Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Aspek Fungsi Sosial dan Estetika Taman Bendosari Kota Salatiga = Evaluation of Social and Aesthetic Function Aspects at Bendosari Park of Salatiga City

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taman Pengertian taman secara umum adalah sebuah area yang mempunyai ruang

  dalam berbagai kondisi. Kondisi yang dimaksud diantaranya lokasi, ukuran atau luasan, iklim, dan kondisi khusus lainnya seperti tujuan serta fungsi spesifik dari pembangunan taman (Sintia dan Murhananto, 2004).

  Menurut Nazzaruddin (1994) dalam Ilmiajayanti dan Dewi (2015), taman adalah sebidang lahan terbuka dengan luasan tertentu didalamnya ditanam pepohonan, perdu, semak dan rerumputan yang dapat dikombinasikan dengan kreasi dari bahan lainnya. Umumnya dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Jenis taman terbagi menjadi dua, yaitu: 1.

  Taman publik aktif Taman publik aktif adalah taman yang memiliki fungsi sebagai tempat bermain dan olahraga, dilengkapi dengan elemen-elemen pendukung taman bermain dan lapangan olahraga, contohnya:alun-alun, central park di New York.

  2. Taman publik pasif Taman publik pasif adalah taman yang hanya sebagai elemen estetis saja, sehingga kebanyakan untuk menjaga keindahan tanaman didalam taman tersebut akan dipasang pagar di sepanjang sisi luar taman. Contohnya: Bundestagen Park, Cologne Germany.

  Menurut Unterman dan Small (1986) taman dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan sifat kepemilikannya yaitu:

  1. Taman publik (umum) yaitu taman yang bisa digunakan oleh umum.

  2. Taman semi publik yaitu taman milik pribadi yang dapat digunakan oleh umum atau dapat digunakan secara bersama-sama.

  3. Taman pribadi yaitu taman milik pribadi yang tidak dapat oleh umum.

  Berdasarkan ukuran dan skala cakupan penggunanya, taman umum di perkotaan biasanya dibedakan atas taman kota, taman lingkungan, dan taman ketetanggaan. Taman kota adalah taman umum pada skala kota, yang peruntukkannya sebagai fasilitas untuk rekreasi, olahraga, dan sosialisasi

  masyarakat di kota yang bersangkutan. Fasilitas yang disediakan di taman kota disesuaikan dengan fungsinya dan fasilitas pendukung lainnya, meliputi:

  1. Fasilitas rekreasi (fasilitas bermain anak, tempat bersantai, panggung, dan lain- lain).

  2. Fasilitas olahraga (jogging track, kolam renang, lapangan bola, lapangan tennis, basket, volley dan badminton serta fasilitas refleksi).

  3. Fasilitas sosialisasi (ruang piknik, ruang/fasilitas yang memungkinkan untuk sosialisasi baik untuk kelompok kecil maupun besar).

  4. Fasilitas pendukung seperti jalan, entrance, tampat parkir, mushola, tempat berjualan (tidak dominan), drainase, air, listrik/penerangan, penampungan sampah dan toilet (Wibisono, 2008).

  Lokasi taman biasanya terletak pada lokasi yang strategis dan mudah diakses dari berbagai penjuru kota, sedangkan penanggung jawab taman kota adalah pemerintah kota, meskipun demikian dalam pengelolaan dapat berkolaborasi dengan pihak swasta (Arifin, Hadi S, A. Munandar, N.H.S. Arifin, Q. Pramukanto, dan V.D. Damayanti, 2007).

  Menurut Arifin (2006), dalam perancangan taman perlu dilakukan pemilihan dan penataan secara detail mengenai elemen-elemennya, agar taman dapat fungsional dan estetis. Elemen taman dapat diklasifikasikan menjadi: a.

  Berdasarkan jenis dasar elemen meliputi:

  • Elemen alami
  • Elemen buatan b.

  Berdasarkan kesan yang ditimbulkan:

  • Elemen lunak (soft material) seperti tanaman dan satwa.
  • Elemen keras (hard material) seperti groundcover, pagar, schlupture, bangku taman, kolam, lampu taman, patung, pergola.

  c.

  Berdasarkan kemungkinan perubahan: Taman dalam skala besar (dalam konteks lanskap), memiliki elemen perancangan yang lebih beragam dimana memiliki perbedaan dalam hal kemungkinan dirubah. Elemen tersebut diklasifikasikan menjadi :

  • Elemen mayor (elemen yang sulit diubah), seperti sungai, gunung, pantai, hujan, kabut, suhu, kelembaban udara, radiasi matahari, angin, petir.
  • Elemen minor (elemen yang sulit diubah), seperti sungai kecil, bukit kecil, tanaman, dan elemen buatan manusia.

2.2. Fungsi Taman

  Taman merupakan bagian dari ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau yang telah ada baik secara alami ataupun buatan diharapkan dapat menjalankan empat (4) fungsi dan memenuhi setiap kriteria yang terdapat pada masing-masing fungsi sebagai berikut :

  1. Fungsi ekologis

  • Berfungsi sebagai paru-paru kota
  • Berperan dalam mengatur iklim mikro
  • Berfungsi sebagai peneduh
  • Menjadi lokasi serapan air hujan (Medco Foundation, 2017).

  2. Fungsi sosial

  • Menjadi media komunikasi warga
  • Sebagai wadah dan objek pendidikan, penelitian, dan pelatihan dalam mempelajari alam
  • Mempunyai aksesbilitas yang mudah (Permen PU No.5, 2008).
  • Menjadi tempat beraktivitas sosial seperti berolahraga dan rekreasi
  • Menunjang kesehatan pengunjung
  • Menjamin keamanan pengunjung
  • Menjadikan pengunjung merasa nyaman (Asgitami, 2017).
  • Mengakomodir kebutuhan masyarakat pada tiap aras (Arifin dkk, 2007).

  3. Fungsi ekonomi

  • Menyediakan sumber produk yang bisa dijual seperti tanaman bunga, buah, daun, dan sayur mayur.
  • Menjadi bagian dari usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, dan lain-lain (Permen PU No.5, 2008).

4. Fungsi estetika

  • Menunjang keindahan kota
  • Menjadi pembingkai pemandangan untuk melembutkan kesan kaku dari bangunan kota (Cunawan, 2005).
  • Terjaga kebersihannya
  • Indah dipandang (Heath, 1988 dalam Asgitami, 2017).
  • Mempunyai proporsi vegetasi yang lebih dominan (Zahra dkk, 2014).
  • Kondisi sarana prasarana baik (Asgitami, 2017).

  Sedangkan menurut The Green Flag Award (2017) yang merupakan standart nasional taman di Inggris, untuk menilai kualitas Taman dan Ruang Terbuka Hijau ditentukan kriteria sebagai berikut: 1.

  Tempat yang Ramah (a welcoming place) Ketika mendekati atau memasuki taman, kesan keseluruhan untuk setiap anggota masyarakat harus positif (terlepas dari tujuan kunjungan). Kesan positif terhadap taman dapat didukung dengan:

  • Akses yang mudah dan aman
  • Sirkulasi yang jelas
  • Kesetaraan akses bagi semua anggota masyarakat 2.

  Sehat, nyaman, dan aman

  • Peralatan dan fasilitas harus aman dan nyaman untuk digunakan
  • Harus menjadi tempat yang aman untuk semua anggota masyarakat yang menggunakan.
  • Kebijakan tentang kesehatan dan keselamatan harus ada dalam prakteknya dan secara teratur ditinjau.
  • Toilet, air minum, pertolongan pertama, telepon umum dan peralatan darurat yang relevan (misal pelampung) harus tersedia di dalam atau di dekat taman, dan secara jelas tertandai.

  3. Bersih dan Terpelihara (clean and well maintained) Taman harus dalam keadaan bersih dan terpelihara untuk menjaga nilai estetika, kesehatan dan keamanan, maka poin-poin yang harus dipenuhi diantaranya:

  • Sampah buangan harus dikelola dengan baik
  • Tanah, tanaman, dan bangunan harus dipelihara dengan baik.
  • Kebijakan tentang sampah, perusakan dan pemeliharaan harus ada, dalam praktek, dan selalu dikaji ulang.

  4. Keberlanjutan (sustainability) Metode yang digunakan dalam memelihara taman dan fasilitas harus ramah lingkungan, dengan praktek terbaik, dan dengan teknologi terbaru.

  • Memiliki kebijakan lingkungan atau aturan dan strategi manajemen yang dilaksanakan dan selalu dikaji ulang.
  • Minimalisir penggunaan pestisida
  • Tidak menggunakan kotoran hewan untuk pupuk
  • Memiliki konservasi energi, pengurangan polusi, daur ulang limbah, dan langkah-langkah konservasi sumber daya lainnya.

  5. Konservasi dan Cagar Budaya (conservation and heritage) Perhatian khusus harus diberikan untuk konservasi dan pengelolaan yang ditujukan pada:

  • Elemen alam, satwa liar dan fauna
  • Lanskap -

  Elemen bangunan dan struktural Taman harus dapat melayani fungsi mereka dengan baik tanpa merugikan lingkungan sekitarnya.

  6. Peran Serta Masyarakat (community involvement) Manajemen taman harus secara aktif mengajak dan melibatan anggota masyarakat dalam kegiatan di lingkungan taman dengan cara:

  • Promosi kepada komunitas-komunitas untuk terlibat kegiatan didalam taman.
  • Mempublikasikan bukti keterlibatan masyarakat dalam kegiatan didalam taman.
  • Menyediakan fasilitas yang tepat guna untuk semua elemen masyarakat.

7. Pengelolaan (management)

  Rencana pengelolaan harus jelas dan harus menjawab semua kriteria di atas serta menjawab segala aspek terkait lainnya. Pengelolaan taman harus secara aktif diimplementasikan dan dikaji ulang.

2.3. Evaluasi

  Menurut Eliza (1997) dalam Napisah (2009), evaluasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menelaah atau menduga hal-hal yang sudah diputuskan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan keputusan tersebut. Selanjutnya ditentukan langkah-langkah alternatif perbaikannya bagi kelemahan

  Menurut Vitasari (2004), kegiatan evaluasi bertujuan menyeleksi dan tersebut.

menampilkan informasi yang diperlukan dalam mendukung pengambilan kesimpulan

dan keputusan tentang suatu nilai serta nilainya.

  Rossi dan Howard (1993) dalam Hidayah (2010) menyatakan bahwa evaluasi merupakan suatu aplikasi penilaian yang sistematis terhadap konsep, desain, implementasi, dan manfaat aktivitas dan program dari suatu instansi pemerintah. Dengan kata lain, evaluasi dilakukan untuk menilai dan meningkatkan cara-cara dan kemampuan berinteraksi instansi pemerintah yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerjanya. Sedangkan Arifin, Hadi S, A. Munandar, N.H.S. Arifin, Q. Pramukanto, dan V.D. Damayanti (2007) menyatakan bahwa evaluasi adalah suatu proses untuk menaksir kinerja dan keluaran yang dihasilkan oleh suatu program. Evaluasi pada suatu taman adalah menguji kesesuaian kondisi taman dengan rencana/rancangan taman dan kualitas yang standar serta pengelolaannya untuk perencanaan mendatang. Mekanisme evaluasi ini dilengkapi dengan perangkat pedoman (toolkit) yang meliputi standar prosedur operasi atau standard

  operating procedure (SOP) beserta indikator dan kriteria standarnya.

  • Aksesbilitas - Taman harus mendukung kemudahan dan keamanan akses bagi masyarakat ketika menuju taman maupun ketika sudah beraktivitas didalam taman.
  • Akses yang mudah dan aman
  • Sirkulasi yang jelas
  • Kesetaraan akses bagi semua anggota masyarakat
  • Penunjang kesehatan
  • Taman harus dapat menunjang aktivitas masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan (olahraga, bebas polusi).
  • Menunjang kesehatan pengunjung Asgitami (2017).

  • Tingkat keamanan
  • Taman harus menjadi tempat yang aman bagi masyarakat yang beraktivitas didalamnya (lingkungan, fasilitas taman).
  • Harus menjadi tempat yang aman untuk semua anggota masyarakat yang menggunakan
  • Fasilitas yang tersedia aman digunakan
  • Tingkat kenyamanan
  • Taman harus menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat yang beraktivitas didalamnya (lingkungan, fasilitas taman).
  • Pengunjung merasa nyaman ketika berada di taman
  • Mengakomodir kebutuhan masyarakat pada tiap aras Permen PU No.5 (2008). Arifin, Hadi S, A. Munandar, N.H.S. Arifin, Q. Pramukanto, dan V.D.

  • Fasilitas yang tersedia nyaman digunakan Asgitami (2017).
  • Aktivitas sosial
  • Taman harus dapat digunakan sebagai tempat berinteraksi sosial (diskusi, menghabiskan waktu bersama teman maupun keluarga).
  • Menjadi media komunikasi warga
  • Pendidikan - Taman harus dapat berfungsi sebagai media pembelajaran).
  • Menjadi wadah dan objek pendidikan Permen PU No.5 (2008).
  • Keindahan - Taman harus menjadi tempat yang indah yang didukung dengan keberadaan tanaman yang lebih dominan dari bangunan taman karena bertujuan untuk melembutkan kesan kaku dari bangunan kota.
  • Indah dipandang
  • Melembutkan kesan kaku dari bangunan kota yang didukung oleh proporsi vegetasi yang lebih dominan Heath (1988) dalam Asgitami (2017). Cunawan (2005).
  • Kebersihan - Taman harus tetap dalam kondisi bersih (sampah tidak berserakan dan bebas dari sumber bau tidak sedap).
  • Terjaga kebersihannya Heath (1988) dalam Asgitami (2017).
  • Sarana prasarana
  • Sarana prasarana taman harus tetap terjaga kondisinya (tidak rusak).
  • Sarana prasarana dalam kondisi baik (tidak rusak) Asgitami (2017).

  11 2.4.

   Definisi Variabel

Tabel 2.1. Definisi variabel No Fungsi Variabel Definisi Varibel Indikator Pemenuhan Variabel Sumber

  1 Fungsi Sosial

  The Green Flag Award (2017).

  The Green Flag Award (2017).

  The Green Flag Award (2017).

  Damayanti (2007).

  2 Fungsi Estetika

Dokumen yang terkait

1.1 Sistem bilangan kompleks. - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Bilangan Kompleks untuk Mengeksplorasi Karakteristik Segiempat = The Aplication of Complex Numbers to Explore Quadrilateral Characteristics

0 0 15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat-Sifat Bilangan Kompleks - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Bilangan Kompleks untuk Mengeksplorasi Karakteristik Segiempat = The Aplication of Complex Numbers to Explore Quadrilatera

0 0 18

BAB II DASAR TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proteksi Integritas Data dengan Metode CRC32 dan SHA-256 pada Aplikasi Peng dan Transfer File

0 0 9

BAB III PERANCANGAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proteksi Integritas Data dengan Metode CRC32 dan SHA-256 pada Aplikasi Peng dan Transfer File

0 0 33

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proteksi Integritas Data dengan Metode CRC32 dan SHA-256 pada Aplikasi Peng dan Transfer File

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Mekanisme Koping Adaptif dan Maladaptif Keluarga Diabetesi Melitus Tipe 2 dengan Ulkus Gangren

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Mekanisme Koping Adaptif dan Maladaptif Keluarga Diabetesi Melitus Tipe 2 dengan Ulkus Gangren

0 0 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Mekanisme Koping Adaptif dan Maladaptif Keluarga Diabetesi Melitus Tipe 2 dengan Ulkus Gangren

0 0 55

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Mekanisme Koping Adaptif dan Maladaptif Keluarga Diabetesi Melitus Tipe 2 dengan Ulkus Gangren

0 1 7

GAYA HIDUP YANG MEMENGARUHI KESEHATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB NEGERI SALATIGA Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gaya Hidup yang Memengaruhi Kesehatan Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Negeri Salatiga

0 1 23