Makalah Filsafat Pancasila Pancasila Seb

MAKALAH
PENDIDIKAN PANCASILA
TENTANG
LEMBAGA NEGARA

Dosen Pembimbing :
Dr.H.Akmal, SH,M.Si

Disusun oleh
1. Mela Susrita

(14075035)

2. Alifah Mutasyadilla (1405043)
3. Tri Penatria

(14086433)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat , karunia
dan hidayahNya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas ini dapat
terselesaikan.Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad
SAW beserta para pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman.
Tugas yang diberi judul “LEMBAGA NEGARA” ini ialah suatu makalah
yang terbentuk dari hasil kerja sama kelompok dimana tugas ini merupakan
prasyarat dari aspek penilaian mata pelajaran pancasila.
Dalam penyelesain tugas ini , penulis banyak mengalami kesulitan ,
terutama disebabkan oleh kurang spesifiknya informasi yang didapatkan penulis
karena hanya mengandalkan pengamatan dilingkungan sekitar sebagai bahan
penyusun makalah.Pada akhirnya makalah ini dapat diselesaikan meskipun masih
terdapat banyak kekurangan.
Penyusunan makalah ini tak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua orang yang terkait dalm pembuatan makalah ini.

Padang, 25 Februari 2015

Penulis


i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................

i

DAFTAR ISI......................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Dasain ..................................................................................................

1

B. Dasolen ................................................................................................

1


C. Rumusan Masalah ................................................................................

1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lembaga Negara ................................................................

2

B. Konsep Lembaga Negara .....................................................................

2

C. Fungsi dan Tugas Dari Lembaga-Lembaga Negara ............................

4

D. Sejarah Perkembangan Lembaga Negara ............................................ 12
E. Prinsip – Prinsip Pembentukan Lembaga ............................................ 20

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 21
B. Saran .................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 22

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasain
Berdasarkan teori lembga negara adalah suatu lembga pemerintahan
yang dibuat khusus sesuai dengan fungsinya masing-masng dengan tujuan
agar negara tersebut bisa mencapai cita-cita yang dicita-citakan.
Dan pada kenyataan sekarang lembaga tersebut telah terbentuk walaupun
fungsinya belum bisa berjalan dengan seharusnya sesuai dengan yang
diinginkan.
B. Dasolen
Berdasarkan kenyataan yang kita ketahui di lapangan lembga negara
telah dibentuk sesuai dengan fungsi yang diinginkan.Tapi fungsinya tersebut
tidak berjalan seharusnya.Dapa kita contohkan dengan DPR misalnya ,banyak

anggota DPR yang terjerat kasus korupsi,padahal anggota DPR ditugaskan
untuk membuat dan menyusun UU bahkan sampai UU tentang korups
tersebut,tapi mereka menyelewengkan kekuasaannya.Dan hal itu bukan
terjadi pada DPR saja tetapi banyak terjadi kepada yang lain.
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian lembaga negara?
2. Bagaimana konsep Lembaga Negara?
3. Apa tujuan dan fungsi dari lembaga negara?
4. Apa prinsip dari lembaga negara?

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lembaga Negara
Lembaga Negara adalah lembaga pemerintahan atau "Civilizated
Organization" dimana lembaga tersebut dibuat oleh negara, dari negara, dan
untuk negara dimana bertujuan untuk membangun negara itu sendiri. Adapun
artinya adalah lembaga yang anggotanya terdiri dari beberapa negara dan
mempunyai fungsi menjaga kestabilan anggota-anggotanya dan menciptakan

suatu kerja sama regional antar negara anggota baik bilateral dan multiteral
sehingga tercipta hubungan simbiosis mutualisme antar negara anggota.
Adapun juga Pengertian dan Jenis-jenis Lembaga Negara, misalkan
Negara Indonesia, Negara Indonesia adalah negara hukum (rechstaat) dengan
sistem pemerintahan demokrasi. Negara Indonesia bukan negara kekuasaan
(machstaat) di bawah satu tangan seorang penguasa. Karena itu dalam sistem
pemerintahan, segala macam kekuasaan negara diatur dalam ketentuanketentuan hukum (undang-undang). Kekuasaan negara juga dijalankan oleh
lembaga-lembaga dengan tata aturan tertentu.. Lembaga negara terbagi dalam
beberapa macam dan mempunyai tugas masing-masing antara lain.
B. Konsep Lembaga Negara
Konsp lembaga negara meliputi dari tugasnya secara umum,yaitu:
1. Menjaga kestabilan atau stabilitaskeamanan, politik, hukum, HAM, dan
budaya.
2. Menciptakan suatu lingkungan yang kondusif, aman, dan harmonis.
3. Menjadi badan penghubung antara negara dan rakyatnya.
4. Menjadi sumber insipirator dan aspirator rakyat.
5. Memberantas tindak pidana korupsi, kolusi, maupun nepotisme.
6. Membantu menjalankan roda pemerintahan negara.

2


Dalam Negeri
1. DPR atau dewan perwakilan rakyat bertugas membentuk undang-undang
untuk menampung segala usulan dari rakyat.
2. MPR Majelis permusyawaratan rakyat yang bertugas mengatur susunan

amandemen / UUD 1945.
3. TNI Tentara Nasional Indonesia bertugas untuk mengatur keamanan dan

stabilitas negara.
4. PN Pengadilan negeri bertugas untuk menghukum atau mengadili masalah

masalah yang berkaitan dengan hukum perdata maupun hukum pidana.
5. KPK Komisi pemberantasan korupsi bertugas untuk memberantas para

pelaku yang melakukan tindak pidana korupsi.
6. BPK Badan Pemeriksa Keuangan bertugas untuk memeriksauang Negara.

Contoh lembaga negara-negara adalah:
1. PBB Perserikatan bangsa-bangsa terdiri dari banyak negara di seluruh


dunia dan berfungsi menjaga kestabilan politik, ekonomi, pangan, dan
keamanan di seluruh dunia.
2. NATO Terdiri dari negara-negara maju yakni gabungan antara negara-

negara eropa seperti Italia, Perancis, Inggris dan Jerman dengan Amerika
Serikat bertugas menjaga keamanan dan meningkatkan hubungan kerja
sama regional antar Amerika-Eropa. Dalam kenyataannya lebih bertugas
menjaga keamanan di seluruh dunia atau bisa disebut juga "polisi dunia".
3. ASEAN Association of South East Asia Nation adalah badan/lembaga

negara-negara yang beranggotakan negara-negara di Asia Tenggara yang
bertugas menjaga dan meningkatkan hubungan dan keharmonisan baik di
bidang politik, sosial, budaya, maupun ekonomi.

Persoalan yang terjadi tentang lembaga negara

3

1. Seringkali lembaga negara disalahartikan sebagai alat politik dan militer

salah satu contohnya NATO. NATO dijadikan dalih Uni Eropa dan
Amerika sebagai alat militer untuk menyerang negara-negara Timur
Tengah

guna

memonopoli

minyaknya.

Namun

begitu,

NATO

mempunyai peran yang besar karena juga menjaga stabilitas ekonomi
dunia.
2. Ada juga jika terjadi suatu peperangan atau pertikaian dan konflik maka
negara anggota suatu lembaga negara negara akan dibela sedangkan yang

bukan akan dimusuhi atau dikenai sanksi.
3. Seringkali PBB bukan menjadi perserikatan bangsa-bangsa akan tetapi
Amerika justru yang lebih mendominasi (karena Amerika merupakan
salah satu pendiri PBB dan penyokong dana PBB), oleh karena itu
Amerika bebas untuk melakukan intervensi kepada negara-negara yang
sedang terjadi pertikaian dan bebas untuk menjatuhkan sanksi atau
menyerang negara-negara yang dianggap membangkang/keluar dari jalur
PBB.
C. Fungsi dan Tugas Dari Lembaga-Lembaga Negara
Sebagai negara demokrasi, pemerintahan Indonesia menerapkan
teori trias politika. Trias politika adalah pembagian kekuasaan pemerintahan
menjadi tiga bidang yang memiliki kedudukan sejajar. Ketiga bidang tersebut
yaitu :
1. Legislatif

bertugas

membuat

undang


undang. Bidang

legislatif

adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
2. Eksekutif bertugas

menerapkan

atau

melaksanakan undang-undang.

Bidang eksekutif adalah presiden dan wakil presiden beserta menterimenteri yang membantunya.
3. Yudikatif bertugas mempertahankan pelaksanaan undang-undang. Adapun
unsur yudikatif terdiri atas Mahkamah Agung(MA) dan Mahkamah
Konstitusi (MK).

4

Lembaga-lembaga negara Indonesia diposisikan sesuai dengan
ketiga unsur di depan. Selain lembaga tersebut masih ada lembaga yang lain.
Lembaga tersebut antara lain Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR),
Komisi Yudisial (KY), dan Mahkamah Konstitusi (MK).
Lembaga-lembaga

negara

seperti

Komisi

Yudisial (KY)

dan

Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga baru. Selain itu amandemen UUD
1945

juga

menghapuskan

Dewan

Pertimbangan

Agung

(DPA).

Sebagai penggantinya, Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang
bertugas memberi nasihat dan pertimbangan pada Presiden.
Berikut adalah nama lembaga-lembaga negara hasil amandemen
UUD'45, fungsi, tugas dan wewenangnya.
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang
dipilih melalui pemilihan umum untuk masa jabatan selama lima tahun
dan berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan
sumpah/janji yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang
paripurna MPR. Sebelum UUD 1945 diamandemen, MPR berkedudukan
sebagai lembaga tertinggi negara. Namun, setelah UUD 1945 istilah
lembaga tertinggi negara tidak ada yang ada hanya lembaga negara.
Dengan demikian, sesuai dengan UUD 1945 yang telah diamandemen
maka MPR termasuk lembaga negara.
Sesuai dengan Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945 MPR amandemen
mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
1. mengubah dan menetapkan undang-undang dasar;
2. melantik presiden dan wakil presiden;
3. memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya
menurut undang-undang dasar.
MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota
negara. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, anggota MPR
mempunyai hak berikut ini:

5

1. mengajukan usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar;
2. menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan;
3. memilih dan dipilih;
4. membela diri;
5. imunitas;
6. protokoler;
7. keuangan dan administratif.
Anggota MPR mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1. mengamalkan Pancasila;
2. melaksanakan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan;
3. menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
kerukunan nasional;
4. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi,
kelompok, dan golongan;
5. melaksanakan peranan sebagi wakil rakyat dan wakil daerah.
2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan
sebagai lembaga negara. Anggota DPR berasal dari anggota partai politik
peserta pemilu yang dipilih berdasarkan hasil pemilu. DPR berkedudukan
di tingkat pusat, sedangkan yang berada di tingkat provinsi disebut
DPRD provinsi dan yang berada di kabupaten/kota disebut DPRD
kabupaten/kota.
Berdasarkan UU Pemilu N0. 10 Tahun 2008 ditetapkan sebagai
berikut:
a. jumlah anggota DPR sebanyak 560 orang;
b. jumlah anggota DPRD provinsi sekurang-kurangnya 35 orang dan
sebanyak- banyak 100 orang;
c. jumlah anggota DPRD kabupaten/kota sedikitnya 20 orang dan
sebanyak- banyaknya 50 orang.

6

Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presiden.
Anggota DPR berdomisili di ibu kota negara. Masa jabatan anggota DPR
adalah lima tahun dan berakhir pada saat anggota DPR yang baru
mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung
dalam sidang paripurna DPR.
Lembaga negara DPR mempunyai fungsi berikut ini :
1. Fungsi legislasi, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga pembuat
undang-undang.
2. Fungsi anggaran, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga yang
berhak untuk menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN).
3. Fungsi pengawasan, artinya DPR sebagai lembaga yang melakukan
pengawasan terhadap pemerintahan yang menjalankan undangundang.
DPR sebagai lembaga negara mempunyai hak-hak, antara lain
sebagai berikut.
1. Hak interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada
pemerintah mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan
strategis serta berdampak luas bagi kehidupan masyarakat.
2. Hak angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap
suatu kebijakan tertentu pemerintah yang diduga bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan.
3. Hak menyatakan pendapat adalah hak DR untuk menyatakan
pendapat terhadap kebijakan pemerintah mengenai kejadian yang
luar biasa yang terdapat di dalam negeri disertai dengan rekomendasi
penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak
interpelasi dan hak angket. Untuk memudahkan tugas anggota DPR
maka dibentuk komisi-komisi yang bekerja sama dengan pemerintah
sebagai mitra kerja.

7

3. Dewan Perwakilan Daerah
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merupakan lembaga negara
baru yang sebelumnya tidak ada. DPD merupakan lembaga perwakilan
daerah yang berkedudukan sebagai lembaga negara. DPD terdiri atas
wakil-wakil dari provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum.
Jumlah anggota DPD dari setiap provinsi tidak sama, tetapi ditetapkan
sebanyak-banyaknya empat orang. Jumlah seluruh anggota DPD tidak
lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR. Keanggotaan DPD diresmikan
dengan keputusan presiden. Anggota DPD berdomisili di daerah
pemilihannya, tetapi selama bersidang bertempat tinggal di ibu kota
Republik Indonesia. Masa jabatan anggota DPD adalah lima tahun.
Sesuai dengan Pasal 22 D UUD 1945 maka kewenangan DPD,
antara lain sebagai berikut.
Dapat mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR yang
berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah,
pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan
keuangan pusat dan daerah.
a. Ikut merancang undang-undang yang berkaitan dengan otonomi
daerah,

hubungan

pusat

dengan

daerah,

pembentukan

dan

pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya
alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan
pusat dan daerah.
b. Dapat memberi pertimbangan kepada DPR yang berkaitan dengan
rancangan undang-undang, RAPBN, pajak, pendidikan, dan agama.
c. Dapat melakukan pengawasan yang berkaitan dengan pelaksanaan
undang-undang otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah,
pembentukan

dan

pemekaran

serta

penggabungan

daerah,

pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
perimbangan keuangan pusat dengan daerah, pajak, pendidikan, dan
agama.

8

4. Presiden dan Wakil Presiden
Presiden adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan
eksekutif yaitu presiden mempunyai kekuasaan untuk menjalankan
pemerintahan.

Presiden

mempunyai

kedudukan

sebagai

kepala

pemerintahan dan sekaligus sebagai kepala negara. Sebelum adanya
amandemen UUD 1945, presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR,
tetapi setelah amandemen UUD1945 presiden dan wakil presiden dipilih
secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Presiden dan wakil
presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat
dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan. Presiden dan wakil
presiden sebelum menjalankan tugasnya bersumpah atau mengucapkan
janji dan dilantik oleh ketua MPR dalam sidang MPR. Setelah dilantik,
presiden dan wakil presiden menjalankan pemerintahan sesuai dengan
program

yang

telah

ditetapkan

sendiri.

Dalam

menjalankan

pemerintahan, presiden dan wakil presiden tidak boleh bertentangan
dengan UUD 1945. Presiden dan wakil presiden menjalankan
pemerintahan sesuai dengan tujuan negara yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945.
Sebagai seorang kepala negara, menurut Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Presiden mempunyai
wewenang sebagai berikut:
a. membuat perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat.
b. mengangkat duta dan konsul. Duta adalah perwakilan negara
Indonesia di negara sahabat. Duta bertugas di kedutaan besar yang
ditempatkan di ibu kota negara sahabat itu. Sedangkan konsul adalah
lembaga yang mewakili negara Indonesia di kota tertentu di bawah
kedutaan besar kita.
c. menerima duta dari negara lain

9

d. memberi gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan lainnya kepada warga
negara Indonesia atau warga negara asing yang telah berjasa
mengharumkan nama baik Indonesia.
Sebagai seorang kepala pemerintahan, presiden mempunyai
kekuasaan tertinggi untuk menyelenggarakan pemerintahan negara
Indonesia. Wewenang, hak dan kewajiban Presiden sebagai kepala
pemerintahan, diantaranya:
a. Memegang kekuasaan pemerintah menurut Undang-Undang Dasar
b. Berhak mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada DPR
c. Menetapkan peraturan pemerintah
d. Memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala
Undang- Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta
berbakti kepada Nusa dan Bangsa
e. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung. Grasi adalah pengampunan yang diberikan oleh
kepala negara kepada orang yang dijatuhi hukuman. Sedangkan
rehabilitasi adalah pemulihan nama baik atau kehormatan seseorang
yang telah dituduh secara tidak sah atau dilanggar kehormatannya.
f. memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan
DPR. Amnesti adalah pengampunan atau pengurangan hukuman yang
diberikan oleh negara kepada tahanan-tahanan, terutama tahanan
politik. Sedangkan abolisi adalah pembatalan tuntutan pidana.
Selain sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, seorang
presiden juga merupakan panglima tertinggi angkatan perang. Dalam
kedudukannya seperti ini, presiden mempunyai wewenang sebagai
berikut:
a. menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan
negara lain dengan persetujuan DPR
b. membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR
c. menyatakan keadaan bahaya

10

5. Mahkamah Agung
Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang memegang
kekuasaan kehakiman. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan
yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan. Mahkamah Agung adalah pengadilan tertinggi di
negara kita. Perlu diketahui bahwa peradilan di Indonesia dapat
dibedakan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan
peradilan tata usaha negara (PTUN).
Kewajiban dan wewenang Mahkamah Agung, antara lain sebagai
berikut:
a. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundangundangan di bawah undang-undang terhadap undangundang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh
undang-undang;
b. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi;
c. memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberi grasi dan
rehabilitasi.
6. Mahkamah Konstitusi
Keberadaan Mahkamah Konstitusi diatur dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang
Republik

Indonesia

Nomor 24 tahun

2003 tentang

Mahkamah

Konstitusi. Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat
pertama dan terakhir yangputusannya bersifat final untuk:
Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat
DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga
7. Komisi Yudisial
Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang mempunyai
wewenang berikut ini:
a. mengusulkan pengangkatan hakim agung;

11

b. menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta
perilaku hakim
Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan
pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian
yang tidak tercela. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan
oleh presiden dengan persetujuan DPR. Anggota Komisi Yudisial terdiri
atas seorang ketua merangkap anggota, seorang wakil ketua merangkap
anggota, dan tujuh orang anggota. Masa jabatan anggota Komisi Yudisial
lima tahun.
8. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Kedudukan BPK sejajar dengan lembaga negara lainnya. Untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan
satu Badan Pemeriksan Keuangan yang bebas dan mandiri. Jadi, tugas
BPK adalah memeriksa pengelolaan keuangan negara.
Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan
DPRD sesuai dengan kewenangannya. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 23
F maka anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD dan diresmikan oleh presiden. BPK
berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakilan di
setiap provinsi.
D. Sejarah Perkembangan Lembaga Negara
Lembaga-Lembaga Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen
Sejak memasuki era reformasi, negara Indonesia memang banyak mengalami
perkembangan-perkembangan baru. Salah satu dari perubahan tersebut adalah
amandemen terhadap UUD 1945. Amandemen artinya perubahan. Hingga
sekarang UUD 1945 sudah empat kali mengalami amandemen.
Siapa yang mengamandemen UUD 1945 itu? Tidak lain adalah sidang
MPR. Dengan amandemen terhadap UUD 1945 itu, lembaga-lembaga negara

12

juga mengalami beberapa perkembangan. Sebagai contoh, ada nama-nama
lembaga negara yang baru.
Apa saja lembaga-lembaga negara menurut UUD 1945 hasil
amandemen? Adalah perubahan-perubahan itu terjadi?
1. MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)
MPR adalah majelis (tertinggi) yang merupakan penjelmaan dari
seluruh rakyat Indonesia. Karena merupakan sebuah majelis, maka
kekuasaan MPR, kewenangan- kewenangan MPR baru muncul ketika
semua anggota-anggotanya berkumpul dan bersidang (dalam majelis).
Sidang MPR ini paling sedikit sekali dalam lima tahun.
Siapa saja anggota MPR? Menurut UUD 1945 hasil amandemen,
anggota MPR terdiri seluruh anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
dan DPD (Dewan Perwakilan Daerah) yang dipilih rakyat melalui Pemilu.
Jumlah anggota DPR menurut ketentuan ada 550 orang. Sedang anggota
DPD di setiap provinsi ada 4 orang, dan tidak lebih dari 1/2 anggota DPR.
Ketentuan tentang keanggotaan MPR ini diatur dalam UU No. 23 Tahun
2003 tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
Apa saja wewenang MPR? Menurut UUD 1945 hasil amandemen
wewenang MPR adalah sebagai berikut.
a. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.
b. Melantik presiden dan/wakil presiden.
c. Memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya
menurut Undang-Undang Dasar.
Masa jabatan anggota MPR dalam satu periode adalah lima tahun.
2. DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
Kedudukan DPR sebagai lembaga negara diatur dalam Bab VII
pasal 19 UU 1945 hasil amandemen. Keanggotaan DPR seperti sudah
disinggung di depan, berasal dari partai politik yang dipilih melalui Pemilu
setiap lima tahun sekali.
Selain DPR, ada pula DPRD. Adakah perbedaannya? Ada, yakni
DPR berkedudukan di ibu kota. Anggota DPR secara otomatis juga

13

menjadi anggota MPR. Sementara itu DPRD berkedudukan di provinsi dan
kabupaten/kota.
a. Tugas/Wewenang dan Hak-hak DPR
Secara umum tugas/wewenang DPR memegang kekuasaan
legislatif, artinya sebagai pemegang kekuasaan membentuk undangundang (pasal 20 A UUD 1945). Lebih jelasnya tentang tugas/wewenang
DPR terdapat dalam 3 fungsi penting sebagai berikut.
1) Fungsi legislatif, yakni DPR sebagai pembuat undang-undang
bersama presiden.
2) Fungsi anggaran, yakni DPR sebagai pemegang kekuasaan
menetapkan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) yang
diajukan Presiden.
3) Fungsi

pengawasan,

yakni

DPR

mengawasi

jalannya

pemerintahannya.
Selain tugas/kewenangan tadi, anggota-anggota DPR juga memiliki
hak-hak penting (Pasal 20A UUD 1945). Hak-hak yang dimaksud adalah
sebagaimana berikut.
1) Hak Interpelasi: Yakni hak untuk meminta keterangan kepada
presiden.
2) Hak Angket: Yakni hak untuk mengadakan penyelidikan atas suatu
kebijakan pemerintah/ presiden.
3) Hak Inisiatif: Yakni hak untuk mengajukan rancangan undangundang kepada pemerintah/ presiden.
4) Hak Amandemen: Yakni hak untuk menilai atau mengadakan
perubahan atas RUU (Rancangan Undang-Undang).
5) Hak Budget: Yakni hak untuk mengajukan RAPBN (Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
6) Hak Petisi: Yakni hak untuk mengajukan pertanyaan atas kebijakan
pemerintah/presiden.

14

b. Persidangan DPR
Menurut pasal 19 ayat 2 UUD 1945 hasil amandemen, sidang DPR
paling sedikit adalah sekali dalam satu tahun. Tentu saja hal itu terjadi jika
tidak adahal-hal penting yang memaksa, atau keadaan pemerintahan
berjalan normal. Jika ada hal-hal yang memaksa, misalnya presiden
melanggar undang-undang dan mengkhianati negara, maka DPR dapat
mengadakan sidang sewaktu-waktu.
3. Presiden dan Wakil Presiden
Menurut Bab III pasal 4 UUD 1945, Presiden adalah pemegang
kekuasaan tertinggi pemerintahan. Selanjutnya dalam melaksanakan
tugasnya sebagai kepala pemerintahan, presiden dibantu oleh seorang
Wakil Presiden. Presiden dan Wakil Presiden diajukan oleh partai politik
atau gabungan partai politik, dan dipilih secara langsung oleh rakyat
melalui Pemilu (lihat kembali pada pembahasan tentang Pemilu).
a. Presiden
Masa jabatan Presiden (juga Wakil Presiden) adalah lima tahun,
dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk jabatan yang sama dalam satu
masa jabatan saja (pasal 7 UUD 1945 hasil amendemen). Kedudukan
presiden meliputi dua macam, yakni 1) sebagai kepala negara dan 2)
sebagai kepala pemerintahan.
1) Presiden sebagai Kepala Negara
Sebagai kepala negara, Presiden mempunyai wewenang dan kekuasaan
sebagai berikut.
 Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan
Laut, dan Angkatan Udara (pasal 10 UUD 1945).
 Menyatakan perang, membuat perjanjian dan perdamaian dengan
negara lain dengan persetujuan DPR (pasal 11 UUD 1945).
 Menyatakan negara dalam keadaan bahaya (pasal 12 UUD 1945).
 Mengangkat duta dan konsul.
 Memberi grasi, amnesti, dan rehabilitasi.
 Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan.
15

2) Presiden sebagai Kepala Pemerintahan
Sebagai kepala pemerintahan Presiden mempunyai wewenang dan
kekuasaan sebagai berikut.
 Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.
 Mengajukan RUU (Rancangan Undang-Undang) kepada DPR.
 Menetapkan PP (Peraturan Pemerintah) untuk menjalankan
undang-undang.
 Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri.
Pemberhentikan Presiden/Wakil Presiden Menurut pasal 7A,
Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya dapat
diberhentikan oleh MPR atas usulan DPR, jika terbukti melakukan
pelanggaran hukum berat berupa :
 Pengkhianatan terhadap negara
 Melakukan korupsi, penyuapan, atau tindak pidana berat yang lain
 Melakukan perbuatan tercela
 Terbukti tidak lagi mampu melaksanakan tugasnya sebagai
Presiden/Wakil Presiden
Sebelum diajukan ke MPR, usulan DPR tentang pemberhentian Presiden/
Wakil Presiden harus lebih dulu diajukan kepada Mahkamah Konstitusi,
untuk diperiksa, diadili serta diputuskannya.
b. Wakil Presiden
Karena dalam praktiknya dipilih melalui Pemilu dalam satu paket
dengan Presiden, maka kedudukan Wakil Presiden tentunya bukan
lembaga yang berdiri sendiri. Seperti sudah disinggung, Wakil Presiden
adalah pembantu Presiden. Namun demikian kedudukan Wakil Presiden
adalah strategis. Mengapa? Tidak lain karena dalam keadaan-keadaan
tertentu ia dapat menggantikan kedudukan Presiden. Pasal 8 ayat 1 UUD
1945 hasil amandemen menyatakan : ”apabila Presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa

16

jabatannya, ia digantikan oleh Wakil Presiden sampai habis masa
jabatannya.”
4. Kementerian Negara
Menteri-menteri negara adalah pembantu-pembantu Presiden (Bab
V pasal 17 UUD 1945). Para menteri itu duduk dalam kabinet yang
dibentuk oleh Presiden. Kita tahu, seorang Presiden tidak mungkin dapat
mengatasi segala bidang yang dibutuhkan dalam kehidupan kenegaraan.
Oleh karena itu dalam kerjanya ia dibantu oleh para menteri-menteri itu.
Mereka para menteri itu ada yang memimpin sebuah departemen
ada juga yang tidak memimpin departemen. Menteri dalam negeri, Menteri
Luar Negeri, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, misalnya, adalah
contoh-contoh dari menteri-menteri yang memimpin sebuah departemen.
Sementara menteri-menteri seperti kepariwisataan, lingkungan hidup,
kesekretariatan negara/kabinet, misalnya merupakan contoh dari menterimenteri yang tidak memimpin departemen.
Jumlah menteri-menteri yang duduk dalam kabinet tentu saja
merupakan bagian dari kewenangan serta hak prerogatif (hak khusus)
Presiden.

Semua

disesuaikan

dengan

tingkat

tuntutan-tuntutan

perkembangan yang dihadapi.
5. DPD (Dewan Perwakilan Daerah)
DPD (Dewan Perwakilan Daerah) merupakan lembaga yang baru
dalam sistem ketatanegaraan RI. Sebelumnya lembaga ini tidak ada.
Setelah UUD 1945 mengalami amandemen lembaga ini tercantum, yakni
dalam Bab VII pasal 22 C dan pasal 22 D.
Anggota DPD ada dalam setiap provinsi, dipilih langsung oleh
rakyat melalui Pemilu (lihat kembali Bab Pemilu). Anggota DPD ini
bukan berasal dari partai politik, melainkan dari organisasi-organisasi
kemasyarakatan. Menurut pasal 22 D UUD 1945, DPD memiliki tugas dan
wewenang sebagai berikut.
 Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR yang berkaitan
dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan,

17

pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya
alam atau sumber ekonomi lainnya, juga yang berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat daerah.
 Memberi pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang
APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, dan agama.
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan mengenai hal-hal di
atas tadi, serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR
untuk ditindaklanjuti. DPD ini bersidang sedikitnya sekali dalam
setahun.
6. BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)
BPK merupakan lembaga pemeriksa keuangan yang bersifat
mandiri. Artinya dalam menjalankan tugasnya badan ini terlepas dari
pengaruh pemerintah. Tugas BPK adalah memeriksa pengelolaan
keuangan dan bertanggung jawab tentang keuangan negara. Anggota BPK
dipilih oleh DPR dengan memerhatikan pertimbangan-pertimbangan dari
DPD. Hasil kerja dari BPK ini diserahkan kepada DPR, DPD, juga DPRD
sesuai dengan kewenangannya. Badan ini berdomisili di ibu kota negara,
dan memiliki perwakilan di setiap provinsi. Lembaga ini juga dikenal
sebagai lembaga eksaminatif
7. MA (Mahkamah Agung)
MA (Mahkamah Agung) merupakan salah satu pemegang
kekuasaan kehakiman (Bab IX pasal 24 ayat 2). Keberadaan lembaga ini
sebagai pengadilan negara tertinggi dari semua lingkungan peradilan.
Mengapa MA disebut sebagai lembaga tertinggi? Tidak lain karena
merupakan lembaga peradilan tingkat terakhir. Jika misalnya seseorang
berpekara di peradilan pertama (Pengadilan Negeri) kurang puas terhadap
keputusan yang diperoleh, maka ia akan naik banding ke peradilan di
atasnya lagi (Pengadilan Banding). Jika masih kurang, maka ia dapat
mengajukan lagi ke peradilan MA ini.

18

MA diketuai oleh seorang Hakim Agung dibantu oleh hakimhakim agung. Menurut UU No. 5 Tahun 2004 tentang perubahan atas UU
No. 5 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. Jumlah Hakim Agung
paling banyak 60 orang. Adapun Hakim Agung merupakan pejabat tinggi
negara setingkat menteri negara yang diangkat oleh Presiden atas usul
DPR. Hakim Agung yang diusulkan oleh DPR tersebut berasal dari usulan
Komisi Yudisial. (akan dibahas dalam uraian berikutnya).
8. MK (Mahkamah Konstitusi)
MK (Mahkamah Konstitusi) merupakan pemegang kekuasaan
kehakiman sesudah MA (Bab IX pasal 24 ayat 2). Lembaga negara ini
termasuk baru. Lembaga ini mempunyai wewenang mengadili pada
tingkat pertama dan terakhir serta putusannya bersifat final untuk :
 menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar,
 memutus sengketa kewenangan,
 memutus perselisihan hasil Pemilu, dan
 memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan terhadap
Presiden/Wakil Presiden terhadap UUD.
MK memiliki 9 hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden.
Masing-masing hakim tersebut terdiri atas : 3 orang diajukan oleh MA, 3
orang diajukan oleh DPR, dan 3 orang diajukan oleh Presiden.
9. KY (Komisi Yudisial)
Seperti MK, KY (Komisi Yudisial) juga merupakan lembaga
negara yang termasuk baru. Sebagaimana terdapat dalam UU No. 22
Tahun 2004, lembaga ini dibentuk untuk mengawasi perilaku para hakim.
Selain itu lembaga ini dibentuk untuk mengawasi praktik kotor
penyelenggaraan/proses peradilan. Lembaga ini juga punya kewenangan
mengusulkan calon Hakim Agung.
Dalam UUD 1945 hasil amandemen, kedudukan KY ini diatur
dalam pasal 24 B. Lembaga ini bersifat mandiri, yang keberadaannya
dibentuk dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR.

19

Adanya komisi ini, diharapkan penyelenggaraan peradilan terhindar dari
praktik-praktik kotor.
E. Prinsip – Prinsip Pembentukan Lembaga
1. Prinsip konstitusionalisme, yaitu gagasan yang menghendaki agar
kekuasaan para pemimpin dan badan – badan pemerintahan yang ada
dibatasi. Pembatasan tersebut dapat diperkuat sehingga mennjadi suatu
mekanisme atau prosedur yang tetap sehingga hak – hak warga Negara
terjamin dan demokrasi dapat terjaga.
2. Prinsip checks dan balance (mengawasi dan mengimbangi) yang menjadi
roh pembangunan dan pengembangan demokrasi.Untuk itu pembentukan
organ kelembagaan Negara harus bertolak dari kerangka dasar system
UUD 1945 yang mengarah ke separation of power (pemisahan kekuasaan).
3. Prinsip Integrasi,dalam arti bahwa pembentukan lembaga Negara tidak
bisa dilakukan secara parsial, keberadaannya

harus dikaitkan dengan

lembaga lain yang telah ada dan eksis.Pembentukan lembaga Negara harus
disusun sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan proses yang
saling mengisi dan memperkuat, serta harus jelas kepada siapa lembaga
tersebut harus bertanggungjawab.
4. .Prinsip kemanfaatan bagi masyarakat,yaitu pembentukan lembaga Negara
bertujuan untuk memenuhi kesejahteraan warganya dan menjamin hak –
hak dasar yang dijamin konstitusi.

20

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Lembaga Negara
Secara sederhana lembaga negara adalah badan-badan yang
membentuk sistem dan menjalankan pemerintahan negara. Kita tahu,
dalam suatu negara modern terdapat pembuat peraturan-peraturan
(undang-undang). Dalam negara modern juga ada kepala negara yang
menjalankan pemerintahan. Tentu dalam negara modern ada pula yang
mengadili ketika terjadi berbagai macam bentuk pelanggaran negara. Nah,
yang membuat peraturan-peraturan yang menjalankan pemerintahan, dan
yang mengadili pelanggaran-pelanggaran tersebut biasanya dijalankan
lembaga-lembaga negara.
2. Jenis-jenis Lembaga Negara
Apa saja jenis-jenis lembaga negara itu? Dalam negara yang
bersistem demokrasi paling tidak ada tiga macam lembaga kekuasaan.
Masing-masing adalah
a. Kekuasaan legislatif (pembuat undang-undang),
b. Kekuasaan

eksekutif

(yang

menjalankan

undang-

undang/

pemerintahan),
c. Kekuasaan yudikatif (yang mengadili atas terjadinya pelanggaranpelanggaran undang-undang)
B. Saran
Saran kami sebagai penulis hendaknya lembga-lembaga negara itu
bekerja semaksimal mungkin sesuai dengan fungsi dan tugasnya agar

21

stabilitas negara berjalan lancar,serta negara bisa mencapai cita-cita yang
diinginkannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://irfanlanggo.blogspot.com/2009/11/pengertian-lembaga-negara.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:Perubahan_terbaru
http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/04/lembaga-lembaga-negara-fungsidan.html
http://alisarjunip.blogspot.com/2014/05/makalah-tentang-lembaga-negara.html

22