Studi Pembelajaran Street Art Graffiti pada Komunitas Kentut Paus (KTPS) di Surakarta - UNS Institutional Repository

  

STUDI PEMBELAJARAN STREET ART GRAFFITI PADA KOMUNITAS

KENTUT PAUS (KTPS) DI SURAKARTA

  

SKRIPSI

Oleh :

Andwi Prayudha Galang Ajisaka

  

K3211004

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

  

STUDI PEMBELAJARAN STREET ART GRAFFITI PADA KOMUNITAS

KENTUT PAUS (KTPS) DI SURAKARTA

  

Oleh :

ANDWI PRAYUDHA GALANG AJISAKA

K3211004

  

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Rupa

  

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

  

ABSTRAK

  Andwi Prayudha Galang Ajisaka. K3211004. STUDI PEMBELAJARAN

STREET ART GRAFFITI

  

SURAKARTA. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2017.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui latar belakang kehadiran Komunitas Kentut Paus dalam dunia street art graffiti di Surakarta. (2) Untuk mengetahui secara mendalam proses pembelajaran yang terjadi pada Komunitas Kentut Paus di Surakarta. (3) Untuk mengidentifikasi bentuk visualisasi karya street art graffiti yang telah dikerjakan oleh Komunitas Kentut

  Paus .

  Penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif ini dilaksanakan selama 3 bulan. Sumber data diperoleh dari informan, tempat dan peristiwa, dokumentasi dan arsip, dengan menggunakan teknik tunggal terpancang. Teknik pengumpulan data yang digunakan: observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi data dan review informan. Analisis data yang digunakan model analisis mengalir.

  Sesuai dengan hasil penelitian, dapat disimpulkan: (1) Kemunculan Komunitas Kentut Paus didasari oleh rasa cinta terhadap street art graffiti dan terus mengembangkan karya serta melakukan eksplorasi, sehingga mendorong Komunitas Kentut Paus ingin menjangkau tingkatan yang lebih tinggi dimana

  

street art graffiti bukan sekedar menjadi hobi melainkan menjadi gaya hidup atau

life style . (2) Proses pembelajaran yang terjadi tergolong pendidikan informal.

  Tahapan pembelajaran diawali saat terdapat anggota komunitas mengajukan untuk dilakukan proses pembelajaran tentang materi tertentu, sehingga pembelajaran yang terjadi bersifat individu, dimana proses pembelajaran di Komunitas Kentut

  

Paus tidak memiliki rancangan tertulis dan mengkombinasikan beberapa model

  dan metode pembelajaran, serta materi pembelajaran yang bergantung pada permintaan materi yang diajukan oleh anggota komunitas. Sistem evaluasi yang digunakan secara langsung dan tidak tertulis, tidak seperti pada lembaga pendidikan formal, namun tetap mengarah pada hasil visual akhir karya street art

  

graffiti yang dikerjakan. (3) Komunitas Kentut Paus mampu menghadirkan karya-

  karya sesuai dengan prinsip desain dan mengembangkan unsur rupa, perpaduan besar kecilnya garis dan bidang mampu ditampilkan dengan komposisi yang menarik, serta warna dan ruang semu yang menyatu dan harmoni, karya-karya tersebut merupakan hasil yang dikerjakan oleh Galang Nusantara (Kenthur), Nahil (OZK), Delta Fahri (Luky), Galang S.P. (GTRN), dan Suhendro (Endrow). Eksplorasi penggayaan font yang diterapkan mampu mewakili ekspresi dari wujud karya yang kebanyakan bersifat tegas dengan menampilkan point of

  

interest , selain itu karya yang dikerjakan telah mendapatkan apresiasi yang positif

dari masyarakat ataupun apresian.

  Kata kunci: pembelajaran, street art graffiti, Kentut Paus

  

ABSTRACT

  Andwi Prayudha Galang Ajisaka. K3211004. LEARNING STUDIES OF

  

STREET ART GRAFFITI ON KENTUT PAUS COMMUNITY IN

SURAKARTA. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education,

  Sebelas Maret University, May 2017.

  The purpose of this study is to (1) Know the background of the presence of

  

Kentut Paus Community in the world of street art graffiti in Surakarta. (2) To

  know in depth the learning process that happened to Kentut Paus Community in Surakarta. (3) To identify the visualization of street art graffiti works that have been done by the Kentut Paus Community.

  This descriptive qualitative research was conducted for 3 months. Sources of data were obtained from informants, places and events, documentation and archives, using a single stuck technique. Data collection techniques used: observation, interviews, and document analysis. Validity of data is done by data triangulation technique and informant review. The data analysis used flow analysis model.

  In accordance with the results of the study, it can be concluded: (1) The emergence of Kentut Paus Crew is based on the love of street art graffiti and continues to develop the work and exploration, thus encouraging the Kentut Paus Community to reach higher levels where street art graffiti is not just a hobby but become a lifestyle. (2) The learning process that happened belong to informal education. Learning stage begins when there are community members propose to do the learning process about certain material, so that the learning that happened is individual, where process of learning in Kentut Paus Community does not have written design and combine some model and method of learning, and study material which depend on request of material submitted by community members. Evaluation system used directly and unwritten, unlike in formal education institutions, but still leads to the final visual results work street graffiti work done. (3) Kentut Paus Crew is able to present works in accordance with the principles of design and develop the elements of art, a great combination of small lines and fields capable of displaying compositions of interest, as well as the colors and unified false space and harmony, the works are the result of which is done by Galang Nusantara (Kenthur), Nahil (OZK), Delta Fahri (Luky), Galang S.P. (GTRN), and Suhendro (Endrow). The exploration of font styling applied can represent the expression of the most decisive work of the show by showing the point of interest, besides the work done has received positive appreciation from society or apresian.

  Keywords: learning, street art graffiti, Kentut Paus Community.

  

MOTTO

  “Lawan sastra ngesti mulyo” (Ki Hajar Dewantoro)

  “ Art should comfort the disturbed and disturb the comfortable.” (Banksy)

  “Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata ”

  (WS Rendra) “Street art merupakan cara berekspresi dengan bebas, kebebasan yang terbingkai rapi”

  (Andwi Prayudha Galang Ajisaka)

  

PERSEMBAHAN

  Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk: “Papah dan Mamah”

  Terimakasih kepada orang tua saya yang selalu mendoakan, memotivasi, mendukung dan memberikan kasih sayang selama ini.

  “Keluarga Besar” Terimakasih atas segala doa, motivasi, dan dukungan yang telah kalian berikan kepada saya.

  “Pendidikan Seni Rupa Angkatan 2011 dan Para Sahabat” Terimakasih atas segala bentuk kegilaan serta pengalaman yang telah kita alami bersama, serta membuat saya belajar banyak hal. Kita akan berjumpa lagi di jalan kita masing-masing, teman.

KATA PENGANTAR

  Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

  “STUDI

PEMBELAJARAN STREET ART GRAFFITI PADA KOMUNITAS

KENTUT PAUS

  (KTPS) DI SURAKARTA

  Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada: 1.

  Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  2. Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  3. Dr. Slamet Subiyantoro, M. Si. selaku Pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi.

  4. Nanang Yulianto, S. Pd., M. Ds. selaku Pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi.

  5. Yohanes Ari Dwi Agung Bandara selaku leader dari Komunitas Kentut Paus yang telah memberikan informasi saat penelitian berlangsung.

  6. Seluruh teman-teman dari Kentut Paus Crew sebagai objek penelitian dan telah membantu kelancaran selama penelitian berlangsung.

  7. Keluargaku tercinta yang selalu mendukung, memotivasi dan memberikan doa.

  8. Fajrina Fathin Astari yang selalu mendukung, memberikan semangat dan memberikan doa.

  9. Sahabat-sahabat Pendidikan Seni Rupa angkatan 2011 yang telah memotivasi dan mendukung dalam pengerjaan skripsi ini.

  10. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

  Surakarta, 22 Mei 2017 Peneliti