PENGARUH INFORMASI AKUISISI DAN MERGER TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005-2009 - Perbanas Institutional Repository
PENGARUH INFORMASI AKUISISI DAN MERGER TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM
PADA PERUSAHAAN PUBLIK YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005-2009
Novrizal Adinandaru
STIE Perbanas Surabaya E-mail:
Jl. Nginden Semolo 34
- – 36 Surabaya
ABSTRACT
Inter-company competition getting tougher in various sectors in the current era of
globalization. This condition requires every company to take the right decision for his
company, not just to simply survive, but also can develop the company. Merger and
acquisition strategy is one alternative to the expansion of the business. The purpose of this
research were (1) to know the difference between the stock price of a one-year period
before and one year period after the acquisition and merger and (2) to know the difference
between trading volume activity of a one-year period before and one year period after the
acquisition and merger. Sample of this research is 20 public companies listed on Indonesia
Stock Exchange has made acquisitions and mergers in 2005- – 2009. This research use a
paired sample t-test where the first hypothesis test result showed that there was significant
differences of stock price between a year period before and a year period after the
acquisition and merger. The second hypothesis test result showed that there was no
significant differences of trading volume activity between a year period before and a year
period after the acquisition and merger.
Key words : Acquisition and merger, acquisition, merger, stock price, trading volume
acticity.penggabungan usaha (business
PENDAHULUAN Di era globalisasi seperti sekarang ini, combination ).
persaingan usaha antar perusahaan Dalam akuntansi dikenal tiga semakin ketat dalam berbagai sektor. macam bentuk penggabungan usaha, Kondisi demikian menuntut setiap yaitu konsolidasi, merger, dan akuisisi. perusahaan untuk mengambil keputusan Strategi merger dan akuisisi merupakan yang tepat bagi perusahaannya, bukan salah satu alternatif untuk perluasan usaha hanya untuk sekedar bertahan, tetapi juga tersebut. dapat berkembang. Pengembangan Gelombang akuisisi dan merger perusahaan dapat dilakukan dengan cara pada awalnya bermunculan di Amerika perluasan usaha (business expansion) pada sekitar tahun 1897
- – 1904. Namun yang disebut juga perluasan secara untuk kasus di Indonesia, gelombang internal, ataupun perluasan usaha secara akuisisi dan merger baru mulai sekitar eksternal yang dapat berupa tahun 1970-an. Akuisisi dan merger di
Informasi yang tersedia di pasar modal memiliki peranan penting untuk mempengaruhi segala macam bentuk transaksi didalamnya. Hal itu disebabkan karena para pelaku di pasar modal akan melakukan tindak lanjut dengan menganalisis setiap pengumuman atau informasi yang masuk ke bursa efek tersebut, informasi atau pengumuman- pengumuman yang diterbitkan oleh emiten akan mempengaruhi para (calon) investor dalam mengambil keputusan untuk memilih investasi yang efisien dalam berinvestasi.
Pasar yang bereaksi positif terhadap pengumuman akuisisi dan merger, bagi perusahaan target hal tersebut memiliki kandungan informasi sebagai berita baik (goodnews). Dengan kata lain bahwa terdapat tambahan kemakmuran secara kumulatif yang terjadi selama periode sebelum pengumuman merger dan akuisisi maupun setelah tanggal pengumuman.
- – 26), tipe-tipe merger bila ditinjau dari aktivitas ekonomik adalah sebagai berikut :
Penelitian yang dilakukan oleh Huang dan Walkling (1987) dalam Yudyatmoko dan Ainun Na’im (2001), Eka dan Tandelilin (2001) dalam Fadia (2008), Sudibyo (1999) dalam Payamta dan Doddy Setiawan (2004), Bamber dan Cheon (1995) menunjukkan bahwa ada pengaruh informasi akuisisi dan merger terhadap harga saham dan volume perdagangan saham.
Pentingnya melihat perbedaan yang terjadi terhadap harga saham dan volume perdagangan saham sebagai akibat dari informasi keputusan akuisisi dan merger yang dilakukan perusahaan saat ini, apabila keputusan itu dianggap benar dan tepat maka akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang terefleksikan dalam bentuk perbedaan harga dan volume perdagangan saham.
Penelitian ini mencoba melihat perbedaan harga saham dan volume perdagangan saham antara satu tahun periode sebelum dan satu tahun sesudah akuisisi dan merger. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai penerapan teori dalam ilmu pasar modal, yaitu berupa reaksi pasar untuk akuisisi dan merger terhadap perubahan harga saham dan volume perdagangan saham.
RERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Pengertian Merger
Merger dalam terminologi bisnis adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar (Abdul Moin, 2003: 5).
Tipe-Tipe Merger
Menurut Abdul Moin (2003: 22
Merger Horisontal
Merger horisontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama. Salah satu tujuan utama merger horisontal adalah untuk mengurangi persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi melalui penggabungan aktivitas produksi, pemasaran dan distribusi, riset dan pengembangan dan fasilitas administrasi.
Merger Vertikal
Merger vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam tahapan-tahapan proses
Jika sebuah penggabungan bisnis melibatkan transaksi pembelian mayoritas saham secara tunai oleh perusahaan lain yang berakibat beralihnya pengendalian, maka transaksi ini diperlakukan sebagai pembelian (purchase) dan metode akuntansi yang digunakan adalah metode pembelian (purchase method). Metode pembelian mencatat aset dan kewajiban berdasarkan nilai pasar (market value) atau nilai wajar (fair value). Berdasarkan metode ini, net asset perusahaan yang diakuisisi dihargai sebesar harga beli (cost of acquisition) dan metode ini mengakui adanya goodwill, yaitu nilai lebih biaya perolehan diatas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi. Metode pembelian mengakui dan mencatat aset dan kewajiban perusahaan yang diakuisisi sebesar nilai pasar, sedangkan laba
Tipe-Tipe Akuisisi
Perlakuan Akuntansi Metode Pembelian
Apabila sebuah perusahaan bermaksud memiliki perusahaan lain maka ia dapat membeli sebagian atau seluruh aktiva atau aset perusahaan lain tersebut. Jika pembelian tersebut hanya sebagian dari aktiva perusahaan maka hal ini dinamakan akuisisi parsial.
Akuisisi Aset
Istilah akuisisi digunakan untuk menggambarkan suatu transaksi jual-beli perusahaan, sehingga transaksi berakibat beralihnya kepemilikan perusahaan dari penjual kepada pembeli. Karena perusahaan didirikan atas saham-saham, maka akuisisi terjadi ketika pemilik saham menjualnya kepada pembeli/pengakuisisi.
Obyek Yang Diakuisisi Akuisisi Saham
Menurut Abdul Moin (2003: 42
Pengertian akuisisi dalam terminologi bisnis adalah pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah (Abdul Moin, 2003: 8).
produksi atau operasi. Merger tipe ini dilakukan jika perusahaan yang berada pada industri hulu memasuki industri hilir atau sebaliknya dari industri hilir menuju industri hulu.
Pengertian Akuisisi
Merger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan oleh dua perusahaan untuk memperluas lini produk masing- masing perusahaan. Setelah merger, perusahaan akan menawarkan lebih banyak jenis dan lini produk sehingga akan menjangkau konsumen yang lebih luas.
Merger Ekstensi Produk
Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan untuk secara bersama-sama memperluas area pasar. Tujuan merger ini terutama untuk mermperkuat jaringan pemasaran bagi produk masing-masing perusahaan.
Merger Ekstensi Pasar
Merger konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang masing- masing bergerak dalam industri yang tidak terkait. Merger konglomerat terjadi apabila sebuah perusahaan berusahan mendiversifikasi bidang bisnisnya dengan memasuki bidang bisnis yang berbeda sama sekali dengan bidang bisnis semula.
Merger Konglomerasi
- – 44), berdasarkan obyek yang diakuisisi dan perlakuan akuntansinya, akuisisi dibedakan sebagai berikut :
Sinergi dihasilkan melalui kombinasi aktivitas secara simultan dari dua kekuatan atau lebih elemen-elemen perusahaan yang bergabung sedemikian rupa sehingga gabungan aktivitas tersebut menghasilkan efek yang lebih besar dibandingkan dengan penjumlahan aktivitas-aktivitas perusahaan jika mereka bekerja sendiri-sendiri. Salah satu motivasi utama perusahaan melakukan merger dan akuisisi adalah untuk menciptakan sinergi, dimana manfaat
Motif Ekonomi
Motif Sinergi
Motif politis seringkali dilakukan oleh pemerintah untuk memaksa perusahaan, baik BUMN atau swasta, untuk melakukan merger atau akuisisi. Muatan politis ini diambil untuk kepentingan masyarakat umum atau ekonomi secara makro. Alasan pemerintah untuk memerger bank-bank yang berada di bawah Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) adalah untuk menghindari likuidasi dan merupakan langkah politis untuk menyelamatkan perbankan nasional. Melalui merger diharapkan bank-bank tersebut mampu beroperasi secara maksimal karena akan memiliki struktur permodalan yang kuat yang selanjutnya bisa meningkatkan kinerja bank.
Motif Politis
Motif strategis juga termasuk motif ekonomi ketika aktivitas merger dan akuisisi diarahkan untuk mencapai posisi strategis perusahaan agar memberikan keunggulan kompetitif dalam industri. Merger dan akuisisi juga memiliki motif strategis jika dilakukan untuk mengendalikan perusahaan lain.
Motif Strategis
Motif ekonomi perusahaan melakukan merger dan akusisi antara lain (1) mengurangi waktu, biaya dan risiko kegagalan memasuki pasar baru, (2) mengakses reputasi teknologi, produk dan merk dagang, (3) memperoleh individu- individu sumber daya manusia yang profesional, (4) membangun kekuatan pasar, (5) membangun kekuatan monopoli, (6) memperluas pangsa pasar, (7) mengurangi persaingan, (8) mendiversifikasi lini produk, (9) mempercepat pertumbuhan, dan (10) menstabilkan cash flow dan keuntungan.
Menurut Abdul Moin (2003: 48
ditahan dan agio saham tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasi yang dibuat pengakuisisi pada tanggal transaksi.
Motif Merger dan Akuisisi
berdasarkan nilai buku, sedangkan laba ditahan dan agio saham perusahaan yang digabung diakui dan ditambahkan ke dalam perusahaan hasil penggabungan dalam neraca konsolidasi.
pooling mencatat aset dan kewajiban
perusahaan yang bergabung tetap melanjutkan kepemilikannya terhadap perusahaan hasil penggabungan. Karakteristik dari tipe penyatuan kepemilikan ini adalah (1) tidak ada proses jual beli antara satu pihak dengan pihak lainnya, (2) tidak ada pihak yang dianggap sebagai pengambil alih atau yang diambil alih, (3) tidak ada pihak yang dominan yang timbul dari penggabungan tersebut. Perlakuan akuntansi untuk penggabungan bisnis seperti ini menggunakan metode penyatuan (pooling method). Metode
of interest ) jika pemegang saham
Penggabungan usaha diperlakukan sebagai penyatuan kepemilikan (pooling
Metode Penyatuan
- – 62) secara garis besar motif merger dan akuisisi adalah sebagai berikut :
Motif Diversifikasi
Signalling Theory
Hubungan Pengumuman Informasi Terhadap Harga dan Volume Perdagangan Saham
adanya informasi asimetri antara manajemen perusahaan dengan pihak- pihak lain (investor, broker, dan yang lainnya), sehingga akuisisi dan merger yang dilakukan oleh manajemen diharapkan dapat direspon secara positif dalam bentuk investasi pada perusahaan yang melakukan akuisisi dan merger, atau tidak melakukan investasi (respon negatif).
Signalling theory juga menunjukkan
faktor ekonomi dari satu unit usaha untuk mengungkapkan satu kejadian secara sukarela. Aktifitas merger dan akuisisi mempunyai nilai informatif bagi investor sehingga akan mempengaruhi keputusan investasi dalam bentuk perubahan harga saham karena adanya transaksi yang meningkat atau menurun.
Signalling theory merupakan dorongan
Menurut Sutrisno (1998) dalam Yudyatmoko dan Na’im (2001)
Pemilik perusahaan memiliki ambisi membangun “kerajaan bisnis” untuk menguasai berbagai sektor industri. Perusahaan-perusahaan tersebut akan membentuk konglomerasi dibawah kendali perusahaan induk. Jika pemilik perusahaan dominan dalam mengendalikan keputusan perusahaa, akibatnya manajemen dapat dikendalikan untuk memenuhi keinginan pemilik tersebut.
Diversifikasi adalah strategi pemberagaman bisnis yang bisa dilakukan melalui merger dan akuisisi. Diversifikasi dimaksudkan untuk mendukung aktivitas bisnis dan operasi perusahaan untuk mengamankan posisi bersaing. Sebagai contoh, PT. Astra mendirikan jasa pembiayaan yaitu FIF Finance untuk mendukung penjualan produk Astra secara kredit dan mendirikan Astra CMG yang bergerak dalam bidang asuransi. Akan tetapi, jika perusahaan melakukan diversifikasi yang semakin jauh dari industri semula, maka perusahaan tidak lagi berada pada koridor yang mendukung kompetensi inti.
Ambisi Pemilik
Alasannya adalah mereka menginginkan ukuran perusahaan yang lebih besar. Ukuran perusahaan bisa diukur dari besarnya aktiva atau kekayaan yang dimiliki, besarnya volume penjualan, pangsa pasar, atau besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh. Dengan semakin besarnya ukuran perusahaan, semakin besar pula kompensasi yang diterima.
Hipotesis ini menyatakan bahwa merger dan akuisisi semata-mata didorong oleh motif “ketamakan” dan kepentingan pribadi para eksekutif perusahaan.
Hubris Hypothesis
Motif non-ekonomi merger dan akuisisi berasal dari kepentingan personal, baik dari manajemen perusahaan maupun dari pemilik perusahaan, antara lain :
Motif Non-ekonomi
Holthausen dan Verrecchia (1990) dalam Via Amalia (2007) berpendapat bahwa suatu pengumuman yang tidak membawa informasi baru tidak akan mengubah kepercayaan investor, sehingga mereka tidak akan melakukan perdagangan. Saham Vol. Perdagangan Saham Uji Beda Uji Beda Hasil
Sebaliknya dengan adanya perbedaan penafsiran yang konstan, informasi baru diharapkan akan membawa perubahan kepercayaan yang selanjutnya akan memotivasi mereka untuk melakukan kegiatan perdagangan.
Beaver dan Baron (dalam Jogiyanto, 2000: 242) menyatakan bahwa harga merefleksikan perubahan dalam pengharapan investor individual. Dalam situasi seperti ini tidak ada reaksi harga, tetapi mungkin ada pergantian dalam posisi portfolio yang merefleksikan reaksi volume.
Kerangka Pemikiran Gambar 1
- Harga saham
- – 2009.
- – 2009. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
- Volume perdagangan saham
Berdasarkan penelitian diatas, maka peneliti mengajukan hipotesis alternatif sebagai berikut: H1 : Harga saham antara periode sebelum akuisisi dan merger berbeda secara signifikan dengan periode setelah akuisisi dan merger. H2 : Volume perdagangan saham antara periode sebelum akuisisi dan merger berbeda secara signifikan dengan periode setelah akuisisi dan merger.
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian
Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002: 30), berdasarkan jenis datanya, penelitian ini termasuk dalam penelitian arsip (archival research), dimana penelitian arsip sendiri merupakan penelitian terhadap fakta yang tertulis (dokumen) atau berupa arsip data, dimana sumber datanya berasal dari data eksternal, yaitu: publikasi data yang diperoleh melalui orang lain. Sedangkan berdasarkan tujuan studinya, Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002: 89) mengklasifikasikan penelitian ini termasuk dalam pengujian hipotesis (hypotheses testing), yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel, yang mana dalam penelitian ini adalah tipe hubungan antara dua variabel yang berupa hubungan komparatif (perbandingan).
Identifikasi Variabel
Identifikasi variabel dimaksudkan untuk mengetahui variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Adapun variabel tersebut meliputi.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Merger merupakan penggabungan usaha
dengan cara suatu perusahaan mengambil alih satu atau lebih perusahaan yang lain dimana setelah merger perusahaan yang diambil alih tersebut dilikuidasi. Data perusahaan merger adalah perusahaan go
public yang tetap hidup setelah proses
penggabungan usaha kurun waktu 2005
Perusahaan Sebelum akuisisi dan merger
Sebelum akuisisi dan merger Harga
Akuisisi merupakan pengambilalihan
seluruh atau sebagian besar saham perusahaan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perusahaan yang bersangkutan. Data perusahaan akuisisi adalah perusahaan go
public
yang telah melakukan proses akuisisi kurun waktu 2005
- Perusahaan yang mengumumkan akuisisi dan mergernya dilakukan secara terbuka di media massa selama periode 2005 – 2009.
- – 2009.
- Saham perusahaan aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode pengamatan.
- Tidak memiliki pengumuman lain selama periode pengamatan yang berpengaruh terhadap return saham (misalnya right issue, stock split, dividen dan lainnya).
- Data mengenai daftar perusahaan yang melakukan akuisisi dan merger selama periode 2005 – 2009.
- Tanggal pengumuman akuisisi dan merger periode 2005 – 2009.
- Data harga saham bulanan selama satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah akuisisi dan merger.
- Data mengenai jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan dan yang beredar di pasar modal.
Harga Saham adalah harga pasar saham
setelah penutupan (closing price) yang terjadi di Bursa Efek Indonesia. Data harga saham bulanan setelah penutupan ini akan diolah menjadi harga saham rata- rata perusahaan selama periode satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah pengumuman akuisisi dan merger.
Volume Perdagangan Saham
merupakan petunjuk kekuatan dan kelemahan pasar. Konsep ini menganggap bahwa kenaikan dan penurunan pergerakan saham yang disertai dengan volume perdagangan yang besar merupakan tanda kekuatan pasar. Sedangkan jika disertai dengan volume perdagangan yang kecil merupakan tanda kelemahan pasar. Volume perdagangan saham dapat diukur dengan melihat indikator volume perdagangan (trading volume activity ). Menurut Husnan et.al. (1995) dan Hastuti (1997) dalam jurnal Etty Gurendrawati dan Bambang Sudibyo (1999), pada setiap saham sampel dilakukan perhitungan rasio volume perdagangan relatif. Setelah TVA (trading volume activity) masing-masing saham tersebut diketahui, kemudian menghitung rata-rata volume perdagangan relatif untuk sampel secara keseluruhan.
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, populasi yang dijadikan obyek penelitian adalah perusahaan publik yang melakukan penggabungan usaha dalam kurun waktu
2005
Data dan Metode Pengumpulan Data
Ditinjau dari jenis datanya, penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara, baik yang berasal dan dipublikasikan oleh pemerintah (seperti Bursa Efek Indonesia), maupun swasta (seperti perusahaan go public), serta informasi ekonomi yang dimuat dalam Indonesian
Capital Market Directory (ICMD). Data
sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :
ANALISIS DATA DAN
Dimana:
PEMBAHASAN Analisa Deskriptif
: Rata-rata harga saham
XP
- seluruh saham pada hari
Menghitung harga saham setelah penutupan (closing price) selama ke-t periode pengamatan, kemudian data
KSE : Kesalahan standar t
harga saham penutupan tersebut akan estimasi pada hari ke-t di diolah menjadi harga saham rata-rata periode istimewa sampel secara keseluruhan berdasarkan
Kesalahan standar estimasi dapat event windows . dihitung dengan rumus :
- (TVA) selama periode pengamatan, n 2
- uji One Sample Kolmogorov-Smirnov,
- dijadikan sampel
- berbeda secara signifikan
- –t ≤ t ≤ t
- – 2000) dengan penelitian ini (satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah akuisisi kurun waktu 2005
- – 2009), (2) tindakan investor yang cenderung pasif dalam berinvestasi saham, dan (3) karakter investor yang kebanyakan masih menggunakan analisis teknikal dalam berinvestasi.
- – 2009” ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan harga saham dan volume perdagangan saham perusahaan publik antara periode satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah akuisisi dan merger. Sampel dari penelitian ini adalah dua puluh perusahaan publik yang melakukan akuisisi dan merger kurun waktu 2005
- – 2009. Berdasarkan analisis dan
- Adanya saham dengan harga saham yang cenderung konstan dan volume perdagangan saham nol selama periode pengamatan, itu berarti terdapat beberapa saham yang kurang aktif diperdagangkan.
- Informasi tentang akuisisi dan merger yang diumumkan oleh perusahaan publik yang melakukan akuisisi dan merger mengakibatkan adanya perbedaan harga saham yang signifikan selama periode pengamatan, yaitu periode satu tahun sebelum dan sesudah akuisisi dan merger. Hasil ini mengindikasikan bahwa peristiwa akuisisi dan merger mengakibatkan harga saham berubah secara signifikan setelah pengumuman akuisisi dan merger.
- Variabel yang diteliti masih terbatas, yaitu hanya harga saham dan volume perdagangan saham.
- Penelitian ini tidak melihat reaksi pasar untuk masing-masing variabel berdasarkan event windows.
- Pengujian hipotesis yang kedua, yaitu informasi tentang merger dan akuisisi yang diumumkan oleh perusahaan publik yang melakukan akuisisi dan merger dapat mengakibatkan perbedaan volume perdagangan saham ternyata belum terbukti. Tidak ada perbedaan secara signifikan pada volume perdagangan saham antara periode satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah akuisisi dan merger.
- Variabel yang diteliti dapat ditambah sehingga diharapkan dapat menggambarkan pengaruh informasi akuisisi dan merger secara lebih akurat.
- Pada penelitian selanjutnya diperlukan analisis dengan memasukkan periode yang lebih panjang untuk sebelum dan sesudah akuisisi dan merger sehingga sampel akan semakin besar.
- Keterbatasan data publikasi di
- Tidak hanya mengacu kepada satu sumber data saja, tetapi juga memiliki sumber data lain yang kompeten.
- Penelitian ini tidak membedakan jenis akuisisi dan merger yang dilakukan apakah itu akuisisi dan merger vertikal, horisontal, konglomerat, ekstensi pasar atau ekstensi produk. Selain jenis merger, ukuran perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi juga tidak diperhitungkan dalam penelitian ini.
- Selain melihat perbedaan, penelitian selanjutnya diharapkan dapat melihat reaksi pasar masing-masing variabel berdasarkan event windows-nya.
- Bagi para pelaku bisnis diharapkan lebih seksama atau lebih hati-hati dalam mengambil keputusan akuisisi
- – 387 Appel, Gerald. 2009. Techical Analysis.
- – Nasional Akuntansi. Hal 794 818.
- – Sidoarjo Mobile : 0856 4877 2937 Email
- – 2002
- – 2005
- – 2008
- – 2010
- – 1999
- – 1999
- – 2008
- – 2009
- – 2011
Menghitung trading volume activity
setelah diperoleh TVA kemudian data Pi
XP
1 1 i
TVA tersebut akan diolah menjadi KSE t
1 k k average trading volume activity
Dimana: berdasarkan event windows selama : Kesalahan standar
KSE t periode pengamatan.
Analisa Hipotesis
estimasi pada hari ke-t di periode istimewa Menguji normalitas data menggunakan
Pi : Harga saham i pada hari
dengan asumsi jika probabilitas > 0.05 ke-t maka data terdistribusi normal dan uji
XP : Rata-rata harga saham
statistik yang digunakan dalam pada hari ke-t di periode penelitian ini adalah Paired Samples peristiwa
T-Test . k : Jumlah saham yang
Pengujian hipotesis 1
a. Menyusun formulasi hipotesis nilai
c. Menentukan kriteria pengujian, yaitu: (H0) dan hipotesis alternatif (H1):
H0 ditolak jika t hitung > t tabel atau t hitung H0: Harga saham antara periode
< -t atau H0 ditolak jika
tabel
sebelum akuisisi dan merger probabilitas < α tidak berbeda secara signifikan
H0 diterima jika -t tabel hitung tabel ≤ t ≤ t dengan periode sesudah atau H0 diterima jika probabilitas ≥ α akuisisi dan merger.
d. Pembahasan H1: Harga saham antara periode
e. Kesimpulan sebelum akuisisi dan merger Pengujian hipotesis 2
a. Menyusun formulasi hipotesis nilai dengan periode sesudah (H0) dan hipotesis alternatif (H1) akuisisi dan merger. H0: Volume perdagangan saham
b. Menggunakan uji t (paired sample antara periode sebelum akuisisi
t-test )
dan merger tidak berbeda secara
XP signifikan dengan periode t
sesudah akuisisi dan merger.
KSE t
H1: Volume perdagangan saham antara periode sebelum akuisisi dan merger berbeda secara Pengujian Hipotesis signifikan dengan periode
Uji Normalitas – Harga Saham
sesudah akuisisi dan merger. Pada uji normalitas data ini menggunakan
b. Menggunakan uji t (paired sample t- metode One Sample Kolmogorov-
test ) Smirnov Test . Hasil uji normalitas diatas
menunjukkan bahwa nilai probabilitas
X TVA t
untuk variabel harga saham sebelum dan
KSE t
sesudah akuisisi dan merger adalah Dimana: masing-masing 0,195 dan 0,264, dan nilai
X TVA : Rata-rata trading volume tersebut lebih besar dari taraf signifikansi activity seluruh saham pada yang ditetapkan (
α=0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel harga saham hari ke-t sebelum dan sesudah akuisisi dan merger
KSE : Kesalahan standar estimasi t terdistribusi normal.
pada hari ke-t di periode
istimewa
Uji Normalitas – Volume Perdagangan
Saham
Kesalahan standar estimasi dapat Pada uji normalitas data ini menggunakan dihitung dengan rumus: metode One Sample Kolmogorov- n 2 Smirnov Test . Hasil uji normalitas diatas
TVA
X TVA menunjukkan bahwa nilai probabilitas it
1 i 1
untuk variabel volume perdagangan
KSE t k
1 k
saham saham sebelum dan sesudah Dimana: akuisisi dan merger adalah masing-
KSE
: Kesalahan standar masing 0,765 dan 0,373, dan nilai
t
tersebut lebih besar dari taraf signifikansi estimasi pada hari ke-t di yang ditetapkan (α=0,05). Maka dapat periode istimewa disimpulkan bahwa variabel volume
TVA : Trading Volume Activity it
perdagangan saham sebelum dan sesudah saham i pada hari ke-t akuisisi dan merger terdistribusi normal.
X TVA : Rata-rata volume Pengujian Hipotesis 1
perdagangan saham pada Pengujian ini dilakukan untuk menguji hari ke-t di periode H1 yang menyatakan bahwa harga saham peristiwa perusahaan publik periode sebelum
k
: Jumlah saham yang akuisisi dan merger berbeda secara dijadikan sampel signifikan dengan periode sesudah c. Menentukan kriteria pengujian, yaitu: akuisisi dan merger. Karena data harga
H0 ditolak jika t hitung > t tabel atau t hitung saham terdistribusi normal, maka < -t tabel atau H0 ditolak jika pengujian ini dilakukan dengan probabilitas <
α menggunakan Paired Samples T-Test. H0 diterima jika tabel hitung tabel
Pengujian H1 dengan menggunakan atau H0 diterima jika probabilitas ≥ α
Paired Samples T-Test diatas
d. Pembahasan menghasilkan nilai t statistik variabel e. Kesimpulan harga saham sebesar 2,759 dengan signifikansi sebesar 0,018. Nilai statistik t variabel harga saham (2,581) lebih besar dari nilai t tabel (2,1) dan nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (
α=0,05). Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak yang berarti harga saham antara periode sebelum akuisisi dan merger berbeda secara signifikan dengan periode sesudah akuisisi dan merger. Hal tersebut menunjukkan bahwa informasi akuisisi dan merger menyebabkan perbedaan harga saham perusahaan publik antara periode sebelum dan sesudah akuisisi dan merger.
Pengujian Hipotesis 2
Dilakukannya pengujian ini untuk menguji H2 yang menyatakan bahwa volume perdagangan saham perusahaan publik periode sebelum akuisisi dan merger berbeda secara signifikan dengan periode sesudah akuisisi dan merger. Karena data volume perdagangan saham terdistribusi normal, maka pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Paired Samples T-Test .
Pengujian H2 dengan menggunakan
Paired Samples T-Test diatas
menghasilkan nilai t statistik variabel volume perdagangan saham sebesar 1,826 dengan signifikansi sebesar 0,084. Nilai t statistik variabel volume perdagangan saham (1,826) lebih kecil dari nilai t tabel (2,1) dan signifikansi variabel volume perdagangan saham tersebut lebih besar dari taraf signifikansi 5% ( α=0,05). Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang berarti volume perdagangan saham antara periode sebelum akuisisi dan merger tidak berbeda secara signifikan dengan periode sesudah akuisisi dan merger. Hal tersebut menunjukkan bahwa informasi akuisisi dan merger tidak menyebabkan perbedaan volume perdagangan saham perusahaan publik antara periode sebelum dan sesudah akuisisi dan merger.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata harga saham periode sesudah akuisisi dan merger lebih tinggi daripada rata-rata harga saham periode sebelum akuisisi dan merger, yaitu 2538 dan 1856. Sedangkan berdasarkan hasil analisis statistik harga saham, diperoleh hasil bahwa harga saham antara periode sebelum akuisisi dan merger dengan periode sesudah akuisisi dan merger berbeda secara signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa investor merespon positif terhadap informasi akuisisi dan merger yang dilakukan oleh perusahaan.
Pembahasan – Harga Saham
Dari segi teoritis, penelitian ini juga sejalan dengan signalling theory yang mengemukakan adanya informasi asimetri antara manajemen perusahaan dengan pihak-pihak lain (investor, broker, dan yang lainnya), sehingga akuisisi dan merger yang dilakukan oleh manajemen diharapkan dapat direspon secara positif maupun negatif. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa respon yang timbul dari investor adalah respon positif, karena harga saham periode sesudah akuisisi dan merger yang lebih tinggi daripada rata- rata harga saham periode sebelum akuisisi dan merger.
Harga saham setelah akuisisi dan merger yang lebih tinggi daripada sebelum akuisisi dan merger akan mengubah posisi perusahaan pada kelompok yang memiliki nilai saham yang tinggi, dimana hal itu dapat menyebabkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap perusahaan dimasa yang akan datang.
Informasi akusisi dan merger untuk harga saham yang direspon positif oleh investor, hal ini mungkin disebabkan karena (1) ketersediaan informasi yang luas dan efisien, dan (2) pelaku pasar yang mulai canggih (sophisticated) dan rasional karena dapat mengolah informasi semacam ini dengan benar.
Penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suryawijaya (1998) dalam Payamta dan Doddy Setiawan (2004) yang menunjukkan bahwa pasar bereaksi positif terhadap pengumuman akuisisi dan merger.
Pembahasan – Volume Perdagangan Saham
Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata volume perdagangan saham periode sesudah akuisisi dan merger lebih rendah daripada rata-rata harga saham periode sebelum akuisisi dan merger, yaitu 0,04611 dan 0,06828. Peningkatan dan penurunan yang terjadi pada volume perdagangan saham selama periode pengamatan peristiwa akuisisi dan merger tidak cukup kuat untuk menunjukkan adanya pengaruh akuisisi dan merger terhadap volume perdagangan saham. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis statistik yang menyatakan tidak adanya perbedaan secara signifikan antara satu tahun periode sebelum dengan satu tahun periode sesudah akuisisi dan merger.
Dari segi teoritis, yang ditinjau dari
signalling theory , yang mengemukakan
adanya informasi asimetri antara manajemen perusahaan dengan pihak- pihak lain (investor, broker, dan yang lainnya), sehingga akuisisi dan merger yang dilakukan oleh manajemen diharapkan dapat direspon secara positif maupun negatif tidak terbukti. Hasil penelitian ini justru membuktikan bahwa informasi akuisisi dan merger tidak mengkibatkan perbedaan volume perdagangan saham yang signifikan pada periode satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah akuisisi dan merger.
Hasil analisis penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Etty M. Nasser (2003) dalam Via Amalia (2007) yang menyatakan bahwa ada perbedaan secara signifikan volume perdagangan saham antara periode sebelum dan sesudah akuisisi dan merger.
Perbedaan kesimpulan hasil penelitian tersebut bisa saja terjadi karena beberapa faktor yang antara lain: (1) perbedaan event windows dan periode pengamatan antara penelitian yang dilakukan oleh Etty M. Nasser (22 hari sebelum dan 22 hari sesudah kurun waktu 1999
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
Penelitian “Pengaruh Informasi Akuisisi dan Merger Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Indonesia menyebabkan beberapa perusahaan harus dikeluarkan dari pertimbangan menjadi sampel penelitian.
Dari kesimpulan dan keterbatasan penelitian diatas, terdapat beberapa saran yang perlu diperhatikan agar dapat berguna untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan akuisisi dan merger, sehingga hasil yang nantinya akan diperoleh dapat memberikan gambaran yang sesungguhnya mengenai dampak yang terjadi akibat informasi akuisisi dan merger. Adapun saran tersebut adalah:
DAFTAR RUJUKAN
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
2007. ”Pengaruh Pengumuman Merger Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya terhadap Trading Volume Activity pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di BEJ”, (Online),
Vierly.
Pengumuman Akuisisi terhadap Harga dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi Sarjana tak diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya.
AMP YKPN Via Amalia. 2007. ”Uji Beda
Pasar Modal . Yogyakarta: UPP
Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan
Payamta. 2004. ”Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 7, No. 3.
BPFE Pandji Aronaga dan Nini Puji Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Bisnis . Edisi Pertama. Yogyakarta:
Yogyakarta: BPFE Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian
Analisis Investasi . Edisi Kedua.
Jogiyanto. 2000. Teori Portfolio dan
Multivatiare Dengan Program SPSS . Cetakan IV. Semarang:
dan merger agar tujuan utama perusahaan dapat tercapai.
Imam Ghozali. 2001. Aplikasi Analisis
Merger dan Akuisisi Terhadap Return Saham Bank Umum Di Bursa Efek Jakarta Periode 1997- 2002”. Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis (EMAS) Vol. II, No 1, Hal 40 – 53.
Keputusan Merger dan Akuisisi terhadap Reaksi Pasar”. Jurnal Ekonomi Vol. 7, Hal 184 – 195. Fadia. 2008. “Pengaruh Pengumuman
Yogyakarta: Kanisius Etty M. Nasser. 2003. “Pengaruh
Jakarta. Eduardus Tandelilin. 2010. Portfolio dan Investasi . Edisi Pertama.
Darmaji, Tjiptono dan Fakhruddin, Hendy M. 2011. Pasar Modal Di Indonesia . Salemba Empat.
(Online), diakses pada 10 Mei 2011)
Jersey: Prentice-Hall Bankskripsi.com. 2009.
Accounting . Edisi Sembilan. New
Kompas Gramedia, Jakarta. Beams, Floyd A., et al. 2006. Advanced
Pakereng. 2001. ”Pengaruh Pengumuman Merger dan Akuisisi terhadap Return Saham Perusahaan Akuisitor dan Non Akuisitor dalam Sektor Industri yang sama di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Volume 16, No. 4 372
Yogyakarta: Ekonosia Amin Wibowo dan Yulita Milla
Abdul Moin. 2003. Merger, Akuisisi & Divestasi . Edisi Pertama.
”Pengaruh Akuisisi terhadap Perubahan Return Saham dan Kinerja Perusahaan”. Simposiun
CURRICULUM VITAE
Name : Novrizal Adinandaru Sex : Male Place, Date of Birth : Surabaya, November 19, 1989 Nationality : Indonesia Maritas Status : Single Height, Weight : 167 cm, 53 kg Health : Good Religion : Moslem Address : Jl. Bhineka C-2 Kepuh Permai, Waru
EDUCATION BACKGROUND
1996
: Tropodo III Elementary School, Sidoarjo 2002
: Al-Falah Junior High School, Sidoarjo 2005
: Senior High School of 6, Surabaya 2008
: Accounting Major at STIE Perbanas, Surabaya
COURSE AND EDUCATION
: English Language Course at SSC, Sidoarjo 2007
: Prepare for UAN Course at Neutron, Surabaya 2008
: Computer Basic Course at STIE Perbanas, Surabaya 2010
: English Language Course at LIA Course, Surabaya
: Arithmetic Course at Aritmatika, Surabaya 1997
1996