PENGARUH FREKUENSI, LAMA DAN KETERATURAN TERAPI PANAS DAN DINGIN TERHADAP KELUHAN NYERI PENDERITA OSTEOARTRITIS LUTUT : Studi di Instalasi Rehabilitasi Medik RSU Dr. Soetomo, Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

  SKRIPSI PENGARUH FREKUENSI, LAMA DAN KETERATURAN TERAPI PANAS DAN DINGIN TERHADAP KELUHAN NYERI PENDERITA OSTEOARTRITIS LUTUT (Studi di Instalasi Rehabilitasi Medik RSU Dr. Soetomo, Surabaya) Oleh : YULIANA IKA SAVITRI NIM. 100431563 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2006

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

PENGESAHAN

  Dipertahankan didepan Tim Penguji Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan diterima untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

  Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM) Pada tanggal, 3 Juli 2006

  Mengesahkan Universitas Airlangga

  Fakultas Kesehatan Masyarakat Dekan,

  Prof. Dr. H. Tjipto Suwandi, dr., M.OH, Sp.OK

  NIP. 130 517 177 Tim Penguji :

  1. Prof. Dr. H. Tjipto Suwandi, dr., M.OH, Sp.OK

  2. Fariani Syahrul, S.KM, M.Kes

  3. Atik Sri Wulandari, S.KM, M.Kes

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

SKRIPSI

  Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

  Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat

  Universitas Airlangga

  Oleh :

YULIANA IKA SAVITRI

  NIM. 100431563

  Surabaya, Juli 2006 Mengetahui, Menyetujui, Ketua Bagian Epidemiologi Pembimbing

  Dr. Chatarina U.W., dr., M.S, M.PH Fariani Syahrul, S.KM, M.Kes

  NIP. 131 290 054 NIP. 132 087 862

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya skripsi dengan judul ”PENGARUH FREKUENSI, LAMA DAN KETERATURAN TERAPI PANAS DAN DINGIN TERHADAP KELUHAN NYERI PENDERITA OSTEOARTRITIS LUTUT (Studi di Instalasi Rehabilitasi Medik RSU Dr. Soetomo, Surabaya)” sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

  Skripsi ini menyajikan tentang upaya penanganan osteoartritis sendi lutut dengan menggunakan modalitas fisik berupa terapi panas dan terapi dingin dengan melihat pengaruh frekuensi, lama dan keteraturan mengikuti terapi tersebut terhadap keluhan nyeri sehingga nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi instalasi rehabilitasi medik dalam memilih terapi modalitas fisik yang lebih bermanfaat untuk penderita osteoartritis lutut khususnya di wilayah Surabaya.

  Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada ibu Fariani Syahrul, S.KM, M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk, koreksi serta saran hingga terselesaikannya skripsi ini.

  Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan pula kepada yang terhormat :

  1. Prof. Dr. H. Tjipto Suwandi, dr., M.OH, Sp.OK, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya 2. Dr. Chatarina U.W., dr., M.S, M.PH, selaku Ketua Bagian Epidemiologi

  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya 3. Semua Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

  Surabaya yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang dapat menjadi acuan dalam penulisan skripsi ini

  4. S.M. Mei Wulan, dr., Sp.RM, selaku Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RSU Dr. Soetomo Surabaya 5. Bapak / Ibu pegawai di Instalasi Rehabilitasi Medik RSU Dr. Soetomo

  Surabaya, yang dengan caranya masing–masing telah membantu dalam menyusun skripsi ini

  6. Para responden yang telah meluangkan waktu untuk diwawancarai 7.

  Keluargaku tercinta, khususnya kepada Bapak dan Ibu, serta Adik-adikku Wawan dan Kiki, terima kasih atas do’a, kepercayaan dan kasih sayangnya selama ini

  8. Rekan-rekan mahasiswa non reguler sore yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam menyusun skripsi ini

  9. Keluarga Mulyorejo Utara 37 (kos pink), Dina, Eva, Ulul, Nur, Yophie, Via, dan Sari, all of you have been take care of me very well

  10. Semua pihak yang peranannya sangat berarti yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  Semoga Tuhan memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan semoga skripsi ini dapat berguna baik bagi diri kami maupun pihak lain yang memanfaatkan.

  Surabaya, Juli 2006 Penulis

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

ABSTRACT

  Osteoarthritis of knee joint is a degenerative disease which is growing to be a health problem of community. This disease can cause a physical complaint; from impairment level (particularly pain), or disability as the impact of daily activity limitation, until handicap level when the patient can’t adapt their environment. Pain is the main reason making knee joint osteoarthritis patient take medication. The main pain relief is medical rehabilitation (third prevention) such as physical modality consisting of hot or cold therapy.

  The aim of this study is to analyze the effect of frequency, duration, and regularity of therapy to knee joint osteoarthritis patient pain complaint with hot and cold therapy. It is expected that the patient will be motivated by the results of this analysis to join medical rehabilitation.

  The design is cross sectional. The amount of sample is 78 respondents. Respondent and pain characteristic are analyzed descriptively. To evaluate the presence of pain relief before and after therapy, Wilcoxon Signed Ranks Test is used, and the next step is Ordinal Regression testing to evaluate the influence of studied variables.

  Most respondent 37,2% are 45-54 year old, 91% are women, 35,9% are junior high school as level of graduate, and 56,4% are housewives. The result of Wilcoxon Signed Ranks Test is there is difference of knee joint pain complain before and after therapy, whether in hot therapy (2-tailed =

  0,000) or cold therapy (2-tailed = 0,000).

  It is resulted from ordinal regression that frequency (sig. = 0,141 and 0,814) and duration of therapy (sig. = 0,479) have no effect to the pain relief in patients with hot therapy, but regularity (sig. = 0,000) does. Duration (sig. = 0,895) has no effect to pain relief in patients with cold therapy but frequency (sig. = 0,000) and regularity (sig. = 0,002) has.

  The conclusion is that frequency and regularity of therapy have effect to knee joint patient pain complaint. They are suggested to follow the therapy with frequency and regularity suggested by doctor.

  Keyword : osteoarthritis of knee, pain, frequency, duration, regularity of therapy.

  \

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

ABSTRAK

  Osteoartritis sendi lutut merupakan salah satu penyakit degeneratif yang berkembang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini dapat menimbulkan kecacatan fisik baik dari tingkat impairment (terutama keluhan nyeri), tingkat disability sebagai akibat terganggunya kemampuan aktivitas hidup sehari-hari dan tingkat handicaps dimana penderita tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Nyeri adalah alasan utama yang mendorong penderita osteoartritis lutut untuk mencari pengobatan. Pengurangan nyeri terutama adalah melalui rehabilitasi medik (pencegahan tersier) berupa modalitas fisik, salah satunya adalah terapi panas dan terapi dingin.

  Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh frekuensi, lama dan keteraturan mengikuti terapi terhadap keluhan nyeri pada penderita osteoartritis lutut dengan terapi panas dan terapi dingin. Diharapkan dengan dianalisisnya hal-hal tersebut dapat memotivasi penderita osteoartritis lutut untuk mengikuti rehabilitasi medik.

  Rancang bangun penelitian ini adalah cross sectional. Besar sampel adalah 78 responden. Untuk karakteristik responden dan karakteristik nyeri dianalisis secara deskriptif. Untuk melihat ada tidaknya pengurangan keluhan nyeri sendi lutut sebelum dan sesudah mengikuti terapi panas dan terapi dingin digunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test, kemudian untuk melihat ada tidaknya pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti dilakukan uji Regresi Ordinal.

  Sebagian besar responden berumur 45-54 tahun (37,2%), berjenis kelamin wanita (91%), mempunyai tingkat pendidikan SMP (35,9%), dan bekerja sebagai ibu rumah tangga (56,4%).

  Setelah diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test, didapatkan perbedaan keluhan nyeri lutut antara sebelum dan sesudah mengikuti terapi, baik pada penderita osteoartritis lutut dengan terapi panas (2-tailed = 0,000) maupun dengan terapi dingin (2-tailed = 0,000).

  Hasil Regresi Ordinal menunjukkan pada penderita osteoartritis dengan terapi panas, frekuensi (sig. = 0,141 dan 0,814) dan lama (sig. = 0,479) mengikuti terapi tidak berpengaruh terhadap keluhan nyeri, sedangkan keteraturan mengikuti terapi (sig. = 0,000) berpengaruh terhadap keluhan nyeri. Pada penderita osteoartritis dengan terapi dingin, lama mengikuti terapi (sig. = 0,895) tidak berpengaruh terhadap keluhan nyeri, sedangkan frekuensi (sig. = 0,000) dan keteraturan (sig. = 0,002) mengikuti terapi berpengaruh terhadap keluhan nyeri.

  Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan frekuensi dan keteraturan mengikuti terapi berpengaruh terhadap keluhan nyeri pada penderita osteoartritis lutut. Pada penderita osteoartritis lutut disarankan untuk mengikuti terapi sesuai dengan frekuensi dan keteraturan yang dianjurkan oleh dokter.

  Kata kunci : osteoartritis lutut, nyeri, frekuensi, lama, dan keteraturan terapi.

  ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI

  Halaman

  HALAMAN JUDUL ................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................ii HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................iii KATA PENGANTAR ..............................................................................................iv ABSTRACT ..............................................................................................................vii ABSTRAK ................................................................................................................viii DAFTAR ISI .............................................................................................................ix DAFTAR TABEL .....................................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................xvii DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN KATA-KATA ASING ..........xviii

  BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1 I.1 Latar Belakang ..................................................................................1 I.2 Identifikasi Masalah ..........................................................................4 I.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ...............................................5 BAB II TUJUAN DAN MANFAAT ......................................................................6 II.1 Tujuan Penelitian ..............................................................................6 II.1.1 Tujuan Umum .........................................................................6 II.1.2 Tujuan Khusus .........................................................................6 II.2 Manfaat Penelitian ............................................................................7 BAB III TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................8 III.1 Osteoartritis ......................................................................................8 III.1.1 Definisi Osteoartritis ..............................................................8 III.1.2 Klasifikasi Osteoartritis .........................................................8 III.1.3 Faktor Risiko Osteoartritis .....................................................9 III.1.4 Gejala Klinis Osteoartritis ......................................................10 III.1.5 Diagnosis Osteoartritis ...........................................................11 III.2 Nyeri .................................................................................................13 III.2.1 Definisi Nyeri .........................................................................13

  ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  III.2.2 Klasifikasi Nyeri ....................................................................14

  III.2.3 Perjalanan Impuls Nyeri ........................................................14

  III.2.4 Faktor Penghebat Rasa Nyeri .................................................16

  III.2.5 Skala Pengukuran Nyeri ........................................................16

  III.3 Nyeri pada Osteoartritis Lutut ..........................................................16

  III.4 Penatalaksanaan Osteoartritis Lutut ..................................................17

  BAB IV KERANGKA KONSEPTUAL ..................................................................36 BAB V METODE PENELITIAN ...........................................................................38 V.1 Jenis dan Rancang Bangun Penelitian ..............................................38 V.2 Populasi Penelitian ............................................................................38 V.3 Sampel, Besar Sampel, Cara Penentuan Sampel dan Cara Pengambilan Sampel .........................................................................38 V.3.1 Sampel Penelitian ....................................................................38 V.3.2 Besar Sampel ...........................................................................39 V.3.3 Pengambilan Sampel ...............................................................39 V.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................40 V.5 Variabel, Definisi Operasional dan Cara Pengukuran ......................40 V.5.1 Variabel ...................................................................................40 V.5.2 Definisi Operasional dan Cara Pengukuran ............................40 V.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................41 V.6.1 Data Primer .............................................................................41 V.6.2 Data Sekunder .........................................................................42 V.7 Pengolahan dan Analisis Data ..........................................................42 V.7.1 Pengolahan Data .....................................................................42 V.7.2 Analisis Data ...........................................................................42 BAB VI HASIL PENELITIAN ...............................................................................43 VI.1 Gambaran Lokasi Penelitian .............................................................43 VI.2 Karakteristik Responden....................................................................44 VI.2.1 Umur Responden ....................................................................44 VI.2.2 Jenis Kelamin Responden.......................................................44 VI.2.3 Tingkat Pendidikan Responden ..............................................45 VI.2.4 Jenis Pekerjaan Responden.....................................................46

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  VI.3 Riwayat Penyakit ...............................................................................46

  VI.3.1 Jenis Osteoartritis Lutut .........................................................46

  VI.3.2 Awal Diagnosis Osteoartritis Lutut .......................................47

  VI.3.3 Jenis Penyakit Selain Osteoartritis Lutut ...............................47

  VI.4 Program Rehabilitasi Medik ..............................................................48

  VI.4.1 Sumber Informasi Responden Mengetahui Rehabilitasi Medik ....................................................................................48

  VI.4.2 Pihak yang Menganjurkan Responden Mengikuti Rehabilitasi Medik ................................................................48

  VI.5 Karakteristik Nyeri ...........................................................................49

  VI.5.1 Awal Nyeri Lutut ...................................................................49

  VI.5.2 Waktu Nyeri Lutut .................................................................49

  VI.5.3 Frekuensi Serangan Nyeri ......................................................50

  VI.5.4 Pengaruh Nyeri Terhadap Aktivitas ......................................51

  VI.5.5 Pengaruh Istirahat Terhadap Nyeri ........................................51

  VI.5.6 Pengaruh Aktivitas Terhadap Nyeri ......................................52

  VI.6 Analisis Keluhan Nyeri Sebelum dan Sesudah Mengikuti Terapi Panas ..................................................................................................53

  VI.7 Analisis Keluhan Nyeri Sebelum dan Sesudah Mengikuti Terapi Dingin ................................................................................................54

  VI.8 Frekuensi Mengikuti Terapi...............................................................55

  VI.8.1 Pengaruh Frekuensi Mengikuti Terapi Panas Terhadap Keluhan Nyeri .......................................................................55

  VI.8.2 Pengaruh Frekuensi Mengikuti Terapi Dingin Terhadap Keluhan Nyeri .......................................................................56

  VI.9 Lama Mengikuti Terapi .....................................................................56

  VI.9.1 Pengaruh Lama Mengikuti Terapi Panas Terhadap Keluhan Nyeri .......................................................................57

  VI.9.2 Pengaruh Lama Mengikuti Terapi Dingin Terhadap Keluhan Nyeri .......................................................................58

  VI.10 Keteraturan Mengikuti Terapi ..........................................................58

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  VI.10.1 Pengaruh Keteraturan Mengikuti Terapi Panas Terhadap Keluhan Nyeri ....................................................................59

  VI.10.2 Pengaruh Keteraturan Mengikuti Terapi Dingin Terhadap Keluhan Nyeri ....................................................59

  VI.11 Rekapitulasi Hasil Penelitian ...........................................................60

  BAB VII PEMBAHASAN .....................................................................................62 VII.1 Karakteristik Responden .............................................................62 VII.1.1 Umur Responden.............................................................62 VII.1.2 Jenis Kelamin Responden ..............................................62 VII.1.3 Tingkat Pendidikan dan Jenis Pekerjaan Responden ......63 VII.2 Riwayat Penyakit .........................................................................64 VII.2.1 Jenis Osteoartritis Lutut ..................................................64 VII.2.2 Jenis Penyakit Selain Osteoartritis Lutut ........................64 VII.3 Program Rehabilitasi Medik ........................................................65 VII.4 Karakteristik Nyeri ......................................................................66 VII.4.1 Awal Nyeri Lutut ............................................................66 VII.4.2 Waktu Nyeri Lutut ..........................................................67 VII.4.3 Frekuensi Serangan Nyeri ..............................................67 VII.4.4 Pengaruh Istirahat dan Aktivitas Terhadap Nyeri ...........68 VII.5 Analisis Keluhan Nyeri Sebelum dan Sesudah Mengikuti Terapi Panas dan Terapi Dingin ..................................................69 VII.6 Analisis Pengaruh Frekuensi Mengikuti Terapi Panas dan Terapi Dingin Terhadap Keluhan Nyeri ......................................70 VII.7 Analisis Pengaruh Lama Mengikuti Terapi Panas dan Terapi Dingin Terhadap Keluhan Nyeri..................................................71 VII.8 Analisis Pengaruh Keteraturan Mengikuti Terapi Panas dan Terapi Dingin Terhadap Keluhan Nyeri ......................................72 BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................73 VIII.1 Kesimpulan ..................................................................................73 VIII.2 Saran ............................................................................................74 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................75 LAMPIRAN ..............................................................................................................80

  ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR TABEL

  Nomor Judul Tabel Halaman Tabel V.1 Definisi Operasional dan Cara Pengukuran ......................................40 Tabel VI.1 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di IRM RSU

  Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 .....................44 Tabel VI.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ...........................45

  Tabel VI.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ............45

  Tabel VI.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 .....................46

  Tabel VI.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Osteoartritis Lutut di

  IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ....46 Tabel VI.6 Distribusi Responden Berdasarkan Awal Diagnosis Osteoartritis

  Lutut di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ...........................................................................................47

  Tabel VI.7 Distribusi Responden Berdasarkan Penyakit Penyerta di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 .....................48

  Tabel VI.8 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Mengetahui Rehabilitasi Medik di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ...................................................................48

  Tabel VI.9 Distribusi Responden Berdasarkan Pihak yang Menganjurkan Mengikuti Rehabilitasi Medik di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ..........................................................49

  Tabel VI.10 Distribusi Responden Berdasarkan Awal Nyeri Lutut di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 .....................49

  Tabel VI.11 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Nyeri Lutut di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ............50

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  Tabel VI.12 Distribusi Responden yang Mengikuti Terapi Panas Berdasarkan Frekuensi Serangan Nyeri di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ..........................................................50

  Tabel VI.13 Distribusi Responden yang Mengikuti Terapi Dingin Berdasarkan Frekuensi Serangan Nyeri di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ..........................................................51

  Tabel VI.14 Distribusi Responden Berdasarkan Pengaruh Istirahat Terhadap Nyeri di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ...........................................................................................52

  Tabel VI.15 Distribusi Responden Berdasarkan Pengaruh Aktivitas Terhadap Nyeri di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ...........................................................................................52

  Tabel VI.16 Distribusi Responden yang Mengikuti Terapi Panas Berdasarkan Nilai Keluhan Nyeri Lutut di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ..........................................................53

  Tabel VI.17 Distribusi Responden yang Mengikuti Terapi Dingin Berdasarkan Nilai Keluhan Nyeri Lutut di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ..........................................................54

  Tabel VI.18 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Mengikuti Terapi di

  IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ....55 Tabel VI.19 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Mengikuti Terapi

  Panas dan Selisih Keluhan Nyeri di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ...........................................55

  Tabel VI.20 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Mengikuti Terapi Dingin dan Selisih Keluhan Nyeri di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ...........................................56

  Tabel VI.21 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Mengikuti Terapi di

  IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ....57 Tabel VI.22 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Mengikuti Terapi Panas dan Selisih Keluhan Nyeri di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ..........................................................57

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  Tabel VI.23 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Mengikuti Terapi Dingin dan Selisih Keluhan Nyeri di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ..........................................................58

  Tabel VI.24 Distribusi Responden Berdasarkan Keteraturan Mengikuti Terapi di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ............................................................................................................59

  Tabel VI.25 Distribusi Responden Berdasarkan Keteraturan Mengikuti Terapi Panas dan Selisih Keluhan Nyeri di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ...........................................59

  Tabel VI.26 Distribusi Responden Berdasarkan Keteraturan Mengikuti Terapi Dingin dan Selisih Keluhan Nyeri di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ...........................................60

  Tabel VI.27 Perbedaan Keluhan Nyeri Sebelum dan Sesudah Mengikuti Terapi pada Penderita Osteoartritis Lutut dengan Terapi Panas dan Terapi Dingin di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ...........................................................................................60

  Tabel

  VI.28 Variabel yang Dapat Mempengaruhi Keluhan Nyeri pada Penderita Osteoartritis Lutut dengan Terapi Panas dan Terapi Dingin di IRM RSU Dr. Soetomo Surabaya pada Bulan Maret – Mei 2006 ...........................................................................................61

  ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR GAMBAR

  Nomor Judul Gambar Halaman Gambar IV.1 Kerangka Konseptual ..................................................................37

  ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR LAMPIRAN

  Nomor Judul Lampiran Halaman Lampiran 1. Lembar Kuesioner..............................................................................80 Lampiran 2. Lembar Data Sekunder ......................................................................84 Lampiran 3. Analisis Keluhan Nyeri Sebelum dan Sesudah Mengikuti Terapi

  Panas .................................................................................................85 Lampiran 4. Analisis Keluhan Nyeri Sebelum dan Sesudah Mengikuti Terapi

  Dingin ...............................................................................................86 Lampiran 5. Pengaruh Frekuensi Mengikuti Terapi Panas Terhadap Keluhan

  Nyeri .................................................................................................87 Lampiran 6. Pengaruh Frekuensi Mengikuti Terapi Dingin Terhadap Keluhan

  Nyeri .................................................................................................89 Lampiran 7. Pengaruh Lama Mengikuti Terapi Panas Terhadap Keluhan Nyeri .91 Lampiran 8. Pengaruh Lama Mengikuti Terapi Dingin Terhadap Keluhan

  Nyeri .................................................................................................93 Lampiran 9. Pengaruh Keteraturan Mengikuti Terapi Panas Terhadap Keluhan

  Nyeri .................................................................................................95 Lampiran 10. Pengaruh Keteraturan Mengikuti Terapi Dingin Terhadap Keluhan

  Nyeri .................................................................................................97

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN KATA–KATA ASING Daftar Arti Lambang

  % = Persen ? = Tanda tanya / = Atau > = Lebih besar < = Lebih kecil

  = Lebih besar atau sama dengan ≥

  = Lebih kecil atau sama dengan ≤ ± = Kurang lebih

  o

  = Derajat C = Celcius F = Fahrenheid kg = Kilogram

  = Alfa α cm = Centimeter m = Meter

  2

  cm = Centimeter persegi

  2

  m = Meter persegi Hz = Hertz MHz = Megahertz W = Watt

  Daftar Singkatan

  UPF = Unit Pelayanan Fungsional

  IRM = Instalasi Rehabilitasi Medis RSU = Rumah Sakit Umum Depkes = Departemen Kesehatan Dkk = Dan kawan-kawan

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  WHO = World Health Organitation OA = Osteoartritis SWD = Short Wave Diathermy MWD = Micro Wave Diathermy USD = Ultra Sound Diathermy

  VAS = Visual Analogue Scale SD = Sekolah Dasar SMP = Sekolah Menengah Pertama SMA = Sekolah Menengah Atas PT = Perguruan Tinggi PNS = Pegawai Negeri Sipil LED = Laju Endap Darah ROM = Range of Motion TENS = Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation DIP = Distal Inter Phalangeal

  Daftar Arti Kata - Kata Asing

  Deformitas = Perubahan bentuk dari baik menjadi kurang baik Kontraktur = Pemendekan Destruksi = Perusakan

  Osteofit = Tulang baru pada tepi sendi

  Krepitasi = Bunyi ” kreteg-kreteg” pada saat digerakkan

  Sklerosis = Pengerasan yang tidak normal pada jaringan tubuh

  Debilitas = Berdaya pikir rendah (seperti daya pikir anak berumur 12 tahun) Atrofi = Penyusutan Vasodilatasi = Pelebaran pembuluh darah Vasokontriksi = Penyempitan pembuluh darah

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut WHO, sehat adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental dan

  sosial, dan tidak sekedar bebas dari penyakit atau kecacatan sedangkan menurut Undang-Undang nomor 23 tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental dan sosial serta memungkinkan individu untuk berproduksi secara maksimal. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal, meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan disamping aspek spiritual dan sosial termasuk kepribadian dan kejuangan yang ditujukan untuk mewujudkan manusia yang sehat, cerdas dan produktif serta mempunyai daya juang yang tinggi. Pembangunan kesehatan memegang peranan yang amat penting dalam upaya meningkatkan kesehatan manusia dalam setiap tahap kehidupan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Derajat kesehatan yang tinggi akan meningkatkan daya juang dan daya saing bangsa (Depkes RI, 2000).

  Osteoartritis merupakan kelainan sendi yang sering ditemukan diantara lebih dari 100 jenis penyakit sendi yang dikenal. Osteoartritis merupakan kelainan sendi yang ditandai dengan hilangnya tulang rawan sendi secara progresif serta perubahan reaktif pada tepi tulang dan subkondral. Etiologi yang tepat tentang terjadinya proses degenerasi ini belum diketahui. Sendi yang paling

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  sering terkena adalah sendi-sendi yang menunjang berat badan, termasuk sendi lutut (Hartono, 2000).

  Laporan mengenai prevalensi osteoartritis cukup bervariasi. Prevalensi osteoartritis lutut di Indonesia cukup tinggi, yaitu mencapai 15,5% pada laki-laki dan 12,7% pada wanita (Andarini, 2003). Prevalensi ini semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Jenis kelamin mempengaruhi timbulnya osteoartritis. Pada usia di bawah 45 tahun, frekuensi osteoartritis pada kedua jenis kelamin sama, sedangkan di atas 50 tahun lebih sering terjadi pada wanita. Dari 500 pasien dengan osteoartritis pada anggota badan, ternyata 41,9% adalah penderita osteoartritis lutut dan jumlah wanita lebih banyak dari laki-laki dengan perbandingan 1,3 : 1 (Isbagio, 1995).

  Pada penelitian pola penyakit rematik di Poliklinik Rematologi UPF Penyakit Dalam RSU Dr. Soetomo Surabaya antara tahun 1979 sampai 1985 didapatkan kasus osteoartritis sebanyak 37,5% dan mencapai urutan pertama dibandingkan artritis jenis yang lain. Sendi yang terbanyak diserang adalah sendi penyangga berat badan, yaitu artikularis genu 65%, columna 27,9% dan

  artikularis talocruris 12% (Subadi, 1999). Menurut catatan di Instalasi

  Rehabilitasi Medik RSU Dr. Soetomo Surabaya selama 5 tahun terakhir didapat bahwa osteoartritis masih termasuk dalam 10 penyakit terbesar. Pada tahun 2005 osteoartritis menduduki urutan ke enam yaitu mencapai 11,38% dari 21.624 kunjungan penderita rawat jalan di Instalasi Rehabilitasi Medik.

  Upaya pencegahan penyakit osteoartritis meliputi pencegahan primer, pencegahan sekunder dan pencegahan tersier. Pencegahan tersier bagi penderita osteoartiritis lutut melalui rehabilitasi medik yang merupakan pelayanan

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  multidisipliner yang ditujukan pada penderita dan keluarganya. Upaya rehabilitasi medik bukanlah kelanjutan dari upaya kuratif tetapi merupakan pelayanan yang komprehensif, terpadu, berkesinambungan dan dengan peran serta masyarakat. Upaya rehabilitasi medik dilaksanakan sedini mungkin, yaitu pada saat setelah risiko kematian dapat dihindarkan, dan bukan setelah selesainya upaya kuratif (Depkes RI, 1990).

  Dari aspek rehabilitasi medik osteoartritis lutut menimbulkan kecacatan fisik dari berbagai tingkat, yaitu tingkat impairment, terutama keluhan nyeri (aspek medis), tingkat disability sebagai akibat terganggunya kemampuan aktivitas hidup sehari-hari penderita (aspek sosial ekonomi) dan bahkan banyak juga yang menimbulkan handicaps dimana penderita tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya akibat adanya hambatan fisik, psikologis, sosial, vokasional dan lingkungan di sekeliling penderita yang tidak memungkinkan untuk melakukan aktivitasnya terutama aktivitas dengan penumpu berat badan (Santoso, 2000).

  Nyeri merupakan alasan yang paling sering pada penderita osteoartritis lutut untuk mencari pertolongan kepada dokter. Nyeri yang berhubungan dengan osteoartritis lutut berpengaruh pada kemampuan fungsional seseorang. Tegasnya, nyeri osteoartritis lutut dapat menurunkan aktivitas seseorang, misalnya orang tersebut menjadi tidak bisa bekerja atau melakukan aktivitas terutama dengan penumpu berat badan. Dalam fase akut, mengurangi nyeri dan inflamasi untuk meningkatkan fungsi dan kualitas hidup penderita sangatlah penting. Oleh sebab itu, salah satu terapi utama bagi penderita osteoartritis lutut harus berfokus pada pengurangan nyeri untuk memungkinkan orang tersebut melakukan fungsi lebih

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  mandiri. Pengurangan nyeri pada penderita osteoartritis lutut akan membantu meningkatkan kemampuan penderita untuk bekerja kembali dan melakukan aktivitasnya (bangkit dari duduk, berjalan, berlutut, naik turun tangga).

  Saat ini untuk mengatasi nyeri digunakan medikamentosa yang merupakan salah satu mata rantai penanggulangan osteoartritis, disamping proteksi sendi, kontrol berat badan atau diet, program rehabilitasi medik, penggunaan alat bantu, pembedahan dan psikoterapi. Yang perlu diketahui adalah, bahwa terapi fisik sangat membantu penderita mengatasi nyeri (Isbagio, 1995). Penggunaan medikamentosa tanpa disertai cara penatalaksanaan yang lain kurang memberikan hasil yang memuaskan, karena itulah diperlukan upaya rehabilitasi medik disamping medikamentosa (Nurrachmawati, 2001).

I.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut :

  1. Prevalensi osteoartritis lutut di Indonesia pada tahun 2003 masih cukup tinggi, yaitu mencapai 15,5% pada laki-laki dan 12,7% pada wanita.

  2. Osteoartritis masih termasuk dalam 10 penyakit terbesar di Instalasi Rehabilitasi Medik RSU Dr. Soetomo Surabaya.

  3. Nyeri yang berhubungan dengan osteoartritis lutut berpengaruh pada kemampuan fungsional seseorang.

  4. Terdapat beberapa upaya penatalaksanaan yang digunakan untuk pemulihan penderita osteoartritis lutut.

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

I.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah

  Rasa nyeri mengakibatkan gangguan fungsi dan rasa putus asa dari penderita osteoartritis lutut sehingga diperlukan penatalaksanaan yang kompleks untuk mengatasinya. Penatalaksanaan osteoartritis lutut meliputi pendidikan kesehatan, medikamentosa, proteksi sendi, kontrol berat badan atau diet, program rehabilitasi medik, penggunaan alat bantu, pembedahan dan psikoterapi. Program rehabilitasi medik terdiri dari istirahat, terapi latihan dan terapi modalitas fisik yang berupa terapi panas, terapi dingin, terapi listrik, terapi air dan terapi laser. Melihat kompleksnya penatalaksanaan osteoartritis lutut, maka dilakukan pembatasan terapi yang diteliti yaitu terapi modalitas fisik yang berupa terapi panas dan terapi dingin, dengan tujuan utamanya adalah untuk mengurangi nyeri.

  Secara singkat dapat dituliskan perumusan masalah yaitu apakah ada pengaruh frekuensi, lama dan keteraturan mengikuti terapi panas dan terapi dingin terhadap keluhan nyeri pada penderita osteoartritis lutut ?

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB II TUJUAN DAN MANFAAT II.1 Tujuan Penelitian II.1.1 Tujuan Umum Menganalisis pengaruh frekuensi, lama dan keteraturan mengikuti terapi

  panas dan terapi dingin terhadap keluhan nyeri pada penderita osteoartritis lutut.

  II.1.2 Tujuan Khusus 1.

  Mempelajari karakteristik penderita osteoartritis lutut yang mengikuti program rehabilitasi medik, yaitu berupa terapi panas atau terapi dingin.

  2. Menganalisis perbedaan keluhan nyeri sebelum dan sesudah mengikuti terapi panas.

  3. Menganalisis perbedaan keluhan nyeri sebelum dan sesudah mengikuti terapi dingin.

  4. Menganalisis pengaruh frekuensi mengikuti terapi panas dan terapi dingin terhadap keluhan nyeri pada penderita osteoartritis lutut.

  5. Menganalisis pengaruh lama mengikuti terapi panas dan terapi dingin terhadap keluhan nyeri pada penderita osteoartritis lutut

  6. Menganalisis pengaruh keteraturan mengikuti terapi panas dan terapi dingin terhadap keluhan nyeri pada penderita osteoartritis lutut

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

II.2 Manfaat Penelitian 1.

  Bagi Penderita Memotivasi penderita osteoartritis lutut untuk mengikuti program rehabilitasi medik, yaitu berupa terapi panas atau terapi dingin.

  2. Bagi Instalasi Rehabilitasi Medik Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih modalitas terapi fisik yang lebih bermanfaat untuk penderita osteoartritis lutut.

  3. Bagi Pendidikan Pengembangan ilmu pengetahuan tentang terapi panas atau terapi dingin pada penderita osteoartritis lutut dan sebagai sumber kepustakaan untuk penelitian berikutnya.

  4. Bagi Peneliti Menambah pengalaman dan pengetahuan sebagai bagian dari aplikasi teori tentang epidemiologi di masyarakat.

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB III TINJAUAN PUSTAKA III.1 Osteoartritis III.1.1 Definisi Osteoartritis Osteoartritis adalah kelainan degenerasi tulang rawan sendi yang ditandai

  dengan perubahan patologi tulang rawan hialin, tulang dan jaringan sekitar sendi (Moll, 1988).

  Osteoartritis merupakan penyakit sendi dengan beberapa karakteristik yaitu menipisnya rawan sendi secara progresif, disertai dengan pembentukan tulang baru pada trabekula subkondral dan terbentuknya rawan sendi dan tulang baru pada tepi sendi (osteofit). Secara histopatologik proses osteoartritis ditandai dengan menipisnya tulang disekitarnya (bony overgrowth) diikuti dengan atrofi dan destruksi tulang disekitarnya (Isbagio, 2000).

  III.1.2 Klasifikasi Osteoartritis Menurut ARA (American Rheumatism Assosiation) osteoartritis diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

  1. Osteoartritis primer / idiopatik Jika penyebabnya tidak diketahui.

  2. Osteoartritis sekunder Jika penyebabnya diketahui, antara lain kongenital, penyakit metabolik, trauma, peradangan, gangguan endokrin, gangguan hormonal, degenerasi (Rumawas, 1995).

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  III.1.3 Faktor Risiko Osteoartritis Penyebab osteoartritis belum diketahui dengan pasti, tetapi terdapat faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan osteoartritis, yaitu :

  1. Umur Osteoartritis lebih sering terjadi pada usia lanjut, tetapi keadaan ini masih belum jelas apakah osteoartritis ini timbul sebagai konsekuensi dari proses penuaan (Moll, 1988).

  2. Jenis kelamin Pada usia di bawah 45 tahun, frekuensi osteoartritis pada kedua jenis kelamin sama, sedangkan di atas 50 tahun lebih sering terjadi pada wanita

  (Isbagio, 1995).

  3. Obesitas Pada penelitian Framingham didapatkan hubungan yang kuat antara obesitas dan osteoartritis sendi lutut, terutama pada wanita, sedangkan pada penelitian Cushnagan ternyata sebagian besar pasien osteoartiritis mempunyai berat rata-rata di atas normal (Isbagio, 1995).

  4. Aktivitas fisik Orang yang menjalani aktivitas fisik dengan trauma berulang mengalami peningkatan risiko berkembangnya osteoartritis. Sebagai contoh adalah pekerja tambang (sendi tulang belakang dan lutut), pengemudi bus (sendi bahu), pemintal kapas (sendi jari tangan), pemain sepakbola dan penari balet (sendi talar) juga dilaporkan mengalami peningkatan risiko osteoartritis (Moll, 1988).

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  5. Faktor genetik

  Nodus heberden familial di DIP secara autosomal dominan

  mengarahkan pemikiran bahwa faktor herediter berperan pada osteoartritis (Moll, 1988).

  6. Hormonal Masih belum jelas apakah faktor hormonal termasuk dalam etiologi dari osteoartritis, walaupun perubahan degeneratif dalam lutut dan tulang belakang lebih sering dialami pasien diabetes. Pasien hipotiroid sering mengeluh nyeri ototnya, tetapi prevalensinya tidak meningkat pada penyakit ini (Moll, 1988).

  7. Faktor makanan Makanan yang menyebabkan osteoartritis adalah Fusarium (fusaria)

  sporotrichiella. Makanan ini mengakibatkan penyakit Kashin-Beck, bentuk

  umum dari osteoartritis disebabkan oleh gandum yang terinfeksi jamur (Moll, 1988).

  III.1.4 Gejala Klinis Osteoartritis Secara umum gejala klinis osteoartritis dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu :

  1. Sublinis Pada tingkatan ini belum ada keluhan atau tanda klinis lainnya. Kelainan hanya terbatas pada tingkat seluler dan biokimiawi rawan sendi.

  2. OA Manifes Kerusakan rawan sendi bertambah luas dan biasanya penderita datang ke dokter pada tingkatan ini oleh karena keluhan nyeri.

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  3. OA Dekompensata Rawan sendi telah rusak sama sekali, kadang terjadi deformitas dan kontraktur.

  4. Pembengkakan sendi Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan cairan dalam ruang sendi. Biasanya teraba panas tanpa adanya kemerahan.

  5. Deformitas Deformitas disebabkan karena destruksi lokal rawan sendi.

  6. Gangguan fungsi Gangguan fungsi timbul karena ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi. Adanya pembengkakan dan nyeri merupakan penyebab yang menimbulkan gangguan fungsi sendi (Kusumawati, 2003).

  III.1.5 Diagnosis Osteoartritis Diagnosis osteoartritis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik (klinik), pemeriksaan penunjang radiologis, dan bila perlu dengan pemeriksaan laboratorium tertentu.

  1. Kriteria diagnosis klinik dan radiologis Altman (1991) Diagnosis menurut kriteria Altman berdasarkan gambaran klinik dan pemeriksaan radiologis, yaitu : a.

  Nyeri sendi lutut beberapa hari sampai bulan b.

  Radiologis : osteofit pada tepi sendi c. Cairan sendi, minimal terdapat 2 dari 3 tanda :

  1) Jernih

  2) Kental

  

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

  3

  3) Sel darah putih < 2000 sel / mm d.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN LAMA DUDUK SAAT JAM KERJA DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH

0 0 5

HUBUNGAN ANTARA NYERI DAN FLEKSIBILITAS SENDI LUTUT, DENGAN KECEPATAN BERJALAN PASIEN PADA PENDERITA OSTEOARTRITIS LUTUT

0 0 47

PENGARUH TERAPI KURKUMINOID EKSTRAK RIMPANG KUNYIT DIBANDINGKAN DENGAN NATRIUM DIKLOFENAK TERHADAP FUNGSI GINJAL PENDERITA OSTEOARTRITIS

0 0 7

Masalah Kejahatan dalam Kepariwisataan di Kotamadya Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 16 92

AGAMA DAN KEKUASAAN : Studi tentang Penggunaan Simbol Agama sebagai Sarana Kekuasaan Elit Pemerintah Jawa Masa Kini di Kota Besar Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 301

PERILAKU POLRI Studi Tentang Perilaku Polisi Yang Menyimpang di Potwiltabes Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 144

CITRA TUBUH, TIPE KEPRIBADIAN DAN KEPUASAN HIDUP: Studi Korelasi pada Mahasiswi Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 107

PENGARUH TERAPI MVSIK DAN WARNA UNGU TERHADAP PERILAKU TIDUR DAN KECEMASAN PENDERITA INSOMNIA DI FAKVLTAS PSIKOLOGY UNIVERSITAS AIRLANGGA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 14

AFTA DAN ETOS KERJA : Studi Tentang Interpretasi Para Profesional di Surabaya Terhadap Akan diberlakukannya AFTA Serta Dampaknya Terhadap Etos Kerja Yang Dikembangkan Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 103

ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ASMA INHALASI : Studi Pada Pasien Rawat Jalan Poli Asma RSU dr. Soetomo Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 117