Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE 091305
Week 9 DO, BOD, PV,
COD
Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE
091305
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
1
DO : Dissolved Oxygen
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
2
,
Defnisi
Jumlah miligram Oksigen (mg O2) yang terlarut dalam
air atau air limbah
Tergantung pada temperatur dan konsentrasi Cl-
dalam air
Pada 0oC=14.6 mg/l dan pada 35oC=7mg/l pada 1 atm
Kelarutan O2 yang rendah menjadikan batasan
purifkasi air dan pentingnya penyisihan polutan
Kelarutan O2 pada air asin lebih rendah daripada air
bersih
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
3
Pentingnya DO (1)
Proses aerobik dan anaerobik
Kontrol stream polution
Dasar test BOD
Kehadiran O2 merupakan faktor pada korosi pipa
dan boiler
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
4
Pentingnya DO (2)
Air sungai minimum 2 mg/L
Ikan dan hewan lain perlu minimum 4 mg/L
Menjadi batas kondisi aerobik dan anaerobik:
warna, rasa & bau.
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
5
Pengambilan Sampel
Sampel jangan sampai kontak dengan udara dan
teraduk/terpercik
Simpan sampel dalam botol BOD yang telah
diberi air di atasnya pada kotak es
Hindari dari sinar matahari
Analisa segera atau maksimal 4-8 jam
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
6
Analisa DO
Sama dengan analisa DO pada BOD
Perhatikan cara analisa DO pada BOD
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
7
Angka DO
Terbesar pada air bersuhu 0oC ≈ 14.6 mg/L
Pada temperatur 50oC ≈ 5.477 mg/L
Dipengaruhi oleh suhu, tekanan dan salinitas
Hubungan DO dengan temperatur dan salinitas
(cari sendiri! Di buku Standard Method)
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
8
BOD: Biochemical Oxygen
Demand
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
9
Defnisi
Jumlah Oksigen (mg O2) yang dibutuhkan
oleh bakteri untuk menguraikan hampir
semua zat organik terlarut dan zat organik
yang tersuspensi dalam air
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
10
Sumber Bahan Organik
Sumber alami atau aktivitas manusia
Minyak, lemak, protein, alkohol, asam, aldehida,
ester, dsb
Mikroba mendegradasi bahan organik dengan
meng-oksidasi (perlu O2)
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
11
Kegunaan nilai BOD
Menentukan beban pencemaran
Mendesain sistem pengolahan biologis
Jika oksigen habis maka menjadi anaerobik (bau
busuk)
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
12
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
13
Reaksi Oksidasi
C n H aOb N c
(n
a b 3c
) O2
4 2 4
bakteri
n CO 2
a 3c
H 2 O
2
2
c NH
Oleh bakteri aerobik, zat organik dan oksigen dirubah
menjadi karbon dioksida, air dan amoniak
Diinkubasi pada 20oC selama 5 hari (75% teroksidasi)
Zat organik yang ada diukur melalui jumlah O2
diperlukan bakteri untuk mengoksidasi zat organik
O2 pada t = 0 pada konsentrasi jenuh, sehingga pada t
= 5, O2 ≥ 2 mg/L
BOD > 6 mg/L harus diencerkan
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
14
3
Gangguan
a.
Proses nitrifkasi
2 NH
2 NO
4
2
3O
O
2
2
bakteri
bakteri
2 NO
2 NO
2
4 H
2 H
2
O
3
Bakteri penyebab nitrifkasi diberi inhibitor
Zat beracun, Cr (VI) dan logam berat
Bakteri harus diadaptasi dulu
c.
O2 yang masuk dan keluar
Diberi water seal, udara dalam botol dikeluarkan
inkubasi dalam tempat gelap
d.
Kekurangan nutrien (+)
e.
Kekurangan benih/populasi bakteri (+)
b.
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
15
Pengambilan & Pengawetan
sampel
Dimulai paling lama 2 jam
Jika > 2 jam simpan dalam suhu 4oC
Maksimum harus dianalisa sebelum 24 jam
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
16
Pengenceran contoh
Pada akhir inkubasi t = 5, diperkirakan masih
mengandung 3 mg/L O2; jika tidak harus
diencerkan dengan air pengencer yang
mengandung O2 jenuh.
Pengenceran berdasar harga taksiran BOD
Harga taksiran BOD dengan pemeriksaan
COD
Hati-hati!, BOD tidak dapat diulang karena
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
pencemaran
telah lewat!
11/05/2018
17
Menaksir harga BOD
Jika COD diketahui, maka pengenceran
berdasar harga BOD:
1. Sampel sedikit biodegradable:
BOD ≈ 0.16 x COD
2. Sampel cukup biodegradable:
BOD ≈ 0.32 x COD
3. Sampel sangat biodegradable:
BOD ≈ 0.65 x COD
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
18
Pengenceran
Jenis air baku
Perkiraan BOD
mL sampel
Diencerkan
sampai 2 L
Air ledeng
0-8
1000
2x
Air sumur
15
500
4x
air sungai
30
250
8x
air sungai tercemar
60
125
16x
Air drainase tercemar
125
60
33,33x
DomestiC WW
250
30
66,66x
DomestiC WW
500
15
133,33
Industrial WW
1000
8
250x
Industrial WW
2000
4
500x
Industrial WW
4000
2
1000x
Industrial WW
dst
dst
dst
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
Pengenceran
19
Air pengencer
Hitung air pengencer yang diperlukan
Tambah per liter air pengencer larutan bufer fosfat, MgSO 4,
CaCl2, larutan FeCl3, 10 mg bubuk inhibitor nitrifkasi (dan
Na2SO3 jika air mengandung senyawa klor aktif)
Tambah dengan benih bakteri jika diperlukan
Aerasikan sedikitnya 1 jam untuk 10L air
Suhu air sebaiknya 20±3oC
Air pengencer harus mempunyai DO jenuh, tapi tidak lebih dari
9 mg/L O2
Jangan simpan air pengencer lebih dari 24 jam
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
20
Benih Bakteri
Dapat diambil dari supernatan domestic WW
yang tidak dikhlorinasi, atau dari efuen
biological WWTP yang telah diendapkan
pada suhu ruang sekurangnya selama 1 jam,
tapi tidak lebih dari 36 jam
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
21
Prosedur
1.
Isi sampel dan air pengencer sesuai dengan
pengenceran yang dipilih ke dalam botol BOD
(botol Winkler) sampai penuh, tutup, dan beri water
seal
2.
Simpan dalam inkubator selama 5 hari pada 20oC
3.
Jangan lupa siapkan blanko yang berisi air
pengencer dan benih saja!
4.
Buat duplikat analisa (duplo atau triplo)!
5.
Cari DO awal (t = 0) segera setelah botol-botol BOD
siap diinkubasi
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
22
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
23
Berisi air suling.
Langsung dianalisa: adalah X0
Berisi Sampel.
Langsung dianalisa: adalah B0
Berisi Sampel.
Diinkubasi selama 5 hari pada 20oC:
adalah B5
Berisi air suling.
Diinkubasi selama 5 hari pada 20oC:
adalah X5
BOD X 0 X 5
B 0
B 5 X
pengencera n
BOD = sebagai mg/L O2
X0 = DO sampel saat t = 0
X5 = DO sampel saat t = 5
B0 = DO blanko saat t = 0
11/05/2018
BEnvironmental
saat t = 5
5 = DO blanko
Laboratory - Department of Environmental Engineering
- ITS
24
Prinsip analisa DO
O2 pd sampel akan mengoksidasi MnSO4 menjadi
endapan MnO2. Dengan penambahan H2SO4 (pH
rendah), Iodin terlepas dan diritrasi dengan
larutan standar tiosulfat
MnSO
4
Mn OH
MnO
2
2 KOH
2
1
2
O2
Mn OH
MnO
2
2
2
S 4O 6
2I
K 2 SO
4
H 2O
pH rendsh
KI H 2 O
I 2 2 S 2O 3
11/05/2018
Mn OH
2
I 2 2 KOH
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
25
Analisa DO
1.
Dalam sampel di botol winkler, + 2 mL mangan
sulfat dan 2 mL alkali-iodida-azida di bawah
permukaan cairan.
2.
Tutup botol dan kocok dengan hati-hati. Biarkan
gumpalan mengendap sempurna selama 10 menit
3.
+ 2 mL H2SO4 pekat melalui dinding bagian dalam.
Tutup botol, dan goyang sampai endapan melarut
sempurna
4.
Ambil ±100 mL dalam erlenmeyer, + 2-3 tetes
indikator amilum/kanji, sampai timbul warna biru
5.
Titrasi dengan lar tiosulfat 0.025N sampai warna
biru tepat hilang pertama kali
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
26
PV: Permanganat Value
Berdasar : SNI 06-6989.22-2004
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
27
Nilai Permanganat
Jumlah
miligram kalium permanganat yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi organik dalam
1000 mL air pada kondisi mendidih
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
28
Prinsip
Zat organik di dalam air dioksidasi dengan KMnO 4 direduksi oleh
asam oksalat berlebih. Kelebihan asam oksalat dititrasi kembali
dengan KMnO4.
a) Reaksi oksidasi KMnO4 dalam kondisi asam sebagai berikut :
2 KMnO4 + 3 H2SO4
2 MnSO4 + K2SO4 + 5 On
b) Oksidasi KMnO4 dalam kondisi basa sebagai berikut :
2 KMnO4 + H2O
2 MnO2 + KOH + 3 On + 3 H2O
c) Zat organik dapat dioksidasi dengan reaksi sebagai berikut :
C2H2O + On
2 CO2 + H2O
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
29
Prosedur
a) Pipet 100 mL contoh uji masukkan ke dalam erlenmeyer 300 mL
dan tambahkan 3 butir batu didih.
b) Tambahkan KMnO4 0,01 N beberapa tetes ke dalam contoh uji
hingga terjadi warna
merah muda.
c) Tambahkan 2.5 ml asam sulfat 4 N bebas zat organik.
d) Panaskan di atas pemanas listrik pada suhu 105oC ± 2OC, bila
terdapat bau H2S,
pendidihan diteruskan beberapa menit.
e) Pipet 10 mL larutan baku KMnO4 0,01 N.
f) Panaskan hingga mendidih selama 10 menit.
g) Pipet 1 mL larutan baku asam oksalat 0,1 N.
h) Titrasi dengan kalium permanganat 0,01 N hingga warna merah
muda.
i) Catat volume pemakaian KMnO4.
j) Apabila pemakaian larutan baku kalium permanganat 0,01 N
lebih dari 7 mL, ulangi
pengujian dengan cara mengencerkan contoh uji.
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
30
Nilai permanganat
KMnO4 (mg/L) = [(10 + a)b - (1 x c)] x 31,6 x P x
(1000/d)
dengan pengertian:
a = volume KMnO4 0,01 N yang dibutuhkan
pada titrasi;
b = normalitas KMnO4 yang sebenarnya;
c = normalitas asam oksalat;
d = volume contoh;
P = pengenceran contoh uji
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
31
Kegunaan
Sebagai nilai perkiraan COD (nilai kasar)
Cepat diperoleh dibanding COD
Sebagai nilai perkiraan pengenceran BOD
Pengenceran BOD = PV / (3 atau 5)
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
32
C O D : Chemical Oxygen
Demand
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
33
Defnisi
Jumlah Oksigen (mg O2) yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi zat organik yang ada
dalam 1 L air, dengan pengoksidasi
K2Cr2O7 sebagai sumber O2.
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
34
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
35
Perbandingan rata-rata
BOD/COD
Domestic W W = 0.6 – 0.8
Organic Industrial W W = 0.5
Inorganic Industrial W W < 0.4
Semakin tidak dapat diolah secara biologis maka
perbandingan angka BOD/COD akan semakin kecil
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
36
Zat yang dapat dioksidasi
tes BOD dan COD
COD
Zat organik yang
biodegradable
Selulosa
N organik yang
biodegradableble
N organik yang nonbiodegradableble
Hidrokarbon aromatik
dan rantai
11/05/2018
melalui
BOD
• Zat organik yang
biodegradable
• N organik yang
biodegradableble
• NH4 bebas
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
37
Prinsip
Zat organik dioksidasi dengan campuran mendidih
asam sulfat dan kalium dikromat yang diketahui
normalitasnya dalam suatu refuk selama 2 jam.
C a H bOc
Cr 2 O 7
2
H
Ag 2 SO 4
CO 2
H 2O
Cr
3
K 2 Cr 2 O 7
Perak sulfat sbg katalisator, Merkuri sulfat untuk
menghilangkan gangguan Cl Kelebihan kalium dikromat yang tidak tereduksi,
dititrasi dengan larutan ferro ammonium sulfat (FAS).
6 Fe 2
Cr 2 O 7
2
14 H
6 Fe 3
2 Cr 3
7 H 2O
Diperlukan indikator feroin : hijau biru menjadi coklat
merah
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
38
Standarisasi FAS
Harus dilakukan krn FAS tidak stabil, dapat dioksidasi
oleh O2 di udara
Encerkan 10 mL K2Cr2O7 0,25 N dengan air suling
sampai 100 mL. Tambah 30 mL H2SO4 pekat, dinginkan,
tambah indikator feroin 2-3 tetes, titrasi dengan FAS
Normalitas
11/05/2018
ml K 2 Cr 2 O 7 x Normalitas K 2 Cr 2 O 7
FAS
ml FAS yang digunakan
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
39
Perhitungan
COD
( mg
O
2
( a b ) x N x 8000
/ L )
ml sampel
a = ml FAS yang digunakan untuk titrasi blanko
b = ml FAS yang digunakan untuk titrasi contoh
N = Normalitas larutan FAS
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
40
Gangguan tes COD
Cl- > 2000 mg/L dapat mengganggu katalisator Ag 2SO4
6 Cl
Cr 2 O 7
2
14 H
3 Cl 2
7 H 2O
2 Cr
3
Gangguan dihilangkan dengan HgSO 4
Hg
11/05/2018
2
2
Cl
HgCl
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
2
41
Perbandingan tes COD BOD
COD
2 jam, 150 C
COD 50 – 800 mg/L
tidak perlu
pengenceran
Ketelitian 2 – 3 kali
lebih tinggi
Tidak terganggu zat
yang racun thd
mikroba
Tidak dapat
membedakan zat non
dan biodegradable
11/05/2018
BOD
• 5 hari
• Selalu perlu pengenceran
• Kurang teliti
• Mudah terganggu zat
yang racun thd mikroba
• Yang teroksidasi hanya
zat biodegradable
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
42
Metoda untuk Mereduksi Limbah
COD
Diencerkan dengan air ledeng
Bahaya! Asam, Cr, Hg, Ag dapat terbuang ke
sungai
Simpan atau olah dengan pengolahan khusus
Logam Cr, Hg dan Ag dapar di ‘recovery’ kembali
Gunakan jumlah sampel sedikit!
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
43
Jaminan mutu
a) Gunakan bahan kimia berkualitas pro analisis (p.a).
b) Gunakan alat gelas bebas kontaminasi.
c) Gunakan alat ukur yang terkalibrasi.
d) Lakukan analisis dalam jangka waktu yang tidak
melampaui batas waktu simpan maksimum 7 hari .
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
44
Korelasi BOD:COD TOC
Type wastewater
BOD/COD
BOD/TOC
Untreated
0.3-0.8
1.2-2.0
After primary settling
0.4-0.6
0.8-1.2
0.1-0.3 (cBOD)
0.2-0.5(cBOD)
Final effluent
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
45
Let’s Have a Great Sem!
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of
Environmental Engineering - ITS
46
COD
Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE
091305
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
1
DO : Dissolved Oxygen
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
2
,
Defnisi
Jumlah miligram Oksigen (mg O2) yang terlarut dalam
air atau air limbah
Tergantung pada temperatur dan konsentrasi Cl-
dalam air
Pada 0oC=14.6 mg/l dan pada 35oC=7mg/l pada 1 atm
Kelarutan O2 yang rendah menjadikan batasan
purifkasi air dan pentingnya penyisihan polutan
Kelarutan O2 pada air asin lebih rendah daripada air
bersih
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
3
Pentingnya DO (1)
Proses aerobik dan anaerobik
Kontrol stream polution
Dasar test BOD
Kehadiran O2 merupakan faktor pada korosi pipa
dan boiler
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
4
Pentingnya DO (2)
Air sungai minimum 2 mg/L
Ikan dan hewan lain perlu minimum 4 mg/L
Menjadi batas kondisi aerobik dan anaerobik:
warna, rasa & bau.
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
5
Pengambilan Sampel
Sampel jangan sampai kontak dengan udara dan
teraduk/terpercik
Simpan sampel dalam botol BOD yang telah
diberi air di atasnya pada kotak es
Hindari dari sinar matahari
Analisa segera atau maksimal 4-8 jam
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
6
Analisa DO
Sama dengan analisa DO pada BOD
Perhatikan cara analisa DO pada BOD
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
7
Angka DO
Terbesar pada air bersuhu 0oC ≈ 14.6 mg/L
Pada temperatur 50oC ≈ 5.477 mg/L
Dipengaruhi oleh suhu, tekanan dan salinitas
Hubungan DO dengan temperatur dan salinitas
(cari sendiri! Di buku Standard Method)
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
8
BOD: Biochemical Oxygen
Demand
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
9
Defnisi
Jumlah Oksigen (mg O2) yang dibutuhkan
oleh bakteri untuk menguraikan hampir
semua zat organik terlarut dan zat organik
yang tersuspensi dalam air
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
10
Sumber Bahan Organik
Sumber alami atau aktivitas manusia
Minyak, lemak, protein, alkohol, asam, aldehida,
ester, dsb
Mikroba mendegradasi bahan organik dengan
meng-oksidasi (perlu O2)
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
11
Kegunaan nilai BOD
Menentukan beban pencemaran
Mendesain sistem pengolahan biologis
Jika oksigen habis maka menjadi anaerobik (bau
busuk)
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
12
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
13
Reaksi Oksidasi
C n H aOb N c
(n
a b 3c
) O2
4 2 4
bakteri
n CO 2
a 3c
H 2 O
2
2
c NH
Oleh bakteri aerobik, zat organik dan oksigen dirubah
menjadi karbon dioksida, air dan amoniak
Diinkubasi pada 20oC selama 5 hari (75% teroksidasi)
Zat organik yang ada diukur melalui jumlah O2
diperlukan bakteri untuk mengoksidasi zat organik
O2 pada t = 0 pada konsentrasi jenuh, sehingga pada t
= 5, O2 ≥ 2 mg/L
BOD > 6 mg/L harus diencerkan
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
14
3
Gangguan
a.
Proses nitrifkasi
2 NH
2 NO
4
2
3O
O
2
2
bakteri
bakteri
2 NO
2 NO
2
4 H
2 H
2
O
3
Bakteri penyebab nitrifkasi diberi inhibitor
Zat beracun, Cr (VI) dan logam berat
Bakteri harus diadaptasi dulu
c.
O2 yang masuk dan keluar
Diberi water seal, udara dalam botol dikeluarkan
inkubasi dalam tempat gelap
d.
Kekurangan nutrien (+)
e.
Kekurangan benih/populasi bakteri (+)
b.
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
15
Pengambilan & Pengawetan
sampel
Dimulai paling lama 2 jam
Jika > 2 jam simpan dalam suhu 4oC
Maksimum harus dianalisa sebelum 24 jam
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
16
Pengenceran contoh
Pada akhir inkubasi t = 5, diperkirakan masih
mengandung 3 mg/L O2; jika tidak harus
diencerkan dengan air pengencer yang
mengandung O2 jenuh.
Pengenceran berdasar harga taksiran BOD
Harga taksiran BOD dengan pemeriksaan
COD
Hati-hati!, BOD tidak dapat diulang karena
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
pencemaran
telah lewat!
11/05/2018
17
Menaksir harga BOD
Jika COD diketahui, maka pengenceran
berdasar harga BOD:
1. Sampel sedikit biodegradable:
BOD ≈ 0.16 x COD
2. Sampel cukup biodegradable:
BOD ≈ 0.32 x COD
3. Sampel sangat biodegradable:
BOD ≈ 0.65 x COD
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
18
Pengenceran
Jenis air baku
Perkiraan BOD
mL sampel
Diencerkan
sampai 2 L
Air ledeng
0-8
1000
2x
Air sumur
15
500
4x
air sungai
30
250
8x
air sungai tercemar
60
125
16x
Air drainase tercemar
125
60
33,33x
DomestiC WW
250
30
66,66x
DomestiC WW
500
15
133,33
Industrial WW
1000
8
250x
Industrial WW
2000
4
500x
Industrial WW
4000
2
1000x
Industrial WW
dst
dst
dst
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
Pengenceran
19
Air pengencer
Hitung air pengencer yang diperlukan
Tambah per liter air pengencer larutan bufer fosfat, MgSO 4,
CaCl2, larutan FeCl3, 10 mg bubuk inhibitor nitrifkasi (dan
Na2SO3 jika air mengandung senyawa klor aktif)
Tambah dengan benih bakteri jika diperlukan
Aerasikan sedikitnya 1 jam untuk 10L air
Suhu air sebaiknya 20±3oC
Air pengencer harus mempunyai DO jenuh, tapi tidak lebih dari
9 mg/L O2
Jangan simpan air pengencer lebih dari 24 jam
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
20
Benih Bakteri
Dapat diambil dari supernatan domestic WW
yang tidak dikhlorinasi, atau dari efuen
biological WWTP yang telah diendapkan
pada suhu ruang sekurangnya selama 1 jam,
tapi tidak lebih dari 36 jam
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
21
Prosedur
1.
Isi sampel dan air pengencer sesuai dengan
pengenceran yang dipilih ke dalam botol BOD
(botol Winkler) sampai penuh, tutup, dan beri water
seal
2.
Simpan dalam inkubator selama 5 hari pada 20oC
3.
Jangan lupa siapkan blanko yang berisi air
pengencer dan benih saja!
4.
Buat duplikat analisa (duplo atau triplo)!
5.
Cari DO awal (t = 0) segera setelah botol-botol BOD
siap diinkubasi
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
22
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
23
Berisi air suling.
Langsung dianalisa: adalah X0
Berisi Sampel.
Langsung dianalisa: adalah B0
Berisi Sampel.
Diinkubasi selama 5 hari pada 20oC:
adalah B5
Berisi air suling.
Diinkubasi selama 5 hari pada 20oC:
adalah X5
BOD X 0 X 5
B 0
B 5 X
pengencera n
BOD = sebagai mg/L O2
X0 = DO sampel saat t = 0
X5 = DO sampel saat t = 5
B0 = DO blanko saat t = 0
11/05/2018
BEnvironmental
saat t = 5
5 = DO blanko
Laboratory - Department of Environmental Engineering
- ITS
24
Prinsip analisa DO
O2 pd sampel akan mengoksidasi MnSO4 menjadi
endapan MnO2. Dengan penambahan H2SO4 (pH
rendah), Iodin terlepas dan diritrasi dengan
larutan standar tiosulfat
MnSO
4
Mn OH
MnO
2
2 KOH
2
1
2
O2
Mn OH
MnO
2
2
2
S 4O 6
2I
K 2 SO
4
H 2O
pH rendsh
KI H 2 O
I 2 2 S 2O 3
11/05/2018
Mn OH
2
I 2 2 KOH
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
25
Analisa DO
1.
Dalam sampel di botol winkler, + 2 mL mangan
sulfat dan 2 mL alkali-iodida-azida di bawah
permukaan cairan.
2.
Tutup botol dan kocok dengan hati-hati. Biarkan
gumpalan mengendap sempurna selama 10 menit
3.
+ 2 mL H2SO4 pekat melalui dinding bagian dalam.
Tutup botol, dan goyang sampai endapan melarut
sempurna
4.
Ambil ±100 mL dalam erlenmeyer, + 2-3 tetes
indikator amilum/kanji, sampai timbul warna biru
5.
Titrasi dengan lar tiosulfat 0.025N sampai warna
biru tepat hilang pertama kali
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
26
PV: Permanganat Value
Berdasar : SNI 06-6989.22-2004
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
27
Nilai Permanganat
Jumlah
miligram kalium permanganat yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi organik dalam
1000 mL air pada kondisi mendidih
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
28
Prinsip
Zat organik di dalam air dioksidasi dengan KMnO 4 direduksi oleh
asam oksalat berlebih. Kelebihan asam oksalat dititrasi kembali
dengan KMnO4.
a) Reaksi oksidasi KMnO4 dalam kondisi asam sebagai berikut :
2 KMnO4 + 3 H2SO4
2 MnSO4 + K2SO4 + 5 On
b) Oksidasi KMnO4 dalam kondisi basa sebagai berikut :
2 KMnO4 + H2O
2 MnO2 + KOH + 3 On + 3 H2O
c) Zat organik dapat dioksidasi dengan reaksi sebagai berikut :
C2H2O + On
2 CO2 + H2O
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
29
Prosedur
a) Pipet 100 mL contoh uji masukkan ke dalam erlenmeyer 300 mL
dan tambahkan 3 butir batu didih.
b) Tambahkan KMnO4 0,01 N beberapa tetes ke dalam contoh uji
hingga terjadi warna
merah muda.
c) Tambahkan 2.5 ml asam sulfat 4 N bebas zat organik.
d) Panaskan di atas pemanas listrik pada suhu 105oC ± 2OC, bila
terdapat bau H2S,
pendidihan diteruskan beberapa menit.
e) Pipet 10 mL larutan baku KMnO4 0,01 N.
f) Panaskan hingga mendidih selama 10 menit.
g) Pipet 1 mL larutan baku asam oksalat 0,1 N.
h) Titrasi dengan kalium permanganat 0,01 N hingga warna merah
muda.
i) Catat volume pemakaian KMnO4.
j) Apabila pemakaian larutan baku kalium permanganat 0,01 N
lebih dari 7 mL, ulangi
pengujian dengan cara mengencerkan contoh uji.
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
30
Nilai permanganat
KMnO4 (mg/L) = [(10 + a)b - (1 x c)] x 31,6 x P x
(1000/d)
dengan pengertian:
a = volume KMnO4 0,01 N yang dibutuhkan
pada titrasi;
b = normalitas KMnO4 yang sebenarnya;
c = normalitas asam oksalat;
d = volume contoh;
P = pengenceran contoh uji
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
31
Kegunaan
Sebagai nilai perkiraan COD (nilai kasar)
Cepat diperoleh dibanding COD
Sebagai nilai perkiraan pengenceran BOD
Pengenceran BOD = PV / (3 atau 5)
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
32
C O D : Chemical Oxygen
Demand
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
33
Defnisi
Jumlah Oksigen (mg O2) yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi zat organik yang ada
dalam 1 L air, dengan pengoksidasi
K2Cr2O7 sebagai sumber O2.
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
34
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
35
Perbandingan rata-rata
BOD/COD
Domestic W W = 0.6 – 0.8
Organic Industrial W W = 0.5
Inorganic Industrial W W < 0.4
Semakin tidak dapat diolah secara biologis maka
perbandingan angka BOD/COD akan semakin kecil
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
36
Zat yang dapat dioksidasi
tes BOD dan COD
COD
Zat organik yang
biodegradable
Selulosa
N organik yang
biodegradableble
N organik yang nonbiodegradableble
Hidrokarbon aromatik
dan rantai
11/05/2018
melalui
BOD
• Zat organik yang
biodegradable
• N organik yang
biodegradableble
• NH4 bebas
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
37
Prinsip
Zat organik dioksidasi dengan campuran mendidih
asam sulfat dan kalium dikromat yang diketahui
normalitasnya dalam suatu refuk selama 2 jam.
C a H bOc
Cr 2 O 7
2
H
Ag 2 SO 4
CO 2
H 2O
Cr
3
K 2 Cr 2 O 7
Perak sulfat sbg katalisator, Merkuri sulfat untuk
menghilangkan gangguan Cl Kelebihan kalium dikromat yang tidak tereduksi,
dititrasi dengan larutan ferro ammonium sulfat (FAS).
6 Fe 2
Cr 2 O 7
2
14 H
6 Fe 3
2 Cr 3
7 H 2O
Diperlukan indikator feroin : hijau biru menjadi coklat
merah
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
38
Standarisasi FAS
Harus dilakukan krn FAS tidak stabil, dapat dioksidasi
oleh O2 di udara
Encerkan 10 mL K2Cr2O7 0,25 N dengan air suling
sampai 100 mL. Tambah 30 mL H2SO4 pekat, dinginkan,
tambah indikator feroin 2-3 tetes, titrasi dengan FAS
Normalitas
11/05/2018
ml K 2 Cr 2 O 7 x Normalitas K 2 Cr 2 O 7
FAS
ml FAS yang digunakan
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
39
Perhitungan
COD
( mg
O
2
( a b ) x N x 8000
/ L )
ml sampel
a = ml FAS yang digunakan untuk titrasi blanko
b = ml FAS yang digunakan untuk titrasi contoh
N = Normalitas larutan FAS
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
40
Gangguan tes COD
Cl- > 2000 mg/L dapat mengganggu katalisator Ag 2SO4
6 Cl
Cr 2 O 7
2
14 H
3 Cl 2
7 H 2O
2 Cr
3
Gangguan dihilangkan dengan HgSO 4
Hg
11/05/2018
2
2
Cl
HgCl
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
2
41
Perbandingan tes COD BOD
COD
2 jam, 150 C
COD 50 – 800 mg/L
tidak perlu
pengenceran
Ketelitian 2 – 3 kali
lebih tinggi
Tidak terganggu zat
yang racun thd
mikroba
Tidak dapat
membedakan zat non
dan biodegradable
11/05/2018
BOD
• 5 hari
• Selalu perlu pengenceran
• Kurang teliti
• Mudah terganggu zat
yang racun thd mikroba
• Yang teroksidasi hanya
zat biodegradable
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
42
Metoda untuk Mereduksi Limbah
COD
Diencerkan dengan air ledeng
Bahaya! Asam, Cr, Hg, Ag dapat terbuang ke
sungai
Simpan atau olah dengan pengolahan khusus
Logam Cr, Hg dan Ag dapar di ‘recovery’ kembali
Gunakan jumlah sampel sedikit!
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
43
Jaminan mutu
a) Gunakan bahan kimia berkualitas pro analisis (p.a).
b) Gunakan alat gelas bebas kontaminasi.
c) Gunakan alat ukur yang terkalibrasi.
d) Lakukan analisis dalam jangka waktu yang tidak
melampaui batas waktu simpan maksimum 7 hari .
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
44
Korelasi BOD:COD TOC
Type wastewater
BOD/COD
BOD/TOC
Untreated
0.3-0.8
1.2-2.0
After primary settling
0.4-0.6
0.8-1.2
0.1-0.3 (cBOD)
0.2-0.5(cBOD)
Final effluent
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
45
Let’s Have a Great Sem!
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of
Environmental Engineering - ITS
46