Tim Pengembang Dit Ketenagaan, Dirjend DIKTI

  

PENELITIAN PENGEMBANGAN

RESEARCH & DEVELOPMENT (R&D)

SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN

KUALITAS PEMBELAJARAN

  Oleh Prof. Soenarto PhD Dosen Pacasarjana UNY Tim Pengembang Dit Ketenagaan, Dirjend DIKTI

  Makalah disampaikan pada Worksop Metodologi Penelitian Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran bagi Dosen Perguruan Tinggi

PENELITIAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN

  • Memecahkan masalah praktis dalam dunia pendidikan,
  • Masalah yang dihadapi dosen/guru dalam pembelajaran
  • Meningkatkan kualitas PBM di kelas/ laboratorium

  Ada 2 jenis penelitian:

  • Penelitian Pengembangan (Reseach & Development)
  • Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

PENELITIAN PENGEMBANGAN

  Adalah penelitian yang bertujuan menghasilkan

  • dan mengembangkan produk berupa prototipe, desain, materi pembelajaran, media, alat atau strategi pembelajaran, untuk mengatasi di kelas Penelitian pengembangan bukan untuk menguji
  • teori, namun menguji dan menyempurnakan produk

BEBERAPA PETANYAAN SEBELUM PENELITIAN PENGEMBANGAN

  Apakah produk yang dihasilkan relevan untuk

  • mengatasi permasalahan yang dirasakan? Apakah sarana pendukung untuk mengembangkan
  • produk tersebut tersedia? Apakah tersedia tenaga yang memiliki kemampuan
  • untuk mengembangkan produk pembelajaran? Apakah tersedia dana untuk pengembangan produk?
  • >Apakah tersedia waktu cukup untukmengemban

  

IDENTIFIKASI DAN PENENTUAN

MASALAH PENELITIAN

  

1. Melihat masalah faktual terjadi di Kelas/Lab. Adanya

  kesenjangan antara ”seharusnya” dengan ”kenyataan”

  

2. Mencari penyebab terjadinya masalah. Identifikasi faktor

  penentu, sebagai dasar untuk menentukan solusi

  

3. Mencari alternatif untuk mengatasi masalah, dengan

  menggunakan produk pembelajaran

  

4. Menentukan produk yg dikembangkan dapat digunakan

  unt penyelesaian masalah

  

5. Masalah urgen untuk dipecahkan, mendapat konfirmasi

  dari dosen mata kuliah yang sama atau serumpun

  

6. Adanya kajian kelayakan terhadap produk: nilai praktis,

FOKUS MASALAH

  

1. Fokus Masalah bertolak dari kesenjangan,

penyebab terjadi masalah, dan alternatif pemecahan

  2. Masalah yg dipilih dapat diselesaikan dg produk

  

3. Masalah yg dipilih memiliki nilai inovatif,

produknya menarik, mudah digunakan, tersedia sarana pendukung, ada keahlian merancang

  

4. Fokus permasalahan mengarah pada 2 aspek:

pada desain pembelajaran atau pelaksanaan

SPESIFIKASI PRODUK DAN KRITERIA

  1. Spesifikasi produk memberikan gambaran yang

  lengkap dan jelas tentang karakteristik produk

  2. Produk yg dihasilkan dapat berupa software komputer,

  prototipe, simulasi, training kit, desain pembelajaran, alat bantu pembelajaran, media pembelajaran, modul atau paket pembelajaran, alat evaluasi, dsb. yg dapat membantu memecahkan masalah pembelajaran.

  3. Setiap produk memiliki spesifikasi tertentu yg berbeda dengan produk lain.

  

Contoh 1: PRODUK TRAINING KIT

Memiliki Spesifikasi:

  • Nama mata pelajaran;
  • Standar kompetensi yang akan dicapai;
  • Pengetahuan prasarat yang diperlukan;
  • Skema rangkaian alat dan simbol-simbol komponen yang akan dipelajari;
  • Alur proses kerja alat;
  • Alat-alat pendukung untuk mengoperasikan, dan aspek keselamatan kerja;
  • Petunjuk cara penggunaan alat, percobaan, pengamatan dan pencatatan;
  • Pembuatan laporan.

  

Contoh 2: PRODUK MATERI

PEMBELAJARAN Memiliki Spesifikasi:

  materi pelajaran pokok;

  • kompetensi dasar yang harus dikuasai;
  • strategi pembelajaran: pendahuluan, uraian materi
  • pokok & elaborasi, relevansi materi, contoh dan latihan; penutup pelajaran yang meliputi rangkuman, tes
  • formatif, umpan balik, dan tindak lanjut; petunjuk penggunaan; dan
  • bahan penarik perhatian seperti gambar animasi,
  • warna yang menarik, dan suara sebagai ilustrasi.

  Contoh 3: PRODUK PEMBELAJARAN

BERBANTUAN KOMPUTER

  Memiliki Spesifikasi :

  Jenis software, bentuk fisik, sifat software, fungsi

  • Persyaratan yg harus terpenuhi agar produk dapat
  • dioperasikan (RAM, Processor, Monitor dan Resolusi (color, pixel), Soundcard, dsb; Desain yang digunakan baik physical design maupun
  • functional design;

  Mengandung komponen-komponen yg memungkinkan

  • pembelajar mudah menggunakan, tampilan menarik, isi materi mudah dipelajari; Dilengkapi dengan soal-soal dan balikan; dan
  • >Adanya rangku

  

Contoh 4: PRODUK SIMULASI DENGAN

SOFTWARE

  Memiliki Spesifikasi:

  Jenis software, bentuk fisik, sifat dan fungsi software;

  • Materi pelajaran (software) dan komputer yg digunakan;
  • Persyaratan yg harus dipenuhi seperti RAM, Processor,
  • Monitor & Resolusi (color, pixel), Soundcard & speaker; Menggambarkan alur kejadian alam yg kompleks, berbahaya,
  • dapat disederhanakan, peristiwa dapat diulang; Mengandung komponen yg mudah pemakaiannya, tampilan
  • menarik, seperti peristiwa sebenarnya; Menggunakan video animasi yg dapat meniadakan keadaan
  • yg membahayakan seperti kobaran api, letusan gunung,

KRITERIA PEMILIHAN PRODUK

  

1. Produk yang dihasilkan memenuhi kebutuhan

untuk pembelajaran

  

2. Perencanaan yang rasional, sehingga produk

dapat dibuat dengan baik

  

3. Tersedia tenaga profesional (pengalaman,

pengetahuan, skills) unt membuat produk

  

4. Tersedia waktu & dana untuk pembuatan

produk.

  

TUJUAN

PENELITIAN PENGEMBANGAN

  

1. Menghasilkan rancangan produk digunakan unt

  meningkatkan kualitas pembelajaran, dilakukan melalui uji-ahli

  

2. Menguji keefektifan produk sebagai fungsi validasi,

  dilakukan melalui ujicoba terbatas, pada target dimana produk akan digunakan unt pembelajaran

  

3. Menguji efisiensi, kemenarikan, dan kemudahan

  produk, dilakukan melalui ujicoba lapangan, pada target yg lebih luas dimana produk akan digunakan untuk pembelajaran.

  1. Model Pengembangan

  METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN MEMUAT 3 KOMPONEN

  2. Prosedur Pengembangan

  3. Uji Coba Produk:

  • – desain ujicoba
  • – Subyek ujicoba
  • – Jenis data
  • – Instrumen pengumpulan data
  • – Teknik analisis data.

MODEL PENGEMBANGAN

  

1. Model merupakan dasar untuk mengembangkan

  produk yg digambarkan dlm bentuk Struktur Model

  

2. Model Prosedural, menunjukkan langkah-langkah

  yang harus dilalui untuk menghasilkan produk

  

3. Model Konseptual, bersifat analitis, menyebutkan

  komponen-pembentuk, menganalisis fungsi dan menunjukkan hubungan antar komponen

  

4. Model Teoritik, menggambarkan kerangka berfikir

  yang didasarkan pada teori yg relevan dan didukung DALAM PENGEMBANGAN MODEL

PERLU DIPERHATIKAN 3 HAL

  

1. Menggambarkan Struktur Model sebagai dasar

  pengembangan produk

  

2. Jika peneliti mengembangkan model sendiri (produk

  baru), Maka peneliti perlu memaparkan komponen dan kaitan antar komponen pembentuk produk

  

3. Jika model yang digunakan diadaptasi dari model yg

  sudah ada, peneliti perlu menjelaskan alasan memilih model, komponen yg disesuaikan, kelebihan dan kelemahan model dibanding dengan model asli. Contoh: Model Pengembangan Produk PBK Melibatkan 6 tahap

  

1. Concept, Identifikasi masalah, rumusan tujuan,

analisis kebutuhan belajar, karakteristik siswa, merencanakan & menyusun software;

  2. Design, mendesain Produk melalui 2 tahap:

  a. mendesain software (desain fisik, fungsi, logika) b. mengembangkan flow chart, visualisasi alur kerja produk mulai awal hingga akhir;

  

3. Collecting materials, mengumpulkan bahan

kuliah yg diperlukan seperti: materi pokok, aspek pendukung (animasi, audio ilustrasi,

  

Model Pengembangan Produk PBK (lanjut)

  5. Assembly, menyusun naskah materi kuliah, memasukkan pada setiap frame yang disebut screen mapping;

  6. Ujicoba, untuk melihat produk yg dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan;

  7. Disemination & distribution, menyebarluaskan produk pembelajaran kepada sasaran pemakai produk, meliputi pembelajar (dosen, guru, instruktur, widiaiswara) dan pebelajar (siswa,

mahasiswa, peserta diklat), sekolah, lembaga.

PROSEDUR PENGEMBANGAN

  

1. Melakukan penelitian pendahuluan: observasi kelas/

lab., analisis masalah;

  

2. Melakukan perencanaan: identifikasi, definisi,

kompetensi, perumusan tujuan, urutan pembelajaran;

  

3. Mengembangkan jenis/bentuk produk awal:

penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku pegangan, perangkat evaluasi;

  

4. Melakukan uji coba awal, Uji Ahli, dengan

pendekatan Expert Judgement (Teknik Delphi,

  5. Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran-saran dari para ahli

  

6. Melakukan uji coba lapangan utama (empiris), terhadap

  calon pengguna, untuk mengetahui Produk baik memenuhi 2 kriteria: instructional criteria dan presentation criteria

  (efektivitas PBM, kemudahan, kemenarikan);

  

7. Melakukan revisi ke 2 terhadap produk, berdasarkan

  masukan dan saran-saran hasil uji lapangan

  

8. Melakukan ujicoba lapangan (field-tested) dilakukan

  terhadap calon pengguna produk, dengan skope lebih luas

  

9. Melakukan revisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran

  dalam uji coba lapangan

  10.Diseminasi produk, melaporkan dan menyebarluaskan

UJICOBA PRODUK: MELIBATKAN

  1. Desain ujicoba

  2. Subyek ujicoba

  3. Jenis data

  4. Instrumen

  5. Analisis data

  DESAIN UJICOBA Ujicoba 4 Tahap: Uji-ahli, responden ahli metode, perancangan,

  • multi media, bidang studi; Ujicoba lapangan terbatas, responden terbatas
  • kelompok kecil, pengguna produk; Ujicoba lapangan utama (main field testing)
  • Uji-lapangan operasional (operational field
  • Testing)

  

Subyek ujicoba

  

1. Kriteria, jumlah dan cara memilih sampel disesuaikan

  dengan tujuan dan tahapan uji coba

  

2. Tahap 1 Uji Ahli, sampel sebanyak 4-10 orang ahli,

  dipilih dengan maksud tertentu (purposive sampling), terkait dengan jenis produk yg dikembangkan: ahli perancangan, ahli bidang studi, ahli media, dsb.

  

3. Tahap 2 Uji coba utama, jumlah sampel 30-80 siswa,

  calon pemakai produk pembelajaran dari 1-2 sekolah, dipilih secara random.

  

4. Tahap 3 Uji Lapangan, jumlah sampel 40-200 dari

beberapa sekolah, dipilih secara random.

  

EXPERT JUDGEMENT

  

1. Adalah suatu cara unt mendapatkan konsensus

  diantara para ahli dalam bidang tertentu, terkait dengan produk yang dikembangkan

  2. Konsensus yang diperoleh melalui Teknik Delphi

  • Identifikasi problem melalui analisis kebutuhan
  • Menentukan prioritas: jenis dan pembuatan produk
  • Menentukan tujuan program
  • Mencari solusi untuk penyelesaian masalah

  3. Siapakah Expert atau Pakar Ahli:

  Ahli bidang studi, ahli perencanaan (design), ahli metodologi, ahli pengukuran & evaluasi, ahli psikologi

PROSEDUR TEKNIK DELPHI

  1. Menentukan tujuan yg ingin dicapai (produk yg dibuat)

  2. Menyusun kuesioner

  3. Menentukan orang ahli (expert) sebagai sampel

  4. Mengirimkan kuesioner kepada responden

  

5. Mereview pengembalian kuesioner dan mengundang

  pakar ahli untuk mengklarifikasi jawaban

  6. Menyimpulkan hasil berdasarkan konsensus dari pakar

  

JENIS DATA

TERKAIT DENGAN KRITERIA Aspek Instruksional:

  • kejelasan standar kompetensi, kejelasan petunjuk belajar, kemudahan memahami materi, keluasan dan kedalaman materi, ketepatan urutan penyajian, interaktifitas, ketepatan evaluasi, kejelasan umpan balik, dsb.

  Aspek penampilan produk.

  • kejelasan petunjuk penggunaan, keterbacaan, sistematika materi, kemenarikan (kualitas tampilan gambar dan animasi), komposisi warna, kualitas narasi, dsb.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN

  INSTRUMEN A . Teknik Pengumpulan Data:

  observasi, wawancara, kuesioner, dan tes

B. Instrumen:

  Menggunakan instrumen yang sudah ada. Perlu

  kejelasan karakteristik: validitas dan reliabilitas

  Mengembangkan instrumen: kisi-kisi, validasi

  instrumen

  Untuk melihat efek dari produk yang

  dikembangkan, dengan menggunakan tes

ANALISIS DATA

  a. Organisasi, reduksi dan penyajian data

  

b. Klasifikasi data didasarkan pada jenis dan

aspek produk (penampilan, instruksional)

  

c. Analisis deskriptif atau inferensial

disesuaiakan dengan desain uji coba

  

d. Hasil analisis dan interpretasi dipakai sebagai

dasar perbaikan produk

  

e. Laporan hasil dan sajian akhir disesuaikan

dengan calon pemakai produk.

SISTEMATIKA USULAN

  

PENELITIAN & PENGEMBANGAN

A. PENDAHULUAN

  1. Latar belakang

   2. Masalah

   3. Tujuan

   4. Manfaat

   5. Fokus Kajian dan Spesifikasi Produk

B. TINJAUAN TEORETIK

  1. Kajian Teoretik

2. Kerangka Pikir Pengembangan

C. METODOLOGI

  1. Model Pengembangan

3. Prosedur Pengembangan

   Perencanaan

   Studi eksplorasi

   Langkah Pengembangan Produk Awal

   Pengembangan Instrumen dan Validasi

   Validasi

  1. Validasi Ahli --- Revisi Produk

  

2. Uji Lapangan awal --- Revisi Produk

  3. Uji Lapangan Utama --- Revisi Produk

  KITA WUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN Terima Kasih SEMO GA BE RMAN FAAT