Implementasi Metode Profile Matching Dengan Weighted Product Pada Seleksi Staf Operator Komputer (Studi Kasus : UPTD Pendidikan Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban Jawa Timur)

  

Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1331-1336 http://j-ptiik.ub.ac.id

Implementasi Metode Profile Matching Dengan Weighted Product Pada

Seleksi Staf Operator Komputer (Studi Kasus : UPTD Pendidikan

  

Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban Jawa Timur)

1 2 3 Oktavianis Kartikasari , Nurul Hidayat , Suprapto

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: oktavianiskartikasari@gmail.com, ntayadih@ub.ac.id, spttif@ub.ac.id

  

Abstrak

  Mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mengisi posisi yang kosong tentu bukan perkara mudah. Baik instansi ataupun perusahaan umumnya menggunakan seleksi untuk mendapatkan staf sesuai kriteria yang ditetapkan. Seleksi dilakukan karena melihat pentingnya peranan staf dalam membantu menjalankan roda tempat kerja bersangkutan. Mendapatkan staf dengan kemampuan yang diinginkan tentu akan berdampak baik bukan hanya pada tempat terkait tetapi juga pada sumber daya yang ada. Penelitian ini menggunakan metode Profile Matching dan Weighted Product untuk membantu proses seleksi. Kedua metode ini dipilih karena pada Profile Matching dinilai dapat membantu bagian sumber daya manusia ataupun tim seleksi dalam memberikan bobot nilai sesuai tingkat kepentingan kriteria untuk posisi yang ditawarkan. Sedangkan Weighted Product merupakan metode terbaik menurut Vijay Manikrao Athawale dan Shankar Chakraborty untuk pemilihan robot. Berdasarkan pengujian yang dilakukan akurasi yang didapatkan dari penggabungan metode ini adalah 80%.

  Kata Kunci: seleksi, staf, profile matching, weighted product

Abstract

  

Getting qualified human resources to fill vacant positions is certainly not an easy matter. Both agencies

and companies generally use selection to get staff according to established criteria. Selection is done

because it sees the important role of staff in helping run the wheel of the workplace concerned. Getting

the staff with the desired abilities will certainly have a good impact not only on the related places but

also on the existing resources. This research uses Profile Matching and Weighted Product method to

assist the selection process. Both methods are selected because the Profile Matching is considered to

help the human resources or team selection in giving the weight of the value according to the level of

importance of the criteria for the position offered. While Weighted Product is the best method according

to Vijay Manikrao Athawale and Shankar Chakraborty for robot selection. Based on the test performed,

the accuracy obtained from the incorporation of this method is 80%.

  Keywords: selection, staff, profile matching, weighted product

  untuk membuat sistem seleksi staf (Puspitasari, 1. 2013).

   PENDAHULUAN

  Pada umumnya seleksi yang dilakukan Perkembangan teknologi sampai saat ini instansi ataupun perusahaan mencantumkan memang tidak bisa terlepas dari peran, usaha, kriteria yang harus dipenuhi oleh calon staf, hal dan kerja keras manusia dalam menciptakan cara tersebut juga telah dilakukan UPTD Pendidikan untuk mengerjakan berbagai hal agar menjadi

  Tambakboyo Tuban. Akan tetapi semua kriteria praktis. Sekarang ini, kemajuan teknologi telah yang ditetapkan membuat proses penilaian tidak berkembang dan menyentuh hampir di setiap berjalan sebagaimana mestinya. Kriteria yang sendi-sendi kehidupan. Berbagai bidang yang digunakan dalam seleksi diantaranya ada di kehidupan ini mulai melirik dan beralih pengalaman kerja, pengetahuan tentang menggunakan teknologi agar mempermudah komputer dan penggunaannya, membuat pekerjaan. Kemudahan tersebut telah aplikasi web atau untuk pekerjaan, pengetahuan diaplikasikan dalam berbagai hal salah satunya

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

1331 tentang hardware dan software, pengaturan dan pemindahan data, mengoperasikan Microsoft Word, Power Point, Excel, instalasi software, pengetahuan umum, komitmen, dan time

  management.

  Berdasarkan hasil evaluasi yang diadakan, para calon yang terpilih hanya dilihat berdasarkan kriteria tertentu tanpa melihat kriteria lain, padahal belum tentu yang terpilih dengan cara ini juga memenuhi kriteria yang ditetapkan. Di samping itu adanya seleksi adalah untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas karena dapat membantu peningkatan kinerja suatu tempat (Haryanto, 2016). Untuk mengatasi masalah tersebut, pihak UPTD Pendidikan Tambakboyo Tuban menggunakan jalan lain, yaitu dengan bantuan Microsoft Excel. Cara ini dipilih karena dinilai dapat mempermudah proses perhitungan.

  Pemetaan Gap Penjelasan dari apa yang dimaksudkan dengan gap adalah selisih dari perhitungan profil ideal dengan bobot profil. Profil ideal sendiri merupakan bobot untuk setiap kriteria.

  5 2.

  5 Kesiapan

  5 Time management

  3 Komitmen

  5 Pengetahuan umum

  3 Instalasi software

  5 Mengoperasikan Microsoft word, power point, excel

  4 Pengaturan dan memindah data

  5 Pengetahuan tentang hardware dan software

  5 Membuat aplikasi web atau untuk pekerjaan

  4 Pengetahuan tentang komputer dan penggunaanya

  Tabel 1. Bobot Profil Ideal Kriteria Profil ideal Pengalaman kerja

  1. Penentuan bobot profil ideal Dalam setiap aspek yang diujikan atau dijadikan parameter dalam penilaian, diberikan bobot nilai sesuai tingkat prioritas. Bobot yang diberikan untuk setiap kriteria yang digunakan pada proses seleksi ini terdapat pada Tabel 1.

  Garis besarnya, Profile Matching membandingkan nilai yang didapatkan oleh dengan standar yang telah ditentukan. Proses ini dinamakan gap, dimana semakin kecil nilai gap yang diperoleh maka besar peluang untuk mengisi jabatan yang ditawarkan. Prosedur perhitungan dari Profile Matching adalah sebagai berikut (Ananta & Winiarti, 2013):

  diasumsikan semua kriteria harus dipenuhi oleh individu (Puspitasari, 2013).

  Sedangkan metode Weighted Product digunakan untuk peringkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Vijay Manikrao Athawale dan Shankar Chakraborty dalam jurnalnya berjudul A comparative study on the

  Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan, penulis mengusulkan penggabungan metode Profile Matching dengan metode

  Weighted Product (WP) untuk menyelesaikan

  permasalahan seleksi staf operator komputer di UPTD Pendidikan Tambakboyo Tuban. Alasan penggabungan 2 metode tersebut karena Profile

  Matching merupakan metode yang dalam

  mekanisme alurnya dapat membantu bagian SDM dalam menentukan kriteria mana yang menjadi titik berat pada sebuah posisi. Di samping itu kriteria yang ditentukan haruslah dipenuhi oleh calon staf (Sari, 2015).

  ranking performance of some multi-criteria decision-making methods for industrial robot selection menuliskan bahwa metode ini

  Profile Matching pengambilan keputusan

  merupakan metode terbaik yang digunakan oleh industri untuk pemilihan robot (Pratama, 2016).

  Staf operator komputer adalah orang yang bertanggung jawab memantau dan mengendalikan sistem komputer baik dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi. Tanggung jawabnya meliputi masalah perangkat lunak dan perangkat keras, mempertahankan dan meningkatkan kinerja sistem dan ketersediaan

  online , menjaga sistem dan dokumentasi

  aplikasi, serta membantu karyawan atau pegawai lain jika terjadi masalah pada komputer (Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), 2004).

  2.2 Profile Matching

  Merupakan sebuah mekanisme dimana terlebih dahulu ditentukan macam kemampuan (kompetensi) yang harus dimiliki dalam rangka mengisi suatu jabatan. Jika seseorang menginginkan posisi tersebut, maka dia harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dalam

2. DASAR TEORI

2.1 Staf Operator Komputer

  = Nilai - Nilai Standar Gap (1) 3.

  Bobot Gap Langkah selanjutnya setelah mendapatkan nilai tiap gap masing-masing staf, hasilnya akan dibandingkan dengan bobot gap.

2.3 Weighted Product

  Metode ini merupakan pengambilan keputusan analisis multi kriteria yang populer. Dalam prosesnya metode ini menggunakan perkalian sebagai penghubung tiap rating pada atribut yang ada. Dalam hal ini setiap rating harus dipangkatkan dengan bobot dari atributnya sendiri. Selanjutnya proses ini disebut Gambar 1. Model Perancangan normalisasi. Proses perhitungan dari metode ini

  Penjelasan alur dari perancangan model terdiri dari (Zulfikar, 2016): Gambar 1 adalah sebagai berikut: 1.

  1. Perhitungan preferensi alternatif Sistem menerima masukan berupa identitas staf serta nilai berdasarkan kriteria yang

  n w j

  ditampilkan pada halaman input nilai staf

  S x (2) i ij

   j

  1 2.

  Sistem melakukan perhitungan dengan metode yang digunakan yaitu Profile

  X

  nilai kriteria ke-i dan ke-j

  ij Matching dengan Weigted Product.

  W bobot atribut j j 3.

  Pada tahap perhitungan awal, dilakukan perhitungan menggunakan metode Profile i index kriteria

  Matching. Pada tahap ini didapatkan nilai

  j index atribut bobot gap untuk setiap calon staf.

  2. Perhitungan preferensi relatif 4. n w Dari hasil perhitungan bobot gap j dilanjutkan dengan perhitungan peringkat

  x ijj 1 menggunakan metode Weigted Product.

   V  5. i n w j (3) Pada perhitungan peringkat, menggunakan persamaan preferensi alternatif dan x

    j *j 1

  persamaan preferensi relatif yang telah

   dijelaskan pada bab sebelumnya.

  6. X Output dari sistem ini adalah menampilkan nilai kriteria ke i dan j

  ij

  peringkat hasil perhitungan preferensi

  W bobot atribut j j relatif tertinggi sampai terendah.

  i index kriteria ke-i j index atribut ke-j

  4. PERANCANGAN

  n banyaknya kriteria yang ada

  • banyak kriteria yang telah dinilai pada

  4.1 Flowchart

  vektor S Proses perhitungan pada seleksi staf operator komputer dilakukan untuk

3. METODOLOGI

  mendapatkan peringkat di mana nantinya akan digunakan untuk mempermudah pengambilan

3.1 Perancangan Sistem

  keputusan. Nilai input yang diperoleh adalah nilai hasil dari tes dan wawancara yang Perancangan digunakan untuk dilakukan oleh pimpinan dan tim UPTD mempermudah langkah kerja dalam melakukan

  Pendidikan Tambakboyo Tuban implementasi dan pengujian. Gambar 1 menjelaskan langkah awal di mana admin memasukkan nilai kemudian proses yang berjalan menggunakan metode yang dipilih serta hasil akhir yang didapatkan.

  Gambar 2. Flowchart Metode Profile Matching dan Weighted Product

  1 Lolos

  15. Peserta 15

  5 Tidak lolos

  5

  14. Peserta 14 0.0180196

  8 Tidak lolos

  8

  13. Peserta 13 0.0019005

  1

  19

  12. Peserta 12 0.2530139

  8 Tidak lolos

  8

  11. Peserta 11 0.0019005

  13 Tidak lolos

  15

  10. Peserta 10 1.187E-06

  3.28E-09

  19 Tidak lolos

  25

  2

  2 Tidak lolos

  2

  21. Peserta 21 0.2278035

  20 Tidak lolos

  20

  20. Peserta 20 7.373E-18

  2 Lolos

  19. Peserta 19 0.2278035

  16. Peserta 16 0.0019005

  8 Tidak lolos

  8

  18. Peserta 18 0.0019005

  2 Lolos

  2

  17. Peserta 17 0.2278035

  8 Tidak lolos

  8

  25 Tidak lolos

  9. Peserta 9 2.214E-13

  Proses pertama adalah memasukkan nilai data dan nilai untuk setiap kriteria. Pada proses ini terdapat 11 kriteria di mana nilai yang digunakan untuk menilai rentang angkanya 1-5. Selanjutnya perhitungan gap. Perhitungan ini melakukan operasi pengurangan pada nilai input nilai setiap kriteria dengan nilai profil ideal. Setelah nilai didapatkan, dilakukan proses bobot

  (4)

  17 Tidak lolos

  17

  1. Peserta 1 1.102E-07

  Nama peserta Preferensi Relatif HS DM Keterangan

  Tabel 2. Tabel Hasil Pengujian Akurasi No

  Berikut pada Tabel 2 merupakan hasil pengujian akurasi dan perbandingan antara hasil dari sistem dan hasil dari decision maker.

  5.3 Hasil Pengujian Akurasi

  (%) = × %

  24 Tidak lolos

  Pengujian ini dilakukan dengan tujuan melihat kinerja sistem dalam memberikan hasil berupa kesamaan peringkat antara yang ditampilkan sistem dengan hasil dari UPTD Pendidikan Tambakboyo Tuban. Persamaan yang digunakan untuk perhitungannya ada pada Persamaan 4 (Gusti, 2016).

  5.2 Pengujian Akurasi

  akhir, maka sistem menampilkan peringkat dari yang tertinggi sampai terendah. Selanjutnya peringkat yang ditampilkan oleh sistem dibandingkan dengan data seleksi, peringkat yang memiliki kesamaan dijumlahkan dibagi dengan total data yang digunakan sebagai pengujian dan dikalikan 100% sehingga nilai akurasi didapatkan.

  Weighted Product. Setelah proses perhitungan

  Setelah itu nilai yang dimasukkan dihitung menggunakan metode Profile Matching dengan

  Dalam pengujian ini menggunakan 26 data yang didapatkan dari hasil seleksi staf operator komputer. Data tersebut dapat dilihat pada halaman Lampiran data. Langkah awal, admin memasukkan data identitas dari calon staf dilanjutkan mengisi nilai pada setiap kriteria.

  selanjutnya adalah perhitungan preferensi alternatif dengan memangkatkan nilai input atau bobot profil dengan nilai bobot gap. Nilai yang didapatkan lalu lakukan operasi penjumlahan dengan menjumlahkan hasil perhitungan preferensi alternatif. Setelah hasil didapatkan maka dilakukan operasi pembagian antara nilai calon staf ke i dengan nilai penjumlahan preferensi alternatif dimana tahap ini adalah perhitungan preferensi relatif. Selanjutnya, dilakukan proses peringkat dengan mengurutkan nilai tertinggi sampai terendah.

  gap . Pada tahap ini dilakukan perubahan nilai gap dengan nilai yang ada pada Tabel 3. Proses

  2. Peserta 2 1.102E-07

  17

  17 Tidak lolos

  20

  24

  8. Peserta 8 2.064E-12

  22 Tidak lolos

  23

  3.22E-12

  7. Peserta 7

  19 Tidak lolos

  6. Peserta 6 5.375E-10

  3. Peserta 3 3.259E-07

  13 Tidak lolos

  13

  5. Peserta 5 8.246E-06

  13 Tidak lolos

  14

  4. Peserta 4 4.123E-06

  16 Tidak lolos

  16

5. PENGUJIAN

5.1 Skenario Uji

  22. Peserta 22 2.307E-10

  Sarjana Teknik Informatika, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2013(2338-5197).

  yang kecil dimana nilai tersebut didapatkan dari operasi pengurangan antara bobot profil yang merupakan nilai input untuk setiap kriteria dengan bobot profil ideal yang merupakan bobot kepentingan pada kriteria. Sedangkan metode kedua yang digunakan yaitu Weighted Product, hasilnya mengikuti perhitungan sebelumnya. Artinya jika bobot gap yang didapatkan pada perhitungan Profile Matching besar, maka kemungkinan mendapatkan peringkat atau peluang menduduki posisi yang diinginkan semakin besar. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa bobot profil dan profil ideal memiliki pengaruh besar dalam perhitungan metode Profile Matching dan Weighted Product.

  6. KESIMPULAN

  Hasil yang didapatkan dari perhitungan menggunakan metode Profile Matching dan

  Weighted Product berdasarkan pengujian yang

  dilakukan yaitu pengujian akurasi adalah 80% di mana jumlah peringkat yang sama antara hasil sistem dan hasil seleksi staf operator komputer adalah 21 data. Berdasarkan pengujian yang dilakukan didapatkan bahwa bobot profil ideal dan profil ideal mempengaruhi proses perhitungan.

  Ananta, P. W. & Winiarti, S., 2013. Sistem Pendukung Keputusan Dalam Penilaian Kinerja Pegawai Untuk Kenaikan Jabatan Pegawai Menggunakan Metode Gap Kompetensi (Studi Kasus Perusahaan Perkasa Jaya Compuretail). Jurnal

  Gusti, R. N., 2016. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Peminatan Siswa Baru Madrasah Aliyah Dengan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F- AHP) Dan Weighted Product (WP) (Studi Kasus : MAN I MALANG).

  Jika melihat pengertian metode pertama, maka calon pelamar harus mendapatkan nilai

  Haryanto, E. V., 2016. Decision Support Dalam

  Pemilihan Staf Terbaik Dengan Metode ANP. Yogyakarta, 6-7 Februari 2016,

  STMIK AMIKOM , pp. 2302-2805. Puspitasari, L., 2013. Penerapan Metode Profile

  Matching Dalam Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan.

  Pelita Informatika Budi Darma, Volume V, Nomor 3, Desember 2013(2001-0425).

  Pratama, E., 2016. Implementasi Metode Simple Additive Weighting-Weighted Product Pada Penyeleksian Penerima Bantuan Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Studi Kasus (Kelurahan Kesatrian, Kota Malang).

  Sari, B. W., 2015. Perbandingan Metode Profile Matching Dan Simple Additive Weighting Pada Penentuan Jurusan Siswa Kelas X SMA N 2 Ngaglik. Jurnal Ilmiah DASI , Volume 16 No.1 Maret 2015, pp.

  gap

  Berdasarkan pengujian yang dilakukan, analisis yang didapatkan penulis adalah jika memilih menggunakan metode ini dalam proses seleksi, maka calon pelamar harus memenuhi semua kriteria yang dicantumkan serta mendapatkan nilai maksimal. Hal ini bisa dibandingkan antara peserta 12 yang mendapatkan peringkat 1 dengan peserta 7 sebagai pemisalan. Dari 11 kriteria yang diberikan peserta 1 berhasil mendapatkan 7 nilai maksimal dan 3 nilai maksimal untuk peserta 7. Berdasarkan pengertian metode pertama yang digunakan yaitu Profile Matching, jika seorang pelamar ingin mendapatkan posisi yang diinginkan maka harus mendapatkan nilai gap yang kecil sehingga bobot gap yang didapatkan bernilai besar dan kemungkinan mendapatkan posisi yang diinginkan besar pula. Sedangkan untuk kesamaan peringkat yang dihasilkan jika mengambil contoh pada nilai peserta 1 dan peserta 2 yang memiliki hasil peringkat yang sama, hal ini disebabkan nilai bobot profil yang didapatkan kedua peserta ini memiliki kesamaan sehingga gap yang dihasilkan juga tidak memiliki selisih yang besar.

  21

  25. Peserta 25 0.0180196

  19 Tidak lolos

  23. Peserta 23 0.0019005

  8

  8 Tidak lolos

  24. Peserta 24 0.0180196

  5

  5 Tidak lolos

  5

  seleksi staf operator komputer. Dari hasil yang didapatkan maka akurasi yang diperoleh adalah 80%.

  5 Tidak lolos

  26. Peserta 26 5.308E-11

  5

  5 Tidak lolos

  HS : Hasil sistem DM : Decision Maker

  Dari pengujian yang dilakukan menggunakan 26 data, hasil yang didapatkan adalah terdapat 21 kesamaan peringkat antara hasil sistem menggunakan metode Profile

  Matching dan Weighted Product dengan hasil

DAFTAR PUSTAKA

  16-22. T. K. T. I. (., 2004. Standar Kompetensi

  Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Operator Komputer, Jakarta: s.n.

  Zulfikar, M., 2016. Implementasi Metode Profile Matching-Weighted Product Pada Penyeleksian Penerimaan Bantuan Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) (Studi Kasus: Kelurahan Kesatrian, Kota Malang).