IMAM PARA NABI: MENELUSUR JEJAK KEPEMIMPINAN DAN MANAJERIAL NABI MUHAMMAD SAW

IMAM PARA NABI: MENELUSUR JEJAK KEPEMIMPINAN DAN
MANAJERIAL NABI MUHAMMAD SAW.
Muhamad Khoirul Umam
STAI Badrus Sholeh Kediri
khoirul_umam2426@yahoo.co.id
Abstract
In Islamic thought, the model leaders are simultaneously both managerial and vision,
mission and inspiration, but at the same time dedicated to serving the general public.
The purpose of this study, the author discusses the ideal leadership and important
attributes of a leader such as managerial, courage, integrity, practical wisdom, and
moral authority and humility. So that raises the question of research on the leadership
of the Prophet Muhammad in western management theory. To answer this research
question, researchers collected data through documentation methods. Then after the
data is collected, it is analyzed through content analysis and critical analysis. So that
this study resulted in one of the offerings of thought about an improvement model and
changes in innovative leadership and management.
Keywords : leadership, Management, Footprints of the Prophet
Pendahuluan
Mempelajari sekaligus mengkaji
perjalanan hidup Nabi Muhammad
merupakan keilmuan yang luar biasa,

sangat
kaya,
dan
sangat
mencerahkan.Keluasan suri tauladan
Nabi Muhamad mencakup segala aspek
kehidupan sehingga tak habis-habisnya
untuk dikaji secara terus menerus.

Belum mampunya umat Islam
mengambil
suri
tauladan
Nabi
Muhammad
secara
holistik
dan
komprehensif dikarenakan kurangnya
kesadaran dalam mengkaji Islam, dan

ketidakmampuan melihat perjalanan
hidup Rasulullah SAW secara lengkap dan
holistik baik dari dimensi sosial, politik,
militer, edukasi, dan legal yang kemudian

menformulasikan nilai-nilai ketauladanan
tersebut kedalam suatu model yang dapat
diteladani dengan mudah. Selain itu
adalah jiwa prejudice, sinis dan
apologetik setiap kali uswah hasanah
Rasulullah SAW dibawa keluar dari
masjid. Seolah-olah tidak ada kaitan
antara sunnah Rasulullah SAW dan
kehidupan bisnis, politik dan hukum.
Padahal dalam kurun waktu tak kurang
dari 62 tahun beliau meninggalkan jejakjejak kesuksesan yang menginspirasi
tentang banyak hal.
Muhammad shallallahu
‘alaihi


wasallamadalah sosok pribadi yang
paripurna sehingga menjadi teladan
utama terbaik bagi umat manusia,
khususnya
umat
Islam
dalam

M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan…

59

menjalankan kehidupan di dunia untuk
meraih kebahagiaan kehidupan akhirat.
Keteladanan tersebut bukan hanya dalam
sisi tertentu atau beberapa sisi
kehidupan, melainkan dalam semua sisi
dan
lingkup
kehidupan;

sisi
intelektualitas, spiritualitas (keimanan),
akhlak, fisik, kesehatan, mentalitas,
manajemen,
strategi,
perencanaan,
kemasyarakatan, kenegaraan, negosiasi,
kesabaran, leadership (kepemimpinan)
dan seterusnya.

Semua
sisi
tersebut
dapat
direalisasikan secara sempurna oleh
Rasulullah dalam lingkup individu, rumah
tangga, masyarakat dan bahkan dalam
sebuah negara dan pemerintahan
moderen pertama di dunia. Yang lebih
mengagumkan

lagi
ialah
pesona
kepribadian Muhammad
shallallahu
‘alaihi wasallam yang sempurna itu bukan
hanya dirasakan semasa Beliau masih
hidup, akan tetapi memancar cahaya dan
pengaruhnya setelah Beliau wafat dan
sampai akhir zaman dan menjadi
keharusan bagi umat Islam untuk
meneladaninya. Tidak akan ada lagi
manusia teladan terbaik di dunia ini
setelah Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam sampai
dunia
ini
Allah
hancurkan (kiamat). Allah menjelaskan :
“Sungguh ada dalam diri Rasulullah

keteladanan yang terbaik bagi kalian,
yakni bagi orang yang mengharapkan
pertemuan dengan Allah dan hari akhir
dan berzikir dengan banyak“ (Al-Ahzab :
21).
Seperti yang sudah disinggung

sebelumnya, manajemen dan leadership
60

Rasulullah adalah bagian hidup yang
sangat menarik dan sangat istimewa.
Melihat kondisi umat Islam yang sedang
terpuruk dalam semua sisi kehidupan
saat ini, maka sisi mamanjemen dan
leadership ini salah satu yang paling
dibutuhkan umat Islam. Karena dengan
memahami dan menerapkan manajemen
dan leadership Rasulullah dalam semua
lini kehidupan, insya Allah kehidupan kita

akan mengalami peningkatan dan
perubahan ke arah yang benar seperti
yang dialami generasi Sahabat, Tabi’in,
Tabi’ittabi’in dan seterusnya.

Berpijak dari latar belakang di atas
penulis berusaha untuk mengurai jejakjejak Nabi Muhammad SAW dalam teori
leadership dan manajemen.
Jejak-jejak Nabi Muhammad SAW
dalam Teori Leadership

Kepemimpinan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia menyangkut

perihal pemimpin atau cara seseorang
memimpin.1Kepemimpinan dalam bahasa
inggris “Leadership” secara umum diartik
sebagai hubungan yang erat antara
seorang dan kelompok manusia karena
mempunyai kepentingan yang sama.2


Oleh sebab itu kepemimpinan
merupakan aspek yang sangat urgen
dalam menentukan keberhasilan suatu
organisasi, hal ini karena kepemimpinan
menyangkut perilaku seorang pemimpin
dalam rangka memengaruhi para pegawai
atau karyawannya, sehingga para
1

Anonim, Manajemen Pendidikan,
Bandung: Alfabeta, 2011, 874.
2
Engkoswara dan Aan Komariah,
Administrasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010,
177.

Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74

pegawai mau bekerja sama dalam rangka

mewujudkan tujuan organisasi.
Kepemimpinan

menyangkut

keberadaan sosok orang yang dipercaya
menjadi pemimpin, yang dipandang
memiliki kemampuan
dan atau
ketrampilan lebih baik dibandingkan
rata-rata
dari
pegawai
lainnya.
Kepemimpinan
seseorang
dalam
organisasi sangat menentukan berhasil
tidaknya
organisasi

yang
dipimpinnya.Banyak sekali penulisan dan
definisi kepemimpinan yang telah
diciptakanmanusia.

Kepemimpinan (leading) dapat
dikatakan termasuk dalam bagian dalam
bagian manajemen, ia termasuk dalam
proses sekaligus fungsi manajemen.
Kepemimpian dapat diartikan sebagai
proses mempengaruhi orang lain untuk
melakukan sesuatu dalam suatu tertentu
dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
GR Terry & LW. Rue memahami
kepemimpinan
sebagai
proses
mempengaruhi
orang
lain

untuk
melakukan sesuatu dalam suatu keadaan
tertentu
dalam
mencapai
tujuan
3
organisasi.
Senada
dengan
pengertian
tersebut, Sergiovani mengatakan bahwa
kepemimpinan
adalah
serangkaian
proses kepimpinan dalam mengatur dan
menginspirasi kelompok kerja (orangorang), untukmencapai tujuan dengan
menerapkan teknik-teknik mana-gemen.
Kepemimpinan tanpa manajemen tidak
lebih
hanya
kata-kata
(rhetoric),
3

GR. Terry & LW. Rue, Dasar-Dasar
Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 1993, 82.

sedangkan
manajemen
tanpa
kepemimpinan
tidak
aktif
akan
menghasilkan kreativitras dan perubahan
besar dalam organisasi.4

Jejak-jejak kahidupan Rasulullah
SAW tak luput dari teori kepemimpinan
yaitu sebagai perintis, penyelaras,
pemberdaya dan panutan serta contoh
konkrit sifat-sifat dasar keemimpinan.
Faktor-faktor
kesuksesan
seperti
keluhuran akhlak, kecerdasan emosi,
cognitive intelligence dan technical
intelligence, kecerdasan moral turut
mendukung
ketercapaian
tujuan
Rasulullah dalam menyebarkan syari’at
Islam.
Self development dan personality
leadership dimulai ketika Muhammad
SAW diasuh oleh kakeknya, Abdul
Muthalib, dan kemudian hidup bersama
Abu Thalib paman beliau. Untuk
meringankan
beban
perekonomian
keluarga pamannya, ia menggembala
kambing di sekitar Makkah. Pekerjaan
menggembala
ternak
merupakan
pekerjaan yang memerlukan keahlian
leadership dan manajemen yang baik.
Para
penggembala
harus
mampu
mengarahkan ternaknya ke padang
gembalaan yang subur dengan rumput
menghijau. Di samping itu, mereka juga
harus dapat mengendalikan hewan
ternaknya agar tidak tersesat.Mereka juga
harus
melindungi
ternaknya
dari
berbagai gangguan seperti dari hewan
pemangsa dan para pencuri.Ini semua
merupakan bentuk fungsi kepemimpinan
4

Sergiovani T, The Principalship: A
Reflective Perspective, Boston: Allyn & Bacon, 1987,
107.

M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan…

61

dan manajemen. Mungkin latar belakang
seperti ini memang digariskan Allah SWT
kepada
calon
rasul
yang
akan
mengemban risalah kenabian dan
memimpin umat.

Pada usia 12 tahun Muhammad
SAW
mulai
menyertai
pamannya
berdagang ke Syiria. Sejak itulah
Muhammad SAW melakukan kerja
magang (internship) yang berguna kelak
ketika beliau mengelola bisnisnya sendiri.
Beliau merintis kariernya dengan
berdagang kecil-kecilan di kota Makkah
dengan modal dari investor atau
menjalankan bisnis orang lain dengan
kerjasama Mudharabah sehingga terbuka
kesempatan untuk memasuki dunia bisnis
dengan menjalankan modal orang lain,
baik dengan upah (fee based) atau
dengan bagi hasil (profit sharing).

Kejujuran, keteguhan memegang janji dan
sifat-sifat
mulia
beliau
lainnya
memperlancar bisnis yang dijalankan
selama kurang lebih 28 tahun.Teladan
dan tuntunan yang diberikan oleh
Rasulullah SAW dalam berbisnis dan
berekonomi
ini
semakin
banyak
dibuktikan oleh teori-teori ekonomi dan
manajemen modern.
Salah satu kriteria kesuksesan
seseorang adalah keberhasilan dalam
memimpin keluarga.Muhammad SAW
adalah suri tauladan yang baik dalam
kepemimpinan
keluarga.Meskipun
banyak kritikan yang dialamatkan kepada
beliau
oleh
kalangan
non-Muslim
berkaitan dengan rumah tangga beliau,
Muhammad SAW tetaplah seorang ayah
yang baik bagi anak-anaknya dan suami
62

yang baik pula bagi istri-istrinya serta
sayang
pada
cucu-cucunya.Sebagai
pemimpin keluarga, Rasulullah SAW
mengalami suka dukanya berkeluarga.

Beliau pernah damai bahagia, juga
pernah dirundung masalah.Namun beliau
dapat melalui itu semua dengan baik. Hal
ini meninggalkan pelajaran bagi umatnya
bagaimana memimpin keluarga disaat
suka dan duka.

Kepemimpinan dakwah Rasulullah
SAW sudah tak perlu diragukan
lagi.Metode dakwah yang digunakan
beliau terbukti jitu dalam menyinari umat
manusia dengan cahaya Illahi.Dalam
jangka waktu yang relatif pendek (kurang
dari 23 tahun), ajaran Isalm dapat
tersebar melewati jazirah Arab.Sasaran
dakwah beliau melintasi dimensi ruang
dan waktu.Beliau bukan hanya diutus
untuk orang Arab saja, tetapi juga untuk
seluruh umat manusia sampai Hari
Akhir.Disiplin wahyu, suri tauladan yang
baik,
keefektifitasan
komunikasi,
pengkaderan yang terorganisir serta
kedekatan beliau dengan umatnya
merupakan faktor pendukung suksesnya
kepemimpinan dakwah beliau.

Disamping
sebagai
pembawa
risalah Ilahiyah, Rasulullah SAW adalah
pemimpin masyarakat politik ketika
berada
di
Madinah.Kecemerlangan
kemampuan kepemimpinan politik dan
militer Rasulullah SAW membawa
perubahan yang sangat besar dan
tergolong
sangat
modern
pada
zamannya.Di
tengah
masyarakat
nomadik,
beliau
bentuk
sistem
masyarakat sipil yang berkeadaban dan

Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74

menjalin persaudaraan yang lebih luas
melintasi suku dan ras.Beliau juga
meletakkan dasar-dasar system keuangan
publik yang terbukti keberhasilannya
dalam membiayai kebutuhan masyarakat
politik yang dipimpinnya.Kepemimpinan
social politik beliau lakukan dengan baik
dan meninggalkan jejak-jejak untuk
diikuti
oleh
generasi-generasi
sesudahnya.
1. Teori Kepemimpinan Stephen Covey
Seperti yang ditulis oleh Syafi’i
Antonio, Stephen Covey menekankan
konsep kepemimpinan bahwa seseorang
harus
memiliki
empat
fungsi
kepemimpinan, yakni sebagai perintis
(patfhinding),
penyeleras
(aligning),
pemberdaya (empowering), dan panutan
(modeling).5

Fungsi perintis (patfhinding),
pemimpinan harus membuka jalan
dengan mengembangkan visi, misi, dan
strategi yang sejalan dengan harapan
para pemangku kepentingannya. Fungsi
ini ditemukan pada diri muhammad SAW
karena beliau melakukan berbagai
langkah dalam mengajak umat manusia
ke jalan yang benar. Dan telah berhasil
membangunsuatu tatanan sosial yang
modern dengan memperkenalkan nilainilai kesetaraan universal, semangat
kemajemukan dan multikulturalisme, rule
of low dan sebagainya.6

Fungsi penyeleras (aligning), Ia
harus piawai menyelaraskan seluruh
sistem dalam organisasi agar mampu
5
Dr. Muhammad Sayfii Antonio, M.Ec.,
(Muhammad SAW The Super Leader Super Manager,
Tazkia Publishing & ProLM centre), 2009, 20
6
Ibid, 21

bekerja

sama

dan

saling

sinergi.

Muhamad SAW mampu menyelaraskan
berbagai strategi untuk mencapai
tujuannya dalam menyiarkan ajaran
Islam dan membangun tatanan sosial
yang baik dan modern. Ketika banyak
para sahabat yang menolak kesedian
beliau untuk melakukan perjanjian
perdamaian Hudaibiyah yang dipandang
menguntungkan pihak musyrikin, beliau
bersikukuh dengan dengan kesepakatan
dengan kesepakatan itu. Terbukti, pada
akhirnya perjanjian tersebut berbalik
menguntungkan kaum muslimin dan
pihak musyrikin meminta agar perjanjian
itu dihentikan. Beliau juga dapat
membangun sistem hubungan yang kuat,
hubungan diplomasi dengan suku-suku
dan kerajaan di sekitar Madinah, dan
sistem pertahanan yang kuat sehingga
menjelang beliau wafat, Madinah tumbuh
menjadi negara baru yang cukup
berpengaruh pada waktu itu.7

Fungsi
pemberdaya
(empowering),8 Ia selalu menumbuhkan
lingkungan agar setiap orang dalam
organisasi
mampu
dan
bersedia
memberikan yang terbaik. Keckapan
Muhamad SAW dalam mensinergikan
berbagai potensi yang dimiliki oleh para
pengikutnya dalam mencapai suatu
tujuan. Sebagai contoh, dalam mengatur
strategi dalam perang Uhud, beliau
menempatkan pasukan pemanah di
punggung bukit untuk melindungi
pasukan infantri muslim. Beliau juga
dengan bijak mempersaudarakan kaum
7
8

Ibid
Ibid., 21-22

M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan…

63

Muhajirin dan Anshar ketika mulai
membangun masyarakat Madinah.

Fungsi
panutan
(modeling)Ia
bertanggung jawab atas tutur kata, sikap,
perilaku, dan keputusan-keputusan yang
diambilnya. Muhammad SAW dikenal
sangat kuat berpegang pada keputusan
yang telah disepakati. Menjelang perang
Uhud, suara-suara yang mengingnkan
agar kaum muslimin “menyembut”
pasukan musyrik di luar Madinah lebih
banyak daripada yang ingin bertahan di
pinggiran Madinah. Rasulullah SAW pun
pada awalnya memilih pendapat yang
kedua. Tetapi karena mengikuti prosedur
suara terbanyak, akhirnya diambil
keputusan untuk menyongsong pasukan
Makkah itu di luar Madinah. Belakangan
para shahabat menyadari bahwa mereka
terlalu memaksakan kehendak mereka
terhadap muhammad SAW dan meminta
Artinya
Visioner (guiding
Vision)

Berkemauan
kuat (Passion)

Integritas
(integrity)

Amanah (trust)

Rasa Ingin Tahu
(curiosity)

64

beliau untuk memutuskan apa yang
menurut beliau dan Allah merupakan
jalan terbaik. Menyikapi hal ini
Muhammad SAW menjawab dengan tegas
: “Ke dalam pembicaraan yang semacam
inilah saya ajak kaliyan, tapi kalian
menolak. Tidak layak bagi seorang nabi
yang apabila sudah mengenakan baju
besinya lalu akan menanggalkannya
kembali sebelum Tuhan memberikan
putusan antara dirinya dan musuhnya.
Perhatikanlah apa yang saya perintahkan
kepada kamu sekalian dan ikutilah ! Atas
ketabahan hatimu, kemenangan akan
berada di tanganmu”
2. Sifat-sifat
dasar
Kepemimpinan
Warren Bennis
Sifat-sifat dasar kepemimpinan
rasulullah SAW dapat dilihat dari tabel di
bawah ini :

Sifat dasar
Anda mempunyai ide yang jelas
tentang apa yang Anda inginkan –
secara personal ataupun pribadi—dan
punya kekuatan untuk bertahan ketika
mengalami kemunduran atau
kegagalan

Anda mencintai apa yang Anda
kerjakan, Anda mempunyai
kesungguhan yang luar biasa dalam
menjali hidup, dikombinasikan dengan
kesungguhan dalam bekerja, menjalani
profesi dan bertindak.
Integritas Anda diperoleh dari
pengetahuan sendiri dan kedewasaan.
Anda tahu kekuatan dan kelemahan
Anda, teguh memegang prinsip, dan
belajar dari pengalaman bagaimana
belajar dari dan bekerja dengan orang
lain
Anda memperoleh kepercayaan dari
orang lain
Anda ingin tahu segala hal dan ingin
belajar sebanyak mungkin

Muhammad SAW
Beliau sering memberikan berita gembira
mengenai kemenangan dan keberhasilan
yang akan diraih oleh pengikutnya di
kemudian hari. Visi yang jelas ini mampu
membuat para sahabat untyuk tetap sabar
dan tabah meskipun perjuangan dan
rintangan begitu berat
Berbagai cara yang dilakukan musuhmusuhnya untuk menghentikan
perjuangannya tidak pernah berhasil. Beliau
tetap tabah, sabar, dan sungguh-sungguh.

Muhammad SAW dikenal memiliki integritas
yang tinggi, berkomitmen terhadap apa yang
dikatakan dan diputuskannya, dan mampu
membangun tim tangguh seperti terbukti
dalam berbagai ekspedisi militer
Beliau terkenal sebagai orang yang sangat
terpercaya (al-akin) dan ini diakui oleh
musuh-musuhnya seperti Abu Sufyan ketika
ditanya Hiraklius (Kaisar Romawi) tentang
perilaku Muhammad SAW
Wahyu pertama yang diturunkan adalah
perintah untuk belajar (iqra’)

Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74

Berani (couruge)

3.

Anda berani mengambil resiko,
bereksperimen, dan mencoba hal-hal
baru

Teori Kepemimpinan Burt Nanus dan
James O’Toole
Kemudian
Syafii
Antonio
menjelaskan Muhammad SAW juga
mempunyai keterampilan-keterampian

Kesanggupan memikul tugas kearsulan
dengan segala resiko adalah keberanian yang
luar biasa

(skills) yang dirumuskan oleh guru
leadership. Misalnya, keahlian-keahlian
yang dikemukakan oleh Burt Nanus dan
James O’Toole berikut ini :

Mega skills of leadership oleh Burt Nanus9

Megaskills
Berpandangan jauh
kedepan

Artinya
Mata anda terus memandang horizon yang jauh,
meskipun kaki Anda sedang melangkah ke
arahnya

Menguasai
perubahan

Anda mengatur kecepatan, Arah, dan irama
perubahan dalam organisasi sehingga
pertumbuhan dan evolusinya sering dengan
perubahan dari luar

Disaian organisasi

Anda adalah seorang pembangun organisasi yang
mempunyai wewenang dan mampu mewujudkan
visi yang diinginkan

Pembelajaran
antisipatoris

Anda pembelajar seumur hidup yang
berkomitmen untuk mempromosikan
pembelajaran organisasi

Inisiatif

Anda mendemonstrasikan kemampuan untuk
membuat berbagai hal menjadi kenyataan

Penguasaan
interdependensi

Anda mengispirasi orang lain untuk saling berbagi
gagasan dan kepercayaan, untuk berkomunikasi
dengan baik dan rutin, dan mencari pemecahan
masalah secara kolaboratif

Standar integritas
yang tinggi

Anda fair, jujur, toleran, terpercaya, peduli,
terbuka. Loyal, dan berkomitmen terhadap tradisi
masa lalu yang terbaik

9

Muhammad SAW
Ketika sedang menggali parit
(khandaq) di sekitar kota
Madinah beliau “melihat”
kejayaan muslim mencapai
Syam, Parsi, dan Yaman
Hijrah ke Madinah
merupakan suatu perubahan
yang diprakarsai Muhammad
dan mampu mempengaruhi
peta dan arah peradaban
dunia
Beliau mendesain bentuk
tatanan sosial baru di
Madinah segera sesudah
beliau hijrah ke kota itu.
Misalnya mempersaudarakan
muhajirin dan anshor,
menyusun piagam Madinah,
dan membangun pasar dan
masjid
Beliau selalu mendorong
untuk selalau belajar
sepanjang hidup, Sabdanya
“Tuntutlah ilmu sejak dari
buaian ibu sampai liang lahat”
Penaklukan Makkah dengan
damai bukti keberhasilan
Muhammad SAW
Beliau sering minta pendapat
para sahabat dalam
persoalan-strategis misalnya
dalam penetuan strategi
perang dan urusan sosial
kemasyarakatan
Beliau seorang yang adil
dalam memutuskan perkara,
jujur, dan toleran terhadap
penganut agama lain.

Ibid..24

M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan…

65

Integrity
Trust

Listening

James O’toole’s Characteristics of Value-Based Leaders
Anda tidak pernah
kehilangan pandangan

Anda merefleksikan nilainilai dan aspirasi pengikut
Anda. Anda menerima
kepemimpinan sebagai
suatu tanggungjawab, bukan
prectise. Anda melayani
Anda mendengarkan orangorang yang anda layani,
tetapi Anda tidak terpenjara
oleh opini publik. Anda
mendorong

Jejak-jejak Nabi Muhammad SAW
dalam Teori Manajemen

Telah disebutkan olehHusaini
Usman dalamWebster, News Collegiate
Dictionary bahwa manajemen berasal

dari kata to manage berasal dari bahasa
Italia “managgio” dari kata “managgiare”
yang diambil dari bahasa Latin, dari kata
manus yang berarti tangan dan agere
yang berarti melakukan. Managere

diterjemahkan dalam bahasa Inggris
dalam bentuk kata kerja to manage,
dengan kata benda management dan
manager
untuk
orang
yang
melakukan
kegiatan
manajemen.
Managementditerjemahkan
kedalam
bahasa Indonesia menjadi manajemen
atau pengelolaan.10
Istilah manajemen sebenarnya
mengacu kepada proses pelaksanaan
aktifiitas yang diselesaikan secara efisien
dengan dan melalui pendayagunaan
10

Husaini Usman, Manajemen: Teori,
Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), Hal. 3

66

MuhammadSAW tidak pernah kehilangan semangat
meskipun tekanan dan permusuhan datang dari segala
arah, hal ini terbukti dalam perang Hunain dan Uhud
Sejak muda muhammad dikenal sebagai orang yang
sangat dipercaya. Beliau pernah untuk menyelesaikan
persoalan peletakan hajar aswad yang hampir
menimbulkan pertikaian dikalangan suku-suku Quraisy

Beliau sangat mengutamakan musyawarah dalam
pengambilan keputusan, termasuk dalam perang Badar,
Uhud dan Khandaq.

orang lain.11 Terry memberikan defenisi:

“management is a distinct process
consisting of planning, organizing,
actuating and controlling, performed to
determine
and
accomplish
stated
objectives by the use of human beings and
other resources”12 Maksudnya manajemen

sebagai suatu proses yang jelas terdiri
dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan,
dan
pengendalian yang dilaksanakan untuk
menentukan
serta
melaksanakan
sasaran/tujuan yangtelah ditentukan
dengan menggunakan sumber daya dan
sumber-sumber
lainnya.
Arifin
Abdurrachman sebagaimana dikutip oleh
M. Ngalim Purwanto, memberikan
pengertian
manajemen
merupakan
kegiatan-kegiatan
untuk
mencapai
sasaran-sasaran dan tujuan pokok yang

11

Mariono,
dkk.Manajemen
dan
Kepemimpinan Pendidikan Islam.( Bandung: PT
Refika Aditama. 2008), Hal. . 1
12
Prof. Dr. H. Engkoswara Dan Dr. Hj.
Aan Komariah, M.Pd.,Administrasi Pendidikan,
(Bandung : ALFABETA, 2012), Hal. . 87

Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74

telah ditentukan dengan menggunakan
orang-orang pelaksana.13
Dalam

sudut

pandang

Islam

manajemen
diistilahkan
dengan
menggunakan
kata
al-tadbir
(pengaturan).6 Kata ini merupakan
derivasi dari kata dabbara (mengatur)
yang banyak terdapat dalam Al Qur‟an
seperti firman Allah SWT :
Artinya : Dia mengatur urusan dari
langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepadanya dalam satu hari yang kadarnya
adalah
seribu
tahun
menurut
perhitunganmu (As Sajdah : 05).

Dari isi kandungan ayat di atas
dapatlah diketahui bahwa Allah swt
adalah
pengatur
alam
(Al
Mudabbir/manager). Keteraturan alam
raya ini merupakan bukti kebesaran
Allah swt dalam mengelola alam ini.
Namun, karena manusia yang diciptakan
Allah SWT telah dijadikan sebagai
khalifah di bumi, maka dia harus
mengatur dan mengelola bumi dengan
sebaik-baiknya
sebagaimana
Allah
mengatur alam raya ini.
Menurut G.R. Terry proses
manajemen
adalah
Planning
(perencanaan),
Organizing
(Pengorganisasian),
Actuating
(Pelaksanaan), Controlling (Pengawasan).
Dalam kaitannya dengan jejak-jejak
Muhammad SAW dalam teori manajemen
akan disampaikan di bawah ini :
1. Planning (perencanaan)

Perencanaan (Planning) adalah
sebuah proses perdana ketika hendak
13

M.Ngalim Purwanto, Administrasi dan
Supervisi
Pendidikan,
(Bandung:
Remaja
Rosdakarya, 2008),, Hal. . 7

melakukan pekerjaan baik dalam bentuk
pemikiran maupun kerangka kerja agar
tujuan yang hendak dicapai mendapatkan
hasily ang optimal. Demikian pula halnya
dalam pendidikan Islam perencanaan
harus dijadikan langkah pertama yang
benar-benar diperhatikan oleh para
manajer dan para pengelola pendidikan
Islam. Sebab perencanaan merupakan
bagian penting dari sebuah kesuksesan,
kesalahan
dalam
menentukan
perencanaan pendidikan Islam akan
berakibat
sangat
patal
bagi
keberlangsungan
pendidikan
Islam.
Bahkan Allah memberikan arahan kepada
setiap orang yang beriman untuk
mendesain sebuah rencana apa yang
dilakukan dikemudian hari. Allah
berfirman yang artinya :

Artinya: Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
Setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya
untuk
hariesok(akhirat);danbertakwalahkepadaAll

ah,SesungguhnyaAllahMaha mengetahui apa
yang kamu kerjakan. (Q.S. Al Hasyr (59): 18)
Lebih simpel lagi Allah SWT
berfirman dalam surat Al Insyirah (94:78):

‫ﺎﻧﺼﺐ‬
َ ِّ‫َوإِ ٰﱃ َرﺑ‬
َ ‫ﻓَِﺈذا ﻓَـ َﺮ‬. ‫ﻚ ﻓَﺎرﻏَﺐ‬
َ َ‫ﻏﺖ ﻓ‬

“Apabila kamu telah selesai (daris sesuatu
urusan), kerjakan dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain. Dan hanya kepada
tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
Begitu juga sabda rasulullah SAW yang
artinya :
“Sesungguhnya Allah sangat mencintai
orang yang jika melakukan suatu pekerjaan,

M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan…

67

diklakukan dengan itqan (tepat, terarah,
jelas, tuntas). (HR. Thabrani).
Perencanaan yang baik akan
dicapai
dengan
mempertimbangkan
kondisi di waktu yang akan datang dalam
mana perencanaan dan kegiatan yang
akan diputuskan akan dilaksanakan, serta
periode sekarang pada saat rencana di
buat. Perencanaan merupakan aspek
penting dari pada manajemen. Keperluan
merencankan ini terletak pada kenyataan
bahwa manusia dapat mengubah masa
depan menurut kehendaknya. Manusia
tidak boleh menyerah pada keadaan dan
masa depan yang menentu tetapi
menciptakan masa depan itu. Masa depan
adalah akibat dari keadaan masa lampau.
Keadaan sekarang dan disertai dengan
usaha–usaha yang akan dilaksanakan.
Dengan demikian
landasan
dasar
perencanaan adalah kemampuan manusia
untuk secara sadar memilih alternatif
masa depan yang akan dikehendakinya
dan kemudian mengarahkan daya
upayanya untuk mewujudkan masa
depan yang dipilihnya, dalam hal ini
manajemen yang akan diterapkan
seperti apa, sehingga dengan dasar
itulahmaka
suatu
rencana
akan
14
terealisasikan dengan baik.

Adapun kegunaan perencanaan adalah
sebagai berikut :

a) Karena perencanaan meliputi usaha
untuk memetakan tujuan atau
memformulasikan tujuan yang dipilih
untuk dicapai, maka perencnaan
haruslah bisa membedakan poin

pertama yang
terlebih dahulu.

akandilaksanakan

b) Dengan adanya perencanaan maka
memungkinkan kita mengetahui
tujuan- tujuan yang akan di capai.
c) Dapat memudahkan kegiatan untuk
mengidentifikasikan
hambatan–
hambatan yang akan mngkin timbul
dalam usaha mencapai tujuan.15

Suatu contoh perencanaan yang
gemilang dan terasa sampai sekarang
adalah peristiwa khalwat dari Rasulullah
di gua hira.Tujuan Rasulullah Saw
berkhalwat dan bertafakkur dalam gua
Hira’
tersebut
adalah
untuk
mengidentifikasi masalah yang terjadi
pada masyarakat Mekkah.Selain itu,
beliau juga mendapatkan ketenangan
dalam dirinya serta obat penawar hasrat
hati yang ingin menyendiri, mencari jalan
memenuhi kerinduannya yang selalu
makin besar, dan mencapai ma‟rifat serta
mengetahui rahasia alam semesta.
Pada usia 40 tahun, dalam keadaan
khalwat Rasulullah Saw menerima wahyu
pertama. Jibril memeluk tubuh Rasulullah
Saw ketika beliau ketakutan.Tindakan
Jibril
tersebut
merupakan
terapi
menghilangkan segala perasaan takut
yang
terpendam
di
lubuk
hati
beliau.Pelukan erat itu mampu membuat
Rasulullah
Saw
tersentak
walau
kemudian membalasnya.Sebuah tindakan
refleks yang melambangkan sikap
berani.Setelah kejadian itu, Rasulullah
Saw tidak pernah dihinggapi rasa takut,

14

M. bukhari, dkk, Azaz – Azaz
Manajemen.Yogyakarta : Aditya Media. 2005. Hal.
35 - 36

68

15

M. bukhari,
Manajemen..... Hal. 37

Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74

dkk,

Azaz



Azaz

apalagi bimbang dalam menyebarkan
Islam ke seluruh pelosok dunia.

Pendidikan Islam mempunyai
kedudukan yang tinggi, ini dibuktikan
dengan wahyu pertama di atas yang
disampaikan Rasulullah Saw bagi
pendidikan.Beliau menyatakan bahwa
pendidikan atau menuntut ilmu itu wajib
bagi setiap orang, laki-laki dan
perempuan.Rasulullah Saw diutus dengan
tujuan untuk menyempurnakan akhlak
manusia.Itulah
yang
menjadi
visi
pendidikan pada masa Rasulullah Saw.

Contoh lain dari perencanaan yang
dilakukan
Rasulullah
Saw
dapat
ditemukan ketika terjadi perjanjian
Hudaibiyyah (shulhul Hudaibiyyah).
Dari perjanjian tersebut terkesan
Rasulullah Saw kalah dalam berdiplomasi
dan terpaksa menyetujui beberapa hal
yang
berpihak
kepada
kafir
Quraisy.Kesan tersebut ternyata terbukti
sebaliknya setelah perjanjian tersebut
disepakati. Disinilah terlihat kelihaian
Rasulullah Saw dan pandangan beliau
yang jauh ke depan. Rasulullah Saw
adalah insan yang selalu mengutamakan
kebaikan yang kekal dibandingkan
kebaikan yang hanya bersifat sementara.
Walaupun perjanjian itu amat berat
sebelah, Rasulullah Saw menerimanya
karena memberikan manfaat di masa
depan saat umat Islam berhasil membuka
kota Mekkah (fath al Makkah) pada tahun
ke-8 Hijriyah (dua tahun setelah
perjanjian Hudaibiyah).
2. Pengorganisasian(organizing)

Setelah mendapat kepastian tentang

tujuan, sumberdaya dan teknik/metode

yang digunakan untuk mencapai tujuan,
lebih lanjut manajer melakukan upaya
pengorganisasian agar rencana tersebut
dapat dikerjakan secara sukses.
Pengorganisasian
adalah
proses
mengatur,
mengalokasiakan
dan
mendistribusiakan pekerjaan, wewenang
dan sumber daya diantara anggota
organisasi.
Stoner
menyatakan
bahwa
mengorganisasikan
adalah
proses mempekerjakan dua orang atau
lebih untuk bekerja sama dalam cara
terstruktur guna mencapai sasaran
spesipik atau beberapa sasaran.16

Menurut Terry pengorganisasian
merupakan
kegiatan
dasar
dari
manajemen
dilaksanakan
untuk
mengatur seluruh sumber-sumber yang
dibutuhkan termasuk unsur manusia,
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan
sukses.17Organisasi
dalam

pandangan Islam bukan semata-mata
wadah, melainkan lebih menekankan
pada bagaimana sebuah pekerjaan
dilakukan secara rapi.Organisasi lebih
menekankan
pada
pengaturan
mekanisme kerja.
Organisasi adalah sistem kerjasama
sekelompok orang untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam sistem kerjasama ini
diadakan pembagian untuk menetapkan
bidang-bidang atau fungsi-fungsi yang
termasuk ruang lingkup kegiatan yang
akan diselenggarakan. Sistem ini harus
16

Prof. Dr. H. Engkoswara Dan Dr. Hj.
Aan Komariah, M.Pd.,Administrasi Pendidikan,
(Bandung : ALFABETA, 2012), Hal. 95
17
George R Terry, Prinsip-prinsip
Manajemen, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2006) Hal. .
73

M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan…

69

senantiasa
antara lain:

mempunyai

karakteristik

a) Ada kominikasi antara orang yang
bekerja sama

b) Individu dalam organisasi tersebut
mempunyai
kemampuan
untuk
bekerja sama

c) Kerja sama itu ditunjukan untuk
mencapai tujuan.

Ajaran Islam senantiasa mendorong
para pemeluknya untuk melakukansegala
sesuatu secara terorganisir dengan rapi,
sebab bisa jadi suatu kebenaran yang
tidak terorganisir dengan rapi akan
dengan mudah bisa diluluhlantakkan oleh
kebatilan yang tersusun rapi.

Ali Bin Talib berkata :“Kebenaran
yang tidak terorganisasi dapat dikalahkan
oleh kebatilan yang terorganisasi”.

Proses organizing yang menekankan
pentingnya tercipta kesatuan dalam
segala tindakan sehingga tercapai tujuan,
sebenarnya telah dicontohkan di dalam Al
Qur‟an. Firman Allah dalam surat Ali
imran ayat 103 menyatakan
Artinya : Dan berpeganglah kamu
semuanya kepada tali (agama) Allah,
dan janganlah kamu bercerai berai,
dan ingatlah akan nikmat Allah
kepadamu ketika kamu dahulu
(masa jahiliyah) bermusuh-musuhan,
maka Allah mempersatukan hatimu,
lalu menjadilah kamu karena nikmat
Allah, orang-orang yang bersaudara;
dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan
kamu dari padanya. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya

70

kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk (Q.S.Ali Imran ayat 103).
Selanjutnya al-Qur'an memberikan
petunjuk agar dalam suatu wadah,
tempat, persaudaraan, ikatan, organisasi,
kelompok,

janganlah

timbul

pertentangan, perselisihan, percekcokan
yang mengakibatkan hancurnya kesatuan,
runtuhnya

mekanisme

kepemimpinan

yang telah dibina. Firman Allah :

Artinya : Dan taatilah Allah dan RasulNya,
jangalah kamu berbantah-bantahan yang
menyebabkan kamu menjadi gentar,
hilang kekuatanmu, dan bersabarlah,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar (Al- Anfal : 46)

Dalam sebuah organisasi tentu ada
pemimpin dan bawahan. Sementara itu
pengorganisasian
dalam
kaitannya
dengan pendidikan Islam, Ramayulis
menyatakan bahwa “Pengorganisasian
dalam pendidikan Islam adalah proses
penentuan struktur, aktivitas, interkasi,
koordinasi, desain struktur, wewenang,
tugas secara transparan, dan jelas. Dalam
lembaga pendidikan Islam, baik yang
bersifat individual, kelompok, maupun
kelembagaan. Sebuah organisasi dalam
manajemen pendidikan Islam akan dapat
berjalan dengan lancar dan sesuai
dengan tujuan jika konsisten dengan
prinsip-prinsip
yang
mendesain
perjalanan organisasi yaitu kebebasan,
keadilan, dan musyawarah. Jika kesemua
prinsip ini dapat diaplikasikan secara
konsisten dalam proses pengelolaan
lembaga pendidikan Islam akan sangat
membantu bagi para manajer pendidikan
Islam”.

Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74

Dalam
kaitannya
dengan
pengorganisasian, Rasulullah SAW telah
mencontohkan ketika memimpin perang
uhud.Ketika pasukan Islam pimpinan
Nabi Muhammad SAW berhadapan
dengan angkatan perang kafir Quraish di
dekat gunung Uhud.Nabi SAW mengatur
strategi peperangan dengan sempurna
dalam hal penempatan pasukan.Beberapa
orang pemanah ditempatkan pada suatu
bukit kecil untuk menghalang majunya
musuh.Pada saat perang berkecamuk,
awalnya musuh menderita kekalahan.
Mengetahui musuh kocar-kacir, para
pemanah muslim meninggalkan pos-pos
mereka di bukit untuk mengumpulkan
barang rampasan. Pada sisi lain, musuh
mengambil kesempatan ini
dan
menyerang angkatan perang muslim dari
arah bukit ini. Banyak dari kaum Muslim
yang mati syahid dan bahkan Nabi SAW
mengalami luka yang sangat parah.
Orang kafir merusak mayat-mayat
kaum Muslim dan menuju Makkah
dengan merasa suatu kesuksesan.
Dari cerita sejarah Nabi Muhammad
SAW yang tertulis di atas, dapat diketahui
suatu tindakan pengorganisasian.Nabi
Muhammad memerintahkan kepada
pasukan pemanah untuk tetap berada di
atas
bukit
dalam
keadaan
apapun.Ternyata pasukan pemanah lalai
dari perintah atasan, kemudian mereka
meninggalkan tempat tugasnya dari atas
bukit untuk mengambil harta rampasan
ketika musuh lari kocar-kacir. Tanpa
disadari musuh menyerang balasan dari
sebelah bukit yang berakibat pada
kekalahan pasukan muslim. Kalau

pasukan pemanah memperhatikan dan
melaksanakan perintah pimpinan (Nabi
Muhammad SAW) tentu ceritanya akan
lain.
3. Pelaksanaan ( actuating)

Pelaksanaan kerja sudah barang
tentu yang paling penting dalam fungsi
manajemen
karena
merupakan
pengupayaan berbagai jenis tindakan itu
sendiri, agar semua anggota kelompok
mulai dari tingkat tingkat teratas sampai

terbawah berusaha mencapai sasaran
organisasi sesuai rencana yang telah
ditetapkan semula, dengan cara terbaik
dan benar.
Karena tindakan pelaksanaan
sebagaimana tersebut di atas, maka
proses ini juga memberikan motivating
untuk memberikan penggerakan dan
kesadaran terhadap dasar dari pada
pekerjaan yang mereka lakukan, yaitu
menuju tujuan yang ingin dicapai,
disertai memberikan motivasi–motivasi
baru, bimbingan atau pengarahan,
sehingga mereka bisa menyadari dan
timbul kemauan untuk bekerja dengan
tekun dan baik.

Al-Qur‟an
dalam
hal
ini
sebenarnya telah memberikan pedoman
dasar terhadap proses pembimbingan,
pengarahan
ataupun
memberikan
peringatan dalam bentuk actuating ini.

Allah berfiman dalam surat al–kahfi ayat
2 sebagai berikut :
Artinya :Sebagai bimbingan yang lurus,
untuk
memperingatkan
siksaan
yangsangat pedih dari sisi Allah dan
memberi berita gembirakepadaorangorang yang beriman, yang mengerjakan

M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan…

71

amal saleh, bahwa mereka akan
mendapat pembalasan yang baik (Q.S al
Kahfi ayat 2).

Suatu contoh pelaksanaan dari

fungsi manajemen dapat ditemukan

pada pribadi agung, Nabi Muhammad
Saw.ketika ia memerintahkan sesuatu
pekerjaan, beliau menjadikan dirinya
sebagai model dan teladan bagi
umatnya. Rasulullah Saw adalah al

Qur‟an yang hidup (the living
Qur‟an).Artinya, pada diri Rasulullah
Saw tercermin semua ajaran Al-Qur‟an
dalam bentuk nyata.Beliau adalah
pelaksana pertama semua perintah Allah
dan meninggalkan semua laranganNya.Oleh karena itu, para sahabat
dimudahkan dalam mengamalkan ajaran
Islam yaitu dengan meniru perilaku
Rasulullah Saw.
4. Pengawasan (Controlling)
Controlling

atau

pengawasan,

sering juga disebut pengendalian.
Pengendalian adalah salah satu fungsi
manajemen yang berupa mengadakan
penilaian, bila perlu mengadakan
koreksi sehingga apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yang
benar dengan maksud dan tujuan yang
telah digariskan semula.

Pengawasan adalah salah satu

fungsi
dalam
manajemen
untuk
menjamin agar pelaksanaan kerja
berjalan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan dalam perencanaan.
Pengawasan/pengendalian
proses untuk memastikan
aktivitas sebenarnya sesuai

adalah
bahwa
dengan

aktivitas yang direncanakan. Proses
72

pengendalian
dapat
melibatkan
beberapa elemen yaitu : 1) Menerapkan
standar kinerja. 2) Mengukur kinerja.
3)
Membandingkan
unjuk
kerja
dengan standar yang ditetapkan. 4)
Mengambil
terdeteksi

tindakan
korektifsaat
penyimpangan.18Mengenai

fungsi
pengawasan,
Allah
SWT
berfirman di dalam al Quran sebagai
berikut:
Artinya : Dan orang-orang yang
mengambil pelindung-pelindung selain
Allah, Allah mengawasi (perbuatan)
mereka; dan kamu (ya Muhammad)
bukanlah orang yang diserahi mengawasi
mereka (Q.S As Syuura ayat:6).
Artinya : Jika mereka berpaling maka

Kami tidak mengutus kamu sebagai
pengawas bagi mereka. Kewajibanmu
tidak lain
hanyalah menyampaikan
(risalah). Sesungguhnya apabila Kami
merasakan
kepada manusia sesuatu
rahmat dari Kami dia bergembira ria
karena
rahmatitu.Danjikamerekaditimpakesusah
andisebabkanperbuatantangan mereka
sendiri (niscaya mereka ingkar) karena
sesungguhnya manusia itu amat ingkar
(kepada nikmat) (Q.S As Syuura ayat 48).
Contoh pengawasan dari fungsi
manajemen dapat dijumpai dalam hadits
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
sebagai berikut:
Al Bukhari Muslim meriwayatkan
dari Ibnu „Abbas, ia berkata: “Suatu
malam aku menginap di rumah bibiku,
Maimunah. Setelah beberap saat malam
18

Prof. Dr. H. Engkoswara Dan Dr. Hj.
Aan Komariah, M.Pd.,.............. 96

Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74

lewat, Nabi bangun untuk menunaikan
shalat.Beliau melakukan wudhu` ringan
sekali (dengan air yang sedikit) dan
kemudian shalat.Maka, aku bangun dan
berwudhu` seperti wudhu` Beliau.Aku
menghampiri Beliau dan berdiri di
sebelah kirinya. Beliau memutarku ke
arah
sebelah
kanannya
dan
meneruskannshalatnya
sesuai
yang
dikehendaki Allah …
Dari peristiwa di atas dapat
ditemukan upaya pengawasan Nabi
Muhammad Saw terhadap Ibnu „Abbas
yang melakukan kesalahan karena
berdiri di sisi kiri Beliau saat menjadi
makmum dalam shalat bersama Beliau.
Karena seorang makmum harus berada
di sebelah kanan imam, jika ia sendirian
bersama imam. Beliau Shallallahu 'alaihi
wa sallam tidak membiarkan kekeliruan
Ibnu „Abbas dengan dalih umurnya yang
masih dini, namun Beliau Shallallahu
'alaihi wa sallam tetap mengoreksinya
dengan mengalihkan posisinya ke kanan
Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Dalam melakukan pengawasan, beliau
langsung
memberi
arahan
dan
bimbingan yang benar.

Kesimpulan
Hampir
semua
teori
kepemimpinan ada pada Muhammad
SAWMisalnya:
empat
fungsi
kepemimpinan yang dikembangkan oleh
Stephen Covey:1. perintis (pathfinding), 2.

penyelaras (aligning), 3. pemberdaya
(empowering)4. panutan (modeling).
Begitu pula karakteristik Muhammad
SAW dapat ditemukan pula di dalam sifatsifat dasar kepemimpinan menurut
Warren Bennis (1994) dalam "On
Becoming a Leader", antara lain:1.
Visioner (guiding vision), 2. Berkemauan
kuat (passion), 3.Integritas (integrity),

4.Amanah (trust), 5.Rasa ingin tahu
(curiosity),
6.
Berani
(courage),
Muhammad SAW juga mempunyai
keterampilan-keterampilan (skills) yang
dirumuskan oleh Burt Nanus dan James
O'Toole
berikut
ini:Megaskills
of
Leadership
by
Burt
Nanus:
1.
Berpandangan jauh ke depan, 2.
Menguasai
perubahan,
3.
Disain
organisasi, 4. Pembelajaran antisipatoris,
5.
Inisiatif,
6.
Penguasaan
interdependensi, 7. Standar integritas
yang
tinggi.
James
O'Toole's Characteristics of Values-Based
Leaders:1. Integrity, 2. Trus, 3. Listening.
Begitu
juga
dengan
teori
manajemen Menurut G.R. Terry proses
manajemen
adalah
Planning
(perencanaan),
Organizing

(Pengorganisasian),
Actuating
(Pelaksanaan), Controlling (Pengawasan)
semua itu ada pada diri muhammad SAW.

Bibliography

Anonim, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2011, 874.

Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010
M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan…

73

Engkoswara, Prof. Dr. H. Dan Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd., Administrasi Pendidikan,
(Bandung : ALFABETA, 2012)

GR. Terry & LW. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 1993
George R Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2006)
Muhammad Syafii Antonio, Dr. M.Ec., (Muhammad SAW The Super Leader Super Manager,
Tazkia Publishing & ProLM centre), 2009
Sergiovani T, The Principalship: A Reflective Perspective, Boston: Allyn & Bacon, 1987

Muhammad Syafii Antonio, Dr. M.Ec., (Muhammad SAW The Super Leader Super Manager,
Tazkia Publishing & ProLM centre), 2009
*****

74

Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74

Dokumen yang terkait

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL PASCA RELOKASI DAN PEMBANGUNAN PASAR MODERN

0 1 14

SEKTOR INFORMAL PERKOTAAN DAN IKHTIAR PEMBERDAYAANNYA

1 0 19

SERBUK KULIT PISANG TANDUK (Musa)”horn” IJUK ENAU DAN SERBUK SABUT KELAPA SEBAGAI BIOADSORBEN LOGAM BERAT Cd (II) DAN PENJERNIH AIR Anggi Suprabawati dan Dewi Dewanti Dwikora

0 0 5

PENGARUH PEMBENTUKAN KO-KRISTAL PIRIMETAMIN-ASAM FUMARAT TERHADAP KELARUTAN DAN LAJU DISOLUSINYA Riskia Putri Peratiwi, Fikri Alatas, Fani Wahyuni, Rani Sugandi, Hestiary Ratih, Faizal Hermanto Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal Achmad Yani, Jl. Terus

0 0 6

PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ATAS INFORMASI OBAT

0 0 6

KOMBINASI EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) DAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) DALAM MENGHAMBAT BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus Sri Sudewi dan Widya Astuty Lolo

0 0 7

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN KARUK (Piper sarmentosum Roxb.) TERHADAP Streptococcus mutans DAN Candida albicans

0 0 8

DAYA TARIK JURNALISTIK, PERS, BERITA DAN PERBEDAAN PERAN DALAM NEWS CASTING

1 0 12

REINTERPRETASI SURAH AL-MÂIDAH AYAT 51 DAN IMPLEMENTASINYA Asep Sulhadi asep.slhdgmail.com Abstract - REINTERPRETASI SURAH AL-MÂIDAH AYAT 51 DAN IMPLEMENTASINYA

0 0 8

PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERAWAT PADA RSM AHMAD DAHLAN KEDIRI Agus Wahju Yudiarso Abstract - PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERAWAT PADA RSM AHMAD DAHLAN KEDIRI

0 0 13