BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang sahamnya. Namun terkadang dalam menjalankan perusahaan, manajer sebagai pengelola perusahaan mempunyai tujuan yang berbeda terutama dalam hal peningkatan prestasi individu dan kompensasi yang akan diterima, yang akan menyebabkan jatuhnya harapan investor tentang pengembalian (return) atas dana yang telah mereka tanamkan. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu sistem yang menjembatani pemisahan kepentingan antara pemilik dan pengelola di dalam suatu perusahaan.

  Pemisahan ini diharapkan dapat mensejajarkan kepentingan pemilik atau pemegang saham dengan kepentingan manajer selaku pengelola perusahaan.

  Sistem tersebut adalah dengan pengelolaan perusahaan yang baik (Good

  

Corporate Governanc-GCG ). Dengan adanya good corporate governance

  diharapkan dapat berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka investasikan.

  Good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik

  membantu terciptanya hubungan yang kondusif dan dapat dipertanggungjawabkan diantara elemen dalam perusahaan (dewan komisaris, dewan direksi, dan para pemegang saham) dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam paradigma ini, dewan komisaris berada pada posisi untuk memastikan bahwa manajemen telah benar-benar bekerja demi kepentingan perusahaan sesuai strategi yang telah ditetapkan serta menjaga kepentingan para pemegang saham yaitu untuk meningkatkan nilai ekonomis perusahaan.

  Masalah corporate governance muncul karena terjadinya pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan sehingga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Lemahnya penerapan good corporate governance juga menyebabkan berkurangnya kinerja dalam perusahaan. Mengingat bahwa akhir-akhir ini

  

corporate governance merupakan salah satu topik pembahasan sehubungan

  dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud) maupun keterpurukan bisnis yang terjadi sebagai akibat kesalahan yang dilakukan oleh para eksekutif manajemen, maka hal ini menimbulkan suatu tanda tanya tentang

  

corporate governance . Demikian pula halnya tentang kredibilitas proses

  penyusunan laporan keuangan perusahaan dipertanyakan. Oleh karena itu adalah suatu hal yang wajar dan penting bagi semua pihak yang terkait dengan proses penyusunan laporan keuangan untuk mengupayakan mengurangi bahkan menghilangkan krisis kepercayaan dengan mengkaji kembali peranan masing- masing dalam proses penyusunan tersebut.

  Dengan adanya tata kelola perusahaan yang baik (good corporate

  

governance ) seperti adanya monitoring dengan cara memperbesar kepemilikan

  saham perusahaan oleh manajemen dan peran monitoring yang dilakukan dewan komisaris independen diharapkan akan meningkatkan kinerja perusahaan.

  Bentuk penerapan corporate governance yang lain adalah pembentukan dewan komisaris. Dewan komisaris terdiri dari komisaris independen sekurang- kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota. Selain dewan komisaris, komite audit juga memiliki peran penting dalam mengawasi pelaksanaan corporate

  

governance . Anggota komite audit sekurang-kurangnya terdiri atas tiga orang

  yang seorang diantaranya merupakan komisaris independen. Demikian juga komite audit mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam hal memelihara kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan seperti halnya menjaga terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang memadai serta dilaksanakannya good corporate governance.

  Dewan direksi dalam suatu perusahaan bertugas menentukan kebijakan yang akan diambil atau strategi perusahaan tersebut secara jangka pendek maupun jangka panjang, sedangkan peran dewan komisaris dalam suatu perusahaan lebih ditekankan pada fungsi monitoring dari implementasi kebijakan direksi. Peran komisaris ini diharapkan akan meminimalisir permasalahan yang timbul antara dewan direksi dengan pemegang saham. Oleh karena itu dewan komisaris seharusnya dapat mengawasi kinerja dewan direksi sehingga kinerja yang dihasilkan sesuai dengan kepentingan pemegang saham.

  Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

  mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan serta meningkatkan nilai perusahaan kepada para pemegang saham. Dengan demikian, penerapan good corporate governance dipercaya dapat meningkatkan nilai perusahaan. Corporate governance yang efektif dalam jangka panjang dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menguntungkan para pemegang saham.

  Konsep good corporate governance diharapkan dapat melindungi pemegang saham dan kreditur agar dapat memperoleh kembali investasinya. Penelitian yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menyimpulkan penyebab krisis ekonomi di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, adalah (1) mekanisme pengawasan dewan komisaris (board of director) dan komite audit (audit

  

committee) suatu perusahaan tidak berfungsi dengan efektif dalam melindungi

  kepentingan pemegang saham dan (2) pengelolaan perusahaan yang belum profesional. Penerapan konsep good corporate governance diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pemegang saham tanpa mengabaikan kepentingan pemegang saham.

  Good corporate governance secara definitif merupakan sistem yang

  mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value

  

added) untuk semua stakeholder. Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini,

  pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar (akurat) dan tepat pada waktunya dan kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu, dan transparans terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder.

  Prinsip-prinsip dasar dari good corporate governance pada dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan.

  

good corporate governance lebih condong pada serangkaian pola perilaku

  perusahaan yang diukur melalui kinerja, pertumbuhan, struktur pembiayaan, perlakuan terhadap para pemegang saham. Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar analisis dalam mengkaji good corporate governance di suatu negara dengan memenuhi transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan yang sistematis yang dapat digunakan sebagai dasar pengukuran yang lebih akurat mengenai kinerja perusahaan.

  Riset The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), 2002, menemukan bahwa alasan utama perusahaan menerapkan good corporate

  

governance adalah kepatuhan terhadap peraturan. Perusahaan meyakini bahwa

  implementasi good corporate governance merupakan bentuk lain penegakan etika bisnis dan etika kerja yang sudah lama menjadi komitmen perusahaan, dan implementasi good corporate governance yang berhubungan dengan peningkatan citra perusahaan. Perusahaan yang mempraktikkan good corporate governance akan mengalami perbaikan citra, dan peningkatan nilai perusahaan.

  Secara teoritis, praktik good corporate governance dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga lebih meningkatkan kinerja keuangan mereka serta mengurangi risiko yang dapat menguntungkan pihak dewan secara sepihak, dan umumnya corporate governance dapat meningkatkan kepercayaan investor.

  Sebaliknya, corporate governance yang buruk dapat menurunkan tingkat kepercayaan investor. Secara umum penerapan prinsip-prinsip good corporate

  governance secara konkret, memiliki tujuan terhadap perusahaan sebagai berikut: 1.

  Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing 2. Mendapatkan cost of capital yang lebih murah

  3. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan

  4. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari stakeholder terhadap perusahaan

5. Melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum

  Beberapa penelitian terdahulu cukup banyak dilakukan para akademisi dan peneliti mengenai hubungan adanya pengaruh antara good corporate governance dengan kinerja perusahaan. Rudi Isnanta (2008) meneliti pengaruh good

  

corporate governance dan struktur kepemilikan terhadap manajemen laba dan

  kinerja keuangan. Penelitian ini menggunakan kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris, komite audit, struktur kepemilikan tersebar dan terkonsentrasi sebagai proksi variabel corporate governance dan struktur kepemilikan. Sedangkan kinerja perusahaan diproksikan dengan kinerja keuangan Cash flow

  

Return on Asset (CFROA). Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan

  menunjukkan bahwa corporate governance tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba, namun berpengaruh secara langsung terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil yang sama juga terjadi pada pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja keuangan adalah signifikan, sedangkan pengaruh struktur kepemilikan terhadap manajemen laba tidak signifikan.

  Penelitian Nanik Nurhayati (2010) yang berjudul pengaruh good corporate

  

governance terhadap kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

  Indonesia. Peneliti menggunakan variabel good corporate governance dan Kinerja

  Perusahaan diukur dengan keuangan perusahaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa good corporate governance yang di proksikan ke dalam kepemilikan institusional mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan. Sedangkan kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan.

  Daniel Pasarella Tarigan (2011) meneliti pengaruh struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, dan praktek corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan variabel Ukuran dewan Komisaris, Proporsi dewan komisaris independen, komite audit, struktur kepemilikan, ukuran perusahaan. Sedangkan kinerja diproksikan dengan kinerja keuangan Cash Flow Return of Asset (CFROA). Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan menunjukkan secara parsial variabel ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit tidak berpengaruh Cash Flow Return of Asset (CFROA), tetapi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

  Sawitri Sekar Edi (2011) membahas pengaruh antara mekanisme corporate

  

governance dengan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan

  variabel dewan komisaris, dewan komisaris independen, dewan direksi, komite audit dan kepemilikan institusional. Sedangkan kinerja keuangan perusahaan diukur dengan TOBIN’s Q. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, dewan komisaris independen berpengaruh negatif signifikan, dewan komisaris berpengaruh positif tidak signifikan, dewan direksi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pasar sedangkan terhadap kinerja operasional berpengaruh negatif signifikan, dan komite audit berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pasar sedangkan berdasarkan operasional perusahaan berpengaruh negatif signifikan.

  Sektor Property dan Real Estate di Indonesia merupakan bidang yang menjanjikan untuk berkembang di Indonesia melihat potensi jumlah penduduk yang yang besar dengan rasio pemilikan rumah yang cukup rendah. Property dan

  

Real Estate sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan pasca krisis financial

global yang berawal dari masalah kredit macet perumahan di Amerika Serikat.

  Berdasarkan fenomena dan hasil penelitian yang dijelaskan di atas, maka judul dari penelitian ini adalah “Pengaruh Good Corporate Governance

  

terhadap Kinerja Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar dalam

Bursa Efek Indonesia tahun 2008 – 2010.

1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti sebagai berikut :

1. Apakah dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 2.

  Apakah komisaris independen berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 3. Apakah dewan direksi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 4. Apakah komite audit berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 5. Apakah corporate governance yakni proporsi dewan direksi, dan komite audit, secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

  Sebagaimana telah dinyatakan dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris mengenai:

1. Pengaruh dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan 2.

  Pengaruh komisaris independen terhadap kinerja perusahaan 3. Pengaruh dewan direksi terhadap kinerja perusahaan 4. Pengaruh komite audit terhadap kinerja perusahaan 5. Pengaruh dewan komisaris, komisaris independen, dewan direksi, dan komite audit terhadap kinerja perusahaan

1.4. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih baik kepada berbagai kalangan, antara lain:

  1. Peneliti lain Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan Good Corporate Governance, kinerja perusahaan dan dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya.

  2. Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris dari penelitian sebelumnya mengenai praktik Good corporate governance yang berkaitan dengan kinerja perusahaan.

3. Perusahaan

  Penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam penerapan Good Corporate

  Governance terhadap kinerja perusahaan serta hasil penelitian dapat

  digunakan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan di perusahaan.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 93

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

2 60 84

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 96

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Growth Opportunity,Likuiditas, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estaate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Good Corporate Governance 2.1.1.1 Pengertian Good Corporate Governance - Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tah

0 0 19