HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER DENGAN PERAN KADER POSYANDU LANSIA DI DESA KANGKUNG KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK Ike Putri Setyatama

  

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER DENGAN PERAN

KADER POSYANDU LANSIA DI DESA KANGKUNG

KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

)

  

Ike Putri Setyatama *

)

  Akademi Kebidanan Karsa Mulia Semarang * Korespondensi: ike.putri.nugraha@gmail.com

  

ABSTRAK

Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat adalah dengan memberdayakan masyarakat.

  

Salah satu upaya pemberdayaan yaitu dengan mengikutsertakan anggota masyarakat atau kader yang bersedia

secara sukarela terlibat dalam masalah-masalah kesehatan. Kader merupakan orang terdekat yang berada

ditengah-tengah masyarakat yang diharapkan dapat memegang pekerjaan penting khususnya setiap

permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi korelasi. Populasi

dalam penelitian ini berjumlah 35 orang, dengan tehnik sampling total sampling. Instrumen dalam penelitian ini

menggunakan kuesioner yang berhubungan dengan pengetahuan kader, motivasi kader dan peran kader yang

berhubungan dengan kegiatan posyandu lansia.

  Hasil penelitian bahwa kader yang mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden

(54,3%), motivasi kader sebagian besar adalah cukup sebanyak 16 responden (45,7%) dan peran kader sebagian

besar adalah baik yaitu sebanyak 15 responden (42,9%).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan motivasi

kader dengan peran kader dalam kegiatan posyandu lansia di Desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten

Demak. Kata kunci : pengetahuan, motivasi, peran kader

  PENDAHULUAN Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional.

  Salah satu dampak dari kemajuan ilmu dan tehnologi adalah meningkatkan umur harapan hidup (Depkes RI, 2005). Indonesia diperkirakan akan mengalami pertambahan lanjut usia terbesar di dunia antara tahun 1990 sampai 2025 yaitu sebesar 414%, suatu angka paling tinggi di dunia (Depkes RI, 2011).

  Salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat adalah dengan memberdayakan masyarakat. Salah satu upaya pemberdayaan yaitu dengan mengikutsertakan anggota masyarakat atau kader yang bersedia secara sukarela terlibat dalam masalah-masalah kesehatan (Kemenkes RI, 2011). Kader berperan dalam pembinaan masyarakat di bidang kesehatan melalui kegiatan yang dilakukan di posyandu. Para kader harus mempunyai pengetahuan tentang perannya untuk melaksanakan program-program untuk kelangsungan pelayanan di posyandu sesuai dengan situasi atau kebutuhan dasar yang dalam kegiatannya tetap memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat. Salah satu faktor yang mempengaruhi peran kader adalah motivasi kader kesehatan itu sendiri (Depkes RI, 2006).

  Kebidanan sebagai bagian integral dari system pelayanan kesehatan nasional turut serta ambil bagian dalam menangani masalah kesehatan lansia dengan menitikberatkan pada penanganan di bidang pelayanan kesehatan. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan (Meilani, 2009).

  Dalam kegiatan Posyandu Lansia kader mempunyai peran sebagai pelaku dari sebuah sistem kesehatan, kader diharapkan bisa memberikan berbagai pelayanan yang meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, pengukuran tekanan darah, pengisian lembar KMS, memberikan penyuluhan, menggerakkan serta mengajak usia lanjut untuk hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu Lansia (Depkes RI, 2006)

  Di Kabupaten Demak tahun 2012 terdapat sekitar 307 posyandu lansia yang aktif dari 438 posyandu lansia. Dengan jumlah lansia 227.348 jiwa, dan jumlah kader sebanyak 789 kader. Di Puskesmas Mranggen I, pada tahun 2012 terdapat 13 posyandu lansia dan yang aktif 7 posyandu lansia. Dengan jumlah lansia 11.263 jiwa. Jumlah kader sebanyak 60 kader dan yang aktif sebanyak 26 kader posyandu lansia. Jumlah kader seharusnya 5 dalam satu wilayah. Dari data yang diperoleh di Puskesmas bahwa posyandu lansia yang paling aktif ada di desa Kangkung (Depkes Kab.Demak, 2012).

  Pada bulan Januari 2012 di desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak terdapat 3 Posyandu lansia yang aktif, dengan jumlah kader sebanyak 35 kader dan yang aktif sebanyak 16 kader. Diadakannya posyandu lansia di desa kangkung ini karena jumlah lansia lebih banyak dari pada jumlah balita. Jumlah lansia (1.439) jiwa sedangkan jumlah balita (500) balita. Dari 3 posyandu lansia tersebut 16 kader aktif dalam kegiatan posyandu lansia (Depkes Kab.Demak, 2012).. Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Kader dengan Peran Kader dalam Kegiatan Posyandu Lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan motivasi Kader dengan peran kader dalam kegiatan posyandu lansia di desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang berarti bagi tenaga kesehatan khususnya puskesmas dan bidan sehingga dapat memberikan informasi dan bahan evaluasi untuk meningkatkan peran kader lebik baik lagi dalam kegiatan posyandu lansia.

METODE PENELITIAN

  Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi, dengan pendekatan cross

  

sectional (Alimul, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader posyandu

  lansia yang ada di desa Kangkung Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Dalam penelitian ini sampel penelitiannya adalah keseluruhan dari populasi yaitu total sampling atau sampling jenuh, sejumlah 35 responden.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar kader termasuk berpendidikan menengah sebanyak 19 responden (54,3%). Semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan mengakibatkan kesadaran dasar akan pentingnya ilmu pengetahauan, informasi; jika informasi orang lebih banyak maka mempunyai pengetahuan yang lebih luas (Notoatmodjo, 2007). Mayoritas responden dari hasil penelitian ini berpendididkan menengah sehingga berpengaruh terhadap rendahnya pengetahuan kader tentang posyandu lansia.

  Sebagian besar kader berpengetahuan cukup sebanyak 19 responden (54,3%) tentang posyandu lansia meliputi definisi posyandu lansia, tujuan posyandu lansia, sasaran posyandu lansia, manfaat posyandu lansia, kegiatan posyandu lansia. Sebagian besar kader memiliki motivasi cukup dalam kegiatan posyandu lansia 16 responden (45,7%). Faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu tingkat pendidikan dan pekerjaan. Motivasi kader yang paling tinggi dalam penelitian ini adalah peran kader dalam memotivasi masyarakat khususnya lansia untuk selalu datang dalam kegiatan posyandu lansia.

  Sebagian besar kader memiliki peran yang baik dalam kegiatan posyandu lansia 17 responden (42,9%). Peran merupakan seperangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat sesuai dengan fungsinya.

  

Tabel Analisa Hubungan Pengetahuan Kader dengan Peran Kader dalam Kegiatan

Posyandu Lansia pengetahuan kader * peran kader Crosstabulation peran kader baik cukup/kurang Total pengetahuan baik Count

  9

  3

  12 kader Expected Count 5,1 6,9 12,0 % of Total 25,7% 8,6% 34,3% cukup/kurang Count

  6

  17

  23 Expected Count 9,9 13,1 23,0 % of Total 17,1% 48,6% 65,7%

  Total Count

  15

  20

  35 Expected Count 15,0 20,0 35,0 % of Total 42,9% 57,1% 100,0% Dari hasil olah data didapatkan chi square sebesar 7,704 dengan p value = 0,006 < 0,05, maka berdasarkan kriteria penolakan Ho dapat dinyatakan hipotesa (Ho) diterima dan Hipotesa (Ha) ditolak berarti terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan kader dengan peran kader dalam kegiatan posyandu lansia. Hal ini diasumsikan bahwa kader yang mempunyai pengetahuan cukup tentang posyandu lansia akan tetap berperan baik dalam kegiatan posyandu lansia. Peran kader dalam pelaksanaan kegiatan posyandu lansia yaitu memberikan berbagai pelayanan yang meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, pengukuran takanan darah, pengisian lembar KMS, memberikan penyuluhan, menggerakkan serta mengajak usia lanjut untuk hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia.

  Tabel Analisa Hubungan Motivasi Kader dengan Peran Kader dalam Kegiatan Posyandu Lansia. motivasi kader * peran kader Crosstabulation peran kader baik cukup/kurang Total motivasi baik Count

  10

  2

  12 kader Expected Count 5,1 6,9 12,0 % of Total 28,6% 5,7% 34,3% cukup/kurang Count

  5

  18

  23 Expected Count 9,9 13,1 23,0 % of Total 14,3% 51,4% 65,7%

  Total Count

  15

  20

  35 Expected Count 15,0 20,0 35,0 % of Total 42,9% 57,1% 100,0%

2 Dari hasil olah data didapatkan x sebesar 12,216 dengan p value = 0,000 < 0,05,

  maka Berdasarkan kriteria penolakan Ho dapat dinyatakan hipotesa (Ho) diterima dan Hipotesa (Ha) ditolak berarti terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi kader dengan peran kader dalam kegiatan posyandu lansia di desa Kangkung kecamatan Mranggen kabupaten Demak tahun 2012. Hal ini diasumsikan bahwa kader yang mempunyai motivasi cukup tentang posyandu lansia akan tetap berperan baik dalam kegiatan posyandu lansia.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu keinginan dari dalam diri sendiri, tingkat pengetahuan dan tingkat pendidikan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa motivasi kader dipengaruhi dari faktor pengetahuan dan pendidikan (Erfandi, 2008). Sehingga dari pengetahuan kader yang cukup dan pendidikan kader yang menengah maka akan mempengaruhi peran kader dalam melaksanakan kegiatan posyandu lansia.

  SIMPULAN

  Sebagian besar kader di desa Kangkung berpendidikan menengah yaitu sebanyak 19 responden (454,3%) dan mayoritas kader bekerja yaitu 35 responden (100%).

  Sebagian besar kader di Desa Kangkung berpengetahuan cukup tentang posyandu lansia yaitu sebanyak 19 responden (54,3%). Sebagian besar kader di Desa Kangkung mempunyai Motivasi cukup dalam kegiatan posyandu lansia yaitu sebanyak 16 responden (45,7%). Sebagian besar kader di desa Kangkung mempunyai peran yang baik dalam kegiatan posyandu lansia yaitu sebanyak 17 responden (42,9%). Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan kader dengan peran kader dalam kegiatan posyandu lansia, dan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kader dengan peran kader posyandu lansia.

DAFTAR PUSTAKA

  Alimul, A 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : EGC Arikunto,S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta Depkes Kab.Demak. Jumlah dan Prosentase Posyandu per Puskesmas Kabupaten Demak

  tahun 2012. Demak : Depkes Kab.Demak

  Depkes RI. 2005. Pembangunan Kesehatan. Jakarta : Depkes RI

  DepKes RI. 2006. POSYANDU. Jakarta : DepKes RI Depkes RI. 2011. Usia Harapan Hidup di Indonesia. Jakarta : Depkes RI Erfandi. 2008. Pengelolaan Posyandu Lansia. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Kementrian Kesehatan RI. 2011. Buku Paduan Kader Posyandu. Jakarta : Depkes RI Meilani, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas, Yogyakarta : Fitrimaya Notoatmodjo. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Sugiyono, 2007. Statistik untuk penelitian. Jakarta: Alfa Beta

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN SELF DIRECTED LEARNING MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN LECTURE DAN PROBLEM BASED LEARNING

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN Warjiman1 , Safariah Anggraini2 , Kriantani Amelia Sintha3

0 0 8

GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA Margaretha Martini1 , Dini Rahmayani2 , Maria Viani3

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA SIKAP KELUARGA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENDERITA SKIZOFRENIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

1 1 9

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMP ANGGREK BANJARMASIN Etri Lolita Andika Putri1 , Imelda Ingir Ladjar2 , Dini Rahmayani3, ABSTRAK Latar Belakang: Kanker adalah salah satu jenis penyebab kematian

0 1 6

PENGALAMAN HIDUP PASIEN TUBERKULOSIS YANG MENJALANI PENGOBATAN OAT (Obat Anti Tuberkulosis) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN TAHUN 2017 Chrisnawati1 , Virginius Mario Beda2 , Anastasia Maratning

0 0 8

PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP TINGKAT STRESS DALAM MENJALANI OSCE MAHASISWA SEMESTER VI ANGKATAN VIII DI STIKES SUAKA INSAN BANJARMASIN Tricintia, Y

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG UGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN BANJARMASIN

2 13 8

HUBUNGAN PERSEPSI MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN MENOPAUSE DI DESA SAMBIBULU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR

0 0 9

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF UNTUK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) (STUDI KASUS DI TK. ISLAM PANDANSARI) SURABAYA Jayanti Dewi Purwanti Nurul Abidah) ) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Artha Bodhi Iswara Surabaya Kor

0 0 17