Makalah Analisis Multivariat ANOVA indonesia

Makalah Analisis Multivariate Kelas (B)

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE
Fefy Dita Saria Qulsum Dwi Anggrainib
a

(1312 100 054) Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya 60111
(1312 100 136) Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya 60111

b

Abstract
Industri perikanan memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, Mengingat Indonesia
adalah negara kepulauan yang memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat tinggi.
Produk ekspor perikanan paling banyak mendominasi adalah komoditi udang, disusul oleh tongkol (tuna)
kemudian kerang. Total volume ekspor hasil perikanan Indonesia tahun 2012 sebesar 1.229 juta ton
dengan 1,5 juta ton adalah komoditi udang. Hal ini mengalami peningkatan lebih dari 5% dari tahun
sebelumnya. Peningkatan ini berjalan paralel dengan perbaikan pengendalian mutu dan keamanan pangan
yang dilakukan oleh kementerian. Beberapa negara di sekitar Indonesia yang menjadi konsumen utama
antara lain Jepang, Tiongkok, dan Singapura. Ketiga negara ini tiap tahunnya mengekspor lebih dari 1000
ton dari Indonesia. Oleh karena itu, dilakukan penelitian guna mengetahui apakah kuantitas ekspor

berbagai komoditas hasil laut Indonesia yang meliputi tongkol, kerang dan udang yang dilakukan ke tiga
negara tersebut berbeda atau sama dengan analisis multivariate. Hingga pada akhirnya, pemerintah dapat
menentukan kebijakan yang tepat dalam rangka menjamin supply dan distribusi dari tiga komoditi
tersebut.
Keyword : Ekspor, hasil laut, Kebijakan , Multivariate
1.

Pendahuluan
Industri perikanan memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, mengingat Indonesia
adalah negara kepulauan yang memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat tinggi.
Lebih dari itu, produk hasil perikanan dipastikan mengandung protein tinggi semakin dipahami
masyarakat sebagai unsur makanan yang mencerdaskan, sehingga ekspor hasil perikanan dapat
memberikan nilai untuk Indonesia oleh konsumen ikan dunia.
Produk ekspor perikanan paling banyak mendominasi adalah komiditi udang, disusul oleh tongkol
(tuna) kemudian kerang. Total volume ekspor hasil perikanan Indonesia tahun 2012 sebesar 1.229 juta ton
dengan 1,5 juta ton adalah komoditi udang. Hal ini mengalami peningkatan lebih dari 5% dari tahun
sebelumnya. Peningkatan ini berjalan paralel dengan perbaikan pengendalian mutu dan keamanan pangan
yang dilakukan oleh kementerian.
Beberapa negara di sekitar Indonesia yang menjadi konsumen utama antara lain Jepang, Tiongkok,
dan Singapura. Ketiga negara ini tiap tahunnya mengespor lebih dari 1000 ton dari Indonesia. Jumlah

yang diekspor mengalami perubahan tiap tahunnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing negara.
Pemerintah harus pandai-pandai memprediksi dan menghitung jumlah ekpor yang akan dilakukan
terhadap ketiga negara tersebut.
Oleh karena itu, dilakukan penelitian guna mengetahui apakah kuantitas ekspor berbagai
komoditas hasil laut Indonesia yang meliputi tongkol, kerang dan udang yang dilakukan ke berbagai
negara tersebut berbeda atau sama. Menggunakan analisis varians multivariate, dapat diketahui kondisi
dan tiga komoditi ekspor hasil laut tersebut ke tiga negara yang berbeda. Dengan begitu diharapkan,
pemerintah dapat menentukan kebijakan yang tepat dalam penyediaan dan pendistribusian suatu komoditi
ekspor hasil laut ke suatu negara tertentu.
2.
2.1

Landasan Teori
Uji Normal multivariate
Normal multivariate adalah suatu perluasan dari distribusi univariat normal sebagai aplikasi pada
variabel yang mempunyai hubungan. Dalam analisis multivariate, asumsi normal multivariate harus
diperiksa untuk memastikan data pengamatannya mengikuti distribusi normal agar statistik inferensia
dapat digunakan dalam menganalisis data tersebut. Bila dalam pengujian normal dari data tersebut
mendekati garis linier normal maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi multivariate normal.


Distribusi normal multivariate data dapat diperiksa dengan menghitung jarak pada setiap
pengamatan yaitu

d 2j  x j  x  S-1 x j  x 
T

Dengan j = 1,2,3,…,n dan n adalah banyaknya data
Dimana Xj = pengamatan data ke-j
S-1 : invers matriks varians kovarians S

d 2  d 2  ...  d 2

d2

q

( j)
2
n . Lalu dibuat qq plot antara
dengan j dimana j

Kemudian d diurutkan 1
= 1,2,…,n dengan p merupakan banyaknya variabel.
Bila plot mendekati garis lurus maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal

multivariate. Selain itu dapat juga dihitung jaraj kuadrat dari setiap pengamatan
tidak 50%. Cara yang dilakukan dengan mengurutkan
Setelah itu dibuat plot antara

d 2j

dengan




 2  p,

d

2

j

dari kecil ke besar

d 2j   p2 0.5 

paling

d12  d 22  ...  d n2 .

j  0.5 
 dimana j = 1,2,…,p dan p adalah banyaknya
n 

variabel pendukung.
Variabel acak X = (X1,X2,….,Xp) berdistribusi normal dengan :

1

f ( x) 

2

1
2



Secara sederhana ditulis X~Np(

1/ 2

, 

 1

exp  ( X   ) T  1 ( X   )
 2


), p=2 disebut bivariate normal :


2
2


 X 1  1  X 2   2  
X 1  1   X 2   2 
1
1



 





exp
2

f ( x1 , x2 ) 


12
2
 

 
 


2  11 22 (1  122 )
11 
22
 2(1  12 )   11    22 

 

(Johnson,2001)
2.2


Uji Homogenitas
Uji Homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi
atau lebih. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat
homogen atau tidak.
 Hipotesis :
H0: matrix varian kovarian data kuantitas ekspor tongkol, kerang dan udang homogen
H1: minimal ada sepasang matrix varian kovarian data kuantitas ekspor tongkol, kerang dan udang yang
berbeda
 Statistik Uji :
P-Value
 Daerah Penolakan:
Tolak H0 jika P-Value < α.
2.3

Uji MANOVA
Manova adalah teknik statistik yang dapat digunakan secara simultan untuk mengeksplor
hubungan antara beberapa kategori variabel independen (biasanya berupa perlakuan) dan dua atau lebih
variabel dependen. Manova berguna ketika peneliti mendesain situasi eksperimental (manipulasi beberapa
variabel perlakuan nonmetrik) hipotesis uji t mengenai varian pada respon kelompok dua tau lebih

variabel. (Hair, Black, Babin, Anderson, Tathan, 2006)
Manova adalah pengembangan dari analisis varian (ANOVA) di mana digunalan untuk mengatur
perbedaan rata-rata untuk dua atau lebih variabel dependen berdasarkan satu atau beberapa variabel
kategori yang bertindak sebagai variabel prediktor. Perbedaan antara Manova dan Anova diformulasikan
sebagai berikut :
Perubahan
Y1 + Y 2 + Y 3 + … + Y n = X 1 + X 2 + X 3 + … + X n
(Dependen)
(Independen)
Anova

Y1 = X 1 + X 2 + X 3 + … + X n
(Dependen) (Independen)
3.
3.1.

Sumber Data dan Metodologi
Sumber Data
Sumber data yang digunakan merupakan data sekunder yang didapat dari data BPS (Badan Pusat
Statistik) Indonesia dengan jumlah data pada masing- masing variabel 11 buah. Data berupa banyaknya

ekspor kekayaan laut Indonesia ke Negara-negara di sekitar Indonesia pada tahun 2002-2012.
Pengambilan data dilakukan pada hari Kamis, 5 Maret 2015 di Jurusan Statistika ITS pukul 16.00 WIB.
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Variabel
Keterangan
X1
Jepang
X2
Tiongkok
X3
Singapura
Y1
Tongkol (ton)
Y2
Kerang (ton)
Y3
Udang (ton)

3.2.

Metodologi
Langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Mencari data multivariate pada situs Badan Pusat Statistik (BPS) berupa data jumlah ekspor
ke jepang, Tiongkok, dan Singapura dari hasil laut Indonesia khususnya ikan tongkol, kerang,
dan udang dalam satuan ton.
2. Melakuan uji normal multivariate pada data pengaruh negara tujuan dalam ekspor ikan
tongkol, kerang, dan udang pada tahun 2002-2012.
3. Melakukan uji homogenitas data kuantitas ekspor ikan tongkol, kerang, dan udang pada tahun
2002-2012.
4. Melakukan uji Manova dengan menggunakan SPSS terhadap data pengaruh negara tujuan
dalam ekspor ikan tongkol, kerang, dan udang pada tahun 2002-2012.
5. Menginterpretasikan hasil pengujian dan mencari negara mana yang paling berpengaruh
dalam menentukan kuantitas ekspor hasil laut.

4.
4.1

Analisis Pembahasan
Uji Asumsi Normal Multivariat
 Hipotesis:
H0: data kuantitas ekspor tongkol, kerang dan udang berdistribusi normal multivariate
H1: data kuantitas ekspor tongkol, kerang dan udang tidak berdistribusi normal multivariate
 Statistik Uji:
Berdasarkan hasil output minitab diperoleh hasil sebagai berikut.

Scatterplot of q vs dd
7
6
5

q

4
3
2
1
0
0

2

4

6

8

dd

10

12

14

Gambar 4.1 Scatterplot dari q dan dd
Dengan nilai t-hitung yang dihasilkan adalah 0,542857 dengan t-threshold sebesar 0.5.
 Keputusan:
Gagal tolah H0 karena t-hit > t yakni 0,542857 > 0.5. Artinya data kuantitas ekspor tongkol,
kerang dan udang berdistribusi normal multivariate.
4.2

Uji Homogenitas
 Hipotesis:
H0: matrix varian kovarian data kuantitas ekspor tongkol, kerang dan udang homogen
H1: minimal ada sepasang matrix varian kovarian data kuantitas ekspor tongkol, kerang dan udang
yang berbeda
 Statistik Uji:
Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.1 Box's Test of Equality of Covariance Matrices
Box's M

a

126.963

F

9.023

df1

12

df2

4.362E3

Sig.

.000

Dari hasil output SPSS diperoleh nilai p-value=sig = 0,000 dan α= 0.05
 Keputusan:
Tolak H0 karena p-value < α yakni 0,000 < 0,05. Artinya adalah bahwa matrix varian kovarian
data kuantitas ekspor tongkol, kerang dan udang tidak homogen. Sehingga data ekspor hasil laut
ini tidak dapat dilanjutkan ke uji MANOVA karena tidak memenuhi asumsi homogen. Meskipun
begitu, untuk memperlancar praktikum, diasumsikan bahwa data kuantitas ekspor tongkol, kerang
dan udang homogen.
4.3

Multivariate Analysis Of Variance
Tabel Manova dilakukan dengan menggunakan software SPSS untuk mengetahui adanya
perbedaan katakteristik pada masing-masing kuantitas data ekspor hasil laut terhadap negara-negara
tujuan ekspor .
1. Uji Serentak
 Hipotesis:
H0: µ1= µ2 = µ3  rata-rata kuantitas ekspor tongkol, kerang dan udang untuk ketiga negara
tujuan ekspor adalah sama
H1: minimal ada satu µi ≠ 0  minimal ada satu rata-rata kuantitas ekspor tongkol, kerang dan
udang untuk ketiga negara tujuan ekspor adalah berbeda.
 Statistik Uji :
Tabel 4.2 Output SPSS Multivariate Tests

c

Partial Eta
Effect
Intercept

Value

F

Hypothesis df

Error df

Sig.

Squared

Pillai's Trace

.971

3.119E2

a

3.000

28.000

.000

.971

Wilks' Lambda

.029

3.119E2

a

3.000

28.000

.000

.971

33.416

3.119E2

a

3.000

28.000

.000

.971

Hotelling's Trace

Roy's Largest Root
Koding

Pillai's Trace
Wilks' Lambda

33.416
1.051
.029

Hotelling's Trace

30.865

Roy's Largest Root

30.776

a

3.000

28.000

.000

.971

10.700

6.000

58.000

.000

.525

a

6.000

56.000

.000

.830

138.893

6.000

54.000

.000

.939

b

3.000

29.000

.000

.969

3.119E2

45.584

2.975E2

Berdasarkan hasil output SPSS dapat diketahui bahwa nilai p-value untuk Wilks Lambda adalah
sebesar 0.029 dan α= 0.05.
 Keputusan : Tolak H0 karena P-Value < α yakni 0.029 < 0.05. Artinya minimal ada satu µi ≠ 0
 minimal ada satu rata-rata kuantitas ekspor tongkol, kerang dan udang untuk ketiga negara
tujuan ekspor adalah berbeda.
Untuk mengetahui negara mana yang memberikan pengaruh kuantitas ekspor yang berbeda
maka dilanjut ke uji parsial.
2. Uji Parsial Berpasangan
Berikut ini adalah tabel output SPSS.
Tabel 4.3 Output SPSS Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Type III Sum of

Partial Eta

Source

Variable

Corrected Model

Tongkol

3.906E9

a

2

1.953E9

175.783

.000

.921

Kerang

2.604E7

b

2

1.302E7

26.614

.000

.640

Udang

1.109E10

c

2

5.546E9

150.104

.000

.909

Tongkol

3.140E9

1

3.140E9

282.657

.000

.904

Kerang

2.500E8

1

2.500E8

511.123

.000

.945

Udang

9.434E9

1

9.434E9

255.322

.000

.895

Tongkol

3.906E9

2

1.953E9

175.783

.000

.921

Kerang

2.604E7

2

1.302E7

26.614

.000

.640

Udang

1.109E10

2

5.546E9

150.104

.000

.909

Tongkol

3.333E8

30

1.111E7

Kerang

1.467E7

30

489154.803

Udang

1.108E9

30

3.695E7

Tongkol

7.379E9

33

Kerang

2.907E8

33

Udang

2.164E10

33

Tongkol

4.239E9

32

Kerang

4.071E7

32

Udang

1.220E10

32

Intercept

Koding

Error

Total

Corrected Total

Squares

df

Mean Square

F

Sig.

Squared

Dari tabel di atas dapat diketahui nilai sig (signifikansi) yang merupakan statistic uji untuk uji
parsial
i) Uji hipotesis mean untuk tongkol
 Hipotesis:
H0 : £ tongkol =0  variabel kuantitas ekspor tongkol tidak memberikan perbedaan yang
signifikan bagi ketiga negara
H1 : £ tongkol ≠ 0  variabel kuantitas ekspor tongkol memberikan perbedaan yang
signifikan bagi ketiga negara
 Statistik Uji:
P-Value = sig =0 dan α= 0.05
 Keputusan:
Tolak H0 karena P-Value < α yakni 0 < 0.05. Artinya variabel kuantitas ekspor tongkol
memberikan pengaruh yang berbeda untuk ketiga negara tujuan ekspor hasil laut dan
perikanan Indonesia.
ii) Uji hipotesis mean untuk Kerang
 Hipotesis :
H0 : £ kerang =0  variabel kuantitas ekspor kerang tidak memberikan perbedaan yang
signifikan bagi ketiga negara
H1 : £ kerang ≠ 0  variabel kuantitas ekspor kerang memberikan perbedaan yang
signifikan bagi ketiga negara
 Statistik Uji :
P-Value = sig =0 dan α= 0.05
 Keputusan :
Tolak H0 karena P-Value < α yakni 0 < 0.05. Artinya variabel kuantitas ekspor kerang
memberikan pengaruh yang berbeda untuk ketiga negara tujuan ekspor hasil laut dan
perikanan Indonesia.
iii) Uji hipotesis mean untuk Udang
 Hipotesis :
H0 : £ udang =0  variabel kuantitas ekspor udang tidak memberikan perbedaan yang
signifikan bagi ketiga negara
H1 : £ udang ≠ 0  variabel kuantitas ekspor udang memberikan perbedaan yang
signifikan bagi ketiga negara
 Statistik Uji :
P-Value = sig =0 dan α= 0.05
 Keputusan :
Tolak H0 karena P-Value < α yakni 0 < 0.05. Artinya variabel kuantitas ekspor udang
memberikan pengaruh yang berbeda untuk ketiga negara tujuan ekspor hasil laut dan
perikanan Indonesia.
4.4 Contras Results (K-Matrix)
Tabel 4.4 Output SPSS untuk Contrast Results (K Matrix)
Dependent Variable
Koding Simple Contrast
Level 1 vs. Level 3

a

Contrast Estimate

Tongkol

Kerang

Udang

2.212E4

-1.628E3

3.959E4

0

0

0

Difference (Estimate - Hypothesized)

2.212E4

-1.628E3

3.959E4

Std. Error

1.421E3

298.223

2.592E3

.000

.000

.000

Hypothesized Value

Sig.

95% Confidence Interval for
Difference
Level 2 vs. Level 3

Lower Bound

1.922E4

-2.237E3

3.429E4

Upper Bound

2.503E4

-1.018E3

4.488E4

-1.802E3

436.773

1.430E3

0

0

0

-1.802E3

436.773

1.430E3

1.421E3

298.223

2.592E3

.214

.153

.585

Contrast Estimate
Hypothesized Value
Difference (Estimate - Hypothesized)
Std. Error
Sig.
95% Confidence Interval for

Lower Bound

-4.705E3

-172.281

-3.863E3

Difference

Upper Bound

1.100E3

1.046E3

6.724E3

a. Reference category = 3

Dari tabel di atas dapat diketahu bahwa nilai rata-rata kuantitas ekspor yang membedakan negara
1 (negara jepang) dengan negara 3 (negara singapura) adalah kuantitas ekspor tongkol sebesar 2.212E4
ton, kuantitas ekspor kerang sebesar -1.628E3 dan kuantitas ekspor udang sebesar 3.959E4. Perbedaan
rata-rata kuantitas ekpor ketiga variabel penelitian tersebut memberikan pengaruh yang signifikan karena
nilai p-Value < α yakni 0 < 0.05.

Dari tabel di atas juga dapat diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata kuantitas ekspor yang
membedakan negara 2 (negara Tiongkok) dengan negara 3 (negara singapura) adalah kuantitas ekspor
tongkol sebesar -1.802E3 ton, kuantitas ekspor kerang sebesar 436.773 dan kuantitas ekspor udang
sebesar 1.430E3. Perbedaan rata-rata kuantitas ekpor ketiga variabel penelitian tersebut memberikan
pengaruh yang tidak signifikan karena nilai p-Value > α yakni secara berturut-turut 0.214 > 0.05 ; 0.153 >

0.05 dan 0.858 > 0.05. Jadi, untuk negara tujuan ekspor Tiongkok dan Singapura, tiga komoditi hasil laut
yang diekspor yang meliputi tongkol, kerang dan udang tidak memberikan perbedaan yang signifikan.
5.

Kesimpulan
1. Data kuantitas ekspor tongkol, kerang dan udang berdistribusi normal multivariate.
2. Matrix varian kovarian data kuantitas ekspor tongkol, kerang dan udang tidak homogen.
3. Ketiga variabel komoditi ekspor yang meliputi tongkol, kerang dan udang memberikan
perbedaan yang signifikan untuk ketiga negara yakni Jepang, Tiongkok dan Singapura.
4. Nilai rata-rata kuantitas ekspor yang membedakan negara 1 (negara jepang) dengan negara 3
(negara singapura) adalah kuantitas ekspor tongkol sebesar 2.212E4 ton, kuantitas ekspor
kerang sebesar -1.628E3 dan kuantitas ekspor udang sebesar 3.959E4. Perbedaan yang
diberikan bersifat signifikan.

5.

6.

Nilai rata-rata kuantitas ekspor yang membedakan negara 2 (negara Tiongkok) dengan negara 3
(negara singapura) adalah kuantitas ekspor tongkol sebesar -1.802E3 ton, kuantitas ekspor
kerang sebesar 436.773 dan kuantitas ekspor udang sebesar 1.430E3. Perbedaan yang diberikan
bersifat tidak signifikan.
Pemerintah harus mempersiapkan strategi pemasaran komoditi hasil laut tersebut dengan sangat
hati-hati terutama ke negara-negara dengan perbedaan kuantitas ekspor yang signifikan. Hal ini
bertujuan agar persediaan dan pendistribusian dapat terjaga sehingga dapat meningkatkan
kepuasan negara tujuan ekspor.

Daftar Pustaka
Hair, Black, Babin, Anderson, Tathan, 2006. Multivariate Analysis of Variance. United States of
America: Pearson Education, Inc.
Richard A., Johnson, Dean W Wichern. 2007. Applied Multivariate Statistical Analysis. United
States of America: Pearson Education, Inc .

Lampiran
1.

Data Praktikum
X1 (Jepang)

Tahun

X2 Tiongkok

X3 Singapura

Y1

Y2

Y3

Y1

Y2

Y3

Y1

Y2

Y3

2002

30724.9

2084.9

58914.0

1078.2

3067.7

5803.6

4595.2

2334.8

6094.5

2003

23881.3

1859.1

59845.2

794.1

2528.7

6543.5

5722.0

2424.9

3867.9

2004

22770.1

1516.3

48702.0

257.4

2025.7

4647.1

6305.2

2248.2

3617.4

2005

21298.1

1770.4

45122.2

591.1

3169.8

5179.2

4051.2

3274.3

3621.4

2006

21657.5

1663.9

49762.3

1821.2

3726.2

5616.4

2891.9

4485.2

3362.4

2007

19808.6

1253.1

39816.3

3846.4

5172.7

5538.2

3105.5

4424.6

2536.7

2008

18921.0

1310.9

37666.8

2687.5

4334.4

3787.2

1847.7

3448.4

2039.3

2009

22557.2

1179.4

35060.7

1249.4

4404.1

3724.6

1867.1

2975.8

2948.7

2010

30282.3

1361.9

32669.4

283.8

3976.1

4237.7

1344.2

2881.1

2238.7

2011

35010.2

1336.1

31000.2

215.8

3741.6

3466.5

699.7

2752.4

2280.6

2012

29236.6

1404.9

32497.6

138.4

3301.2

2777.9

360.8

3394.0

2979.9

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63