KEPUTUSAN PENDANAAN JANGKA PANJANG untuk
KEPUTUSAN PENDANAAN JANGKA PANJANG.
Karakteristik Pendanaan Hutang Jangka Panjang
Pendanaan jangka panjang:
pendanaan > satu tahun. Bentuknya hutang jangka
panjang (istillah ‘Loan”) yang dinegosiasi dari lembaga keuangan atau melalui
penjualan obligasi (bond).
I. Ketentuan Standar Hutang.
Standar perjanjian hutang jangka panjang bagi peminjam:
a. Wajib mempertahankan pencatatan akuntansi sesuai dg GAAP
b. Wajib menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit
c. Wajib membayar pajak dan kewajiban lain pada saat jatuh tempo
d. Wajib mempertahankan seluruh fasilitas agar tetap dalam kondisi yang baik
II. Ketentuan Pembatas Hutang.
Secara umum perjanjian pembatas ini mencakup:
a. Debitur wajib mempertahankan tingkat modal kerja bersih minimum.
b. Debitur dilarang untuk menjual piutang dagang (account receivables)
c. Kreditur membatasi aset tetap pada perusahaan.
d. Debitur dibatasi menambah pinjaman jangka panjang
e. Debitur dilarang untuk mengadakan leases
f. Debitur dilarang melakukan melakukan kondolidasi, merger atau penggabungan
dengan perusahaan lain
g. Debitur dilarang membayar gaji yang besar, pemberi pinjaman atau membatasi
kenaikan gaji bagi pegawai tertentu.
h. Manajemen wajib mempertahankan ”tenaga kerja inti” tertentu,
i. Debitur dilarang melakukan alternatif investasi.
j. Debitur wajib menggunakan dana pinjaman sesuai tujuan
k. Debitur dibatasi dalam pembayaran dividen tunai dengan nilai maksimum 50
persen sampai 70 persen dari laba bersih.
1
III. Biaya Hutang Jangka Panjang.
Biaya hutang jangka panjang > hutang jangka pendek. Faktor-faktor yang
mempengaruhi biaya atau tingkat bunga dari hutang jangka panjang:
1. Jatuh tempo.
2. Besar pinjaman.
3. Risiko penerima pinjaman.
4. Biaya pokok uang.
Pinjaman Jangka Panjang (Long Term Loan)
I. Karakteristik perjanjian pinjaman berjangka (Term Loan).
Hal-hal yang dimasukkan dalam dokumen perjanjian pinjaman berjangka adalah:
1. Jumlah dan jatuh tempo pinjaman
2. Tanggal pembayaran
3. Tingkat bunga
4. Ketentuan standar dan pembatas
5. Kolateral
6. Tujuan pinjaman
7. Tindakan yang diambil jika terjadi pelanggaran dalam perjanjian
8. Waran pembelian saham (stock purchase warrants)
II. Pemberi pinjaman berjangka
Lembaga keuangan utama yang memberikan pinjaman berjangka kepada perusahaan
adalah:
1. Bank komersial
2. Perusahaan asuransi
3. Lembaga dana pensiun
4. Perusahaan pengembangan regional
5. Lembaga pembiayaan usaha kecil
6. Perusahaan investasi usaha kecil
2
7. Perusahaan keuangan komersial
Obligasi Perusahaan (Corporate Bonds)
Obligasi perusahaan adalah suatu sertifikat yang menunjukkan bahwa suatu
perusahaan telah meminjam sejumlah uang dari suatu lembaga atau individu dan
berjanji untuk membayar/melunasi pada waktu yang akan datang dalam kondisi yang
Telah disepakati/ditetapkan.
I. Aspek Hukum Obligasi Perusahaan.
Para pemegang/pembeli obligasi dilindungi secara hukum terutma melalui surat
perjanjian dan wali amanat.
Surat perjanjian obligasi (Bond indenture) adalah dokumen resmi yang lengkap dan
panjang yang menjelaskan kondisi suatu obligasi diterbitkan. Wali amanat (trustee)
adalah pihak ketiga yang terlibat dalam perjanjian obligasi. Wali amanat dapat berupa
perorangan atau yang paling sering departemen .trust bank komersial.
II. Karakteristik Umum Penerbitan Obligasi.
Penebitan obligasi memiliki 3 karakteristik utama:
1. Karakteristik konversi (conversion feature)
2. Karakteristik penebusan (call feature)
3. Waran pembelian saham (stock purchase warrant)
III. Pemeringkatan Obligasi.
Tingkat risiko penerbitan obligasi yang diperdagangkan secara publik biasanya dinilai
oleh agen independen seperti Moody’s, Standard & Poor’s, Moody's Indonesia, dan
PT Pefindo.
Moody’s memberikan 9 peringkat, sementara standard and poor’s memberikan 12
peringkat. Lembaga pemeringkat tersebut memberikan peringkat kepada obligasi
3
berdasarkan analisis rasio keuangan dan aliran kas. Berikut ini disajikan peringkat
obligasi dari Moody’s, Standard & Poor’s beserta interpretasi untuk setiap peringkat.
No.
Moody’s
Peringkat
Aaa
Aa
A
Baa
Ba
Standard and Poor’s
Interpretasi
Peringkat Interpretasi
Kualitas utama
AAA
Peringkat tertinggi
Kualitas tinggi
AA
Peringkat tinggi
Peringkat cukup tinggi
A
Peringkat cukup tinggi
Peringkat menengah
BBB
Peringkat menengah
Peringkat
cukup BB
Peringkat
kurang
06.
B
menengah
Peringkat spekulatif
07.
Caa
Peringkat
Ca
spekulatif
Peringkat
C
kebangkrutan
Peringkat paling rendah
01.
02.
03.
04.
05.
08.
09.
10.
11.
12.
B
sangat CCC
mendekati CC
spekulatif
Peringkat
cukup
spekualtif
Peringkat spekulatif
Peringkat
lebih
C
spekulatif
Peringkat
sangat
DDD
DD
D
spekulatif
Peringkat gagal
Peringkat lebih gagal
Peringkat sangat gagal
IV. Jenis Obligasi.
Obigasi memiliki berbagai jenis dan dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai
dasar penggolongan..
1. Berdasarkan penerbit obligasi (lembaga yang menerbitkan obligasi)
Lembaga internasional seperti Bank Investasi Eropa (European Investment
Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank).
Pemerintah adalah pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga
pemerintah
Perusahaan.
4
2. Berdasarkan variasi obligasi
Obligasi suku bunga tetap
Obligasi suku bunga
Obligasi berimbal hasil tinggi (Junk bond).
Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond)
Obligasi inflasi (Inflation linked bond)
Surat utang berbasis ekuitas (equity linked note) dan obligasi yang mengacu
pada indeks.
Efek Beragun Aset .
Obligasi subordinasi obligasi (subordinated debentures)
Obligasi abadi.
Obligasi atas unjuk (unregistered bond)
Obligasi tercatat (registered bond) t.
Obligasi daerah (municipal bond)
Obligasi tanpa warkat (Book-entry bond)
Obligasi lotere (Lottery bond)
Obligasi perang (War bond)
3. Berdasarkan penerbitan oleh pemerintah Indonesia
Obligasi Rekap
Surat Utang Negara (SUN) adalah
Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
5
Surat Berharga Syariah Negara (obligasi syariah atau obligasi sukuk).
V. Opsi Pendanaan Kembali Obligasi.
Suatu perusahaan yang ingin melunasi seluruh obligasi yang beredar sebelum jatuh
tempo memiliki 2 opsi.
1. Penerbitan berseri.
Jika suatu perusahaan menerbitkan obligasi yang bernilai nilai Rp 100 milyar
dengan jangka waktu 10 tahun, maka proporsi obligasi yang harus dilunasi setiap
tahun adalah:
Pelunasan obligasi setiap tahun =
=
= 10 milyar per tahun
2. Pendanaan kembali dengan penebusan
Keputusan pendanan kembali obligasi dapat dilakukan dengan beberapa langkah
sebagai berikut:
Penentuan investasi awal
Penentuan penghematan aliran kas tahunan (annual cash flow saving)
Menggunakan biaya hutang setelah pajak (after tax cost of debt) untuk
menentukan nilai sekarang bersih (net present value) dengan mengurangkan
investasi awal terhadap nilai sekarang dari penghematan aliran kas tahunan
(present value of annual cash flow savings).
Jika NPV bernilai lebih besar dari nol, maka usulan pendanaan kembali dapat
dilaksanakan dan sebaliknya.
Contoh.
Perusahaan “HARSKEL” adalah perusahaan yang memproduksi mainan anakanak ingin menebus (calling) obligasi yang telah diterbitkan (beredar) 5 tahun
lalu. Obligasi tersebut berjumlah 30.000 lembar dengan nilai nominal Rp 1.000
6
per lembar dan jangka waktu 30 tahun, serta memberikan tingkat kupon bunga 14
persen. Obligasi memberikan harga penebusan (call price) sebesar Rp Rp 1.140
dan memperoleh Rp 29.100.000, karena diskon harga Rp 30 per lembar. Biaya
penerbitan (initial flotation costs) sebesar Rp 360.000,00
Perusahaan berencana untuk menjual obligasi senilai Rp 30.000.000 dengan
kupon bunga 12 persen dan jatuh tempo 25 tahun untuk menebus (retire) obligasi
yang lama. Nilai nominal obligasi baru Rp 1.000 per lembar. Biaya penerbitan
obligasi baru (flotation costs) adalah Rp 440.000.. Pajak yang ditetapkan oleh
pemerintah adalah 40persen.
Oleh karena penjualan obligasi yang baru digunakan untuk menebus obligasi yang
lama, maka perusahaan mengharapkan 2 bulan biaya bunga dalam periode
overlaping dan harus dibayar oleh perusahaan.
OBLIGASI BARU
Nilai Obligasi
Umur obligasi
Sisa umur obligasi
Nilai nominal /lembar
Jumlah obligasi
Tingkat kupon bunga
$ 30 juta
25 tahun
25 tahun
$ 1,000
30,000 lembar
12%
Biaya penerbitan
$440,000
Overlapping period 2 bulan
Pajak 40%
OBLIGASI LAMA
Nilai Obligasi
Umur obligasi
Sisa umur obligasi
Nilai nominal /lembar
Diskon
$ 30 juta
30 tahun
25 tahun
$ 1,000
$30
penjualan/lembar
Jumlah obligasi
Tingkat kupon bunga
Harga penebusan
Biaya penerbitan
30,000 lembar
14%
$ 1,140
$360,000
The Annual Cash Flow Saving:
PRESENT VALUE OF THE Annual Cash Flow Saving
Interest cost of old bold
Amortization of discount on old bond
Amortization of flotation costs on old bond
Interest cost of new bold
Amortization of flotation costs on new bond
Compare the Initial Investment to PRESENT VALUE OF THE Annual Cash Flow
Initial Investment:
Call premium
Flotation cost of new bond
Overlapping interest
Unamortized discount on old bond
Unamortized flotation cost of old bond
7
Langkah dalam menentukan pendanaan kembali obligasi:
1. Penentuan investasi awal
Premi penebusan (call premium).
Premi penebusan $1,140 - $1,000 = $140
Sebelum pajak $140 * 30,000 lembar
Pajak 40% * $4,200,000
$4,200,000
$1,680,000
---------------
Biaya premi penebusan setelah pajak
Biaya penerbitan obligasi baru
$2,520,000
$ 440,000
Biaya bunga overlapping obligasi lama
Sebelum pajak 14% * *$30,000,000
$ 700,000
Pajak 40% * $700,000
$ 280,000
---------------
Biaya bunga overlapping setelah pajak
$ 420,000
8
Diskon obligasi lama yang belum diamortisasi
$30*30,000 lembar = $900,000
Amortisasi per tahun *$900,000 * 40%
$ 300,000
Biaya penerbitan obligasi lama yang belum diamortisasi
Amortisasi per tahun *$360,000 * 40%
$ 120,000
Ringkasan.
Premi penebusan
Biaya penerbitan obligasi baru
Biaya bunga overlapping
Diskon obligasi lama yang
diamortisasi
Biaya penerbitan
$2,520,000
$ 440,000
$ 420,000
belum ($ 300,000)
obligasi lama yang ($ 120,000)
belum diamortisasi
Total investasi awal
$ 2,960,000
2. Penentuan penghematan aliran kas tahunan
Biaya bunga obligasi lama
Sebelum pajak 14% * $30,000,000
$4,200,000
Pajak 40% * $4,200,000
$1,680,000
---------------
Biaya premi penebusan setelah pajak
$2,520,000
Diskon obligasi lama yang belum diamortisasi
Diskon penjualan obligasi lama
$30 * 30,000 = $900,000 selama 30 tahun
Diskon penjualan per tahun = $
30,000
Penghematan setelah pajak $30,000 (1-40%)
$
12,000
Biaya penerbitan obligasi lama yang belum diamortisasi
Amortisasi per tahun = $12,000
Penghematan setelah pajak $12,000 (1-40%)
$
4,800
Biaya bunga obligasi baru
Sebelum pajak 12% * $30,000,000
Pajak 40% * $3,600,000
= $3,600,000
$2,160,000
9
--------------Biaya bunga setelah pajak
$2,160,000
Amortisasi biaya penerbitan obligasi baru
Amortisasi per tahun = $17,600
Penghematan tahunan setelah pajak
405 * $17,600
$
Obligasi lama
Biaya bunga obligasi lama
Diskon obligasi lama yang
diamortisasi
Biaya penerbitan
7,040
$2,520,000
belum ($ 12,000)
obligasi lama yang ($ 4,800)
belum diamortisasi
Biaya hutang setelah pajak
Obligasi baru
Biaya bunga obligasi baru
Amortisasi biaya penerbitan obligasi baru
Biaya hutang setelah pajak
Penghematan aliran kas tahunan
$ 2,503,200
$ 2,160,000)
$ 7,040)
$ 2,152,960
$ 350,240
3. Penentuan nilai sekarang bersih dengan menggunakan biaya hutang setelah pajak
PV penghematan aliran kas tahunan
$ 350,240*PVIFA8%,25th
Investasi awal
NPV pendanaan ulang
$3,738,812
$ 2,960,000
$ 778,812
Perbankan investasi (Investment Banking)
1. Komitmen penuh (Full commitment)
2. Komitmen usaha terbaik (Best effort commitment)
3. Komitmen siaga (Standby commitment)
4. Komitmen seluruh atau tidak sama sekali (All or non commitment)
I. Fungsi Bank Investasi.
Fungsi bank investasi adalah melakukan penjaminan dalam penerbitan sekuritas
sebagai fungsi utama dan pemberian nasehat kepada klien/nasabah sebagai fungsi
tambahan.
10
1. Fungsi penjaminan (Underwriting)
2. Fungsi pemberian nasehat (advising)
II. Organisasi Aktivitas Bank Investasi.
Fungsi bank investasi dalam penjaminan penerbitan sekuritas dan pemberian nasehat
kepada nasabah akan tampak sebagai hasil dari serangkaian kejadian yang logis.
1. Pemilihan bank investasi.
2. Perundingan antara emiten dengan bank investasi
3. Sindikasi penjaminan
4. Pembentukan grup penjualan (Selling group)
5. Pemenuhan persyaratan hukum
III. Biaya Jasa Bank Investasi.
Biaya penerbitan sekuritas ini mencakup 2 komponen yakni biaya administrasi dan
biaya penjaminan. Secara umum, semakin besar penerbitan sekuritas, maka semakin
kecil persentase biaya penerbitannya. Biasanya biaya penerbitan saham biasa lebih
tinggi dibandingkan biaya penerbitan biaya saham preferen. Biaya penerbitan saham
preferen lebih tinggi dari biaya penerbitan obligasi.
Total biaya penerbitan mulai dari 1 persen dari total penerimaan (proceeds) hasil
penjualan obligasi sampai dengan 20 persen dari penerimaan hasil penjualan saham
biasa.
IV. Penjualan Langsung Sekuritas (Private Pacement).
Dalam memenuhi kebutuhan dana selain menjual sekuritas kepada publik, perusahaan
juga dapat menjual sekuritas kepada seorang atau sekelompok investor. Biasanya
penjualan secara langsung kepada sekelompok investor hanya dapat dilakukan untuk
sekuritas jenis saham preferen atau obligasi. Namun demikian penjualan secara
11
langsung terhadap saham biasa juga dimungkinkan, jika perusahaan yakin bahwa
pemegang saham lama bersedia membeli saham baru melalui penawaran right (right
offering).
Penjualan sekuritas secara langsung dapat mengurangi biaya administrasi dan
penerbitan. Penerbit dapat secara fleksibel, karena perusahaan tidak harus
mengajukan surat pernyataan pendaftaran dan tidak memerlukan persetujuan
BAPEPAM, serta lebih mudah dalam menyusun perjanjian dan melakukan negosiasi
dengan investor.
Salah satu kelemahan penjualan sekuritas secara langsung adalah kesulitan untuk
menjual bagi pemegang sekuritas yang ingin menjual sekuritas yang dimiliki pada
waktu yang akan datang.
Penjualan saham biasa secara langsung seringkali dilakukan dengan opsi saham (stock
option) atau rencana pembelian saham (stock purchase plans). Opsi saham biasanya
dterbitkan oleh perusahaan yang memberikan kepada pemegangnya untuk membeli
saham perusahaan pada waktu yang akan datang pada harga yang telah ditetapkan.
Rencana pembelian saham adalah manfaat yang diterima oleh karyawan yang
memperkenankan untuk membeli saham pada harga diskon.
12
Karakteristik Pendanaan Hutang Jangka Panjang
Pendanaan jangka panjang:
pendanaan > satu tahun. Bentuknya hutang jangka
panjang (istillah ‘Loan”) yang dinegosiasi dari lembaga keuangan atau melalui
penjualan obligasi (bond).
I. Ketentuan Standar Hutang.
Standar perjanjian hutang jangka panjang bagi peminjam:
a. Wajib mempertahankan pencatatan akuntansi sesuai dg GAAP
b. Wajib menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit
c. Wajib membayar pajak dan kewajiban lain pada saat jatuh tempo
d. Wajib mempertahankan seluruh fasilitas agar tetap dalam kondisi yang baik
II. Ketentuan Pembatas Hutang.
Secara umum perjanjian pembatas ini mencakup:
a. Debitur wajib mempertahankan tingkat modal kerja bersih minimum.
b. Debitur dilarang untuk menjual piutang dagang (account receivables)
c. Kreditur membatasi aset tetap pada perusahaan.
d. Debitur dibatasi menambah pinjaman jangka panjang
e. Debitur dilarang untuk mengadakan leases
f. Debitur dilarang melakukan melakukan kondolidasi, merger atau penggabungan
dengan perusahaan lain
g. Debitur dilarang membayar gaji yang besar, pemberi pinjaman atau membatasi
kenaikan gaji bagi pegawai tertentu.
h. Manajemen wajib mempertahankan ”tenaga kerja inti” tertentu,
i. Debitur dilarang melakukan alternatif investasi.
j. Debitur wajib menggunakan dana pinjaman sesuai tujuan
k. Debitur dibatasi dalam pembayaran dividen tunai dengan nilai maksimum 50
persen sampai 70 persen dari laba bersih.
1
III. Biaya Hutang Jangka Panjang.
Biaya hutang jangka panjang > hutang jangka pendek. Faktor-faktor yang
mempengaruhi biaya atau tingkat bunga dari hutang jangka panjang:
1. Jatuh tempo.
2. Besar pinjaman.
3. Risiko penerima pinjaman.
4. Biaya pokok uang.
Pinjaman Jangka Panjang (Long Term Loan)
I. Karakteristik perjanjian pinjaman berjangka (Term Loan).
Hal-hal yang dimasukkan dalam dokumen perjanjian pinjaman berjangka adalah:
1. Jumlah dan jatuh tempo pinjaman
2. Tanggal pembayaran
3. Tingkat bunga
4. Ketentuan standar dan pembatas
5. Kolateral
6. Tujuan pinjaman
7. Tindakan yang diambil jika terjadi pelanggaran dalam perjanjian
8. Waran pembelian saham (stock purchase warrants)
II. Pemberi pinjaman berjangka
Lembaga keuangan utama yang memberikan pinjaman berjangka kepada perusahaan
adalah:
1. Bank komersial
2. Perusahaan asuransi
3. Lembaga dana pensiun
4. Perusahaan pengembangan regional
5. Lembaga pembiayaan usaha kecil
6. Perusahaan investasi usaha kecil
2
7. Perusahaan keuangan komersial
Obligasi Perusahaan (Corporate Bonds)
Obligasi perusahaan adalah suatu sertifikat yang menunjukkan bahwa suatu
perusahaan telah meminjam sejumlah uang dari suatu lembaga atau individu dan
berjanji untuk membayar/melunasi pada waktu yang akan datang dalam kondisi yang
Telah disepakati/ditetapkan.
I. Aspek Hukum Obligasi Perusahaan.
Para pemegang/pembeli obligasi dilindungi secara hukum terutma melalui surat
perjanjian dan wali amanat.
Surat perjanjian obligasi (Bond indenture) adalah dokumen resmi yang lengkap dan
panjang yang menjelaskan kondisi suatu obligasi diterbitkan. Wali amanat (trustee)
adalah pihak ketiga yang terlibat dalam perjanjian obligasi. Wali amanat dapat berupa
perorangan atau yang paling sering departemen .trust bank komersial.
II. Karakteristik Umum Penerbitan Obligasi.
Penebitan obligasi memiliki 3 karakteristik utama:
1. Karakteristik konversi (conversion feature)
2. Karakteristik penebusan (call feature)
3. Waran pembelian saham (stock purchase warrant)
III. Pemeringkatan Obligasi.
Tingkat risiko penerbitan obligasi yang diperdagangkan secara publik biasanya dinilai
oleh agen independen seperti Moody’s, Standard & Poor’s, Moody's Indonesia, dan
PT Pefindo.
Moody’s memberikan 9 peringkat, sementara standard and poor’s memberikan 12
peringkat. Lembaga pemeringkat tersebut memberikan peringkat kepada obligasi
3
berdasarkan analisis rasio keuangan dan aliran kas. Berikut ini disajikan peringkat
obligasi dari Moody’s, Standard & Poor’s beserta interpretasi untuk setiap peringkat.
No.
Moody’s
Peringkat
Aaa
Aa
A
Baa
Ba
Standard and Poor’s
Interpretasi
Peringkat Interpretasi
Kualitas utama
AAA
Peringkat tertinggi
Kualitas tinggi
AA
Peringkat tinggi
Peringkat cukup tinggi
A
Peringkat cukup tinggi
Peringkat menengah
BBB
Peringkat menengah
Peringkat
cukup BB
Peringkat
kurang
06.
B
menengah
Peringkat spekulatif
07.
Caa
Peringkat
Ca
spekulatif
Peringkat
C
kebangkrutan
Peringkat paling rendah
01.
02.
03.
04.
05.
08.
09.
10.
11.
12.
B
sangat CCC
mendekati CC
spekulatif
Peringkat
cukup
spekualtif
Peringkat spekulatif
Peringkat
lebih
C
spekulatif
Peringkat
sangat
DDD
DD
D
spekulatif
Peringkat gagal
Peringkat lebih gagal
Peringkat sangat gagal
IV. Jenis Obligasi.
Obigasi memiliki berbagai jenis dan dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai
dasar penggolongan..
1. Berdasarkan penerbit obligasi (lembaga yang menerbitkan obligasi)
Lembaga internasional seperti Bank Investasi Eropa (European Investment
Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank).
Pemerintah adalah pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga
pemerintah
Perusahaan.
4
2. Berdasarkan variasi obligasi
Obligasi suku bunga tetap
Obligasi suku bunga
Obligasi berimbal hasil tinggi (Junk bond).
Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond)
Obligasi inflasi (Inflation linked bond)
Surat utang berbasis ekuitas (equity linked note) dan obligasi yang mengacu
pada indeks.
Efek Beragun Aset .
Obligasi subordinasi obligasi (subordinated debentures)
Obligasi abadi.
Obligasi atas unjuk (unregistered bond)
Obligasi tercatat (registered bond) t.
Obligasi daerah (municipal bond)
Obligasi tanpa warkat (Book-entry bond)
Obligasi lotere (Lottery bond)
Obligasi perang (War bond)
3. Berdasarkan penerbitan oleh pemerintah Indonesia
Obligasi Rekap
Surat Utang Negara (SUN) adalah
Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
5
Surat Berharga Syariah Negara (obligasi syariah atau obligasi sukuk).
V. Opsi Pendanaan Kembali Obligasi.
Suatu perusahaan yang ingin melunasi seluruh obligasi yang beredar sebelum jatuh
tempo memiliki 2 opsi.
1. Penerbitan berseri.
Jika suatu perusahaan menerbitkan obligasi yang bernilai nilai Rp 100 milyar
dengan jangka waktu 10 tahun, maka proporsi obligasi yang harus dilunasi setiap
tahun adalah:
Pelunasan obligasi setiap tahun =
=
= 10 milyar per tahun
2. Pendanaan kembali dengan penebusan
Keputusan pendanan kembali obligasi dapat dilakukan dengan beberapa langkah
sebagai berikut:
Penentuan investasi awal
Penentuan penghematan aliran kas tahunan (annual cash flow saving)
Menggunakan biaya hutang setelah pajak (after tax cost of debt) untuk
menentukan nilai sekarang bersih (net present value) dengan mengurangkan
investasi awal terhadap nilai sekarang dari penghematan aliran kas tahunan
(present value of annual cash flow savings).
Jika NPV bernilai lebih besar dari nol, maka usulan pendanaan kembali dapat
dilaksanakan dan sebaliknya.
Contoh.
Perusahaan “HARSKEL” adalah perusahaan yang memproduksi mainan anakanak ingin menebus (calling) obligasi yang telah diterbitkan (beredar) 5 tahun
lalu. Obligasi tersebut berjumlah 30.000 lembar dengan nilai nominal Rp 1.000
6
per lembar dan jangka waktu 30 tahun, serta memberikan tingkat kupon bunga 14
persen. Obligasi memberikan harga penebusan (call price) sebesar Rp Rp 1.140
dan memperoleh Rp 29.100.000, karena diskon harga Rp 30 per lembar. Biaya
penerbitan (initial flotation costs) sebesar Rp 360.000,00
Perusahaan berencana untuk menjual obligasi senilai Rp 30.000.000 dengan
kupon bunga 12 persen dan jatuh tempo 25 tahun untuk menebus (retire) obligasi
yang lama. Nilai nominal obligasi baru Rp 1.000 per lembar. Biaya penerbitan
obligasi baru (flotation costs) adalah Rp 440.000.. Pajak yang ditetapkan oleh
pemerintah adalah 40persen.
Oleh karena penjualan obligasi yang baru digunakan untuk menebus obligasi yang
lama, maka perusahaan mengharapkan 2 bulan biaya bunga dalam periode
overlaping dan harus dibayar oleh perusahaan.
OBLIGASI BARU
Nilai Obligasi
Umur obligasi
Sisa umur obligasi
Nilai nominal /lembar
Jumlah obligasi
Tingkat kupon bunga
$ 30 juta
25 tahun
25 tahun
$ 1,000
30,000 lembar
12%
Biaya penerbitan
$440,000
Overlapping period 2 bulan
Pajak 40%
OBLIGASI LAMA
Nilai Obligasi
Umur obligasi
Sisa umur obligasi
Nilai nominal /lembar
Diskon
$ 30 juta
30 tahun
25 tahun
$ 1,000
$30
penjualan/lembar
Jumlah obligasi
Tingkat kupon bunga
Harga penebusan
Biaya penerbitan
30,000 lembar
14%
$ 1,140
$360,000
The Annual Cash Flow Saving:
PRESENT VALUE OF THE Annual Cash Flow Saving
Interest cost of old bold
Amortization of discount on old bond
Amortization of flotation costs on old bond
Interest cost of new bold
Amortization of flotation costs on new bond
Compare the Initial Investment to PRESENT VALUE OF THE Annual Cash Flow
Initial Investment:
Call premium
Flotation cost of new bond
Overlapping interest
Unamortized discount on old bond
Unamortized flotation cost of old bond
7
Langkah dalam menentukan pendanaan kembali obligasi:
1. Penentuan investasi awal
Premi penebusan (call premium).
Premi penebusan $1,140 - $1,000 = $140
Sebelum pajak $140 * 30,000 lembar
Pajak 40% * $4,200,000
$4,200,000
$1,680,000
---------------
Biaya premi penebusan setelah pajak
Biaya penerbitan obligasi baru
$2,520,000
$ 440,000
Biaya bunga overlapping obligasi lama
Sebelum pajak 14% * *$30,000,000
$ 700,000
Pajak 40% * $700,000
$ 280,000
---------------
Biaya bunga overlapping setelah pajak
$ 420,000
8
Diskon obligasi lama yang belum diamortisasi
$30*30,000 lembar = $900,000
Amortisasi per tahun *$900,000 * 40%
$ 300,000
Biaya penerbitan obligasi lama yang belum diamortisasi
Amortisasi per tahun *$360,000 * 40%
$ 120,000
Ringkasan.
Premi penebusan
Biaya penerbitan obligasi baru
Biaya bunga overlapping
Diskon obligasi lama yang
diamortisasi
Biaya penerbitan
$2,520,000
$ 440,000
$ 420,000
belum ($ 300,000)
obligasi lama yang ($ 120,000)
belum diamortisasi
Total investasi awal
$ 2,960,000
2. Penentuan penghematan aliran kas tahunan
Biaya bunga obligasi lama
Sebelum pajak 14% * $30,000,000
$4,200,000
Pajak 40% * $4,200,000
$1,680,000
---------------
Biaya premi penebusan setelah pajak
$2,520,000
Diskon obligasi lama yang belum diamortisasi
Diskon penjualan obligasi lama
$30 * 30,000 = $900,000 selama 30 tahun
Diskon penjualan per tahun = $
30,000
Penghematan setelah pajak $30,000 (1-40%)
$
12,000
Biaya penerbitan obligasi lama yang belum diamortisasi
Amortisasi per tahun = $12,000
Penghematan setelah pajak $12,000 (1-40%)
$
4,800
Biaya bunga obligasi baru
Sebelum pajak 12% * $30,000,000
Pajak 40% * $3,600,000
= $3,600,000
$2,160,000
9
--------------Biaya bunga setelah pajak
$2,160,000
Amortisasi biaya penerbitan obligasi baru
Amortisasi per tahun = $17,600
Penghematan tahunan setelah pajak
405 * $17,600
$
Obligasi lama
Biaya bunga obligasi lama
Diskon obligasi lama yang
diamortisasi
Biaya penerbitan
7,040
$2,520,000
belum ($ 12,000)
obligasi lama yang ($ 4,800)
belum diamortisasi
Biaya hutang setelah pajak
Obligasi baru
Biaya bunga obligasi baru
Amortisasi biaya penerbitan obligasi baru
Biaya hutang setelah pajak
Penghematan aliran kas tahunan
$ 2,503,200
$ 2,160,000)
$ 7,040)
$ 2,152,960
$ 350,240
3. Penentuan nilai sekarang bersih dengan menggunakan biaya hutang setelah pajak
PV penghematan aliran kas tahunan
$ 350,240*PVIFA8%,25th
Investasi awal
NPV pendanaan ulang
$3,738,812
$ 2,960,000
$ 778,812
Perbankan investasi (Investment Banking)
1. Komitmen penuh (Full commitment)
2. Komitmen usaha terbaik (Best effort commitment)
3. Komitmen siaga (Standby commitment)
4. Komitmen seluruh atau tidak sama sekali (All or non commitment)
I. Fungsi Bank Investasi.
Fungsi bank investasi adalah melakukan penjaminan dalam penerbitan sekuritas
sebagai fungsi utama dan pemberian nasehat kepada klien/nasabah sebagai fungsi
tambahan.
10
1. Fungsi penjaminan (Underwriting)
2. Fungsi pemberian nasehat (advising)
II. Organisasi Aktivitas Bank Investasi.
Fungsi bank investasi dalam penjaminan penerbitan sekuritas dan pemberian nasehat
kepada nasabah akan tampak sebagai hasil dari serangkaian kejadian yang logis.
1. Pemilihan bank investasi.
2. Perundingan antara emiten dengan bank investasi
3. Sindikasi penjaminan
4. Pembentukan grup penjualan (Selling group)
5. Pemenuhan persyaratan hukum
III. Biaya Jasa Bank Investasi.
Biaya penerbitan sekuritas ini mencakup 2 komponen yakni biaya administrasi dan
biaya penjaminan. Secara umum, semakin besar penerbitan sekuritas, maka semakin
kecil persentase biaya penerbitannya. Biasanya biaya penerbitan saham biasa lebih
tinggi dibandingkan biaya penerbitan biaya saham preferen. Biaya penerbitan saham
preferen lebih tinggi dari biaya penerbitan obligasi.
Total biaya penerbitan mulai dari 1 persen dari total penerimaan (proceeds) hasil
penjualan obligasi sampai dengan 20 persen dari penerimaan hasil penjualan saham
biasa.
IV. Penjualan Langsung Sekuritas (Private Pacement).
Dalam memenuhi kebutuhan dana selain menjual sekuritas kepada publik, perusahaan
juga dapat menjual sekuritas kepada seorang atau sekelompok investor. Biasanya
penjualan secara langsung kepada sekelompok investor hanya dapat dilakukan untuk
sekuritas jenis saham preferen atau obligasi. Namun demikian penjualan secara
11
langsung terhadap saham biasa juga dimungkinkan, jika perusahaan yakin bahwa
pemegang saham lama bersedia membeli saham baru melalui penawaran right (right
offering).
Penjualan sekuritas secara langsung dapat mengurangi biaya administrasi dan
penerbitan. Penerbit dapat secara fleksibel, karena perusahaan tidak harus
mengajukan surat pernyataan pendaftaran dan tidak memerlukan persetujuan
BAPEPAM, serta lebih mudah dalam menyusun perjanjian dan melakukan negosiasi
dengan investor.
Salah satu kelemahan penjualan sekuritas secara langsung adalah kesulitan untuk
menjual bagi pemegang sekuritas yang ingin menjual sekuritas yang dimiliki pada
waktu yang akan datang.
Penjualan saham biasa secara langsung seringkali dilakukan dengan opsi saham (stock
option) atau rencana pembelian saham (stock purchase plans). Opsi saham biasanya
dterbitkan oleh perusahaan yang memberikan kepada pemegangnya untuk membeli
saham perusahaan pada waktu yang akan datang pada harga yang telah ditetapkan.
Rencana pembelian saham adalah manfaat yang diterima oleh karyawan yang
memperkenankan untuk membeli saham pada harga diskon.
12