fmpat proses psikologis kunci- motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori
mempengaruhi respon konsumen secara fundamental,
a). Motivasi
Kita
semua mempunyai
banyak
kebutuhan
pada
waktu tertentu.
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik kebutuhan itu timbul dari keadaan
23
tekanan psikologis seperti rasa lapar, rasa haus, atau rasa tidak nyaman.
Kebutuhan lain bersifat psikogenik kebutuhan yang timbul dari keadaan
tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa
memiliki. Kebutuhan menjadi m o t i f ketika kebutuhan itu meningkat sampai
tingkat intensitas yang cukup sehingga mendorong
kita bertindak. Motivasi
mempunyai dua arah kita memiliki satu tujuan diatas tujuan lainnya dan
intensitas energi yang kita gunakan untuk mengejar tujuan.
Tiga teori terkenal tentang motivasi manusia teori Sigmun Freud,
Abraham Maslow, Herzberg membawa implikasi yang cukup berbeda bagi
analisis konsumen dan strategi pemasaran.
1) . Teori Freud Sigmun Freud
,
mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk prilaku
seseorang sebagian besar adalah ketidaksadaran dan bahwa seseorang tidak
dapat
memahami
secara
penuh
motivasinya
sendiri.
Ketika
sesorang
mengamati merek tertentu,ia tidak hanya bereaksi terhadap kemampuan yang
dinyatakan produk terbesar, tetapi juga terhadap tanda lain yang kurang
disadari seperti bentuk ukuran, berat, bahan, wama, dan nama merek. Satu
teknik yang disebut teknik tangga memungkinkan kita melacak motivasi
sesorang dari motivasi instrumental yang dinyatakan sampai motivasi yang
lebih terminal. Kemudian pemasaran dapat memutuskan pada tingkat apa
mereka akan mengembangkan pesan dan daya tarik.
2) . Teori Maslow Abraham Maslow
24
Berusaha
menjelaskan
mengapa
orang
didorong oleh kebutuhan
tertentu pada waktu tertentu. Jawabannya adalah bahwa kebutuhan manusia
diatur dalam hierarki dari yang paling menekan
menekan
sampai yang paling tidak
kebutuhan psikologis, kebutuhan keamanan,
kebutuhan
sosial,
kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Orang-orang akan
berusaha memuaskan kebutuhan terpentingannya lebih dahulu. Ketika seorang
berhasil memuaskan
sebuah kebutuhan penting. maka ia akan
bcrusaha
memuaskan kebutuhan penting berikutnya. Misalnya pria yang kelaparan.
3). Teori Herzberg Frederick Herzberrg
Mengembangkan teori dua faktor yang membedakan ketidakpuasan /
dissatisfer
(faktor-faktor
yang
menyebabkan
ketidakpuasan).
dissatisfer tidak cukup untuk memotivasi pembelian harus ada
Ketiadaan
satisfier.
Misalnya, computer yang tidak disertai jaminan akan menjadi ketidakpuasan.
Tetapi kehadiran jaminan produk tidak akan bertindak sebagai kepuasan atau
motivator pembelian karena jaminan produk bukan sumber kepuasan intrinsik.
Kemudahan penggunaan akan menjadi kepuasan.
2). Pengertian Persepsi Konsumen
Persepsi konsumen merupakan proses bagaimana seseorang individu memilih,
mengorganisasi dan menginterprestasikan masing-masing informasi untuk
menciptakan gambaran keseluruhan (Kotler, 2004:241). Persepsi tidak hanya
tergantung padal hal fisik tetapi juga hal yang berhubungan dengan lingkungan
sekitar dan keadaan individu tersebut.
25
Proses Persepsi
Menurut
kotler
(2003:18),
persepsi
diri
adalah
proses
menerima
menyelesaikan, mengorganisasikan menggantikan, menguji dan member reaksi
pada rangsangan panca indera. Data dalam persepsi tersebut tercakup beberapa
segi atau proses untuk mengetahui artinya.
Proses persepsi menurut Kotler (2004;198),meliputi:
a. Perhatian Selektif
Orang berkontak dengan sejumlah besar stimulasi setiap hari, maksimal ratarata orang berhubungan dengan lebih 1500 iklan setiap hari, seseorang tidak
mungkin mengingat semua stimulasi.
b. Distorsi Selective
Setiap orang mencocokkan informasi yang diterima dengan pandangan yang
sudah
ada.
mengubah
Distorsi
informasi
selective
kearah
menjelaskan
makna
kecenderungan
pribadinya
orang
dan
untuk
cenderung
menginterprestasikannya informasi sedemikian rupa sehingga bias mendukung
pendapat mereka dan bukan sebaliknya menentang pendapat mereka.
c. Ingatan Selectif
Orang cenderung lupa sebagian yang mereka pelajari, mereka cenderung akan
mempertahankan informasi yang mendukung sikap dan keyakinan mereka
karena adanya ingatan selektif.
3.Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan persepsi seseorang :
Menurut Kotler (2003:193), antara lain :
26
1. Psikologi
Persepsi seseorang mengenai segaia sesuatu dialam ini sangat dipengaruhi oleh
keadaan psikologi.
2. Family/keluarga
Pengaruh yang paling besar terhadap anak adalah lingkungan keluarganya.
Orang tua yang telah mengembangkan
suatu cara yang khusus didalam
memahami dan melihat kenyataan di dunia i n i , banyak sikap dan persepsi
mereka yang diturunkan pada anak-anaknya.
3. Kebudayaan
Kebudayaan dalam lingkungan msyarakat tertentu juga merupakan variabel
yang kuat dalam mempengaruhi sikap. nilai dan cara seseorang memandang
dan memahami kadaan di dunia i n i .
Menurut Kristiyanti Prasetijo (2005:68-69)
Faktor internal:
a) Pengalaman
b) Kebutuhan saat itu
c) Nilai-nilai yang dianutnya
d) Ekspektasi yang dianutnya
Faktor internal:
a) Tampakkan produk
b) Sifat-sifat stimulus
c) Situasi lingkungan
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2005:11) jenis penelitian dibagi menjadi tiga yaitu :
1) Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
niiai variabel mandiri baik satu atau lebih tanpa membandingkan atau
menghubungkan dengan variabel lain.
2) Penelitian Komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan satu
variabel atau lebih tanpa tetapi untuk sampel yang lebih dari satu.
3) Penelitian Asosiasif adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui
hubungan dua variabel atau lebih.
Dalam
penelitian
ini
penulis
menggunakan
jenis
penelitian
Deskriptif dimana penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variable mandiri baik satu atau lebih tanpa membandingkan
atau menghubungkan dengan variabel lain. Adapun variabel yang dimaksud
dalam penelitian adalah variabel persepsi konsumen.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian
ini
dilakukan
di
Fakultas
Ekonomi
Muhammadiyah Palembang. Jalan Ahmad Yani 13 Ulu Palembang.
Universitas
28
C . Operasionalisasi Variabel
Terdapat satu variabel dengan ponsel ini yaitu persepsi konsumen.
Yang dimaksud persepsi konsumen adalah proses dimana mahasiswa memilih
mengorganisasi
dan menginterpretasi
handphone Gistar, dengan indikator
sebagai berikut:
1. Model
2. Aplikasi
3. Merek
4. Kecanggihan
D. Populasi dan Sampel
Menurut sugiyono (2009:117) populasi (N) adalah wilayah generasi
yang terdiri atas objck atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditank
kesimpulannya.
Dalam penelitian ini populasi bersifat finite
yaitu dapat
dihitung. Populasinya terdiri dari seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiya Palembang angkatan kulia tahun 2010/2011
- 2013/2014 yang secara keseluruhan adalah 1389 orang. Terhadap populasi
ini dapat ditampilkan kerangka sampelnya sebagai berikut:
Tabel 2
Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Palembang
No
Jurusan
Angkatan
D3
Manajemen
Akuntansi
Pemasaran
Jumlah
1
2011
140
187
0
327
2
2012
166
271
0
437
3
2013
229
379
18
625
535
836
18
1389
Total
Sumber: Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang,2014
Dalam penelitian i n i untuk menentukan jumlah sampel didasarkan pada tabel
(Sugiyono, 2007 : 81 ). Jumlah populasi sebesar 1.389 dengan tingkat
kesalahan sebesar 10 % maka diperoleh sampel minimal sebanyak 227 orang.
Dengan demikian dalam
distribusi sebagai berikut:
penelitian ini ditentukan 227 sampel dengan
30
327
X 227 - 54
2011 1389
437
2012 =
X 227 = 71
1389
625
x 2 2 7 = 102
2013 =
1389
Jumlah = 227
Menurut sugiyono (2000:78). Dalam penelitian ini pengambilan sampel
yang dilakukan dengan menggunakan metode proportionate
Sampling.
Stratified
Random
Teknik ini digunakan pada populasi yang mempunyai anggota /
unsure yang tidak homogeny dan berstrata secara proposional, Populasi terbagi
menjadi empat tingkatan (strata). Masing- masing populasi dinamai Stratum
yang dimaksud Stratum
adalah penelitian ini adalah tahun angkatan kulia
mahasiswa. Setiap angkatan diansumsikan sebagai satu Stratum.
E. Data yang Diperlukan
Berdasarkan cara memperolehnya data dibagi dua (Husein Umar, 2005:130),
yaitu:
a). Data Primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu atau perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian
kuesioner.
31
b). Data Sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan oleh pihak pengumpulan data primer atau oleh orang lain.
Data
yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer berupa
jawaban responden terhadap kuesioner yang diedarkan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2008:194-203), Teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Interview (wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila penelitian
ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
harus diteliti dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
yang
tanggapan
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.
2. Kuesioner
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada respon untuk diberi
tanggapan atau jawaban.
3. Observasi
Teknik pengumpulan data yang dengan cara pengamatan langsung ke objek
yang akan diteliti dan terlibat langsung dengan aktivitas yang sedang diamati.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Observasi yaitu dengan cara pengumpulan data yang dengan cara
pengamatan langsung ke objek yang akan diteliti dan terlibat langsung dengan
aktivitas yang sedang diamati.
32
G . Analisis Data dan Teknik Analisis
1. Analisis Data
Menurut Soeratno dan Arsyad (2003:126), terdiri dari :
a. Analisi Kualitatif, yaitu analisis yang dilakukan j i k a data yang dikumpul
hanya sedikit, bersifat monografis atau berwujud kasus-kasus sehingga tidak
dapat disusun dalam kedalam suatu struktur klasifikasi.
b.
Analisis Kuantitatif,
adalah
analisis
yang dilakukan j i k a
data yang
dikumpulkan berjumlah besar dan mudah diklasifikasikan ke dalam kategori.
Analisi
data dalam penelitian ini menggunakan
analisis kualitatif
menggunakan skala likert dengan jawaban responden sebagai berikut:
G I S T A R D I F A K U L T A S E K O N O M I DAN B I S N I S
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Usulan Penelitian
OLEH :
Nama
: T R I A G U S PUTRA
Nim
: 21 2010 180
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S E K O N O M I D A N BISNIS
2014
Usulan PeucUtian
PERSEPSI KONSUMEN T E R H A D A P PONSEL
G I S T A R D I F A K U L T A S E K O N O M I D A N BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Diajukan untuk Mcnyniun Skripsi Pada
Program Strata Satu Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Palembang
OLEH:
Nama
: TRI AGUS PUTRA
Nim
: 21 2010 180
UNIVERSITAS MUHAMMADIVAH
PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI
2014
P E R N Y A T A A N BEBAS PLAGEAT
Saya yang beitanda langan dibawah ini
Nama
: T r i Agus Putra
Nim
: 21.2010.180
Jurusan
; Manajemen
Menyatakan bahwa skiipsi ini telah ditulis sendiri dengan sungguh-sungguh dan tidak
ada bagian yang mempakan penjiplakan karya orang lain. Apabila di kemudian hari
terbukti bahwa peryataan ini lidak benar, maka saya sanggup menerima sanksi
apapun sesuai peraturan yang berlaku.
Palembang
Penubs.
METERAI
LPEL
Tri Agus Putra
2014
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah
Palembang
T A N P A P E N G E S A H A N SKRIPSI
Judut
Nama
: Persepsi Konsumen Terhadap Ponsel Gistar di Fakulta
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Palembang
: Tri Agus Putra
Nim
: 212010180
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Program Studi
: Manajemen
Konsenlrasi
: Manajemen Pemasaran
Diterima dan disyahkan
Pada tanggal
Pembimbing,
fPiah Isnalni Asiatt S . E . ,
M.M)
N I D N / N B M : 0207046201/652.717
Mengetahui,
Dekan
:;^«lft*pVQj|pam Studi Manajemen
tHk^fttrtlralH Orang yang bahagft bukanUh orang yang hebat dalam segala hal,
tap! orang yang bisa menemukan hal sederhana dalam hidupnya dan
banyak mengucapkan syukur.
K u persembahkan kepada :
>
Ayahanda dan Ibunda Tercinta
>
Saudaraku Tercinta
>
Untuk kasihku Tersayang
>
Sahabt-sahabatku Tersayang
>
Sahabat-sahabatku F E U M P
>
Almamater tercinta
PRAKATA
Assalmualaikum Wr. Wb
Dengan hormal Allah SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayahnya,
penulisan ini akhimya dapat diselesaikan. Skriksi yang mempakan hasil pemikiran,
kajian kepustakaan dan penelitian ini telah tersusun melalui proses yang cukup
panjang dan mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari akan keterbatasan pengctahuan dan wawasan. tanpa
pertolongan dari allah SWT serta bantuan dari berbagai pihak, sukar kiranya skripsi
ini dapat penulis selesaikan. Untuk itu dengan kerendahan hati. izinkanlah penulis
untuk menyampaikan ucapan teriinah kasih kepada :
1. Allah SWT dan junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.
2. Bapak H . M Idris. SE. M . Si, sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah
Palembang.
3. Bapak M . Taufik Syamsudin, SE. Ak, sebagai dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiya Palembang
4. Ibu Diah Isnaini Asiati, SE, M . M . Sebagai Dosen Pembimbing Skripsi, atas
kesediannya membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Maftuha Nurahmi SE, M . Si. sebagai ketua Program Studi
Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiya Palembang.
6. Bapak dan ibu dosen serta staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiya Palembang.
7. Saudara- saudara yang tercinta ( Yulia. D w i Afriany, terimah kasih atas
dukungannya dan motivasi yang telah diberikan ( i love you ).
8. Teman- teman kantin wamng pojok angkatan 2010 { Fajar Ferdiansya. Ahmad
Akmal. Umul Fahtona. Lena Mayang Sari, dll).
9. Teman- Teman Posko 142 K K N angkatan 2010/2011 di Desa Suak Tapeh.
10. Pimpinan beserta staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP.
Penulis menyadari
masih banyak
terdapat
kekurangan
sehingga
penulis
mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun demi penyempumaan tuga
akhir ini. Akhimya dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimah kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaikan skripsi ini. Semoga
amal ibadah yang telah dilakukan mendapat balasan dari Allah SWT,
Amin.
Wassalamualaikum Wr. W B
Palembang
Penulis,
Tri Agus Putra
2014
D A F T A R ISI
HALAMAN C O V E R DEPAN
i
HALAMAN JUDUL
ii
HALAMAN PERYATAAN BEBAS PLAGIAT
iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
iv
H A L A M A N M O T O DAN P E R S E M B A H A N
v
HALAMAN PRAKATA
vii
HALAMAN DAFTAR IS!
ix
HALAMAN DAFTAR T A B E L
xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR
xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN
xiii
ABSTRAK
xiv
BAB I
B A B II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Rumusan Masalah
6
C. Tujuan Masalah
6
D. Manfaat Penelitian
6
KAJIAN P t S T A K A
A. Kajian Pustaka
7
1. Penelitian Sebelumnya
7
2. Landasan Teori
9
1). Perilaku Konsumen
9
BAB III
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelilian
27
B. Lokasi Penelitian
27
C. Operasionalisasi Variabel
28
D. Populasi dan Sampel
28
E. Data yang Diperlukan
30
F. Teknik Pengumpulan Data
31
G. Analisis Data dan Teknik Analisis
32
H A S I L P E N E L I T I A N DAN P E M B A H A S A N
A. Hasil Penelitian
BAB V
34
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
34
2. Gambaran Ponsel Gistar
35
3. Gambaran Indikator Penelitian
36
4. Gambaran Responden
38
B. Pembahasan Hasil Penelitian
48
C. Perbandingan Dengan Hasil Penelitian Sebelumnya
51
S I M P U L A N DAN S A R A N
A. Simpulan
52
B. Saran
52
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kesukaan Mahasiswa Terhadap Merek Ponsel
4
Tabel 2 Alasan tidak suka dengan merek Gistar
5
Tabel I V . 1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
38
Tabel I V . 2 Karakteristik responden berdasarkan usia pada di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
39
Tabel I V . 3 Karakteristik responden berdasarkan uang saku perbulan di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
40
Tabel I V . 4 Karakteristik responden yang pemah dengar merek ponsel Gistar pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
41
Tabel I V . 5 Karakteristik responden dari mana pertama kali anda mengenai ponsel
Gistar pada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.
42
Tabel I V . 6 Karakteristik responden ponsel merek apa yang pertama kali muncul
dalam ingatan anda di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Palembang
43
Tabel I V . 7 Pendapat responden tentang model ponsel Gistar di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
44
Tabel IV. 8 Pendapat responden tentang aplikasi ponsel Gistar di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
45
Tabel I V . 9 Pendapat responden tentang merek ponsel Gistar di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
46
Tabel I V . 10 Pendapat responden tentang kecanggihan ponsel Gistar di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
47
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Model Perilaku Konsumen
ABSTRAK
Tri Agus Putra / 212010180 / Persepsi Konsumen Terhadap Ponsel Gistar di Fakultas
Ekonomi
dan
Bisnis
Universitas
Muhammadiyah
Palembang
/
Manajemen
Pemasaran.
Rumusan masalah yang diangkal dalam penelitian ini adalah bagaiman Persepsi
Konsumen Terhadap Ponsel Gistar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Palembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Persepsi
Konsumen Terhadap Ponse! Gistar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Palembang.
Teknik penelitian ini adalah penelitian deskriptif karena hanya membahas satu
variabel mandiri yaitu persepsi konsumen. Variabel tersebut dikembangkan menjadi
empat indicator, yaitu model, aphkasi, merek tian kecanggihan. Populasinya adalah
seluruh
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah
Palembang yang diambil 227 sebagai sampel dan dipilih. Secara protionate Siratifed
Random Sampling. Data yang digunakan data pnmer berupa jawaban responden
terhadap kuesioner yang diedarkan. Teknik pengumpulan adalah daftar pertanyaan.
Adapun teknik analisisnya adalah menggunakan
tabulasi dan persentase hasil
penehtian im dikatakan lidak baik. Hal ini ditandai oleh pendapatan resi)onden
terhadap keempat indikator yang diianyakan apabila persentase responden
menyatakan
persemjuan
lebih
sedikit dibandingkan yang menyatakan
yang
ketidak
setujuan. bahkan lidak ada yang menyatakan persetujuan.
Hasil penelitian ini yang dilakukan penulis berdasarkan pendapat responden tentang
Model Ponsel Gistar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Palembang adalah Sangat Tidak Setuju dimana sebanyak 150 responden
dengan
persentase 66,07%.
dengan
Sedangkan
persentase 22.02.
.Kata Kunci : Persepsi Konsumen
fidak
Setuju
sebanyak
50 responden
Abstract
Tri Agus Putra / 212010180/ Consumer perceptions o f cell phones in the Faculty
o f Economics and gistar business University o f muhammadiyah palembang
marketing management.
The outline o f issues raised i n the study is how the perception o f consumers
against cellphone gistar at the Faculty o f Economics and business. University o f
muhammadiyah palembang. The purpose
o f this research
is to know the
perceptions o f consumers against cellphone gistar at the Faculty o f Economics and
business. University o f muhammadiyah palembang.
Engineering research
is descriptive research
because only one
independent
variable i.e. discussing the perception o f consumers. Variables were developed
into four indicators, namely, application o f models, brands and sophistication. The
population was all students o f the Faculty o f Economics and business. University
o f muhammadiyah palembang taken 227 as samples and selected. By protionate
Strati fed Random Sampling. Primary data the data used in the form o f answers to
a questionnaire circulated to respondents. Engineering data collection is a list of
questions. As for its analysis is the technique o f using tabulations and percentages
o f research results is said to be not good. It is characterized by the opinion o f the
respondents
against
the four
indicators v/ere
asked
i f the percentage
of
respondents expressing approval o f the less than stated disagreement, even there is
no stating approval
The results o f this penetian does the author based on the opinion o f respondents
on the mobile phone Model Gistar at the Faculty o f Economics and business,
University o f Muhammadiyah Palembang is strongly disagree where as many as
150 respondents with a percentage o f 66,07%. While Not Agree as much as 50%
with the percentage o f respondents 22.02
Keywords: Consumer Perceptions.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Konsep pemasaran diperlukan oleh semua organisasi. apakah itu
organisasi besar kecil. Pcmcrintah swasta. laba nonlaba. Hal ini dikarenakan,
konsep pemasaran menjadi fungsi pengarah organisasi, apa yang ditawarkan,
berapa
jumlah
menawarkan
sebelum
yang
ditawarkan. kemana
merupakan
organisasi
dan
bagaimana
yang tcrlebih dahulu harus dijawab
pertanyaan
memulai
menawarkan
aktivitasnya.
Jawaban
terhadap
berbagai
pertanyaan diatas selanjutnya akan mcnggerakkan fungsi organisasi untuk
bergerak menuju apa yang ditargetkan.
Banyak kajian
dalam pemasaran,
salah satu diantaranya
adalah
perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan kajian tentang bagaimana
konsumen
memberikan
respon
terhadap
aktivitas pemasaran.
Perilaku
konsumen sangat dinamis dan kompieks. Dinamis karena sifatnya berubah,
konsumen mungkin hari ini memiliki prestasi untuk melakukan pembelian
sebuah produk akan tetapi tidak memilikinya dilain waktu. Komplek karena
banyak faktor yang mempengaruhi perilakunya ketika merespon kebcradaan
sebuah produk. Pengaruh setiap faktor tersebut juga berbeda antar konsumen.
Meskipun
demikian mcmpelajari
perilaku
konsumen
keharusan bagi pemasaran guna menjamin kesesuaian
dengan sclera konsumen.
merupakan
suatu
produk ditawarkan
3
Perubahan-perubahan untuk terus-menerus hingga bentuk fungsi ponsel seperti
sekarang i n i , dari segi fungsi tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi
suara saja tetapi juga data hidup atau gambar atau video, memutar music
bahkan yang tercanggi sekarang ini adalah 3G yaitu berbicara melalui ponsel
langsung bertatapan muka. Perusahaan ponsel tentunya mempunnyai keahlian
dan strategi untuk bersaing dengan perusahaan lam yang menghasilkan produk
sejenis agar hasil produk dapat menguasai pasar sasaran untuk menyalurkan
barang dan jasa dalam menghadapi persaingan era hyper-competition yang
melanda dunia usaha, baik yang berskala regional maupun global.
Salah satu kunci sukses merek ponsel di pasar adalah kekuatan
mereknya. Merek menjadi salah satu asset perusahaan yang saling barharga
dan interface antara konsumen dengan perusahaan, aset ini bisa membantu
mereka menafsirkan, berproses dan menyimpan informasi dalam jumlah yang
besar mengenai merek ponsel yang akan selalu diingat dibenak konsumen.
Mengingat banyaknya jenis merek ponsel yang ditawarkan tentunya
perusahaan melakukan kegiatan memperkenalkan dan mempopulerkan merek
ponsel
yang
merupakan
suatu
syarat
untuk
berhasilnya
perusahaan
memasarkan produk tersebut. Terdapat banyak merek ponsel yang beredar di
pasaran. Diantaranya merek tersebut adalah, Nokia, L g , Blackberry, Gistar dll.
Dari berbagai merek ponsel diatas tidak semua merek di sukai masyarakat.
Terdapat merek ponsel yang kuat, dan ada pula merek yang tidak kuat. Merek
yang kuat biasanya sangat popular dan disukai masyarakat. Akan tetapi merek
4
ponsel yang tidak banyak dikenal yang otomatis disukai dan dibeli oleh
masyarakat.
Adanya ponsel membawa dampak yang cukup berarti bagi kehidupan
mahasiswa
di
Fakultas
Ekonomi Universitas
Muhammadiyah
Palembang.
Mahasiswa di Fakultas Muhammadiyah Palembang, tidak kekurangan informasi
karena adanya ponsel bagi mereka merupakan prestise karena adanya semboyan
yang mengatakan hari gini gak punya ponsel. Ponsel dapat membantu dalam
kehidupan sehari-hari namun bila tidak dipergunakan secara benar justru dapat
menimbulkan bencana dan kekacauan, seperti isu-isu yang tidak benar yang
dikirim melalui SMS ( S o r t Massage Service ) dan terror-teror melalui ponsel.
Banyak jenis ponsel yang dikenal oleh mahasiswa di Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Palembang akan tetapi ada juga yang tidak begitu
dikenal. Salah satu merek yang kurang dikenal adalah merek Gistar. Berikut i n i
persepsi mahasiswa terhadap ponsel merek Gistar.
Tabel 1.1
Kesukaan Mahasiswa Terhadap Merek Ponsel
No
Pendapat
Orang
6
1
Suka dengan merek Gistar
2
Tidak suka dengan merek Gistar
14
Jumlah
20
Sumber : Hasil wawancara, 2013
Berdasarkan table diatas, tampak hanya 6 orang yang menyukai ponsel merek
gistar sisanya, tetapi 14 orang yang tidak suka dengan merek gistar. Adapun
alasan mahasiswa tidak menyukai merek Gistar adalah sebagai berikut :
5
Tabe 1.2
Alasan Tidak Suka Dengan Merek Gistar
Alasan
No
Jumlah
1
Modelnya tidak bagus
2
2
Aplikasi kurang canggih
7
3
Merek tidak meyakinkan
5
Jumlah
14
Sumber :Hasil wawancara, 2013
Berdasarkan table diatas, terdapat beberapa alasan mahasiswa tidak menyukai
merek gistar:
1. Model gistar dianggap kurang bagus, merek ponsel lain umumnya tentunya
besar, tetapi ponsel gistar umumnya kecil. M o t i f ponsel lain lebih variatif
dibandingkan ponsel gistar. Ciri-ciri tersebut membuat ponsel gistar tidak lebih
menarik dibandingkan ponsel lain.
2. Aphkasi gistar kurang canggih. Aplikasi ponsel lain pada umumnya facebook,
dan Iain-lain. Akan tetapi ponsel gistar hanya dapat dimanfaatkan untuk facebook.
3. Merek gistar kurang meyakinkan Terdapat merek-merek ponsel yang relative
kuat misalnya Blackberry, Samsung, Nokia. Lg, Htc, Bluberry. Gistar, dan Iainlain. Merek ponsel yang kuat banyak diminati konsumen, akan tetapi yang tidak
kuat tidak banyak dibeli. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perlu
dilakukan penelitian tentang Persepsi Konsumen Terhadap M e r e k gistar d i
Fakultas E k o n o m i dan Bisnis Universitas M u h a m m a d i y a h Palembang.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi
Terhadap
Merek Gistar
di Fakultas
konsumen
Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Palembang.
C . Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
terhadap
konsumen
merek
gistar
di
fakultas
Universitas
persepsi
Muhammadiyah
Palembang.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk pihak-pihak
sebagai berikut
1. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan bagi penulis dalam bidang pemasaran khususnya
mengenai persepsi konsumen terhadap merek gistar di fakultas ekonomi
universitas
muhammadiyah
palembang
dan
sekaligus
berusaha
mengaplikasikan teori yang didapat dari Universitas khususnya
untuk
manajemen
pemasaran.
2. Bagi Almamater
Hasil
penelitian dapat
dijadikan
sebagai
selanjutnya yang memiliki kajian sejenis.
bahan
kajian
untuk meneliti
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian sebelumnya
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh A d i Sutrisno (2006)
yang berjudul Persepsi Konsumen Terhadap Handphone Merek Blackberry di
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi konsumen terhadap Handphone
Blackberry di Fakultas
Tujuan
Ekonomi Universitas Muhammadiyah
penelitian adalah
untuk mengetahui
Palembang.
persepsi honsumen
terhadap
Handphone Blackberry di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah.
Jenis
penelitiannya
termasuk
deskriptif
kualitatif,
tempat
penelitiannya di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang
jalan Jendral A . Yani 13 U l u Palembang, data yang penulHs kumpulkan adalah
data primer melalui pertanyaan (kuesioner), kepada responden yang berisi lima
indikator yaitu
1) . Merek
2) . Harga
3) . Disein
4) . Nilai jual kembali,
5) . Jaminan suku cadang
Data
yang
digunakan
data
primer
dan
data
sekunder
teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan data dokumentasi.
8
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan tabulasi
silang yang disajikan dalam bentuk table indeks rata-rata tertimbang.
Hasil analisis menunjukkan persepsi konsumen terhadap handphone
merek
Blackberry
di
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Muhammadiyah
Palembang adalah baik, ini ditunjukkan oleh indeks persepsi yang diperoleh
sebesar 4,34.
Alamsya
(2003) yang berjudul Persepsi Konsumen
Terhadap
Handphone Blueberry di kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. Perumusan
masalah
dalam penelitian tersebut
adalah bagaimana
persepsi
konsumen
terhadap handphone Blackberry dikecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian survey. Operasionalisasi
variabel adalah persepsi konsumen dimana berupa tanggapan, pendapat dan
pandangan
konsumen
terhadap
keberadaan
handphone
Blackberry
di
kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir, dengan indikator terdiri dari kualitas
produk, harga,
suku cadang,
asuransi
terhadap
merek
Blueberry. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa konsumen memiliki nilai rata-rata
persepsi
yang baik terhadap handphone merek Blueberry dengan ini masing-masing
indikator sebagai berikut:
1. Kualitas dengan nilai produk 67,5 (setuju), 32,5 (tidak setuju).
2. Harga dengan nilai 43,75 (setuju), 56,25 (tidak setuju).
3. kecepatan dalam aplikasi dengan nilai 66,25 (setuju), 33,75 (tidak setuju).
4. Kehematan baterai dengan nilai 51,25 (setuju), 48,76 (tidak setuju).
5. Kemudahan suku cadang dengan nilai 45,25 (setuju), 54,75 (tidak setuju).
9
2. Landasan Teori
1). Perilaku Konsumen
Mempelajari
konsumen
akan
produk baru, haga, saluran
memberikan petunjuk
bagi
pengembangan
pemasaran. pesan iklan dan elemen
bauran
pemasaran lainnya. Model prilaku konsumen secara luas dapat ditunjukkan
gambar berikut;
Model Perilaku Konsumen
Gambar 1
Rangsangan
Rangsangan
Pemasaran
Lain
Psikologis
- Motivasi
Kepuasan
Pembeli
Pembelian
-Pilihan
-Harga
-Pemasaran
Kepuasan
- Persepsi
-Produk
Saluran
Proses
-Ekonomi
- Pembelajaran
-Teknologi
- Memori
Pengenalan
Produk
Masalah
-Pilihan
Merek
-Politik
-Budaya
-Pencarian
-Pilihan
informasi
Penyalur
Karakteristik
-Promosi
-Waktu
Pembelian
-Pemilihan
Pembelian
Altcmatif
-Jumlah
- Budaya
Keputusan
Pembelian
- Sosial
Pembeli
- Pribadi
-Prilaku
Pasca
Pembeli
Sumber: Kotler, 2005:230
Terlihat
bahwa
kegiatan
pembelian
yang
dilakukan pembeli
dilakukan oleh pemikiran dan tindakan calon pembeli tersebut, yang terdiri dari
dua komponen yaitu pertama ciri-ciri pembeli yang mempengaruhi reaksi
10
mereka terhadap rangsangan, kedua proses pengambilan keputusan
oleh
pembeli akan menentukan rangsangan (stimulus) apa yang sebaiknya dapat
digunakan secara efektif, baik rangsangan pemasaran yang terdiri dari produk,
harga, tempat, penyaluran, promosi, people, fisik, proses dan produktivitas
maupun rangsangan lainnya yang timbul dari lingkungan si pembeli yang
terdiri dari ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Rancangan i n i akan
mempengaruhi proses keputusan pembeli yang tercermin dalam tanggapan
pembeli yang berupa pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu
pembelian dan jumlah pembelian. Lebih lengkapnya gambar diatas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a). Rangsangan Pemasaran
1) . Product
Seorang dapat saja membuat keputusan pembelian karena ia melihat bahwa
produk tersebut mempunyai kelebihan dari produk-produk lain yang sejenis.
2) . Price
Harga merupakan sejumlah nilai yang dinyatakan dalam uang yang dimana
keputusan pembelian juga dapat disebabkan konsumen merasa bahwa yang
ditawarkan sesuai dengan kemampuannya.
3) . Place
Dimana terjadinya suatu kegiatan yang terdiri dari seperangkat lembaga
yang melakukan semua kegiatan untuk menyalurkan produk dan status
pemiliknya dari produksi ke konsumsi.
11
4). Promotion
Apabila promosi yang diinginkan dapat diterima serta menarik menurut
konsumen, maka mereka dapat membuat keputusan melakukan pembelian.
b) . Rangsangan Lainnya
1) . Ekonomi
Karena alasan ekonomi konsumen dapat memutuskan melakukan pembelian
terhadap produk yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
2) . Teknologi
Perkembangan
teknologi membuat
konsumen
lebih mudah
menerima
informasi atas produk yang akan dibelinya nanti.
3) . Budaya
Seorang dapat membuat keputusan pembelian setelah melihat bahwa suatu
produk benar-benar sudah bisa digunakan oleh orang sekitar.
c) . Karakteristik Pembeli
Menurut Kotler (2003:183), mengetahui tentang apa yang berada dalam pikiran
seseorang pembeli pada waktu ia sebelum, sedang dan setelah membeli
sesuatu. Kadang-kadang penjelasan tentang prilaku pembeli tidak diketahui
oleh pembeli itu sendiri. Perilaku konsumen sebenamya dipengaruhi oleh
beberapa faktor penentu, yaitu sebagai berikut:
(1). Faktor Budaya
a) . Kelas budaya,
b) . subbudaya,
c) . Kelas sosial sangat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.
12
a) . Budaya (culture) adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang.
Melalui keluarga dan institusi utama lainnya, seseorang anak yang tumbuh di
amerika
serikat
terpapar
keberhasilan,aktivitas,efisiensi
oleh
dan
nilai
nilai
berikut:
kepraktisan,
pencapaian
proses,
materi,individulismen, kebebasan,kenyamanan ekstemal,
dan
kenyamanan
humanitarianisme,
dan j i w a muda. Seorang anak yang tumbuh di negara lain mungkin mempunyai
pandangan yang berbeda tentang diri sendiri, hubungan dengan orang lain, dan
ritual. Pemasar harus benar-benar memperhatikan nilai-nilai budaya di setiap
negara untuk memahami cara terbaik memasarkan produk lama mereka dan
mencari peluang untuk produk baru.
b) . Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya {subculture) yang lebih kecil
yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota
mereka. Subbuya melipuli kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah
giografis. Ketika subbudaya tumbuh besar dan cukup kaya, perusahaan sering
merancang program pemasaran khusus untuk melayani mereka.
c) . Kelas sosial, hampir seluruh kelompok manusia mengalami stratifikasi
sosial, sering kali dalam bentuk kelas sosial, devisi yang relatif homogen dan
bertahan
lama
dalam
sebuah masyarakat,
tersusun
secara hierarki dan
mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Salah
satu gambaranklasik tentang kelas sosial di Amerika Serikat mendefinisikan
tujuh tingkat dari bawah ke atas, sebagai berikut:
(1) . Bawah rendah
(2) . Bawah tinggi
13
(3) . Kelas pekerja
(4) . Kelas menengah
(5) . Menengah atas
(6) . Atas rendah
(7) . Atas tinggi
Kelas sosial mempunyai beberapa karakteristik. Pertama,
orang-
orang yang berada dalam masing -masing kelas cenderung
mempunyai
kemiripan dalam cara berpakain, pola bicara, dan preferensi
rekreasional
dibandingkan orang dari kelas sosial yang berbeda. Kedua orang dianggap
menduduki posisi lebih rendah atau lebih tinggi menurut kelas sosial. Ketiga,
kelompok variabel misalnya, pekerjaan, penghasilan, kekayaan, pendidikan,
dan orientasi nilai mengindikasikan kelas sosial, alih-alih variabel tunggal.
Keempat, kelas sosial seseorang dalam tangga kelas sosial dapat bergerak naik
atau turun sepanjang
hidup mereka.Seberapa mudah dan
seberapa jauh
gerakannya tergantung pada seberapa kaku stratifikasi sosial itu.
(2). Faktor Sosial
Selain faktor budaya,
faktor sosial seperti kelompok referensi,
keluarga, serta peran sosial dan status mempengaruhi perilaku pembelian.
Kelompok referensi seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku orang tersebut.
Kelompok yang mempunyai pengaruh
disebut kelompok keanggotaan.
Beberapa
langsung
dari kelompok ini merupakan
kelompok primer, dengan siapa seseorang berinteraksi dengan apa adanya
14
secara terus menerus dan tidak resmi, seperti keluarga , teman, tetangga, dan
rekan kerja. Masyarakat juga menjadi kelompok sekunder, seperti agama,
propesional, dan kelompok persatuan perdagangan, yang cenderung lebih resmi
dan memerlukan interaksi yang kurang berkelanjutan.
Kelompok referensi mempengaruhi anggota setidaknya dengan tiga
cara. Mereka memeperkenalkan
seseorang, mereka
perilaku dengan gaya hidup baru kepada
mempengaruhi
sikap
dan
konsep
diri,
dan
mereka
menciptakan tekanan kenyamanan yang dapat mempengaruhi pilihan produk
dan merek. Orang juga dipengaruhi
oleh kelompok diluar kelompoknya.
Kelompok aspirasional adalah kelompok yang ingin diikuti oleh orang itu.
Kelompok disosiatif adalah kelompok yang nilai dan perilakunya ditolak oleh
orang tersebut.
Jika pengaruh kelompok referensi kuat,pemasar harus menentukan
cara menjangkau dan mempengaruhi pimpinan opini kelompok. Pemimpin
opini kelompok adalah
orang yang menawarkan
nasihat
atau informasi
informal tentang produk atau kategori produk tertentu, misalnya mana yang
terbaik dari beberapa merek atau bagaimana produk tertentu dapat digunakan.
Pimpinan opini sering kali memiliki kepercayaan diri
tinggi, aktif secara
social, dan terlibat dalam kategori produk. Pemasar berusaha menjangkau para
pemimpin
opini
dengan
mengidentifikasi
karakteristik
demografis
dan
psikografis,mengidentifikasi media yang mereka baca, dan mengarahkan pesan
kepada mereka.
15
Di amerika serikat , tren terpanas dalam musik, bahasa, dan mode
remaja sering di mulai dari pusat kota. Perusahaan-perusahaan pakaian seperti
Hot Topic, yang berharap menarik pasar pemuda yang sadar mode dan cepat
berubah, membuat usaha bersama untuk mengamati gaya hidup dan perilaku
para pemimpin opini urban.
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam
masyarakat,
dan
anggota
keluarga
merepresentasikan
kelompok
referensi utama yang paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan
pembeli. Keluarga orientasi terdiri orang tua dan saudara kandung. Dari orang
tua, seseorang mendapatkan orientasi terhadap agama, politi, ekonomi serta
rasa ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Bahkan j i k a pembeli tidak lagi
berinteraksi dengan orang tua mereka, pengaruh orang tua terhadap perilaku
mereka bisa sangat besar. Hampir 40 % keluarga mempunyai asuransi mobil
dari perusahaan sama dengan orang suami.
Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian setiap hari
adalah keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak-anak. Dulu di Amerika
Serikat, keterlibatan suami istri dalam pembelian sangat beragam berdasarkan
kategori produk. Istri biasanya
bertindak sebagai agen pembelian
utama
keluarga , terutama untuk makanan, kebutuhan sehari-hari, dan barang pakaian
pokok. Sekarang peran pembelian tradisional itu berubah, dan pemasar harus
bijakasana melihat pria dan wanita sebagai sasaran yang setara.
Untuk produk dan jasa yang mahal seperti mobil, liburan atau
perumahan, sebagian besar suami istri terlibat dalam pengambilan keputusan
16
bersama. Dan pemasar menyadari bahwa wanita sebenamya membeli lebih
banyak
teknologi di bandingkan pria, tetapi toko elektronik konsumen
terlambat menangkap
memperhatikan
fakta i n i . Beberapa toko elektronik terkenal mulai
keluhan
wanita
yang
diabaikan,
tidak
dihormati, dan
dikecewakan oleh wiraniaga. RadioShack Corp, rantai yang mempunyai 7.000
toko, secara aktif mulai merekrut manajer toko wanita sehingga sekarang
wanita mengolah satu dari tujuh tokohnya.
Tetapi pria dan wanita mempunyai respon yang berbeda terhadap pesan
pemasaran. Satu studi memperlihatkan bahwa wanita menilai koncksi dan
hubungan dengan keluarga dan teman serta memberi prioritas tinggi pada
masyarakat.
Pria dipihak lain, lebih berhubungan
dengan
kompetisi dan
memberi prioritas tinggi pada tindakan. Pemasar langsung membidik wanita
dengan produk-produk baru seperti sereal quaker Nutrition for women dan
pasta gigi Crest Rejuvenating
Effects. Sherwin Williams yang baru-baru ini
merancang kaleng cat "Twist and pour" Dutch Boy yang mudah digunakan,
membidik wanita sebagai target utamanya.
Perubahan pola pembelian lainnya adalah peningkatan jumlah dolar
yang dihabiskan dan pengaruh langsung dan tidak langsung anak-anak dan
remaja.pengaruh
langsung menggambarkan saran, pennintaan, dan tuntunan
anak-anak-Aku perki ke M c Donald."Pengaruh tidak langsung berarti bahwa
orang tua mengenai merek.pilihan produk, dan preferensi anak-anak mereka
tanpa saran atau permintaan mutlak,"Kukira, tomy ingin pergi ke M c D o n a l " .
Seorang peneliti memperkirakan bahwa anak dibawah 14 tahun mempengarhi
17
sekitar 47% pengeluaran rumah tangga Amerika tahun 2005, mencapai lebih
dari $700 miliar, dengan pengaruh langsung dan tidak langsung mempunyai
porsi yang hampir sama.
Riset memperlihatkan bahwa remaja memainkan peran yang lebih aktif
dari pada sebelumnya dalam membantu orang tua memilih mobil, peralatan
audio / video atau tempat liburan. Bahkan sebuah study yang dilakukan J.D.
Power mengungkapkan
"berpartisipasi
aktif
bahwa 62% orang tua mengatakan
dalam
keputusan
anak
pemblian mobil."itulah
mereka
mengapa
pembuat mobil melengkapi program pemasaran mereka untuk anak-anak
berumur lima tahun.
Menyadari kekuatan anak-anak, pemasar menuangkan uang ke programprogram yang membidik mereka. Iklan yang diarahkan pada anak
anak
diperkirakan lebih dari $15 miliar setiap tahun -sekitar 2,5 kali lebih banyak
dibandingkan tahun 1992.
Televisi bisa menjadi sarana kuat untuk menjangkau anak-anak, dan
pemasar menggunakan televisi untuk membidik anak-anak yang usianya lebih
mudah dari sebelumnya. Pada saat anak -anak berumur sekitar 2 tahun, mereka
mengenali karakter,logo, dan merek tertentu. Mereka dapat
membedakan
antara iklan dan pogram pada saat mereka berumur 6 atau 7 tahun. Sekitar satu
tahun kemudian, mereka dapat memahami konsep maksud persuasif dari
pengiklanan. Pada usia 9 atau 10 tahun, mereka dapat memahami perbedaan
antara pesan dan produk. Pemasar menjangkau pemirsa tersebut dengan produk
18
yang berhubungan,dan disesuaikan dengan anak-anak,tntang segala hal - m u l a i
dari vitamin Scooby Doo sampai jus dan biskuit Elmo.
Jutaan anak -anak dibawah usia 17 tahun juga melakukan kegiatan
online. Pemasar masuk ke pemasaran online untuk anak-anak, menawarkan
produk gratis untuk ditukar dengan informasi pribadi. Banyak anak yang
mengalami praktik i n i karena idak dapat membedakan antara iklan dengan
permainan atau hiburan . Penetapan batasan etika dan hukum dalam pemasaran
anak-anak secara online dan off-line terus menjadi topik panas ketika L B H
pembela konsumen terus mengkritik komersialisme yang mereka
yakini
diciptakan oleh pemasaran.
Peran dan status orang berpatisipasi dalam banyak kelompok keluarga,
klub, organisasi. Kelompok sering menjadi sumber inormasi penting dan
membantu mendefenisikan norma perilaku. Kita dapat mendefenisikan posisi
seseorang dalam tiap kelompok dimana ia menjadi anggota berdasarkan peran
dan status. Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan
seseorang. Setiap peran menyandang status. Wakil presiden senior pemasaran
statusnya lebih tinggi dibandingkan manajer penjualan,dan manajer penjualan
statusnya lebih tinggi dari pada staf kantor. Orang memilih produk yang
mencerminkan dan mengkomunikasikan peran mereka serta status aktual atau
status yang diinginkan dalam mayarakat. Pemasar harus menyadari potensi
simbol status dari produk dan merek.
19
(3). Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga di pengaruhi olek karakteristik pribadi. Faktor
pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hiup pembeli, pekerjaan dan
keadaan ekonomi, Kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai.
Karena banyak dari karakteristik i n i yang mempunyai dampak yang sangat
langsung terhadap prilaku konsumen, penting bagi pemasar untuk mengikuti
mereka secara seksama.
Usia dan tahap siklus hidup sclera kita dalam makanan, pakain, perabot,
dan rekreasi sering berhubungan dengan usia kita. Konsumsi juga dibentuk
oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia dan jenis kelamin orang dalam
rumah tangga
pada satu waktu tertentu. Rumah
tangga
AS
semakin
terfrakmentasi - keluarga tradisional yang terdiri dari empat orang, yaitu
suami, istri,dan dua anak menduduki persentase total rumah yang jauh lebih
kecil dari sebelumnya. Selain itu tahap siklus hidup psikologis bisa menjadi
masalah.
Orang
dewasa
mengalami
perjalan
atau
tranformasi
tertentu
sepanjang hidupnya. Tetapi prilaku yang diperlihatkan seseorang ketika
mereka melalui perjalanan i n i , misalnya menjadi orang tua,tidak selalu tetap
dan berubah sepanjang waktu.
Pemasar juga harus memperhitungkan kejadian atau transisi hidup yang
penting pemikahan, kelahiran ,sakit, pindah tempat,penceraian,
karier, menjadi janda
akan memunculkan kebutuhan
perubahan
baru. Kejadian i n i
seharusnya memberi peringatan kepada penyadia jasa bank, pengacara serta,
20
konsultan pemikahan, pekerjaan dan duka cita atas tawaran bantuan yang dapat
mereka berikan.
Pekerjaan dan keadaan ekonomi, Pekerjaan juga mempengamhi pola
konsumsi. Pekerja kerah b i m akan membeli baju kerja, sepatu kerja dan kotak
makan.
Presiden
keangotaan
perusahaan
akan
membeli jas,perjalanan
udara,
dan
country club. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok
pekerja yang mempunyai minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa
mereka dan bahkan mengantarkan produk khusus untuk kelompok pekerja
tertentu. Pemsahaan peranti lunak komputer, misalnya merancang
beragam
produk untuk menejer merek, insinyur, pengacara, dan dokter.
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi penghasilan
yang dapat dibelanjakan tingkat,stabilitas, dan pola waktu., tabungan dan aset
termasuk persentase asset likuid, utang kekuatan pinjaman dan sikap terhadap
pengeluaran dan tabungan. Pembuat barang mewah seperti Gucci,prada dan
blueberry
rentan
terhadap penumnan
ekonomi. Jika indikator ekonomi
menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah untuk merancang,
memposisikan
, dan
menentukan
kembali harga
produk
mereka
atau
memperkenalkan atau meningkatkan penekanan atas merek diskon sehingga
perusahaan dapat terus menawarkan niiai kepada pelanggan sasaran.
Kepribadian dan konsep diri setiap orang mempunyai karakteristik
pribadi
yang mempengaruhi
perilaku pembeliannya.
Yang dimaksudkan
dengan kepribadian personality, adalah sekumpulan sifat psikologis manusia
yang menyebabkan
respon yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap
21
rangsangan
lingkungan
termasuk
perilaku
pembelian.
Kita
sering
mengambarkannya sebagai sifat seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi,
rasa
hormat,
kemampuan
bersosialisasi,
pertahanan,
dan
kemampuan
beradaptasi. Kepribadian juga dapat menjadi variable yang berguna dalam
menganalisis pilihan merek konsumen. Idenya bahwa merek juga mempunyai
kepribadian, dan konsumen mungkin memilih merek yang kepribadiannya
sesuai dengan
mereka.
Kami
mendefinisikan kepribadian merek
(brand
personality) sebagai bauran tertentu dari sifat manusia yang dapat kita kaitkan
pada merek tertentu.
Ia menganalisis beberapa merek terkenal dan menemukan
bahwa
sejumlah merek tersebut cenderung kuat pada sifat tertentu. : Levis dengan
ketahanan, M T V dengan kegembiraan C N N dengan kompetensi, Campbell
dengan ketulusan.
Studi lintas budaya yang mengekslorasi kemampuan generalisasi skala
Aeker di luar amerika serikat menemukan bahwa tiga dari lima factor dapat
diterapkan di jepang dan spanyol, tetapi dimensi kedamaian menggantikan
ketahanan baik di jepang maupun spanyol dan dimensi hasrat muncul di
spanyol menggantikan kompetensi. Riset tentang kepribadian merek di korea
mengungkapkan dua factor budaya tertentu kesukaan pasif dan dominasi yang
mencerminkan pentingnya nilai-nilai konfusius dalam system social dan
ekonomi korea.
Konsumen sering memilih dan menggunakan merek yang mempunyai
kepribadian merek yang konsisten dengan konsep diri mereka sendiri cara kita
22
memandang diri sendiri, atau bahkan berdasarkan konsep diri orang lain cara
pandangan orang lain terhadap kita. Pengaruh i n i mungkin juga lebih nyata
untuk produk yang dikonsumsi secara publik dibandingkan barang yang
dikonsumsi secara pribadi. D i pihak lain konsumen yang memiliki pengamatan
diri yang tinggi yaitu sensitive terhadap cara orang lain memandang mereka
lebih
cenderung
memilih
merek
kepribadiannya
konsumsi. Terakhir sering kali konsumen
sesuai
dengan
memiliki berbagai
situasi
aspek diri
(professional yang serius, peduli pada anggota keluarga, aktif dan
suka
bersenang-senang) yang mungkin ditunjukkan secara berbeda pada situasi yang
berbeda atau disekitar jenis orang yang berbeda.
(4). Faktor Psikologis
Titk awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model respon
rangsangan yang diperlihatkan dalam rangsangan pemasaran dan ingkungan
memasuki
kesadaran
konsumen
dan
sekelompok
proses
psikologis
digabungkan dengan karakteristik konsumen tertentu menghasilkan proses
pengambilan keputusan dan keputusan akhir pembelian. Tugas pemasaran
adalah
memahami
apa
yang terjadi dalam kesadaran konsumen
antara
kedatangan rangsangan pemasaran dari luar dan keputusan pembelian akhir.
Fmpat proses psikologis kunci- motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori
mempengaruhi respon konsumen secara fundamental,
a). Motivasi
Kita
semua mempunyai
banyak
kebutuhan
pada
waktu tertentu.
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik kebutuhan itu timbul dari keadaan
23
tekanan psikologis seperti rasa lapar, rasa haus, atau rasa tidak nyaman.
Kebutuhan lain bersifat psikogenik kebutuhan yang timbul dari keadaan
tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa
memiliki. Kebutuhan menjadi m o t i f ketika kebutuhan itu meningkat sampai
tingkat intensitas yang cukup sehingga mendorong
kita bertindak. Motivasi
mempunyai dua arah kita memiliki satu tujuan diatas tujuan lainnya dan
intensitas energi yang kita gunakan untuk mengejar tujuan.
Tiga teori terkenal tentang motivasi manusia teori Sigmun Freud,
Abraham Maslow, Herzberg membawa implikasi yang cukup berbeda bagi
analisis konsumen dan strategi pemasaran.
1) . Teori Freud Sigmun Freud
,
mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk prilaku
seseorang sebagian besar adalah ketidaksadaran dan bahwa seseorang tidak
dapat
memahami
secara
penuh
motivasinya
sendiri.
Ketika
sesorang
mengamati merek tertentu,ia tidak hanya bereaksi terhadap kemampuan yang
dinyatakan produk terbesar, tetapi juga terhadap tanda lain yang kurang
disadari seperti bentuk ukuran, berat, bahan, wama, dan nama merek. Satu
teknik yang disebut teknik tangga memungkinkan kita melacak motivasi
sesorang dari motivasi instrumental yang dinyatakan sampai motivasi yang
lebih terminal. Kemudian pemasaran dapat memutuskan pada tingkat apa
mereka akan mengembangkan pesan dan daya tarik.
2) . Teori Maslow Abraham Maslow
24
Berusaha
menjelaskan
mengapa
orang
didorong oleh kebutuhan
tertentu pada waktu tertentu. Jawabannya adalah bahwa kebutuhan manusia
diatur dalam hierarki dari yang paling menekan
menekan
sampai yang paling tidak
kebutuhan psikologis, kebutuhan keamanan,
kebutuhan
sosial,
kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Orang-orang akan
berusaha memuaskan kebutuhan terpentingannya lebih dahulu. Ketika seorang
berhasil memuaskan
sebuah kebutuhan penting. maka ia akan
bcrusaha
memuaskan kebutuhan penting berikutnya. Misalnya pria yang kelaparan.
3). Teori Herzberg Frederick Herzberrg
Mengembangkan teori dua faktor yang membedakan ketidakpuasan /
dissatisfer
(faktor-faktor
yang
menyebabkan
ketidakpuasan).
dissatisfer tidak cukup untuk memotivasi pembelian harus ada
Ketiadaan
satisfier.
Misalnya, computer yang tidak disertai jaminan akan menjadi ketidakpuasan.
Tetapi kehadiran jaminan produk tidak akan bertindak sebagai kepuasan atau
motivator pembelian karena jaminan produk bukan sumber kepuasan intrinsik.
Kemudahan penggunaan akan menjadi kepuasan.
2). Pengertian Persepsi Konsumen
Persepsi konsumen merupakan proses bagaimana seseorang individu memilih,
mengorganisasi dan menginterprestasikan masing-masing informasi untuk
menciptakan gambaran keseluruhan (Kotler, 2004:241). Persepsi tidak hanya
tergantung padal hal fisik tetapi juga hal yang berhubungan dengan lingkungan
sekitar dan keadaan individu tersebut.
25
Proses Persepsi
Menurut
kotler
(2003:18),
persepsi
diri
adalah
proses
menerima
menyelesaikan, mengorganisasikan menggantikan, menguji dan member reaksi
pada rangsangan panca indera. Data dalam persepsi tersebut tercakup beberapa
segi atau proses untuk mengetahui artinya.
Proses persepsi menurut Kotler (2004;198),meliputi:
a. Perhatian Selektif
Orang berkontak dengan sejumlah besar stimulasi setiap hari, maksimal ratarata orang berhubungan dengan lebih 1500 iklan setiap hari, seseorang tidak
mungkin mengingat semua stimulasi.
b. Distorsi Selective
Setiap orang mencocokkan informasi yang diterima dengan pandangan yang
sudah
ada.
mengubah
Distorsi
informasi
selective
kearah
menjelaskan
makna
kecenderungan
pribadinya
orang
dan
untuk
cenderung
menginterprestasikannya informasi sedemikian rupa sehingga bias mendukung
pendapat mereka dan bukan sebaliknya menentang pendapat mereka.
c. Ingatan Selectif
Orang cenderung lupa sebagian yang mereka pelajari, mereka cenderung akan
mempertahankan informasi yang mendukung sikap dan keyakinan mereka
karena adanya ingatan selektif.
3.Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan persepsi seseorang :
Menurut Kotler (2003:193), antara lain :
26
1. Psikologi
Persepsi seseorang mengenai segaia sesuatu dialam ini sangat dipengaruhi oleh
keadaan psikologi.
2. Family/keluarga
Pengaruh yang paling besar terhadap anak adalah lingkungan keluarganya.
Orang tua yang telah mengembangkan
suatu cara yang khusus didalam
memahami dan melihat kenyataan di dunia i n i , banyak sikap dan persepsi
mereka yang diturunkan pada anak-anaknya.
3. Kebudayaan
Kebudayaan dalam lingkungan msyarakat tertentu juga merupakan variabel
yang kuat dalam mempengaruhi sikap. nilai dan cara seseorang memandang
dan memahami kadaan di dunia i n i .
Menurut Kristiyanti Prasetijo (2005:68-69)
Faktor internal:
a) Pengalaman
b) Kebutuhan saat itu
c) Nilai-nilai yang dianutnya
d) Ekspektasi yang dianutnya
Faktor internal:
a) Tampakkan produk
b) Sifat-sifat stimulus
c) Situasi lingkungan
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2005:11) jenis penelitian dibagi menjadi tiga yaitu :
1) Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
niiai variabel mandiri baik satu atau lebih tanpa membandingkan atau
menghubungkan dengan variabel lain.
2) Penelitian Komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan satu
variabel atau lebih tanpa tetapi untuk sampel yang lebih dari satu.
3) Penelitian Asosiasif adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui
hubungan dua variabel atau lebih.
Dalam
penelitian
ini
penulis
menggunakan
jenis
penelitian
Deskriptif dimana penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variable mandiri baik satu atau lebih tanpa membandingkan
atau menghubungkan dengan variabel lain. Adapun variabel yang dimaksud
dalam penelitian adalah variabel persepsi konsumen.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian
ini
dilakukan
di
Fakultas
Ekonomi
Muhammadiyah Palembang. Jalan Ahmad Yani 13 Ulu Palembang.
Universitas
28
C . Operasionalisasi Variabel
Terdapat satu variabel dengan ponsel ini yaitu persepsi konsumen.
Yang dimaksud persepsi konsumen adalah proses dimana mahasiswa memilih
mengorganisasi
dan menginterpretasi
handphone Gistar, dengan indikator
sebagai berikut:
1. Model
2. Aplikasi
3. Merek
4. Kecanggihan
D. Populasi dan Sampel
Menurut sugiyono (2009:117) populasi (N) adalah wilayah generasi
yang terdiri atas objck atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditank
kesimpulannya.
Dalam penelitian ini populasi bersifat finite
yaitu dapat
dihitung. Populasinya terdiri dari seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiya Palembang angkatan kulia tahun 2010/2011
- 2013/2014 yang secara keseluruhan adalah 1389 orang. Terhadap populasi
ini dapat ditampilkan kerangka sampelnya sebagai berikut:
Tabel 2
Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Palembang
No
Jurusan
Angkatan
D3
Manajemen
Akuntansi
Pemasaran
Jumlah
1
2011
140
187
0
327
2
2012
166
271
0
437
3
2013
229
379
18
625
535
836
18
1389
Total
Sumber: Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang,2014
Dalam penelitian i n i untuk menentukan jumlah sampel didasarkan pada tabel
(Sugiyono, 2007 : 81 ). Jumlah populasi sebesar 1.389 dengan tingkat
kesalahan sebesar 10 % maka diperoleh sampel minimal sebanyak 227 orang.
Dengan demikian dalam
distribusi sebagai berikut:
penelitian ini ditentukan 227 sampel dengan
30
327
X 227 - 54
2011 1389
437
2012 =
X 227 = 71
1389
625
x 2 2 7 = 102
2013 =
1389
Jumlah = 227
Menurut sugiyono (2000:78). Dalam penelitian ini pengambilan sampel
yang dilakukan dengan menggunakan metode proportionate
Sampling.
Stratified
Random
Teknik ini digunakan pada populasi yang mempunyai anggota /
unsure yang tidak homogeny dan berstrata secara proposional, Populasi terbagi
menjadi empat tingkatan (strata). Masing- masing populasi dinamai Stratum
yang dimaksud Stratum
adalah penelitian ini adalah tahun angkatan kulia
mahasiswa. Setiap angkatan diansumsikan sebagai satu Stratum.
E. Data yang Diperlukan
Berdasarkan cara memperolehnya data dibagi dua (Husein Umar, 2005:130),
yaitu:
a). Data Primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu atau perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian
kuesioner.
31
b). Data Sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan oleh pihak pengumpulan data primer atau oleh orang lain.
Data
yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer berupa
jawaban responden terhadap kuesioner yang diedarkan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2008:194-203), Teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Interview (wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila penelitian
ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
harus diteliti dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
yang
tanggapan
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.
2. Kuesioner
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada respon untuk diberi
tanggapan atau jawaban.
3. Observasi
Teknik pengumpulan data yang dengan cara pengamatan langsung ke objek
yang akan diteliti dan terlibat langsung dengan aktivitas yang sedang diamati.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Observasi yaitu dengan cara pengumpulan data yang dengan cara
pengamatan langsung ke objek yang akan diteliti dan terlibat langsung dengan
aktivitas yang sedang diamati.
32
G . Analisis Data dan Teknik Analisis
1. Analisis Data
Menurut Soeratno dan Arsyad (2003:126), terdiri dari :
a. Analisi Kualitatif, yaitu analisis yang dilakukan j i k a data yang dikumpul
hanya sedikit, bersifat monografis atau berwujud kasus-kasus sehingga tidak
dapat disusun dalam kedalam suatu struktur klasifikasi.
b.
Analisis Kuantitatif,
adalah
analisis
yang dilakukan j i k a
data yang
dikumpulkan berjumlah besar dan mudah diklasifikasikan ke dalam kategori.
Analisi
data dalam penelitian ini menggunakan
analisis kualitatif
menggunakan skala likert dengan jawaban responden sebagai berikut: