MATRIK RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA (RPI2-JM BIDANG CK)

  r Di dalam Bab XI. Ini akan dijelaskan mengenai matriks program investasi RPI2- JM Kabupaten dan Matrik keterpaduan program investasi RPI2-JM Kabupaten

  

MATRIK RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI

  XI

INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA (RPI2-JM BIDANG CK)

  11.1. STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR KABUPATEN SIMEULUE Ada beberapa Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastrukturnya yang direncanakan :

  1. Konsisten dalam pelaksanan Perda Bangunan Gedung yang telaha ada di Kabupaten Simeulue khususnya terhadap penerapan garis sempadan bangunan.

  2. Melakukan pemerataan pembangunan permukiman dan infrastrukturnya dengan prioritas pada lingkungan permukiman kumuh, masyarakat yang kurang mampu (dhuafa) ataupun pada daerah- daerah yang terpencil.

  3. Berusaha menggiring pertumbuhan permukiman ke kawasan yang tidak rawan bencana seperti bencana tsunami, tanah longsor ataupun banjir. Kebutuhan investasi bidang perumahan dan permukiman yang diusulkan dalam lima tahun mendatang di Kabupaten Simeulue dapat dikelompokan ke dalam beberapa fokus program yaitu: a. Rehabilitasi permukiman pasca gempa bumi.

  b. Pembangunan rumah layak huni melalui program pembangunan rumah dhuafa dan Bedah Rumah.

  c. Pengembangan Perumahan Swadaya.

  d. Perbaikan kampung pada kawasan-kawasan yang diindikasikan Kumuh seperti kawasan Amaiteng Mulia, Suka Maju, Sinabang, Suka Jaya, Suka Karya dll.

  e. Peremajaan lingkungan permukiman, khususnya pada lokasi permukimanyang potensial untuk dibenahi dan dikembangkan.

11.2. STRATEGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG PU/CK

A. Rencana Induk Sistem Infrastruktur Wilayah Kabupaten

  Terkait dengan strategi pengambangan infrastruktur air minum, Pemerintah Kabupaten Simeulue telah memiliki dokumen Masterplan Air Minum Tahun 2006-2020. Namun demikian dokumen ini belum dapat menjawab seluruh permasalahan air bersih/minum yang ada sehingga pemerintah Kabupaten Simeulue merencanakan akan menyusun RIS SPAM pada tahun 2015-2019.

  Terkait dengan strategi pengembangan infrastruktur air limbah, Pemerintah Kabupaten Simeulue telah mengikuti program PPSP (Program Pengembangan Sanitasi Permukiman) Pada tahun 2013-2014, dan telah memiliki dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS) serta Strategi Sanitasi Kota (SSK).

  Untuk melaksanakan pembangunan di sektor persampahan, Pemerintah Kabupaten Simeuue telah menyusun Dokumen Masterplan Persampahan dan Perda tentang Persampahan. Namun demikian aplikasinya masih sangat kurang.

  Untuk rencana induk drainase khusunya untuk wilayah kota Sinabang, telah tertuang dalam dokumen RTRK Kota Sinabang. Serta Dokumen RTBL Kawasan Kota Sinabang. Pemerintah Kabupaten Simeulue juga telah menyusun dokumen RISPK (Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran) sehingga dapat menjadi acuan dalam hal pelaksanaan penanganan permasalahan bencana kebakaran.

B. Identifikasi Kebutuhan Investasi

  Identifikasi kebutuhan investasi dalam pengembangan dan pembangunan infrastruktur wilayah Kabupaten Simeulue disusun berdasarkan rencana pengembangan infrastruktur sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Simeulue. Hal ini dimaksudkan agar upaya-upaya pengembangan dan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Simeulue tetap berjalan sesuai dengan dokumen rencana yang telah disepakati oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Simeulue.

11.3. KEBUTUHAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN SIMEULUE

  Tindak lanjut dari strategi pembangunan bidang cipta karya yang telah direncanakan diwujudkan dalam bentuk program /kegiatan yang merupakan suatu investasi. Usulan dan prioritas program disusun atas dasar hasil analisis kemampuan dan sistim yang ada, serta target pencapaian dan kemampuan pendanaan dan kelembagaan. Usulan diupayakan untuk mewujudkan sistim penyediaan pelayanan yang ada, baik dalam hal teknis, keuangan, kelembagaan dan aspek kelayakan yang ada. Berdasarkan kemampuan/supply sumberdaya daerah, tingkat efisiensi dan efektivitas yang bisa dicapai, dapat disusun skala prioritas pada masing-masing sub bidang infrastruktur PU/Cipta Karya.

A. Kebutuhan Investasi Prasarana Air Limbah Pengelolaan air limbah khusunya limbah tinja di Kabupaten Simeulue masih belum tersedia.

  Pola pembuangan limbah saat ini sebagian besar masih menggunakan sistem setempat (on-site system). Rencana pengembangan prasarana air limbah sebagai upaya meningkatkan pelayanan sanitasi lingkungan yang tentunya akan berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan dan masyarakat mencakup:

  • Pengembangan sistem pengelolaan air limbah secara terpusat untuk meminimalisir pencemaran lingkungan, terutama di lingkungan permukiman padat pendu
  • Penyediaan tangki septik/cubluk di setiap rumah.
  • Penyuluhan kepada masyarakat untuk ikut serta berpartisiasi dalam penyediaan sarana sanitasi di tempat tinggalnya masing-masing.
  • Perlu dilakukan monitoring oleh pemerintah mulai dari unit satuan kerja terkecil, untuk mencegah pencemaran saluran air oleh limbah domestik maupun industri.
  • B. Kebutuhan Investasi Prasarana Drainase

  Sebagian besar kondisi saluran drainase Kabupaten Simeulue kurang baik, terlihat dari kondisi saluran drainase yang mengalami sedimentasi lumpur maupun tanah, banyaknya sampah maupun alang-alang menyebabkan saluran drainase tersumbat, dan masih terdapatnya daerah rawan genangan dan banjir. Rencana pengembangan sistem drainase yang diupayakan untuk mengurangi masalah drainase Kabupaten Simeulue ialah:

  1. Penataan dan pembangunan saluran drainase yang memadai. Insentif tindakan yang dapat dilakukan ialah:

  • Normalisasi dan rahabilitasi tanggul sungai Sinabang
  • >Rehabilitasi saluran drainse kota Sina
  • Rehabilitasi/Peningkatan saluran drainase di lingkungan permukiman kawasan Ibu Kota

  Kecamatan

  2. Minimalisir Jumlah titik banjir/genangan

  3. Pengembangan sistem drainase yang terhirarki melalui pembagian fungsi pelayanan saluran drainase primer, saluran sekunder alami/buatan, dan saluran drainase tersier. Perlu dilakukan penataan kegiatan di sepanjang saluran drainase untuk menjaga kualitas saluran drainase kota.

  • C. Kebutuhan Investasi Prasarana Persampahan

  Tingkat pelayanan pengumpulan sampah di Kabupaten Simeulue sampai tahun 2012 sebesar 62,48% telah berhasil ditangani. Prosentase ini masih berada dibawah Standar Pelayanan Minimal sampah yang ditetapkan yaitu 80 %. Untuk menambah tingkat pelayanan, Pemerintah Daerah Kabupaten Simeulue meprogramkan peningkatan sarana dan prasarana persampahan meliputi:

  1. Pengadaan Tong Sampah untuk masyarakat

  2. Menambah kontainer sampah untuk ditempatkan di pusat-pusat kegiatan seperti pasar, lingkungan perumahan padat penduduk dan kawasan perkantoran

  3. Menambah armada angkutan sampah.

  4. Meningkatkan tingkat layanan TPA dari open dumping menjadi sanitary landfill.

D. Kebutuhan Investasi Prasarana Air Bersih

  Permasalahan pemenuhan kebutuhan air bersih di Kabupaten Simeulue merupakan permasalahan yang sangat prioritas untuk ditangani. Wilayah Kabupaten Simeulue yang merupakan kepulauan menyebabkan wilayah ini menjadi rawan air bersih. Sumber mata air yang ada memiliki debit air yang tidak terlalu besar dan letaknya tersebar di wilayah kabupaten. Rencana pengembangan prasarana air bersih dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan air bersih pada masa sekarang dan akan datang. Adapun rencana pengembangan yang ditetapkan ialah:

  1. Pengendalian pengambilan sumber air tanah, agar jumlah debit yang digunakan dapat disesuaikan dengan kapasitas pelayanan sumber air: Water supply oleh PDAM yang dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan air tanah. Prinsip ini digunakan jika air pemukaan sudah tidak memungkinkan atau memadai lagi untuk digunakan.

  2. Mengembangkan sumber air baku (air permukaan maupun mata air )

  3. Peningkatan pelayanan air bersih sistem perpipaan

  4. Peningkatan cakupan wilayah pelayanan air bersih, melalui Penambahan jumlah sambungan pipa air bersih ke unit-unit rumah dan Pengembangan jaringan perpipaan baru.

  5. Pengendalian water loss melalui monitoring meteran air. Hal ini diupayakan untuk mencegah dan meminimalisir water loss (kehilangan air) yang sudah dari jaringan pipa PDAM

  6. Peningkatan kerjasama dengan pihak swata ataupun lembaga lain yang ada di dalam ataupun di luar wilayah Kabupaten.

11.4. LOGICAL FRAMEWORK : KETERKAITAN RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH DAN RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (MASTERPLAN INFRASTRUKTUR)

  Bagian ini menguraikan keterkaitan antara rencana pengembangan kota dan rencana pembangunan PSD di setiap wilayah kawasan kota secara umum. Uraian ini dilengkapi dengan matrik hubungan antar kegiatan yang akan dikembangkan dengan PSD utama dan penunjang yang dibutuhkan disetiap wilayah kabupaten. Penjelasan keterpaduan,keterkaitan, dan keselarasan terhadap masalah yang dihadapi oleh kabupaten dan prioritas dapat dilihat pada tabel matriks logical framework berikut ini :

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM I NVESTASI I NFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ( RPI 2- JM) BI DANG CI PTA KARYA PROPINSI : ACEH KABUPATEN : SIMEULUE

  Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh telah ditetapkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Provinsi Aceh. Penyediaan infrastruktur permukiman menjadi kewenangan wajib bagi Pemerintah Kabupaten/Kota, sehingga lebih mendekatkan antara pengambil kebijakan dengan masyarakat pengguna infrastruktur permukiman.

  Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi tersebut, kami menyadari bahwa diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan infrastruktur permukiman secara komprehensif yang terintegrasi baik dalam konteks kewilayahan maupun dalam keterkaitannya dengan pengembangan sektor lain dalam konstelasi pembangunan regional dan nasional yang berkelanjutan. Untuk itu, kami menyepakati untuk melakukan kesepakatan dalam perencanaan dan pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya pada Tahun 2015 – 2019.

  Berkenaan dengan hal tersebut di atas, pada hari Senin tanggal 22 Desember 2014, Kami sepakat untuk saling mendukung dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya untuk Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh pada tahun 2015 – 2019 sebagaimana daftar terlampir.

  Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Simeulue ini pada dasarnya dapat dilanjutkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan yang ada pada tahun-tahun berikutnya.

  Demikian Program Kerja ini kami susun berdasarkan kepedulian kami dalam upaya percepatan pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya berkelanjutan.

  Sinabang, 22 Desember 2014

  DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN SIMEULUE BUPATI SIMEULUE KETUA, MURNIATI, SE DRS. H. RISWAN NS DRS. H. RISWAN NS