FITOREMEDIASI LOGAM TIMBAL (Pb) DENGAN MENGGUNAKAN HYDRILLA VERTICILLATA DAN NAJAS INDICA

FITOREMEDIASI LOGAM TIMBAL (Pb) DENGAN MENGGUNAKAN HYDRILLA VERTICILLATA DAN NAJAS INDICA

1 2 Fadila Mutmainnah 3 , Arinafril , Suheryanto

1 Jurusan Biologi Lingkungan Program Studi Pengelolaan Lingkungan PascaSarjana Universitas Sriwijaya

2 Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

3 Jurusan Kimia Fakultas MIPAUniversitas Sriwijaya email: fadilamutmainnah2@gmail.com

ABSTRAK

Fitoremediasi merupakan salah satu upaya mereduksi cemaran Timbal (Pb) dari perairan dengan memanfaatkan tumbuhan. Hydrilla verticillata dan Najas indica merupakan tumbuhan air yang tergolong submerge yang banyak dijumpai di Sumatera Selatan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Terpadu PascaSarjana Universitas Sriwijaya. Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial dengan

2 faktor, yaitu macam jenis tanaman yaitu Hydrilla verticillata dan Najas indica, serta macam konsentrasi yaitu kontrol, 5 mg/l, 10 mg/l, 15 mg/l. Perlakuan ini dilakukan dengan 3 kali ulangan. Analisa kandungan Pb didalam tumbuhan dan di dalam air dilakukan pada hari ke – 5, hari ke – 10, hari ke – 15 dan hari ke – 20 dengan metode analisa AAS yang dilakukan di di laboratorium penelitian Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Sriwijaya. Hasil yang diperoleh dari analisa laboratorium dilakukan Analisis Varian (ANAVA), jika berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Duncans (DNMRT) pada taraf 5% dan dilakukan perhitungan kecepatan penyerapan Hydrilla verticillata dan Najas indica. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hydrilla verticillata dan Najas indica memiliki kemampuan meremediasi timbal (Pb). Hydrilla verticillata memiliki ketahanan lebih baik dalam mengakumulasi timbal jika dibandingkan Najas indica, Hydrilla verticillata memliki kemampuan bertahan lebih lama dalam meremediasi timbal daripada Najas indica, sebaliknya Najas indica memiliki kemampuan meremediasi terhadap timbal (Pb) lebih cepat daripada Hydrilla verticillata.

Kata kunci: fitoremediasi, timbal (Pb), Hydrilla verticillata, Najas indica.

ABSTRACT

Phytoremediation is one of technique uses plants to reduce contaminant of lead (Pb) from the environment. Hydrilla verticillata and Najas indica is a Submerge plant water that are often found in South Sumatra. This research was conducted at the Integrated Research Laboratory Graduate School of Sriwijaya University. The research design used in this research is completely randomized design with factorial design of two factors, kinds of plants are Hydrilla verticillata and Najas indica, various concentration of Pb wich consisted control, 5 mg/l, 10 mg/l , 15 mg/l. The measurement has 8 treatment and 3 replication for each treatment. Analysis Pb content in plants and in the water was measured on 5 th , 10 th , 15 th , 20 th with AAS analysis method performed at a research laboratory in the Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Science, Sriwijaya University. The obtained results from laboratory analysis was processed in Variant Analysis (ANOVA), if there was any significant difference, it would be continued by Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) at 5% level and calculation of absorbed speed of Hydrilla verticillata and Najas indica. Analysis of the data used 8.0 statistical software. The results showed that Hydrilla verticillata and Najas indica has the ability to remediate lead (Pb) with Pb contents in plants was significantly different. Hydrilla verticillata has a better resistance in the accumulating lead (Pb) compared Najas indica. But Najas indica has a better absorption rate than Hydrilla verticillata. Keywords: phytoremediation, lead (Pb), Hydrilla verticillata, Najas indica.

Fitoremediasi logam timbal (pb) dengan menggunakan hydrilla verticillata dan najas indica

PENDAHULUAN

Najas indica . Penelitian ini bertujuan untuk: mengkaji kemampuan Hydrilla verticillata

Proses samping dari produksi dan kegiatan dan Najas indica dalam meremediasi manusia yang dibuang ke perairan semakin

cemaran timbal (Pb) pada berbagai meningkat seiring dengan perkembangan

konsentrasi, mengkaji interaksi berbagai teknologi, pertanian, pertambangan dan lain-

timbal (Pb) terhadap lain sehingga air semakin tercemar. Salah

konsentrasi

kemampuan Hydrilla verticillata dan Najas satu bahan pencemar adalah l timbal (Pb).

indica dalam meremediasi cemaran logam Hasil

penelitian Birmansyah (2008)

berat Pb.

menunjukkan tingginya kandungan Pb 2+ didalam sedimen Sungai Musi sebesar

METODOLOGI PENELITIAN

1,0191 µg/g – 1,2442 µg/g yang disebabkan

Alat dan Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam transportasi

meningkatnya aktifitas

industri

dan

penelitian ini adalah larutan stok standar Konsentrasi Pb yang mencapai 188 mg/l

Pb(NO 3 ) 2 1000 pppm, Hydrilla verticillata, dapat membunuh ikan, dan jika Pb terlarut

Najas indica, aquades, air PAM, HNO 3 pada konsentrasi 2,75 – 49 mg/l dan terpapar

pekat 65%.

selama 245 jam akan menyebabkan

kematian pada Crustacea sedangkan pada Alat-alat yang digunakan dalam penelitian konsentrasi Pb yang terlarut sebesar 3,5 – 64

ini adalah wadah plastik sebagai tempat mg/l dan terpapar selama 168 - 336 jam akan

media perlakuan, pH meter, AAS Shimatsu menyebabkan kematian Insecta (Juhaeti et

AA 7000, neraca analitik, erlenmeyer, kertas al , 2005). Pengembangan alternatif yang

saring Whattman , pipet tetes, pipet efektif dan efisien diperlukan dengan

volumetrik, hot plate, mortar, batang semakin meluasnya kontaminasi perairan

pengaduk, corong gelas, labu ukur, gelas karena

ukur, oven, seperangkat alat saring vakum, kontaminan logam berat sehingga aman

untuk merehabilitasi

kasus

botol sampel.

untuk kehidupan biota akuatik (Juhaeti et al, 2005).

Rancangan Penelitian

Rancangan Penelitian yang digunakan pada Cemaran timbal (Pb) di dalam air dapat

penelitian ini adalah Rancangan Acak direduksi dengan menggunakan tumbuhan

Lengkap (RAL) dengan pola faktorial air. Menurut Stowel et al (2000) tanaman air

dengan 2 faktor, yaitu macam jenis tanaman memiliki kemampuan secara umum dalam

yaitu Najas indica dan Hydrilla verticillata, menetralisir komponen-komponen tertentu

serta macam konsentrasi dengan 3 kali di dalam perairan sehingga sangat

ulangan.

bermanfaat dalam proses pengolahan limbah Faktor 1: Macam jenis tanaman dengan 2 cair. Hasil studi pendahuluan (tidak

taraf yaitu:

dipublikasikan) Hydrilla verticillata dan A1 = Hydrilla verticillata. Najas indica banyak ditemukan di sekitar

A2 = Najas indica

perairan danau Ski Air Jakabaring Faktor 2: variasi konsentrasi dengan 3 taraf Palembang. Menurut Giesen & Sukotjo

yaitu,

(1991) bahwa Hydrilla verticillata dan B1 = Kontrol (tanpa perlakuan) Najas indica banyak dijumpai di danau-

B2 = konsentrasi 5 mg/l. danau buatan maupun perairan di Sumatera

B3 = konsentrasi 10 mg/l. Selatan.

B4 = konsentrasi 15 mg/l.

Hydrilla verticillata dan Najas indica

Prosedur Kerja

merupakan kelompok submerge aquatic

Persiapan Fitoremediasi

plant yang telah diketahui mempunyai

yang dipilih mempunyai kemampuan mengakumulasi Pb, tetapi

Tumbuhan

keseragaman kondisi yaitu: berasal dari belum banyak diketahui informasi mengenai

tempat tumbuh yang sama, dengan kriteria pengaruh berbagai konsentrasi timbal (Pb)

panjang tumbuhan 10 cm s/d 15 cm, daun terhadap kemampuan fitoremediasi dengan

tumbuhan berwarna hijau segar. Media menggunakan Hydrilla verticillata dan

fitoremediasi yang digunakan berupa wadah

Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (2) : 90-103 (Juli 2015) Fadila Mutmainnah dkk

plastik. Sampel

tanaman

Hydrilla

HASIL DAN PEMBAHASAN

verticillata dan Najas indica diambil dari Danau Sk Air Jakabaring Palembang

Kemampuan Hydrilla verticillata dan

selanjutnya dilakukan pencucian dari

Najas indica dalam mennyerap timbal

kotoran yang melekat dengan air bersih lalu

(Pb) di Danau Ski Air Jakabaring

diaklimatisasi selama lima hari.

Palembang

Perlakuan Fitoremediasi

Pengukuran kadar timbal (Pb) dalam Hydrilla verticillata dan Najas indica

Hydrilla verticillata dan Najas indica masing-masing dengan berat basah 300 gr

sebelum perlakuan telah menunjukkan dimasukkan ke dalam wadah plastik

bahwa kedua jenis tanaman mempunyai berdiameter 90 cm dengan tinggi 30 cm

kemampuan menyerap timbal (Pb). Hasil yang telah berisi timbal sesuai dengan

Analisis Sidik Ragam menunjukkan sebelum konsentrasi yang telah ditentukan kedalam

perlakuan kadar Pb didalam tumbuhan

20 L air PAM. Larutan timbal diperoleh dari berpengaruh nyata terhadap jenis tumbuhan

(taraf α = 5%). Hasil uji lanjut Duncan yang Jumlah wadah plastik untuk fitoremediasi

larutan standar stok Pb(NO 3 ) 2 1000 ppm.

di tampilkan pada tabel berikut ini: adalah 24 buah. Fitoremediasi

yang

dilakukan adalah fitoremediasi statis (air

Tabel 1. Rerata Kadar Pb didalam Hydrilla

yang di-fitoremediasi dalam keadaan diam

verticillata dan Najas indica di Danau Ski Air

dan tidak bergerak) selama 20 hari dengan

Jakabaring Palembang.

pengamatan pada hari ke 5, 10, 15 dan 20.

Timbal (Pb) didalam

Jenis Tumbuhan

tumbuhan (mg/kg)

Proses Analisis Kandungan Logam berat

8,38 a timbal (Pb) 1

Hydrilla

verticillata

Prosedur analisis kandungan logam berat

Najas indica 2 22,76 b

timbal (Pb) di

dalam

tumbuhan

Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang

menggunakan acuan SNI 06-6992.3-2004

berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata

dan prosedur analisis logam berat timbal

(significant different) pada uji lanjut DNMRT

(Pb) di dalam air berdasarkan prosedur SNI

(Duncan New Multiple Range Test) taraf 5%.

6989.8.2009 menggunakan AAS.

1. koordinat 3º1’22,52 LS dan 104º47’5,00 BT

2. koordinat 3º1’6,63 LS dan 104º47’43,05 BT

Variabel Pengamatan

Pengukuran kadar timbal (Pb) di dalam Tabel 1 menunjukkan kadar Pb didalam tanaman dan kadar timbal (Pb) terlarut di

Hydrilla verticillata berbeda nyata dengan dalam air dilakukan pada hari ke 5, 10, 15,

kadar Pb didalam Najas indica. Perbedaan

20. ini dapat disebabkan karena lokasi pengambilan tumbuhan dilakukan pada

Analisa Data

berbeda sehingga Data konsentrasi Pb di dalam Najas indica,

tempat

yang

memungkinkan distribusi timbal (Pb) Hydrilla verticillata dan data konsentrasi air

juga berbeda-beda di dalam perlakuan dilakukan Analisis

didalam perairan

walaupun masih dalam area yang sama yaitu Varian (ANAVA), jika berpengaruh nyata

sriwijaya jakabaring dilanjutkan dengan uji Duncans (DNMRT)

stadion

gelora

Soeprobowati (2011) pada taraf 5%.

Palembang.

melaporkan wilayah Asinan dan wilayah Perhitungan kecepatan absorpsi dalam

Dangkel yang merupakan satu wilayah penelitian ini didasarkan pada berdasarkan

Danau Rawapening timbal (Pb) memiliki pada konsentrasi timbal (Pb) awal dan

kandungan timbal di dalam air sebesar 0,155 konsentrasi timbal (Pb) yang tertinggal yang

mg/l dan 0,315 mg/l (Soeprobowati, 2011). diserap

Hasil penelitian Xing et al (2013) pengamatan. Rumus yang digunakan adalah

menunjukkan terdapat perbedaan kadar :

logam berat Al, Ba, Ca, K, Li, Mg, Na, Se, Pb awal didalam air −Pb yang tersisa di air

Sr dan Ti di dalam jaringan Hydrilla Kecepatan penyerapan =

verticillta sebesar 5.000 mg/kg – 8.000 mg/kg dan Najas marina sebesar 5 mg/kg –

waktu

Fitoremediasi logam timbal (pb) dengan menggunakan hydrilla verticillata dan najas indica

15.000 mg/kg pada 24 danau eutrofik di Hydrilla verticillata dan Najas indica sepanjang aliran sungai Yangtse Cina.

merupakan salah satu tumbuhan air yang banyak ditemukan di Sumatera Selatan telah

Pengambilan tumbuhan uji ini dilakukan terbukti mampu meremediasi timbal. Hasil pada akhir bulan Februari 2015, dimana

Analisis Sidik Ragam menunjukkan pada bulan tersebut adalah musim hujan. Maiti &

hari ke 5, 10, 15 setelah diberi perlakuan, Shishir (2008) menyatakan akumulasi Pb di

kadar Pb didalam tumbuhan berpengaruh dalam tumbuhan air meningkat pada musim

nyata terhadap jenis tumbuhan (taraf α = hujan. Kadar Pb di dalam tumbuhan masih

5%). Sedangkan pada hari ke 20 jenis dalam batas normal sebesar 0,2 – 20 mg/kg.

tumbuhan tidak berpengaruh nyata. Hasil uji Dapat disimpulkan secara alami Hydrilla

lanjut Duncan menunjukkan Hydrilla verticillata dan Najas indica mampu

verticillata berbeda nyata dengan Najas mengakumulasi Pb.

indica . Kemampuan Hydrilla verticillata dan Najas indica dalam menyerap timbal

Kemampuan Hydrilla verticillata dan

ditampilkan pada gambar berikut.

Najas indica dalam meremediasi timbal (Pb).

ha ) ha ) 4000 7500 bu kg g/ 3500

bu kg g/ 7000

um

t (m 3000

la ke 2500

la -10 6000

A1 5000 A2

A1 A2

Jenis tumbuhan

Jenis tumbuhan

bu g/ 10000

la -15 9000

la -20 8000

Jenis tumbuhan

Jenis tumbuhan

Gambar 1. Pengaruh jenis tumbuhan dalam meremediasi timbal (Pb)

Gambar 1 menunjukkan bahwa perlakuan dibandingkan Hydrilla verticillata pada hari pada hari ke 5 sampai dengan hari ke 20,

ke 15. Kemampuan Hydrilla verticillata Hydrilla verticillata mampu mengakumulasi

kembali meningkat pada hari ke 20. Menurut timbal berkisar 5.058,85 -13.194,77 mg/kg

Hidayati (2013) bahwa perbedaan dari sedangkan

serangkaian proses fisiologis biokimia dan mengakumulasi timbal sebesar 1.744,87 –

Najas

indica mampu

serangkaian ekspresi gen-gen yang berperan 13.433,99 mg/kg. Hydrilla verticillata

dalam proses penyerapan, akumulasi dan mampu meremediasi timbal lebih banyak

terhadap logam jika dibandingkan dengan Najas indica pada

toleransi

tanaman

mengakibatkan adanya perbedaan yang hari ke 5 dan ke 10. Sebaliknya Najas indica

besar dalam kemampuan meremediasi dan mampu meremediasi timbal lebih banyak

mentolerir logam pada tumbuhan. Hasil

Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (2) : 90-103 (Juli 2015) Fadila Mutmainnah dkk

penelitian Xing et al (2013) menunjukkan al (2013) bahwa kadar logam berat di dalam bahwa tumbuhan air submerged memiliki

jaringan Hydrilla verticillata dan Najas luas permukaan lebih besar untuk kontak

marina berkorelasi positif dengan kadar dengan air jika dibandingkan dengan

logam berat di dalam air. Hasil Analisis tumbuhan air non submerged sehingga kadar

menunjukkan bahwa logam berat di dalam tumbuhan air bisa

Sidik

Ragam

konsentrasi timbal pada hari ke 5, 10, 15 dan lebih dari 100.000 kali lebih besar dari kadar

20 setelah diberi perlakuan berpengaruh logam berat di dalam air.

nyata terhadap kadar Pb didalam tumbuhan (taraf α = 5%). Hasil uji lanjut Duncan

Pengaruh konsentrasi

terhadap

(lampiran 3) didapatkan pada hari ke 5, 10

kemampuan Hydrilla verticillata dan

dan 20 masing-masing perlakuan yaitu B2,

Najas indica dalam meremediasi timbal

B3, dan B4 berbeda nyata jika dibandingkan

(Pb).

dengan kontrol (B1). Tetapi pada hari ke 5 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

antara perlakuan B2 dan B3 berbeda tidak menunjukkan

nyata dan pada hari ke 15 antara perlakuan terhadap kemampuan Hydrilla verticillata

konsentrasi

berpengaruh

B3 dan B4 berbeda tidak nyata. Pengaruh dan Najas indica dalam meremediasi timbal.

konsentrasi timbal terhadap kemampuan Marthana et al (2014) menyatakan

Hydrilla verticillata dan Najas indica dalam kemampuan Hydrilla verticillata berkorelasi

meremediasi timbal ditampilkan pada positif dengan kadar logam berat di dalam

Gambar 2 berikut:

sedimen. Sebaliknya hasil penelitian Xing et

ha ) 5000 ha kg ) bu kg bu 10000 g/ 4000 3581,95 3581,95 g/ 8000

um 3209,43 t 3209,43 (m

da ke 2000

la -10 4000

b 0 26,8467 P 26,8467

B1 B2 B3 B4 -2000

B1 B2 B3 B4

Konsentrasi (mg/l)

Konsentrasi (mg/l)

n ha ) 14000

kg bu 12000 g/

bu 10000 kg g/ 15000 um m ( 8000

m 10000 -15

da ke 4000

da ke 5000

b 0 91,29 P 91,29 0 P

di

B1 -5000 B2 B3 B4 B1 B2 B3 B4

Konsentrasi (mg/l)

Konsentrasi (mg/l)

Gambar 2. Pengaruh Konsentrasi terhadap kemampuan Hydrilla verticillata

dan Najas indica dalam meremediasi timbal

Gambar 2 menunjukkan bahwa semakin berbeda-beda dalam menyerap logam berat tinggi konsentrasi timbal di dalam air maka

tergantung dari konsentrasi logam didalam semakin tinggi Pb yang diserap oleh

media tersebut. Selain itu juga bahwa Hydrilla verticillata dan Najas indica.

perbedaan kandungan Pb antara media Menurut Malik & Biswas (2012) bahwa

tanaman menyebabkan semakin besar pula setiap tumbuhan memiliki kemampuan yang

logam Pb yang diserap oleh tumbuhan

Fitoremediasi logam timbal (pb) dengan menggunakan hydrilla verticillata dan najas indica

dimana perbedaan kandungan ini akan

Interaksi Hydrilla verticillata dan Najas

menyebabkan terjadinya perpindahan logam

indica

dan

konsentrasi dalam

Pb secara difusi dan osmosis yaitu massa zat

meremediasi timbal (Pb).

pada media dengan kandungan yang tinggi akan berpindah ke media dengan kandungan

penelitian menunjukkan yang rendah (Haryati et al, 2012). Dengan

Berdasarkan

Hydrilla verticillata dan Najas indica adanya perpindahan kandungan maka akan

mampu meremediasi timbal pada berbagai terjadi penyerapan Pb oleh tanaman. Inilah

konsentrasi. Hasil penelitian ini didapatkan yang merupakan prinsip penyerapan logam

adanya interaksi jenis tumbuhan dan Pb oleh tumbuhan dimana semakin besar

konsentrasi berpengaruh nyata. Hasil kandungan Pb dalam media maka akan

Analisis Sidik Ragam) pada hari ke 5, 10, menyebabkan semakin besar pula logam Pb

15 dan 20 (taraf α = 5%). Hasil uji lanjut yang diserap oleh tanaman (Ghosh & Singh,

Duncan menunjukkan pada hari ke 5 dan 10 2005). Hydrilla verticillata mempunyai

dan 15, A1B2 dengan A2B2 berbeda tidak kemampuan meremediasi timbal 15 mg/l

nyata, A1B3 dengan A2B3 dan A1B4 sampai hari ke 20. Proklamasiningsih &

berbeda nyata jika Hemayanti (2008) menyatakan bahwa

dengan A2B4

dengan kontrol (B1), pemberian timbal sampai dengan 15 mg/l

dibandingkan

sedangkan pada hari ke 20 tidak dapat masih dapat ditoleransi oleh Hydrilla

dilakukan uji lanjut karena tidak terdapat verticillata . Sebaliknya Najas indica interaksi antara jenis tumbuhan dengan

mempunyai kemampuan meremediasi timbal konsentrasi. Hal ini disebabkan Najas indica

5 mg/l sampai hari ke 15. Perlakuan 10 mg/l telah mengalami kematian pada konsentrasi dan 15 mg/l mengakibatkan kematian Najas

B3 dan B4. Interaksi Hydrilla verticillata indica pada hari ke 20. Ini menujukkan

dan Najas indica dan konsentrasi dalam penggunaan Najas indica sebagai agen

meremediasi timbal (Pb) ditampilkan pada fitoremediasi di air dapat dilakukan jika

Gambar 3.

konsentrasi timbal < 5 mg/l.

bu kg g/ 10000 bu kg 6000 g/ um (m

um m t 8000

m -5

la 6000 -10 ke 2000

da ke 4000

di

b 2000 P 0

di

B1 B2 B3 B4 H.verticillata

B1 B2 B3 B4 H.verticillata

Konsentrasi (mg/l) N.indica Konsentrasi (mg/l)

N.indica

ha 20000 bu kg g/ 15000

da ke 5000

m la 5000

B1 B2 B3 B4 H.verticillata

B1 B2 B3 B4 Hydrilla verticillata

Konsentrasi (mg/l) Najas indica Konsentrasi (mg/l)

N.indica

Gambar 3. Interaksi kemampuan Hydrilla verticillata dan Najas indica terhadap

konsentrasi dalam meremediasi timbal (Pb)

Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (2) : 90-103 (Juli 2015) Fadila Mutmainnah dkk

Gambar 3 menunjukkan kemampuan Ski Air Jakabaring Palembang, Najas indica Hydrilla verticillata dan Najas indica

sengaja dimasukkan ke dalam Danau Ski Air dipengaruhi oleh konsentrasi, dengan batas

Palembang untuk menjernihkan air di danau toleransi konsentrasi timbal pada Hydrilla

tersebut yang sebelumnya berwarna coklat verticillata dan Najas indica berbeda.

akibat masukan air dari berbagai aliran Kemampuan Hydrilla verticillata melebihi

sungai disekitar danau. Kemampuan Najas indica dengan konsentrasi B2, B3 dan

tanaman air untuk menyaring bahan-bahan B4 pada hari ke 5. Sebaliknya kemampuan

yang larut di dalam limbah cair potensial Najas indica melebihi Hydrilla verticillata

untuk dijadikan bagian dari pengolahan pada hari ke 15. Srivasta et al (2008)

limbah cair. Terjadi proses penyaringan dan melaporkan tumbuhan submerge memiliki

penyerapan oleh akar dan batang tanaman kemampuan dalam mengurangi konsentrasi

air, proses pertukaran dan penyerapan ion logam berat di dalam air dengan menyerap

pada proses pengolahan limbah cair di dalam logam berat dalam jumlah yang besar.

suatu perairan yang meggunakan tumbuhan Penelitian Xing et al (2013) bahwa terdapat

air (Yusuf, 2008).

korelasi positif antara kadar logam didalam jaringan Hydrilla verticillata dan Najas

Percobaan ini bertujuan untuk mengkaji marina dengan konsentrasi logam di 24

pengaruh waktu terhadap kemampuan danau eutrofik di Cina. Srivastava et al

Hydrilla verticillata dan Najas indica dalam (2008)

mengakumulasi timbal (Pb) pada berbagai guadalupensis mempunyai kemampuan

konsentrasi. Percobaan dilakukan dengan mendetoksifikasi

cara buatan yaitu membuat lingkungan air sehingga hal ini dapat digunakan untuk

metabolit

beracun,

terpapar timbal (Pb). Hasil penelitian menjernihkan

air. Berdasarkan hasil disajikan pada Gambar 4. wawancara dengan pihak pengelola Danau

Hydrilla verticillata Najas indica

Gambar 4. Pengaruh waktu terhadap kemampuan Hydrilla verticillata dan Najas

indica dalam meremediasi timbal

Gambar 4 menunjukkan bahwa Hydrilla strategi pertahanannya pada hari ke 5 dan ke verticillata mampu bertahan hidup terhadap

10 dengan cara metal indicator, dimana lingkungan yang terpapar Pb pada

verticillata mentoleransi konsentrasi Pb 15 mg/l sampai dengan hari

Hydrilla

keberadaan konsentrasi logam dengan ke-20. Pada kondisi tersebut kemampuan

menghasilkan senyawa pengikat logam atau Hydrilla verticillata menyerap logam Pb

susunan logam dengan yang terserap sebesar 3.653 – 24.700,4

mengubah

menyimpan logam pada bagian yang tidak mg/kg. Kemampuan Hydrilla verticillata

sensitif. Sebaliknya Hydrilla verticillata dalam

pada hari ke 15 mengalami penurunan peningkatan seiring dengan tingginya

penyerapan dan kembali meningkat pada konsentrasi Pb didalam air dan waktu

hari ke 20. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kontak. Hydrilla verticillata mengeluarkan

pada titik tertentu tumbuhan akan

Fitoremediasi logam timbal (pb) dengan menggunakan hydrilla verticillata dan najas indica

mengalami kejenuhan. Kejenuhan tersebut optimum Najas indica diperoleh pada hari diduga karena pada hari sebelumnya

ke 15. Ini menunjukkan pada hari ke 15 Hydrilla verticillata telah menyerap semua

Najas indica mampu menyerap timbal (Pb) zat-zat yang berada dalam media, sehingga

secara maksimal.

pada hari ke 15 zat-zat yang telah terserap Jika dibandingkan dapat dilihat bahwa menumpuk dalam jaringan tumbuhan yang

Hydrilla verticillata dan Najas indica mngakibatkan terhambatnya penyerapan.

memiliki kemampuan yang besar dalam Selain itu juga pada hari ke 15 Hydrilla

meremediasi timbal (Pb). Hal ini verticillata mekanisme pertahanan yang

ditunjukkan pada kemampuan menyerap disebut sebagai metal excluder, dimana

Hydrilla verticillata pada konsentrasi 15 Hydrilla verticillata mencegah masuknya

mg/l mencapai 24.700,4 mg/kg pada logam dari bagian aerial atau menjaga agar

konsentrasi 15 mg/l pada hari ke 20. Najas konsentrasi logam tetap rendah dalam air

indica mampu menyerap Pb mencapai (Lambers et al, 2010).

25.267,2 mg/kg pada hari ke 15. Hydrilla verticillata mempunyai luas permukaan

Lamanya perlakuan menunjukkan tumbuhan yang lebih besar jika dibandingkan Najas mempunyai

indica sehingga kontak dengan logam Pb menyerap logam berat Pb secara maksimal.

semakin besar. Menurut Henggar (2009) Hydrilla verticillata mengalami penurunan

bahwa tumbuhan yang memiliki ukuran dalam meremediasi timbal diduga karena

lebih besar lebih baik dalam mengolah terjadi proses desorpsi. Hal ini merupakan

kontaminan. Malik & Biswas (2012) bahwa salah satu fenomena dalam adsorpsi fisika

Hydrilla verticillata merupakan tumbuhan yang menyatakan bahwa proses adsorpsi

hiperakumulator. Sebaliknya Najas indica bersifat reversibel (Lelifajri, 2010). Menurut

mempunyai luas permukaan daun yang lebih Widaningrum et al (2007) bahwa waktu

kecil daripada Hydrilla verticillata tetapi kontak sangat mempengaruhi daya serap.

memiliki daun yang banyak sehingga Semakin lama waktu kontak maka

penyerapan lebih banyak memungkinkan penyerapan juga akan meningkat sampai

sampai ke pucuk. Malik & Biswas (2012) pada waktu tertentu akan mencapai

menyatakan kemampuan menyerap lebih maksimum dan setelah itu akan turun

dari 0,1% Pb dari berat kering pada daun. kembali. Gambar 4 menunjukkan kurva

Dari kemampuan waktu kontak optimum kadar timbal (Pb) di dalam Hydrilla

menunjukkan Najas indica lebih cepat verticillata berbentuk linier dimana waktu

menyerap timbal (Pb) daripada Hydrilla kontak optimum untuk Hydrilla verticillata

verticillata .

diperoleh pada hari ke-20. Hydrilla verticillata

Penyerapan Hydrilla

pertahanan tubuh dengan cara metal

verticillata dan Najas indica dalam

accumulator pada hari ke 20, dimana

meremediasi Pb di dalam air.

Hydrilla verticillata

Pada penelitian ini dilakukan pengukuran konsentrasi logam yang tinggi pada bagian

mengkonsentrat

kadar Pb di dalam air untuk mengukur aerial tumbuhan, dan menyerap kadar

kecepatan penyerapan dan memastikan kontaminan yang tinggi dan diendapkan

bahwa timbal telah terserap oleh di dalam dalam akar, batang, daun atau tunas.

Hydrilla verticillata dan Najas indica. Hasil (Lambers, 2010). Oleh karena itu pada hari

Analisis Sidik Ragam menunjukkan jenis ke 20 Hydrilla verticillata kembali

tumbuhan, konsentrasi dan interaksi jenis mengalami

tumbuhan dengan konsentrasi berpengaruh mengakumulasi timbal.

peningkatan

dalam

nyata terhadap kadar Pb di dalam air pada hari ke 5, 10, 15. Sedangkan pada hari ke 20

Najas indica mampu hidup pada konsentrasi hanya jenis tumbuhan, konsentrasi yang

5 mg/l sampai dengan hari ke 20,dan berpengaruh nyata terhadap kadar Pb di mengalami kematian pada hari ke 20 dengan

dalam air. Hasil uji lanjut Duncan konsentrasi 10 dan 15 mg/l. Pada kondisi

menunjukkan kadar timbal di dalam media tersebut kemampuan menyerap logam Pb

Hydrilla verticillata berbeda nyata dengan sebesar 2.691 – 25.267,2 mg/kg pada

kadar timbal di dalam media Najas indica. konsentrasi 5 mg/l – 15 mg/l. Waktu kontak

Kadar timbal di dalam air ditunjukkan pada

Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (2) : 90-103 (Juli 2015) Fadila Mutmainnah dkk

uji lanjut pengukuran kadar Pb terlarut pada hari ke 5, 10, 15 dan 20 ditampilkan didalam air dan kadar Pb didalam tumbuhan

pada Gambar 5 berikut.

Jenis tumbuhan

Jenis tumbuhan

Jenis tumbuhan

Jenis tumbuhan

Gambar 5. Kemampuan penyerapan Hydrilla verticillata (A1) dan Najas indica (A2)

dalam menyerap timbal di air.

Gambar 5 menunjukkan bahwa setelah perlakuan kadar Pb yang tersisa pada air

Interaksi Hydrilla verticillata dan Najas media Hydrilla verticillata berkisar 0,37 –

indica dan konsentrasi berpengaruh nyata 0,91 mg/l sedangkan pada media Najas

terhadap kadar Pb yang tersisa di dalam air indica kadar Pb yang tersisa di air sebesar

pada hari ke 5 – 15, sedangkan pada hari ke 1,46 – 4,06 mg/l. Hal ini menunjukkan

20 tidak berpengaruh nyata (taraf α = 5%). kedua jenis tumbuhan ini mampu

Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan antara meremediasi timbal di dalam air.

A1B2 dengan A2B2, A1B3 dengan A2B3, dan A1B4 dengan A2B4 pada hari ke 5

Hasil Analisis Sidik Ragam menunjukkan berbeda nyata jika dibandingkan dengan bahwa konsentrasi timbal pada hari ke 5, 10,

kontrol (A1B1) dan (A2B2). Perlakuan

15 dan 20 berpengaruh terhadap kadar Pb A1B2 dengan A2B2 berbeda tidak nyata, yang tersisa di dalam air (taraf α = 5%).

A1B3 dengan A2B3 berbeda nyata, dan Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan pada

A1B4 dengan A2B4 berbeda nyata pada hari hari ke 5 perlakuan B2, B3 dan B4 berbeda

ke 10 jika dibandingkan dengan kontrol nyata terhadap kontrol (B1). Pada hari ke 10

(A1B1) dan (A2B2). Perlakuan A1B2 dan 15 perlakuan B2 berbeda tidak nyata

dengan A2B2 berbeda nyata, A1B3 dengan jika dibandingkan B1, dan perlakuan B2

A2B3 berbeda nyata, dan A1B4 dengan berbeda nyata dengan B3 dan B4. Pada hari

A2B4 berbeda nyata jika dibandingkan ke 20 perlakuan B2 berbeda tidak nyata

dengan kontrol (A1B1 dan A2B2) pada hari dengan B1, perlakuan B2 berbeda tidak

ke 15. Perbandingan kemampuan Hydrilla nyata dengan B3, perlakuan B4 berbeda

verticillata dan Najas indica dalam nyata dengan perlakuan B2 dan B3.

meremediasi timbal ditampilkan pada Gambar 6.

Fitoremediasi logam timbal (pb) dengan menggunakan hydrilla verticillata dan najas indica

5 ir g/ l) g/ 3 3,00 a 3,00 m

P b 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01 0,01 0,22 0,22

1 di

b 0 0,00 0,00 0,00 P 0,00

B1 -1 B2 B3 B4 H.verticillata

B1 B2 B3 B4 H.verticillata

Konsentrasi (mg/l) N.indica Konsentrasi (mg/l)

N.indica

6 5,71 -10 5,71 -20 ri ke

ir l) g/ 3 3,00 3,00

ha ir l)

a g/ 3 2,56 2,56

B1 B2 B3 B4 H.verticillata

B1 B2 B3 B4 H.verticillata

Konsentrasi (mg/l) N.indica Konsentrasi (mg/l)

N.indica

Gambar 6 Perbandingan kemampuan Hydrilla verticillata dan Najas indica dalam meremediasi timbal

Gambar 6 , kadar Pb yang tersisa pada dapat mempengaruhi tumbuhan dengan cara media Hydrilla verticillata dan Najas indica

menghambat enzim sehingga protein akan telah mengalami penurunan dari konsentrasi

denaturasi yang dapat awal perlakuan, hal ini menunjukkan

mengalami

memutuskan ikatan hidrogen. Kadar Pb Hydrilla verticillata dan Najas indica

didalam Hydrilla verticillata dan Najas dengan biomassa 300 gr berat basah mampu

indica juga dapat disebabkan karena meremediasi timbal dengan konsentrasi

membran sel telah rusak sehingga ion-ion mulai 5mg/l sampai dengan hari ke 20.

logam berat Pb keluar dari sitosol. Pada Setiap tumbuhan memiliki kemampuan yang

penelitian ini media ditempatkan pada berbeda-beda dalam menyerap logam berat.

tempat terbuka langsung terkena cahaya Salah satu faktor yang mempengaruhi

matahari. Menurut Lakitan (2004) bahwa penyerapan logam berat oleh tumbuhan

ion-ion yang diangkut masuk ke dalam adalah biomassa. Salvinia molesta dengan

vacuola sel akan jarang yang diangkut berat 60 gr berat basah mampu menurunkan

kembali ke luar dari vacuola tersebut. Pb dari 0,8 mg/l menjadi 0,304 mg/l sampai

Kebocoran membran (ion keluar dari sitosol) hari ke 12 (Viobeth et al, 2013).

akan berlangsung mudah jika membran tersebut telah rusak misalnya akibat suhu

Kadar Pb di dalam air media Hydrilla tinggi atau penyebab lainnya. Selain itu juga verticillata bersifat fluktuatif, terutama pada

pada beberapa spesies, akar dan tajuknya hari ke 10, kadar Pb didalam air nilainya

dapat mengandung jumlah yang lebih tinggi lebih besar jika dibandingkan pada hari ke 5.

jika dibandingkan spesies lain. Hal ini dapat Hal ini diduga karena tumbuhan uji ada yang

disebabkan secara genetis tumbuhan mulai tumbuh dan ada yang mulai mati,

memiliki kemampuan yang sangat beragam sehingga penyerapan tidak maksimal.

untuk toleran atau tidak toleran terhadap Menurut Lakitan (2004) bahwa logam berat

Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (2) : 90-103 (Juli 2015) Fadila Mutmainnah dkk

unsur tak esensial seperti logam berat Pb tempat yang lain untuk menghindari efek (Salisbury & Ross, 1995).

toksik yang ditimbulkan terhadap tanaman Hydrilla verticillata

(Shuresh & Ravinskar, 2004). Phytochelatin merupakan kedua jenis tumbuhan yang

dan Najas indica

dan metallothionin bekerjasama dalam submerge. Dari penelitian yang telah

mengikat logam berat Pb yang ada di dalam dilakukan

menunjukkan kedua jenis air. Setelah phytochelatin mengikat logam tumbuhan ini mampu mengakumulasi logam

berat Pb maka zat methallothienein akan Pb. Mekanisme kedua jenis tumbuhan ini

menempatkan logam berat Pb ke suatu sel dapat dilakukan dengan beberapa cara. Yang

atau jaringan dalam hal ini akar untuk pertama yaitu dengan pertukaran kation.

menyimpan logam berat Pb, sehingga Kation masuk ke dalam sel – sel akar secara

Pb tidak akan pasif, sedangkan anion diangkut secara aktif

keberadaan

logam

metabolisme tumbuhan, ke dalam sel akar tumbuhan (Lambers et al,

mengganggu

terutama tumbuhan Hydrilla verticillata. 2010). Dimana kation sel – sel akar

Cara ketiga proses rhizofiltrasi yaitu tumbuhan

adsorbsi atau absorpsi logam oleh akar konsentrasi yang lebih tinggi dari pada

tanaman (Malik dan Biswas, 2012). Dalam media sekitarnya yang biasanya bermuatan

akumulasi logam berat oleh tumbuhan, negatif. Apabila ion di sekitar sel –sel akar

logam harus dibawa ke dalam larutan di bermuatan positif (kation), penyerapan

sekitar akar (rizosfer) agar terjadi logam berat Pb tidak membutuhkan energi.

penyerapan oleh akar. Dimana senyawa – Yang kedua adalah akar tumbuhan air

senyawa yang larut dalam air akan diambil seperti yang mengalami stres logam berat

oleh akar bersama air, dan senyawa – akan membentuk zat phytochelatin dan

senyawa hidrofobik diserap oleh permukaan metalothionin (Maiti et al, 2004 ).

akar. Selain itu juga translokasi logam dari Phytochelatin adalah kelompok protein yang

akar ke bagian tanaman lain merupakan memiliki asam amino cystein, glycin dan

proses akumulasi logam berat oleh asam glutamat, yang menginduksi tanaman

tumbuhan dimana setelah logam menembus jika tanaman mengalami stres logam berat.

endodermis akar, logam berat akan Atom belerang dalam sistein ini yang akan

mengikuti aliran transpirasi ke bagian atas mengikat logam berat dari media tumbuh.

tanaman melalui jaringan pengangkut ke Senyawa ini mengikat ion logam dan

bagian tanaman lainnya. Agar logam tidak membawanya ke vakuola dimana logam

menghambat metabolisme tanaman terjadi berat tidak menjadi toksik (Suresh &

lokalisasi logam pada sel dan jaringan. Ini Ravinkar, 2004). Spesies tumbuhan yang

tumbuhan mempunyai tumbuh di lingkungan tercemar logam akan

menunjukkan

mekanisme detoksifikasi dengan menimbun mengalami stres logam dengan membentuk

logam di dalam organ tertentu seperti akar zat phytochelatin khususnya di bagian akar

sebagai bentuk pertahanan keracunan sebagai mekanisme toleransi yang penting

terhadap sel (Suresh dan Ravinskar, 2004). (Lambers et al, 2010). Metallothionein merupakan zat yang menciptakan lokasi

Kemampuan Hydrilla verticillata dan Najas penyimpanan ion untuk kelebihan ion – ion

indica dalam menyerap timbal (Pb) dapat logam berat bebas yang dikhelasi.

dilihat dari kecepatan penyerapan kedua Metallothionin adalah protein transport yang

jenis tumbuhan ini. Hasil perhitungan bertanggung jawab pada pemindahan

kecepatan penyerapan timbal (Pb) oleh kelebihan logam berat dari satu tempat ke

Hydrilla verticillata dan Najas indica pada Tabel 2.

Fitoremediasi logam timbal (pb) dengan menggunakan hydrilla verticillata dan najas indica

Tabel 2. Kecepatan Penyerapan Hydrilla verticillata dan Najas indica

Jenis Konsentrasi

Waktu Pengamatan

Rata- Kecepatan tumbuhan

(mg/l)

(Hari ke -)

rata absorpsi

Tabel 2 menunjukkan kecepatan absorpsi Nilai pH air sangat penting untuk diketahui Hydrilla verticillata pada perlakuan B2

karena menentukan mudah tidaknya ion-ion sebesar 4,92 mg/l sedangkan Najas indica

unsur hara diserap dan juga menunjukkan 3,80 mg/l. Pada perlakuan B3 kecepatan

keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun absorpsi sebesar 9,75 mg/lpada Hydrilla

bagi organisme (Lopez et al, 2000). Telah verticillata dan 6,74mg/l pada Najas indica.

dijelaskan sebelumnya bahwa hasil analisis Pada perlakuan B4 kecepatan absorpsi

menunjukkan kadar Pb didalam Hydrilla Hydrilla verticillata mencapai 12,63 mg/l,

verticillata dan Najas indca sangat tinggi sedangkan Najas indica sebesar 8,94. Secara

mencapai puluhan ribu mg/kg. Hal ini dapat morfologi Najas indica memiliki daun yang

disebabkan karena pH air pada perlakuan lebih kecil daripada Hydrilla verticillata.

menjadi asam. Penurunan pH air secara Henggar

drastis ini dapat meningkatkan kelarutan tumbuhan yang memiliki ukuran lebih besar

logam (Lopez et al, 2000). Menurut Sood et lebih baik dalam mengolah kontaminan.

al (2012) bahwa biopsorpsi dipengaruhi oleh Perbedaan kemampuan tumbuhan dalam

tipe jenis tanaman (genus/ spesies) yang menyerap logam berat dapat disebabkan

digunakan, bentuk proses seperti: suhu, pH, adanya perbedaan serangkaian proses

konsentrasi biomassa, dan konsentrasi logam fisiologis dan biokimiawi serta ekspresi gen-

berat. Pada penelitian ini juga dapat gen yang mengendalikan penyerapan,

ditunjukkan bahwa lamanya waktu tinggal akumulasi dan toleransi tanaman terhadap

merupakan salah satu faktor yang logam (Hidayati, 2013). Menurut Srivastava

mempengaruhi proses penyerapan logam. (2008) bahwa penyerapan logam dapat

Menurut Salisbury dan Ross (1995) bahwa disebabkan oleh peningkatan konsentrasi ion

faktor eksternal yang sangat berpengaruh logam di sekitar tumbuhan.

terhadap penyerapan logam oleh tumbuhan adalah iklim, kesuburan tanah, kesehatan

Salah satu faktor yang mempengaruhi tanaman, dan lamanya waktu perlakuan. penyerapan logam berat adalah pH air. Pada penelitian ini selama waktu pengamatan pH

SIMPULAN

air mengalami perubahan pada hari ke-5. Hydrilla verticillata dan Najas indica Secara umum perubahan pH air ini bersifat

memiliki kemampuan meremediasi logam fluktuatif tetapi masih dalam kisaran pH

berat timbal (Pb) di dalam air. asam. Akumulasi logam berat pada

Hydrilla verticillata memliki kemampuan tumbuhan dipengaruhi oleh banyak faktor

bertahan lebih lama dalam meremediasi antara lain karakteristik fisika, kimia, dan

timbal daripada Najas indica, sebaliknya media pertumbuhan yang digunakan. Faktor-

indica memiliki kemampuan faktor tersebut meliputi pH, kapasitas tukar

Najas

meremediasi terhadap timbal (Pb) lebih ion, kejenuhan basa, pertukaran kation, dan

cepat daripada Hydrilla verticillata. lain-lain.

Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (2) : 90-103 (Juli 2015) Fadila Mutmainnah dkk

Ucapan Terima Kasih

6 (1): 31-33. ISSN Ucapan terima kasih disampaikan kepada

Biodiversitas

1412-033X.

Laboratorium Penelitian Kimia Fakultas Lakitan, B. 2004. Dasar-dasar Fisiologi MIPA Universitas Sriwijya, Laboratorium

Tumbuhan . Edisi 1, Cet.5. PT. Riset Terpadu PascaSarjana Universitas

RajaGrafindo Persada. Jakarta. 206 Sriwijaya dan Program Studi Pengelolaan

hlm.

Lingkungan Jurusan Biologi Lingkungan Lambers, H., Chapin, F.S and Pons, T.J. Pascasarjana Universitas Sriwijaya atas

2010. Plant Physiological Ecology. bantuannya dalam penelitian ini.

Second Edition. Spinger. Lelifajri, L. 2010. Adsorpsi Ion Logam Cu

DAFTAR PUSTAKA

(II) menggunakan Lignin dari Limbah Birmansyah. 2008. Sebaran Unsur Timbal

Serbuk

Kayu Gergaji. Jurnal

(Pb 6+ ) dan Krom Heksavalen (Cr ) Rekayasa Kimia & Lingkungan 7(3). dalam Fraksi Sedimen Sub DAS Musi

Lopez, A., Lazaro, N., Priego, J.M and Bagian Hilir Propinsi Sumatera

Marques, a.m. 2000. Effect of pH on Selatan.

the biosorption of nickel and other Pengelolaan Lingkungan Program

Tesis . Program

Studi

heavy metals by Pseudomonas Pascasarjana Universitas Sriwijaya.

4F39. Journal of Giesen, W & Sukotjo. 1991. Conservation

fluorescens

Microbiology & and Management Of The Ogan

Industrial

24: 146 –151. Komering and Lebaks South Sumatra.

Biotechnology

Maiti, S.K., Pinero, J.L.H., Oreja, J.A.G., Survey Report PHPA AWB Sumatra

and Santiago, D.L. 2004. Plant Based Wetland Project Report No.8 . Asian

Bioremediation and Mecanism of Wetland Bureau Indonesia.

Heavy Metal Tolerance of Plants: A Ghosh, M. dan Singh,S.P. 2005. A Review

Review. Proc Indian natn Sci Acad on Phytoremediation of Heavy Metals

70 (1): 1-12.

and Utilization of its Byproducts.

Shishir,J. 2008. Applied Ecology and Environmental

Maiti,

S.K

Bioaccumulation and Translocation of Research 3 (1): 1 -18 .

Metal in Natural Vegetation Growing Haryati, M., Purnomo, T., dan Kuntjoro, S.

on Fly Ash Lagoons: A Field Study 2012. Kemampuan tanaman genjer

From Santaldih Thermal Power (Limnocharis flava (L.)) Buch

West Bengal India. menyerap logam berat timbal (Pb)

Plants,

Monitoring and limbah cair kertas pada biomassa dan

Environmental

Assessment 136: 355 – 370. waktu pemaparan yang berbeda.

Malik, N & Biswas, A.K. 20012. Role Of Lentera Bio (1) 3 :131 –138. www.

Higher Plants In Remediation Of ejournal.unesa.ac.id. Diakses pada

Metal Contaminated Sites. Scientific tanggal 22 November 2014.

Reviews & Chemical Communications Hidayati, N. 2005. Fitoremediasi dan Potensi

Tumbuhan Hiperakumulator. Jurnal Marthana, W.S.M., Soeprobowati, T.R., dan Hayati 12(1): 35-40.

Izzati, M. 2014. Bioakumulasi Timbal Hidayati, N. 2013. Mekanisme Fisiologis

(Pb) oleh Hydrilla verticillata Tumbuhan Hiperakumulator Logam

L.f.Royle di Danau Rawapening, Berat. Jurnal Teknik. Lingkungan (14)

Ambarawa Semarang. Jurnal Sains

2, Juli 2013. dan Matematika , 22(2): 52-59. Henggar, H. 2009. Potensi Tanaman Dalam

Proklamasiningsing, E dan Hemayanti. Mengakumulasi Logam Cu pada

2008. Pengaruh Logam Berat Pb Media Tanah Terkontaminasi Limbah

(Plumbum) terhadap pertumbuhan Padat Industri Kertas. BS, Vol. 44, No.

Hydrilla verticillata (L.F) Royce.

1, Juni 2009 : 27 – 40. Diakses Skripsi . Fakultas Biologi Universitas tanggal 15 Mei 2013.

Jenderal Soedirman. Juhaeti, T., Syarif, F dan Hidayati, N. 2005.

Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Inventarisasi Tumbuhan Potensial

Fisiologi Tanaman. UGM Press. Untuk Fitoremediasi Lahan dan Air

Yogyakarta.

Terdegradasi Penambangan Emas.

Fitoremediasi logam timbal (pb) dengan menggunakan hydrilla verticillata dan najas indica

Sandalio , L.M., Dalrzo, H.C., Gomez, Suresh B., and G.A. Ravishankar. 2004. Puertas, M.C.R and del-Rio, R.A.

Phytoremediation – Anovel and 2001. Cadmium ‐induced changes in

Approach for the growth and oxidative metabolism

Promising

Environmental Clean-up. Critical of pea plants. Journal of Experimental

Reviews in Biotechnology 24, 2-3:97 Botany

52 (364): 2115 – 2126.

– 110.

Soeprobowati, T.R. 2011. Variabilitas Viobeth, B.R., Sumiyati, S., dan Sutrisno, E. Keanekaragaman

Fitoremediasi Limbah Vertikal Diatom Danau Rawa Pening.

Mengandung Timbal (Pb) dan Nikel Jurnal Sains dan Matematika. FMIPA

menggunakan Tanaman Universitas Diponegoro. Vol. 19 (3) :

(Ni)

Kiambang (Salvinia molesta). Jurnal

65 – 70 Teknik Lingkungan . www.ejournal- Sood, A., Perm, L. Uniyal., Radha, P., and

S1undip.ac.id.

Amrik, S.A. 2012. Phytoremediation Widaningrum., Miskiyah, dan Suismono. Potential of Aquatic Macrophyte,

2007. Bahaya Kontaminasi Logam Azolla.AMBIO

Berat Dalam Sayuran Dan Alternatif Srivastava, J., Gupta, A and Chandra, H.

41: 122 – 137.

Pencegahan Cemarannya. Buletin 2008. Managing water quality with

Teknologi Pascapanen Pertanian , 3. aquatic macrophytes. Rev Envirin Sci

Xing, W., Wu, H., Hao, B., Liu, G. 2013. Biotechnol 7: 255-266.

Metal accumulation by submerge Stowel, R.R., J.C. Ludwig and G. macrophytes in euthrophic lakes at the

Thobanoglous. 2000. Towad the

scale. Environmental Rational

watershed

Science Pollution Res (20). 6999- Treatments

Departement of Civil Engineering and Yusuf, G. 2008. Bioremediasi Limbah Land, Air and Wastewater Resources,

Rumah Tangga dengan Sistem University of California, California.

Simulasi Tanaman Air. Jurnal Bumi Lestari . Vol 8 (2): 136-144.