BAB I - Analisis Studu Kasus-Galang Nurramadhan W. (120413423962-J)

Galang Nurramadhan W.
120413423962
Offering J
Kasus :
Pada suatu saat ada nasabah Bank Mandiri sedang melakukan transaksi menggunakan
fasilitas SMS-Banking Bank Mandiri. Setelah nasabah tersebut selesai menggunakan fasilitas
SMS-Banking, ada balasan dari pihak Bank Mandiri, yaitu uang yang ditransfer ternyata
belum sampai. Disini nasabah sebenarnya sedang berada diluar kota dan tidak membawa
uang tunai.
Setelah beberapa hari, nasabah tersebut menyampaikan keluhan kepada Bank
Mandiri. Nasabah sedikit kecewa karena kurang efektifnya Bank Mandiri dalam
menanggulangi masalah atau keluhan dari nasabah. Beberapa kali nasabah tersebut menelpon
Bank Mandiri, tetapi jawaban yang kurang puas disampaikan oleh Bank Mandiri yaitu kurang
bisa memastikan kapan sampainya transfer kepada tujuan.
Sangat aneh sekali bagi sang nasabah. Kasusnya sampai separah itu. Bukannya Bank
Mandiri memakai teknologi multi canggih yang bisa mengetahui detail transaksi setiap
nasabah dan dijamin tingkat keberhasilannya. Sampai beberapa bulan nasabah belum
mendapatkan konfirmasi dari Bank Mandiri tentang permasalahan ini, akhirnya nasabah
kapok menggunakan layanan SMS-Banking Bank Mandiri.

Analisis Study Kasus:

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini dunia industri dan bisnis memerlukan informasi yang tepat, cepat dan
relevan. Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan tentunya harus menggunakan sistem
informasi. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem
yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja
diperlukan.

Sistem

ini

menyimpan,

mengambil,

mengubah,

mengolah


dan

mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau
peralatan sistem lainnya Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dilakukan
melalui sistem informasi manajemen (SIM) untuk mendukung informasi-informasi yang
dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Salah satu jenis sistem informasi dalam
mendukung proses operasi adalah sistem pemrosesan transaksi dengan kajian penelitian
terhadap Bank MANDIRI.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang akan dibahas di bab selanjutnya
yakni;
1. Konsep dasar Sistem Pemrosesan Transaksi.
2. Peranan Sistem Pemrosesan Transaksi dengan Online Banking.
3. Profil Bank MANDIRI. Implementasi SMS-Banking pada Bank Mandiri.
4. Manfaat dan Risiko Sistem Pemrosesan Transaksi dengan Online Banking.
5. Upaya Mengurangi Risiko layanan SMS-Banking.

1.3 Kegunaan
Diharapkan dalam penyusunan makalah ini dapat memperkaya wawasan serta

pemikiran mengenai Sistem Informasi secara umum dan Sistem Pemrosesan Transaksi
khususnyadengan kajian penelitian pada Bank MANDIRI. Sehingga hasil penyusunan yang
dituangkan oleh penulis diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif bagi semua
pihak.

1.4 Metode
Untuk memudahkan mempelajari Sistem Pemrosesan Transaksi dengan kajian
penelitian tehadap Bank MANDIRI secara umum, maka penulis menggunakan metode
pemaparan.
1.5 Sistematika
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB I
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Kegunaan
1.4 Metode
1.5 Sistematika
BAB II

2.1 Konsep Dasar Sistem Pemrosesan Transaksi
2.2 Peranan Sistem Pemrosesan Transaksi terhadap Online Banking
BAB III
3.1 Profil Bank MANDIRI
3.2 Implementasi SMS-Banking pada Bank Mandiri
3.3 SMS Banking Mandiri sebagai suatu Sistem Informasi
3.4 Manfaat dan Risiko Sistem Pemrosesan Transaksi Online Banking
3.5 Upaya Mengurangi Risiko layanan SMS-Banking
BAB IV
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan
pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe
transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadiankejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan. Menurut Mc leod : ”Sistem Informasi merupakan sistem yang

mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan
berbagai media untuk menampilkan informasi“
Salah satu bagian sistem informasi yaitu sistem pemrosesan transaksi/transaction
processing system (TPS). Sistem pemrosesan transaksi merupakan subsistem input yang
mempunyai peranan penting dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari
sumber– sumber baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan, dan
mentransformasikannya kedalam database.
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi
yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin
seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi
operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke
sistem komkputer secara manual.
Sistem pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis yang
melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input bagi
sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap proses bisnis dimulai
dari saksi, sehingga sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh suatu perusahaan akan
mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan.

2.2 Peranan Sistem Pemrosesan Transaksi terhadap Online Banking


Proses transaksi online, atau OLTP , merujuk pada sistem yang memfasilitasi dan
mengatur aplikasi berorientasi pada transaksi, biasanya untuk entri data dan media proses
transaksi. Istilah ini terkadang dwimakna; beberapa memahami sebuah “transaksi” dalam
konteks komputer atau database transaksi, sementara yang lain dalam menentukan persyaratan
bisnis atau transaksi komersial. OLTP juga telah digunakan untuk merujuk kepada proses di
mana sistem untuk segera merespon permintaan pengguna. ATM untuk sebuah bank adalah
contoh dari sebuah proses transaksi aplikasi komersial. Termasuk beberapa pilihan untuk dapat
melakukan transaksi melalui SMS-Banking yang disesuaikan dengan kemampuan perangkat
telepon seluler maupun SIM-Card yang digunakan nasabah, diantaranya adalah:
1. Lewat SMS biasa, transaksi dilakukan melalui pesan SMS dengan kode tertentu ke nomor
khusus yang telah disediakan oleh bank.
2. Lewat menu SIM Toolkit, yakni menu sudah terimplementasi pada suatu SIM-Card, misalnya:
Satelindo@cces, M3Acces, Life in hand (Pro-XL), Navigator64 (Telkomsel),
3. Lewat aplikasi Java, perangkat telepon seluler nasabah harus berteknologi Java dan terlebih
dahulu harus menginstal aplikasinya yang disediakan oleh bank bertalian. Pengiriman transaksi
dilakukan melalui SMS namun tidak lagi diharuskan mengirim kode-kode tertentu. Dari ketiga
cara tersebut di atas, hanya cara pertama yang paling fleksibel dan bisa digunakan oleh semua
perangkat telepon seluler dan SIM-Card. SMS-Banking mulai ramai dipergunakan di Indonesia
sejak tahun 2001 seiring dengan berkembang pemikiran para pengelola bank untuk memanjakan
para nasabah sehingga menawarkan berbagai upaya untuk mempermudah nasabah melakukan

transaksi, diantaranya adalah menawarkan layanan yang dapat melakukan transaksi perbankan
tanpa perlu menggeser posisi dan hanya dengan memanfaatkan perangkat telepon seluler yang
telah dimiliki.


`BAB III
ISI
3.1 Profil Bank MANDIRI
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program
restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintahan Indonesia. Pada bulan Juli
1999, empat bank pemerintah — Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and
Bapindo–dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks
memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia.
Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun
memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. Infrastruktur IT
Bank Mandiri memberikan layanan straight-through processing dan interface tunggal pada
seluruh nasabah.
Sejak berdirinya, Bank Mandiri telah bekerja keras untuk menciptakan tim
manajemen yang kuat dan professional yang bekerja berlandaskan pada prinsip-prinsip good
corporate governance yang telah diakui secara internasional.

Untuk meningkatkan pelayanan, maka Bank MANDIRI menimplementasikan
program layanan transaksi perbankan yang lengkap dan terintegrasi serta dapat dilakukan
melalui Electronic Banking Bank Mandiri (Mandiri ATM, Mandiri SMS, Mandiri Internet,
Mandiri Call), 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dimanapun dan kapanpun.

3.2 Implementasi SMS-Banking pada Bank Mandiri
Keberadaan sosok Bank Mandiri di jagad perbankan nasional tidak diragukan lagi
reputasinya. Bank Mandiri saat ini mempekerjakan 21.631 karyawan dengan 956 kantor
cabang dan 6 kantor cabang/ perwakilan/ anak perusahaan di luar negeri.
Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 2.802 ATM, disamping
6.500 ATM yang merupakan jaringan LINK dan 10.500 jaringan ATM Bersama serta
electronic channels yang meliputi Internet Banking, SMS Banking dan Call Center 14000.
Sebagai bank plat merah namun memiliki aset terbesar di Indonesia inipun juga tidak ingin
ketinggalan untuk memberikan kemudahan kepada para nasabahnya melalui layanan SMSBanking Mandiri.
Selain dilakukan dengan mengirim pesan seperti halnya berkirim SMS, sejak tahun
2003 SMS Banking mandiri telah memanfaat fitur yang dikembangkan dengan cara Pilih

Menu, khususnya dengan menggunakan SIM card kartuHALO naviGator64 Telkomsel
(Multi Mobile Banking System). Dengan layanan tersebut, pengguna SMS Banking Mandiri
yang sekaligus sebagai pelanggan kartuHALO Telkomsel memiliki fleksibilitas/ kebebasan

untuk melakukan transaksi SMS Banking Mandiri, yaitu dengan mengetik SMS (apapun
SIM-card GSM nasabah) atau Pilih Menu untuk kartuHALO naviGator64 Telkomsel.
Ditinjau dari aspek keamanan bertransaksi, antara Ketik SMS dan Pilih Menu pada
dasarnya memiliki tingkat keamanan yang hampir sama. Bedanya adalah pada cara
pengamanan bertransaksi. Bila pada ketik SMS keamanan transaksi antara lain dilakukan
dengan mendaftarkan nomor rekening dan mengetikkan kode transaksi tertentu pada ponsel
(sehingga tidak ada pengetikan nomor rekening pada pesan SMS), namun pada layanan SMSBanking Mandiri dengan mengunakan kartuHALO naviGator64 ini karena pesan SMS
tersebut dienkripsi maka dapat dilakukannya pengetikan nomor rekening nasabah, sehingga
transaksi pembayaran maupun transfer antar rekening Bank Mandiri dapat dilakukan secara
bebas tanpa perlu mendaftarkan rekening tujuan terlebih dahulu.
Untuk menjaga keamanan transaksi, nasabah diberikan berbagai unsur proteksi yang
berlapis-lapis menggunakan sistem keamanan standard international dengan enkripsi SSL
128 bit (Secure Socket layer 128 bit Encryption) yang akan mengacak data transaksi antara
lain nomor SIM card sebagai ID nasabah, nomor rekening sendiri harus didaftarkan terlebih
dahulu ke cabang ataupun ATM Bank Mandiri, transaksi hanya dapat dijalankan dari nomor
SIM card yang terdaftar, ada limit transaksi per hari, serta transaksi diverifikasi dengan
menggunakan PIN. Seluruh proses transaksi SMS Banking Mandiri dilakukan secara
otomatis oleh sistem komputer tanpa intervensi manusia (straight through processing/real
time online)
3.3 SMS Banking Mandiri sebagai suatu Sistem Informasi

Sejalan dengan perkembangan peranan teknologi informasi (TI) pada era ini,
keberadaan SMS-Banking Mandiri di lingkungan Bank Mandiri semata-mata bukan lagi
sekedar sebagai alat bantu dalam proses bisnis terutama berkaitan dengan memberikan
pelayanan terbaik bagi para nasabah namun juga sebagai faktor pemampu bagi Bank Mandiri
dalam menjalankan proses bisnisnya.

Keberadaan SMS-Banking Mandiri telah memampukan berbagai layanan Bank
Mandiri dapat hadir dalam genggaman tangan berbagai kalangan nasabah, sehingga para

nasabah tidak lagi hanya mengandalkan jaringan outlet fisik nasional berupa lebih dari 950
kantor maupun 19.000 ATM untuk mendapatkan berbagai layanan perbankan Bank Mandiri
yang sebenarnya keberadaan rangkaian jaringan outlet fisik tersebut dibatasi oleh ruang/jarak
dan bahkan waktu.
Kehadiran SMS-Banking Mandiri juga telah semakin memampukan Bank Mandiri
menghadirkan bisnis baru maupun layanan perbankan berupa e-commerce (misal: pembelian
pulsa/tiket dan barang di toko, payment point) sehingga hal ini tentunya semakin
memperkokoh kemampuan Bank Mandiri hadir memasuki era e-payment.
Ditinjau dari aspek karakter, secara umum terdapat dua kriteria karakter nasabah suatu
bank yaitu nasabah high touch (dalam melakukan transaksi ingin dilayani secara langsung
oleh petugas bank) serta nasabah high tech (ingin melakukan transaksi sendiri secara

elektronik). Keberadaan SMS-Banking Mandiri apabila ditinjau dari karakter nasabah dengan
demikian tentunya semakin memperkokoh pula kemampuan Bank Mandiri untuk
menghadirkan layanan perbankan elektronik bagi nasabah berkarakter high tech.
Eksistensi SMS-Banking Mandiri sebagai suatu teknologi informasi yang
dimanfaatkan sebagai solusi bisnis sebenarnya hanya merupakan salah satu komponen dari
suatu sistim yang lebih kompleks dan sering disebut sebagai sistim informasi (IS). Sebagai
suatu sistim informasi, sebenarnya masih terdapat dua komponen utama lainnya agar
keberadaan SMS-Banking Mandiri sebagai solusi bisnis dapat berjalan sebagaimana mestinya
dan dapat mewujudkan apa yang diharapkan yaitu bisnis proses serta people.
Dalam lingkup bisnis proses keberadaan SMS-Banking Mandiri telah mendorong
jajaran manajemen Bank Mandiri melakukan berbagai penyesuaian dalam proses bisnisnya
agar bisa sejalan dengan berbagai best practice yang telah dilalui oleh para penyelenggara
layanan SMS content yang telah ada sebelumnya, sehingga layanan SMS-Banking Mandiri
dapat digelar secara sempurna diatas platform yang digunakan oleh berbagai operator telepon
selular.
Bagaimanapun juga kehadiran SMS-Banking Mandiri tidak lepas dari campur tangan
maupun sentuhan people, dalam konteks ini terdapat tiga pihak yang memiliki peranan kunci
yakni system owner yang meliputi jajaran manajemen di berbagai tingkatan yang diperlukan
keterlibatannya secara aktif dan pribadi sejak perancangan hingga implementasinya, IS
specialist sebagai orang yang mengetahui bagaimanakah keberadaan bisnis proses layanan
perbankan di Bank Mandiri dan dapat menterjemahkannya menjadi suatu sistim informasi,
serta pihak yang terakhir adalah system user yakni memperhatikan kebutuhan para nasabah
terutama adalah para nasabah Bank Mandiri berkarakter high tech.

3.4 Manfaat dan Risiko Sistem Pemrosesan Transaksi Online Banking
Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh para nasabah pengguna layanan
SMS-Banking Mandiri, yaitu:
1. Transaksi dapat dilakukan setiap waktu di setiap tempat selama perangkat telepon seluler
nasabah terkoneksi dengan jaringan operator telepon seluler bertalian.
2. Tidak perlu antri di kantor Bank ataupun di ATM untuk melakukan transaksi perbankan
non-tunai, sehingga sangat menghemat waktu, biaya dan tenaga.
3. Praktis (tidak perlu membawa uang tunai) dan terhindari dari risiko kehilangan harta benda
maupun nyawa karena membawa uang tunai untuk keperluan transaksi pembayaran dalam
jumlah besar
4. Tarif yang relatif terjangkau dan relatif mudah penggunaannya.
5. Mendapatkan SMS konfirmasi apabila saldo transaksi lebih dari satu juta rupiah.
Apabila dilihat dari sisi yang lain, sebenarnya dibalik manfaat yang diterima
pengguna layanan SMS-Banking Mandiri terdapat beberapa kelemahan yang dapat dialami
oleh seorang nasabah, yaitu:
1. Kecepatan data saat melakukan transaksi yang terbilang cukup lambat terutama pada jamjam sibuk maupun jam-jam dimana traffic-nya cukup tinggi, misalnya pada saat server bank
sedang melakukan proses tutup buku.
2. Dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup suatu kegiatan usaha, misalnya usaha
penjualan pulsa elektronik prabayar.
3. Bahaya keamanan yang bersumber dari aspek non teknis ketika ada pihak ketiga yang
mengetahui nomor pin pengguna SMS-Banking. Pihak ketiga tersebut dapat muncul dari
operator telepon seluler maupun orang terdekat nasabah sendiri.
4. Pemrosesan transaksi dijalankan dalam dua jenjang, yakni proses transaksi di server milik
operator dan proses transaksi di server milik bank. Apabila salah satu server mengalami
masalah/ down maka akan terjadi kesulitan dalam pembuktian mengenai adanya transaksi
lewat telepon seluler.
5. Tidak menutup kemungkinan keberadaan SMS-Banking Mandiri is not user friendly bagi
para nasabah berusia lanjut.

3.5 Upaya Mengurangi Risiko layanan SMS-Banking
Beberapa risiko layanan SMS-Banking tersebut dapat dieliminir, antara lain dengan
jalan:
1. Menggunakan layanan SMS-Banking secara hati-hati, tidak disembarang tempat serta
mengamankan dengan baik data-data pribadi yang penting sehingga tidak diketahui oleh
orang yang tidak berhak. Pentingnya menjaga data-data pribadi dan bagaimana menjaganya.
2. Diupayakan tidak menggunakan layanan SMS-Banking di saat peak hours bank maupun
pada waktu dimana traffic cukup tinggi, misal di saat-saat jam tutup kantor karena
kemungkinan server bank sedang melakukan proses tutup buku harian, pada jam-jam
menjelang pergantian bulan karena kemungkinan server bank sedang melakukan proses tutup
buku bulanan maupun tahunan (Gunardi,2008).
3. Melakukan pengecekan saldo sebelum maupun setelah melakukan transaksi, selanjutnya
bandingkan besar nilai transaksi dengan selisih saldo pada pengecekan awal dengan saldo
pada pengecekan akhir (Gunardi,2008).
4. Menerapkan digital signature untuk SMS yang ditujukan ke nomor tertentu, yakni
menggunakan kunci publik (dimiliki oleh bank) dan kunci privat (dimiliki oleh nasabah) yang
digunakan oleh perbankan untuk melakukan verifikasi di awal transaksi (Budiono).

BAB III
Penutup
4.2 Kesimpulan
SMS-Banking

Mandiri

telah

memampukan

Bank

Mandiri

untuk

menghadirkan pelayanan perbankan dalam genggaman tangan para nasabah terutama nasabah
berkarakter high tech. Kehadirannya juga semakin memampukan Bank Mandiri dalam
menjalankan bisnis di era e-payment dan menangkap berbagai peluang yang ada di bisnis ecommerce.
Untuk menjaga keamanan transaksi, nasabah diberikan berbagai unsur proteksi yang
berlapis-lapis, yaitu antara lain: nomor SIM card sebagai ID nasabah, nomor rekening sendiri
harus didaftarkan, transaksi hanya dapat dijalankan dari nomor SIM card yang terdaftar, ada
limit transaksi per hari, serta transaksi diverifikasi dengan menggunakan PIN. Seluruh proses
transaksi SMS Banking Mandiri dilakukan secara otomatis oleh sistem komputer tanpa
intervensi manusia (straight through processing/real time online).
Fitur SMS Banking yang dapat dinikmati oleh merchant/pedagang m-ATM Mandiri dengan
kartuHALO m-POS adalah transaksi m-Banking dan transaksi m-ATM. Adapun fitur mATM Mandiri terdiri dari pembelian barang dan tarik tunai, dan akan menyusul fitur
pengiriman uang (mobile remittance).
4.3
Saran
Sebaiknya Bank Mandiri lebih meningkatkan keamanan akun SMS-Banking para
nasabah dengan membuat beberapa sistem keamanan menggunakan pertanyaan yang tidak
mungkin diketahui oleh orang lain selain nasabah itu sendiri dan karyawan bagian sistem
informasi Bank Mandiri itu sendiri.
Dan sebaiknya nasabah juga menggunakan dengan hati-hati SMS-Banking dengan
tidak menaruh beberapa hal yang dirasa penting dan rahasia. Dengan ini kemungkinan orang
lain untuk menembus akun nasabah akan dapat diminalisir.

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12