Sistem Pengendalian - Repository UNIKOM
Diktat
Instrumentasi Sistem Kendali
Oleh :Jana Utama,ST.
Matakuliah : Instrumentasi Sistem Kendali
Pokok Pembahasan- Dasar Sistem Kontrol dan Mekatronika
- – Mengenal Mekatronika (Sistem control, sistem listrik, dan mekanik)
- – Istilah-istilah Sistem Pengukuran – Teknik Digital
- Sistem Penggerak
- – Motor DC
- – Motor Stepper – Motor Servo
- Power Suplay
- – Tenaga Surya – Baterai – Catu Daya
- Sensor
- – Pengkondisian Sinyal
Dasar Sistem Kontrol dan Mekatronika Definisi Sistem Kontrol
1. Secara umum sistem pengendalian adalah
susunan komponen-komponen fisik yang dirakit sedemikian rupa sehingga mampu mengatur sistemnya sendiri atau sistem diluarnya. Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga range tertentu. Istilah lain sistem kontrol atau teknik kendali adalah teknik pengaturan, sistem pengendalian, atau sistem pengontrolan.
2. Sistem pengendalian atau teknik pengaturan
juga dapat didefinisikan suatu usaha atau perlakuan terhadap suatu sistem dengan masukan tertentu guna mendapatkan keluaran sesuai yang diinginkan . Dalam buku berjudulDasar Sistem Kontrol dan Mekatronika Definisi Sistem Kontrol
3. Contoh sistem pengaturan yang paling mendasar adalah kendali on-off saklar listrik. Aktivitas menghidupkan dan mematikan saklar menyebabkan adanya situasi saklar hidup atau mati. Masukan on atau off mengakibatkan terjadinya proses pada suatu pengendalian saklar listrik sehingga sistem bekerja sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu listrik menyala atau mati. Keadaan on-off (hidup atau mati) merupakan masukan, sedangkan mengalir dan tidak mengalirnya listrik merupakan keluaran. Suatu keadaan dimana listrik sudah dihidupkan namun tidak menyala , berarti ada yang salah pada
sistem tersebut. Proses yang dicontohkan itu
mengilustrasikan sistem kendali yang terjadi secara manual.
Seperti Gambar dibawah ini :
- Untuk menggambarkan sistem pengendalian, kita bisa ilustrasikan dengan sebuah perangkat yang sering dikenal dalam kehidupan sehari - hari yaitu ”sekering”. Sekering merupakan alat yang dipergunakan untuk memutus arus listrik dan biasanya dipasang pada instalasi listrik PLN atau perangkat elektronik. Sekering akan putus apabila diberi beban arus listrik yang berlebihan, dan akibatnya lampu akan padam.
Menurut Distefano dkk (1992), ada tiga jenis sistem
pengaturan dasar yakni :1. Pengendalian alamiah, contohnya
pengendalian suhu tubuh manusia, mekanisme buka-tutup pada jantung, sistem peredaran darah, sistem syaraf, sistem kendali pankreas dan kadar gula dalam darah, sistem pengaturan adrenalin, dan sistem kendali lainnya yang ada pada makhluk hidup.
2. pengendalian buatan, contohnya yaitu
mekanisme on-off pada saklar listrik, mekanisme buka-tutup pada keran air, sistem kontrol untuk menghidupkan dan mematikan televisi/radio/tape, kendali pada mainan anak - anak, pengaturan pada kendali suhu ruangan ber -AC, serta kendali perangkat elektronikseperti pada kulkas, freezer dan mesin cuci.
Dasar Sistem Kontrol dan Mekatronika Sistem pengendalian proses
- Sistem pengendalian proses adalah gabungan kerja dari alat-alat pengendalian otomatis. Semua peralatan yang membentuk sistem pengendalian disebut istrumentasi pengendalian proses. Contoh sederhana istrumentasi pengendalian proses adalah saklar temperatur yang bekerja secara otomatis mengendalikan suhu setrika. Instrumentasi pengendalinya disebut temperature switch, saklar akan memutuskan arus listrik ke elemen pemanas apabila suhu setrika ada di atas titik yang dikehendaki. Sebaliknya saklar akan mengalirkan arus listrik ke elemen pemanas apabila suhu setrika ada di bawah titik yang dikehendaki. Pengendalian jenis ini adalah kendali ON -OFF.
Gambar respon sistem :
Gambar 1.2 Respon transien sistem pengendalian- Dalam optimisasi agar mencapai target optimal sesuai yang dikehendaki, maka sistem kontrol
Dasar Sistem Kontrol dan Mekatronika Parameter-parameter yang dikendalikan Ada banyak parameter yang harus dikendalikan di dalam suatu proses diantaranya yang paling umum ada empat yaitu : 1. tekanan (pressure) di dalam suatu pipa/vessel,
2. laju aliran (flow) di dalam pipa,
3. temperatur di unit proses penukar kalor ( heat
exchanger), dan 4. level permukaan cairan di sebuah tangki.- Disamping dari keempat tersebut di atas, parameter lain yang dianggap penting dan perlu dikendalikan karena keperluan spesifik proses diantaranya pH di industri kimia, warna produk di industri pencairan gas (LNG). Apabila yang dikendalikan pada sistem pengaturan adalah tekanan pada proses pembakaran di ruang bakar, maka sistem pengendaliannya disebut sistem kendali tekanan pembakaran di ruang bakar . Jika
Dasar Sistem Kontrol dan Mekatronika Mengapa perlu instrumentasi dalam pengendalian?
- Manusia diciptakan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Diantara kekurangan manusia adalah mempergunakan indra sebagai alat ukur. Sebagai sebuah ilustrasi indra peraba manusia dipergunakan untuk mengukur kondisi air yang berbeda di dalam suatu bejana, namun apakah indra peraba itu mampu mencerminkan kondisi pengukuran yang sebenarnya . Untuk menjawabnya maka perhatikan fenomena gambar 1.3.
Dasar Sistem Kontrol dan Mekatronika Mengapa perlu instrumentasi dalam pengendalian? Apa yang terjadi apabila kedua tangan kita yang
baru saja dimasukan masing masing di air hangat
dan air dingin, kemudian dicelupkan ke dalam air
suam kuku?Tentunya tangan kiri yang habis dicelupkan di air
hangat akan terasa dingin dan tangan kanan yang
habis dimasukan air es akan terasa air itu panas.
Mengapa begitu? Dan jawabnya adalah : karena indra peraba manusia tidak mampu
Dasar Sistem Kontrol dan Mekatronika
Penganalisisan sistem pengendalianDalam mengendalikan variabel proses adalah dengan analisis dan perancangan. Beberapa faktor yang harus dikuasai untuk melakukan analisis sistem pengendalian atau teknik pengaturan adalah:
1. Penguasaan dasar-dasar matematika Dasar analisis dan perancangan sistem pengendalian yang sering dijumpai yaitu persamaan diferensial, Transpormasi Laplace, Transpormasi Z, Fourier, matrik, dan sebagainya.
2. Penguasaan pemodelan matematika sistem fisik Sebuah sistem fisik akan sulit di analisis apabila model matematika sistem tidak diketahui, suatu misal pada gambar 1.6 karburator dimodelkan dengan dan
Dasar Sistem Kontrol dan Mekatronika
Contoh-contoh aplikasi sistem pengaturan1. Sistem pengendalian temperatur dari suatu
setrika otomatis
Suatu setrika listrik secara termostatis mengatur panas yang dihasilkan pada setrika. Masukan ke sistem tersebut adalah suhu acuannya, yang diset secara tepat oleh termostat, sedangkan keluarannya adalah suhu yang dihasilkan sebenarnya yang bisa dideteksi dengan cara pengukuran temperatur. Apabila termostat mendeteksi suhu keluaran lebih kecil dari masukan, arus listrik mengalir dan memanaskan elemen pemanas hingga suhu menyamai acuannya dan secara otomatis arus akan diputus lagi.
Dasar Sistem Kontrol dan Mekatronika
Contoh-contoh aplikasi sistem pengaturan1. Sistem pengendalian temperatur dari suatu setrika otomatis
Gambar 1.5 Diagram blok kendali temperatur setrika listrikDasar Sistem Kontrol dan Mekatronika
Contoh-contoh aplikasi sistem pengaturan
2. Sistem pengendalian jelajah mobil
Dalam berkendaraan di jalan raya terkadang ada pembatasan untuk kecepatan berkendara, misalnya rambu hanya mengijinkan 40 km/jam. Dengan adanya rambu tersebut, setiap pengendara harus mematuhi dengan cara memelihara supaya kecepatan kendaraan berkisar pada angka tersebut. Sebagai alat untuk memonitor biasanya dipasang speedometer dan acuannya adalah kecepatan 40 km/ jam. Apabila terjadi penyimpangan antara yang tercatat pada speedometer terhadap kenyataan kecepatan kendaraan, maka pengendara senantiasa berusaha untuk melakukan pengendalian larinya kendaraan dengan menambah atau mengurangi kecepatan putaran mesin. Proses yang
Dasar Sistem Kontrol dan Mekatronika Contoh-contoh aplikasi sistem pengaturan
2. Sistem pengendalian jelajah mobil
Gambar 1.7 Diagram blok kendali jelajah kendaraanDasar Sistem Kontrol dan Mekatronika
Contoh-contoh aplikasi sistem pengaturan
3. Sistem kendali posisi aerofoil sayap pesawat terbang
Pada pesawat terbang sebenarnya banyak sekali sistem yang harus dikendalikan misalnya kecepatan terbang, ketinggian terbang, sistem pembakaran, buka - tutup pintu pesawat, dan beberapa komponen pada mesin pe sawat terbang. Terlebih pada sistem pesawat tempur tentunya akan lebih banyak lagi yang perlu dikontrol karena memerlukan gerakan-gerakan manuver yang lebih dan juga untuk mengendalikan sistem persenjataannya. Dalam kasus gambar 1.9 merupakan contoh sistem kendali permukaan pada aerofoil sayap pesawat terbang. Besaran yang dikendalikan diekspresikan dalam besaran
Dasar Sistem Kontrol dan Mekatronika
2. Sistem kendali posisi aerofoil sayap pesawat
terbang Contoh-contoh aplikasi sistem pengaturanGambar 1.9 Diagram blok kendali perilaku pesawatSoal-soal latihan
1. Jelaskan definisi sistem pengendalian!
2. Sebut dan jelaskan 5 contoh sistem kendali buatan
manusia!
3. Sebut dan jelaskan 5 contoh sistem kendali alamiah yang
berada pada tubuh manusia!
4. Pada sistem pendingin AC ruangan, apa yang disebut
masukan dan apa yang disebut keluaran?
5. Tetapkan masukan dan keluaran pada mesin freezer atau
kulkas!
6. Mengapa dalam pengukuran diperlukan instrumen
pengukur!
7. Gambarkan diagram sistem pengendalian temperatur dari
suatu setrika otomatis dan jelaskan!
8. Gambarkan dan jelaskan diagram sistem pengendalian
jelajah mobil!
9. Jelaskan sistem pengendalian yang terdapat karburator
motor atau mobil!
10. Berikan contoh dan penjelasan tentang aplikasi teknik
kendali di dunia industriDAFTAR PUSTAKA
Istilah-istilah dalam sistem pengendalian
1. Masukan Masukan atau input adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke sebuah sistem kendali untuk memperoleh tanggapan tertentu dari sistem pengaturan. Masukan juga sering disebut respon keluaran yang diharapkan.
2. Keluaran Keluaran atau output adalah tanggapan sebenarnya yang didapatkan dari suatu sistem kendali.
3. Plant Seperangkat peralatan atau objek fisik
Istilah-istilah dalam sistem pengendalian
4. Proses Berlangsungnya operasi pengendalian suatu variabel proses, misalnya proses kimiawi, fisika, biologi, ekonomi, dan sebagainya.
5. Sistem Kombinasi atau kumpulan dari berbagai komponen yang bekerja secara bersama- sama untuk mencapai tujuan tertentu.
6. Diagram blok Bentuk kotak persegi panjang yang digunakan untuk mempresentasikan model matematika dari sistem fisik. Contohnya adalah kotak pada gambar 2.3
7. Fungsi Alih (Transfer Function)
Istilah-istilah dalam sistem pengendalian
8. Sistem Pengendalian Umpan Maju Sistem kendali ini disebut juga sistem pengendalian loop terbuka . Pada sistem ini keluaran tidak ikut andil dalam aksi pengendalian sebagaimana dicontohkan gambar 2.1. Di sini kinerja kontroler tidak bisa dipengaruhi oleh input referensi.
9. Sistem Pengendalian Umpan Balik Istilah ini sering disebut juga sistem pengendalian loop tertutup .
Pengendalian jenis ini adalah suatu sistem pengaturan dimana sistem keluaran pengendalian ikut andil dalam
Istilah-istilah dalam sistem pengendalian
10. Sistem Pengendalian Manual
Sistem pengendalian dimana faktor manusia sangat dominan dalam aksi pengendalian yang dilakukan pada sistem tersebut. Peran manusia sangat dominan dalam menjalankan perintah, sehingga hasil pengendalian akan dipengaruhi pelakunya. Pada sistem kendali manual ini juga termasuk dalam kategori sistem kendali jerat tertutup. Tangan berfungsi untuk mengatur permukaan fluida dalam tangki. Permukaan fluida dalam tangki bertindak sebagai masukan, sedangkan penglihatan bertindak sebagai sensor. Operator berperan membandingkan tinggi sesungguhnya saat itu dengan tinggi permukaan fluida yang dikehendaki, dan kemudian bertindak
Istilah-istilah dalam sistem pengendalian
11. Sistem Pengendalian Otomatis
Sistem pengendalian dimana faktor manusia tidak dominan dalam aksi pengendalian yang dilakukan pada sistem tersebut. Peran manusia digantikan oleh sistem kontroler yang telah diprogram secara otomatis sesuai fungsinya, sehingga bisa memerankan seperti yang dilakukan manusia. Di dunia industri modern banyak sekali sistem ken dali yang memanfaatkan kontrol otomatis, apalagi untuk industri yang bergerak pada bidang yang proses nya membahayakan keselamatan jiwa manusia.
Istilah-istilah dalam sistem pengendalian
12. Variabel terkendali (Controlled variable) Besaran atau variabel yang dikendalikan, biasanya besaran ini dalam diagram kotak disebut process variable (PV). Level fluida pada bejana pada gambar 2.4 merupakan variabel terkendali dari proses pengendalian. Temperatur pada gambar 1.5 merupakan contoh variabel terkendali dari suatu proses pengaturan.
13. Manipulated variable Masukan dari suatu proses yang dapat diubah - ubah atau dimanipulasi agar process variable besarnya sesuai dengan set point (sinyal yang diumpankan pada suatu sistem kendali yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan keluaran sistem kontrol). Masukan proses pada gambar 2. 4 adalah laju aliran fluida yang keluar dari bejana , sedangkan masukan
Istilah-istilah dalam sistem pengendalian
15. Sistem Pengendalian Digital
Dalam sistem pengendalian otomatis terdapat komponen -komponen utama seperti elemen proses, elemen pengukuran (sensing element dan transmitter), elemen controller (control unit), dan final control element (control value ).
Istilah-istilah dalam sistem pengendalian
17. Sensing element Bagian paling ujung suatu sistem pengukuran ( measuring system) atau sering disebut sensor. Sensor bertugas mendeteksi gerakan atau fenomena lingkungan yang diperlukan sistem kontroler. Sistem dapat dibuat dari sistem yang paling sederhana seperti sensor on/off menggunakan limit switch, sistem analog, sistem bus paralel, sistem bus serial serta si stem mata kamera. Contoh sensor lainnya yaitu thermocouple untuk pengukur temperatur, accelerometer untuk pengukur getaran, dan pressure gauge untuk pengukur tekanan.
18. Transmitter Alat yang berfungsi untuk membaca sinyal sensing element dan mengubahnya supaya dimengerti oleh controller.
19. Aktuator
Istilah-istilah dalam sistem pengendalian
20. Transduser
Piranti yang berfungsi untuk mengubah satu bentuk energi menjadi energi bentuk lainnya atau unit pengalih sinyal. Suatu contoh mengubah sinyal gerakan mekanis menjadi energi listrik yang terjadi pada peristiwa pengukuran getaran. Terkadang antara transmiter dan tranduser dirancukan, keduanya memang mempunyai fungsi serupa. Transduser lebih bersifat umum, namun transmiter pemakaiannya pada sistem pengukuran.
21. Measurement Variable
Sinyal yang keluar dari transmiter, ini merupakan cerminan sinyal pengukuran.
22. Setting point
Besar variabel proses yang dikehendaki. Suatu kontroler akan selalu berusaha menyamakan variabel terkendali terhadap set point.
23. Error Selisih antara set point dikurangi variabel terkendali.
Nilainya bisa positif atau negatif, bergantung nilai set point dan variabel terkendali. Makin kecil error
Istilah-istilah dalam sistem pengendalian
25. Control Unit Bagian unit kontroler yang menghitung besarnya koreksi yang diperlukan.
26. Final Controller Element Bagian yang berfungsi untuk mengubah measurement variable dengan memanipulasi
besarnya manipulated variable atas dasar
perintah kontroler.27. Sistem Pengendalian Kontinyu Sistem pengendalian yang ber jalan secara
kontinyu, pada setiap saat respon sistem
selalu ada. Pada gambar 2.7. Sinyal e(t) yang masuk ke kontroler dan sinyal m(t) yang keluar dari kontroler adalah sinyal kontinyu.
Istilah-istilah dalam sistem pengendalian
28. Sistem pengendalian Adaptive Sistem pengendalian yang mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan disekitarnya.
29. Sistem Pengendalian Diskrit ( digital) Sistem pengendalian yang berjalan secara diskrit, proses pengendalian tidak berjalan setiap saat, hanya pada waktu -waktu tertentu saja (pada saat terjadi pencuplikan pada waktu cupliknya). Pada gambar 2.6. sinyal e*(t) yang masuk ke kontroler dan sinyal m*(t) yang keluar dari kontroler adalah sinyal digital. Sampler pada gambar
2.6 dipergunakan untuk mengubah dari sinyal kontinyu e(t) menjadi sinyal digital e*(t). Rangkaian holding device dipakai untuk mengubah sinyal digital ke sinyal
Istilah-istilah dalam sistem pengendalian
30. Respons / Rangsangan Setiap isyarat masukan yang dimasukkan dari luar yang mempengaruhi keluaran terkendali.
31. Sistem Regulasi Otomatis Sistem pengendalian dimana output sistem dijaga agar sesuai dengan nilai input referensi yang telah ditentukan terlebih dahulu, atau paling tidak mempunyai selang yang kecil dengan input referensinya.
Sistem pengendalian loop tertutup
- Umumnya sistem pengendalian loop tertutup terdiri dari bagian -bagian seperti terlihat pada gambar 2.9.
1. Input referensi, r(t)
Disebut juga set point, adalah sinyal yang diumpankan pada suatu sistem pengendalian yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan outp ut sistem pengendalian tersebut. Sinyal-sinyal yang banyak
Sistem pengendalian loop tertutup
3. Summing point (error detector)
Bagian yang berfungsi untuk menjumlahkan semua sinyal yang masuk padanya.Pada gambar 2.9, sinyal yang masuk adalah input referensi (bertanda positif)dan sinyal feedback (bertanda negatif).
4. Sinyal error, e(t)
Sinyal yang dihasilkan dari perbedaan antara input referensi dan sinyal feedback. Jadi e(t)= r(t)- b(t)
5. Elemen pengatur
Bagian dari sistem pengendalian yang berfungsi untuk menghasilkan sinyal pengendalian untuk mengendalikan proses/plant. Kontroler sebenarnya terdiri dari bagian summing point dan elemen kontrol, tetapi kadang -kadang elemen kontrol ini dalam diagram blok sistem pengendalian ditulis sebagai kontroler, misalnya pada gambar 2.7.
6. Sinyal pengendalian, m(t)
Disebut juga sinyal termanipulasi (manipulated signal) adalah sinyal yang dihasilkan dari kontroler.
7. Sinyal output, c(t)
Sinyal keluaran dari plant atau proses yang Contoh-contoh diagram blok sistem kendali
Soal-soal latihan
1. Jelaskan istilah-istilah plant, sistem, gain, lintasan, loop dan fungsi alih dalam sistem pengendalian!
2. Apa yang dimaksud sistem pengendalian umpan balik!
3. Jelaskan keuntungan dan kerugian untuk sistem kendali jerat terbuka!
4. Sebutkan keunggulan dan kekurangan untuk sistem kendali jerat terbutup!
5. Berikan contoh dan penjelasan mengenai sistem pengendalian manual!
6. Berikan contoh dan penjelasan tentang sistem pengendalian otomatis!
7. Jelaskan pengertian variabel terkendali!
8. Terangkan pengertian variabel terukur dan variabel termanipulasi!
9. Gambarkan diagram blok sistem pengendalian arah otomobil dan jelaskan!
10. Terangkan mekanisme apa saja yang memiliki kesamaan diagram blok sistem kendali dengan
DAFTAR PUSTAKA
- Kuo, B.C., 1995, Teknik Kontrol Automatik,
Edisi 7, Jilid 1, Aditya Media, Jogjakarta.
- Distefano, J.J., Stubberud, A.R., and Williams, I.J., 1992, Teori dan Soal-soal
Sistem Pengendalian dan Umpan Balik (Terjemahan Herman Widodo Soemitro) Seri Scaum, Edisi SI, Erlangga, Jakarta.
- Dorf, R.C., 1983. Sistem Pengaturan, Edisi 3, Erlangga, Jakarta • Gunterus, F., 1994, Falsafah Dasar Sistem Pengendalian Proses, Penerbit : Elex Media Komputindo, Jakarta.
- Ogata, Katsuhiko., 1997, Teknik Kontrol
Otomatik, Edisi 2 Jilid 1/2, Erlangga Jakarta
Sistem Pengukuran
Besaran• Mekanis: strain, force,pressure, moment, torque,
displacement, velocity, acceleration, mass flow rate, dll.• Thermis: heat flux, specific heat, thermal
conductivity, dll.- Electrik: voltage, current
Complete System
Power Supply
- Memberikan energi yang dibutuhkan oleh komponen- komponen aktif.
- Power suply dapat berupa tegangan AC/DC
- Sumber-Sumber tenaga listrik :
1. Tenaga Surya
Tenaga surya menghasilkan tenaga listrik dari cahaya matahari. Biasanya tenaga surya digunakan sebagai sumber tenaga untuk baterai isi ulang (recharging), tetapi sekarang ini sudah ada yang disebut dengan
“solar engine” (mesin surya). Komponen utama dari “solar engine” adalah tenaga surya itu sendiri, kapasitor
dan sirkuit pemicu. cara kerja : ketika terkena cahaya, tenaga surya mulai terisi pada kapasitor, sehingga kapasitor akan menyediakan tenaga listrik, setelah veltase dari kapasitor bertambah, otomatis sikuit pemicu (trigger
circuit) akan bergetar. Ketika tenaga pada kapasitor
sudah terpenuhi, sirkuit pemicu akan memicu SCR
(Silicon Controlled Rectifier) untuk mengeluarkan
tenaga yang sudah tersimpan tadi ke kapasitor untuk menggerakan / memfungsikan.
Power Supply
2. Baterai
Ada banyak sekali jenis baterai yang dapat digunakan sebagai sumber tegangan, tetapi beberapa jenis baterai yang sangat umum digunakan adalah carbon-zinc, alkalin, nikel- cadmium, lead-acid dan lithium. Jika kita menggunakan IC TTL atau komponen lainnya yang menggunakan tegangan 5 V, rangkaian di bawah ini dapat digunakan dengan sumber dari baterai 9 V atau gabungan baterai dengan total tegangan yang memadai sebagai sumber regulator 7805 yang dapat mensuplai arus hingga 90 mA.
Power Supply
3. Catu Daya
Saat ini sebagai regulator tegangan, telah digunakan IC yang khusus seperti 7812 untuk regulator tegangan positif 12 V dan 7912 untuk regulator tegangan negatif -12 V. Gambar dibawah ini menampilakan contoh rangkaian catu daya yang mampu mengeluarkan tegangan sangat stabil. CT ialah singkatan dari Center Tap yang berfungsi sebagai ground/ 0 Volt.
Transducer
• Peralatan analog yang merubah besaran
fisis menjadi besaran elektris.• Contohnya: Pada Strain gage perubahan
besaran strain (Δε) dikonversikan menjadi perubahan resistansi (ΔR) yang akhirnya dikonversikan menjadi perubahan tegangan (Δv)- Maka perubahan tegangan (Δv) sebanding dengan perubahan strain (Δε)
Signal Conditioner
• Merubah, memanipulasi, dan
mengkompensasi besaran output transducer menjadi besaran elektrik yang dapat diproses lebih lanjut.• Pada Strain Gage, besaran output
transducer (ΔR) dirubah menjadi tegangan (ΔV).• Sistemnya terdiri dari: filter,
compensator, modulator, demodulator, integrator, differensiator
Amplifier
• Menaikkan besar sinyal tegangan
keluaran Signal Conditioner.• Bila keluaran Signal Conditioner hanya
berkisar milivolt atau kurang, maka amplifier akan meningkatkannya 100- 1000 kali menjadi 1-10 volt.
Recorder
• Alat ukur tegangan (voltmeter) yang
dapat langsung menampilkannya atau merekamnya.• Recorder dapat berupa analog atau
Sistem Instrumentasi
Data Processor
• Merubah sinyal analog menjadi
sinyal digital untuk diproses lebih lanjut oleh perangkat digital, seperi microcomputer (PC) dan microprocessor.• Outputnya digunakan lebih lanjut
untuk Engineering Analysis.
Command Generator
yang menghasilkan- Peralatan
Controller
• Perangkat yang men-drive proses
untuk menjaga suatu kuantitas terjaga dalam suatu sistem kontrol tertutup
Pengukuran
- untuk analisa data
Open Loop System Close Loop System
Experimental Error
Element Error- Error setiap alat sesuai spesifikasi pembuat
• Dinyatakan dalam persen terhadap
nilai full scale- Misal: 2%
- – nilai kesalahan maksimal = 2%x angka full scale
- Jika alat dioperasikan tidak pada
Experimental Error
Element Error (2)Akumulasi Element Error (3)
Experimental Error Improper Functioning
• penggunaan tidak sesuai fungsi(≠)
- berhubungan dengan perawatan dan penyesuaian alat (maintenance & adjustment)
- Kalibrasi • Zero offset
- Range / Span
Experimental Error Kalibrasi Sensitivitas
- Response curve suatu alat
- garis lurus dengan kemiringan yang menunjukkan sensitivitas alat Zero Offset • deviasi Response line (pada sumbu vertikal)
Experimental Error Range
- Daerah kerja
- Response curve masih linier / masih dalam batas toleransi
• : batas atas dengan deviasi
response curve maksimum• : batas bawah ( error alat)
OPTOELEKTRONIKA
Pada awal perkembangan semikonduktor telah diketahui bahwa dioda dan transistor peka terhadap cahaya dan juga beberapa devais semikonduktor dapat mengeluarkan cahaya, karena proses rekombinasi. Dari gejala tsb dapat dikembangkan devais-devais sensitif cahaya baik sebagai detektor ataupun pemancar. Pada optoelektronika berkaitan dengan cahaya tampak maupun tak tampak (IR maupun UV). Spektrum gelombang cahaya tsb merupakan bagian dari spektrum gelombang elektromagnet, seperti ditunjukka pada Gambar 1 berikut.
Gambar 1, Spektrum cahaya Besaran-besaran yang biasanya digunakan dalam
Ada banyak sumber cahaya buatan seperti lampu
pijar, lampu fuorescent, lampu gas discharge
(Xenon, Merkuri, dll), namun konsentrasi kita pada
sumber cahaya yang dihasilkan dari bahan
semikonduktor, seperti LED. Tujuan dari peraga
elektronik adalah untuk mengimplemen informasi
visual dari peralatan menggunakan devais yang
memancarkan cahaya maupun termodulasi oleh
cahaya, termasuk pada lampu pijar, lampu gas
discharge (tabung Nixie), LCD dan LED.
Masing-masing peraga tadi berbeda dalam hal
LED
LED = light emitting diode adalah sebuah dioda
yang dapat memancarkan cahaya jika mendapat
bias maju. Karakteristik LED mirip dengan dioda p-
n. LED ini sibuat dengan berbagai macam panjang
gelombang sehingga dapat dibedakan dari
warnanya, umumnya adalah warna merah (~ 650
nm), hijau (~550 nm) dan kuning (~600 nm).
Disamping ada LED yang memancarkan cahaya
infra merah (~950 nm) yang biasanya dipakai
sebagai sumber cahaya pada sistem sensor,
sedangkan LED cahaya tampak dipakai untuk
indikator, peraga dalam instrumen digital, dll.
Proses pembentukan pasangan elektron-hole
bersifat reversibel, energi cahaya dipancarkan
pada saat terjadi rekombinasi elektron-hole. Pada
Ada beberapa keunggulan penggunaan LED dibandingkan dengan lampu pijar untuk sistem elektronika, seperti:
1. LED beroperasi pada tegangan rendah dan
kompatibel dengan level tegangan logika TTL 5 volt, disamping juga butuh konsumsi daya yang rendah sekitar ~ 20 - 30 mW. 2. berumur panjang, MTBF ~ 100.000 jam3. konstruksi semikonduktor lebih andal
dibandingkan dengan konstruksi filamen yang mudah pecah. 4. ukurannya kecil. 5. murah6. emisi LED hampir monokromatis dan tersedia
dalam beberapawarna. 7. dapat diberi pulsa pada frekuensi tinggiSelanjutnya untuk mengemudikan LED dari rangkaian logika perlu juga diberi hambatan pembatas, hal ini karena pada gerbang TTL standar dapat menerima (sink) arus hingga 16 mA (yaitu IOL), sedangkan TTL standar hanya dapat menyalurkan (source) arus hingga 1 mA. Kondisi ini tidak cukup terang untuk sebagian besr aplikasi LED. Kesulitan ini dapat diatasi dengan gerbang yang dapat di-pull-up dengan sebuah hambatan, seperti gerbang 7410, seperti ditunjukkan pada rangkaian berikut ini.
Gambar 2, LED dikendalikan oleh gerbang NAND Untuk memperagakan pada peraga 7-segmen perlu
decoder, umumnya yang tersedia adalah decoder BCD
ke 7-segmen, sehingga format data input berupa format BCD. Disamping decoder perlu driver untuk memberikan arus ke peraga minimum ~ 10 mA agar dapat menyalakan 7-segmen. Decoder dan driver tersedia dalam satu chip IC, seperti 7447. IC 7447 digunakan untuk peraga dengan tipe anoda bersama. Rangkaiannya ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3, Rangkaian peraga 7-segmen Keuntungan dari rangkaian ini adalah koneksi pengkawatan kawat jauh lebih sedikit disamping jumlah komponennya juga lebih sedikit, serpti ditunjukkan pada gambar berikut.
Sensor Cahaya
Devais ini bekerja berdasarkan perubahan karakteristik listrik pada saat energi cahaya mengenai devais tsb sehingga kondutivitas devais berubah. Ada beberap devais sensor cahaya diantaranya: fotoresistor, fotodioda, fototransistor, fotodarlington, fototiristor.
Fotoresistor
Fotoresistor atau LDR (light dependent resistor) umumnya terbuat dari CdS (Cadmium Sulfida) yang memiliki hambatan besar (~ 10 MΩ) bila tak terkena cahaya, sebaliknya jika ada cahaya yang mengenai CdS hambatannya akan berkurang (~30 - 300 Ω). Pada saat bahan itu tidak terkena cahaya, konsentrasi pembawa muatan bebas redah, sehingga hambatannya tinggi, sebaliknya jika ada cahaya mengenai bahan tsb maka akan terbentuk pembawa muatan bebas (efek fotoresistivitas) dan konsentrasinya bertambah sehingga hambatannya berkurang sesuai dengan intensitas
Gambar 5, Ilustrasi penggunaan fotocel CdS
Fotodioda
Fotodioda bekerja mirip dengan dioda Zener yaitu pada bias mundur. Pada saat cahaya dengan panjang gelombang yang sesuai mengenai fotodioda, maka akan ada arus yang mengalir. Sehingga energi cahaya
Tanggapan spektral, (dinyatakan dalam %), untuk fotodioda Silikon tanggapan maksimum pada panjang gelombang sekitar 800 nm.
Arus gelap adalah arus mundur fotodioda pada saat tak ada cahaya. Arus gelap ini bergantung pada suhu, biasanya arus gelap ini cukup besar dibandingkan dengan dioda hubungan (arus mundur) dalam orde nA atau μA tergantung pada luas permukaan devais. Effisiensi kuantum yaitu perbandingan jumlah pasangan hole elektron yang terjadi secara optis dengan jumlah foton datang. Effisiensi ini lebih besar dari 90 % pada panjang gelombang puncak. Tanggapan fotodioda lebih cepat dibandingkan dengan fotoresistor. Fotodioda dapat mengikuti pulsa cahaya dengan frekuensi tinggi dalam orde MHz, sehingga cocok untuk applikasi transmisi data dengan serat optis.
Fototransistor Hal ini dapat dikurangi dengan cara memberikan bias seperti ditunjukkan pada Gambar 6.
Gambar 6. Contoh rangkaian dengan fototransistor untuk mendeteksi cahaya lemah.
Sedangkan fotodarlington juga mirip dengan fototransistor, hanya peguatan arusnya besar sekali
Optokopler
Optokopler seringkali dikenal sebagai optically coupled
isolator (OCI) terdiri atas sebuah devais pemancar
cahaya (biasanya IRED) dan sebuah fotodetektor (biasanya fototransistor, light-sensitive SCR (LASCR), atau sel fotokonduktif). Antara pemancar dan penerima tidak ada hubungan listrik dan keduanya diisolasi dengan bahan transparan.
Relay elektromekanis dapat juga dipergunakan untuk mengisolasi tegangan DC namun tanggapannya lambat, sedangkan pada optokopler dapat dikurangi hingga waktu
switchingnya kurang dari 10 μs. Trafo juga dapat
mengisolasi tegangan DC namun jauh lebih berat dan lebih besar disamping itu ada pengaruh beban dengan sumber (dikenal sebagai pembebanan pantulan /reflected
loading). Sedangkan pada optokopler pada sisi beban
sangat terisolasi dengan sumber. Karena keunggulan- keunggulan tsb dipergunakan pada:
Gambar 6. Contoh rangkaian dengan optokopler
Macam-macam Sensor ?
Sensor Kedekatan (Proximity), yaitu sensor atau
saklar yang dapat mendeteksi adanya target (jenis
logam) dengan tanpa adanya kontak fisik. Sensor
jenis ini biasanya tediri dari alat elektronis solid-state
yang terbungkus rapat untuk melindunginya dari
pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang
berlebihan. Sensor ini dapat diaplikasikan pada
kondisi penginderaan pada objek yang dianggap
terlalu kecil/lunak untuk menggerakkan suatu
mekanis saklar. Prinsip kerjanya adalah dengan
memperhatikan perubahan amplitudo suatu
lingkungan medan frekuensi tinggi.
Sensor Magnet - juga disebut relai buluh, adalah alat
yang akan terpengaruh medan magnet dan akan
memberikan perubahan kondisi pada keluaran.
Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang
digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya.
Sensor Ultrasonik - bekerja berdasarkan prinsip
pantulan gelombang suara, dimana sensor ini
menghasilkan gelombang suara yang kemudian
menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu
sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu
antara gelombang suara dipancarkan dengan
ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut
adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi
objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat
diindera diantaranya adalah: objek padat, cair,
butiran maupun tekstil.Sensor Tekanan - sensor ini memiliki transduser
yang mengukur ketegangan kawat, dimana
mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik.
Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan
pengantar (transduser) yang berubah akibat
perubahan panjang dan luas penampangnya.
Sensor Suhu- ada 4 jenis utama sensor suhu yang
biasa digunakan; thermocouple (T/C), resistance
temperature detector (RTD), termistor dan IC sensor.
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang
transduser panas dan dingin yang disambungkan/
dilebur bersama, perbedaan yang timbul antara
sambungan tersebut dengan sambungan referensi
yang berfungsi sebagai pembanding. Resistance
Temperature Detector (RTD) didasari pada tahanan
listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan
suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi
dengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada
pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan yang
sering digunakan karena memiliki tahanan suhu,
kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas. Termistor
adalah resistor yang peka terhadap panas yang
biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena
saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau
sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan o
Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk
mengubah gerakan linear atau putaran menjadi
sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor
gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya
terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama,
Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan
jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing
putaran) yang akan membangkitkan gelombang
kotak pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi
absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu
untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara
kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak
atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang
dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean
dalam susunan tertentu.