ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN DI KAWASAN LINDUNG DAS SAMIN UNTUK MITIGASI BENCANA LONGSOR DAN BANJIR (The Analysis of Agricultural Land Use in Protected Areas Watershed Samin for Landslide and Flood Disaster Mitigation) R. Sudaryanto Jurusan Ilm
fungsinya maka penggunaan lahan yang diperbolehkan pada kawasan lindung
RI No. 26 Tahun 2007 menyebutkan bahwa kawasan lindung adalah kawasan yang
ditetapkan dengan fungsi melindungi kelestarian lingkungan hidup mencakup sumberdaya
alam dan sumberdaya buatan” .
Fungsi utama kawasan lindung adalah sebagai perlindungan
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan
erosi, dan memelihara kesuburan tanah. Fungsi kawasan lindung ini selain
melindungi kawasan setempat juga memberikan perlindungan kawasan di bawahnya
(Departemen Kehutanan, 1997). Berdasarkan
adalah pengolahan lahan dengan tanpa olah tanah (zero tillage) dan dilarang melakukan
itu, kebijakan konservasi tanah perlu diintegrasikan dengan kebijakan pangan dan pertanian
penebangan vegetasi hutan. (Nugraha,
dkk., 2006). Kawasan
penyangga adalah kawasan yang ditetapkan
untuk menopang
keberadaan kawasan lindung sehingga fungsi lindungnya
tetap terjaga.(Nugraha, dkk., 2006). Kawasan penyangga ini merupakan batas
antara kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Penggunaan
lahan yang
diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun
secara keseluruhan. UU
dari usaha taninya tidak terpengaruh oleh erosi yang terjadi. Oleh karena
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7(1) 2010
Persoalan sedimentasi, penurunan muka air
41 ANALISIS
PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN DI KAWASAN LINDUNG DAS SAMIN UNTUK MITIGASI BENCANA LONGSOR DAN BANJIR
(The Analysis of Agricultural Land Use in Protected Areas Watershed Samin
forLandslide and Flood Disaster Mitigation)
R.
Sudaryanto
Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 57126
ABSTRACT
This study aims to analyze the protected areas Samin watershed which use for agriculture. Research done by interpretation of the Rupa Bumi Indonesian Map, Aerial Photos and Google
Earth, continued by the field observation. From this study were concluded that the protected
area with slope > 45% majority have used by agriculture, while the soil is dominated by Alfisol
andAndisol,which have easily eroded and prone to landslides. Most of local protected areas
(rivers basin) had disfunction and it is dominated by Entisol.The mentioned cause Samin
watershed gristle of floods, dryness dan landslide disaster. Suggested to the local government to consider the revitalization of the protected areas Samin watershed.
Keywords: agriculture, disaster mitigation, flood, landslide, Samin Watershed PENDAHULUAN
suatu waduk atau danau serta maraknya kejadian bencana alam akhir‐akhir ini, seperti longsor,
mudah tererosi akan enggan untuk mengadopsi teknologi konservasi jika penghasilan
banjir, dan kekeringan, dapat dipandang sebagai indikator tidak optimalnya
sumber daya (alam dan manusia) dalam mengelola daerah aliran sungai (DAS).
Intervensi dan kebutuhan manusia dalam pemanfaatan
sumberdaya alam yang semakin meningkat membuat makin banyaknya DAS yang
rusak dan kritis. Pada
umumnya petani
dengan pendapatan
rendah, mungkin sadar bahwa teknologi konservasi akan bermanfaat dan mengurangi
erosi, tetapi mereka tidak mampu untuk menerapkan teknologi konservasi
tersebut. Demikian pula bagi petani di lereng bukit yang lahannya cenderung
dengan sistem wanatani (agroforestry)
Analisis Penggunaan Lahan Pertanian di Kawasan Lindung….Sudaryanto
sebagian besar disebabkan bencana sedangkan akibat aktivitas manusia melalui pembukaan
terjadi oleh: (a) Kehilangan unsur hara dan zat organik didaerah perakaran; (b)
Terkumpulnya garam di daerah perakaran
(salinisasi); (c) Akumulasi unsur/senyawa racun
bagi tanaman; (d) Penjenuhan tanah oleh air (waterlogging ); (e) Erosi.
Manusia adalah salah satu komponen yang
teramat penting. Sebagai komponen yang dinamis, manusia dalam menjalankan aktivitasnya
seringkali mengakibatkan
dampak yang besar bagi keseluruhan ekosistemnya,
sehingga hubungan timbal balik antar komponen menjadi tidak seimbang.
Jika demikian maka terjadilah gangguan ekologis.
Kerusakan lahan dapat terjadi secara alami alami
hutan menjadi lahan pertanian. Pemanfaatan
kerusakan atau degradasi. Degradasi
lahan tegalan
tanpa mengindahkan
kaidah‐kaidah konservasi, dan pembalakan liar, penambangan liar dan peladangan
berpindah, ditambah curah hujan yang tinggi akan menyebabkan erosi yang akhirnya
akan menghasilkan lahan kritis. Lahan
kritis adalah suatu keadaan lahan yang terbuka atau tertutupi semak belukar, sebagai
akibat dari solum tanah yang tipis dengan kenampakan batuan bermunculan dipermukaan
tanah akibat tererosi berat dan produktivitasnya rendah. Lahan kritis juga didefinisikan
sebagai lahan yang telah mengalami proses kerusakan fisik, kimia, atau biologi
yang akhimya dapat membahayakan fungsi hidrologi, produksi pertanian dan kehidupan
sosial ekonomi di daerah lingkungan pengaruhnya.
Pertumbuhan penduduk yang pesat telah
lahan adalah proses penurunan tingkat produktivitas lahan. Kerusakan tanah dapat
mudah mengalami
42 Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7(1) 2010 dengan pengolahan lahan sangat minim
mempunyai bagian‐bagian subsistem yang saling berkaitan satu sama lain.
(minimum tillage).
Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan
dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya
alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan. (Nugraha, dkk., 2006).
Kawasan budidaya dibedakan menjadi kawasan budidaya tanaman tahunan dan kawasan budidaya tanaman semusim.
Secara umum daerah aliran sungai (DAS) dapat
diartikan sebagai wilayah aliran air yang dibatasi oleh igir‐igir, di mana air hujan yang jatuh akan mengalir melalui saluran‐ saluran
tertentu yang pada akhirnya akan mengalir ke danau atau laut. Hal tersebut tidak
berbeda jauh dengan apa yang dikemukakan oleh Suripin (2002) bahwa DAS merupakan
suatu ekosistem yang di dalamnya terjadi suatu proses interaksi antara
DAS merupakan kesatuan ekosistem yang
Komponen ‐komponen DAS tersebut antara lain
diperbaharui, namun
adalah: (a) Vegetasi yang berfungsi mengatur tata air dan pelindung tanah dari daya
rusak butir‐butir air hujan dan daya angkut air limpasan permukaan, serta sebagai komponen
yang mampu memperbaiki kapasitas infiltrasi dan daya absorpsi air; (b)
Tanah, suatu tubuh alam yang berfungsi sebagai
media tumbuh tanaman yang menyediakan tempat berjangkar akar dan memberikan
ruang untuk
penyimpanan/memasok air dan unsur hara tanaman
dan kehidupan di dalamnya; (c) Tataguna
lahan, yaitu suatu proses pemanfaatan lokasi bagi berbagai kegiatan manusia. Pada umumnya orang memandang bahwa
lahan dan tanah itu adalah bagian penting dari lingkungan hidup.
Tanah dan air juga merupakan komponen
utama dalam ekosistem, pada dasarnya merupakan sumberdaya alam yang dapat
mendorong peningkatan kebutuhan lahan untuk pemukiman, pertanian dan
Analisis Penggunaan Lahan Pertanian di Kawasan Lindung….Sudaryanto Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7(1) 2010
Stasiun VI terletak di Dusun Pasikan
Peta Topografi Rupa Bumi Indonesia yang dikoreksi
dengan informasi dari Google Earth dan Foto udara ditambah dengan uji lapangan.
(c) Karakter tanah di stasiun pengamatan terpilih. Lokasi terpilih (stasiun) ini
juga diamati karakteristik tanah yang mendominasi di sekitar stasiun ini dengan mengadakan
pengamatan profil tanah. Stasiun
pengamatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: (a) Pada kawasan lindung
(berkelerengan >45% meliputi Stasiun
I terletak di Dusun Ngemplak, Kalurahan
Thengklik, Stasiun II terletak di Desa
Kalisoro, Stasiun III terletak di Desa Blumbang, Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar;
(b) Pada Kawasan Lindung Lokal (sempadan
sungai), meliputi Stasiun IV terletak di Dusun Kentheng, Kalurahan
Karangbangun, Stasiun V terletak di
Dusun Godhagan, Kalurahan Karangbangun,
Kalurahan Gantiwarno, Kec. Matesih Kab. Karanganyar.
dari peta topografi Rupa Bumi Indonesia
Secara administratif DAS Samin berada di
dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Karanganyar
dan Kabupaten Sukoharjo. Daerah
yang masuk Kabupaten Karanganyar meliputi tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan
Tawangmangu, Karangpandan, Jatiyoso,
Matesih,
Jumapolo,
Jumantono, dan
Kecamatan
Karanganyar. Sedang daerah yang masuk Wilayah Kabupaten Sukoharjo meliputi
Kecamatan Polokarto, Bendosari, Grogol,
Mojolaban dan Kecamatan Sukoharjo
(Gambar 1).
Skala 1:25.000). (b) Lahan pertanian pada kawasan lindung (interpertasi
ini adalah: (a) Kawasan lindung (interpertasi
43 kebutuhan lainnya. Hal ini menyebabkan penggunaan
di DAS Samin. Kawasan lindung dalam suatu DAS seharusnya hanya diperuntukkan hutan
lahan kurang memperhatikan kelestariannya.
Demikian juga ketidaktahuan dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengolahan
lahan telah menimbulkan lahan‐ lahan kritis yang baru. Masalah lahan kritis, erosi, dan banjir bersumber pada masalah demografi
terutama pertambahan penduduk yang melampaui daya dukung lingkungan
(Soemarwoto, 1985).
Kegiatan budidaya tanaman semusim pada
kawasan lindung akan menyebabkan lahan tersebut
tidak mampu
lagi mempertahankan
fungsinya sebagi pengatur tata air. Hal ini disebabkan terganggunya daya
penahan, penghisap dan penyimpan air. Lemahnya
kesadaran petani akan kaidah‐ kaidah konservasi tanah berdampak pada penggunaan
lahan yang tidak sesuai dengan fungsinya.
Penelitian penggunaan lahan pertanian di kawasan lindung
lindung saja, namun pada kenyataanya sudah banyak yang terkonversi menjadi
dalam penelitian
lahan pertanian. Revitalisasi kawasan lindung akan memperbaiki tata air dan merupakan
strategi pengelolaan lahan dalam konteks pengelolaan DAS Samin. Seperti diketahui
DAS Samin sendiri merupakan penyumbang limpasan permukaan (run off) besar
ke Bengawan Solo.
METODOLOGI
Penelitian
ini dilakukan pada Daerah Aliran
Sungai (DAS) Samin, yang merupakan Sub
DAS Bengawan Solo. Penelitian dilakukan dengan interpertasi Peta Topografi Rupa
Bumi Indonesia, foto udara dan Google Eart dilanjutkan
pengamatan lapangan pada lokasi yang dianggap mengalami perubahan fungsi
(Kawasan lindung yang berubah menjadi kawasan
budidaya). Parameter
yang diamati
HASIL DAN PEMBAHASAN
44 Kem aspek p
lereng untuk penan min
ringan leren ringan lereng kemiringan
Kemiringa ungkinkan
u Sub
DAS Sam Sub
DAS Sam
g….Sudaryanto h dan Agroklim
g yang berv g
datar (0 ‐ 8 lereng sanga an
min
S
o matologi 7(1)
variasi, dari k
8%) sampai at
curam (>4 datar, sa naman
tana
2010
kelas pada 45%).
angat aman
wasan Lindung nal Ilmu Tanah
Kelerangan
Besar menent
Gamb Gam
Daerah
Anali
miringan lere penentu un kecilnya
ukan kemud penelitia
isis Pengguna
eng merupak ntuk
penggu kemiring dahan
pengg n mempu
aan Lahan Per Sains
Administrasi
kan salah sat unaan
laha gan leren garapan
laha unyai kela bar
1. Peta A mbar
2. Peta K
rtanian di Kaw
s Tanah – Jurn
tu n.
ng n. as kemir kemir kelas
Kelas mem
Sains
pada banyak diju emusim
lindung di (10,05%).
DAS Sam terjadi lo kemiringan n
a encegah ba memelihara karakteris ung
Fung bagai per bawahnya,
ini d dung.
n yang mem cam
dung….Sudary
DAS
‐T Lindung
selep Ngargoyoso
Karang panda alan
unt ain Sebenarn
Namun
peng tanah (zero penebangan kenyataanny umpai
a pengolahan t melakukan
ha ang diperb eharusnya
kawasan .254,21
rentan berada pada uas
awasan lind an
dan Berdasarkan
di ata air, me rosi,
seb ehidupan
Kawasan Lin dalah
45% semac
007 Kawasa
i Kawasan Lin ) 2010
bolehkan p adalah
pen tuk tanaman 3). nya
3 y se p m N b se la K ja N ta
di lapanga ngolahan t n
ruas gpandan ‐ i
lain‐ as jalan nya
masih tanaman dan
tanpa dilarang hutan. an
lahan asan ini an
tinggi. sebesar n
tererosi n karena ng
tanah. han di
lindung sistem mengatur endalikan n
45 iringan > sebagai
tepat an Karang gu, mula
sayuran d h timur ru mangu
dan n vegetasi ya
sebelah an ‐Tawangm as
tillage)
laha
Penggunaa pada kawa elolaan
lahan n lereng yan DAS Samin
la min mudah ngsor
menge kesuburan stiknya,
antara lain m njir,
gsi kawasan rlindungan
mpunyai kem ditetapkan
yanto
S Samin
pertiga Tawangmang
Kawasan L
4 K a k ta e B k d b L
pad untu men mau pem mem men inte dilih 45% peng kela kare alira tana men mak keti mun rend lere Keca Jatiy itu
lapisa ka air akan ka
yang l aan atau l masuk
yang tin ditemui ge nyak
tin han
2. n lereng s punyai
lerengan D mbar
selain pemilikan la terjadinya
belum emungkinan r. Para petan wah
empunyai me eras
Analisis Pengg nal Ilmu Tana
Kabupa menurut Und
atas dari amatan Taw yoso
lapisan t ncul ke perm dah. ng
permuka ah hingga m nemui
menjadi s tersebut ter mukaan
ini tidak ena air ban an
memp golahan lah as
%),
Kemiringan
ke hat pada Gam
kep ngkontrol rpertasi
longsor matang saw mbatasi
diolah. T ngurangi ke upun
i karena me uk
A s Tanah – Jurn
m
kedala n kedap air
di d n DAS Samin wangmangu
2
di D dan Kecam anyar.
Tahun
Daerah matan karena
dan g lebih daerah
ta air n
miabel
jika
(> sulitan lereng alami enjadi iserap an
Hasil dapat m
mudah untuk erosi mbuat untuk untuk
n Pertanian di imatologi 7(1)
3. Pet
Oleh k g RI No. 26 T ambar
yang ditemui seperti
aten Karanga dang
mat rjadi pataha daerah
tanah da atau imperm sumber
m langsung d am
Pada l nangan air angsung
kes nggi.
Samin angat cura ngkat
AS
juga erosi.
hanya mem berfungsi ahan
terjadinya ni
edan yang m diperlukan
gunaan Lahan ah dan Agrokli
‐undang Ga
dari
46 wilayah hulu
tanama olahan tana yebabkan
kaw an semusim lahan
ka banyak k menjadi
g….Sudaryanto h dan Agroklim
sekitar kan lokasi lah
G etak sebelah aerah
dengan edon mollik
dikena ah tanah y nik
kete sol) (Soil Sur nesia
Hasil pengam peroleh
jika jenis dinya proses
kekerin yebabkan t agi
yang terb adi rawan ya
oleh sitas hujan c isi
la dung dari te gkut
semusi k kawasan li daya
sema an semusim ah yang in han
Penggunaan man
m nian tanama
ukiman mak diubah
wasan Lindung nal Ilmu Tanah
menunjukk
Stasiun II : da ah
I : le pertanian)
Stasiun
I Ando Indon adala vulka epipe
H ini di
perta P tanam untuk budid pengo meny terlin teran inten kondi menja bahay meny apala terjad
m 5). asi an pemu yang
ini an ah m
III ng an uk ra %).
u im tentu sa indung
menjad etesan air h limpasan
ah gai
. Oleh karen nyebabkan
abu erupa ahan anak
(dulu ini di osol,
itu ahan awan akan erosi, untuk asiun asiun
dung daya anian ocok arena ukan ngga tidak udah bila na
2010
dimanfa )
ba jogansewu , nyak
induk penciri be ndungan
Tanah tanah And han
pada Sta ah 006).
u di ketiga sta wa
ini otensi tere mendukung
la rosi dan ra disi
terbuka, t ujan dan mu permukaan
cukup tinggi. buka
Gambar 5
ini men bahaya er ngan. Kond anah
berp tanahnya m
erosi. matan tanah erangan
bah asi rvey
Staff, 20 al sebagai yang
berbah n horizon k dan kan
utara Groj Kalisoro,
memerl tensif, sehi di
ban han pertanian)
o matologi 7(1)
kawasan lind wasan
budi (Gambar
6). ntuk perta aja
tidak c acam ini, ka ini
%, ng gsi ar us m ng ll., gsi
rtanian di Kaw
s Tanah – Jurn
DA kawasan walau
lindung m rletak di dala an. Artinya p n
isis Pengguna
la
m 5. Kawasa untuk
4. Kawasa panah
akan te G gan:
(lihat Gam asiun III peng tan,
rawan b jan dan ke u
pada dan i
berg budidaya ibatkan
b an tanaman finya
di ka diperoleh h sebagian
sil pengamat erletak
kawasan nya.
‐hutan (agr ayakan har a
Untuk mumu n
dikatego ang berkem atkan
lindung ya masih didapa
AS Samin dap n
Desa Plumb
Anali
Gambar
Keterang Gambar
Sta oleh hut
mengak diolah menjadi penghuj kemarau Pada
pertania topogra Pada
>45%) lahan
Has yang te
ter diabaika tanaman dibudida sehingga semestin
m datar. U kawasan yang
on dan Som pat
spot‐s udahkan pen maka
(anak pana
ke ara
lahan p ereng > 45%) an
denga ereng > 45%) lokasi
Gambar 5 an didomina dekat
di musi pada musi n
laha disi si
(>45% semusim i tertentu
untu m, sementa ung
(leren a pengguna nakan
berfung un I, II dan dung
yan i hutan, dl pat
haru harus syste tanaman
fung ‐daerah dat lindung
>45% pot area yan nerapan
orikan sebag iringan
akado
daerah‐ am kawasan pola
‐gunu tanaman s a
tanam
roforestry),
t us vegetasi lindung
da tan di stasiu awasan
lind hasil bahwa besar
digun n semusim gunung
saat‐saat t a. ahaya
aan Lahan Per Sains
eros ekeringan mbar
4 dan ggunaan lah tapi
karena Gambar
4 n Lindung (le menunjukkan
n Lindung (le ahan
pertania
atkan
Sains
Ole an kepada i
kar orizon argil ni
juga mem ngga tanah
Jika tanah s sapan air enimbulkan
utnya tahap
berik n terjadinya a
lahan ah di sekitar n
terhadap ongsor.
untuk men akan tanama n
peres erjadi hujan air,
lindung lo g dimaksud atau
area y n sungai. Un
007 mengha sungai
besa nan sungai d edangkan
u a permukima meter
saja. ungai ini s ang
baik aka edimen, me ngi
tebing da
dan jika t yang ting ongsor,
menj mukaan dan n. Keberadaa ambat
60 cm. Pada mulasi
kiri bada
in alus sehin mengikat
air. proses
pere ehingga me ang ang
pada menimbulkan erbentuknya arakter
tana angat rawa banjir
dan l isosialisasika Blumbang
ini membudiday Kawasan ungai,
yang aitu daerah an
6 Tahun 20 empadan
a di atas h naman
s isebelah kan iri
sungai. S m dan pada ukup
10‐15 empadan su empadan ya
Menjaring se an
melindun
dung….Sudary
man sekitar 6 rdapat
akum n tidak mam yebabkan
yanto
liat mpu menem kar
licin (h anah.
bang ini bahaya
di boh jika argilik
ini ke dalam menjadi
empunyai mudah a
lapisan ah solum stur
yang mudah air
maka erhambat ermkaan an n
dapat erosi dan mikianlah
tu perlu di
mbusnya. n
Desa h dengan empadan
n sungai di
kanan ng RI No. wa
lebar 100
m i sebelah kecil
50 enduduk ndung
di ,
karena erfungsi : run
hanya ilik saja. mbang
47 Horison sehingga
tanama horizon argi jadi
desa Blumb erosi dan eh
mengam mudah ro an
horizon a sapan air k
tanah akan tanah ini me ggi
akan ena adanya ik)
di bawa mpunyai teks h
menjadi sudah jenuh menjadi
te limpasan p menimbulta kutnya
aka tanah tere kritis. Dem r
karena i masyarakat ncari
erosi.
nafkah an hutan. okal
atau se sempadan ang
berada ndang ‐undan ruskan
bahw ar adalah dan
100 m d ntuk sungai an
padat p Kawasan
lin sangat vital an
dapat be ngendalikan ari
Tanah
mengalami l ang
orga tana poru kand bert 100c men irrev keke men buti terb buti sehi berl men kare agar kare sam vege tum dapa mem Stas dido mer keda utam terb
mengalami baiknya pe a
dari 3%. An rwarna
hita urang dari han
organ tinggi, Ked 1986). Sifat tanah and anah h
dari 15 at keringan a tidak
aka kibatnya terj nakala
tana h ini jika m n menjadi erjadinya
ta gelolaan tan k
atau haru issal men au
sekita perta
tumpang n pula seba cana
tanah l pengamatan t
disimpulka h tanah A is
tanah ya ah mencapai ah
di da orizon atau e un
III Kawasan daerah arnya
banya nian
gunaan Lahan ah dan Agrokli
Analisis Pengg nal Ilmu Tana
6. Stasiu 45%)
kelam, s 0,90
Ak r tanah ma ingga
Gam
A s Tanah – Jurn
anik lebih d ah
yang be us (BV ku dungan
ba tipe amorf cm
(Munir, nonjol pada versible eringan
lebih ngalami ke ran
yang basahkan.
tanah ereng akan nyebabkan
iala bentuknya ho mbar
t ena itu peng r
tanah tidak ena itu se mpai
terbuka etasi
(mi mpangsari ata at
diartikan metigasi ben
Dari hasil p siun
III dapat ominasi ole rupakan
jen alaman tana manya
dosol meru m
gram ik dan m dalaman
Jika te epat jenuh a emiringan
Argilik p a a H b P la te ju ta c k m y ta h m p se y y m te k sa b d B m s y d
air, lahan dapat . Oleh ayakan
. Oleh angan
rtutup pola kan
ini untuk h
pada kasi ini ah
ini engan m
. Ciri atau
2 se d k m c se se M d reng
bentuk
> dan lahan
i Kawasan Lin ) 2010
pada kedalam rgilik
ini te kar tanama
Hal ini meny berkembang
Perakaran
ta apisan perm ertiup
angin uga mengha anah.
jika gkutan an
sifat galami tanah
tan t fisik tanah isol
upaya longsor.
adalah bila mosfir.
Jika kan memb an
kembali adi pengang h
kemasuka menempati labil,
dan nah longsor nah
ini diupa kekeringan ermukaan
j us selalu ter nerapkan
gilir. Tindak agai
jenis tanah n
> h yang
bahwa lok Alfisol.
Tana ng subur d
80 – 100 cm patkannya
endopedon A n
Lindung (le Blumbang
ak untuk
n Pertanian di imatologi 7(1)
pakan sangat m/cc), mineral nah
‐off,
48 Sem dimanfa memper pekaran sungai
Baik sempad
Ga ngbangun, Ke ung
kawasan G
Berdasarkan bahasan di wa
.
lokal ( hijauan sem abilitasi
Mengingat ng
tidak gga tidak ad
h, tegalan akan
wasan Lindung nal Ilmu Tanah
di Desa Pa
denga sungai) Sam
Kara kawasan lind batasan
B pemb bahw odakan,
KESIM
M lindun pengh direh
B sawa dikata sehin
25 cm.
‐ gai an ati ol)
an n
lokal (S an tegalan in
g….Sudaryanto h dan Agroklim
rtanian di Kaw
s Tanah – Jurn
sempadan ung
asan esih