TAMAN KURMA, ORANG GILA DAN LOKASI SANTAI DI KOTA NABI

  

GILA DAN LOKASI SANTAI

PENUNJUK BAHASA

  YANG PERNAH DIDOAKAN SINERGI

  

DI KOTA NABI

  INDONESIA DI TANAH HARAM RASUL REFERENSI TEBING TINGGI DELI SINERGI www.tebingtinggikota.go.id

  0 0 1 4 4 1978 - 8080 | NOMOR 144 TAHUN 2014 | TAHUN XII DESEMBER 2014 N S

  IS 771979 8 0 0 8 8 5

  9 ESA HILANG DUA TERBILANG MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

  SINERGI Dari Redaksi

  3. Umroh dapat mnghilangkan kefakiran. Umroh dari Indonesia atau jamaah (orang-orang yang melaksanakan) Umroh biasanya melalui perusa- haan travel atau biro perjalanan yang khusus menyelenggarakan perjalanan Umroh. Karena hampir 80% rakyat Di Indonesia beraga- ma Islam, Indonesia salam setiap tahun memberangkatkan jamaah Umroh dalam jumlah yang banyak di setiap tahunnya.

  Akhirnya, kami jajaran redaksi SINERGI mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarn- ya atas kinerja pengelolaan ma- jalah yang tidak sesuai dengan ke- harusan yang ada. Semua kendala yang terdapat di periode 2014 ini, mudah-mudahan akan coba diretas pada 2015 nantinya. Sehingga, ma- jalah ini akan tetap menjadi majalah yang dicintai para pembacanya. Salam kami dari meja redaksi

  Atas semua ketidak ny- amanan itu, kami menyadari terus menerus mengecewakan pembaca yang selama ini punya perhatian terhadap keberadaan majalah ini. Pada 2015 nantinya kami akan berusaha untuk ter- bit sesuai dengan jadwal bulan yang ada. Hal itu, diharapkan akan menimbulkan kesan bahwa SINERGI dikelola secara profes- sional oleh para pengelolanya.

  Tanpa terasa, majalah kes- ayangan kita telah berada di pen- ghujung 2014 yang berarti telah mengungjungi pembaca sebanyak 11 kali penerbitan. Kami akui meskipun majalah ini terbit se- lalu terlambat, namun persoalan bukan pada jajaran redaksi yang terus berupaya menangani rubri- kasi secara tepat waktu. Namun, persoalan selalu ada pada kendala non teknis yang tak bisa dihindari.

  Pembaca budiman…

  Dalam edisi ini juga kami mem- berikan informasi kegiatan Pemko Tebing Tinggi yang tidak kalah baik sebagai informasi kepada pembaca setia kami dan tak lupa pula kami tambahkan tentang cerita Nabi Isa

  SINERGI edisi Desember kali ini mengangkat tema umrah dan tahun baru diantaranya mengenai Umroh, Tahun Baru Dan Penunjuk Bahasa Indonesia Di Tanah Har- am, Taman Kurma, Orang Gila dan Lokasi Santai Di Kota Nabi, Kur- ma Ajwa, Buah Ajaib Yang Pernah Didoakan Rasul.

  2. Umroh dapat menghilangkan dosa-dosa yang kita kerjakan

  U

  1. Umroh pahalanya sama den- gan pahala Jihad

  Ibadah Umroh ini wajib ain untuk seorang muslim yang telah mampu (berkecukupan di dalam harta). M a n f a a t iba- dah U m r o h a d a l a h :

  Lihat juga tips untuk Tawaf Sai adalah ada- lah kegiatan dalam ibadah umroh yang pelaksanaan- nya dengan berlari kecil pada batas yang telah di- tentukan dan berjalan di- antara Bukit Shofa sampai Bukit Marwah sebanyak 7 kali. Lihat juga Tips Sai Tahalul adalah kegiatan dalam ibadah umroh yang p e l a k s a n a a n n y a dengan mencukur sebagian ram- but atau bisa juga seluruh rambut, tahalul ini men- unjukan sebagai tanda be- rakhirnya ibadah umroh.

  Ihram adalah kegiatan dalam ibadah umroh yang pelaksan- aannya mengenakan pakaian Ihram (kain putih tanpa jahitan) dan men- gucapkan niat umroh yang dilaku- kan di tempat Miqat (suatu tempat untuk melakukan Ihram biasanya di Bir Ali). Ada larangan-nya di dalam Ihram bisa kita lihat disini Tawaf adalah kegiatan dalam iba- dah umroh yang pelaksanaannya mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 ke- liling disertai dengan berdoa.

  Arabia dengan melaksanakan be- berapa kegiatan yang wajib dilaku- kan yaitu : mengerjakan Ihram, Tawaf, Sai dan diakhiri dengan Tahalul. Dibawah ini akan saya jelaskan semua tentang kegiatan- kegiatan yang dilakukan ketika menjalankan ibadah Umroh. Keg- iatan Umroh dan penjelasannya :

  mroh adalah salah satu ibadah didalam agama Islam yang t a t a c a r a pelak- sanaannya dengan melakukan perjalanan ke Saudi

  “SELAMAT TAHUN BARU 2015” Pimpinan Redaksi Drs.BAMBANG SUDARYONO

  D A F T A R I S I SINERGI

  E D I S I 1 4 4 | D E S E M B E R 2 0 1 4

  2. SALAM REDAKSI SINERGI

  REFERENSI TEBING TINGGI DELI MOMENTUM 4.

  6. SINERGITAS TERBIT SEJAK 16 Juli 2002 SK WALIKOTA TEBING TINGGI

  

Komunikasi Lintas Budaya

NO.480.05/ 286 TAHUN 2002

  7. UTAMA KETUA PENGARAH Ir.Umar Zunaidi Hasibuan, MM Umrah, Tahun Baru Dan Penunjuk Bahasa Indonesia Di ( WaliKota Tebing Tinggi )

  Tanah Haram Taman Kurma, Orang Gila dan Lokasi Santai Di Kota Nabi Kurma Ajwa, Buah Ajaib Yang Pernah PENGENDALI

  H. Johan Samose Harahap, SH, MSP Didoakan Rasul

  (Sekdako Tebing Tinggi Deli ) PENANGGUNG JAWAB LENSA PEMKO Ir. H. Zainul Halim 14. (Asisten Administrasi Umum ) PIMPINAN REDAKSI PEMKO KITA 21.

  Drs. Bambang Sudaryono (Kabag Adm. Humas PP) Tebing Tinggi Raih Penghargaan APE Tingkat Madya Ratusan Peserta Ikuti Lomba Dayung Ceria Sungai Padang

  WAKIL PIMPINAN REDAKSI Maslina Dalimunthe.SE

  Kota Tebing Tinggi Terima Penghargaan LAKIP (Kasubag Adm. Humas PP)

  Ketua DPD RI Kunjungi Bendung Bergerak Bajayu BENDAHARA : Jafet Candra Saragih

  285 Pelajar Tebing Tinggi Terima Akta Kelahiran Gratis KOORDINATOR LIPUTAN 400 Personel Amankan Natal dan Tahun Baru Drs Abdul Khalik, MAP 49.

  INFO NASIONAL SEKRETARIS REDAKSI Dian Astuti 58.

  IKLAN OVOP GRATIS REDAKSI 59.

  Rizal Syam, Khairul Hakim, Juanda, TEPIAN

  Ulfa Andriani,S.Sos LAYOUT DESAIN GRAFIS Aswin Nasution, ST FOTOGRAFER : Sulaiman Tejo, Tomy Erlangga, Agung Purnomo KOORDINATOR DISTRIBUSI Edi Suardi, S.Sos Ridwan LIPUTAN DAN REPORTER Wartawan Unit Pemko Tebing Tinggi Redaksi menerima tulis,photo juga surat berisi saran penyempurnaan

  J A J A R A N R E D A K S I dari pembaca dengan melampir-

ESA HILANG TA H U N 2 0 1 4

kan tanda pengenal (KTP, SIM, DUA TERBILANG Paspor) dan

  Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya.

  Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Protokol Sekreariat Daerah Kota Drs.BAMBANG SUDARYONO Drs.ABDUL KHALIK,MAP DIAN ASTUTI JUANDA Pimpinan Redaksi Koordinator Liputan Sekretaris Redaksi Redaksi MASLINA DALIMUNTHE,SE JAFET CHANDRA SARAGIH KHARUL HAKIM Wakil Pimpinan Redaksi Bendahara Redaksi Tebing Tinggi Jl,Dr Sutomo No : 14 Kota Tebing Tinggi Eimail : sinergi@tebingtinggikota.go.id Facebook : majalah_sinergi@tebingtinggikota.go.id RIZAL SYAM ULFA ANDRIANI,S.Sos EDI SUARDI Redaksi Redaksi Koordinator Distributor Layout Desain Grafis Distributor Foto Grafer Sinergi Foto Grafer Sinergi Foto Grafer Sinergi ASWIN NAST,ST RIDWAN AGUNG PURNOMO SULAIMAN TOMY ERLANGGA

  3

  SINERGI M o m e n t u m

ESA HILANG DUA TERBILANG

  SINERGI SINERGI Sinergitas

  Y

  ang dimaksud den- gan perasaan ny- aman adalah suasana tanpa kecemasan, tanpa mekanisme pertahanan diri dalam pengala- man dan perjumpaan antarbudaya. Orang-orang yang multikultur atau multibudaya adalah mereka yang telah mempelajari dan menggunakan kebudayaan secara cepat, efektif, jelas, serta ideal dalam interaksi dan komunikasi dengan orang lain.

  Banyak budaya hidup di tengah-tengah antarnegara, antar- suku bangsa, antaretnik, antarras, dan antargeografis. Di siniliah muncul situasi dan kondisi masyarakat yang memiliki keber- agaman budaya. Kenyataan ini memang bukan merupakan suatu masalah, karena satu diantara karakter kebudayaan adalah dapat berubah.

  Dalam Introduction Com- munication Theory Analysis and Application, tulisan Richard West dan Lynn H. Turner, bahwa pengertian komunikasi lintas budaya merujuk pada komunikasi antar individu-individu yang latar belakang budayanya berbeda. Individu-individu ini tentu tidak harus berasal dari negara yang berbeda. Di Amerika yang pen- duduknya beragam, misalnya, setiap orang dapat melakukan ko- munikasi lintas budaya di dalam negara bagian, dalam sebuah ko- munitas, bahkan dalam satu blok. Karena itu bukan suatu hal yang aneh di dalam masyarakat apa- bila ada dua orang yang berbeda budaya berbicara (berkomunikasi) satu sama lain (2007: 42). Definisi komunikasi lintas bu- daya yang pertama dikemukakan didalam buku “Intercultural Com- munication: A Reader” dimana dinyatakan bahwa komunikasi lintas budaya (intercultural com- munication) terjadi apabila sebuah pesan (message) yang harus di- mengerti dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu untuk kon- sumsi anggota dari budaya yang lain (2004: 19).

  Mempertegas pengertian di atas, Liliweri menguraikan pengertian komunikasi lintas budaya sebagai berikut (1) suatu studi tentang perbandingan gaga- san atau konsep dalam pelbagai kebudayaan; (2) perbandingan antara suatu aspek atau minat tertentu dalam suatu kebudayaan; (3) atau perbandingan antara satu aspek atau minat tertentu den- gan satu atau lebih kebudayaan lain. Dari sini terpampang bahwa komunikasi lintas budaya itu lebih meliputi interaksi antarorang dari latar belakang budaya yang berbeda-beda. Kemudian diper- bandingkan interaksi antar orang dalam budaya yang sama, atau perbandingan suatu aspek tertentu dari suatu kebudayaan dengan orang-orang dari latar belakang budaya lain (2002: 18).

  Konsentrasi dari hubungan budaya dan komunikasi itu terle- tak pada pelintasan komunikasi verbal dan nonverbal antar kelom- pok sosial di masyarakat dalam pelbagai kebudayaan. Oleh karena itu, menurut Liliweri, komunikasi lintas budaya mempelajari bebera- pa tema, misalnya (1) kode dan saluran, meliputi cara-cara berbi- cara, teori dan penelitian komu- nikasi verbal, teknik komunikasi internasional, bahasa dan politik, kebudayaan visual, dan analisis diskursus komunikasi serta kebu- dayaan; (2) tentang praktik ke- budayaan, misalnya retorika dan masyarakat, politik budaya, media dan kebijakan dalam negeri, komunikasi internasional, komu- nikasi antarpribadi, aplikasi kritik teori dalam media massa serta media gender dan ras; (3) metode penelitian, meliputi penelitian kualitatif dan kuantitatif, peneli- tian lapangan dalam komunikasi, penelitian komunikasi interna- sional, analisis isi, kritik retorika, penelitian atas filsafat dan kritik retorika.

  Perlu disadari sesungguhn- ya manusia selalu berkomunikasi dengan sesamanya melintasi ru- ang dan waktu (konteks). Konteks komunikasi lintas budaya dapat meliputi komunikasi antarpribadi atau lintas pribadi, komunikasi gender, komunikasi antarkelom- pok atau lintas kelompok dan ter- masuk antarkhalayak atau lintas khalayak yang berbeda budaya. Jika dapat memahami konsep konteks komunikasi dengan baik dan benar maka akan dapat membantu menyelesaikan semua masalah interaksi, kompetisi dan konflik antarbudaya.

  Komunikasi Lintas Budaya Oleh : Khairul Hakim

Indonesia yang multikultural merupakan anugah demografi. Berbagai suku bangsa,

agama dan ras merupakan khazanah yang mewarnai taman Indonesia. Inilah multikuralisme Indonesia. Multikulturalisme merupakan suatu paham atau situasi kondisi masyarakat yang tersusun dari banyak kebudayaan. Multikulturalisme sering merupakan perasaan nyaman yang dibentuk oleh pengetahuan. Pengetahuan itu dibangun oleh keterampilan yang mendukung proses komunikasi yang efektif, dengan setiap orang dari setiap kebudayaan. Semua itu dapat ditemui dalam setiap situasi yang melibatkan sekelompok orang yang berebda latar belakang kebudayaannya.

  SINERGI

  7 Utama SEKIRA

  pukul 15.00 , Rabu (24/12), pesawat air bus mi- lik Saudi Arabia, sedang memuat ratusan penumpang dari bandar udara internasional Kuala Namu.

  Pesawat ini akan mengantar je- maah umrah dari berbagai travel di Medan dan sekitarnya lang- sung menuju Madinah, dengan jarak tempuh sekira delapan jam.

  Maskapai penerbangan Saudi Arabia, Assaudia, sejak De- sember 2014 telah membuka rute langsung KNIA-Madinah, setelah sebelumnya maskapai itu membuka rute Jakarta-Madinah via Bandara Sukarno Hatta ke Madinah serta beberapa kota besar lainnya, seper- ti Surabaya. Hal itu mengindikasi- kan tingginya kuantitas penump- ang dari Indonesia menuju ke dua tanah haram Makkah dan Madinah.

  Data tidak resmi yang ber- hasil diperoleh menyebutkan, sete- lah terjadi kuota haji yang hingga kini, para pendaftar harus men- unggu 10 tahun ke depan, arus ke- berangkatan umrah meningkat ta- jam. Travel umrah dan haji paspor hijau tumbuh pesat, seperti juga peminat umrah yang kian membe- sar. Ada yang menyebut, per harin- ya sekira 600 ribu umat Islam In- donesia berangkat dengan berbagai travel menuju Makkah dan Madinah untuk umrah. Keberangkatan itu berlangsung sepanjang tahun, tak meperhitungkan bulan dan waktu.

  Jika dua tahun sebelumnya, ujar Muhammad Yazid, pemandu dari travel PT Siar Haramain In- ternasional, Medan, kepada Sin- ergi, saat-saat usai bulan haji Mak- kah dan Madinah akan sepi, tapi kini tidak lagi. Justru menjelang akhir tahun Masehi itu, jutaan je- maah haji dari berbagai penjuru dunia malah berharap bisa berada di dua tanah haram itu. Termasuk umat Islam negeri ini. Hebatnya, jumlah jemaah umrah terbesar sepanjang tahun, berasal dari neg- eri di lintasan khatulistiwa itu.

  Umrah, Tahun Baru Dan Penunjuk Bahasa Indonesia Di Tanah Haram MODERNISASI terhadap Masjidil Haram dan Makkah terus berlanjut, terlihat alat-alat berat yang terus bekerja di saat jemaah melaksanakan umrah. Sinergi/Khalik SINERGI

  Tapi tahukah kita, ternyata modernisasi fasilitas haji di dua tanah haram Makkah dan Ma- dinah itu, kian tidak ramah ter- hadap orang Indonesia. Upaya memperbaiki fasilitas publik yang dilakukan secara besar-be- saran oleh Kerajaan Arab Saudi, hampir-hampir tidak menyentuh kepentingan umat Islam Indone- sia sebagai jemaah umrah yang terbesar dan menghasilkan de- visa terbesar bagi kerajaan itu.

  Bayangkan saja, ada pulu- han hotel Internasional yang ber- operasi di sekeliling Masjid Na- bawi Madinah dan Masjidil Haram Makkah, dengan ribuan kamar yang dipersiapkan untuk jemaah umrah dan haji. Hotel Internasion- al sekelas Hilton, Marriot, Mov- enpick serta berbagai hotel kelas Internasional lainnya, disamping hotel-hotel pengusaha Arabia sendiri, seperti Al Rayyan, per- sis berada di tepian kedua masjid suci itu. Bagi jemaah yang mampu membayar sewa mahal kamar ho- tel berkelas itu, dipastikan mereka akan mudah menjalankan umrah dan haji, karena berbagai faktor. Misalnya kedekatan antara hotel di- maksud dengan kedua masjid, pal- ing jauh sekra 50-100 meter saja.

  Belum lagi berbagai fasili- tas publik lainnya, mulai dari jalan, kamar mandi hingga rumah ma- kan, pasar belanja maupun fasilitas lainnya, yang semuanya terlihat serba modern dan mewah. Namun, kemewahan dan modernitas fasili- tas hotel-hotel itu bagi kebanyakan jemaah Indonesia menimbulkan berbagai masalah, bahkan beru- jung keluhan saat menggunaan fasilitas publik itu. “Masalahnya dalam menggunakan faslitas ini, umumnya tak ada petunjuk dalam bahasa Indonesia,” ujar Taufik, seorang pejabat di Pemkab Asa- han yang ikut rombongan umrah PT Siar Haramain Internasional.

  Akibat minimnya peng- gunaan bahasa Indonesia pada fasilitas-fasilitas publik di dua tanah haram itu, banyak jemaah asal Indonesia yang harus meng- gunakannya secara meraba dan serampangan. Timbullah berbagai pengalaman menggelikan dan lucu dari masing-masing jemaah. Mis- alnya, dalam penggunaan ruang kamar mandi di dalam kamar hotel.

  Syofian Ramlan, warga Tanjung Morawa yang baru per- tama kali ikut umrah, mengaku susah menggunakan kran air di hotel Movenpick, Makkah Al Mu- karramah, karena tidak adanya tanda mana air panas dan mana dingin. “Semestinya ada kode soal air panas dan dingin. Saya takut menggunakannya,” ujar pria yang telah punya beberapa cucu itu.

  Beberapa jemaah umrah lain mengaku kesulitan menggunakan fasilitas modern berbagai hotel In- ternasional itu, karena tidak meng- gunakan bahasa Indonesia sebagai petunjuk. Termasuk dalam masalah ini, minimnya penggunaan ba- hasa Indonesia di ruang publik di dua tanah haram itu.

  Umumnya, pengumuman terhadap fasilitas publik meng- gunakan bahasa Arab dan Inggris. Dalam soal makanan minuman, je- maah umrah Indonesia juga men- galami kesulitan menyesuaikan selera dengan yang disediakan hotel-hotel Internasional itu. Di seluruh hotel Internasional, mis- alnya sulit mencari nasi dan lauk pauk yang sesuai dengan selera Indonesia. Hidangan internasion- al yang ada, umumnya menye- diakan makanan ala Eropah atau Arabia. Akibatnya, selama masa umrah banyak jemaah yang ma- kan ‘terpaksa’ dengan jenis ma- kanan tak sesuai lidah. Bahkan, tak jarang jemaah mengalami masalah pencernaan karena asu- pan makanan yang tak biasanya. Lain lagi soal keramahan dan sifat royal jemaah umrah Indonesia yang seringkali dimanfaatkan secara salah oleh masyarakat Arab mau- pun migran lainnya di sana.

  Banyaknya jemaah umrah yang tertipu saat belanja di berba- gai pasar Madinah dan Makkah, jadi cerita yang sering kita dengar. Itu sebabnya diharapkan jika hen- dak berbelanja harus lebih dulu memasang sikap hati-hati terhada penipuan dan. Waspada sendiri hampir mengalami penipuan saat berbelanja di kawasan Balad di Jed- dah, namun karena kejelian dan si- kap hati-hati, hal itu bisa dihindari.

  Jika dirunut ke bela- kang, sebenarnya masalah ini tidak terjadi pada satu dekade sebelumnya, ketika Madinah dan Makkah belum mengalami proses modernisasi seperti saat ini. “Kalau dulu di Makkah ini enak, mau belanja murah tem- patnya ada, kalau sekarang para mukimin (orang yang menetap) saja payah mencari tempat belanja murah,” ujar Muchtar pemandu ibadah di Makkah dan Madinah.

  Dikatakan, sebelum adan- ya pembangunan besar-besaran di Makkah, ada komplek Pasar Seng (semacam pasar tradisional) yang menjual berbagai barang dengan harga murah. Jemaah asal Indone- sia, menjadikan Pasar Seng sebagai tempat untuk membeli oleh-oleh yang akan dibawa ke tanah air den- gan harga yang bisa dijangkau. Na- mun, saat ini pasar murah itu sudah hilang dan tak ada penggantinya. Pasar Makkah al Mukarramah telah menjadi pasar modern yang hanya melayani jemaah berkantong tebal. Toko-toko penjual berbagai barang kebutuhan umumnya berada di lantai dasar hotel-hotel

  Internasional itu, dengan harga-harga selangit.

  “Makkah sekarang kian materalistis,” ujar rekan sesama peserta umrah. Hal lain, mulai hilangnya rasa tenang dalam beribadah di Makkah, karena suasana yang tercipta, berupa kedekatan antara pasar jual beli dengan

  Masjidil Haram. Bagi mereka yang ingin beribadah dengan tenang dan tidak terganggu apapun, harus berjihad menghadapi godaan barang-barang duniawiyah.

  Utama

  SINERGI

  • **.Abdul Khalik.

  9 Bagaimana tidak, ketika tu-

  run dari penginapan menuju Masji- dil Haram, maka mata setiap orang akan disuguhi berbagai barang dagangan, begitu pula ketika akan kembali ke penginapan. “Soal ini memang berbeda jika dibanding 10 tahun lalu. Dulu ibadah kita tenang tak diganggu apapun,” ujar Taufan Gama Simatupang, bupati Asahan yang tergabung dalam rombongan umrah kami.

  Godaan barang-barang mewah yang terpampang di eta- lase komplek pertokoan, memang tak tanggung-tanggung, karena banyak orang justru kehilangan control dengan membalik keadaan dari semula berniat untuk ibadah secara khusus, tapi malah terjebak ke dalam suasana berbelanja ba- rang. Maka tidak mengherankan, jika belakangan banyak jemaah umrah dan haji, ketika kembali ke tanah air, membawa barang-ba- rang belanjaan hingga melimpah. Seperti dikisahkan Muhammad Yazid, dia pernah harus memba- yar hingga 2000 rial hanya untuk membayar kelebihan barang je- maah yang harus diangkut pesawat pulang ke tanah air. Kelebihan barang itu terjadi hampir setiap kepulangan jemaah umrah dan haji dengan jumlah denda yang vari- atif, aku Yazid. Pihak maskapai penerbangan sendiri hanya me- nanggung berat barang hingga 30 kg. Selebihnya harus ditanggung bayar oleh penumpang. Dari ce- rita itu, mengindikasikan adanya perilaku yang bergeser, di mana umrah dan haji telah ditulari oleh budaya shopping yang gila-gilaam.

  Begitupun, suasana tenang dalam beribadah, diakui sejumlah jemaah umrah, masih bisa diper- oleh di Madinah. Masjid Nabawi, memberikan waktu longgar bagi jemaah untuk beribadah, misalnya pengaturan waktu antara adzan den- gan sholat. Masjid Nabawi mem- berikan tenggang waktu sekira satu jam antara adzan dengan sholat. Bahkan, pada sholat Shubuh ada dua kali adzan yang membuat je- maah dari tempat paling jauh seka- lipun bisa datang ke masjid untuk sholat berjamaah. Sedangkan di Makkah hal itu tidak diperoleh lagi. Madinah juga masih memberikan ruang kepada jemaah berkantong tipis untuk berbelanja oleh-oleh. Misalnya, ada pasar kaget di luar pagar Masjid Nabawi yang men- jual berbagai barang dengan har- ga miring. Pada pasar ini, jemaah yang usai beribadah bisa nyantai memperhatikan aktifitas pedagang, sehingga kedekatan bisa dijalin dengan mereka. Pedagang pasar kaget Madinah juga cukup ramah dan mau bertegur sapa dengan je- maah, sehingga jemaah at home dengan kondisi yang ada. Sedan- gkan di Makkah, hal-hal semacam itu tidak terjadi, karena modernisa- si tanah suci itu, mulai mengarah- kan orang menjadi individualistik.

  Culture shock atau keterke- jutan budaya. Inilah agaknya yang tengah dialami oleh Makkah dan Madinah di mata jemaah umrah dan haji asal Indonesia. Dua tanah har- am itu, dirasakan kian tidak ramah dengan orang Indonesia yang kini banyak warganya masih dalam ta- hap budaya transisi dari era trad- sional menuju era modernisme. Di mana banyak orang Indonesia yang berangkat umrah dan haji itu, ada- lah dari kalangan berusia di atas 40 tahun, sehingga modernisasi Mak- kah dan Madinah membuat mereka merasa terasing di sana. Hal yang terpenting agaknya mereka harap- kan, adalah petunjuk dalam bahasa Indonesia pada fasilitas publik di dua tanah haram itu, agar mereka bisa menggunakan fasilitas mod- ern itu dengan maksimal. Hal de- mikian harus diakui merupakan urusan Pemerintah Indonesia.

  JUTAAN jemaah haji di penjuru dunia terus memasuki Makkah untuk umrah di Masjidil Haram, mereka membanjiri Makkah menjelang tahun baru Masehi. Sinergi/Khalik Utama SINERGI Taman Kurma, Orang Gila dan Lokasi Santai Di Kota Nabi Namun

  , faktanya berka- ta lain. Kedua kota itu tetap saja penuh sesak oleh ratusan ribu pe- ziarah dari berbagai negeri. Secara kasat mata saja, dari informasi tak resmi setiap harinya sekira 600 ribu umat Islam Indonesia men- jejakkan kakinya di kedua kota itu. Belum lagi dari berbagai ne- gara muslim semisal Malaysia, Pakistan, Turki dan belasan negara lainnya. Saat berada di Masjid Na- bawi dan bertemu dengan sejum- lah orang Indonesia, mereka men- gaku dari berbagai pelosok negeri, mulai dari Aceh hingga ke Maluku. Setiap hari Masjid Nabawi dipada- ti jemaah yang jadi makmun sholat lima waktu. Sekira setengah areal masjid terbesar kedua itu sesu- dah Masjidil Haram, terisi penuh.

  Di Masjid Quba’ yang jadi tempat berziarah jemaah umroh, Kamis (18/12), kondisinya juga demikian. Untuk buang air kecil saja tak bisa, karena jemaah penuh sesak. Areal parkir di Jabal Uhud tempat rombongan perjalanan um- roh dari berbagai negara, juga terli- hat padat rapat oleh kenderaan bus. Diperkirakan kondisi Makkah Al Mukraamah juga tak akan jauh ber- beda dengan yang ada di Madinah.

  “Memang sekarang tak bisa lagi berharap Makkah dan Madinah sunyi. Kalau dua ta- hun lalu memang, tapi sekarang, sepanjang tahun tetap saja ramai,” ujar M. Yazid, kepala rombongan kami dari Siar Haramain, saat berbincang soal kondisi itu. Menu- rut Yazid, kondisi itu dipicu oleh pandangan selama ini, bahwa pas- ca musim haji Makkah dan Ma- dinah akan sunyi, sehingga enak untuk beribadah. Entah bagaimana asumsi itu merebak, sehingga ban- yak orang yang mendaftar untuk berangkat di akhir tahun. Kelom- pok-kelompok itulah kemudian yang menyatu saat ini, sehing- ga kondisinya tetap saja ramai.

  Pasar di sekitar Masjid Na- bawi juga penuh sesak oleh peda- gang dan pembeli. Suara-suara pedagang pinggir jalan menghiasi halaman luar masjid tempat di mana jasad Rasulullah Saw disemayam- kan. “Tapi tak terdengar lagi suara khamsah (lima) lira, sekarang gan- ti jadi 10 lira,” ujar Pak Prabudi Said pemred salah satu media be- sar di Medan yang turut bersama rombongan, saat kami menikmati suasana pasar kaget ala Madinah itu. Setahun lalu, suara padagang penjual jilbab memang menarik perhatian kami, sehingga menjadi arena hiburan melepas kepena- tan usai beribadah. Di tepi pasar itulah, sejumlah wartawan Was- pada kala itu, asik menghabiskan waktu menunggu panggian adzan.

  PERGI umroh di akhir tahun atau setidaknya sehabis musim haji, diharapkan akan berlangsung tenang, karena kondisi kedua tanah haram, Makkah Al Mukrramah

dan Madinatul Munawwarah akan sunyi, karena puncak ibadah, yakni haji sudah terlewati.

Begitulah pikiran kebanyakan para peziarah selama ini. Begitu pula yang kami dengar. Atas dasar itu pula sekira 30 jemaah umroh dari berbagai daerah Sumut berangkat di akhir tahun bersama PT. Siar Haramain Internasional.

  PEDAGANG asogan Madinah yang tetap bisa hidup berharap dari kunjungan jemaah umroh yang berlangsung sepanjang tahun. Sinergi/Khalik Utama

  SINERGI

  • ** Abdul Khalik

  11 Kini di perjalan umroh ked-

  ua bersama, ada pengalaman me- narik ketika Yazid mengajak kami untuk mengunjungi ‘Pasar Kurma’ sebuah pasar makanan dan minu- man yang banyak dikunjungi orang Indonesia. Pasar itu, berada di se- buah areal yang tidak jauh dari ja- lan menuju gerbang utama Masjid Nabawi. Sebelum menuju ke sana, kami menyempatkan menikmati pahitnya Tukish Coffee, seharga 10 rial. Dengan kopi di tangan kami menuju lokasi Taman Kurma itu.

  Taman Kurma, tidak ter- lalu luas, hanya terdiri atas sejum- lah pondok untuk pengunjung jika ingin bersantai dan menghabis- kan makanan dan minuman yang di beli di komplek itu. Tapi, bagi banyak orang Indonesia, taman itu jadi istimewa, karena di sana dijual berbagai makanan khas Indonesia. Mulai dari nasi goreng, mie rebus, misop dan bakso atau sejumlah pan- ganan lain yang akrab di lidah kita. Harganya juga tidak terlalu mahal, karena memang kelas pedagang makanan di komplek Taman Kur- ma, bak kelas pedagang di warung kecil. Tapi selain makanan Indo- nesia, bagi pengunjung yang ingin menikmati berbagai makanan dari negeri lain, juga tersedia di lokasi ini, misalnya berbagai makanan khas India, Mesir maupun dari Pakistan serta China. Ice Cream Turki yang terkenal juga terlihat disuguhkan kepada pengunjung.

  Tapi di tempat itu pula, penulis tidak mengira ternyata ada patologi sosial kota yang tak tertangani. Sesosok orang gila dengan pakaian kumal serta ram- but gondrong yang semrawut ternyata terlihat berkeliaran be- bas di kota Nabi itu. Meski tidak menganggu pengunjung Taman Kurma, tapi penulis berfikir, bagaimana pemerintah Saudi Ara- bia yang begitu kaya masih me- nyisakan orang kurang waras be- bas berkeliaran di kota suci itu.

  Jika Taman Kurma, ada- lah tempat penjualan makanan minuman bagi kebanyakan. Maka dapat dipastikan Madinah adalah kota yang ramah terhadap peda- gang mikro dan kecil. Seputaran Masjid Nabawi, merupakan bukti b a g a i m a n a peda- gang asongan bebas m e n j u a l barangnya kepada jemaah mas- jid. Namun, aktifitas pedagan asongan pun tidaklah bebas, karena setiap saat polisi sela- lu mengusir mereka. P e d a g a n g asongan ini menjual segala hal yang dijual pula oleh toko-toko di ho- tel sekitar Masjid Na- bawi, tapi tentu saja dengan harga miring. Di antara sekian banyak pedagang m i k r o yang berak- tifitas, penulis tertarik dengan pedagang Alquran di pintu mas- uk Masjid Nabawi. B a g a i m a n a tidak, dengan penuh keyaki- nan mereka menawar- kan Alquran dengan cara simpatik, yakni minta agar kitab suci itu diwakafkan ke masjid. Tapi, ketika ditanya berapa harga satu eksemplar Alquran mereka men- jawab 50 rial. Hitung saja berapa harganya, jika kurs 1 rial sama dengan Rp3.700. Tentu harga yang cukup mahal, jika diband- ing dengan harga Alquran di sini.

  Madinah Al Munawwarah sejak lama dipandang sebagai kota Nabi. Cap yang melekat itu, me- mang dijaga secara baik oleh pen- dudukan setempat. Banyak orang Indonesia yang mengakui Ma- dinah jauh lebih ramah dari pen- duduk Makkah. Agaknya, karena seringkali orang-orang Madinah ramah terhadap pendatang yang ingin beribadah dan berziarah ke sana, misalnya dengan manyapa atau paling tidak melalui senyum yang sering mereka lakukan ke- pada orang asing . “Soal ker- amahan mungkin Madinah lebih ramah dari Makkah,” ujar seorang jemaah di Masjid Nabawi, saat menunggu waktu Zhuhur masuk.

  PEDAGANG asogan Madinah yang tetap bisa hidup berharap dari kunjungan jemaah umroh yang berlangsung sepanjang tahun. Sinergi/Khalik

  Utama SINERGI Kurma Ajwa, Buah Ajaib Yang Pernah Didoakan Rasul

  KURMA

  Ajwah. Begitu Rasulullah Saw memberi nama buah khas padang pasir itu, ketika beliau diminta para sahabatnya untuk mena- nam salah satu jenis pohon kurma. Bahkan, buah kurma itu semakin istimewa, karena Rasul sampai berkomentar (hadis) terkait dengan buah itu. Sabda Rasulullah Saw; “Barangsiapa yang memakan tu- juh butir kurma ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu dia tidak akan terkena racun maupun sihir.: (H.R. Bukhari No.5769 dan H.R. Muslim No.2047).

  Dalam Asbab al Wurud (sebab-sebab turun- nya hadis) diceritakan bahwa penamaan kurma itu oleh Rasulullah berdasarkan nama anak seorang sahabat Salman Al Farisi bernama Ajwah. Ajwah, adalah serorang Nasrani yang masuk Islam. Ke- mudian, Ajwah menginfakkan kebun terbaiktnya untuk perjuangan Islam. Atas jasanya menafkah- kan kebun itu, Rasulullah kemudian mengabadikan nama Ajwah melalui buah kurma yang ditanamnya.

  Beberapa ulama juga memberikan komen- tar terhadap keberadaan kurma ajwah itu. Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullaah menukil- kan perkataan Imam Al-Khathabi tentang keistime- waan kurma Ajwah : “Kurma Ajwah bermanfaat untuk mencegah racun dan sihir dikarenakan do’a keberkahan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap kurma Madinah bukan karena dzat kurma itu sendiri.” Sedangkan Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah dalam kitabnya ‘Ath-Thibb An-Nabawi’; “Al-Maf’uud adalah sakit yang me- nyerang bagian liver (hati)”. Dan kurma memiliki khasiat yang menakjubkan untuk menyembuhkan penyakit ini (dengan izin Allah), terutama sekali kurma dari Madinah, khususnya jenis Ajwah. (Pem- batasan pada) jumlah tujuh itu juga mengandung khasiat yang hanya diketahui rahasianya oleh Allah.

  Dari sejumlah informasi, kurma ajwah ini juga memiliki proses tumbuh dan berbuah yang me- narik. Dari satu sumber disebutkan, pohon kurma ajwah akan berbunga disaat Madinah dilanda iklim dingin paling ekstrim, namun singkat yakni sekira dua jam saja. Di mana ketika iklim itu datang, tak ada seorang pun warga Madinah yang berani ke- luar. Bupati Asahan H. Taufan Gama Simatupang, dalam suatu perbincangan, mengaku pernah men- galami kejadian itu, yang berakibat kakinya pec- ah-pecah akibat sengatan dingin dimaksud. “Saat itulah pohon kurma ajwah berbuah,” terang Taufan.

  PENJUAL kurma Ajwah saat melayani pembeli jemaah um- rah asal Indonesia dengan ramah. Sinergi/Khalik Utama

  SINERGI

  • **..Abdul Khalik

  13 Lalu, ada pula masa di mana Madinah men-

  galami cuaca panas ekstrim, sehingga tak seorang pun yang berani keluar. “Muka kita ini seperti terba- kar dan pandangan kita kabur, tapi saat itulah kurma ajwah masak dan bisa dipanen,” terang Taufan Gama lagi yang sejak 1995 mondar mandir menjalani umrah dan haji.Menurut kabar, dingin dan panasnya cuaca Madinah ada hubungannya dengan sumbu di kutub yang dingin dan gurun yang panas di muka bumi, di mana masing-masing cuaca itu bertemu di Madinah.

  Kurma itu, hingga kini menjadi ikon kota Madinah sejak di masa Rasul. Tak seorang pun je- maah yang datang ke Madinah mengabaikan buah satu ini, meski tak mampu membelinya karena har- ganya selangit, tapi paling tidak mereka bebas mencicipinya, ketika berada di lokasi penjualan aslinya. Kurma Ajwah memang lain jika diband- ing kurma biasa. Bagi mereka yang sering merasa- kan buah kurma, di lidah kurma Ajwah terasa amat manis dan tekstur dagingnya lembut dengan sedikit serat. Warnanya juga terlihat hitam pekat, sedang- kan bijinya lebih kecil serta kulit luarnya lembut.

  Kunjungan ke sentra penjualan kur- ma ajwah, merupakan salah satu program kunjun- gan jemaah umroh di Madinah disamping beberapa lokasi lainnya, sebelum melaksanakan ibadah umrah di Makkah Al Mukarramah. Jemaah diajak meli- hat Jabal Uhud, tempat di mana 70 syuhada syahid dalam Perang Uhud, termasuk paman Rasulullah Saw Hamzah bin Abdul Muthalib. Kunjungan lain, yakni Masjid Quba’ yakni masjid pertama yang dibangun Rasul, selain melihat Masjid Qiblatain, sebagai tempat terjadinya peralihan kiblat dari Mas- jidil Aqsa ke Masjidil Haram. Begitu pula jemaah berkesempatan melihat komplek pemakaman Baqi.

  Di Makkah al Mukarramah, usai melaksana- kan thawaf dan sa’i sebagai rukun dalam pelak- sanaan umrah, perjalanan menziarahi sejumlah lokasi bersejarah, juga dilaksanakan. Misalnya, mengunjungi Padang Arafah dan Jabal Rahmah, melihat tempat wukuf yakni Mina. Selanjutnya menuju masjid Jakronah untuk miqat bagi je- maah yang ingin mengulang pelaksanaan umrah.

  Di antara seluruh lokasi berziarah ke ber- bagai tempat itu, ada pemandangan yang menarik, bagaimana pasar tempat berdagang tumbuh di seki- tar lokasi berziarah itu. Tak berbeda dengan di sini, para pedagang asongan dan mikro memanfaatkan suasana keramaian itu dengan sangat antusias. Dari berbagai lokasi berziarah itulah, jemaah bisa membeli barang oleh-oleh untuk dibawa pulang dengan harga miring. Mereka tidak pernah berharap bisa belanja di Makkah, karena kota suci itu kian materialistis. Di kawasan Jakronah, Sinergi sempat ditawari menikmati makanan asli Arab, berupa kari kamb- ing dan roti gandum dibakar. Bupati Asahan H, Ta- ufan Gama Simatupang mentraktirnya bersama re- kan lain Sinur Sampang Manik, tapi lidah tak bisa kompromi, sajian makan siang terpaksa tertolak. Di lokasi itu pula, jemaah bisa menyaksikan tempat penjualan daging unta asli. Seluruh bagian hewan asli padang pasir itu terlihat bergantungan menung- gu pembeli. Meski tempat penjualan daging unta itu hanya ruko kecil, tapi lokasinya bersih, karena pros- es pemotongan unta dilakukan dengan mekanisasi.

  Terkait ziarah dalam rangka umrah itu, Sin- ergi sempat berdiskusi dengan bupati Asahan H. Taufan Gama Simatupang. Andai saja ziarah itu di- gunakan untuk menambah pengetahuan, semisal menungjungi museum Madinah dan Makkah, atau mengunjungi universitas terkenal di Makkah semi- sal Universita Ummul Qura’ mungkin akan lebih bernas bagi jemaah. Namun, ternyata ziarah itu sendiri sudah diatur sesuai dengan visa yang diaju- kan ke Kedubes Arab Saudi, sehingga jemaah tidak bisa sembarangan melakukan ziarah ke berbagai tempat. Agaknta, hal-hal seperti ini bisa dipikirkan oleh para penyelenggara umrah dan haji agar zia- rah itu bisa menambah wawasan jemaah yang ikut.

  Hari terakhir di Makkah, jemaah pun bergerak di Jeddah. Jemaah kami tetap mengikuti jalur lama, yakni dari KNIA menuju Kuala Lumpur dan terus ke Jeddah menggunakan pesawat air bus MAS (Ma- laysian Air Servis), begtiu juga ketika kembali pu- lang. Di Jeddah, ada hal yang disukai jemaah asal Indonesia, yaitu berbelanja di kawasan Balad. Ka- wasan ini merupakan sentra perdagangan yang umumnya melayani jemaah haji dan umrah asal Indonesia. Di kawasan ini, banyak jemaah meng- habiskan dana hingga jutaan rupiah. Seperti di tem- pat lain, pedagang welcome dengan rupiah, mereka bisa menerima dengan penyesuaian kurs ke rial.

  Jenis barang yang ditawarkan juga beragam, tergantung minat kita mau beli oleh-oleh apa yang dipesankan. Pasar Balad memang terkenal sebagai pasar murah, sampai-sampai merek toko di kawasan ini menggunakan kata ‘murah’ seperi toko ‘Sulthan Murah’ atau toko ‘Ali Murah.’ Memang ketika di- coba rata-rata harga barang untuk oleh-oleh pulang berkisar antara 5-10 rial, meski ada juga antara 20- 50 rial. Di atas pesawat air bus MAS yang men- gantar kami pulang, doa masih terlantunkan agar tahun-tahun mendatang Allah Swt kembali meman- ggil untuk berkunjung pada kedua tanah haram itu.

  Harus diakui, harga kurma itu cukup mahal. Ketika Sinergi dan jemaah umrah PT Siar Haramain Internasional berkunjung ke salah satu pusat penjualannya, pekan lalu, pedagang menawarkan harga 80 rial/kg. Jika harga 1 rial mencapai Rp3.700, maka bisa dihitung, harga per kilo kurma ajwah mencapai ratusan ribu rupiah. Pun demikian banyak jemaah yang membelinya. Namun, ada juga kurma Ajwah seharga 65 rial/kg meski buahnya agak kecil dibanding yang utama.

  Utama SINERGI

WALIKOTA TEBING TINGGI FOTO BERSAMA BINTANG MEDAN ROLLER SKATE SAAT BERKUNJUNG KE TEBING TINGGI

14 Lensa Pemko

  SINERGI

  15 Lensa Pemko SINERGI

  Lensa Pemko

YAYASAN BUDHA TZU CHI MEMBERIKAN BANTUAN BERAS KEPADA 2100 ORANG WARGA KURANG MAMPU DI KOTA TEBING TINGGI

  SINERGI

  17 KUNJUNGAN TP PKK KOTA TEBING TINGGI BERSAMA MURID PAUD KOTA TEBING TINGGI KE TAMAN HEWAN PEMATANG SIANTAR Lensa Pemko SINERGI

  Lensa Pemko

PERINGATAN HARI IBU KE 86 DAN HUT DHARMAWANITA KE VX TAHUN 2014

  SINERGI

  19 Lensa Pemko SINERGI

  Lensa Pemko

PERINGATAN HARI OLAH RAGA NASIONAL KE XXXI TAHUN 2014

  SINERGI

  • **.Tim Sinergi

  21 Pemko kita Gafatar Sumut - PMI dan Kelurahan Mekar Sentosa Gelar Donor Darah

  TINJAU “Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM didampingi Lurah Mekar Sentosa H. M. Hasbie Ashshiddiqi MM, Ketua Gafatar Sumut Dadang Darmawan Pasaribu dan Ketua Gafatar Kota Tebing Tinggi Sofian Indra meninjau kegiatan donor darah”.

  L

  embaga Swadaya Masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (LSM Gafatar) Sumut beker- jasama dengan Palang

  Merah Indonesia (PMI) dan Kelu- rahan Mekar Sentosa menggelar Bakti Sosial berupa Donor Darah dan Pengobatan Gratis Minggu (28/12) di halaman Kantor Kelu- rahan Mekar Sentosa Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi.

  Turut hadir dalam kesem- patan itu, Ketua Gafatar Sumut Dadang Darmawan Pasaribu M.Si, Walikota Tebing Tinggi Ir.

  H. Umar Zunaidi Hasibuan MM, Ketua Gafatar Kota Tebing Tinggi Sofian Indra dan Lurah Mekar Sentosa H M Hasbie Ashshiddiqi MM.

  Walikota Tebing Tinggi Ir.H. Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas peran serta LSM Gafatar yang memilih Kelurahan

  Mekar Sentosa menjadi lokasi kegiatan social tersebut. “Saya bersyukur saat ini sudah banyak kelompok-kelompok masyarakat yang peduli dan ambil bagian dalam kegiatan sosial semacam ini, salah satunya yang dilakukan oleh Gerakan Fajar Nusantara. Saya berharap Gafatar dapat men- jadi agent change dalam melaku- kan kegiatan sosial lainnya, juga mengapresiasi kepekaan Lurah Mekar Sentosa terhadap kegiatan amal seperti ini”, ujar Umar Zu- naidi Hasibuan.

  Menurut Umar Zunaidi, kegiatan positif seperti ini hen- daknya bisa menjadi contoh bagi lembaga-lembaga social kemasyarakatan lainnya untuk bersama-sama dengan pemerintah ikut ambil bagian dalam mengisi pembangunan khususnya dalam kepedulian sesama warga. “Kami berharap kepedulian social seperti ini dapat dicontoh oleh lembaga social kemasyarakatan lainnya”, harapnya.

  Ketua Gafatar Tebing Tinggi Sopian Indra menyatakan terima kasih atas dukungan Lurah Mekar Sentosa H. M. Hasbie Ash- shiddiqi, MM yang begitu respon terhadap kegiatan sosial yang dilaksanakan Gafatar selama ini.

  “Selama ini kami juga telah men- jalin kerjasama (MoU) dengan Bapak Lurah HM Hasbie tentang beberapa kegiatan sosial lainnnya, semoga kerjasama ini dapat terus ditingkatkan dan terjalin semakin baik”, harapnya.

  Terpantau dilapangan, kegiatan yang digelar sejak pagi hingga sore hari tersebut diikuti oleh sekitar 73 orang yang men- donorkan darahnya dan ratusan warga yang memeriksakan kes- ehatannya di Halaman Kantor Kelurahan Mekar Sentosa. SINERGI Sofyan Tan Dukung Pembangunan

  

Cyber School

APRESIASI “Walikota Tebing Tinggi Ir. Umar Zunaidi Hasibuan memberikan apresisasi dan cinderamata kepada anggota DPR RI dr Sofyan Tan saat mel-

akukan reses ke kota Tebing Tinggi”.

  A

  nggota DPR RI Komisi X dr So- fyan Tan melaku- kan reses ke Kota Tebing Tinggi.

  Kunjungan reses diterima langsung oleh Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Kepala Bap- peda Gul Bahkri Siregar SIP MSi, Kadis Pendidikan Drs. H. Par- damean Siregar, Kadis Porabudpar Azhar Efendi Lubis, SE dan Kadis Pendapatan Jefrry Sembiring di ruang Utama Kantor Walikota Ja- lan Sutomo Kota Tebing Tinggi.

  Umar Zunaidi Hasibuan memaparkan berbagai pemban- gunan yang telah dilaksanakan selama masa kepemimpinannya dan berbagai rencana program kedepan untuk membawa Kota Tebing Tinggi sebagai pusat per- tumbuhan ekonomi sekitarnya.

  Menurut Umar Zunaidi, berbagai pembangunan yang telah dilaksanakan diantaranya, dibidang pendidikan telah men- erapkan penerimaan siswa baru secara on line. “Kedepan dengan bantuan dan dukungan legislatif di pusat, Tebing Tinggi mem- butuhkan pembangunan cyber school (sekolah dunia maya) dan Balai Guru yang bertujuan untuk peningkatan kapasitas para guru melalui diklat sebagai upaya men- gupgrade kemampuan para guru yang minimal bisa dilaksanakan dua kali dalam setahun,” jelasnya.

  Menurut Umar, dari dana alokasi khusus (DAK), diharapkan Pemerintah Pusat dapat membantu pengadaan alat-alat multimedia. Disamping itu, Umar berharap perlu dukungan untuk mensinergi- kan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan dibidang otomotif dan informatika sehing- ga lulusan SMK dapat dijadikan sebagai tenaga kerja siap pakai.

  Untuk bidang kesehatan, RSU Dr Kumpulan Pane sebagai pusat rujukan skala regional yang meliputi pelayanan kesehatan un- tuk wilayah Kabupaten Asahan, Ba- tubara, Serdang Bedagai dan Kota Tanjung Balai, diharapkan men- dapat bantuan melalui Pemerintah Pusat untuk pengadaan CT Scan.

  Pada kesempatan terse- but, Kepala Bappeda Kota Tebing Tinggi Gul Bakhri Siregar SIP MSi turut menyampaikan bahwa Kota Tebing Tinggi telah masuk dalam RPJMN Tahun 2015-2019, Nawacita untuk dikembangkan sebagai Kota Layak Huni seba- gai penyangga (buffer) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Pelabu- han Kuala Tanjung dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MP3EI Sei Mangke. “Kebijakan Pemer- intah Pusat tersebut bertujuan un- tuk mendorong keterkaitan kota dan desa di wilayah sekitarnya dan sebagai penyangga urban- isasi dari desa ke kota,” cetusnya.

  Gul Bakhri menjelaskan, bahwa strategi yang akan dilaksan- akan yakni dengan menyediakan sarana prasarana dasar perkotaan, meningkatkan pelayanan keseha- tan, pendidikan dan sosial budaya, mengembangkan sarana permuki- man yang layak dan terjangkau, menyediakan dan meningkatkan sarana prasarana ekonomi ter- masuk perbaikan pasar tradisional, koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). “Pencapaian strategi dimaksud akan mendapat bantuan teknis dari Pemerintah Pusat yang bertujuan untuk pen- ingkatan kapasitas tata kelola pem- bangunan perkotaan,” tambahnya.

  Sofyan Tan pada kesem- patan resesnya memberikan apre- siasi terhadap berbagai program yang telah dilaksanakan selama kepemimpinan Walikota Tebing Tinggi. “Saya sependapat den- gan apa yang disampaikan Pak Umar Zunaidi dan untuk rencana pembangunan sekolah dengan sistem cyber school, saya kira itu sangat baik untuk pengemban- gan pendidikan berbasis infor- matika bagi warga Kota Tebing Tinggi dan wilayah sekitarnya,” tukas Sofyan Tan. **A.Khalik.

  Pemko kita

  SINERGI

  • **Dian.

  23 Peringatan Hari Ibu di Tebing Tinggi Sederhana

  

POTONG TUMPENG “Peringatan Hari Ibu di Kota Tebing Tinggi ditandai dengan

pemotongan nasi tumpeng oleh Ketua TP PKK Kota Tebing Tinggi Hj. Sri Kurnia Ningsih kepada Walikota Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan”.

  P

  eringatan Hari Ibu ke

  86 Tahun 2014 yang digelar Tim Pengger- ak PKK Kota Tebing Tinggi, Selasa (23/12) di gedung Balai Pertemuan Kar- tini Jalan Imam Bonjol kota se- tempat dilakukan secara sederha- na, ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Ketua TP PKK Kota Tebing Tinggi Hj. Sri Kurnia Ningsih diberikan kepada Waliko- ta Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan.

  Walikota Tebing Tinggi Ir.

  H. Umar Zunaidi Hasibuan. MM mengatakan, bahwa perempuan Indonesia masa kini adalah per- empuan yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan pria. Undang-Undang Dasar 1945 men- jamin bahwa setiap warga Negara Indonesia termasuk perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk berpartisipasi dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis.

  Menurut walikota, per- empuan memiliki hak asasi yang sama dan integral dengan hak asasi manusia, untuk itu perlu dipelihara kodrat, harkat dan martabatnya sebagai ibu bangsa yang berhasil membina keluarga yang harmonis dan sejahtera. Perjuangan perempuan agar be- bas dari segala bentuk tindak kekerasan diwujudkan dalam bentuk kesetaraan dan keadilan dalam segenap aspek kehidupan.

  “Peran kaum ibu mem- punyai posisi yang lebih dekat dengan keluarga dan telah meng- gunakan sebagain besar waktunya untuk keluarga, anak dan orang- tua. Oleh karena itu, kebutuhan spesifik perempuan akan lebih ter- dukung apabila perempuan mem- peroleh akses dan manfaat dapat berpartisifasi serta melakukan control disegenao aspek pemban- gunan nasional”, ujar walikota.

  Walikota berharap perin- gatan Hari Ibu ke 86 Tahun 2014 dapat memperkokoh semangat persatuan dan solidaritas selu- ruh kaum perempuan Indonesia mencapai cita-cita NKRI yang adil, demokratis, aman dan se- jahtera. “Harapan saya, peringa- tan hari ibu ini dapat mendorong terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki pada setiap aspek kehidupan, baik di dalam kelu- arga, masyarakat maupun bangsa dan Negara”, harap walikota.