Makalah Mengetahui Kesalahan Komuni kasi

Makalah Mengetahui Kesalahan Komunikasi Data

Ahmad Jurnaidi Wahidin

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya
yang diberikan kepada saya, sehingga hasil karya tulis yang berupa makalah dengan judul
“Mengetahui Kesalahan Komunikasi Data” untuk memenuhi tugas mata kuliah komunikasi
data telah selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu saya dalam
pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah saya gunakan sebagai data dan
referensi pada makalah ini.
Saya mengakui bahwa saya adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai
hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu
pula dengan makalah ini. Tidak semua hal dapat saya deskripsikan dengan sempurna dalam
makalah ini.
Saya sebagai penulis akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan
yang dapat memperbaiki makalah saya di masa datang. Sehingga semoga makalah berikutnya
dan makalah lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan kita semua tentang

multiplexing, dan saya berharap akan ada pengembangan lebih lanjut agar memperdalam
pengetahuan kita tentang multiplexing.

Jakarta, 23 Desember 2014
Penulis

Ahmad Jurnaidi Wahidin

Makalah Mengetahui Kesalahan Komunikasi Data

Ahmad Jurnaidi Wahidin

BAB I
PENDAHULUAN

Awal mula komputer ditemukan, computer belum bisa berkomunikasi dengan sesamanya.
Pada saat itu komputer masih sangat sederhana. Berkat kemajuan teknologi di bidang ini,
komputer mulai berkembang pesat dan semakin dirasakna manfaatnya dalam kehidupan kita.
Saat ini komputer sudah menjamur di mana-mana.
Kebanyakan pengguna komputer terdapat di perusahaan-perusahaan atau kantor-kantor.

Suatu perusahaan yang besar sering kali memiliki kantor-kantor cabang. Apabila suatu
perusahaan yang mempunyai cabang di beberapa tempat adalah tidak efisien apabila setiap
kali dilakukan pengolahan datanya harus dikirim ke pusat komputernya. Perlu diperhatikan
bahwa berfungsinya suatu komputer untuk mengahasilkan informasi yang benar-benar
handal, maka sedapat mungkin data yang dimasukkan benar-benar asli dari tangan pertama
pencatat datanya, dan belum mengalami pengolahan dari tangan ke tangan.
Salah satu masalah pada sistem komunikasi data adalah banyaknya kesalahan yang terjadi
ketika pengiriman informasi berlangsung. Untuk transmisi jarak jauh sering kali tidak
mungkin menghindari gangguan dari luar, sementara banyak pula komponen dari rangkaian
itu dapat menjadi penyebab kesalahan dalam transfer.
Sehingga penulis bertujuan membuat makalah yang bertujuan untuk mengetahui tentang
kesalahan komunikasi data.

Makalah Mengetahui Kesalahan Komunikasi Data

Ahmad Jurnaidi Wahidin

BAB II
PEBAHASAN


1. PENGERTIAN KOMUNIKASI DATA
Pengertian Komunikasi Data Menurut Suryadi (2003), komunikasi data adalah merupakan
bagian dari teknologi komunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau
pemindahan data dan informasi di antara komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk
digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan
oleh kode digital. Komunikasi data merupakan bagian penting dari suatu sistem informasi
karena merupakan pendukung penyediaan infrastruktur yang memungkinkan komputerkomputer dapat berkomunikasi satu sama lain.
Sistem komunikasi data dapat dibagi menjadi tiga komponen utama yaitu sumber
komunikasi, media komunikasi dan penerima. Pengertian sumber data adalah unsur yang
bertugas untuk mengirimkan informasi, misalkan terminal komputer, Sumber data ini
membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi. Sumber
komunikasi pada umumnya dilengkapi dengan transmitter yang berfungsi untuk mengubah
informasi yang akan dikirimkan menjadi bentuk yang sesuai dengan media transmisi yang
digunakan.
Media transmisi data merupakan jalur dimana proses pengiriman data dari satu sumber ke
penerima data. Beberapa media transmisi data yang dapat digunakan jalur transmisi atau
carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel, gelombang elektromagnetik, dan lainlain. Dalam hal ini berfungsi sebagai jalur informasi untuk sampai pada tujuannya.
Komponen media Pengiriman Data berupa media berkabel (bounded media) dan media
nirkabel (wireless media).
Pengertian penerima data adalah alat yang menerima data atau informasi, misalkan pesawat

telepon, terninal komputer, dan lain-lain. Berfungsi menerima data yang dikirimkan oleh
suatu sumber informasi. Penerima merupakan suata alat yang disebut receiver yang fungsinya
untuk menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk
tertentu yang dapat ditangkap dan digunakan oleh penerima. Komponen sumber dan

Makalah Mengetahui Kesalahan Komunikasi Data

Ahmad Jurnaidi Wahidin

penerima komunikasi data dapat berupa komputer dan prosesor seperti modem, Catalyst,
Router untuk memproses data masukan dan keluaran (Suryadi, 2003).
Untuk berlangsungnya komunikasi data perlu jaringan komunikasi data. Jaringan Komputer
merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung satu sama lain menggunakan
protokol, di mana berdasarkan luas area cakupan yang dicapai jaringan komputer dapat
diklasifikan menjadi Local Area Network (LAN) dan Wide area Network (WAN).

2. PENGERTIAN KESALAHAN
Apakah yang diamksud dengan kesalahan?
Istilah kesalahan:
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kesalahan adalah kekeliruan atau kealphaan

2. Kesalahan dalam artyi seluas-luasnya, yaitu sama dengan Pertanggungjawaban dalam
hukum pidana.
3. Kesalahan dalam arti bentuk kesalahan (schuld), dapat berupa :
a. Dolus/opzet : kesalahan yang dilakukan dengan sengaja
b. Culpa/alpa :kesalahan yang dilakukan karena adanya kelalaian
4. Kesalahan dalam arti sempit , yaitu sama dengan alpa/culpa

3. REDUNDANCY CHECK

Pengecekan kesalahan dengan menggunakan bit parity ini disebut REDUNDANCY CHECK.
Ada 3 jenis Redundancy check :
a. Vertical Redundancy Check (VRC)
b. Longitudinal Redundancy Check (LRC)
c. Cyclic Redundancy Check (CRC)

Makalah Mengetahui Kesalahan Komunikasi Data

Ahmad Jurnaidi Wahidin

a. Vertical Redundancy Check (CRC)

Adalah metode pengecekan kesalahan yang mengecek setiap karakter satu persatu.
Karakter yang dikirimkan biasanya terdiri dari 7 bit yang kemudian diberi tambahan 1 bit
parity. Bit parity inilah yang akan diperiksa oleh sipenerima untuk mengetahui apakah
karakter yang diterimanya benar atau salah.
Bit tambahan ini (parity) digunakan untuk membuat genap (paritas genap) atau membuat
ganjil (paritas ganjil) jumlah bit 1 didalam karakter bersangkutan.
Cara menemukan kesalahan seperti ini terutama diterapkan pada terminal Start-Stop,
dimana pengecekan kesalahannya adalah karakter demi karakter.
VRC mempunyai kekurangan, dimana bila ada 2 bit yang terganggu ia tidak dapat
melacaknya karena paritasnya akan benar.

b. Longitudinal Redundancy Check (LRC)
Pada LRC pesan dibagi menjadi sejumlah blok dan setiap blok mempunyai karakter
pemeriksa blok (Block Check Character/BCC) yang ditambahkan diakhir blok,
LRC selain dapat melakukan check paritas untuk tiap karakter juga secara blok, sehingga
pengecekan ini disebut juga ‘ Block Check’. Pada contoh dibawah, bit-bit paritas yang
diletakan pada setiap karakter berfungsi sebagai LRC. BCC merupakan paritas genap
untuk setiap kolom bit yang disebut VRC.

c. Cyclic Redundancy Check (CRC)

Dalam metoda ini, satu blok informasi dilihat sebagai deretan bit yang ditransmisikan.
Pesan yang akan di-cek dianggap sebagai arus bit yang muncul sebagai rangkaian
berbentuk siklus untuk dicek. Semua bit pesan yang ditransmisikan dishift kegenerator
CRC (register). Didalam register ini nomor pengecekan pesan dibangkitkan dengan
rumus aritmatik tertentu. Nomor ini juga ditransmisikan kepenerima setelah pesan
ditransmisikan.

Makalah Mengetahui Kesalahan Komunikasi Data

Ahmad Jurnaidi Wahidin

Pada penerima proses diatas terulang kembali, tetapi kali ini didalam register cek CRC.
Register cek membanding-kan nomor yang telah dihitungnya dengan nomor yang
diterimanya.

Rumus matematik (polinominal) yang sering digunakan :
CRC-12 (IBM) : X12 + X11 + X3 + X2 + X + 1
CRC-16 (IBM) : X16 + X15 + X2 + 1
CRC- CCITT : X16 + X12 + X5 + 1
CRC-32 (LAN) : X32 + X26 + X22 + X16 + X12 + X11 +

X10 + X9 + X8 + X5 + X4 + X3 + X + 1

Pada sistem yang menggunakan/memanfaatkan CRC untuk mendeteksi kesalahan,
deretan biner yang menyajikan data yang akan dikirim, selain biner itu dikirim
kepenerima deretan biner data tersebut juga akan dimasukan kedalam generator CRC
yang ada pada sisi pengirim.
Didalam generator CRC deretan biner data akan dianggap sebagai bilangan yang
kemudian bilangan itu akan dikalikan dengan 2 pangkat bilangan pangkat tertinggi
dari rumus bilangan pembagi, setelah bilangan tersebut dikalikan, hasil perkaliannya
akan dibagi dengan bilangan pembagi. Dalam pembagian akan ada hasil bagi dan sisa
bagi. Hasil bagi diabaikan dan sisa bagi digunakan sebagai CRC.
CRC yang dihasilkan generator CRC akan dikirim keterminal penerima segera setelah
blok data dikirimkan.
Pada penerima, data dan CRC akan dijumlahkan didalam register cek CRC dan
kemudian akan dibagi dengan bilangan pembagi yang sama yang digunakan pada
pengirim. Jika data yang diterima tanpa kesalahan maka sisa pembaginya akan sama
dengan nol.

Makalah Mengetahui Kesalahan Komunikasi Data


Ahmad Jurnaidi Wahidin

4. DETEKSI KESALAHAN
Beberapa cara deteksi kesalahan :
i.

Metode Echo

ii.

Metode Deteksi Error Otomatis

iii.

Framing Check

i.

Metode Echo
Merupakan metode deteksi yang paling sederhana digunakan salam sistem interaktif

(yaitu bila ada operator yang memasukkan data). Operator memasukkan data melalui
terminal yang kemudian mengirimkannya ke komputer. Komputer kemudian
mengirimkannya kembali ke terminal dan ditampilkan pada layar. Operator dapat
melihat apakah data yang dikirmkannya benar.

ii.

Metode Deteksi Error Otomatis
Untuk system komputer lebih dikehendaki system yang melibatkan manusia sesedikit
mungkin. Oleh karenya digunakan system yang menggunakan bit parity yaitu bit
tambahan yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan.
Terdapat 2 macam cara penambahan bit pariti yaitu :
a)

Pariti ganjil (odd parity)

Bit pariti yang ditambahkan supaya banyaknya bit “1” tiap karakter atau data ganjil.
b)

Pariti genap (even parity)


Bit parity yang ditambahkan supaya banyaknya bit “1” tiap karakter atau data genap.
Tanpa memperhatikan desain dari sistem transmisi maka, maka akan terdapat error
yang menghasilkan perubahan terhapat satu atau lebih dari bit didalam frame yang
ditransmisikan.

Makalah Mengetahui Kesalahan Komunikasi Data

Ahmad Jurnaidi Wahidin

Beberapa kemungkinan adanya error pada pengiriman frame meliputi :
Pb = propabilitas error bit tunggal, biasanya disebut bit-error-rate
P1 = probabilitas frame yang diterima tanpa adanya error
P2 = probabilitas frame yang diterima dengan error tidak terdeteksi
P3 = probabilitas frame yang diterima dengan error terdeteks
Jika tidak ada suatu alat yang dapat dipergunakan untuk mendeteksi error,
makaprobabilitas error yang terderteksi (P3) sama dengan 0, Untuk mempercepat
menetapkan probabilitas, diasumsikan bahwa probabilitas nenerapa bit yang
mengalami error (Pb) adalah tetap dan tidak tergantung masing-masing bit, sehingga
didapatkan hubungan :
Dimana F adalah jumlah bit per frame
Probabilitas frame yang diterima tanpa error akan berkurang apabila probabilitas dari
error bit tunggal bertambah. demikian juga probabilitas frame yang diterima
dengantanpa error bit berkurang dengan bertambahnya panjang frame. maka lebih
banyak bitdengan probabilitas yang tinggi dari pada yang terkena error. Tidak ada
system telekomunikasi data yang bebas dari kesalahan transmisi data, kesalahan ini
sering kali disebabkan oleh gangguan pada saluran, sistem switching, radiasi
gelombang, cross-talk, dll.

Dengan bit pariti ini kita mengenal 3 macam teknik deteksi kesalahan yaitu :
1)

Vertical Redundancy Check

Ini merupakan cara melacak kesalahan yang pertama kali diketemukan. Dengan cara
ini setiap karakter yang dikirimkan (biasanya terdiri dari 7 bit) diberi tambahan 1 bit
parity. Bit parity inilah yang akan diperiksa oleh penerima untuk mengetahui apakah
karakter yang dikirim tersebut benar atau salah. Cara ini hanya dapat melacak
kesalahan 1 bit dan karenanya hanya berguna untuk melacak kesalahan yang terjadi
pada pengiriman data berkecepatan menengah, karena pada kecepatan tinggi, lebih
besar kemungkinan terjadinya kesalahanbanyak bit. Ini merupakan Metode
Makalah Mengetahui Kesalahan Komunikasi Data

Ahmad Jurnaidi Wahidin

pemeriksaan kesalahan per karakter dan digunakan pada system yang berorientasi
karakter misalnya terminal.
Contoh :
Misalnya ASCII huruf A kodenya adalah hex 41.
100 0001
1100 0001
0100 0001

ASCII 7 bit
ASCII dengan pariti ganjil
ASCII dengan pariti genap

akibatnya untuk huruf “A” kode SCII dalam hex :
41 bilamana pariti genap
A1 bilamana pariti ganjil
Penerimaan memeriksa parity dari karakter yang diterima, bila tidak sesuai
dengan ketentuan maka akan diketahui adanya kesalahan pada waktu penyaluran
data. VRC mempunyai kekurangan yaitu bila ada 2 bit yang terganggu ia tidak dapat
melacaknya karena paritinya akan benar.

2)

Longitudinal Redundancy Check

Untuk memperbaiki kemampuan VRC biasanya digunakan LRC untuk data dikirm
secara blok. Di sini tidak saja per karakter diperiksa paritinya, tetapi juga secara per
blok. Cara ini menyerupai cara VRC hanya saja penambahan bit parity tidak saja pada
setiap akhir karakter, tetapi juga pada akhir setiap blok karakter yang dikirmkan.
Untuk tiap-tiap bit dari seluruh blok karakter ditambahkan 1 bit parity termasuk juga
bit parity dari masing-masing karakter.
Dengan cara ini maka kesalahan lebih dari satu bit juga dapat diketemukan, sehingga
kemungkinan terprosesnya data yang salah semakin dikurangi. Juga Dikenal parity
genap atau parity ganjil. Teknik ini menyebabkan kecepatan pengiriman data dapat
dipertinggi.

Makalah Mengetahui Kesalahan Komunikasi Data

Ahmad Jurnaidi Wahidin

Tiap blok punya satu karakter khusus yang disebut blok check karakter (BCC) yang
dibentuk dari bit uji diatas. Pada waktu pengiriman BCC juga dikirm dan BBC ini
dibandingkan dengan BCC yang dibangkitkan sendiri oleh penerima pada saat
menerima data blok tersebut.
3)

Cyclic Redundancy Check

Ini adalah cara yang paling baik dewasa ini dan dapat dipergunakan untuk pengiriman
data dengan kecepatan yang tinggi. Dengan sendirinya cara ini memerlukan rangkaian
elektronik lebih sukar dibandingkan dengan kedua cara yang tadi. Metode CRC dapat
mengatasi masalah overhead. Cara ini disebut sebagdai pengujian berorientasi bit,
karena dasar pemeriksaan kemungkinan kesalahan adalah bit atau karakter dan
mempergunakan rumus matematika yang khusus. Dalam Metode ini satu blok
informasi dilihat sebagai sederetan bit yang ditransmisikan. Bit yang akan disalurkan
dimasukkan ke dalam register geser siklis yang disebut generator CRC. Operasi
matematik dikerjakan atas deretan bit tersebut. Operasi CRC ini didasarkan atas
pembagian deretan bit dengan sebuah fungsi khusus. Hasil bagi pembagian diabaikan.
Sisa disalurkan sebagai BCS, yaitu akhir dari deretan bit isi register geser Dikenal
sebagai BCS (block check sequence). Fungsi khusus disebut generator polynominal,
dan telah dibakukan.
Cyclic Redundancy Check (atau CRC), adalah cara untuk mendeteksi kesalahan
dalam penyimpanan data atau transmisi. Dengan data yang lebih banyak dan lebih
sedang dikirim melalui saluran telepon, kebutuhan untuk protokol yang melindungi
data dari kerusakan dalam perjalanan meningkat, tetapi teori di balik generasi CRC
tidak banyak dikenal.
iii.

Framing Check
Digunakan pada tranmisi asinkron dengan adanya bit awal dan bit akhir. Data berada
antara bit awal dan bit akhir. Dengan memeriksa kedua bit ini dapat diketahui apakah
data di terima dengan baik. Transmisi sinkronisasi mempunyai berbagai bentuk
bingkai sesuai dengan ketentuan yang dipergunakan.

Makalah Mengetahui Kesalahan Komunikasi Data

Ahmad Jurnaidi Wahidin

BAB III
KESIMPULAN

Dalam komunikasi data terdapat beberapa unsur agar sebuah proses komunikasi
dapat berlangsung dengan baik. Unsur-unsur tersebut dapat berupa, sumber data, media dan
penerima data. Pada komunikasi data, media yang digunakan adalah kabel dan tanpa kabel.
Saluran komunikasi tanpa Kabel (Wireless), seperti microwave, satellite, dan cellular phone.
Terdapat banyak sekali kesalahan dalam komunikasi data, Salah satu masalah pada sistem
komunikasi data adalah banyaknya kesalahan yang terjadi ketika pengiriman informasi
berlangsung. Untuk transmisi jarak jauh sering kali tidak mungkin menghindari gangguan
dari luar, sementara banyak pula komponen dari rangkaian itu dapat menjadi penyebab
kesalahan dalam transfer.
Sehingga perlu adanya pengenalan kesalahan komunikasi data untuk memberikan
pengetahuan agar berkurangnya kesalahan pada komunikasi data.

Makalah Mengetahui Kesalahan Komunikasi Data

Ahmad Jurnaidi Wahidin

DAFTAR PUSTAKA

1. Suryadi HS, D. 1993. Pengantar Komunikasi Data. Gunadarma
2. William stallings, Dasar-dasar Komunikasi Data,2001,Salemba Teknika
3. http://www.scribd.com/doc/7610693/05-deteksi-dan-koreksi-kesalahan
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_data

5. http://kelaskami2012.wordpress.com/

Makalah Mengetahui Kesalahan Komunikasi Data

Ahmad Jurnaidi Wahidin