Makalah Demokrasi UUD NRI 1945.docx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak hal yang medasari kita untuk membahas dan mengenal lebih
dalam lagi apa makna dari demokrasi, demokrasi merupakan suatu paham
yang seringkali menjadi bahan perbincangan serius untuk dikaji. Baik itu
melalui diskusi formal maupun non formal. Adapun pemicu terjadinya
perbincangan dalam demokrasi sering kali didasari oleh pertanyaan ”apakah
demokrasi itu telah membawa kesejahtraan kepada masyarakat yang memang
pemerintahannya menganut demokrasi?”, jawaban nya relatif, bisa ya, bisa
pula tidak. Dan apakah yang kita pikirkan dengan demokrasi di Indonesia
telah berhasil untuk membawa kesejahtraan kepada rakyat, jawaban itu pun
kembali lagi pada diri kita untuk menilainya. Ada seorang negarawan athena
bernama pericles yang mengumakakan prinsip pokok dalam demokrasi
meliputi kesetaraan warga negara, kemerdekaan, penghormatan tehadap
hukum, keadilan dan kebajikan bersama, yang semua itu sudah jelas bertujuan
untuk menyejahtrakan rakyat.
Dalam kesempatan ini kami mencoba untuk membahas demokrasi
yang katanya membawa kesejahtraan rakyat, dengan konsep dan prinsip yang
memang sudah jelas bahwa demokrasi merupakan suatu paham yang bertujuan
untuk mensejahtrakan rakyat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah yang kami buat ini :
1. Apa Pengertian Demokrasi?
2. Bagaimana sejarah lahir dan Perkembangan Demokrasi?
3. Apa saja macam-macam Demokrasi di Dunia?
4. Bagaimana Implementasi Nilai Demokrasi dan Musyawarah Mufakat di
Indonesia?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Secara etimologis, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani,
“demos” berarti rakyat dan “kratos” atau “kratein” berarti kekuasaan. Konsep
dasar demokrasi dberarti “rakyat berkuasa” (government of rule by the
people). Istilah demokrasi secara singkat diartikan sebagai pemerintahan atau
kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.1
Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara diartikan bahwa pada tingkat
terakhir rakyat memberikan ketenytuan dalam masalah-masalah pokok
mengenai kehidupannya termasuk dalam menentukan kehidupan rakyat.2
Jadi, Negara demokrasi adalah Negara yang diselenggarakan
berdsarkan kehidupan dan kemauan rakyat.
Demokrasi
menggunakannya,
mempunyai
sebab
arti
dengan
penting
bagi
masyarakat
yang
demokrasi,
hak
masyarakat
untuk
menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin. Oleh karena itu,
istilah demokrasi selalu memberikan posisi penting bagi rakyat walaupun
secara operasional implikasinnya di berbagai Negara tidak selalu sama.
Secara terminologi demokrasi adalah sebagai berikut.
1. Joseph A. Schmeter mengatakan, demokrasi merupakan suatu perencaan
instutisional untuk mencapai keputusan politik di mana individu-individu
memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif
atas suara rakyat.
2. Sidney Hook berpendapat, demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana
keputusan-keputusan pemerintahyang penting secara bebas dari rakyat
biasa.
3. Philippe C. Schmitter, demokrasi merupakan sebagai suatu sistem
pemerintahan di mana pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakantindakan mereka di wilayah publik oleh warga negara, yang bertindak
1
Hasymi. Pendidikan Pancasila. (Padang: Hayfa Press, 2011), h. 119
Deliar Noer. Pengantar ke Pemikiran Politik. (Jakarta: CV. Rajawali, 1983) h. 207
2
2
secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerja sama dengan para wakil
mereka yang telah terpilih.
4. Henry B. Mayo mengatakan, demokrasi sebagai sistem politik merupakan
suatu sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas
dasar mayoritas wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam
pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan
politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnnya kebebasan
politik.
5. Menurut Harris Soche, demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat,
karena itu kekuasaan pemerintahan itu melekat pada diri rakyat diri orang
banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk
menagtur, mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan dan
pemerkosaan orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah.
6. Menurut C.F Strong, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dalam
mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta dalam
atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintah akhirna
mempertanggung jawabkan tindakan- tindakan kepada mayoritas itu.3
Dalam kehidupan bernegara istilah demokrasi mengandung pengertian
bahwa
rakyat
yang
memberikan
ketentuan
dalam
masalah-masalah
menegenali kehidupannya, termasuk menilai kebijakan negara, karena
kebijakan tersebut akan menentukan kehidupan rakyatnya. Dengan demikian
negara
yang
menganut
sistem
demokrasi
maka
pemerintahannya
diselenggarakan atas kehendak rakyatnya.
Pemerintahan
demokrasi
adalah
suatu
pemerintahan
yang
melaksanakan kehendak rakyat, akan tetapi kemudian ditafsirkan dengan suara
terbanyak dari rakyat banyak. Jadi tidak melaksanakan kehendak seluruh
rakyat, karena selalu mengalahkan kehendak golongan yang sedikit
anggotanya. Dalam pemerintahan demokrasi dijamin hak-hak kebebasan
setiap orang dalam suatu negara.
3
Ms Bakry Noor. Pendidikan Kewarganegaraan. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) h.
3
3
Demokrasi dapat dipandang sebagai suatu mekanisme dan cita-cita
hidup berkelompok sesuai kodrat manusia hidup bersama dengan manusia lain
yang disebut kerakyatan, yaitu bersama dengan rakyat banyak atau
masyarakat. Oleh karena itu, demokrasi adalah mementingkan atau
mengutamakan kehendak rakyat.
Demokrasi dapat dikatakan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat, yaitu adanya tuntutan atau dukungan dari rakyat sebagai
masukan, kemudian tuntutan itu dipertimbangkan dan dimusyawarahkan oleh
rakyat yang duduk di lembaga legeslatif sebagai proses konversi, dan hasilnya
berupa kebijaksanaan atau aturan untuk rakyat sebagai keluaran atau produk
untuk rakyat. Hasil keluaran dapat mempengaruhi tuntutan baru, jika tidak
sesuai dengan apa yang dituntut. Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk
rakyat digambarkan dalam bentuk diagram dibawah ini.
B. Sejarah Lahir dan Perkembangan Demokrasi
Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan
Negara dan hukum di Yunani Kuno dan dipraktekkan dalam kehidupan
bernegara antara abad 4 SM- 6 M. pada waktu itu, dilihat dari pelaksanaannya,
demokrasi yang dipraktekkan bersifat langsung( direct democracy), artinya
hak rakyat untuk membuat keputusan- keputusan politik dijalankan secara
langsung oleh seluruh warga Negara yang bertindak berdasarkan prosedur
mayoritas. Di Yunani Kuno, demokrasi hanya berlaku untuk warga Negara
yang resmi. Sedangkan penduduk yang terdiri dari budak, pedagang asing,
perempuan dan anak-anak tidak dapat menikmati hak demokrasi.4
Gagasan demokrasi yunani Kuno lenyap Dunia Barat ketika bangsa
Romawi dikalahkan oleh suku Eropa Barat dan Benua Eropa memasuki abad
pertengahan (600-1400). Walaupun begitu, ada sesuatu yang penting yang
menjadi tonggak baru berkenaan dengan demokrasi abad pertengahan, yaitu
lahirnya Magna Charta. Dari piagam tersebut, ada dua prinsip dasar: Pertama,
kekuasaan Raja harus dibatasi; Kedua, HAM lebih penting daripada
kedaulatan Raja.
4
, Miriam Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia. 1981) h.54.
4
Ada dua peristiwa penting yang mendorong timbulnya kembali
“demokrasi” yang sempat tenggelam pada abad pertengahan, yaitu terjadinya
Raissance dan Reformasi. Raissance adalah aliran yang menghidupkan
kembali minat pada sastra dan budaya Yunani Kuno, dasarnya adalah
kebebasan berpikir dan nertindak bagi manusia tanpa boleh ada orang lain
yang membatasi dengan ikatan-ikatan. Sedangkan Reformasi yang terjadi
adalah revolusi agama yang terjadi di Eropa Barat abad 16.
Dari dua peristiwa penting di atas, Eropa kemudian masuk ke dalam
Aufklarung (Abad Pemikiran) dan Rasionalisme yang mendorong mereka
untuk memerdekakan pikiran dari batas-batas yang ditentukan gereja untuk
mendasarkan pada pemikiran atau akal (rasio) yang pada gilirannya kebebasab
berpikir ini menimbulkan lahirnya pikiran tentang kebebasan politik.5
Dua filsuf besar yaitu John Locke (Inggris) dan Montesquieu
(Perancis) telah menyumbangkan gagasan mengenai pemerintahan demokrasi.
Menurut John Locke (1632-1704), hak-hak poitik rakyat mencakup hak hidup,
kebebasan dan hak memiliki (live, liberal, property). Sedangkan Montesquieu
(1689-1955) menjamin hak-hak politik menurut “Trias Politika”, yaitu suatu
system pemisahan kekuasaan dalam Negara ke dalam kekuasaan legislative,
eksekutif, dan yudikatif yang masing-masing harus dipegang organisai sendiri
yang merdeka. Akibat pemikiran tentang hak-hak politik rakyat dan
pemisahan kekuasaan, muncullah kembali ide demokrasi.
Antara tahun 1945 – 1949 negara Indonesia belum termasuk negara
demokrasi, namun peran partai politiklah yang sangat berpengaruh. Kemudian
di bawah naungan UUDS 1950, demokrasi Indonesia dikenal dengan nama
demokrasi liberal (1950 – 4 juli 1959). Di dalam demokrasi ini, partai politik
masih memegang peran penting dan bahkan menentukan hitam putihnya
perpolitikan Indonesia. Pada periode ini, sangat sulit memiliki pemerintahan
yang stabil dan berusia panjang karena sering terjadinya konflik antar partai
yang begitu parah. Demokrasi liberal diebut juga sebgai tatanan politik yang
mendekati ultrademokrasi yang menjurus pada anarkisme.
5
Miriam Budiardjo. Op.Cit. h. 55
5
Karena hal inilah, mendorong munculnya suatu sistem politik dengan
nama demokrasi terpimpin (1959 – 1969), suatu tatanan politik nasional yang
dibangun soekarno dengan seluruh daya imajinasinya. Demokrasi ini muncul
karena kekecewaannya terhadap praktik demokrasi liberal. Soekarno
(2004:85) “ Demokrasi Indonesia sejak jaman purbakala adalah demokrasi
terpimpin . . .”
Dalam kenyataanya, sistem baru itu telah menghancurkan demokrasi
itu sendiri. Tokoh masyumi Mohammad Natsir memberi reaksi sebagai
berikut : “ ... bahwa segala – galanya akan ada dalam demokrasi terpimpin itu,
kecuali demokrasi. Segala – galanya mungkin ada, kecuali kebebasan jiwa.
Segala – galanya mungkin pula ada, kecuali kehormatan dan martabat pribadi
manusia. Dalam istilah biasa, yang semacam itu kita namakan satu diktator
sewenang – wenang “.
Ujung demokrasi terpimpin adalah malapetaka nasional berupa
pemberontakan G30S ( Gerakan 30 September 1965 ) yang di otaki PKI yang
di dukung unsur – unsur merah dalam ABRI. Nasib kartu dari sistem itu
digambarkan Hatta “ seperti suatu rumah dari kartu”.
Diatas reruntuhan demokrasi yang kini kita kenal dengan nama
demokrasi pancasila (1965 – 1998) dibawah pemerintahan orde baru seabagai
antitesis terhada pemerintahan orde lama. Demokrasi terpimpin tidak saja
bangkrut secara politik namun secara ekonomi juga. 6
Demokrasi pancasila dalam orde ini menimbulkan berbagai retorika
yang tidak memberikan ruang bagi kehidupan berdemokrasi seperti peranan
ABRI yang terlalu dominan, campur tangan pemerintah dalam berbagai
urusan partai politik dan public, dan birokrasi dalam politik. Hal ini
menyebabkan runtuhnya orde baru dan munculnya jaman reformasi ( 1998 –
sekarang ) oleh B.J Habibie.7
6
Budiman.Suplemen Pendidikan Kewarganegaraan. (Prenada media; Jakarta. 2004) h.
85-88
7
Azra Azyumardi..Demokrasi Hak Asasi Manusia Masyarakat Madani.(Prenada Media;
Jakarta. 2003) h. 135
6
C. Macam-macam Demokrasi di Dunia
Secara umum demokrasi yang dipakai dalam suatu negara sangat
banyak macamnya. Jadi saya akan menyampaikan berdasarkan kategori
tertentu dalam pembagian demokrasi ini.
1. Demokrasi Rakyat
a. Demokrasi langsung dengan cara mengikutsertaan secara langsung
rakyat dalam prose pengambilan keputusan untuk menjalankan
pemrintahan.
b. Demokrasi perwakilan, rakyat mewakili hal demokrasinya kepada
wakil rakyat yang dipilih melalui pemilihan umum
c. Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari
rakyat; rakyat memilh wakilnya tetapi diawasi oleh rakyat melalui
referendum. Referendum wajib bertujuan meminta persetujuan rakyat
terhadap hal yang dianggap sangat penting dan mandasar, contoh:
perubahan UUD. Referendum tidak wajib, jika rancangan UU
diumumkan untuk mendapatkan usulan rakyat. Referendum konsultatif,
yaitu meminta persetujuan para ahli dalam menghadapi masalah.8
2. Demokrasi Sederhana
a. Gotong – royong dan musyawarah yaitu demokrasi yang terdapat di
desa-desa (di Indonesia); dengan diadakan pembicaraan sampai terjadi
kesepakatan.
b. Referendum,
dengan
pemungutan
suara
langsung
dengan
mengumpulkan rakyat di suatu tempat tertentu, ini hanya dapat
dilakukan dengan jumlah penduduk yang kecil. Referendum pertama
dilakukan di Swiaa dan Rusia.9
3. Demokrasi Barat
a. Demokrasi liberal yang dianut oleh Eropa Barat, AS; berdasarkan
kebebasan individu, oleh komunis disebut kapitalis karena dalam
8
Minto Rahayu..Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan Menghidupi Jati Diri. (PT.
Grafindo; Jakarta. 2007) h. 124
9
Ibid,
7
kemenangan sering dipengaruhi oleh uang/kapital untuk menguasai
opini publik.
b. Demokrasi kapitalis, kaum komunis membeli televisi, radio, pers.
Kendaraan bermotor, dan sbegainya untuk menggalang kekuatan dan
mempengaruhi opini masyarakat.10
4. Demokrasi Timur
a. Rusia; manusia dianggap sebagai alat/mesin yang dapat dibentuk
menjadi manusia sempurna ala penguasa, dengan jalan paksaan
b. Penguasalah yang berhak membenahi keadaan yang salah
c. Komunis menggangap demokrasi merekalah yang paling murni
padahal hanya terdapat satu partai, yang lain tidak boleh.11
5. Demokrasi Semu
a. Demokrasi terpimpin, yaitu demokrasi terdidik karena ada anggapan
ada jurang anatara penguasa dengan rakyat Indonesia pernah menganut
demokrasi ini.
b. Demokrasi tengah, fasisme dan nazisme di Italia dan Jerman masa
pemerintah Mussolini dan Hilter, terkenal dengan semboyan satunya
penguasa rakyat, artinya kalau penguasa berkata maka rakyat harus
ikut.12
6. Demokrasi pancasila
Merupakan demokrasi khas Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dan permusyawaratan rakyat/perwakilan. Terdapat dua
sistem pelaksanaanya, yaitu:
a. Demokrasi sistem parlementer, yang bercirikan : DPR lebih kuat
daripada pemerintah, menteri bertanggung jawab kepada DPR,
program kebijaksanaan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik
anggota parlemen, kedudukan kepala negara sebagai simbol.
10
Ibid, h. 125
Ibid
12
Ibid,
11
8
b. Demokrasi
sistem
presidensial
(pemisahan
kekuasaan)
yang
mempunyai ciri: negara dikepalai oleh presiadeb, kekuasaan eksekutif
presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih oleh rakyat
melalui badan perwakilan, menteri bertanggung jawab kepada
presiden, presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai
lembaga negara, dan tidak dapat saling membubarkan.13
D. Implementasi Nilai Demokrasi dan Musyawarah Mufakat di Indonesia
Mekanisme demokrasi Indonesia pada dasarnya adalah keseluruhan
langkah pelaksanaan pemerintahan rakyat yang dijiwai oleh Pancasila. Paham
yang dianut dalam sistem kenegaraan Indonesia adalah NKRI (United States
of Republic of Indonesia).berdasarkan UUD 1945 (amandemen), pembagian
kekuasaan di Indonesia ialah :
1. Majelis permusyawaratan rakyat (MPR) terdiri atas anggota dewan
perwakilan rakyat dan anggota dewan perwakilan daerah yang duipilih
melalui pilihan umum, semua keputusan ditetapkan dengan dengan suara
terbanyak.
2. Kekuasaan pemerintahan negara ; presiden RI mememgang kekuasaan
pemerintah menurut undang – undang, dalam melakukan tugas
kewajibannnya presiden dibantu oleh satu wakil presiden, presiden dan
wakil presiden dipilih dalam satu pasangan seacra langsung oleh rakyat.
Presiden dibantu oleh menteri – menteri negara.
3. Pemerintah daerah; NKRI dibagi atas daerah – daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap – tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur
dengan undang – undang (otonomi daerah).
4. Dewan perwakilan rakyat (DPR); angota DPR dipilih melalui pemilihan
umum, DPR memegang kekuasaan membentuk undang – undang,
rancangan undang – undang dibahas poleh DPR dan presiden untuk
mendapat persetujuan bersama dan disyahkan oleh presiden.
13
Ibid,
9
5. Dewan perwakilan daerah (DPD), yang dipilih dari setiap provinsi melalui
pilihan umum.
6. Badan pemeriksa keuangan (BPK), sebagai badan yang betanggung jawab
tentang keuangan negara yang bersifat bebas dan mandiri.
7. Kekuasaan kehakiman; yang terdiri atas Mahkamah Agung (MA) dan
Mahkamah Konstitusi (MK), MA bertugas mengadili, menguji peraturan
perundang – undangan dibawah undang – undang terhadap undang –
undang dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang –
undang. MK berwenang mengadili UUD 1945, memutuskan sengketa
kewenangan lembaga negara, memutuskan pembubaran partai politik, dan
memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum. Komisi Yudisial
(KY) bersifat mandiri, berwenang mengusulkan pengangkatan hakim
agung dan wewenang lain dalam rangka menjaga menegakkan
kehormatan, keluruhan martabat, serta perilaku hakim.
Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dalam Waktu 50 Tahun
a. Periode 1945-1949 dengan Undang-Undang 1945 seharusnya berlaku
demokrasi Pancasila, namun dalam penerapan berlaku demokrasi
Liberal.
b. Periode 1949-1950 dengan konstitusi RIS berlaku demokrasi liberal.
c. Periode 1950- 1959 UUDS 1950 berlaku demokrasi Liberal dengan
multi-Partai
d. Periode 1959-1965 dengan UUD 1945 seharusnya berlaku demokrasi
Pancasila
namun
yang
diterapkan
demokrasi
terpimpin
(
cenderung otoriter)
e. Periode
1966-1998 dengan
UUD
1945
berlaku
demokrasi
Pancasila (cenderung otoriter)
f. Periode 1998- sekarang UUD 1945, berlaku Demokrasi Pancasila
(cenderung ada perubahan menuju demokratisasi).14
14
Ibid, h.121
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi merupakan sebuah paham yang konsepnya seringkali
mengalami perubahan, baik dalam bentuk formalnya maupun dalam bentuk
substansial. Maka karena itulah demokrasi sering kali disebut konsep yang
evolutif dan dinamis.
Pada intinya demokrasi merupakan paham yang seringkali dipresepsikan
sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Maka karena
itulah demokrasi pun harus membawa kesejahtraan kepada rakyat. Secara
umum jenis-jenis demokrasi adalah demokrasi rakyat, sederhana, Barat, Timur,
semu, dan terakhir demokrasi yang di anut oleh Indonesia adalah demokrasi
Pancasila. Demokrasi pancasila merupakan demokrasi yang berlandaskan pada
pancasila dan UUD 1945, dalam demorasi terdapat dua sistem pelaksanaan
yaitu demokrasi sistem parlementer dan demokrasi sistem presidensial. Dalam
pandangan Islam demokrasi sama dengan musyawarah yang menjunjung tinggi
nilai perdamaian dan keadilan. Demokrasi di Indonesia saat ini sedang
mengalami perkembangan, contohnya saja kini pemilihan kepala Negara
dilakukan dengan pemilihan langsung oleh rakyat tidak lagi dengan hanya
perwakilan.
Demokrasi
di
Indonesia
yang
seiringnya
waktu
mengalami
perkambangan baik itu yang kita sadari maupun tidak, merupakan salah suatu
hal yang kita harapkan. Semoga suatu saat nanti demokrasi pancasila ini
membawa kesejahtraan yang menyeluruh tanpa ada diskriminasi pada wilayah
yang dapat menimbulkan disintegrasi masyarakat Indonesia.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam
bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun penulisan
makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Azyumardi, Azra.2003.Demokrasi Hak Asasi Manusia Masyarakat Madani.
Prenada Media; Jakarta.
Budiardjo, Miriam. 1981. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia.
Budiman.2004.Suplemen Pendidikan Kewarganegaraan.Prenada media; Jakarta.
Hasymi. 2011. Pendidikan Pancasila. Padang: Hayfa Press.
Noer, Deliar. 1983. Pengantar ke Pemikiran Politik. Jakarta: CV. Rajawali.
Noor Ms Bakry. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Rahayu, Minto.2007.Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan Menghidupi Jati
Diri. PT. Grafindo; Jakarta.
12
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak hal yang medasari kita untuk membahas dan mengenal lebih
dalam lagi apa makna dari demokrasi, demokrasi merupakan suatu paham
yang seringkali menjadi bahan perbincangan serius untuk dikaji. Baik itu
melalui diskusi formal maupun non formal. Adapun pemicu terjadinya
perbincangan dalam demokrasi sering kali didasari oleh pertanyaan ”apakah
demokrasi itu telah membawa kesejahtraan kepada masyarakat yang memang
pemerintahannya menganut demokrasi?”, jawaban nya relatif, bisa ya, bisa
pula tidak. Dan apakah yang kita pikirkan dengan demokrasi di Indonesia
telah berhasil untuk membawa kesejahtraan kepada rakyat, jawaban itu pun
kembali lagi pada diri kita untuk menilainya. Ada seorang negarawan athena
bernama pericles yang mengumakakan prinsip pokok dalam demokrasi
meliputi kesetaraan warga negara, kemerdekaan, penghormatan tehadap
hukum, keadilan dan kebajikan bersama, yang semua itu sudah jelas bertujuan
untuk menyejahtrakan rakyat.
Dalam kesempatan ini kami mencoba untuk membahas demokrasi
yang katanya membawa kesejahtraan rakyat, dengan konsep dan prinsip yang
memang sudah jelas bahwa demokrasi merupakan suatu paham yang bertujuan
untuk mensejahtrakan rakyat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah yang kami buat ini :
1. Apa Pengertian Demokrasi?
2. Bagaimana sejarah lahir dan Perkembangan Demokrasi?
3. Apa saja macam-macam Demokrasi di Dunia?
4. Bagaimana Implementasi Nilai Demokrasi dan Musyawarah Mufakat di
Indonesia?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Secara etimologis, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani,
“demos” berarti rakyat dan “kratos” atau “kratein” berarti kekuasaan. Konsep
dasar demokrasi dberarti “rakyat berkuasa” (government of rule by the
people). Istilah demokrasi secara singkat diartikan sebagai pemerintahan atau
kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.1
Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara diartikan bahwa pada tingkat
terakhir rakyat memberikan ketenytuan dalam masalah-masalah pokok
mengenai kehidupannya termasuk dalam menentukan kehidupan rakyat.2
Jadi, Negara demokrasi adalah Negara yang diselenggarakan
berdsarkan kehidupan dan kemauan rakyat.
Demokrasi
menggunakannya,
mempunyai
sebab
arti
dengan
penting
bagi
masyarakat
yang
demokrasi,
hak
masyarakat
untuk
menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin. Oleh karena itu,
istilah demokrasi selalu memberikan posisi penting bagi rakyat walaupun
secara operasional implikasinnya di berbagai Negara tidak selalu sama.
Secara terminologi demokrasi adalah sebagai berikut.
1. Joseph A. Schmeter mengatakan, demokrasi merupakan suatu perencaan
instutisional untuk mencapai keputusan politik di mana individu-individu
memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif
atas suara rakyat.
2. Sidney Hook berpendapat, demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana
keputusan-keputusan pemerintahyang penting secara bebas dari rakyat
biasa.
3. Philippe C. Schmitter, demokrasi merupakan sebagai suatu sistem
pemerintahan di mana pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakantindakan mereka di wilayah publik oleh warga negara, yang bertindak
1
Hasymi. Pendidikan Pancasila. (Padang: Hayfa Press, 2011), h. 119
Deliar Noer. Pengantar ke Pemikiran Politik. (Jakarta: CV. Rajawali, 1983) h. 207
2
2
secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerja sama dengan para wakil
mereka yang telah terpilih.
4. Henry B. Mayo mengatakan, demokrasi sebagai sistem politik merupakan
suatu sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas
dasar mayoritas wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam
pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan
politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnnya kebebasan
politik.
5. Menurut Harris Soche, demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat,
karena itu kekuasaan pemerintahan itu melekat pada diri rakyat diri orang
banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk
menagtur, mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan dan
pemerkosaan orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah.
6. Menurut C.F Strong, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dalam
mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta dalam
atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintah akhirna
mempertanggung jawabkan tindakan- tindakan kepada mayoritas itu.3
Dalam kehidupan bernegara istilah demokrasi mengandung pengertian
bahwa
rakyat
yang
memberikan
ketentuan
dalam
masalah-masalah
menegenali kehidupannya, termasuk menilai kebijakan negara, karena
kebijakan tersebut akan menentukan kehidupan rakyatnya. Dengan demikian
negara
yang
menganut
sistem
demokrasi
maka
pemerintahannya
diselenggarakan atas kehendak rakyatnya.
Pemerintahan
demokrasi
adalah
suatu
pemerintahan
yang
melaksanakan kehendak rakyat, akan tetapi kemudian ditafsirkan dengan suara
terbanyak dari rakyat banyak. Jadi tidak melaksanakan kehendak seluruh
rakyat, karena selalu mengalahkan kehendak golongan yang sedikit
anggotanya. Dalam pemerintahan demokrasi dijamin hak-hak kebebasan
setiap orang dalam suatu negara.
3
Ms Bakry Noor. Pendidikan Kewarganegaraan. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) h.
3
3
Demokrasi dapat dipandang sebagai suatu mekanisme dan cita-cita
hidup berkelompok sesuai kodrat manusia hidup bersama dengan manusia lain
yang disebut kerakyatan, yaitu bersama dengan rakyat banyak atau
masyarakat. Oleh karena itu, demokrasi adalah mementingkan atau
mengutamakan kehendak rakyat.
Demokrasi dapat dikatakan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat, yaitu adanya tuntutan atau dukungan dari rakyat sebagai
masukan, kemudian tuntutan itu dipertimbangkan dan dimusyawarahkan oleh
rakyat yang duduk di lembaga legeslatif sebagai proses konversi, dan hasilnya
berupa kebijaksanaan atau aturan untuk rakyat sebagai keluaran atau produk
untuk rakyat. Hasil keluaran dapat mempengaruhi tuntutan baru, jika tidak
sesuai dengan apa yang dituntut. Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk
rakyat digambarkan dalam bentuk diagram dibawah ini.
B. Sejarah Lahir dan Perkembangan Demokrasi
Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan
Negara dan hukum di Yunani Kuno dan dipraktekkan dalam kehidupan
bernegara antara abad 4 SM- 6 M. pada waktu itu, dilihat dari pelaksanaannya,
demokrasi yang dipraktekkan bersifat langsung( direct democracy), artinya
hak rakyat untuk membuat keputusan- keputusan politik dijalankan secara
langsung oleh seluruh warga Negara yang bertindak berdasarkan prosedur
mayoritas. Di Yunani Kuno, demokrasi hanya berlaku untuk warga Negara
yang resmi. Sedangkan penduduk yang terdiri dari budak, pedagang asing,
perempuan dan anak-anak tidak dapat menikmati hak demokrasi.4
Gagasan demokrasi yunani Kuno lenyap Dunia Barat ketika bangsa
Romawi dikalahkan oleh suku Eropa Barat dan Benua Eropa memasuki abad
pertengahan (600-1400). Walaupun begitu, ada sesuatu yang penting yang
menjadi tonggak baru berkenaan dengan demokrasi abad pertengahan, yaitu
lahirnya Magna Charta. Dari piagam tersebut, ada dua prinsip dasar: Pertama,
kekuasaan Raja harus dibatasi; Kedua, HAM lebih penting daripada
kedaulatan Raja.
4
, Miriam Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia. 1981) h.54.
4
Ada dua peristiwa penting yang mendorong timbulnya kembali
“demokrasi” yang sempat tenggelam pada abad pertengahan, yaitu terjadinya
Raissance dan Reformasi. Raissance adalah aliran yang menghidupkan
kembali minat pada sastra dan budaya Yunani Kuno, dasarnya adalah
kebebasan berpikir dan nertindak bagi manusia tanpa boleh ada orang lain
yang membatasi dengan ikatan-ikatan. Sedangkan Reformasi yang terjadi
adalah revolusi agama yang terjadi di Eropa Barat abad 16.
Dari dua peristiwa penting di atas, Eropa kemudian masuk ke dalam
Aufklarung (Abad Pemikiran) dan Rasionalisme yang mendorong mereka
untuk memerdekakan pikiran dari batas-batas yang ditentukan gereja untuk
mendasarkan pada pemikiran atau akal (rasio) yang pada gilirannya kebebasab
berpikir ini menimbulkan lahirnya pikiran tentang kebebasan politik.5
Dua filsuf besar yaitu John Locke (Inggris) dan Montesquieu
(Perancis) telah menyumbangkan gagasan mengenai pemerintahan demokrasi.
Menurut John Locke (1632-1704), hak-hak poitik rakyat mencakup hak hidup,
kebebasan dan hak memiliki (live, liberal, property). Sedangkan Montesquieu
(1689-1955) menjamin hak-hak politik menurut “Trias Politika”, yaitu suatu
system pemisahan kekuasaan dalam Negara ke dalam kekuasaan legislative,
eksekutif, dan yudikatif yang masing-masing harus dipegang organisai sendiri
yang merdeka. Akibat pemikiran tentang hak-hak politik rakyat dan
pemisahan kekuasaan, muncullah kembali ide demokrasi.
Antara tahun 1945 – 1949 negara Indonesia belum termasuk negara
demokrasi, namun peran partai politiklah yang sangat berpengaruh. Kemudian
di bawah naungan UUDS 1950, demokrasi Indonesia dikenal dengan nama
demokrasi liberal (1950 – 4 juli 1959). Di dalam demokrasi ini, partai politik
masih memegang peran penting dan bahkan menentukan hitam putihnya
perpolitikan Indonesia. Pada periode ini, sangat sulit memiliki pemerintahan
yang stabil dan berusia panjang karena sering terjadinya konflik antar partai
yang begitu parah. Demokrasi liberal diebut juga sebgai tatanan politik yang
mendekati ultrademokrasi yang menjurus pada anarkisme.
5
Miriam Budiardjo. Op.Cit. h. 55
5
Karena hal inilah, mendorong munculnya suatu sistem politik dengan
nama demokrasi terpimpin (1959 – 1969), suatu tatanan politik nasional yang
dibangun soekarno dengan seluruh daya imajinasinya. Demokrasi ini muncul
karena kekecewaannya terhadap praktik demokrasi liberal. Soekarno
(2004:85) “ Demokrasi Indonesia sejak jaman purbakala adalah demokrasi
terpimpin . . .”
Dalam kenyataanya, sistem baru itu telah menghancurkan demokrasi
itu sendiri. Tokoh masyumi Mohammad Natsir memberi reaksi sebagai
berikut : “ ... bahwa segala – galanya akan ada dalam demokrasi terpimpin itu,
kecuali demokrasi. Segala – galanya mungkin ada, kecuali kebebasan jiwa.
Segala – galanya mungkin pula ada, kecuali kehormatan dan martabat pribadi
manusia. Dalam istilah biasa, yang semacam itu kita namakan satu diktator
sewenang – wenang “.
Ujung demokrasi terpimpin adalah malapetaka nasional berupa
pemberontakan G30S ( Gerakan 30 September 1965 ) yang di otaki PKI yang
di dukung unsur – unsur merah dalam ABRI. Nasib kartu dari sistem itu
digambarkan Hatta “ seperti suatu rumah dari kartu”.
Diatas reruntuhan demokrasi yang kini kita kenal dengan nama
demokrasi pancasila (1965 – 1998) dibawah pemerintahan orde baru seabagai
antitesis terhada pemerintahan orde lama. Demokrasi terpimpin tidak saja
bangkrut secara politik namun secara ekonomi juga. 6
Demokrasi pancasila dalam orde ini menimbulkan berbagai retorika
yang tidak memberikan ruang bagi kehidupan berdemokrasi seperti peranan
ABRI yang terlalu dominan, campur tangan pemerintah dalam berbagai
urusan partai politik dan public, dan birokrasi dalam politik. Hal ini
menyebabkan runtuhnya orde baru dan munculnya jaman reformasi ( 1998 –
sekarang ) oleh B.J Habibie.7
6
Budiman.Suplemen Pendidikan Kewarganegaraan. (Prenada media; Jakarta. 2004) h.
85-88
7
Azra Azyumardi..Demokrasi Hak Asasi Manusia Masyarakat Madani.(Prenada Media;
Jakarta. 2003) h. 135
6
C. Macam-macam Demokrasi di Dunia
Secara umum demokrasi yang dipakai dalam suatu negara sangat
banyak macamnya. Jadi saya akan menyampaikan berdasarkan kategori
tertentu dalam pembagian demokrasi ini.
1. Demokrasi Rakyat
a. Demokrasi langsung dengan cara mengikutsertaan secara langsung
rakyat dalam prose pengambilan keputusan untuk menjalankan
pemrintahan.
b. Demokrasi perwakilan, rakyat mewakili hal demokrasinya kepada
wakil rakyat yang dipilih melalui pemilihan umum
c. Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari
rakyat; rakyat memilh wakilnya tetapi diawasi oleh rakyat melalui
referendum. Referendum wajib bertujuan meminta persetujuan rakyat
terhadap hal yang dianggap sangat penting dan mandasar, contoh:
perubahan UUD. Referendum tidak wajib, jika rancangan UU
diumumkan untuk mendapatkan usulan rakyat. Referendum konsultatif,
yaitu meminta persetujuan para ahli dalam menghadapi masalah.8
2. Demokrasi Sederhana
a. Gotong – royong dan musyawarah yaitu demokrasi yang terdapat di
desa-desa (di Indonesia); dengan diadakan pembicaraan sampai terjadi
kesepakatan.
b. Referendum,
dengan
pemungutan
suara
langsung
dengan
mengumpulkan rakyat di suatu tempat tertentu, ini hanya dapat
dilakukan dengan jumlah penduduk yang kecil. Referendum pertama
dilakukan di Swiaa dan Rusia.9
3. Demokrasi Barat
a. Demokrasi liberal yang dianut oleh Eropa Barat, AS; berdasarkan
kebebasan individu, oleh komunis disebut kapitalis karena dalam
8
Minto Rahayu..Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan Menghidupi Jati Diri. (PT.
Grafindo; Jakarta. 2007) h. 124
9
Ibid,
7
kemenangan sering dipengaruhi oleh uang/kapital untuk menguasai
opini publik.
b. Demokrasi kapitalis, kaum komunis membeli televisi, radio, pers.
Kendaraan bermotor, dan sbegainya untuk menggalang kekuatan dan
mempengaruhi opini masyarakat.10
4. Demokrasi Timur
a. Rusia; manusia dianggap sebagai alat/mesin yang dapat dibentuk
menjadi manusia sempurna ala penguasa, dengan jalan paksaan
b. Penguasalah yang berhak membenahi keadaan yang salah
c. Komunis menggangap demokrasi merekalah yang paling murni
padahal hanya terdapat satu partai, yang lain tidak boleh.11
5. Demokrasi Semu
a. Demokrasi terpimpin, yaitu demokrasi terdidik karena ada anggapan
ada jurang anatara penguasa dengan rakyat Indonesia pernah menganut
demokrasi ini.
b. Demokrasi tengah, fasisme dan nazisme di Italia dan Jerman masa
pemerintah Mussolini dan Hilter, terkenal dengan semboyan satunya
penguasa rakyat, artinya kalau penguasa berkata maka rakyat harus
ikut.12
6. Demokrasi pancasila
Merupakan demokrasi khas Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dan permusyawaratan rakyat/perwakilan. Terdapat dua
sistem pelaksanaanya, yaitu:
a. Demokrasi sistem parlementer, yang bercirikan : DPR lebih kuat
daripada pemerintah, menteri bertanggung jawab kepada DPR,
program kebijaksanaan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik
anggota parlemen, kedudukan kepala negara sebagai simbol.
10
Ibid, h. 125
Ibid
12
Ibid,
11
8
b. Demokrasi
sistem
presidensial
(pemisahan
kekuasaan)
yang
mempunyai ciri: negara dikepalai oleh presiadeb, kekuasaan eksekutif
presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih oleh rakyat
melalui badan perwakilan, menteri bertanggung jawab kepada
presiden, presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai
lembaga negara, dan tidak dapat saling membubarkan.13
D. Implementasi Nilai Demokrasi dan Musyawarah Mufakat di Indonesia
Mekanisme demokrasi Indonesia pada dasarnya adalah keseluruhan
langkah pelaksanaan pemerintahan rakyat yang dijiwai oleh Pancasila. Paham
yang dianut dalam sistem kenegaraan Indonesia adalah NKRI (United States
of Republic of Indonesia).berdasarkan UUD 1945 (amandemen), pembagian
kekuasaan di Indonesia ialah :
1. Majelis permusyawaratan rakyat (MPR) terdiri atas anggota dewan
perwakilan rakyat dan anggota dewan perwakilan daerah yang duipilih
melalui pilihan umum, semua keputusan ditetapkan dengan dengan suara
terbanyak.
2. Kekuasaan pemerintahan negara ; presiden RI mememgang kekuasaan
pemerintah menurut undang – undang, dalam melakukan tugas
kewajibannnya presiden dibantu oleh satu wakil presiden, presiden dan
wakil presiden dipilih dalam satu pasangan seacra langsung oleh rakyat.
Presiden dibantu oleh menteri – menteri negara.
3. Pemerintah daerah; NKRI dibagi atas daerah – daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap – tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur
dengan undang – undang (otonomi daerah).
4. Dewan perwakilan rakyat (DPR); angota DPR dipilih melalui pemilihan
umum, DPR memegang kekuasaan membentuk undang – undang,
rancangan undang – undang dibahas poleh DPR dan presiden untuk
mendapat persetujuan bersama dan disyahkan oleh presiden.
13
Ibid,
9
5. Dewan perwakilan daerah (DPD), yang dipilih dari setiap provinsi melalui
pilihan umum.
6. Badan pemeriksa keuangan (BPK), sebagai badan yang betanggung jawab
tentang keuangan negara yang bersifat bebas dan mandiri.
7. Kekuasaan kehakiman; yang terdiri atas Mahkamah Agung (MA) dan
Mahkamah Konstitusi (MK), MA bertugas mengadili, menguji peraturan
perundang – undangan dibawah undang – undang terhadap undang –
undang dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang –
undang. MK berwenang mengadili UUD 1945, memutuskan sengketa
kewenangan lembaga negara, memutuskan pembubaran partai politik, dan
memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum. Komisi Yudisial
(KY) bersifat mandiri, berwenang mengusulkan pengangkatan hakim
agung dan wewenang lain dalam rangka menjaga menegakkan
kehormatan, keluruhan martabat, serta perilaku hakim.
Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dalam Waktu 50 Tahun
a. Periode 1945-1949 dengan Undang-Undang 1945 seharusnya berlaku
demokrasi Pancasila, namun dalam penerapan berlaku demokrasi
Liberal.
b. Periode 1949-1950 dengan konstitusi RIS berlaku demokrasi liberal.
c. Periode 1950- 1959 UUDS 1950 berlaku demokrasi Liberal dengan
multi-Partai
d. Periode 1959-1965 dengan UUD 1945 seharusnya berlaku demokrasi
Pancasila
namun
yang
diterapkan
demokrasi
terpimpin
(
cenderung otoriter)
e. Periode
1966-1998 dengan
UUD
1945
berlaku
demokrasi
Pancasila (cenderung otoriter)
f. Periode 1998- sekarang UUD 1945, berlaku Demokrasi Pancasila
(cenderung ada perubahan menuju demokratisasi).14
14
Ibid, h.121
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi merupakan sebuah paham yang konsepnya seringkali
mengalami perubahan, baik dalam bentuk formalnya maupun dalam bentuk
substansial. Maka karena itulah demokrasi sering kali disebut konsep yang
evolutif dan dinamis.
Pada intinya demokrasi merupakan paham yang seringkali dipresepsikan
sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Maka karena
itulah demokrasi pun harus membawa kesejahtraan kepada rakyat. Secara
umum jenis-jenis demokrasi adalah demokrasi rakyat, sederhana, Barat, Timur,
semu, dan terakhir demokrasi yang di anut oleh Indonesia adalah demokrasi
Pancasila. Demokrasi pancasila merupakan demokrasi yang berlandaskan pada
pancasila dan UUD 1945, dalam demorasi terdapat dua sistem pelaksanaan
yaitu demokrasi sistem parlementer dan demokrasi sistem presidensial. Dalam
pandangan Islam demokrasi sama dengan musyawarah yang menjunjung tinggi
nilai perdamaian dan keadilan. Demokrasi di Indonesia saat ini sedang
mengalami perkembangan, contohnya saja kini pemilihan kepala Negara
dilakukan dengan pemilihan langsung oleh rakyat tidak lagi dengan hanya
perwakilan.
Demokrasi
di
Indonesia
yang
seiringnya
waktu
mengalami
perkambangan baik itu yang kita sadari maupun tidak, merupakan salah suatu
hal yang kita harapkan. Semoga suatu saat nanti demokrasi pancasila ini
membawa kesejahtraan yang menyeluruh tanpa ada diskriminasi pada wilayah
yang dapat menimbulkan disintegrasi masyarakat Indonesia.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam
bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun penulisan
makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Azyumardi, Azra.2003.Demokrasi Hak Asasi Manusia Masyarakat Madani.
Prenada Media; Jakarta.
Budiardjo, Miriam. 1981. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia.
Budiman.2004.Suplemen Pendidikan Kewarganegaraan.Prenada media; Jakarta.
Hasymi. 2011. Pendidikan Pancasila. Padang: Hayfa Press.
Noer, Deliar. 1983. Pengantar ke Pemikiran Politik. Jakarta: CV. Rajawali.
Noor Ms Bakry. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Rahayu, Minto.2007.Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan Menghidupi Jati
Diri. PT. Grafindo; Jakarta.
12