PROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM NEGERI (BPP-DN)
PASCASARJANA DALAM NEGERI (BPP-DN)
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana 2012
PEDOMAN
PROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN
TAHUN 2013
DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2013
KATA PENGANTAR
Pendidikan Pascasarjana merupakan salah satu program pendidikan pada jenjang
pendidikan tinggi yang dirancang untuk menghasilkan sumberdaya manusia berkompetensi
tinggi, berkarakter, berkemampuan sebagai pemimpin, dan mampu mengakses berbagai
informasi terkini. Pendidikan pascasarjana diharapkan dapat berkontribusi secara
substansial dalam berbagai isu pendidikan tinggi: pemerataan, relevansi, kualitas,
pengembangan karakter, daya saing, dan internasionalisasi.Dosen merupakan sumberdaya perguruan tinggi yang sangat penting dalam upaya
meningkatkan efektivitas dan efesiensi penyelenggaraan pendidikan tinggi. Oleh karena itu
kualitas dosen senantiasa perlu ditingkatkan melalui pendidikan lanjutan, pelatihan, magang
dan lainnya. Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan
bahwa dosen program Diploma dan program Sarjana minimal memiliki kualifikasi akademik
magister dan dosen program magister memiliki kualifikasi akademik Doktor.Buku Pedoman Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
merupakan pengembangan dan penggabungan dari Pedoman Beasiswa Pendidikan
Pascasarjana (BPPS) dan Beasiswa Unggulan (BU). BPP-DN diberikan untuk dosen, calon
dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan PTN dan Ditjen Pendidikan Tinggi.
Mekanisme pendaftaran BPP-DN 2013 dilakukan secara daring (online), dan diharapkan
dapat meningkatkan efektifitas proses seleksi dan kualitas layanan proses seleksi calon
penerima Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) tahun 2013.Akhirnya kami mengharapkan agar semua pihak mengikuti pedoman BPP-DN ini.
Maret 2013 Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Supriadi Rustad
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii I. PENDAHULUAN .............................................................................................
1 II. PERKEMBANGAN PROGRAM BEASISWA ................................................
2 III. BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM NEGERI (BPP-DN) .. 4
3.1. Tujuan dan Sasaran ..............................................................................
4
3.2. Perkembangan Penerima Beasiswa Dalam Negeri ................................ 4
3.3. Persyaratan Calon Penerima BPP-DN ................................................... 5
3.4. Ketentuan Penyelenggaraan Program BPP-DN.....................................
6 A. Ketentuan Umum ............................................................................
6 B. Ketentuan bagi Program Pascasarjana Penyelenggara (PPs)
7 C. Ketentuan bagi Calon Penerima BPP-DN........................................
8
3.5. Mekanisme Penyelenggaraan BPP-DN..................................................
9 A. Program/Sekolah Pascasarjana Penyelenggara ............................
9 B. Pelamar BPP-DN ............... .............................................................
10
3.6. Komponen BPP-DN ...............................................................................
11
3.7. Jadwal Kegiatan BPP-DN ......................................................................
12 IV. PENUTUP ......................................................................................................
14 V. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
16 Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
I. PENDAHULUAN
Sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tinggi, perguruan tinggi
mempunyai peran dan fungsi strategis dalam mewujudkan amanat Undang Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), yakni
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.Dalam rangka mewujudkan peran dan fungsinya tersebut, dosen harus
memiliki kualifikasi akademik minimum dan Sertifikasi Pendidik Profesional sesuai
dengan jenjang kewenangan mengajarnya. Amanat tersebut secara jelas tertuang
dalam pasal 46 ayat 2 Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, yaitu bahwa dosen harus memiliki kualifikasi akademik minimum: (a) lulusan
program magister untuk program diploma atau program sarjana; dan (b) lulusan
program doktor untuk program pascasarjana.Sampai dengan tahun 2012, tenaga dosen tetap tercatat di Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi adalah sebanyak 153.330 orang. Dari jumlah tersebut
50% yang telah memiliki kualifikasi akademik setara magister (S2) dan 11%
bergelar doktor (S3) serta sisanya (34%) masih berpendidikan sarjana atau diploma.
Berdasarkan data di atas dan sesuai dengan target yang diamanahkan oleh
undang-undang, maka masih sangat diperlukan upaya untuk meningkatkan
kualifikasi akademik dosen minimal setara magister (S2) pada tahun 2015.Untuk itu, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi terus
berupaya untuk mendorong dan meningkatkan kuantitas dosen yang memiliki
kualifikasi akademik minimal magister melalui beragam pendekatan. Salah satu
diantaranya adalah dengan memberikan beasiswa kepada dosen tetap dan calon
dosen baik yang bekerja di perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi
swasta, yang memenuhi persyaratan untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat
pascasarjana di dalam negeri atau di mancanegara.Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
II. PERKEMBANGAN PROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN
PASCASARJANA DALAM NEGERI Sejak tahun 1976, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah memberikanbantuan beasiswa kepada dosen perguruan tinggi negeri yang mengikuti
pendidikan pascasarjana program doktor di dalam negeri. Pemberian bantuan
beasiswa tersebut dikelola oleh sebuah tim yang diberi nama Tim Manajemen
Program Doktor (TMPD). Hingga tahun 1996, nama TMPD identik dengan dan
terpateri sebagai program beasiswa peningkatan kemampuan dosen. Program
beasiswa tersebut diadakan untuk meningkatkan kinerja program beasiswa yang
telah diselenggarakan sebelumnya.Dalam perkembangannya, program beasiswa TMPD tersebut tidak saja
diberikan kepada dosen Perguruan Tinggi Negeri yang mengikuti program doktor
(S3), melainkan juga diberikan kepada dosen Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mengikuti program magister (S2). Oleh
karena itu, mulai tahun 1997 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengubah
nama program beasiswa (TMPD) tersebut menjadi program Beasiswa Pendidikan
Pascasarjana (BPPS). Perubahan tersebut secara resmi disahkan melalui Surat
Direktur Jenderal Pendidikan Nomor: 360/D2/1997, tanggal 29 Februari 1997.Dalam pelaksananaannya, program BPPS mempunyai cakupan yang lebih
luas, baik dalam jenjang pendidikan maupun penerima beasiswa. Jenjang
pendidikan yang diberi beasiswa adalah magister (S2) dan doktor (S3), sedangkan
penerima beasiswa diperluas dengan menyertakan dosen Perguruan Tinggi Swasta
dan Politeknik. Sejumlah persyaratan tambahan diberlakukan bagi dosen calon
penerima beasiswa dari ketiga kelompok perguruan tinggi tersebut.Dalam upaya mempercepat pencapaian target sebagaimana diamanatkan
pasal 46 ayat 2 Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
mulai tahun 2007 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengambil kebijakan
berupa pemberian kepercayaan kepada Program Pascasarjana (PPs) di lingkungan
Perguruan Tinggi Swasta untuk mengelola program BPPS. Program Pascasarjana
yang akan mendapat kepercayaan tersebut harus memenuhi sejumlah persyaratan.
Tiga diantaranya adalah harus memiliki ijin penyelenggaraan dari Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi yang masih berlaku, memenuhi kewajiban untuk
melaporkan hasil Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED), dan
memiliki peringkat akreditasi sekurang-kurangnya B dari Badan Akreditas Nasional
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
Pendidikan Tinggi (BAN-PT). Persyaratan selengkapnya disajikan pada buku
panduan tersendiri.Untuk memacu peningkatan kualitas dosen perguruan tinggi, pada tahun
2009 dilakukan perluasan terhadap alokasi BPPS. Pada tahun sebelumnya alokasi
BPPS hanya diberikan kepada Sekolah/Program Pascasarjana penyelenggara,
namun mulai tahun 2009, alokasi BPPS juga diberikan kepada perguruan tinggi
pemilik dosen (yang selanjutnya disebut Perguruan Tinggi Pengirim) baik Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Alokasi tersebut
disediakan hanya untuk Program Magister (S2). Pemberian alokasi tersebut
dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada perguruan tinggi dalam
merencanakan pengembangan keilmuan melalui peningkatan kualitas dosennya.Pada tahun 2010, alokasi Perguruan Tinggi Pengirim diperluas, tidak hanya
untuk Program Magister (S2), tapi juga diberikan kepada calon penerima yang
melanjutkan pendidikannya pada Program Doktor (S3). Bersamaan dengan
dibukanya kesempatan untuk melanjutkan ke Program Doktor dengan
menggunakan alokasi BPPS Perguruan Tinggi Pengirim, dibuka pula kesempatan
bagi Program Doktor pada Perguruan Tinggi Swasta sebagai Penyelenggara BPPS.
Berdasarkan kebijakan dan implementasi BPPS pada 2011, maka pada
tahun 2012 mengambil kebijakan dengan meniadakan pembagian kuota PT
Penyelenggara maupun kuota PT/Kopertis Pengirim. Hal ini dimaksudkan agar
lebih memudahkan pihak Ditjen Dikti dalam pendistribusian calon peserta dan
menghindari adanya komunikasi yang kurang kurang lancar (DIKTI-PT/Kopertis
pemikik dosen-pelamar BPPS) serta adanya salah persepsi dari PT/Kopertis pemilik
dosen yang akan melanjutkan studi jenjang pascasarjana. Selain itu bagi perguruan
tinggi pengirim tidak terikat dengan jumlah kuota yang telah ditetapkan Ditjen Dikti.
Walaupun dihilangkannya kuota PT/Kopertis pengirim, mekanisme dan pemberian
ijin tugas belajar tetap merupakan wewenang PT/Kopertis Pemilik Dosen dan harus
melakukan penetapan status bagi dosen yang diijinkan untuk tugas belajar.Persyaratan calon penerima BPPS yang mengharuskan berstatus dosen
tetap dengan jabatan fungsional minimal asisten ahli menyebabkan jumlah calon
terbatas. Pada tahun 2011, kesempatan penerima BPPS telah diperluas dengan
memberi kesempatan bagi dosen tetap yang belum memiliki jabatan fungsional
asisten ahli untuk memperoleh BPPS.Selain itu, sampai saat ini skema peningkatan sumber daya manusia masih
berupa pemberian beasiswa bagi dosen tetap Perguruan Tinggi baik Pemerintah
maupun Masyarakat. Di sisi lain belum ada satu pun skema program beasiswa
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
yang dapat dimanfaatkan oleh calon dosen maupun tenaga kependidikan di
lingkungan pendidikan tinggi. Menjawab kebutuhan tersebut Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi berinisiatif menyelenggarakan program Beasiswa Unggulan bagi
calon dosen dan tenaga kependidikan.III. BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA (BPP-DN)
3.1 TUJUAN DAN SASARAN
1. Memberi kesempatan kepada dosen, calon dosen, dan tenaga kependidikan perguruan tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;
2. Meningkatkan sumberdaya manusia perguruan tinggi Indonesia yang
berkualitas dan berkontribusi dalam peningkatan daya saing bangsa;
3. Meningkatkan peran dosen dan tenaga kependidikan dalam rangka peningkatan mutu kelembagaan dan lulusan perguruan tinggi yang mampu berkontribusi secara nyata dalam peningkatan daya saing bangsa.
3.2 PERKEMBANGAN PENERIMA BEASISWA DALAM NEGERI Sebagai gambaran bahwa Ditjen Dikti telah memberikan beasiswa kepada
dosen (BPPS), calon dosen dan tenaga kependidikan (Beasiswa Unggulan) untuk
program magister (S2) dan/atau doktor (S3) dalam dua tahun terakhir seperti
yang tertera dalam Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.Tabel 3.1 Jumlah Penerima BPPS Tahun 2011-2012Jumlah Tahun Total Magister (S2) Doktor (S3)
2011 3.107 2.442 5.549 2012 2.533 1.520 4.053
Total 5.640 3.962 9.602 Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
Tabel 3.2 Jumlah Penerima Beasiswa Unggulan Tahun 2011-2012Jumlah Tahun Total Magister (S2) Doktor (S3)
2011 956 43 999 2012 2.302 82 2.384
Total 3.258 125 3.383
3.3 PERSYARATAN CALON PENERIMA BEASISWA PASCASARJANA DALAM
NEGERI (BPP-DN)Persyaratan calon penerima BPP-DN dibedakan berdasarkan jenis beasiswanya
yaitu beasiswa untuk dosen, calon dosen dan tenaga pendidikan.3.3.1 PERSYARATAN CALON PENERIMA BPP UNTUK DOSEN
a) Dosen tetap pada perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun swasta di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang telah mempunyai NIDN;
b) Memenuhi persyaratan Tugas Belajar yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2009. Surat Keputusan Tugas Belajar (sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut) harus diperolehnya maksimal satu tahun sejak diterima sebagai mahasiswa. Segala konsekuensi yang diakibatkan oleh tidak diurusnya SK Tugas Belajar tersebut menjadi tanggung jawab dosen yang bersangkutan dan perguruan tinggi yang mengirimnya.
3.3.2 PERSYARATAN CALON PENERIMA BPP-DN UNTUK CALON DOSEN
Yang dimaksud dengan calon dosen di lingkungan Kemdikbud adalah:
1. Calon dosen yang akan mengabdi pada perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan masyarakat di bawah pembinaan Kemdikbud baik untuk yang sudah berfungsi sebagai PT pemerintah atau PT Masyarakat maupun yang akan dibuka oleh pemerintah berdasarkan prioritas;
2. Calon dosen pada perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan ketentuan sebagai berikut: Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
(a) Calon dosen harus mempunyai kontrak kerja dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Lampiran 1). (b) Tidak berstatus sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau pegawai negeri sipil (PNS).
3.3.3 PERSYARATAN CALON PENERIMA BPP-DN UNTUK TENAGA
KEPENDIDIKAN Yang dimaksud dengan tenaga kependidikan di lingkungan Kemdikbud adalah: a) Tenaga kependidikan yang berstatus sebagai pegawai tetap PTN dan PNS Ditjen Pendidikan Tinggi; b) Calon penerima BPP-DN diusulkan oleh Pimpinan Lembaga minimal eselon II di lingkungan Ditjen Pendidikan Tinggi atau pimpinan perguruan tinggi negeri.
3.3.4 PERSYARATAN CALON PENERIMA BPP-DN UNTUK WARGA NEGARA
ASING1. Dalam batas-batas tertentu dan memenuhi persyaratan, BPP-DN diberikan juga kepada pelamar warga negara asing yang tinggal di luar negeri;
2. Calon penerima BPP-DN bagi warga negara asing harus diusulkan oleh pimpinan perguruan tinggi tempat calon mengikuti studi;
3. Mekanisme seleksi dan pendaftaran diatur tersendiri.
3.4 KETENTUAN PENYELENGGARA PROGRAM BPP DALAM NEGERI
A. Ketentuan umum
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPP-DN) untuk dosen di Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) diberikan kepada program studi di PPs
Penyelenggara BPP-DN (Lampiran 2) yang menyelenggarakan program studi
Magister (S2) dan Doktor (S3), dan telah memperoleh akreditasi BAN-PT sekurang-
kurangnya peringkat B pada jalur akademik dari Badan Akreditasi Nasional
Pendidikan Tinggi untuk Perguruan Tinggi Swasta. Beasiswa Pendidikan
Pascasarjana (BPP-DN) untuk calon dosen dan tenaga kependidikan di Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) diberikan kepada PPs Penyelenggara
BPP-DN yang mendapat penugasan dari Dirjen Dikti (Lampiran 3).Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
B. Ketentuan bagi Program/Sekolah Pascasarjana Penyelenggara BPP-DN
1. Minimum 80% penerima beasiswa BPP-DN berasal dari staf atau lulusan
luar perguruan tinggi penyelenggara, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).2. Perguruan tinggi penyelenggara BPP-DN tidak diperkenankan memungut biaya lain kecuali biaya pendaftaran, seleksi, dan wisuda.
3. Dalam memilih pelamar BPP-DN, Direktur/Dekan Program/Sekolah
Pascasarjana (PPs) wajib mempertimbangkan empat hal berikut: (1) keterkaitan antara bidang ilmu program magister (S2) yang ditempuh dengan bidang ilmu program sarjana (S1) pelamar; (2) keterkaitan bidang ilmu program doktor (S3) yang ditempuh dengan bidang ilmu program sarjana (S1) dan magister (S2) pelamar;(3) distribusi berdasarkan asal daerah dan perguruan tinggi secara wajar;
(4) penugasan-penugasan khusus dari Dirjen Dikti kepada perguruan tinggi.
4. Daftar usulan di atas diseleksi oleh PPs Penyelenggara dan harus sudah
ditetapkan statusnya sebagai pelamar BPP-DN yang memenuhi syarat di PPs Penyelenggara sesuai prioritas melalui laman beasiswa.dikti.go.id/dn selambat- lambatnya pada tanggal 21 Juni.
5. Daftar nama mahasiswa yang diajukan (ditetapkan statusnya) oleh Pimpinan
PPs hanya bersifat usulan, sedangkan penentuan penerima BPP-DN ditetapkan oleh Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti.
6. Direktur/Dekan Program/Sekolah Pascasarjana (PPs) penyelenggara BPP-DN
tidak diperbolehkan untuk menjanjikan seseorang menjadi penerima BPP-DN atau memberikan informasi tentang penerima BPP-DN kepada pelamar BPP- DN sebelum Surat Keputusan Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti diterbitkan.
7. Dana BPP-DN untuk tahun pertama akan dibayarkan berdasarkan Kontrak
antara Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan masing-masing PPs Penyelenggara atau mengikuti ketentuan yang berlaku.
8. Demi kelancaran penyelenggaraan pendidikan, PPs Penyelenggara diharuskan
membuat surat perjanjian antara Penerima BPP-DN, Perguruan Tinggi tempat yang bersangkutan bekerja, dan PPs Penyelenggara (mewakili Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi). Contoh Perjanjian dapat dilihat pada Lampiran 4.
9. Apabila ada penerima BPP-DN yang mengundurkan diri atau lulus lebih cepat dari jangka waktu yang telah ditentukan (24 bulan untuk program magister/S2 Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013 dan 36 bulan untuk program doktor/S3), maka dana BPP-DN yang tidak terpakai dan/atau yang tersisa harus dikembalikan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) melalui mekanisme atau prosedur pengembalian yang berlaku.
10. PPs Penyelenggara mempunyai kewajiban untuk mengirim Surat
Pengembalian penerima BPP-DN yang telah menyelesaikan studinya ke Perguruan Tinggi tempat yang bersangkutan bekerja, dengan tembusan ke Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.C. Ketentuan bagi Calon Penerima BPP-DN
Permohonan untuk memperoleh BPP-DN Direktorat Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti harus mendapatkan persetujuan Pimpinan Perguruan Tinggi asal pelamar BPP-DN dan diajukan kepada Direktur Program Pascasarjana yang dituju. Bagi pelamar BPP-DN yang berasal dari PTN dan Kopertis, persetujuan dan usulan pelamar BPP-DN tersebut juga harus memperoleh surat penugasan/ijin dari pimpinan perguruan tinggi atau pihak Kopertis Wilayahnya (Contoh Surat Penugasan/Ijin dapat dilihat pada Lampiran 5 ).
1. Pelamar BPP-DN hanya diperbolehkan mengajukan usulan kepada satu perguruan tinggi (PT) penyelenggara BPP-DN.
2. Beasiswa tidak diberikan kepada pelamar yang pernah menerima BPPS, BU, atau Beasiswa Luar Negeri Dikti pada jenjang pendidikan pascasarjana yang sama.
3. Beasiswa tidak diberikan kepada mereka yang sedang menerima beasiswa (yang meliputi: biaya hidup, biaya pembelian buku, biaya penelitian, dan/atau biaya penyelenggaraan pendidikan) yang bersumber dari dana Pemerintah Republik Indonesia.
4. Batas usia penerima BPP-DN
a) Dosen adalah 45 tahun untuk S2 dan 50 tahun untuk S3 terhitung pada tanggal 1 September tahun berjalan; b) Calon dosen adalah 26 tahun untuk S2, dan 28 tahun untuk S3 terhitung pada tanggal 1 September tahun berjalan; c) Tenaga kependidikan adalah 40 tahun untuk S2, dan 42 tahun untuk S3 terhitung pada tanggal 1 September tahun berjalan;
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
5. Persyaratan IPK:
a) Dosen tidak disyaratkan IPK;
b) IPK S1 untuk calon dosen yang meneruskan program magister adalah 3.00 dan IPK S2 untuk dosen yang melanjutkan ke program doktor adalah 3.25;
c) Tenaga kependidikan yang meneruskan ke program magister adalah 2.75 dan IPK S2 untuk dosen dan tenaga kependidikan yang melanjutkan ke program doktor adalah 3.25;
6. Jangka waktu pemberian BPP-DN adalah maksimum 24 bulan untuk program magister (S2) dan 36 bulan untuk program doktor (S3).
7. Setelah menyelesaikan studi, penerima BPP-DN diwajibkan untuk kembali mengabdi ke perguruan tinggi tempat bekerja atau penempatan oleh Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti selama 1n+1 tahun (n adalah lama masa menerima BPP-DN dalam satuan tahun) sesuai Permendiknas Nomor 48 Tahun 2009.
8. Penerima BPP-DN diwajibkan untuk mengikuti seluruh ketentuan akademik yang berlaku di PPs Penyelenggara BPP-DN dan/atau Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2009 tentang pedoman pemberian tugas belajar bagi PNS di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.
9. Penerima BPP-DN yang melanggar ketentuan-ketentuan tersebut di atas dikenakan sanksi berupa pengembalian dana BPP-DN sebesar dua kali jumlah yang dikeluarkan oleh Pemerintah ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) melalui mekanisme pengembalian yang berlaku.
3.5 MEKANISME PENYELENGGARAAN BPP-DN
A. Program/Sekolah Pascasarjana Penyelenggara
1) Menginformasikan secara luas tersedianya BPP-DN Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti kepada calon mahasiswa yang memenuhi syarat (lihat Persyaratan Calon Penerima BPP-DN). 2) Melakukan seleksi akademik dan administrasi (termasuk ijin dari PTN/Kopertis) di Program Pascasarjana sesuai ketentuan yang berlaku di
PPs dan Dikti. dikti.go.id/ dn
(a) Hanya mahasiswa yang terdaftar pada laman beasiswa dan memenuhi persyaratan serta dinyatakan LULUS Seleksi Masuk Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
PPs Penyelenggara saja yang berhak ditetapkan statusnya untuk memperoleh BPP-DN. (b) Seleksi dan penetapan mahasiswa yang memenuhi Persyaratan Pelamar BPP-DN merupakan tanggung jawab PPs Penyelenggara. 3) Menetapkan status Pelamar BPP-DN melalui laman beasiswa.dikti.go.id/dn paling lambat 21 Juni. 4) Melakukan koordinasi dengan Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk verifikasi dan pengesahan daftar calon penerima BPP-DN.
5) Menginformasikan SK Penetapan Penerima BPP-DN kepada mahasiswa
dan perguruan tinggi tempat mahasiswa bekerja.B. Pelamar BPP-DN
Pelamar BPP-DN harus:
a. mendaftarkan diri sebagai pelamar BPP-DN melalui laman beasiswa.dikti.go.id/dn dengan memenuhi seluruh persyaratan yang diperlukan;
b. mendaftar ke PPs Penyelenggara yang dituju dengan memenuhi persyaratan pendaftaran sebagai pelamar PPs tersebut; c. mengikuti dan memenuhi seluruh persyaratan Proses Seleksi yang diselenggarakan oleh PPs Penyelenggara tujuan; d. melihat hasil Penetapan Penerima BPP-DN yang diumumkan oleh PPs tempat studi;
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
Dosen / Calon Dosen / Tendik Daftar BPP-DN ke Dikti Daftar Program S2/S3 ke PPs secara On-line: yang Dituju (sec. online atau beasiswa.dikti.go.id/dn konvensional) Calon Penerima BPP yang lulus Tes Masuk PPs Verifikasi
Tes Seleksi BPP-DN Masuk PPs TIDAK Diterima
Lulus Mahasiswa Daftar Tahun PPs dengan
Berikutnya biaya BPP-DN
3.6 KOMPONEN BIAYA BPP-DN
Komponen Biaya BPP-DN dapat dilihat pada Tabel 3.3 (semua komponen tersebut tidak dikenakan pajak).
Tabel 3.3 Standar Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri
(Per orang/Semester)
Jenjang Pendidikan No. Komponen Biaya Magister (S2) Doktor (S3) (Rupiah) (Rupiah)1 Biaya Hidup Rata-rata 9.000.000,00 9.000.000,00
2 Tunjangan Biaya Domisili*) 3.000.000,00 3.000.000,00
3. Biaya Penelitian 4.500.000,00 6.000.000,00
3 Biaya Buku 3.000.000,00 3.000.000,00
4 Biaya Pendidikan At cost At cost
5 Biaya Perjalanan At cost At cost
- ) Tunjangan Biaya Domisili diberikan jika tempat studi berada di provinsi atau jarak lebih dari 100 km yang berbeda dengan domisili/perguruan tinggi asal peserta.
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
3.7 JADWAL KEGIATAN BPP-DN
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
Jadwal lengkap kegiatan BPP-DN dan uraian sub kegiatannya dapat dilihat
pada Tabel 3.4. Tiga tahapan penting dalam kegiatan BPP-DN yang perlu
mendapat perhatian, baik dari calon penerima maupun perguruan tinggi
penyelenggara, adalah sebagai berikut:1) Seluruh berkas persyaratan BPP-DN untuk dosen, calon dosen, dan tenaga kependidikan dikirim ke PPs Penyelenggara yang dituju.
2) Penetapan status calon penerima BPP-DN oleh PPs Penyelenggara melalui
laman beasiswa.dikti.go.id/dn paling lambat 21 Juni. Dalam kondisi darurat, penetapan status tersebut dapat dilakukan secara off-line dengan mengirimkan hardcopy ke:Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi u.p. Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Gedung D Lt.5 Jalan Jenderal Sudirman Pintu 1 Senayan, Jakarta
Telp 021-57946053, Faks 021-57946052 (UR
3) Proses penetapan daftar calon penerima BPP-DN menjadi penerima BPP-
DN akan dilakukan Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, pada bulan Juli.
- – Maret
- – 31 Maret
Sesuai jadwal PPs Tujuan
E. MONITORING DAN EVALUASI
Minggu Keempat Juli
10. Penandatanganan Kontrak antara Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti dengan Perguruan Tinggi Penyelenggara BPP- DN.
Minggu Ketiga Juli
9. PPs Penyelenggara menyampaikan hasil penetapan tersebut kepada penerima BPP-DN dan pimpinan PT/Kopertis pemilik dosen.
Munggu Kedua Juli
8. Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti menetapkan dan menyampaikan hasil penetapan Penerima BPP-DN kepada PPs Penyelenggara.
D. PROSES PENETAPAN BPP-DN DAN KONTRAK
Minggu Pertama Juli
7. Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Diktendik) melakukan verifikasi terhadap usulan PPs Penyelenggara.
7
6. PPs Penyelenggara menetapkan status Pelamar BPP-DN secara online melalui laman beasiswa.dikti.go.id/dn.
C. PROSES PENETAPAN STATUS DAN VERIFIKASI
5. Calon Mahasiswa wajib mengikuti proses seleksi akademik atau test masuk PPs Penyelenggara yang dituju.
Sesuai jadwal PPs Tujuan
4. Dosen mendaftarkan diri pada PPs Penyelenggara yang dituju dengan memenuhi persyaratan yang diperlukan.
1 April – 30 Mei
3. Dosen mendaftar BPP-DN secara online melalui beasiswa.dikti.go.id/dn
B. PROSES PENDAFTARAN
8
2. Sosialisasi Program BPP-DN 2013 kepada PPs Penyelenggara
Februari
1. Penawaran BPP-DN 2013 kepada Pimpinan Perguruan Tinggi dan Pimpinan PPs
A. PERSIAPAN
Kegiatan Penyelenggaraan BPP-DN Waktu
Tabel 3.4. Jadwal Kegiatan Penyelenggaraan BPP-DN- – 21 Juni
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
11. Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan BPP-DN Oktober – November
IV. PENUTUP
Penerbitan Buku Pedoman BPP-DN ini merupakan upaya Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi untuk membantu Perguruan Tinggi Negeri dan
Perguruan Tinggi Swasta dalam proses pengelolaan BPP-DN. Buku pedoman ini
merupakan hasil revisi buku pedoman edisi sebelumnya.Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2004. Higher Education Long Term
Strategy 2003-2010, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
________________________________. 2006. Informasi Beasiswa dan
Pendidikan Program Pascasarjana, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
________________________________. 2006. Mekanisme Pengajuan Calon
Penerima Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPS) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
________________________________. 2008. Panduan Beasiswa Pendidikan
Pascasarjana (BPPS) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
________________________________. 2009. Panduan Beasiswa Pendidikan
Pascasarjana (BPPS). Direktorat Ketenagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
________________________________. 2012. Panduan Beasiswa Pendidikan
Pascasarjana (BPPS). Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
________________________________.2012. Panduan Beasiswa Unggulan
(BU). Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat JenderalPendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
OECD. 1996.
“The Knowledge-based Economy, Organization for Economic Co- operation and Development”, Paris. Http:/ 1913021.pdf [15 Januari 2009].
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Pemberian Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di LingkunganDepartemen Pendidikan Nasional
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
NegaraUndang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan NasionalUndang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
DosenUndang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak
PenghasilanBeasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
Informasi yang tercantum dalam buku pedoman ini adalah benar pada saat dicetak.
Pembaca disarankan untuk melihat informasi dan ketentuan terkini mengenai BPP-
DN melalui laman: beasiswa.dikti.go.id/dnBeasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
Lampiran 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
Jalan Jenderal Sudirman Pintu Satu, Senayan, Jakarta 10270 Telp. (021) 57946053 fax. (021) 57946052 laman : www.dikti.go.id
PERJANJIAN
antara
Calon Dosen Penerima Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) Ditjen Dikti
dengan
Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Pada hari ini, ........................, tanggal, ....... ............. bulan............................., tahun dua ribu tiga belas, yang bertanda tangan di bawah ini, Nama Lengkap : ............................................................................... (NIP atau KTP) Identitas diri : .......................................................................................
Alamat : ...............................................................................
…………………………………………………………………Kode Pos : …………………. selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA Nama Lengkap : Supriadi Rustad Jabatan : Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Alamat : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Kompleks Kemdikbud Gedung D, Jakarta selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat mengadakan perjanjian sebagai berikut: 1.
Pihak Kedua memberi dana Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri untuk calon dosen DIKTI, sesuai ketentuan yang berlaku, kepada Pihak Pertama untuk mengikuti dan *) menyelesaikan pendidikan pascasarjana Program Magister/Doktor pada:
Program Studi : ....................................................................... *) Coret salah satu Perguruan Tinggi : ................................................................................
1. Pihak Pertama
2. Pihak Pertama bersedia untuk ditempatkan di salah satu Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia *) segera setelah menyelesaikan program S2/S3 sekurang-kurangnya satu/dua kali masa studi normal ditambah satu tahun.
3. Pihak Pertama bersedia mengembalikan dua kali biaya yang diterimanya selama masa studi ke Kantor Kas Negara Wilayah setempat sesuai dengan ketentuan yang berlaku apabila pihak Pertama:
a) tidak memenuhi ketentuan yang tercantum dalam Buku Panduan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri, termasuk tidak memenuhi kesepakatan pada butir 2,
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
b) melakukan pelanggaran disiplin tingkat sedang dan berat, c) terlibat tindak pidana, atau d) terlibat penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif.
Perjanjian ini dibuat secara sadar dan tanpa paksaan oleh kedua belah pihak atas kesepakatan bersama, di ditandatangani di atas materai sesuai ketentuan yang berlaku.
……..............., ………..............2013 Pihak Kedua, Pihak Pertama,
Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Materai
Rp. 6.000,- ( Supriadi Rustad) (.......................................................) NIP. 19600104 198703 1 002
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013
A. PERGURUAN TINGGI NEGERI (PTN) PENYELENGGARA BPP-DN UNTUK DOSEN
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013 LAMPIRAN 2
1. Universitas Khatolik Atma Jaya Jakarta (PS Linguistik, S2, Linguistik Terapan Bahasa Inggris, S3)
37. Universitas Negeri Manado 38.
Universitas Hasanuddin
39. Universitas Negeri Makasar 40.
Universitas Negeri Gorontalo
41. Universitas Pattimura 42.
Universitas Tanjungpura 43. Universitas Tadulako
44. Universitas Mataram 45.
Universitas Riau
46. Universitas Haluoleo 47.
STSI Bandung
3. Universitas Islam Nusantara Bandung (PS Manajemen Pendidikan, S2 dan S3)
2. Universitas Pakuan Bogor (PS Manajemen Pendidikan, S2)
34. Universitas Lambung Mangkurat 35.
4. Universitas Muhammadiyah Surakarta (PS Manajemen Pendidikan, S2)
5. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (PS Ilmu Hukum, S2; PS Teknik Sipil, S2; Teknik Informatika, S2)
6. Universitas Muhammadiyah Malang (PS Sosiologi, S2)
7. Universitas Prof. DR. Hamka (PS Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia S2)
8. Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (PS lImu Filsafat, S2)
9. Universitas Indonusa Esa Unggul (PS Administrasi Publik, S2) 10.
Universitas Tarumanagara (PS Ilmu Hukum, S2)
11. Universitas Muslim Indonesia (PS Ilmu Hukum, S2)
12. Universitas Kristen Satya Wacana (PS Studi Pembangunan, S2)
13. Universitas Bina Nusantara (PS Teknik Informatika, S2)
Universitas Palangka Raya 36. Universitas Sam Ratulangi
Universitas Mulawarman
1. Universitas Syiah Kuala
13. Institut Teknologi Bandung
2. Universitas Sumatera Utara
3. Universitas Negeri Medan
4. Universitas Andalas
5. Universitas Negeri Padang
6. Universitas Jambi
7. Universitas Bengkulu
8. Universitas Sriwijaya
9. Universitas Lampung
10. Universitas Indonesia
11. Universitas Negeri Jakarta
12. Institut Pertanian Bogor
14. Universitas Padjadjaran
32. Universitas Nusa Cendana 33.
15. Universitas Pendidikan Indonesia
16. Universitas Diponegoro
17. Universitas Negeri Semarang
18. Universitas Sebelas Maret
19. Institut Seni Indonesia Surakarta
20. Universitas Jenderal Soedirman
21. Universitas Gadjah Mada
22. Universitas Negeri Yogyakarta
23. Institut Seni Indonesia Yogyakarta 24.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
25. Universitas Airlangga 26.
Universitas Negeri Surabaya 27. Universitas Brawijaya 28. Universitas Negeri Malang 29. Universitas Jember 30. Universitas Udayana 31. Universitas Pendidikan Ganesha
B. PERGURUAN TINGGI SWASTA (PTS) PENYELENGGARA BPP-DN
Lampiran 2 - lanjutan
DAFTAR PROGRAM STUDI PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER (S2) DAN DOKTOR (S3)
PERGURUAN TINGGI NEGERI (PTN)
UNIVERSITAS SYIAH KUALA1.
1.1. Program Magister (S2)
Program Studi Nomor dan Tanggal SK
1. Teknik Sipil 2461/D/T/K-N/2009, tanggal 12 Juni 2009
2. Teknik Kimia 1740/D/T/2007, tanggal 12 Juli 2007
3. Konservasi dan Sumber Daya Lahan 52/DIKTI/KEP/2007, tanggal 02 April 2007
4. Ilmu Ekonomi 52/DIKTI/KEP/2007, tanggal 02 April 2007
5. Manajemen 52/DIKTI/KEP/2007, tanggal 02 April 2007
6. Akuntansi 2462/D/T/K-N/2009, tanggal 12 Juni 2009
7. Ilmu Hukum 1112/D/T/K-N/2010, tanggal 15 Januari 2010
8. Pendidikan Olahraga 1641/D/T/2009, tanggal 08 September 2009
9. Administrasi Pendidikan 145/DIKTI/KEP/2007, tanggal 21 September 2007
10. Pendidikan Bahasa Indonesia 1113/D/T/K-N/2010, tanggal 15 Januari 2010
11. Pendidikan Bahasa Inggris 788/D/T/2008, tanggal 13 Maret 2008