9. KERUKUNAN ANTAR UMAT BERGAMA
KERUKUNAN
UMAT BERAGAMA
FUNGSI KERUKUNAN HIDUP ANTARUMAT BERAGAMA1. Menjaga ketentraman masyarakat;
2. Saling menghormati antar umat beragama;
3. Mencegah terjadinya pertentangan antara agama yang satu dengan yang lainnya;
4. Mempersatukan perbedaan antarumat beragama SIKAP - SIKAP ANTAR UMAT BERAGAMA
1. Sikap Eksklusivisme : sikap yang hanya mengakui agamanya
yang paling benar dan baik.
2. Sikap Inklusivisme : sikap yang dapat memahami dan
menghargai agama lain dengan eksistensinya, tetapi tetap memandang agamanya sebagai satu - satunya jalan menuju keselamatan..3. Pluralisme: sikap yang menerima, menghargai, dan memandang agama lain sebagai agama yang baik serta memiliki jalan keselamatan.
Dalam perspektif pandangan seperti ini, maka tiap umat
beragama terpanggil untuk membina hubungan solidaritas,
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
1
dialog dan kerja sama dalam rangka kehidupan yang lebih baik
dan lebih berpengharapan.
Pluralisme bangsa Indonesia merupakan keunikan serta
kekayaan yang harus disyukuri. Hidup dalam masyarakat
bangsa yang pluralis dangan sendirinya menuntut sikap toleransi
serta solidaritas yang tinggi dan hal itu menghasilkan suatu
dunia baru dimana masyarakat menjadi sangat heterogen dalam
suatu wilayah tempat tinggal, maka solidaritas dan toleransi
telah menjadi syarat utama dalam membangun kehidupan
bersama.
4. Fundamentalisme agama adalah suatu sikap hidup beragama
yang militan, yang juga tidak menghendaki idiologi - idiologi lain hidup disampingnya karena nilai-nilai kebenaran hanya ada pada dirinyaKERUKUNAN DITINJAU DARI SUDUT PANDANG PANCASILA DAN UUD 1945
Titik pijak dari pengembangan kerukunan adalah pancasila dan
pembukaan UUD 1945 yang dituangkan dalam sila ke 5
tentang “ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ” dan
UUD 1945 pasal 29 ayat 1 dan 2 mengatakan tentang:1. Negara berdasarkan ketuhanan yang maha esa,
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap - tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing - masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang pluralis dari segi
suku, agama dan budaya kita. Berbagai arus pemikiran modern,
setiap agama berbulat dengan persoalan adaptasi, dialog
sekaligus identitas. Disatu pihak agama harus berakar pada
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
2
sejarah dan tradisi, tetapi agama harus membuktikan diri
sebagai kekuatan atau gerakan liberatif yang terbuka terhadap
dialog dan kerja sama. Sikap pluralisme menjadi jembatan
terciptanya toleransi, persaudaraan dan persahabatan antarumat
beragama, antar suku dan bangsa.MANFAAT KERUKUNAN BERAGAMA
Umat Beragama Diharapkan Perkuat Kerukunan Jika agama
dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka ia akan
memberikan stabilitas dan kemajuan negara. Cara Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat BeragamaIndonesia yang multikultural terutama dakam hal agama
membuat Indonesia menjadi sangat rentang terhadap konflik
antar umat beragama. Maka dari itu menjaga kerukunan antar
umat beragama sangatlah penting. Dalam kaitannya untuk
menjaga kehidupan antar umat beragama agar terjaga sekaligus
tercipta kerukunan hidup antar umat beragama dalam
masyarakat khususnya masyarakat Indonesia misalnya dengan
cara sebagai berikut:
1. Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap
pemeluk agama lain yaitu dengan cara mengubah rasa curiga dan benci menjadi rasa penasaran yang positf dan mau menghargai keyakinan orang lain.
2. Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia
melakukan kesalahan tetapi salahkan orangnya. Misalnya dalam hal terorisme.LDKS OSIS SMPN 215 SSN
3
3. Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan olok-olok mereka karena ini bagian dari sikap saling menghormati.
4. Hindari diskriminasi terhadap agama lain karena semua
orang berhak mendapat fasilitas yang sama seperti pendidikan, lapangan pekerjaan dan sebagainya.Dengan memperhatikan cara menjaga kerukunan hidup antar umat beragama tersebut hendaknya kita sesama manusia haruslah saling tolong menolong dan kita harus bisa menerima bahwa perbedaan agama dengan orang lain adalah sebuah realitas dalam masyarakat yang multikultural agar kehidupan antar umat beragma bisa terwujud.
Jakarta, 6 – 9 Noveber 2014 Narasumber :
H. Kamiludin, S.Pd
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
4
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
5
ORGANISASI SISWA INTRA
SEKOLAH (OSIS)
SMP NEGERI 215 SSN JAKARTA
Jl. Melati Taman Meruya Ilir Blok B Kembangan Jakarta Barat
Telp. 021-5850391 Fax. 58904157 e-mail. Website
KOMUNIKASI DAN KEPEMIMPINAN
A. KOMUNIKASI
1. Definisi Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin Communicatio dari induk kata Communis yang berarti sama, sama di sini maksudnya adalah sama makna. Artinya, menyamakan ide atau symbol-simbol menjadi satu makna dengan orang lain. Menurut Charles Colley komunikasi adalah mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia dan yang memperkembangkan semua lambang pikiran, bersama-sama dengan sarana untuk menyiarkannya dalam ruang dan merekamnya dalam waktu. Ini mencakup wajah, sikap dan gerak-gerik, suara, kata-kata tertulis, percetakan, kereta api, telegrap, telepon, dan apa saja yang merupakan penemuan mutakhir untuk menguasai ruang dan waktu.
1. Pola Komunikasi Organisasi
Secara umum pola komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Saluran komunikasi formal
Komunikasi formal merupakan komunikasi yang cenderung birokratis dan ketat, sehingga pengambilan keputusan menjadi lamban.Pesan mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh hierarki resmi organisasi atau oleh fungsi pekerjaan. Kaitannya dengan proses penyampaian informasi, terdapat beberapa bentuk, diantaranya:
1) Komunikasi dari atas ke bawah
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
6 Komunikasi ke bawah yaitu suatu penyampaian informasi baik lisan maupun tulisan, secara langsung maupun tak langsung, berupa perintah atau penjelasan umum dari atasan kepada bawahannya. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Robbin yang menjelaskan sebagai berikut: Komunikasi yang berlangsung dari tingkat tertentu dalam satu kelompok atau organisasi ke tingkat yang lebih rendah. Menurut Onong U Effendy pelaksanaan komunikasi ke bawah, informasi ini dapat berupa:mengadakan rapat, memasang pengumuman, menerbitkan majalah intern, dan pemberian pujian. Menurut Katz dan Kahn dalam kajian teori kelompok 3, komunikasi ke bawah mempunyai lima tujuan pokok yaitu: o Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu. o Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan. o Meberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional. o Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para anggota. o Menyajikan informasi mengenai aspek ideology dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai. Faktor yang mempengaruhi komunikasi ke bawah antara lain:
Keterbukaan
Kepercayaan pada tulisan pesan
Pesan yang berlebihan
Timing (waktu pengiriman pesan)
Penyaringan pesan
2) Komunikasi dari bawah ke atas
Komunikasi ke atas yaitu suatu penyampaian informasi yang mengalir atau berasal dari bawahan kepada pimpinan/atasan. Prinsip-prinsip komunikasi ke atas menurut Planty dan Mchaver adalah sebagai berikut : Harus direncanakan, berlangsung terus menerus, menggunakan saluran yang rutin, menekan kesensitifan dan penerimaan ide-ide yang menyenangkan dari level yang lebih rendah, pendengaran yang objektiv, pengambilan tindakan berespon terhadap masalah dan menggunakan berbagai macam media untuk memajukan informasi.
3) Komunikasi horizontal
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
7 Komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar /sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara lain mengkoordinasikan tugas-tugas, saling membagi informasi untuk perencanaan aktivitas, memecahkan masalah yang timbul diantara orang-orang yang berada pada tingkatan yang sama, menyelesaikan konflik, menjamin pemahaman yang sama, dan menegmbangkan sokongan interpersonal. Komunikasi horizontal sering diperlukan untuk menghemat waktu dan memudahkan koordinasi.
4) Komunikasi diagonal
Komunikasi antara dua tingkat organisasi yang berbeda. Komunikasi diagonal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya yaitu: a) Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat ketimbang bentuk komunikasi tradisional.
b) Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi. Dan kelemahannya dapat mengganggu komunikasi yang rutin yang sudah berjalan sebelumnya.
1. Saluran komunikasi informal
Komunikasi informal cenderung luwes/fleksibel dan tidak ketat, berkomunikasi dengan lainnya tanpa memperhatikan posisi mereka dalam organisasi, maka pengarahan sifat arus informasi pribadi.Jaringan ini biasa di sebut desas-desus (grapevine).Jaringan juga dapat digunakan oleh para manajer untuk memonitor para anggotanya dalam melakukan tugasnya.
2. Proses Komunikasi
Menurut Bovee dan Thill dalam kajian teori kelompok 3, proses komunikasi terdiri dari enam tahap, yaitu: a. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan
b. Pengirim merubah ide menjadi suatu pesan
c. Pengirim menyampaikan pesan
d. Penerima menerima pesan
e. Penerima menafsirkan pesan
f. Penerima memberi tanggapan dan umpan balik ke pengirim
3. Munculnya kesalahpahaman komunikasi
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
8 a. Masalah dalam mengembangkan pesan munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang tebiasa dengan situasi yang ada atau masih asing dengan audiens, adanya pertentangan emosional, atau kesulitan dalam mengekspresikan ide atau gagasan.
b. Masalah dalam menyampaikan pesan munculnya masalah penyampaian pesan dari pengirim ke penerima, dan masalah yang paling jelas adalah faktor sarana fisik untuk komunikasi.
c. Masalah dalam menerima pesan Munculnya persaingan antara penglihatan dan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu kurang terang dan kondisi lain yang mengganggu konsentrasi audiensi.
d. Masalah dalam menafsirkan pesan Karena perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran dan perbedaan reaksi emosional
4. Memperbaiki komunikasi
Untuk memperoleh komunikasi yang efektif maka diperlukan beberapa syarat, yaitu:
a. Persepsi Memprediksi apakah pesan-pesan ynag disampaikan dapat diterima atau tidak.
b. Ketepatan Perlu mengekspresikan sesuatu sesuai dengan apa yang ada dalam kerangka berpikir agar tepat sasaran.
c. Kredibilitas e Optimis bahwa audiensnya adalah orang-orang yang dapat dipercaya. f Yakin bahwa substansi atau inti pesan yang ingin disampaikan kepada pihak lain benar-benar akurat dan dpat dipertanggung jawabkan. g Memahami dengan baik apa maksud dan tujuan penyampaian suatu pesan tersebut.
h. Pengendalian mengendalikan audiensnya saat melakukan komunikasi, agar terlihat reaksi komunikan. i. Keharmonisan menjaga hubungan persahabatan yang baik dengan audiensnya.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dalam komunikasi dengan memeperhatikan tiga hal sebagai berikut:
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
9 j. Membuat pesan secara lebih berhati-hati dengan memperhatikan maksud dan tujuan berkomunikasi serta memperhatikan audiens yang akan dituju. k. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi l. Mempermudah umpan balik.
5. Komunikasi Personal Komunikasi personal merupakan proses penyampaian pikiran yang bersifat pribadi.
Komunikasi personal diklasifikasikan menjadi:
a. Komunikasi Intrapersonal Komunikasi dengan diri sendiri, Jadi seseorang berdialog dengan dirinya sendiri..
Proses komunikasi intrapersonal: 1) Persepsi, proses di mana seseorang mulai mengenal sesuatu.
2) Ideasi, proses pembentukan ide-ide atau citra-citra hasil proses persepsi tadi. 3) Transmisi, Proses pengiriman atau penyebaran sesuatu dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
b. Komunikasi Interpersonal Komunikasi antara seseorang dengan orang lain yang juga seorang diri secara pribadi. Komunikasi interpersonal diklasifikasikan menjadi:
1) Komunikasi diadik, komunikasi yang berlangsung antara dua orang. 2) Komunikasi triadik, komunikasi yang berlangsung antara tiga orang, yang terdiri dari seorang komunikator dan dua orang komunikan.
Komunikasi interpersonal dinilai sangat ampuh dalam mengubah komponen jiwa komunikan, sebab: Komunikator dapat mengetahui kerangka referensi komunikan secara penuh dan utuh. Komunikan berlangsung dialogis Komunikasi berlangsung tatap muka
6. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara seseorang dengan sejumlah orang yang banyaknya lebih dari dua orang di suatu tempat tertentu.Ada kelompok besar da nada kelompok kecil.Besar kecilnya kelompok komunikan ditinjau dari intensitas komunikasi yang berlangsung. 1) Komunikasi kelompok kecil
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
10 Kelompok komunikan yang dalam situasi komunikasi terdapat kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal.Ada beberapa bentuk komunikasi kelompok kecil dalam proses dan mekanismenya, yaitu:Diskusi panel, Forum, Simposium, Seminar, dan Brainstorming. 2) Komunikasi kelompok besar
Komunikasi dengan sekelompok komunikan yang oleh karena jumlahnya yang besar, situasi komunikasinya tidak memungkinkan terjadinya umpan balik verbal.
7. Fungsi Komunikasi dalam Kelompok/Organisasi
Adapun beberapa fungsinya yakni:
a. Fungsi informative Organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Maksudnya,seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik,dan lebih tepat.
b. Fungsi regulative Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
Ada dua hal yang berpengaru terhadap fungsi regulative
Pertama, atasan atau orang yang berada dalam tataran managemen, yaitu mereka memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Kedua, berkaitan dengan pesan atau message,pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.
c. Fungsi persuasive Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan lebih suka memersuasi bawahanya dari pada memberi perintah
d. Fungsi integrative Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan anggota dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan baik.
B. KEPEMIMPINAN Arti Pemimpin dan Kepemimpinan
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
11 Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul pengertian-pengertian mengenai pemimpin dan kepemimpinan, antara lain :
1. Pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok
2. Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial
3. Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan.
Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok.
4. Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
5. Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.
6. Dan dalam kajian teori kelompok 3 menyebutkan Schneider, Donaghy dan Newman memberikan penegasan sebagai berikut:“pemimpin didefinisikan sebagai seseorang yang secara formal diberi status tertentu melalui pemilihan, pengangkatan, keturunan, revolusi atau cara-cara lain. Kepemimpinan mengacu kepada perilaku yang ditunjukkan seseorang atau lebih individu dalam kelompok yang membantu kelompok mencapai tujuannya.”
2. Ciri Kepemimpinan
Dr.W.A.Gerungan dalam kajian teori kelompok 3, disebutkan telah mengetengahkan ciri-ciri pemimpin sekurang-kurangnya harus memiliki tiga ciri, yakni persepsi sosial, kemampuan berpikir abstrak dan keseimbangan emosional. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Persepsi Sosial (social perception) adalah kecakapan dalam melihat dan memahami perasaan, sikap dan kebutuhan anggota-anggota kelompok.
b. Kemampuan Berpikir Abstrak (Ability in abstract thinking)
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
12 Kemampuan berabstraksi yang sebenarnya merupakan salah satu segi dari struktur intelegensi, ketajaman persepsi dan kemampuan menganalisis didampingi oeh kemampuan berabstraksi dan mengintegrasikan fakta-fakta interaksi sosial di dalam dan di luar kelompok.
c. Keseimbangan Emosional (emotional stability) Diri seorang pemimpin harus terdapat suatu kematangan emosional yang berdasarkan kesadaran yang mendalam akan kebutuhan-kebutuhan, keinginan- keinginan, cita-cita, dan alam perasaan, serta pengintegrasian kesemuanya itu ke dalam suatu kepribadian yang harmonis.
3. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinana yang dipaparkan dalam kajian teori kelompok 3 antara lain sebagai eksekutif, penengah, penganjur, ahli dan sebagai pemimpin diskusi.
a. Pemimpin Eksekutif (executive leader) Fungsinya adalah ”menerjemahkan” kebijaksanaan menjadi suatu kegiatan. Dia memimpin dan mengawasi tingkah laku orang-orang yang menjadi bawahannya.
b. Pemimpin sebagai Penengah pemimpin bertindak sebagai penengah, yang setiap keputusannya dilaksanakan dengan taat.
c. Pemimpin sebagai Penganjur Penganjur adalah sejenis pemimnpin yang memberi inspirasi kepada orang lain.
Seringkali ia merupakan orang yang pandai bergaul dan fasih berkomunikasi.
d. Pemimpin sebagai Ahli Lebih terpelajar dari pada orang-orang lainnya.Kepemimpinannya hanya berdasar fakta, dan hanya pada bidang dimana terdapat fakta.Bahwa fungsinya yang penting ialah memberi penerangan kepada kelompoknya. Alasan utama bagi eksistensinya ialah, bahwa “ia tahu dan orang lain tidak tahu” dan ia mempunyai wewenang.
e. Pemimpin Diskusi Kriteria kepemimpinan demokratis ialah orang yang menerima peranannya sebagai pemimpin diskusi.
4. Tipe Kepemimpinan
a. Tipe Otokratik
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
13 Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain: menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya, dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya, bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksidan menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.
b. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional. satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
c. Tipe Kharismatik
Karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
d. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah : pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif, pengambilan keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang nyata-nyata menuntut keterlibatannya langsung, Status quo organisasional tidak terganggu, penumbuhan dan pengembangan kemampuan berpikir dan bertindah yang inovatif diserahkan kepada para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri, dan sepanjang dan selama para anggota organisasi menunjukkan
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
14 perilaku dan prestasi kerja yang memadai, intervensi pimpinan dalam organisasi berada pada tingkat yang minimum.
e. Tipe Demokratik
Ciri pemimpin demokratik:
a. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
b. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
c. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
d. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia e. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.
5. Gaya Kepemimpinan
Menurut Ludlow dan Panton dalam kajian teori kelompok7, terdapat empat gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam situasi dan kondisi yang juga berbeda, antara lain; pengarahan (directing), pembekalan (coaching), dukungan (supporting), dan pendelegasian (delegating).
a. Pengarahan harus mampu menjelaskan sejelas mungkin dan rinci tentang apa yang harus dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan, dan kapan pekerjaan tersebut harus dapat diselesaikan.
b. Pembekalan perlu juga memberikan penjelasan seperlunya terhadap tugas dan pekerjaan yang belum dipahami dengan baik oleh para anggota.
c. Dukungan lebih banyak terlibat dalam berbagai keputusan kerja dan memperoleh berbagai masukan atau saran-saran dari para anggota yang sangat berharga bagi peningkatan prestasi kerja.
d. Pendelegasian
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
15 Walau sudah ada perwakilan/pendelegasian, juga harus tetap melakukan pemantauan (monitoring) atas kinerja para anggotanya, untuk memastikan bahwa mereka tetap berada pada jalur sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Studi kepemimpinan Universitas Michigan yang dipelopori oleh Gibson dan Ivancevich mengidentifikasikan dua bentuk perilaku pemimpin yaitu :
a. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (The Job Centered). Dalam gaya kepemimpinan ini, seorang manajer akan mengarahkan dan mengawasi bawahannya agar sesuai dengan yang diharapkan manajer. Manajer yang mempunyai gaya kepemimpinan ini lebih mengutamakan keberhasilan dari pekerjaan yang hendak dicapai daripada perkembangan kemampuan bawahannya.
b. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada bawahan (The Employee Centered).
Manajer yang mempunyai gaya kepemimpinan ini berusaha mendorong dan memotivasi pekerjaannya untuk bekerja dengan baik. Mereka mengikutsertakan pekerjaannya dalam mengambil suatu keputusan.
C. Peranan Pemimpin dalam Komunikasi
1. Pemimpin sebagai komunikator Seorang pemimpin dalam kegiatannya sebagai komunikator ialah adanya faktor daya tarik komunikator dan faktor kepercayaan pada komunikator.
2. Pemimpin sebagai negotiator Pemimpin bertindak bukan saja sebagai komunikator tetapi seklaigus sebagai komunikan. Dalam situasi seperti itu ia menyampaikan pesan persuasinya tetapi pada saat itu pula ia pada gilirannya menerima pesan persuasi dari lawannya, apakah lawannya itu sendirian ataupun lebih dari satu orang.
3. Pemimpin sebagai monitor Pemimpin mengobservasi dan meneliti gejala –gejala yang muncul di masyarakat yang mungkin menimbulkan pengaruh pada dirinya, pada kelompok, atau organisasi yang diwakilinya.
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
16
ORGANISASI SISWA INTRA
SEKOLAH (OSIS)
SMP NEGERI 215 SSN JAKARTA
Jl. Melati Taman Meruya Ilir Blok B Kembangan Jakarta Barat
Telp. 021-5850391 Fax. 58904157 e-mail. Website
ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN
Administrasi sebagai pekerjaan ketatausahaan dan kesekretariatan, yaitu meliputi pekerjaaan yang berhubungan dengan surat menyurat, dokumentasi, pendaftaran (registrasi), dan kearsipan, dalam setiap usaha kerja sama yang teratur untuk mencapai tujuan tertentu.
Administrasi Keuangan
5 hal administrasi keuangan, yaitu:
1. Kekuasaan keuangan
2. Pengurusan keuangan
3. Cara memasukkan data keuangan dalam buku kas
4. Isi buku kas (informasi keuangan) 5. menutup buku kas
Fungsi Utama Kesekretariatan
1. Memperlancar roda/system organisasi, yaitu mencatat semua kegiatan manajemen dan alat pelaksana kegiatan ketatausahaan.
2. Mengatur lalu lintas informasi.
3. Sebagai pusat arsip dan dokumentasi.
Ruang Lingkup Kesekretariatan
1. Administrasi
a. Pengelolaan surat-menyurat
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
17 b. Membuat notulen syuro dan laporan kegiatan
c. Penyusunan system kepustakaan dengan mendokumentasikan arsip-arsip dari dalam/luar.
2. KeRumahTanggan (RuTang) a. Penyiapan alat/kebutuhan dan tempat kesekretariatan yang representative.
b. Penyusunan daftar inventaris (barang yang dimiliki organisasi) dan memantaunya.
3. Personalia (urusan keanggotaan) dan komunikasi
Kegiatan Kesekretariatan Kesekretariatan merupakan unit organisasi yang melaksanakan pekerjaan pelayanan atau jasa-jasa perkantoran dalam bidang ketatausahaan. Kegiatan yang dilakukan oleh bagian kesekretariatan meliputi:
No Aktifitas Uraian
Menyelenggarakan · Memproses surat-menyurat
1 korespodensi · Mengonsep surat
· Mengetik surat
· Menggandakan surat
· Mengatur pengantaran surat
· Mengagendakan keluar masuknya surat Menyelenggarakan Pekerjaan · Menyusun arsin
2 kearsipan · Menyimpan dan memelihara arsip
· Melayani dan mengatur peminjaman
arsip Menyelenggarakan tata- · Internal :melakukan hubungan baik
3 hubungan eksternal/internal dalam lingkungan kerja (fungsi Humasy) · Eksternal: melakukan hubungan baik
dengan masyarakat di luar organisasi Menyelenggarakan pengaturan · Menyediakan buku tamu
4. kunjungan· Menyediakan sarana yang dibutuhkan
SURAT MENYURAT
Dalam suatu organisasi, keberadaan surat menyurat sangatlah penting. Surat menyurat terkadang disebut dengan Administrasi. Banyak sekali kegunaan surat menyurat dalam kegiatan organisasi maupun dalam kehidupan sehari-hari. Di zaman ini hampir-hampir kita tidak bisa melepaskan diri dari administrasi dan surat menyurat, seperti KTP, SIM, SKKB, akte tanah, dll. Karena itu pengetahuan tentang adminstrasi dan surat menyurat adalah merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap pelaku organisasi.
Arti Dan Fungsi Surat
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
18 Ditinjau dari segi isinya surat adalah jenis karangan (komposisi) paparan. Di dalam surat tersebut penulis berusaha mengemukakan maksud dan tujuannya serta menjelaskan apa yang dipikirkan dan dirasakannya.Apabila ditinjau dari peraturannya maka surat adalah percakapan yang tertulis. Sejenis dengan percakapan (dialog/conversation/muhadatsah) yang biasa kita lakukan sehari-hari, meski masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri. Sedang fungsi dari surat adalah : ¨ Sebagai alat komunikasi ¨ Sebagai alat bukti tertulis ¨ Sebagai alat pengingat ¨ Sebagai alat bukti historis ¨ Sebagai duta organisasi ¨ Sebagai pedoman kerja
Wujud, Jenis, Bentuk Dan Bahasa Surat
Wujud surat yang kita kirimkan bisa berupa : kartu pos, warkat pos, surat
bersampul (beramplop), memo, nota dan telegram.Jenis suratberdasarkan isinya dibagi menjadi :
1. Surat pribadi, berisi masalah pribadi yang dikirimkan perorangan
2. Surat dinas/resmi, berisi masalah kedinasan atau administrasi pemerintah/ organisasi.
Karena sifatnya resmi maka surat resmi harus ditulis dengan bahasa yang resmi. Contoh surat resmi di antaranya adalah surat keputusan, instruksi (surat perintah), surat tugas, surat edaran, surat panggilan, nota dinas, penguimuman, dan surat undangan rapat organisasi/dinas.
3. Surat niaga/dagang, berisi masalah perniagaan/perdagangan. Contoh surat perniagaan adalah surat permintaan penawaran, surat pesanan, surat tagihan, dll.
Bentuk surat ialah susunan letak bagian-bagian surat. Variasi susunan bagian-
bagiannya menyebabkan timbulnya bermacam-macam bentuk surat. Dalam menulis surat hendaknya dipilihbentuk yang tepat, untuk memperoleh kemudahan dan keseragaman dalam administrasi. Dalam surat menyurat resmi ada lima bentuk surat, yaitu :
1. Lurus penuh
2. Lurus
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
19
3. Setengah lurus
4. Resmi Indonesia lama
5. Resmi Indonesia baru
Bahasa yang dipakai dalam surat resmi adalah bahasa baku. Bahasa baku
adalah bahasa yang benar menurut kaedah bahasa dan sudah dilazimkan/telah dianggap biasa dalam penggunaan sehari-hari. Bahasa baku dapat dikenali dari ejaannya, pemakaian kata, bentuk kata dan kalimat.
Bagian-Bagian Surat
Bagian-bagian surat resmi yang lengkap adalah sebagai berikut :
1. Kepala (Kop)
2. Nama tempat dan tanggal
3. Nomor
4. Lampiran (lamp.)
5. Hal/perihal
6. Alamat
7. Salam pembuka
8. Isi (batang tubuh surat)
9. Salam penutup
10. Tanda tangan
11. Nama terang
12. Jabatan penanda tangan
13. Tembusan
14. Stempel
1. Kepala surat, biasanya diketik dipinggir kiri atas tapi boleh juga diketik di tengah. Kepala surat berisi nama organisasi/perusahaan, lambang organisasi, alamat organisasi, nomor telepon (kalau ada), nomor kotak pos (kalau ada). Kepala surat penting sekali untuk menunjukkan resmi atau tidaknya organisasi yang mengirim surat tersebut. Apabila organisasinya sudah mantap, maka lebih baik kepala surat dicetak, tidak diketik.
2. Tanggal surat, diketik dipinggir kanan bawah di atas tanda tangan atau jabatan penanda tangan surat. Bisa juga ditulis di kiri atas atau kanan atas. Dalam penulisan tanggal tidak boleh disingkat, seperti 3 Okt 2013 atau 3 – 10 – 2013, tapi harus ditulis 3 Oktober 2013.
3. Nomor, surat resmi selalu diberi nomor urut, kode, dan tahun. Contoh : OSIS SMPN 215/A-I/01/I-2013
Keterangan :
OSIS SMPN 215 adalah kode bahwa surat dikeluarkan oleh OSIS SMPN 215 A- I adalah kode surat keluar untuk masyarakat luas,
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
20
01 adalah nomor urut surat, I-2013 adalah keterangan tentang bulan dan tahun.
Contoh kode surat adalah sebagai berikut : A-I : Surat keluar untuk masyarakat luas. A-II:Surat keluar untuk mohon sumbangan. A-III:Surat keluar untuk Organisasi lain. A-IV: Surat keluar untuk siswa SMPN 215
4. Lampiran (Lamp.), lampiran adalah sesuatu yang disertakan dalam sebuah surat misalnya proposal, ijazah dan lain sebagainya.
5. Hal/Perihal, bagian ini menunjukkan isi atau inti surat secara singkat. Dengan membaca Hal/Perihal maka sipenerima surat dapat mengetahui dengan cepat masalah/hal apa yang ditulis dalam surat tersebut. Untuk itu Hal/Perihal ditulis secara singkat dan jelas.
6. Alamat surat, bagian ini ada dua, alamat yang diletakkan di bagian luar surat (amplop) dan alamat yang diletakkan di bagian dalam surat. Alamat dapat menyebutkan nama orang/nama jabatan, nama jalan dan nomor rumah, serta nama kota. Sedang untuk yang disampaikan bagi pengurus internal organisasi biasanya cukup di beri alamat : di tempat. Untuk penulisan nama orang, jabatan, daerah, jalan harus diawali dengan huruf kapital, serta penulisannya harus cermat dan tidak merubah tulisan. Di depan nama diberi kata Yang Terhormat (disingkat Yth.). Dan diberi kata sapaan Saudara (Sdr.), Bapak dan Ibu
7. Salam Pembuka, adalah merupakan tanda hormat pengirim sebelum ia berbicara dalam surat. Salam pembuka bisa menggunakan Assalamualaikum Wr. Wb. Atau dengan memakai kata : dengan hormat.
8. Isi surat, terdiri dari tiga bagian : pembukaan, isi dan maksud surat, dan penutup.
9. Salam penutup, ditulis setelah penutup surat dan kemudian diberi koma.
10. Tanda tangan, diletakkan setelah salam penutup, atau di letakkan setelah nama jabatan penanda tangan. Apabila surat ditanda tangani oleh ketua dan sekretaris maka ketua berada disebelah kiri surat dan sekretaris berada di sebelah kanan surat.
11. Nama terang, adalah nama dari penanda tangan surat. Harus di awali dengan huruf kapital dan tidak usah di ahiri dengn titik. Dan menurut peraturan terbaru tidak usah memakai garis bawah.
12. Jabatan penanda tangan, bagian ini ditulis di bawah salam penutup atau di bawah tanggal, apabila tanggalnya ditulis di bagian kanan bawah. Atau bisa juga ditulis di bawah nama penanda tangan, dan tetap tidak usah garis bawah di bawah nama penanda tanga.
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
21
13. Tembusan, atau sering disebut dengan c.c. (carbon copy). Tembusan dibuat apabila ada pihak-pihak lain yang dianggap perlu mengetahui isi surat tersebut atau mempunyai sangkut paut dengan isi surat akan tetapi bukan merupakan pihak yang menjadi tujuan utama dari surat. Tembusan ditulis di bagian bawah kiri surat lurus dengan tulisan nomordan lampiran.
14. Stempel, adalah tanda bahwa surat tersebut betul-betul dikirimkan oleh lembaga
yang namanya tertera dalam stempel tersebut. Untuk menghindari pemalsuan dengan cara poto copy, maka sebaiknya tinta stempel tidak berwarna hitam. Stempel di letekkan di bagian kanan bawah surat apabila surat tersebut ditanda tangani oleh ketua dan sekretaris (dibagian nama sekretaris). Sedang apabila surat hanya ditanda tangani oleh satu orang saja, maka stempel diletakkan di atas nama penanda tangan surat tersebut. Menurut kebiasaan, stempel adalah sesuatu yang sangat berharga dan tidak setiap orang bisa mempergunakannya, hanya sekretaris atau ketua saja yang mengetahui keberadaan stempel tersebut.
ORGANISASI SISWA INTRA
SEKOLAH (OSIS)
SMP NEGERI 215 SSN JAKARTA
Jl. Melati Taman Meruya Ilir Blok B Kembangan Jakarta Barat
Telp. 021-5850391 Fax. 58904157 e-mail. Website
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA (GBPK)
OSIS SMP NEGERI 215 SSN JAKARTA
PERIODE 2013/2014
A. PENGERTIAN
1. GBPK OSIS ini merupakan pokok – pokok program kerja yang ditetapkan oleh MPK dalam mewujudkan tujuan OSIS khususnya dan tujuan Pendidikan Nasional umumnya.
2. GBPK ini merupakan pedoman bagi OSIS dalam melaksanakan kegiatan yang sifatnya mengikat untuk dilaksanakan oleh setiap pengurus OSIS.
3. GBPK ini perlu direalisasikan ke dalam program kerja operasional OSIS dalam setiap kinerjanya.
4. GBPK ini merupakan tindak lanjut dalam meningkatkan dan menyempurnakan GBPK OSIS sebelumnya.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
GBPK OSIS ini dimaksud untuk menetapkan sasaran serta langkah – langkah OSIS dalam usaha mewujudkan kegiatan Intrakulikuler
C. ASAS DAN LANDASAN
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
22
2. Pembinaan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Berdasarkan Pancasila.
Ruang lingkup GBPK ini disesuaikan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.054/U/1984 tentang Pembinaan dan Kesiswaan Bab IV Pasal 4.
G. SASARAN DAN TARGET
8. Pembinaan Persepsi Apresiasi dan Daya Kreasi Seni.
7. Pembinaan Kesegaran Jasmani dan Daya Kreasi.
5. Pendidikan Berorganisasi, Pendidikan Politik dan Kepemimpinan 6. Pembinaan Keterampilan dan Kewirausahaan.
4. Pembinaan Budi Pekerti Luhur.
3. Pembinaan Pendahuluan Bela Negara.
Mempertinggi etika moral dengan : • Memperingati hari besar Keagamaan di sekolah.
1. Pembinaan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
F. RUANG LINGKUP
1. Pembinaan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
GBPK OSIS ini dilakasanakan oleh seluruh Pengurus OSIS yang direalisasikan dalam bentuk kegiatan kerja.
E. PELAKSANAAN
2. GBPK OSIS SMP Negeri 215 SSN Jakarta ini berfungsi sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan OSIS secara bertahap dan berkesinambungan.
1. GBPK OSIS SMP Negeri 215 SSN Jakarta ini memiliki ciri dan sifat yang konsepsional.
D. SIFAT DAN FUNGSI
6. Musyawarah Perwakilan Kelas.
4. Keputusan Kepala SMP Negeri 215 SSN Jakarta 5. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS.
3. Keputusan Menteri Pendididkan Nasional.
1. Pancasila dan UUD 1945 2. GBHN dan Keputusan – Keputusan Pemerintah.
OSIS mengusahakan kelancaran dalam melaksanakan program pembinaan generasi muda di sekolah melalui kegiatan ekstrakulikuler dengan data sebagai berikut:
- Melakukan ceramah – ceramah keagamaan / diskusi keagamaan.
- Melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah.
Memperdalam rasa kesadaran berbangsa dan bernegara dengan cara : • Memperingati Hari Besar Nasional.
2. Pembinaan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Berdasarkan Pancasila.
- Menginstruksikan dan memeriksa ke tiap kelas untuk melengkapi perlengkapan kelas
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
23 Yang menunjang rasa kebangsaan, bekerjasama dengan seksi IV.
- Mengadakan Upacara Bendera setiap hari Senin dan Latihan Upacara Bendera setiap sebelum pelaksanaan.
- Melengkapi sarana Upacara Bendera.
- Mengadakan pembentukan paduan suara inti, bekerjasama dengan seksi VIII.
- Pembinaan dan pembentukan Paskibra sekolah.
- Mengadakan pembentukan petugas Upacara inti.
3. Pembinaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara • Mengadakan pembinaan mental dan fisik dalam rangka pembangunan.
- Mengadakan wisata siswa yang bermanfaat.
- Pembentukan dan Pengembangan Ekstrakulikuler.
- Mengembangkan Kegiatan Pencinta Alam.
- Mengadakan Bakti Sosial.
4. Pembinaan Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur
Mengembangkan kegiatan berupa : • Mengadakan lomba kebersihan dan kerapihan kelas.
- Mengadakan razia secara menyeluruh.
- Mengadakan diskusi kenakalan remaja.
- Mengadakan penyuluhan tentang narkoba.
5. Pembinaan Berorganisasi, Pendidikan Politik dan Kepemimpinan
- Mengembangkan ceramah tentang organisasi secara praktis :
1) Mengadakan Latihan Kepemimpinan Siswa yang meliputi teori dan pengendalian secara praktis.
Pembuatan dan Penyelenggaraan majalah dinding (Mading) yang berguna2) untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam hal tulis menulis. 2) Membantu pelaksanaan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) pada awal tahun ajaran baru.
- Pembinaan organisasi yang meliputi : 1) Perbaikan administrasi OSIS. 2) Pembinaan dalam pemasukan dan pengeluaran uang bekerja sama dengan seksi VI.
6. Pembinaan Keterampilan dan Kewirausahaan • Meningkatkan dan mengaktifkan Koperasi Sekolah sesuai dengan peraturan.
- Mengadakan kerjasama dengan pihak luar dalam pengadaan barang koperasi • Mengadakan Bazar hasil kreasi siswa, bekerjasama dengan seksi VIII.
7. Pembinaan Kesegaran Jasmani dan Daya Kreasi
- Membina dan mengembangkan olahraga
- Menignkatkan prestasi olahraga
- Membantu melengkapi perlengkapan olahraga
- Mengadakan ekstrakulikuler
- Mengadakan lomba bidang olahraga antar siswa • Mengadakan pertandingan persahabatan dengan sekolah lain.
- Mengadakan kegiatan olah raga pada siswa baru dalam MOS
LDKS OSIS SMPN 215 SSN
24