Atikel Bahasa Indonesia1 terabaikan (1)

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK ANAK
USIA DINI
ALFILA MAYLANI
(155110500111001)

ABSTRAK
Pendidikan karakter merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan anak
usia dini. Pada era globalisasi saat ini, banyak anak usia dini yang kurang
memahami pentingnya pendidikan karakter. Hal ini menyebabkan banyak anak
usia dini yang berkarakter buruk. Untuk itu dibutuhkan peran guru, orang tua dan
masyarakat. Guru merupakan pengganti orang tua disekolah, untuk itu peran guru
sangat penting dalam penanaman pendidikan karakter anak usia dini pada saat
disekolah. Guru harus dapat menyampaikan aspek karakter dengan efektif, efisien,
dan terarah. Tidak hanya guru, orang tua dan masyarakat juga harus dapat
menanamkan aspek karakter kepada anaknya dengan baik. Hal ini bertujuan agar
anak usia dini memahami karakter yang baik dan dapat mengimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari.

KATA KUNCI
Pendidikan Karakter


Aspek Karakter

I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam pendidikan karakter seseorang mendapatkan suatu pengetahuan

untuk mengembangkan potensinya. Usia dini terutama di Taman kanak-kanak
merupakan usia yang efektif dalam pemberian pendidikan karakter. Dalam
pemberian pendidikan karakter tidak hanya kemampuan kognitif saja, namun
kesiapan mental, sosial serta emosional. Hal ini dilakukan agar anak siap dalam
menuju kedewasaan serta bekal untuk hidup bermasyarakat. Penyampaian
pendidikan karakter harus dilakukan dengan cara yang menarik dan bervariasi
agar anak usia dini dapat memahami dengan jelas apa itu pendidikan karakter.
Ditulisnya artikel ini diharapkan dapat membantu para pendidik agar dapat
menyampaikan pendidikan karakter seacara efesien, efektif, dan terarah serta
membantu pembaca untuk memahami pentingnya pendidikan karakter untuk anak
usia dini.
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas berikut ini rumusan masalah yang dapat
dirumuskan :
1. Apa pengertian dari karakter?
2. Bagaimana definisi dari Pendidikan Karakter ?
3. Apa tujuan dan fungsi dari Pendidikan Karakter ?
4. Apa pentingnya Pendidikan Karakter untuk anak usia dini ?

5. Bagaimanakah cara mendididik aspek karakter untuk anak usia dini ?

1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian karakter.
2. Untuk mengetahui definisi dari pendidikan karakter.
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari pendidikan karakter.
4. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan karakter untuk anak usia dini.
5. Unruk mengetahui apa saja aspek karakter positif dalam pembelajaran.
6. Untuk mengetahui cara mendidik aspek karakter untuk anak usia dini.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara Teoritis
Untuk memahami pentingnya pendidikan karakter untuk anak usia dini dan
bagaimana cara pendidik mengajarkan aspek karakter secara efektif, efisien,

dan terarah.
2. Manfaat secara Praktis
Untuk membantu guru, orang tua, serta masyarakat dalam membaerikan aspek
karakter untuk anak usia dini.

II.

Landasan Teori

Istilah karakter dipakai secara khusus dalam konteks pendidikan baru muncul
pada akhir abad ke 18, dan pertama kali dicetuskan oleh padadog Jerman, F.W.
Foerster. Terminologi ini mengacu pada sebuah pendekatan idealis-spiritualis
dalam pendidikan yang juga dikenal dengan teori pendidikan normatif. Yang
menjadi prioritas adalah nilai-nilai transenden yang dipercaya sebagai motor
penggerak sejarah, baik bagi individu maupun bagi sebuah perubahan sosial.

III.

Metode Penelitian


Artiktel ini menggunakan metode penelitian Diskriptif dan teknik penelitian
menggunakan Dokumentasi.

IV.
1.

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pengertian Karakter
Istilah karakter berasal dari bahasa Yunani, charassein yang berarti

mengukir. Membentuk karakter diibaratkan seperti mengukir di atas batu permata
atau permukaan besi yang keras. Dari sini kemudian berkembang pengertian
karakter yang diartikan sebagai tanda khusus atau pola perilaku. Doni Koesoema
A (2007:80) memahami bahwa karakter adalah sama dengan kepribadian.
Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik yang bersifat khas dari
seseorang yang bersumber dari hasil bentukan-bentukan yang diterima dari
lingkungan. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas, pengertian karakter adalah

bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,
temperamen, dan watak.

Maka dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki karakter
maka orang tingkah laku orang tersebut telah sesuai dengan kaidah moral.
Seseorang yang berkarakter baik, dia akan berusaha melakukan hal-hal baik sesuai
dengan apa yang diperintahkan oleh Tuhan yang Maha Esa. Untuk itu, setiap
orang harus memiliki karakter yang baik.
2.

Definisi Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan

nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka
memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara
yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif (Puskur, 2010). Seseorang dapat
dikatakan memiliki karakter yang baik apabila orang tersebut memiliki hati, jiwa,
budi pekerti, dan prilaku yang baik. Karakter itu sendiri lebih bersifat spontanitas,
karena dilakukan tanpa batasan waktu dan tempat, menyatu dalam diri manusia,
dan diungkapkan tanpa difikirkan terlebih dahulu.

3. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter


Fungsi dari pendidikan karakter dan budaya bangsa menurut Puskur (2010) adalah
sebagai berikut :
1. Pengembangan ; pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi
pribadi yang berperilaku baik,
2. Perbaikan ; memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung
jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat
3. Penyaring ; untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa
lain yang tidak sesuai dengan nilai budaya dan karakter budaya yang bermartabat.
Tujuan pendidikan karakter menurut Puskur (2010) yaitu sebagai berikut :
1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/ afektif peserta didik sebagai
manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan
sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religious.
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik
sebagai generasi penerus bangsa.
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif dan berwawasan kebangsaan.
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta rasa

kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

4. Pentingnya Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini

Dapat kita kita ketahui pendidikan karakter pada era globalisasi saat ini sangat
dibutuhkan oleh anak usia dini. Pendidikan karakter diperlukan tidak hanya untuk
disekolah saja, tetapi di rumah dan di lingkungan masyarakat.
Sebagai contoh untuk dapat bersosialisasi dengan teman dan guru di
sekolah diperlukan sekali karakter yang baik. Anak harus dapat mengetahui

bagaimana cara bersosialisasi yang benar dengan teman dan guru. Pada saat ini
banyak anak usia dini yang kurang memahami cara bersosialisasi dengan benar
dengan teman dan gurunya. Pada saat bersosialisasi dengan gurunya, banyak anak
usia dini yang tidak sopan. Mereka menganggap pada saat bersosialisasi dengan
gurunya sama dengan ketika bersosialisasi dengan temannya sendiri. Tidak hanya
di sekolah saja, banyak juga anak usia dini yang bersikap tidak sopan di
lingkungan masyarakat dan dirumah. Hal ini dapat kita ketahui bahwa anak usia
dini banyak yang kurang memahami pendidikan karakter.
Pendidikan karakter diberikan kepada anak usia dini paling efektif ketika
pada saat duduk di bangku Taman Kanak-Kanak. Agar mereka memahami apa itu

pendidikan karakter dan bagaimana cara mengimplementasikan pendidikan
karakter yang diperoleh dari lembaga pendidikan tersebut didalam sekolah,
lingkungan masyarakat, dan dirumah.

5. Aspek Karakter Positif dalam Program Pembelajaran

Berikut ini beberapa karakter positif yang menjadi target dalam program
pembelajaran yaitu :
1. Cinta Allah dengan segenap cipta-Nya.
2. Kemandirian dan tanggung jawab.
3. Kejujuran dan bijaksana.
4. Hormat dan santun.

5. Dermawan, suka menolong, dan gotong royong.
6. Percaya diri, kreatif, dan bekerja keras.
7. Kepemimpinan dan keadilan.
8. Baik hati dan rendah hati.
9. Toleransi dan kedamaian.
10. Kesabaran dalam menghadapi apapun.
6. Cara Mendidik Aspek Karakter Untuk Anak Usia Dini


Banyak berbagai cara mendidik aspek karakter kepada anak usia dini dengan cara
yang kreatif dan menarik yang dapat dilakukan di lembaga pendidikan,
lingkungan masyarakat, dan di rumah.
Untuk mengajarkan beberapa karakter positif tersebut maka perlu dilakukan
dengan cara yaitu :
1. Pada saat anak berada di sekolah, karakter positif dapat diberikan
dengan cara bermain dan belajar. Hal ini sudah menjadi tugas seorang
guru bagaimana cara meberikan pembelajaran tentang aspek karakter
positif dengan menarik. Sehingga anak lebih memperhatikan dan
mudah memahami materi tentang aspek karakter yang disampaikan
dan dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pada saat anak di rumah, orang tua berperan penting dalam
memberikan pembelajaran tentang aspek karakter positif. Hal itu dapat
dilakukan dengan cara mengulang-ulang pembelajaran tentang
karakter positif agar anak selalu ingat apa saja karakter positif dan
bagaimana cara mengimplementasikannya.

3. Pada saat anak berada di lingkungan masayarakat, peran masyarakat
sangat diperlukan dalam pemberian pembelajaran karakter positif,

salah satunya dengan cara mengadakan kegiatan-kegiatan yang
bertemakan pendidikan karakter. Kegiatan ini mewajibkan para orang
tua dan anaknya untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Dengan
begitu, anak mendapatkan pembelajaran tentang karakter positif
dengan didampingi oleh orang tuanya.

7. PENUTUP

5.1 Simpulan
Pendidikan Karakter sangat diperlukan untuk anak usia dini dimana pada era
globalisasi saat ini banyak terjadi pergeseran nilai-nilai karakter yang belum pasti
bersifat positif untuk anak usia dini. Akibatnya banyak anak usia dini yang kurang
memahami aspek karakter positif. Untuk itu, peran guru, orang tua, dan
masyarakat sangat diperlukan agar anak usia dini tidak terjerumus hal-hal yang
negatif dengan adanya pergeseran nilai-nilai karakter.

5.2 Saran
Berikut ini beberapa saran berdasarkan kesimpulan diatas ;
1. Mengingat pentingnya pendidikan karakter, maka sejak dini hendaknya


ditanamkan pendidikan karakter.
2. Pendidikan karakter harus ditanamkan tidak hanya disekolah, namun juga
dirumah dan dimasyarakat.
3. Guru, orang tua, dan masyarakat adalah peran penting dalam pemberian
pendidikan karakter, untuk itu mereka harus memahami bagaimana cara
menanamkan pendididikan karakter dengan benar.

DAFTAR PUSTAKA
Soenarko, Bambang. 2010. Konsep Pendidikan Karakter. Kediri: Universitas
Nusantara
Lutfi, Mustafa dan Abdul Halim Fathani. 2013. Hitam Putih Pendidikan. Malang:
UB Press