AKTIVITAS SEKS PRANIKAH PETTING dan COITUS dan KEJADIAN INFEKSI CANDIDIASIS, BACTERIAL VAGINOSIS dan RICHOMONIASIS PADA MAHASISWI USIA 17-24 TAHUN DI KENDARI Repository - UNAIR REPOSITORY

  PETTING dan COITUS AKTIVITAS SEKS PRANIKAH dan KEJADIAN INFEKSI

CANDIDIASIS, BACTERIAL VAGINOSIS dan RICHOMONIASIS PADA MAHASISWI

USIA 17-24 TAHUN DI KENDARI

  HERMAN, SRIYANA Pembimbing : Dr. Budi Utomo, dr., M. Kes. BACTERIAL VAGINOSIS; TRICHOMONIASIS INFECTION KKA KK TKR 11 / 12 Her a Copyright © 2012 by Airlangga Universit y Library Surabaya RINGKASAN AKTIVITAS SEKS PRANIKAH PETTING dan COITUS dan KEJADIAN INFEKSI CANDIDIASIS, BACTERIAL VAGINOSIS dan TRICHOMONIASIS PADA

MAHASISWI USIA 17-24 TAHUN DI KENDARI

  Kesehatan reproduksi khususnya reproduksi remaja di Indonesia saat ini masih terabaikan dan hanya diukur secara sporadik, hal ini menjadi perhatian bersama dan bukan hanya individu yang bersangkutan mengingat dampaknya luas menyangkut berbagai aspek kehidupan dan menjadi parameter kemampuan negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan khususnya terhadap remaja. Aktivitas seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu dan bersenggama. Seks pranikah didefinisikan sebagai hubungan yang mengarah pada keintiman heteroseksual yang dilakukan oleh sepasang anak manusia sebelum adanya ikatan resmi (pernikahan) atau premarital sex. Kandidiasis adalah suatu infeksi pada kulit atau selaput lendir bersifat akut atau subakut yang disebabkan oleh jamur genus Candida, terutama spesies Candida albicans. Trikomoniasis adalah suatu penyakit menular seksual non viral yang disebakan oleh Trichomonas vaginalis, merupakan spesies Trichomonas yang bersifat patogen dan banyak dijumpai pada traktus urogenital. Vaginosis bakterial didefinisikan sebagai suatu keadaan abnormal pada ekosistem vagina yang dikarakterisasi oleh pergantian konsentrasi Lactobacillus yang tinggi sebagai flora normal vagina oleh konsentrasi bakteri anaerob yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara aktivitas seks pranikah petting dan coitus dengan kejadian infeksi Candidiasis, Bacterial vaginosis, dan Trichomoniasis pada mahasiswi usia 17-24 tahun. Penelitian ini bersifat analisis observasional dengan pendekatan studi sekat silang (cross sectional study). Populasi penelitian adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Avicenna yang berjumlah 347 orang, besar sampel sebanyak 96 sampel ditambah 10% sehingga berjumlah 106 sampel. Kriteria inklusi sampel penelitian yaitu memiliki gejala keputihan, berusia 17–24 tahun, jenis kelamin perempuan belum menikah, tidak sedang menstruasi, bersedia diwawancarai dengan pengisian kuesioner pada responden yang terpilih dan bersedia untuk pengambilan spesimen vaginal swab dengan terlebih dahulu menandatangani surat persetujuan informed consent. Prosedur pengambilan spesimen vaginal swab dilakukan oleh sampel itu sendiri dibawah bimbingan peneliti dan petugas tekhnisi laboratorium yang terlatih oleh dokter BLK menggunakan metode Self Obtained Low Vaginal Swabs (SOLVS). Setiap remaja diambil hapusan (swab) dari vagina luar, dengan cara: memasukkan lidi kapas ke dalam vagina, lidi kapas tersebut diputar di sekeliling liang vagina, didiamkan sampai hitungan kesepuluh, dilakukan rotasi sekali lagi lalu lidi kapas dikeluarkan, selanjutnya sampel atau spesimen pada lidi kapas tersebut akan dilakukan identifikasi vaginal infection dengan menggunakan x sediaan basah dan metode pengecatan Gram, pada pemeriksaan bakteri, jamur dan parasit. Analisis data diolah dengan menggunakan program SPSS dan secara manual dengan menggunakan tabel kontingensi 2 x 2 (Epical 2000). Hasil analisis Chi-square menggunakan tabel kontigensi 2 x 2 dengan koreksi dari Yates pada petting menghasilkan probabilitas p

  

value 0,00 sebesar 11,58, yang berarti ada hubungan aktivitas seks pranikah petting (meraba

  daerah vaginal) dengan kejadian infeksi vagina. Hasil analisis chi-square pada coitus menghasilkan probabilitas p value 0,79 sebesar 0,07, hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan antara remaja yang melakukan aktivitas seks pranikah coitus dengan hasil pemeriksaan laboratorium. Berdasarkan analisis korelasi kuatnya hubungan aktivitas seks pranikah petting (meraba daerah vaginal) terhadap hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan angka output 0,4 yang berarti korelasi lemah, bahwa remaja yang melakukan aktfivitas seks pranikah petting (meraba daerah vaginal) mempunyai arah hubungan yang sama tetapi tidak menunjukkan akan menderita infeksi vagina. Kesimpulan pada penelitian ini adalah (1) Persentase angka kejadian aktivitas seks pranikah yang melakukan petting (perabaan daerah vaginal) minimal sekali sejauh sampai penelitian ini dilakukan yaitu sebanyak 35 responden (36,5%) dan coitus yaitu sebanyak 10 responden (10,4%). (2) Jenis faktor risiko aktivitas seks pranikah yang melakukan petting (perabaan daerah vaginal) dan

  

coitus yaitu aktivitas seks pranikah yang meraba-raba wilayah kelamin secara langsung,

  menempel-nempelkan kelamin masing-masing di wilayah luar kelamin, mendesak-desakkan kelamin laki-laki kedalam kemaluan perempuan hingga mencapai orgasme diluar vagina dan memasukkan kelamin laki-laki ke vagina perempuan sampai melakukan coitus. (3) Persentase gambaran klinis infeksi vagina yaitu positif infeksi sebanyak 66 responden (68,8%) dan yang negatif sebanyak 30 responden (31,3%). (4) Tidak ada hubungan antara aktivitas seks pranikah dengan infeksi vagina atau timbulnya infeksi vagina tidak ditentukan dengan berdasarkan aktivitas seks pranikah subjek penelitian pada mahasiswi usia 17-24 tahun di STIK Avicenna Kota Kendari.

   SUMMARY

PREMARITAL SEX ACTIVITIES PETTING and COITUS and THE INCIDENCE OF

CANDIDIASIS, BACTERIAL VAGINOSIS and TRICHOMONIASIS INFECTION IN

THE STUDENT 17-24 YEARS OLD IN KENDARI

  Reproduction health especially adolescent reproduction in Indonesia is still ignored and only measured sporadically. It is become collective attention and not just for the related individual who considering the wide impact that related with any life aspects and it become the parameter of country capability in the implementation of health service, for teenager especially. Sexual behaviour is all activities that pushed by sexual desire, good with also kind fellow begins from feeling interested feeling until behaviour makes a date, flirt and coitus (make love). Premarital sex is being before the marriage occurred or premarital sex. Candidiasis is skin infection or mucous membrane that has acute or subacute nature that caused by candida genus of fungus, especially Candida albicans species. Trichomoniasis is such non infectious virus sexual disease that is caused by Trichomonas vaginalis. It is the species of Trichomonas that has patogen nature and often found in urogenital tract. Bacterial vaginosis is defined as such abnormal condition in the ecosystem of vagina that is characterized by high concentration changing of Lactobacillus as normal vagina flora with high anaerobic bacterial concentration. This study learns the correlation between pre marital sex activities petting and coitus with infection incidence of Candidiasis, Bacterial vaginosis, and Trichomoniasis in the student 17-24 years old. This research has observational analytic nature with cross sectional study approach. The research population are students of ‘Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan’(STIK) Avicenna by 374 persons, the number of sample is 96 respondents, that added with 10% therefore the sample number was 106 respondents. Inclusion criteria of this research sample namely has whitish (abnormal excretion of vagina) symptom, in the age of 17-24 years old, women, unmarried, not in the menstruation time, ready to be interviewed for questionnaire filling in the selected respondents and ready to be taken of their vaginal swab specimen with signing first the informed consent. Specimen collection procedure was done by it self sample under guide that are the collection that was done by researcher and expert laboratorium staff by BLK doctor with Self Obtained Low Vaginal Swabs (SOLVS) method. Each teenager was taken for their swab outside vaginal, by technique: inserting cotton to the vagina, that cotton was rotated around the vagina hole, let it in there until tenth quantification, then the cotton was rotated again after that the cotton could be withdrawn. Then the sample or specimen in that cotton will be identified for vaginal infection with Gram staining method, bacterial, germ and parasite examinations. Data analysis was processed by SPSS programs and manual contingency table 2 x 2 (Epical 2000). Analysis result of Chi square conducted by contingency table 2 x 2 with Yate’s corecction at petting indicated that, probability p value xii 0,00 equal to 11,58, that means there were any correlation between pre marital sex activities petting (vaginal area groping) with vaginal infection incidence. Result of analysis chi-square at coitus indicated that probability p value 0,79 equal to 0,07, that means there were no correlation between pre marital sex activities coitus with vaginal infection incidence. Based on strong correlation analysis of the correlation between pre marital sex activities petting (vaginal area groping) to result of inspection of laboratory shows output number 0,4 that means correlation of light, that adolescent done pre marital sex activities petting (vaginal area groping) had direction of the same relationship but didn't show would suffer infection of vagina. The conclusions in this research are (1) Percentage of number of incidence level of pre marital sex activities petting (vaginal area groping) minimum as far as until this research done for 35 person (36,5%) and coitus done for 10 persons (10,4%). (2) The percentage of clinical figure of vagina infection was infection positive for 66 person (68,8%) and for 30 person (31,3%) were negative. (3) There were not any correlation between premarital sex activities with vaginal infection or the emerging of vagina infection was not determined based on premarital sex activity of research subject in the student 17-24 years old in STIK Avicenna of Kendari City.

   ABSTRAK AKTIVITAS SEKS PRANIKAH PETTING dan COITUS dan KEJADIAN INFEKSI CANDIDIASIS, BACTERIAL VAGINOSIS dan TRICHOMONIASIS PADA

MAHASISWI USIA 17-24 TAHUN DI KENDARI

  

Latar belakang : Aktivitas seks pranikah adalah aktivitas seks yang dilakukan sebelum

pernikahan yang meliputi aktivitas dimulai dari kecupan sampai mempermainkan lidah (deep

kissing), bercumbu (petting) yaitu melakukan perabaan daerah erotik yang mengarah pada gairah

seks terutama meraba alat kelamin/vaginal, kemudian melakukan hubungan seks (coitus) yang

  

memiliki risiko penularan infeksi menular seksual diantaranya Candidiasis, Bacterial vaginosis,

dan Trichomoniasis Tujuan dan metode penelitian : Tujuan penelitian adalah untuk

mempelajari hubungan antara aktivitas seks pranikah petting (perabaan daerah vaginal) dan

dengan kejadian infeksi Candidiasis, Bacterial vaginosis, dan Trichomoniasis. Penelitian coitus

bersifat analisis observasional dengan studi sekat silang (cross sectional study). Populasi

penelitian adalah mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Avicenna, total jumlah 106

sampel. Kriteria inklusi sampel yaitu memiliki gejala keputihan, berusia 17–24 tahun, jenis

kelamin perempuan, belum menikah, tidak sedang menstruasi, bersedia diwawancarai dan

bersedia untuk pengambilan spesimen vaginal swab dengan menandatangani surat persetujuan

informed consent terlebih dahulu. Prosedur pengambilan spesimen vaginal swab dilakukan oleh

sampel itu sendiri dibawah bimbingan peneliti dan petugas tekhnisi laboratorium yang terlatih

oleh dokter BLK menggunakan metode SOLVS. Hasil : Analisis data diolah dengan

menggunakan program SPSS dan tabel kontingensi 2 x 2 (Epical 2000). Hasil analisis Chi-square

dengan koreksi dari Yates pada petting menghasilkan probabilitas p value 0,00 sebesar 11,58,

yang berarti ada hubungan aktivitas seks pranikah petting dengan kejadian infeksi vagina. Hasil

analisis chi-square pada coitus menghasilkan probabilitas p value 0,79 sebesar 0,07, hal ini

berarti bahwa tidak ada hubungan antara remaja yang melakukan aktivitas seks pranikah coitus

dengan hasil pemeriksaan laboratorium. Analisis korelasi kuatnya hubungan aktivitas seks

pranikah petting terhadap hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan angka output 0,4 yang

berarti korelasi lemah, bahwa remaja yang melakukan aktfivitas seks pranikah petting

mempunyai arah hubungan yang sama tetapi tidak menunjukkan akan menderita infeksi vagina.

  

Kesimpulan : Kesimpulan penelitian adalah (1) Persentase angka kejadian aktivitas seks

pranikah yang melakukan petting minimal sekali sejauh sampai penelitian ini dilakukan yaitu

sebanyak 35 responden (36,5%) dan coitus yaitu sebanyak 10 responden (10,4%). (2) Persentase

gambaran klinis infeksi vagina yaitu positif infeksi 66 responden (68,8%) dan negatif 30

responden (31,3%). (3) Tidak ada hubungan antara aktivitas seks pranikah dengan infeksi vagina

atau timbulnya infeksi vagina tidak ditentukan dengan berdasarkan aktivitas seks pranikah.

  

Kata kunci : Aktivitas seks pranikah, infeksi candidiasis, bacterial vaginosis dan

trichomoniasis.

   ABSTRACT PREMARITAL SEX ACTIVITIES PETTING and COITUS and THE INCIDENCE OF CANDIDIASIS, BACTERIAL VAGINOSIS and TRICHOMONIASIS

INFECTION IN THE STUDENT 17-24 YEARS OLD IN KENDARI SRIYANA HERMAN

  

Background : Premarital sex is sexual activity done before nuptials covering activity started

from kiss until making a fool of tongue (deep kissing), dishs something out (petting) that is doing

groping of erotic area leading to enthusiasm in sex especially gropes equipment vaginal, then

done sexual activity (coitus) what had infection risk of sexual catching infection between of

Candidiasis, Bacterial vaginosis , and Trichomoniasis Objective and method : This study learns

the correlation between pre marital sex activities petting and coitus with infection incidence of

Candidiasis, Bacterial vaginosis, and Trichomoniasis in the student 17-24 years old. This

research has observational analytic nature with cross sectional study approach. The research

population are students of ‘Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan’(STIK) Avicenna by sample number

was 106 respondents. Inclusion criteria of this research sample namely has whitish (abnormal

  

excretion of vaginal) symptom, in the age of 17-24 years old, women, unmarried, not in the

menstruation time, ready to be interviewed for questionnaire filling in the selected respondents

and ready to be taken of their vaginal swab specimen with signing first the informed consent.

Specimen collection procedure was done by it self sample under guide that are the collection that

was done by researcher and expert laboratorium staff by BLK doctor with Self Obtained Low

Vaginal Swabs (SOLVS) method. Result : Data analysis was processed by SPSS programs and

manual contingency table 2 x 2 (Epical 2000). Analysis result of Chi square conducted by

contingency table 2 x 2 with Yate’s corecction at petting indicated that, probability p value 0,00

equal to 11,58, that means there were any correlation between pre marital sex activities petting

(vaginal area groping) with vaginal infection incidence. Result of analysis chi-square at coitus

indicated that probability p value 0,79 equal to 0,07, that means there were no correlation

between pre marital sex activities coitus with vaginal infection incidence. Based on strong

correlation analysis of the correlation between pre marital sex activities petting (vaginal area

groping) to result of inspection of laboratory shows output number 0,4 that means correlation of

light, that adolescent done pre marital sex activities petting (vaginal area groping) had direction

of the same relationship but didn't show would suffer infection of vagina. Conclusions : The

conclusions in this research are (1) Percentage of number of incidence level of pre marital sex

activities petting (vaginal area groping) minimum as far as until this research done for 35 person

(36,5%) and coitus done for 10 persons (10,4%). (2) The percentage of clinical figure of vagina

infection was infection positive for 66 person (68,8%) and for 30 person (31,3%) were negative.

(3) There were not any correlation between premarital sex activities with vaginal infection or the

emerging of vagina infection was not determined based on premarital sex activity of research

subject in the student 17-24 years old in STIK Avicenna of Kendari City.

  

Key words : Premarital sex activities, Candidiasis, Bacterial vaginosis and Trichomoniasis

infection