MAKALAH BENTUK BENTUK PERUSAHAAN docx

MAKALAH
BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah AspekHukumDalamEkonomi

Dosen Pengampuh:
Dr. Rosdalina, S.Ag, M.Hum
Disusun Oleh:
Kelompok 7
Brayen Mohammad Laiya (15.4.1.0 )
Deisykairupan (15.4.1.009)
Prodi EkonomiSyariah A
Semester V
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO
2017
1

I.
A.

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Dalam suatu bisnis terdapat faktor utama yang menjalankan bisnis (pelaku

bisnis) tersebut, yaitu manusia sebagai pemilik, manager, pekerja, dan konsumen.
Masyarakat memerlukan kehadiran bisnis disamping untuk menyediakan barang dan
jasa, juga sebagai tempat untuk mencari pekerjaan.
Kegiatan bisnis sangat membantu usaha-usaha pemenuhan kebutuhan
masyarakat oleh perusahaan. Bisnis ini meliputi semua aspek kegiatan untuk
menyalurkan barang-barang melalui saluran produktif, dari membeli barang mentah
sampai menjual barang jadi. Pedagang yang khusus melakukan pembelian dan
penjualan, merupakan jalur penghubung antara produsen dengan konsumen, dan
membantu produsen mengatasi masalah-masalah pada saat mencari konsumen, serta
pada saat pembeli mencari produsen.
Dari uraian diatas perlu diketahui betapa berpengaruhnya dunia usaha dalam
suatu perekonomian, untuk lebih memahami tentang hal tersebut maka penulis
tertarik untuk mengambil judul “BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN”.

B. RUMUSAN MASALAH

1.


Apa saja bentuk bentuk perusahaan?

2.

Apa saja kelebihan dan kelemahan perusahaan?

3.

Apa saja contoh perusahaan tersebut?

2

II.

PEMBAHSAN

A. BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN DI INDONESIA

1. Perusahaan Perseorangan (Sole Proprietorship)

Perusahaan perseorangan adalah suatu jenis usaha yang dijalankan oleh satu
orang pemilik dan merupakan suatu jenis usaha yang paling sederhana dan tidak
kompleks. Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak
jumlahnya dalam setiap peekonomian. Tetapi sumbangannya kepada seluruh produksi
nasional tidaklah terlalu besar (jauh lebih kecil dari persoalan perusahaan perseroan
terbatas) karena kebanyakan dari usaha tersebut dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu
modalnya tidak begitu besar dan begitu pula dengan hasil produksi dan
penjualannya. Perseorangan berarti suatu usaha yang dijalankan oleh satu orang
pemilik yang berarti setiap tindakan yang berhubungan dengan perusahaan tersebut
menjadi tindakan yang harus ditanggung jawabkan kepada pemiliknya (dalam arti
antara perseorangan dengan pemilik tanggung jawabnya tidak dipisahkan).1
Kelebihan :
a. Perseorangan tidak dikenakan pajak perusahaan seperti halnya PT atau
Partnership (Firma).

1Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta:

Widya Utama

3


b. Dalam melakukan pengelolaan perusahaan, pemilik juga menjadi bagian dari
manajemen sehingga pengendalian internal tidak terlalu kompleks dan mudah diawasi
oleh pemilik langsung.
c. Biaya yang rendah dalam pengelolaan, karena karyawan yang bekerja di
dalam perseorangan adalah si pemilik usaha.2
d. Tidak memalui proses administrasi hukum yang terlalu kompleks, biasanya
hanya sampai akte notaris, dan surat keterangan domisili dari kelurahan saja. Tidak
perlu melalui proses pembuatan SIUP, atau TDP ataupun hingga membutuhkan surat
keputusan dari Menkeh dan HAM.
e. Proses pembentukan yang sangat cepat.
f. Apabila dalam bisnis perseorangan terjadi kerugian maka kompensasi
kerugian dapat dimasukan dalam perhitungan pajak penghasilan pemilik.
Kekurangan :
a. Seperti yang saya telah sebutkan di atas, bahwa perseorangan dengan pemilik
memiliki tanggung jawab yang sama atas setiap tindakan yang dilakukan oleh
perseorangan tersebut. Jadi kalau ada tuntuan hukum maka yang menanggung tuntuan
tersebut adalah si pemilik.
b. Karena si pemilik menjadi satu kesatuan dengan perseorangan maka, pemilik
diwajibkan memiliki NPWP. dimana apabila ada penghasilan dari perseorangan

(perusahaan) maka pajak penghasilan dari penghasilan tersebut di tanggung oleh
sipemilik.
2. Perusahaan Perkongsian atau Firma

2Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta:

Widya Utama

4

Firma (dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara harfiah:
perserikatan dagang antara beberapa perusahaan) atau sering juga disebut Fa, adalah
sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih
dengan memakai nama bersama. Pemiliki firma terdiri dari beberapa orang yang
bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi
sesuai yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan. Organisasi perusahaan
seperti ini adalah organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Di
samping kemungkinan memperoleh modal yang lebih banyak, kebaikan lain dari
perusahaan perkongsian adalah tanggung jawab bersama didalam menjalankan
perusahaan. Setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk menjalankan dan

mengembangkan perusahaan yang mereka dirikan.3

Kelebihan :
a. Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian kerja diantara
para anggota.
b. Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak memerlukan Akta
Pendirian.
c. Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi.4
Kekurangan :
a. Tanggungjawab pemilik tidak terbatas.

3Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta: Widya Utama

4Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta:
Widya Utama

5

b. Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama
anggota lainnya.

c.

Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.

3. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV),
adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari
saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan
kepemilikan

perusahaan

dapat

dilakukan

tanpa

perlu


membubarkan

perusahaan. Organisasi perusahaan seperti ini adalah organisasi perusahaan yang
dimiliki oleh beberapa orang. Di samping kemungkinan memperoleh modal yang
lebih banyak, kebaikan lain dari perusahaan perkongsian adalah tanggung jawab
bersama didalam menjalankan perusahaan. Setiap anggota perkongsian mempunyai
tugas

untuk

menjalankan

dan

mengembangkan

perusahaan

yang


mereka

dirikan. Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan
tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan
pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang
dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan.
Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham
yang dimiliki.5
Kelebihan :

5Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta:

Widya Utama

6

a. Kelangsungan usaha lebih terjamin karena pengelolaan perusahaan dipilih
sesuai kemampuan.
b. Dapat dicapai efisiensi dalam pimpinan perusahaan karena menempatkan

orang yang tepat.
c. Modal mudah diperoleh karena saham mudah diperjualbelikan.
d. Pemilik perusahaan memiliki tanggung jawab terbatas.
e. Terjadi pemisahan antara pemilik dan pengelola usaha sehingga terlihat tugas
pokok dan fungsi masing-masing.
f. Pemilik perusahaan mudah berganti tanpa membubarkan perusahaan.
Kekurangan :
Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT tidaklah
mudah. Selain biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan akta notaris dan
izin khusus untuk usaha tertentu. Lalu dengan besarnya perusahaan tersebut, biaya
pengorganisasian akan keluar sangat besar. Belum lagi kerumitan dan kendala yang
terjadi dalam tingkat personel. Hubungan antar perorangan juga lebih formal dan
berkesan kaku.6
4.

Persekutuan Komanditer
Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu

persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan
uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan

dan bertindak sebagai pemimpin. Persekutuan komanditer biasanya didirikan dengan
akta dan harus didaftarkan. Namun persekutuan ini bukan merupakan badan hukum
(sama dengan firma), sehingga tidak memiliki kekayaan sendiri.7
Kelebihan :
6Afifah

Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta: Widya

Utama
7

a. Pendiriannya mudah.
b. Bisa memenuhi kebutuhan modal lebih besar dan relatif mudah, yaitu dengan
cara menyerahkan sekutu komanditer.
c. Kemampuan untuk memperoleh pinjaman (kredit) lebih mudah.
d. Menginvestasikan dana relatif lebih mudah.
e. Kemampuan manajemen lebih baik.
Kekurangan:
a. Kelangsungan hidup persekutuan komanditer tidak pasti karena hanya
mengandalkan pada sekutu komplementer.
b. Untuk persekutuan campuran, yang persero aktifnya lebih dari seorang terjadi
kemungkinan perselisihan.
c.

Tanggung jawab sekutu tidak sama.

d. Kemungkinan terjadi kecurangan dari sekutu aktif.
e. Kesulitan kembali untuk menarik modal yang telah disetor terutama sekutu
komplementer.8

7SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi

Kelima. Yogyakarta:Liberty

8SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi

Kelima. Yogyakarta:Liberty
8

5. Badan Usaha Milik Negara
Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh
kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa
perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa
bagi masyarakat.Sejak tahun 2001 seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya
oleh Kementerian BUMN, yang dipimpin oleh seorang Menteri Negara BUMN.9
Untuk itu, BUMN dibagi menjadi 2 (dua):
a. Perseroan Terbatas Negara

Perseroan Terbatas Negara sebelumnya disebut dengan Perusahaan Negara
(PN). Modal yang dimiliki Perseroan Terbatas Negara ini sebagian berasal dari negara
sedangkan sebagian lainnya berasal dari swasta. Perseroan ini memiliki tujuan untuk
mencari laba semaksimum mungkin tentunya dengan menggunakan faktor produksi
secara efisien serta menyediakan barang dan jasa bermutu tinggi dan berdaya saing
kuat. Dasar hukum yang mengubah Perusahaan Negara menjadi Perseroan Terbatas
Negara antara lain:
1. Instruksi Presiden RI No. 17 tanggal 28 Desember 1967
2. Peraturan Pemerintah Pengganti Udang-Undang No 1 Tahun 1969
3.

Peraturan Pemerintah RI No. 12 Tahun 1969

4. Perseroan ini memiliki syarat tersendiri agar bisa didirikan, antara lain
5. Sudah melakukan penyehatan sedemikian rupa sehingga perbandingan antara

faktor-faktor produksi berbanding rasional.
6. Sudah menyusun neraca dan perkiraan rugi/laba sampai saat didirikannya

perseroa

9SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi

Kelima. Yogyakarta:Liberty

9

7. Sudah melunasi semua hutangnya kepada kas Negara.
8. Ada harapan untuk mengembangkan usaha.10

b. Perusahaan Negara Umum
Perusahaan Negara Umum (PERUM) merupakan perusahaan yang modalnya
seluruhnya berasal dari negara dan tidak terbagi atas saham. Perusahaan ini didirikan
tidak hanya untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat
dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi. PERUM dipimpin oleh
suatu direksi yang bertanggung jawab atas segala hubungan hukum dengan pihak lain
dan diatur menurut hukum perdata.11
Meskipun BUMN dibagi menjadi 2 (dua) jenis berdasarkan permodalannya, namun
secara umum BUMN memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tujuan utamanya adalah melayani kepentingan masyarakat luas dan mencari

keuntungan.
2.

Berstatus badan hukum yang diatur berdasarkan undang-undang dan tunduk
pada peraturan hukum di Indonesia.

3.

Secara finansial, memiliki nama dan kekayaan sendiri agar dapat berdiri
sendiri.

4.

Bergerak dibidang produksi atau jasa yang bersifat vital (menyangkut hajat
hidup orang banyak).

10SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi

Kelima. Yogyakarta:Liberty

11SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi

Kelima. Yogyakarta:Liberty

10

5. Modalnya meliputi kekeyaan Negara yang dipisah-pisahkan dan tidak terbagi-

bagi atas saham-saham.
6. Setiap tahunnya harus menyusun laporan tahunan yang memuat neraca dan

laporan rugi-laba untuk disampaikan kepada pihak yang berkepentingan.12
Contoh perusahaan yang termasuk BUMN ialah Pengadaian, Telkom, PLN, PT. KA,
dll.
Jenis-Jenis BUMN
a) Perusahaan Perseroan (Persero) adalah Perusahaan persero adalah BUMN
yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang modal/sahamnya paling sedikit 51%
dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya mengejar keuntungan. Maksud dan tujuan
mendirikan persero ialah untuk menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu
tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan untuk meningkatkan nilai
perusahaan.
b) Perusahaan Jawatan (Perjan) adalah Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai
salah satu bentuk BUMN memiliki modal yang berasal dari negara. Besarnya modal
Perusahaan Jawatan ditetapkan melalui APBN.
c) Perusahaan Umum(PERUM) adalah suatu perusahaan negara yang bertujuan
untuk melayani kepentingan umum,tetapi sekaligus mencari keuntungan.13
6. Badan Usaha Milik Daerah

12SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi

Kelima. Yogyakarta:Liberty

13SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi

Kelima. Yogyakarta:Liberty

11

Badan usaha milik daerah adalah suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan
peraturan daerah atau perusahaan yang dimiliki Daerah Tingkat II (Kabupaten), dan
Daerah Tingkat I (Provinsi). Modalnya berasala dari APBD tingkat II dan I.Sesuai
dengan perkembangan otonomi daerah. keuntungan yang diperoleh masuk dalam
pendapatan asli daerah, bukan kepala daerah. Tujuan Pendirian BUMD yaitu
memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas negara,
mengejar dan mencari keuntungan, pemenuhan hajat hidup orang banyak, dan
perintis kegiatan-kegiatan usaha serta memberikan bantuan dan perlindungan pada
usaha kecil dan lemah.14
7. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum. Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi menurut UUD 1945
pasal 33 ayat 1 merupakan usaha kekeluargaan dengan tujuan mensejahterakan
anggotanya.15
Fungsi dan Peran Koperasi
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi
dan peran koperasi sebagai berikut:
a.

Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya.

14SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi
Kelima. Yogyakarta:Liberty

15. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002

12

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.
d.

Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional,

yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
e. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para
pelajar bangsa.16
8. Yayasan
Yayasan (Inggris: foundation) adalah suatu badan hukum yang mempunyai
maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan
memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di
Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Rapat
paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004 menyetujui undang-undang ini, dan
Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober
2004.17
Prosedur Pendirian Yayasan adalah Pendirian yayasan dilakukan dengan akta
notaris dan mempunyai status badan hukum setelah akta pendirian memperoleh
pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atau pejabat yang
ditunjuk. Permohonan pendirian yayasan dapat diajukan kepada Kepala Kantor

16. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
17. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002

13

Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia yang wilayah kerjanya
meliputi tempat kedudukan yayasan. Yayasan yang telah memperoleh pengesahan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.18
B. BENTUK YURIDIS PERUSAHAAN
1. Firma

Firma merupakan suatu badan usaha yang dapat dikatakan sebagai sebuah
persekutuan karena dijalankan oleh beberapa orang namun dengan menggunakan satu
nama sehingga hasil keuntungan yang diperoleh nanti dibagikan ke semua
anggotanya. Tanggung jawab yang dimiliki setiap anggota firma pun tidak terbatas
sehingga resiko atau kerugian pun akan ditanggung bersama-sama. Setiap anggota
dalam persekutuan firma pun berhak bertindak atas nama firma. Firma memiliki
ketentuan tersendiri yang diatur dalam undang-undang yaitu:
1. Setiap anggota yang tergabung dalam firma berhak menjadi pemimpin.
2. Anggota firma tidak berhak memasukkan orang lain untuk menjadi anggota
baru tanpa persetujuan dari anggota yang lain.
3. Keanggotaan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama anggota
tersebut masih hidup.
4. Tidak ada pemisahan antara kekayaan pribadi para anggota dengan kekayaan
perusahaan karena apabila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutupi
hutang perusahaan, maka kekayaan para anggotanya yang menjadi jaminan.

18. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002

14

5. Apabila ada sekutu yang tidak memasukkan modal tetapi hanya memberi
pikiran ataupun tenaga, maka akan mendapatkan laba dengan perolehan yang
sama dengan anggota firma yang memberikan modal terkecil.19
Lalu, apa yang membedakan Firma (Fa) dengan perusahaan lainnya?
1. Para anggota harus aktif dalam mengelola perusahaan.
2. Tanggung jawab para anggotanya tidak terbatas terhadap resiko-resiko yang

terjadi.
3. Persekutuan akan berakhir apabila salah satu anggotanya ada yang

mengundurkan diri atau meninggal dunia.
Sedangkan kelebihan dari Firma itu sendiri yaitu:
1. Kebutuhan akan modal perusahaan dapat lebih mudah terpenuhi dan

peminjaman kredit pun lebih mudah karena memiliki kemampuan finansial
yang besar
2. Kemampuan pengelolaan manajemen lebih mudah karena bisa dilakukan

pembagian kerja kepada para anggota firma.
3.

Keputusan diambil berdasarkan pertimbangan dari berbagai pihak anggota
firma.
Namun, selain mempunyai kelebihan, tentu Firma memiliki kekurangan.

Kekurangan dari Firma antara lain:
1. Karena tanggung jawab setiap anggota yang tidak terbatas terhadap seluruh

hutang perusahaan, maka kekayaan pribadi para anggota Firma akan menjadi
jaminannya.

19. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002

15

2.

Apabila terjadi kerugian yang disebabkan salah satu anggota Firma, maka
semua anggota harus menanggungnya.

3. Kelangsungan dari perusahaan tidak menentu, karena apabila salah satu

anggota mengundurkan diri atau membatalkan perjanjian, secara otomatis
Firma pun dinyatakan bubar.
4. Karena kepemimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang, tidak menutup

kemungkinan bisa terjadi perselisihan antar anggota.20
2. Perseroan Komanditer (CV)

Perseroan Komanditer atau dapat dikatakan Commanditaire Vennootschape
(CV) merupakan suatu persekutuan yang didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih yang
mempercayakan uangnya untuk digunakan oleh persekutuan tersebut. Persekutuan
Komanditer memiliki kesamaan dengan Firma, yaitu tidak ada kekayaan sendiri.
Dalam Persekutuan Komanditer ini, anggota atau sekutu dibagi menjadi 2 (dua),
yaitu:
a. Sekutu aktif/Sekutu komplementer

Sekutu/anggota yang menjalankan semua kebijakan perusahaan dan berhak
untuk melakukan perjanjian dengan pihak ketiga serta memiliki tanggung jawab
penuh atas hutang-hutang perusahaan. Jadi apabila kekayaan perusahaan tidak cukup
untuk menutupi hutang perusahaan, maka kekayaan pribadinya yang akan menjadi
jaminannya.21
b.

Sekutu pasif/Sekutu Komanditer

20. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
21. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002

16

Sekutu/anggota yang hanya menyerahkan modal saja dan memiliki tanggung
jawab yang terbatas atas persekutuan tersebut. Dan apabila perusahaan menderita
kerugian, mereka hanya bertanggung jawab sampai batas modal yang ditanam dalam
persekutuan itu saja.
Pembagian keuntungan dalam Perseroan Komanditer (CV) ialah sesuai
dengan kesepakatan awal. Dan persekutuan ini juga didirikan dengan akta dan harus
didaftarkan. Perseroan Komanditer (CV) pun memiliki kelebihan dan kekurangannya
tersendiri, antara lain:
Kelebihan Perseroan Komanditer (CV) :
a. Proses pendirian Perseroan Komanditer (CV) relatif mudah.
b. Kemampuan manajemennya lebih mudah karena kepemimpinan dipegang

oleh lebih dari satu orang.
c.

Kebutuhan modal dapat lebih terpenuhi karena modal yang dikumpulkan
relatif besar.

d. Kesempatan untuk berkembang lebih besar.22

Sedangkan kekurangan dari Perseroan Komanditer (CV) yaitu:
a. Kelangsungan hidup persekutuan tidak terjamin.
b. Tanggung jawab bagi para sekutu aktif yang tidak terbatas hingga kekayaan

pribadinya menjadi jaminan atas hutang-hutang tu aktif yang tidak terbatas
hingga kekayaan pribadinya menjadi jaminan atas hutang-hutang perusahaan.
c. Tanggung

jawab terbatas yang dimiliki sekutu pasif mengakibatkan

mengendorkan semangat untuk memajukan persekutuan.
d. Apabila sudah menamkan modal, sulit untuk menariknya kembali.23

22. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002

23. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002

17

3. Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas (PT) atau sering disebut Naamloze Vennootschaap (NV)
adalah suatu badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang memiliki
saham di perusahaan tersebut. Perseroan Terbatas ini memperoleh modal dari hasil
penjualan saham untuk itulah kepemilikannya pun dimiliki lebih dari satu orang dan
apabila salah satu dari pemilik saham tersebut mengundurkan diri, perusahaan tetap
dapat berjalan tanpa perlu khawatir akan dibubarkan karena saham yang dimiliki
orang tersebut bisa dijual ke orang lain atau diganti kepemilikannya. Tanggung jawab
para pemegang saham dalam Perseroan Terbatas pun hanya sebatas sebesar modal
yang mereka serahkan. Jadi mereka bertanggung jawab atas hutang-hutang
perusahaan hanya sebesar modal yang disetorkan masing-masing individu, atau dapat
dikatakan kekayaan milik perusahaan dipisah dengan kekayaan pribadi para
pemegang saham.
kelebihannya antara lain sebagai berikut:24
a. Kelangsungan hidup perusahaan terjamin karena tidak dapat dengan mudah

dibubarkan meskipun salah satu anggota atau pemegang saham menyatakan
mengundurkan diri.
b. Tanggung jawab para pemegang saham yang terbatas sehingga kekayaan

pribadi mereka tidak perlu menjadi jaminan untuk hutang-hutang atau
kewajiban-kewajiban perusahaan lainnya.
c.

Saham dapat diperjualbelikan ke siapapun dengan relative mudah.

d. Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efisien terutama soal

kepemimpinan perusahaan tersebut.25

24. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002

25. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
18

Namun, selain kelebihan tentu setiap perusahaan memiliki kekurangan sendiri, yaitu:
a. Pemungutan pajak untuk Perseroan Terbatas relatif besar.
b.

Rahasia tidak terjamin aman karena kepemilikan saham dipegang oleh lebih
dari satu orang.

c. Biaya pendirian Perseroan Terbatas relatif mahal.
d. Kurangnya perhatian pemegang saham terhadap perusahaan karena mereka

merasa tanggung jawab mereka terbatas.
Selain itu, pendirian Perseroan Terbatas (PT) juga harus memenuhi syarat formal dan
material yang telah ditentukan. Syarat formalnya adalah sebagai berikut:
1. Modal Statuter

Besarnya modal sesuai dengan yang telah dicantumkan dalam akta pendirian.
2. Modal yang ditetapkan

Modal yang telah dimiliki oleh seseorang dan berupa saham. Besarnya minimal 20%
dari modal statuter.
3. Modal yang disetor

10% dari modal statute haruslah disetor secara tunai atau berupa barang yang senilai.
4.

Modal Portofolio

Modal yang berupa saham yang masih berada dalam perusahaan tersebut.
Dan karena kepemimpinan dalam Perseroan Terbatas (PT) dimiliki oleh lebih
dari satu orang, maka dalam PT ada pembagian hak suara. Bagi yang memiliki saham
dibawah 100 lembar, maka ia mempunyai hak suara 1, jika jumlah saham yang
dimiliki lebih dari 300 lembar maka hak suaranya adalah 3, dan jumlah hak suara
paling banyak adalah 6.26
5. Koperasi

26. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002

19

Koperasi ialah suatu organisasi bisnis yang dikelola oleh orang-orang atau
badan hukum dengan berlandaskan pada prinsip gerakan ekonomi rakyat dan asas
kekeluargaan

agar

dapat

bekerjasama

untuk

menjalankan

usahanya

demi

meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.27
Yang

menjadi

landasan

koperasi

menurut

Undang-undang

Pokok

Perkoperasian No. 12 tahun 1967 antara lain:
a) Landasan Iidil

Landasan iidil koperasi adalah Pancasila. Setiap koperasi di Indonesia harus
bermoral Pancasila, segala tindakan dan usahanya harus berpedoman kepada
Pancasila.
b) Landasan Struktual

Landasan ini yaitu UUD 1945. Koperasi harus berlandaskan UUD 1945 pasal
33 ayat 1 yang intinya yaitu koperasi adalah usaha bersama atas dasar
kekeluargaan dan gotong royong serta yang diutamakan adalah kepentingan
seluruh anggota (masyarakat).
c) Landasan Mental

Landasan mental koperasi adalah berupa setia kawan dan kesadaran pribadi.
Setia kawan yang dimaksud disini adalah sifat gotong royong, sedangkan
kesadaran pribadi menggambarkan kepercayaan diri untuk menaikkan taraf
hidup dan kemakmuran para anggotanya.28
Sedangkan Prinsip Koperasi adalah:
a. Keanggotaannya bersifat sukarela.
b. Pengelolaan manajemen koperasi dilakukan secara demokrasi.

27. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
28Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003

20

c. Hasil usahanya dibagikan secara adil sebanding dengan jasa masing-masing

anggota
d. Balas jasa yang diberikan terbatas terhadap modal.
e. MandiriDan seperti halnya Badan Usaha yang lain.

Koperasi pun memiliki ciri-ciri yaitu sebagai berikut:
a) Lebih mengutamakan keanggotaan dan sifat persamaan.
b)

Anggotanya bebas keluar masuk menjadi anggota.

c) Menjalankan usaha demi kesejahteraan anggota
d) Didirikan secara tertulis dengan akte pendirian.
e)

Tanggung jawab usaha koperasi ditangan para pengurus.

f)

Para anggota turut bertanggung jawab atas hutang koperasi terhadap pihak
lain.

Koperasi pun memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
a. Pengelolaannya

bertujuan

untuk

memupuk

laba

demi

kepentingan

anggotanya.
b. Koperasi dapat berperan sebagai konsumen maupun produsen.
c. Koperasi berdasarkan kesukarelaan.
d. Selalu mengutamakan kepentingan anggotanya.29

Namun dibalik kelebihannya, koperasi juga masih memiliki kekurangan seperti
halnya dibawah ini:
a. Memiliki keterbatasan di bidang permodalan.
b. Daya saing koperasi lemah dibandingkan dengan badan usaha lainnya.
c. Tingkat kesadaran untuk berkoperasi pada anggota masih rendah.

Pemerintah sekalipun turut berperan dalam mengembangkan koperasi, perannya
yaitu:
29Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:

Liberty, 2003

21

1. Meciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong

pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi.
2. Memberikan bimbingan kemudahan dan perlindungan kepada koperasi.

Koperasi dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain:
Koperasi Produksi
Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen
(penghasil) barang atau jasa yang nantinya akan dijual di koperasi tersebut.
Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan kebutuhan
pokok bagi para anggotanya.
Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam pengumpulan dana
dari para anggotanya, dan menyalurkannya kepada anggota yang sedang
membutuhkan dana tersebut.

Koperasi Serba Usaha
Koperasi serba usaha adalah koperasi yang mempunyai bidang usaha rangkap atau
beraneka ragam, sesuai dengan kebutuhan para anggotanya. Jadi, koperasi ini tidak
hanya bergerak dalam satu bidang.30
C. LEMBAGA KEUANGAN

30Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003

22

Lembaga keuangan adalah suatu badan yang bergerak dibidang keuangan
untuk menyediakan jasa bagi nasabah atau masyarakat. Lembaga Keangan memiliki
fungsi utama ialah sebagai lembaga yang dapat menghimpun dana nasabah atau
masyarakat ataupun sebagai lembaga yang menyalurkan dana pinjaman untuk
nasabah atau masyarakat.31
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu
lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.
1. Lembaga Keuangan Bank
a. Bank Sentral

Di Indonesia Bank Indonesia yang mempunyai peran sebagai Bank Sentral.
Bank sentral memiliki tanggung jawab terhadap setiap kebijakan moneter yang
diberlakukan oleh setiap negara yang memiliki lembaga ini. Dibandingkan dengan
perbankan lainnya maka bank sentral tidak memiliki kepentingan profit dalam
menjalankan tugasnya karena bank sentral memiliki tugas sebagai penjaga kebijakan
moneter dari pemerintahan yang sangat berbeda jelas dengan bank bank konvensional
di setiap negara. Tugas dari bank sentral yang utama yaitu menjaga kestabilan dari
nilai kurs dalam negeri dalam hal ini kurs mata uang dari suatu negara, menjaga
kestabilan bisnis perbankan dan juga sistem perekonomian negara secara menyeluruh
sehingga bank sentral menjadi lembaga yang penting dari suatu negara.32
b. Bank Umum

Bank umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa
perbankan dan melayani masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga31Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
32Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003

23

lembaga lainnya. Bank umum juga dikenal dengan bank komersial dan dikelompokan
kedalalm 2 jenis yaitu bank umum devisa dan bank umum non devisa. Bank umum
yang berstatus devisa memiliki produk yang lebih luas daripada bank non devisa,
antara lain dapat melaksanakan jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang
asing atau jasa bank ke luar negeri.
c. BPR

Bank pengkreditan rakyat merupakan bank yang khusus melayani masyarakat
kecil dikecamatan dan pedesaan. BPR ini berasal dari bank desa, bank pasar,
lumbung desa, bank pegawai, dan bank lainnya yang kemudian dilebur menjadi BPR.
Jenis produk yang ditawarkan oleh BPR relatif sempit jika dibandingkan dengan bank
umum, bahkan ada beberapa jenis jasa bank yang tidak boleh diselenggarakan oleh
BPR, seperti giro dan ikut kliring.33
2.

Lembaga Keuangan Bukan Bank

1. Pasar Modal

Pasar Modal pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari
dana (emiten) dengan para penanam modal (Investor). Dalam pasar modal yang
diperjualbelikan adalah efek-efek seperti saham dan obligasi (modal jangka panjang)
2. Pasar Uang dan Valas

Pasar uang (money Market) sama halnya dengan pasar modal, yaitu pasar
tempat memperoleh dana dan investasi dana. Hanya bedanya modal yang ditawarkan
dipasar uang adalah berjangka waktu pendek. Dipasar ini transaksi lebih banyak
dilakukan dengan mengunakakn media elektronika, sehingan nasabah tidak perlu
datang secara langsung.
3. Koperasi Simpan Pinjam

33Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003

24

Koperasi simpan pinjam membuka usaha bagi para anggotanya untuk
menyimpan uang yang sementara belum digunakan. Oleh petugas koperasi uang
tersebut dipinjamkan kembali kepada para anggota yang membutuhkanya.34
4. Pengadaian

Perusahaan penggadaian merupakan lembaga keuangan yang menyediakan
pasilitas pinjaman dengan fasilitas jaminan tertentu. Nilai jaminan menentukan
besarnya nilai pinjaman. Sementara ini usaha pengadaian ini secara resmi masih
dilakukan oleh pemerintah.
5. Leasing

Perusahaan sewa guna (leasing) bidang usahanya lebih ditekankan kepada
pembiayaan barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah. Sebagai contoh:
jika seseorang ingin memperoleh barang barang-barang modal secara kredit maka
kebutuhan ini pembayaranya dapat ditutupi oleh perusahaan lasing. Pembayaran oleh
nasabah diangsur sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
6.

Asuransi
Perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

pertanggungan. Setiap nasabah diberikan polis asuransi yang harus dibayar sesuai
dengan perjanjian dan perusahaan asuransi akan menanggung kerugian dengan
menggantikanya apabila nasabahnya terkena musibahatau terkena resiko seperti yang
telah diperjanjikanya.
7. Anjak Piutang

34Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:

Liberty, 2003

25

Anjak piutang (factoring) dimana usahanya adalah mengambil alih
pembayaran kredit suatu perusahaan dengan cara membeli kredit bermasalah
perusahaan lain. Atau dapat pulah mengelola penjualan kredit perusahaan yang
memerlukanya.
8. Modal Ventura

Perusahaan modal ventura merupakan pembiayaan oleh perusahaanperusahaan yang usahanya mengandung resiko tinggi. Perusahaan yang memberikan
pembiayaan berupa kredit tanpa ada jaminan.35
9. Dana Pensiun

Dana Pensiun merupakan perusahaan yang kegiatanya mengelola dana
pensiun suatu perusahaan pemberi kerja arau perusahaan itu sendiri.

3.

Kerjasama, Penggabungan dan Ekspansi
a. Pengertian Penggabungan

Penggabungan adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan
satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi, sebagai upaya untuk
memperluas usaha.
b. Bentuk-bentuk Penggabungan
a. Penggabungan Vertikal-Integral: Suatu bentuk penggabungan antara antara

perusahaan yang dalam kegiatannya memiliki tahapan produksi berbeda,
misalnya: perusahaan penghasil bahan baku bergabung dengan produsen

35Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:

Liberty, 2003

26

pengolah bahan baku, disebut integerasi ke hulu/penggabungan vertikal dan
kebalikannya disebut integerasi ke hilir/penggabungan integral.
b. Penggabungan Horisontal-Paralelis: Bentuk penggabungan antara dua atau

lebih perusahaan yang bekerja pada jalur/tingkata yang sama, misalnya dalam
pengolahan bahan baku, dengan tujuan menekan persaingan.
c. Sindikat: Bentuk perjanjian dengan kerjasama antara beberapa orang untuk

melaksanakan suatu proyek.
d. Concern: Suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal

maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding.
e. Joint Venture: Perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara

beberapa perusahaan yang berdiri sendiri.
f.

Trade Association: Persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang
perusahaan yang sama dengan tujuan memajukan para anggota dan bukan
mencari laba.

g. Kartel: Bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan

jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi perjanjian.
h. Gentlemen’s Agreement: Persetujuan beberapa produsen dalam daerah

penjualan dengan maksud mengurangi persaingan diantara mereka.36
c. Pengkhususan Perusahaan

Pengkhususan perusahaan adalah kegiatan perusahaan yang mengkhususkan
diri pada fase atau aktivitas tertentu saja, sedangkan aktivitas lainnya diserahkan
kepada perusahaan luar. Pengkhususan perusahaan dapat dibedakan menjadi:

36Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:

Liberty, 2003

27

a) Spesialisasiyaitu perusahaan

yang mengkhususkan diri pada kegiatan

menghasilkan satu jenis produk saja, misalnya khusus menghasilkan pakaian
olah raga saja, atau bergerak di bidang jasa transportasi darat saja.
b) Diferensiasiyaitu pengkhususan pada fase produksi tertentu, misalnya

perusahaan penanaman, perusahaan penggilangan padi dan perusahaan
penjual beras.37
d. Pengkonsentrasian Perusahaan
a) Trustmerupakan suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan secara

horisontal untuk membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang
produksi

dan

penjualan.

melakukan trust menyerahkan

Perusahaan-perusahaan
saham-sahamnya

yang

ingin

kepada Trustee (orang

kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.
b) Holding CompanyHolding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang

berbentuk Corporation yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa
perusahaan lain. Dalam hal ini status perusahaan lain akan menjadi perusahaan
anak

dan

kebijakan

oleh Holding (Induk).Holding

perusahaan
Company bisa

anak
terbentuk

akan
karena

ditentukan
terjadinya

penggabungan secara vertikal maupun horisontal.38

37Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:

Liberty, 2003

38Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:

Liberty, 2003

28

c) Karteladalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang

dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi
persaingan.
d) Sindikasi adalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk

melaksanakan suatu proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi
untuk memusatkan penjualan pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi
penjualan. Ada juga sindikasi perbankan (beberapa bank bersindikasi untuk
membiayai suatu proyek yang besar).
e) Concernadalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal

maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding.Concern dapat muncul
sebagai akibat dari satu perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara
horisontal ataupun vertikal melalui pendirian perusahaan baru. Dengan concern,
penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan melalui induk perusahaan
yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak perusahaan
beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.
f)

Joint VentureMerupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama
antara beberapa perusahaan yang berdiri sendiri. Tujuan utama pembentukan
perusahaan joint venture ini adalah untuk memenuhi kebutuhan komunikasi
selular bagi segmen yang sering bepergian untuk menikmati layanan
yangfriendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan akan merasakan
layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas
pokok Bridge adalah mengembangkan suatu proses koordinasi regional dimana
seluruh pelanggan dapat menikmati layanan selular regional yang ditawarkan oleh
salah satu operator yang masuk dalam grup Bridge.

g) Trade Associationyaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang

perusahaan yang sama dengan tujuan memajukan para anggotanya dan bukan
mencari

laba.

29

Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi
Industri Rekaman Indonesia).
h) Gentlement’s AgreementPersetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan

dengan maksud mengurangi persaingan diantara mereka.39
e. Cara-Cara Penggabungan atau Penyatuan Usaha
1. Consolidation/KonsolidasiAdalah penggabungan beberapa perusahaan yang

semula berdiri sendiri-sendiri menjadi satu perusahaan baru dan perusahaan
lama ditutup.
2.

Merger dengan melakukan merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau
beberapa PT lainnya. PT yang diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya
menjadi modal PT yang mengambil alih. Para pemegang saham PT yang
dibubarkan menjadi pemegang saham PT yang mengambil alih.

3. Aliansi Strategi adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dalam

rangka menyatukan keunggulan yang mereka miliki untuk menghadapi
tantangan pasar dengan catatan kedua perusahaan tetap berdiri sendirisendiri.Contoh: PT. A yang bergerak dalam bidang properti melakukan aliansi
strategi dengan PT. B yang mempunyai keunggulan dalam peralatan untuk
membangun konstruksi.Telkomsel melakukan aliansi strategis dengan enam
operator selular di Asia Pasifik telah menandatangi kesepakatan pembentukan
perusahaan joint venture yang dinamakan Bridge Mobile Alliance (Bridge).
4. Akuisisi adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan

lain dan perusahaan yang mengambil alih menjadi holding sedangkan
perusahaan yang diambil alih menjadi anak perusahaan dan tetap beroperasi
seperti sendiri tanpa penggantian nama dan kegiatan. Akuisisi sering

39Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:

Liberty, 2003

30

digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan
produk akan diserap oleh pasar. Contoh: Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza
Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.40

III.

PENUTUP

Kesimpulan
1. Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya
semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah
dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah,
mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya.

40Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:

Liberty, 2003

31

Bentuk badan usaha yaitu perusahaan :
a) Perseorangan
b) Persekutuan dengan Firma
c) Persekutuan Komanditer, dan
d) Perseroan terbatas

2. Sala Kelebihan dan kekurangan perusahan
Kelebihan :
d. Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian kerja diantara
para anggota.
e. Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak memerlukan Akta
Pendirian.
f. Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi.41
Kekurangan :
d. Tanggungjawab pemilik tidak terbatas.
e. Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama
anggota lainnya.
f.

Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.

3. Contoh perusahan teraebut
a) Perusahaan perseorangan (sole proprietorship)
b) Perusahaan perkongsian atau firma
c) Persekutuan komanditer

41Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta:
Widya Utama

32

d) Badan usaha milik negara
e) Badan usaha milik daerah
f) Koprasi
g) Yayasan

DAFTAR PUSTAKA
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta:
Widya Utama
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_keuangan dikunjungi pada tanggal 30
November 2017
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi
Kelima. Yogyakarta:Liberty

33

. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty,
2003

34