BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMERINTAH (BUMN) DAN BANK SWASTA NASIONAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) - Perbanas Institutional Repository

  #0#( '$#.#"+ #&#$#1

  besar perkembangannya. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Peranan perbankan sangat penting dalam pembangunan nasional, selain itu perbankan juga mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu usaha (Lukman Dendawijaya, 2005 : 5).

  Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan, fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat yang bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah kesejahteraan rakyat banyak. Selain itu perbankan juga merupakan transmisi utama pelayanan kebijakan moneter.

  Berdasarkan kepemilikan bank, bank terbagi menjadi beberapa jenis yaitu bank milik Negara (BUMN), bank milik pemerintah daerah (BUMD), bank milik swasta nasional, bank milik asing, dan bank milik campuran. Bank pemerintah merupakan bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah. fundamental terhadap bank-bank persero sebagai dampak terjadinya krisis perbankan. Bank persero yang sebelumnya berjumlah tujuh bank diperkecil jumlahnya menjadi hanya empat bank. Kebijakan pemerintah terhadap bank persero dilakukan dengan mengabungkan ( ) Bank Bumi Daya, Bank Pembangunan Indonesia, dan Bank Dagang Negara ke dalam Bank Mandiri. Sementara Bank Tabunga Negara (BTN), Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia tetap terus beropersai seperti sebelumnya. Sedangkan bank umum swasta nasional adalah bank yang berbadan hukum Indonesia, yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia. Dilihat dari kelompok volume usahanya, hanya beberapa bank swasta nasional yang memiliki asset di atas Rp 100 triliun, sebagian besar memiliki asset di bawah jumlah tersebut. Sejalan perkembangan pasar modal dan munculnya paradigma baru dalam memperkuat struktur permodalan bank, saat ini bank-bank swasta nasional yang telah menginvestasi sebagian sahamnya melalui penawaran umum telah mencapai jumlah 24 bank. Meskipun bank umum swasta nasional secara kuantitatif relatif jauh lebih banyak dibandingkan dengan bank persero yang jumlahnya 4 bank, namun dilihat dari volume usaha bank secara nasional, bank persero memliki peran yang sangat signifikan (Dahlan Siamat : 2005).

  Usaha perbankan perlu menjaga kepercayaan masyarakat, karena bank telah memiliki kepercayaan masyarakat untuk mengelola atau menjalankan aktivitas keuangan mereka (Andriani : 2010). Pentingnya menjaga kepercayaan akuntan publik. Kinerja keuangan bank dapat diteliti dari laporan keuangan yang dipublikasi. Penilaian dan pengukuran kinerja terhadap sebuah badan usaha sangat penting bagi para manajer (manajemen), para investor atau calon investor, pemerintah, masyarakat bisnis maupun lembaga-lembaga lain yang terkait.

  Manajemen sangat memerlukan hasil pengukuran dan penilaian terhadap kinerja unit bisnisnya, untuk memastikan tingkat keberhasilan para manajer dan sekaligus sebagai evaluasi penyusunan perencanaan strategik maupun operasional pada masa selanjutnya. Dan para investor sangat berkepentingan atas hasil pengukuran dan penilaian kinerja suatu badan usaha.

  Pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dijelaskan bahwa Bank wajib melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip kehati-hatian dalam rangka menjaga atau meningkatkan tingkat kesehatan bank. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut : C (Permodalan), A

  8 (Kualitas Aktiva), M (Manajemen),

  E (Rentabilitas), L (Likuiditas), S / $ $ (Sensitivitas Terhadap Risiko Pasar).

  Aspek permodalan merupakan suatu faktor untuk mengukur tingkat kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan variabel (CAR) untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank dalam menunjang untuk mengukur sejauh mana efektifitas penggunaan asset dengan melihat tingkat aktivitas asset, maka rasio yang digunakan adalah (NPL) untuk mengukur kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah yang tersedia semakin besar dan kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin meningkat. Aspek rentabilitas merupakan suatu faktor untuk mengukur tingkat kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan dengan tujuan untuk mengukur tingkat usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas, maka dapat dilihat dengan menggunakan rasio (ROA) untuk menunjukan seberapa besar kemampuan bank dalam memperoleh laba atas sejumlah asset yang dimiliki oleh bank dan rasio (ROE) untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembeyaran deviden.

  Aspek likuiditas merupakan faktor terhadap kemampuan bank untuk memelihara dan memenuhi kebutuhan likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen risiko likuiditas. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, maka dapat dilihat dengan menggunakan rasio keuangan antara lain (LDR) yang menunjukan tingkat kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber. Dan untuk mengukur sensitivitas terhadap resiko pasar, dapat menggunakan variabel Posisi Devisa Netto (PDN) yang merupakan rasio yang digunakan agar bank selalu menjaga keseimbangan posisi antara sumber dana valas dan penggunaan dana valas.

  Penelitian yang sama telah dilakukan untuk menhetahui perbandingan kinerja keuangan Bank Pemerintah dan Bank Swasta Nasional, namun hasilnya tidak selalu konsisten. Sri Pujiyanti dan Susi Suhendra (2009) menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang dilihat dari aspek Asset, Management, Earning, dan Liquidity. Pada PT. Bank Bukopin, Tbk aspek tersebut lebih baik dibandingkan dengan PT. Bank Negara Indonesia (PERSERO), Tbk. Sedangkan Agustinus Purwoko dan Herry Sussanto (2008) menyatakan bahwa rata-rata Rasio Kecukupan Modal (RKM), Marjin Suku bunga Bersih (MSB), Pengembalian Ekuitas (PE), dan Pengembalian Asset (PA) yang dicapai oleh Bank Pemerintah tidak berbeda dari keempat rasio yang dicapai Bank Swasta Nasional. Dengan kata lain, kinerja keuangan Bank Pemerintah dan Bank Swasta Nasional yang dilihat dari keempat rasio tersebut memiliki kesamaan.

  Selain itu, pada korankaltim.co.id – Rabu, 20 Juli 2011 memberitakan bahwa Kinerja Bank Swasta Lebih Dominan. Berita tersebut berisi tentang Pergerakan perekonomian perbankan swasta lebih dominan jika dibandingkan dengan kinerja bank milik pemerintah, menyusul data yang diperoleh dalam laporan perbankan selama satu semester dalam tahun ini yang disusun oleh Kantor Bank Indonesia (KBI) Cabang Kota Balikpapan. Perkembangan tersebut cukup signifkan diakibatkan oleh maraknya bank swasta yang saat ini tercatat mencapai 30 bank yang beroperasi di tiga wilayah kerja tersebut. “Aset bank swasta tumbuh relatif lebih tinggi dibandingkan bank pemerintah, meskipun cenderung melambat namun penguasaan pangsa asset perbankan tersebut pada akhir semester I tahun sebanyak 51%”. Pihakya mengaku, dari segi kredit bank pemerintah tumbuh lebih stabil, hingga saat ini pangsa kredit perbankan mencapai 58 % sedangkan bank milik pemerintah hanya mencapai angka 42%. “Berbeda dengan perhimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara tahunan bank pemerintah tumbuh lebih tinggi dibanding melalui hasil pencapaian 59% pada semester sementara bank pemerintah berada pada posisi sementara bank swasta hanya mencapai 41%.” Pihaknya menambahkan, dari semua presentasi diatas rata-rata

  (LDR) dari bank swasta pada semester ini mencapai 135,5 %, nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja bank pemerintah yang hanya mencapai 69,8%.

  Kinerja bank pemerintah dan bank swasta nasional penting diteliti untuk mengetahui penyebab kemelut di dunia perbankan. Berdasarkan analisis rasio dapat dianalisis rasio kinerja bank pemerintah dan bank swasta nasional. Analisis kinerja keuangan tersebut dilakukan oleh suatu Bank untuk mengetahui keberhasilan bank dalam mengelola keuangan bank pada masa yang akan datang.

  Oleh karena pentingnya tingkat kinerja suatu bank, maka penulis tertarik untuk meneliti kinerja keuangan Bank Pemerintah yang akan dibandingkan dengan Bank Swasta Nasional yang dilihat dari rasio permodalan, rasio kualitas aktiva, rasio rentabilitas, rasio likuiditas, dan rasio sensitivitas terhadap risiko pasar.

  Berdasarkan penjelasan yang telah di uraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

  5 '(-/-&#" #&#$#1

  6 Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah

  adalah : Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara Bank Pemerintah (BUMN) dengan Bank Swasta Nasional yang terdaftar di BEI?

  • -,-#" '"'$%0%#"

  6 Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah tersebut,

  maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Mengetahui tingkat signifikan perbedaan kinerja keuangan antara Bank Pemerintah (BUMN) dengan Bank Swasta Nasional yang terdaftar di BEI.

  #"4##0 '"'$%0%#"

  6 Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi beberapa pihak

  antara lain :

Bagi Pemerintah 1

  Penelitian ini dapat dipakai sebagai hasil penilaian dan pengukuran kinerja perbankan sebagai dasar meningkatkan perekonomian Negara dan pembangunan nasional.

  Bagi Bank 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur terhadap nilai kerja unit bisnisnya untuk keberhasilan para manager dan sekaligus sebagai evaluasi penyusunan rencana strategik maupun operasional pada masa yang akan datang.

  Bagi Penulis 3. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang kinerja keuangan dunia perbankan yang ada di Indonesia.

  Bagi STIE Perbanas 4. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah dan melengkapi koleksi perpustakaan dan menjadi bahan referensi bagi semua mahasiswa/i yang akan mengambil judul yang sejenis nantinya.

  %&0'/#0%.# '"-$%&#" .(%;&% 6:

  Untuk mengetahui gambaran dari penelitian ini, maka sistematika penelitian ini adalah sebagai berikut :

  BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menguraikan tentang : latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menguraikan tentang : hasil penelitian terdahulu dijadikan acuan dalam menentukan tahap-tahap dalam penyusunan langkah-langkah penyesaiaan masalah, kerangka pemikiran skripsi, serta hipotesis penelitian.

  BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan tentang : rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi sampel dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.

  BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini berisi tentang : gambaran subjek penelitian yang digunakan sebagai sampel dan analisis data yang memuat analisis dari hasil penelitian.

  BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diambil berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK BUMN DAN BANK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA

5 12 44

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - PENGARUH KEBIJAKAN MODAL KERJA PADA PROFITABILITAS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH AKUISISI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN - ANALISIS PERBEDAAN INDIKATOR KINERJA KEUANGAN BANK DEVISA DAN NON DEVISA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN PERBANKAN DEVISA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2015 - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2002-2007 - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - PENGARUH CROA, LDR, DAN DER TERHADAP NILAI PERUSAHAAN BANK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMERINTAH (BUMN) DAN BANK SWASTA NASIONAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 1 28