2014 KAJIAN PENYUSUNAN DATA BASE DRAINASE PERKOTAAN JEMBER
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN MASTERPLAN DRAINASE
PERKOTAAN JEMBER
(KAJIAN PENYUSUNAN DATA BASE DRAINASE
PERKOTAAN JEMBER)
Kerjasama
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KABUPATEN (BAPPEKAB) JEMBER
dengan
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
TAHUN 2014
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan
2. Ketua Tim Pengusul
a. Nama
b. Jenis Kelamin
c. NIP
d. Pangkat/Gol
e. Jabatan
f. Instansi
3. Anggota Tim Pengusul
• Jumlah Anggota
• Nama Anggota
4. Lokasi Kegiatan
5. Waktu
6. Sumber Dana
: Penyusunan
Masterplan
Drainase
Perkotaan Jember (Kajian Penyusunan
Data Base Drainase Perkotaan Jember)
:
:
:
:
:
:
Dr. Ir. Entin Hidayah, M.UM.
Perempuan
196612151995032001
Penata Tingkat 1
Lektor Kepala
Universitas Jember
: Dosen 5 Orang
: 1. Sri Wahyuni, ST., MT., Ph.D
: 2. M. Farid Ma’ruf, ST., MT., Ph.D
: 3. Wiwik Yunarni Widiarti, ST., MT.
4. Syamsul Arifin,ST.,MT.,
5. Ririn Endah B., ST., MT.,
Kecamatan Sumbersari dan Kecamatan
:
Kaliwates
: 4 (empat) bulan
: APBD Kabupaten Jember
Mengetahui,
Ketua
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Jember
Jember, 27 Agustus 2014
Ketua Tim
Drs. Sujito, PH.D
NIP. 196102041987111001
Dr. Ir. Entin Hidayah, M.UM.
NIP. 19710327 199803 1 003
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya kepada kita
semua sehingga dapat menyelesaikan kegiatan penyusunan Masterplan Drainase
Perkotaan Kabupaten Jember (Kajian Penyusunan Data Base Drainase Perkotaan
Jember) tepat pada waktunya.
Maksud dari kegiatan penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan Kabupaten
Jember (Kajian Penyusunan Data Base Drainase Perkotaan Jember) untuk memberikan
masukan bagi instansi terkait dalam merencanakan desain saluran drainase perkotaan di
Kabupaten Jember khususnya di kecamatan Kaliwates dan kecamatan Sumbersari agar
tidak terjadi banjir atau genangan di sekitar kedua kecamatannya.
Laporan Akhir Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan Kabupaten Jember
(Kajian Penyusunan Data Base Drainase Perkotaan Jember) berisikan materi
pendahuluan, landasan hukum, kondisi hidrologi, identifikasi sistem jaringan,
kesimpulan dan rekomendasi.
Akhir kata tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kelancaran penyusunan naskah Laporan Akhir ini.
Jember, Agustus 2014
Tim Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1
1.2
Maksud dan Tujuan
2
1.3
Manfaat
3
1.4
Ruang Lingkup Pekerjaan
3
1.4.1
Lingkup Wilayah
3
1.4.2
Lingkup Kegiatan
4
1.5
Sistematika Pembahasan
5
1.6
Organisasi Penyusun Kegiatan
5
1.6.1 Uraian Tugas Tenaga Ahli
7
1.6.2 Struktur Organisasi
9
Jadwal Kegiatan
10
1.7
BAB II KETENTUAN UMUM
2.1
Dasar Hukum Pelaksanaan
12
2.2
Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan
13
2.2.1 Pendekatan Spasial
14
2.2.2 Pendekatan Hidroklimatologi dan Hidrolika
14
2.2.3 Pendekatan Sosial Ekonomi Masyarakat
15
Metode Kajian
15
2.3.1
15
2.3
Lokasi Kajian
iv
2.3.2
2.4
Tahapan Kegiatan
16
2.3.2.1
Persiapan dan Pengumpulan Data
16
2.3.2.2
Kegiatan Survey dan Investigasi
17
2.3.2.3
Pengumpulan Data
22
2.3.2.4
Pengelolaan Data dan Analisis Data
23
2.3.2.5
Penyusunan Laporan
23
Sistematika Pekerjaan
23
2.4.1
Analisis Curah Hujan
23
2.4.2
Perhitungan Curah Hujan Rencana Periode Ulang
24
2.4.3
Analisis Intensitas Curah Hujan
25
2.5
Klasifikasi Saluran
26
2.6
Penyiapan Data Input Model
27
2.7
Flow Chart
37
BAB III KONDISI HIDROLOGI
3.1
Curah Hujan
38
3.2
Analisis Frekuensi Data Hujan
39
3.3
Uji Distribusi Probabilitas
42
3.3.1 Metode Chi-Kuadrat
43
3.3.2 Metode Smirnov-Kolmogorof
50
3.4
Perhitungan Distribusi Curah Hujan Analisis
Frekuensi
3.5
Analisis Intensitas Hujan
54
55
BAB IV ANALISIS FUNGSI DAN KINERJA RUAS JALAN
4.1
Sistem Jaringan Drainase
57
4.1.1
Pematusan Irigasi Kotok BM3 – Sungai Ajung
58
4.1.2
Pematusan Irigasi Kotok BM3 – Sungai Cakol
60
4.1.3
Pematusan Sungai Cakol – Sungai Bedadung
62
4.1.4
Pematusan Sungai Bedadung – Sungai Jompo
v
4.2
4.3
4.1.5
Pematusan Sungai Jompo – Sungai Argopuro
66
4.1.6
Pematusan Sungai Argopuro – Sungai Semangir
68
4.1.7
Pematusan Selatan Sungai Bedadung
70
Kondisi Topografi
72
4.2.1
Situasi Topografi Jalan di Kecamatan Kaliwates
72
4.2.2
Situasi Topografi Jalan di Kecamatan Sumbersari
82
Evaluasi Kondisi Eksisting
85
4.3.1
Wilayah Pematusan Irigasi Kotok BM3 – Sungai Cakol
86
4.3.2
Wilayah Pematusan Sungai Argopuro – Sungai Semangir
88
4.3.3
Wilayah Pematusan Selatan Sungai Bedadung
92
4.3.4
Wilayah Pematusan Sungai Cakol – Sungai Bedadung
97
4.3.5
Wilayah Pematusan Sungai Bedadung – Sungai Jompo
103
4.3.6
Wilayah Pematusan Irigasi Kotok BM3 – Sungai Ajung
105
4.3.7
Wilayah Pematusan Sungai Jompo – Sungai Argopuro
109
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
111
5.2
Saran
113
MATRIKS
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
: Jadual Kegiatan Penyusunan Masterplan Drainase
11
Perkotaan Kabupaten Jember
Tabel 2.1
: Periode Ulang Saluran Drainase
25
Tabel 2.2
: Nilai Depression Storage Depth
34
Tabel 2.3
: Harga Infiltrasi Maksimum dari Berbagai Kondisi Tanah
34
Tabel 2.4
: Harga Infiltrasi Minimum dari Berbagai Jenis Tanah
34
Tabel 2.5
: Karakteristik Jenis Tanah
35
Tabel 3.1 .
: Data Curah Hujan Kecamatan Kaliwates
39
Tabel 3.2.
: Data Curah Hujan Kecamatan Sumbersari
39
Tabel 3.3.
: Perhitungan Besaran Statistik X , Si, Cs dan Ck Debit
40
Maksimum Kecamatan Kaliwates
Tabel 3.4.
: Perhitungan Besaran Statistik X , Si, Cs dan Ck Debit
41
Maksimum Kecamatan Sumbersari
Tabel 3.5.
: Hujan Rencana dengan Periode Ulang T tahun Kecamatan
42
Kaliwates
Tabel 3.6
: Hujan Rencana dengan Periode Ulang T tahun Kecamatan
42
Sumbersari
Tabel 3.7
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk
43
Distribusi Normal Kecamatan Kaliwates
Tabel 3.8.
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk
44
Distribusi Normal Kecamatan Sumbersari
Tabel 3.9.
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk
45
Distribusi Log Normal Kecamatan Kaliwates
Tabel 3.10.
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk
46
Distribusi Log Normal Kecamatan Sumbersari
Tabel 3.11.
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk
vii
47
Distribusi Gumbel Kecamatan Kaliwates
Tabel 3.12
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk
48
Distribusi Gumbel Kecamatan Sumbersari
Tabel 3.13
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk 49
Distribusi Log Pearson III Kecamatan Kaliwates
Tabel 3.14
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk 50
Distribusi Log Pearson III Kecamatan Sumbersari
Tabel 3.15
: Perhitungan Uji Distribusi Dengan Metode Smirnov- 51
Kolmogorof Kecamatan Kaliwates
Tabel 3.16
: Perhitungan Uji Distribusi Dengan Metode Smirnov- 52
Kolmogorof Kecamatan Sumbersari
Tabel 3.17
: 17 Rekapitulasi Hasil Uji Chi-Kuadrat dan Smirnov 53
Kolmogorof Kecamatan Kaliwates
Tabel 3.18
: Rekapitulasi
Hasil
Uji
Chi-Kuadrat
dan
Smirnov 53
Kolmogorof Kecamatan Sumbersari
Tabel 3.19
: Hasil Perhitungan Analis Frekuensi Kecamatan Kaliwates
54
Tabel 3.20
Hasil Perhitungan Analis Frekuensi Kecamatan Sumbersari 54
Tabel 3.21
Intensitas Hujan Jam-Jaman untuk Kala Ulang Tertentu 55
Kecamatan Kaliwates dan Sumbersari
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
: Hubungan Organisasi antara Bappekab Jember dan
6
Universitas Jember
Gambar 1.2
: Bagan Struktur Organisasi Kegiatan “Penyusunan
10
Masterplan Drainase Perkotaan Kabupaten Jember
(Kawasan Kampus Universitas Jember)”
Gambar 2.1
: Lokasi Kajian
16
Gambar 2.2
: Bagan Alir Kegiatan Pengukuran Topografi
22
Gambar 2.3
: Grafik Lengkung Intensitas Curah Hujan
26
Gambar 2.4
: Sistem Drainase Perkotaan
27
Gambar 2.5
: Deskripsi Sistem dan Objek Spasial
28
Gambar 2.6
: Diagram Alir Kegiatan
37
Gambar.3.1.
: Kurva Intensity Duration Frequency (IDF) Kecamaatan
56
Kaliwates
Gambar 3.2.
: Kurva Intensity Duration Frequency (IDF) Kecamaatan
56
Sumbersari
Gambar 4.1
: Wilayah Pematusan Irigasi Kotok BM 3 – Sungai Ajung
58
Gambar 4.2.
: Wilayah Pematusan Irigasi Kotok BM 3 – Sungai Cakol
60
Gambar 4.3
: Wilayah Pematusan Sungai Cakol – Sungai Bedadung
62
Gambar 4.4
: Wilayah Pematusan Sungai Bedadung – Sungai Jompo
64
Gambar 4.5
: Wilayah Pematusan Sungai Bedadung – Sungai Jompo
66
Gambar 4.6
: Wilayah Pematusan Sungai Argopuro – Sungai Semangir
68
Gambar 4.7
: Wilayah Pematusan Selatan Sungai Bedadung
70
Gambar 4.8
: Gambar running swmm saluran drainase SUP 1
86
Gambar 4.9
: Gambar running swmm saluran drainase SUP 2
87
Gambar 4.10
: Gambar running swmm saluran drainase basuki 6
87
Gambar 4.11
: hasil running swmm saluran Hayam Wuruk 1
88
ix
Gambar 4.12
: hasil running swmm saluran Hayam Wuruk 2
89
Gambar 4.13
: hasil running swmm hayam wuruk 3
89
Gambar 4.14
: hasil running swmm pada saluran Hayam Wuruk 4
90
Gambar 4.15
: running swmm saluran Hayam Wuruk 6
90
Gambar 4.16
: hasil running swmm saluran Hayam Wuruk 12
92
Gambar 4.17
: hasil running swmm saluran Hayam Wuruk 13
92
Gambar 4.18
: hasil running swmm saluran Teuku Umar 4
93
Gambar 4.19
: hasil running swmm Teuku Umar 5
94
Gambar 4.20
: hasil running swmm Teuku Umar 6
94
Gambar 4.21
: hasil running swmm saluran Imam Bonjol 6 kala ulang 1
96
tahun
Gambar 4.22
: hasil running swmm saluran Imam Bonjol 6 kala ulang 2
96
tahun
Gambar 4.23
: hasil running swmm saluran Imam Bonjol 10
96
Gambar 4.24
: hasil running swmm Sistem jaringan Panjaitan+Parman 1
97
Gambar 4.25
: hasil running swmm Sistem jaringan Panjaitan+Parman 2
98
Gambar 4.26
: hasil running swmm saluran Panjaitan + Parman 1
98
Gambar 4.27
: hasil running swmm saluran Panjaitan + Parman 1
99
Gambar 4.28
: hasil running swmm saluran Suprapto 3
100
Gambar 4.29
: hasil running swmm saluran Suprapto 3 pada kala ulang 2
100
tahun
Gambar 4.30
: hasil running swmm saluran Suprapto 2
101
Gambar 4.31
: hasil running swmm saluran Suprapto 2
101
Gambar 4.32
: hasil running swmm saluran Gunung Batu 1
102
Gambar 4.33
: hasil running swmm saluran Gunung Batu 1
102
Gambar 4.34
: hasil running swmm saluran karimata 3
103
Gambar 4.35
: saluran drainase siddiq 2
104
Gambar 4.36
: saluran drainase sentot 1
104
Gambar 4.37
: hasil running swmm saluran Pondok Gede 2
105
x
Gambar 4.38
: hasil running swmm saluran Taman Gading 1
106
Gambar 4.39
: Gambar hasil running swmm saluran taman gading 2
107
Gambar 4.40
: hasil running swmm saluran Muktisari 2
107
Gambar 4.41
: hasil running swmm di saluran Muktisari 3
108
Gambar 4.42
: Hasil running swmm saluran sriwijaya 5
108
Gambar 4.43
: hasil running swmm saluran Condro 1
110
Gambar 4.44
: hasil running swmm saluran sentot 9
110
xi
1
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Suatu kota yang berkelanjutan harus memiliki suatu sistim jaringan
drainase yang memadai. Sehingga jika terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi
tidak menimbulkan genangan air atau banjir. Banjir atau genangan air ini sangat
menggangu aktivitas masyarakat, kelancaran transportasi, menimbulkan berbagai
penyakit seperti diare, batuk pilek, sakit kulit dll) dan bahkan sampai
menimbulkan kerugian harta benda.
Terjadinya banjir atau genangan air untuk masing masing wilayah kota
memiliki penyebab yang berbeda beda. Faktor penyebab terjadinya banjir antara
lain: sistim drainase yang ada kurang berfungsi dengan baik, kapasitas drainase
yang ada tidak memadai, kesadaran masyarakat terhadap fungsi drainase kurang
dan tidak adanya pemeliharaan secara rutin.
Kurang berfungsinya sistim jaringan drainase ini dapat terjadi diakibatkan
oleh hiraki saluran yang kurang tepat, kemiringan saluran yan tidak memenuhi
syarat untuk mengalirkan air, adanya alih fungsi lahan, dan terjadi botlle
neck/penyempitan saluran. Penggabungan antara saluran drainase dengan saluran
pembuang dari pertanian menyebabkan adanya penambahan debit diluar debit
banjir rencana sehingga terjadi limpasan air ke jalan. Adanya alih fungsi lahan
yang semula lahan pertanian menjadi lahan perumahan akan mmeningkatkan
koefisien runoff saluran sehingga terjadi kelebihan debit.
Kurangnya pemeliharaan bangunan-bangunan drainase, serta kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap fungsi drainase menjadikan drainase penuh
dengaan sampah berefek pada pendangkalan saluran, penyunbatan gorong-gorong
serta inlet-inlet drainase. Kebiasaan ini merugikan fungsi drainase karena akan
mengurangi kapasitas saluran yang ada, terlebih jika saluran tersebut tertutup
trotoar, hal ini akan menyulitkan dalam pemeliharaanya.
1
Untuk mewujudkan fungsi drainase perkotaan yang optimal, perencanaan
drainase perkotaan harus dilakukan secara menyeluruh dan terarah, melalui
pembuatan rencana induk, study kelayakan dan perencanaan teknis. Namun
demikian sebelum membuat rencana induk sistem drainase perkotaan yang
terintegrasi, perlu dilakukan identifikasi penyebab terjadinya banjir melalui
penelusuran suatu jaringan terlebih dahulu.
1.2.
Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan Penyusunan Data Base drainase perkotaan adalah
untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi dan permasalahan-permasalahan
drainase perkotaan Kecamatan Sumbersari dan Kecamatan Kaliwates Kabupaten
Jember yang ada di kawasan perkotaan Jember, agar dapat disusun suatu rencana
program-program penataan serta panduan dalam perencanaan dan pengembangan
drainase wilayah perkotaan.
Sedangkan tujuan yang diharapkan adalah :
1. Melakukan identifikasi kondisi drainase perkotaan dan memetakan daerah
genangan banjir wilayah perkotaan Kecamatan Sumbersari dan Kecamatan
Kaliwates Kabupaten Jember
2. Mengevalusi sistem prasarana drainase perkotaan Kecamatan Sumbersari dan
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember, baik kondisi jaringan drainase
primer, sekunder dan tersier untuk mencari penyebab terjadinya genangan
banjir.
3. Menunjang kebutuhan pembangunan/development need dalam menunjang
terciptanya skenario pengembangan perkotaan yang berpedoman pada
Rencana Umum Tata Ruang Kota.
4. Mengidentifikasi dan mengevaluasi kegiatan penataan drainase perkotaan dan
sistim jaringan drainase perkotaan untuk wilayah Kecamatan Sumbersari dan
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember
5. Memetakan sistim jaringan drainase perkotaan Kecamatan Sumbersari dan
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember
2
1.3.
Manfaat
Penyusunan Data Base drainase perkotaan Kecamatan Sumbersari dan
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember bagi Pemerintah Daerah bermanfaat
untuk :
1. Teridentifikasinya kondisi drainase perkotaan Kecamatan Sumbersari dan
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember.
2. Teridentifikasinya permasalahan drainase perkotaan Kecamatan Sumbersari
dan Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember
3. Tertatanya pola drainase kawasan perkotaan Kecamatan Sumbersari dan
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember.
4. Tersedianya panduan dalam operasional dan perawatan serta pengembangan
jaringan drainase dalam bentuk matriks kegiatan.
1.4
Ruang Lingkup
1.4.1 Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah perencanaan Penyusunan Data Base drainase
perkotaan adalah Kecamatan Sumbersari dan Kecamatan Kaliwates Kabupaten
Jember.
1.4.2. Lingkup Kegiatan
Penyusunan Data Base drainase perkotaan Kecamatan Sumbersari dan
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember dilakukan sesuai dengan tuntutan
pembangunan dan perkembangan wilayah yang dilakukan secara berkala sesuai
kebutuhan. Kegiatan Penyusunan Data Base drainase perkotaan Kecamatan
Sumbersari dan Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember meliputi
persiapan
penyusunan, Pengumpulan inventarisasi data dan identifikasi dan Penyusunan
Peta Identifikasi.
Kegiatan Penyusunan Data Base Drainase Perkotaan Kecamatan
Sumbersari dan Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember meliputi :
a. Mengkaji batasan wilayah tangkapan aliran.
3
b. Mengkaji sistem jaringan saluran tersier, sekunder, dan primer.
c. Menginventarisir kebutuhan data sekunder dan primer untuk penyusunan
drainase perkotaan.
d. Melakukan survai lapangan dan identifikasi kondisi drainase perkotaan dalam
rangka memperoleh gambaran lokasi genangan dan banjir serta permasalahan
drainase perkotaan yang ada di lokasi studi.
e. Mengevaluasi sistim jaringan drainase di lokasi studi
f. Memetakan sistim jaringan drainase hasil survei.
g. Pembuatan laporan-laporan dan matriks kegiatan termasuk peta identifikasi
jaringan drainase perkotaan.
1.5. Sistematika Pembahasan
Materi Laporan Akhir berisi:
BAB I
Pendahuluan
Meliputi latar belakang, tujuan, manfaat dan sasaran, ruang lingkup,
dan sistematika pembahasan, meliputi rencana pekerjaan dan struktur
organisasi, komposisi tenaga ahli dan penjadwalan pekerjaan
BAB II
Landasan Hukum dan Pendekatan Pelaksanaan kegiatan
Meliputi dasar hukum dan dasar pelaksanaan pekerjaan, pengertian
umum, batasan-batasan serta gambaran umum serta pendekatan dan
metoda pelaksanaan
BAB III Kondisi Hidrologi
Meliputi kondisi hidrologi berbagai kala ulang, yaitu kala ulang 1
tahun, 2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun.
BAB IV Evaluasi Sistem Jaingan dan Permasalahan.
Meliputi evaluasi kondisi drainase eksisting dan permasalahannya.
BAB V
4
Kesimpulan dan Rekomendasi
1.6.
Organisasi Penyusun Kegiatan
Struktur organisasi ini dibuat agar pelaksanaan pekerjaan agar masing-
masing sumberdaya pendukung dalam hal ini tim pelaksana memahami tugas,
wewenang, dan kewajibannya dalam menyelesaikan kegiatan ini. Koordinasi
antara anggota tim dan atasannya, atau antar personil tim pelaksana diharapkan
dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan
tepat pada waktunya, efisien dan efektif. Untuk itu setiap anggota tim diharapkan
secara profesional diharapkan memiliki etos kerja dan produktifitas tinggi
sehingga pelaksanaan pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif.
Hubungan Organisasi antara Bappekab Jember dan Universitas Jember
dalam menangani kegiatan Penyusunan dan Pengumpulan Data/Informasi
Kebutuhan Penyusunan Dokumen Perencanaan (Peta Informasi Profil Wilayah
Kabupaten Jember) adalah sebagai berikut pada gambar 1.1:
PEMERINTAH
KABUPATEN JEMBER
BAPPEKAB
JEMBER
LPM
UNIVERSITAS JEMBER
TIM TEKNIS
TENAGA
PENELITI
Gambar 1.1 Hubungan Organisasi antara Bappekab Jember dan
Universitas Jember
5
Di dalam bagan organisasi tersebut Team Leader membawahi semua divisi
yang ada, seperti tersebut di bawah ini :
Tenaga Ahli :
a. Ahli Teknik Sipil (Sumber Daya Air)
b. Ahli Teknik Sipil (Air Tanah)
c. Ahli Teknik Pengairan (Hidrolika)
d. Ahli Teknik Lingkungan
e. Ahli Teknik Sipil (Mekanika Tanah)
f. Ahli Teknik Sipil (Managemen Konstruksi)
Beberapa tenaga ahli tersebut akan dibantu oleh tenaga-tenaga surveyor. Hal
tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada
waktunya, dengan hasil yang optimal.
1.6.1. Uraian Tugas Tenaga Ahli
Penjelasan tugas rinci setiap personil mengacu penuh pada KAK agar
semua lingkup pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lancar dan koordinasi selama
pelaksanaan kegiatan apat dilakukan dengan jelas. Adapun kualifikasi tenaga ahli
yang diperlukan dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1.
Team Leader/ Ketua Tim merangkap Tenaga Ahli Sumber Daya Air
Sarjana (S3) Teknik Sipil Air dengan pengalaman penyusunan telah
berpengalaman menjadi team leader dalam bidang manajemen sumber daya air
menganalisis permasalahan banjir. Serta memberikan analisis sesuai disiplin dan
analisis komprehensif yang melibatkan tenaga ahli dari disiplin ilmu lainnya.
Tugas-tugas pokoknya antara lain :
•
Mengkoordinir pelaksanaan seluruh kegiatan tim di kegiatan serta memeriksa
pekerjaan yang ditugaskan.
•
Mengkoordinasi pekerjaan identifikasi dan evaluasi data dan informasi dari
studi terdahulu maupun lapangan.
6
•
Mengadakan hubungan dengan pihak pemberi kerja dan instansi lain yang
terkait guna menunjang pelaksanaan kegiatan.
•
Menyusun jadwal realisasi pelaksanaan dan mengevaluasi berdasarkan
rencana jadwal pelaksanaan.
•
Mengkoordinasi hasil semua data-data yang ada di lapangan yang
berhubungan dengan pekerjaan ini.
•
2.
Melakukan analisis data peta dasar dan analisis hidrologi.
Ahli Teknik Sipil ( Air Tanah )
Tanggung jawab :
a. Melakukan telaah teknis sesuai sub bidang keilmuannya sebagai bagian
dari rangkaian kegiatan.
b. Bekerja sama dengan ketua tim dan asisten ahli dalam menyelesaikan
keseluruhan proses pekerjaan.
3.
Ahli Teknik Pengairan ( Hidrolika)
Tanggung jawab :
a. Melakukan telaah teknis sesuai sub bidang keilmuannya sebagai bagian
dari rangkaian kegiatan.
b. Bekerja sama dengan ketua tim dan asisten ahli dalam menyelesaikan
keseluruhan proses pekerjaan.
4.
Ahli Teknik Lingkungan
Tanggung jawab :
a. Melakukan telaah teknis sesuai sub bidang keilmuannya sebagai bagian
dari rangkaian kegiatan.
b. Bekerja sama dengan ketua tim dan asisten ahli dalam menyelesaikan
keseluruhan proses pekerjaan.
5.
Ahli Teknik Sipil (Mekanika Tanah)
Tanggung jawab:
a. Melakukan telaah teknis sesuai sub bidang keilmuannya sebagai bagian
dari rangkaian kegiatan.
b. Bekerja sama dengan ketua tim dan asisten ahli dalam menyelesaikan
keseluruhan proses pekerjaan.
7
6.
Ahli Teknik Sipil (Managemen Kontruksi)
Tanggung jawab :
a. Melakukan telaah teknis sesuai sub bidang keilmuannya sebagai dari
rangkaian kegiatan.
b. Bekerja sama dengan ketua tim dan asisten ahli dalam menyelesaikan
keseluruhan proses pekerjaan.
1.6.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi untuk kegiatan “Penyusunan Masterplan Drainase Kota
Kabupaten Jember)”, dimaksudkan untuk tercapainya sasaran yaitu :
-
dapat melaksanakan pekerjaan ini seperti yang tertera pada ruang lingkup
pekerjaan agar tepat pada waktunya.
-
agar pelaksanaan pekerjaan tersebut terkoordinir dengan baik, sehingga
pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan secara sistematis dan efektif.
-
setiap kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh setiap tenaga ahli akan saling
berkesinambungan, dengan koordinasi dari Team
Leader, sehingga
pelaksanaan kerja akan lebih efektif dan tercapai hasil yang maksimal.
8
Bentuk Struktur Organisasi yang akan menangani pekerjaan “ Penyusunan
Masterplan Drainase Kota Jember)” yang diusulkan terlampir pada gambar 1.2.
Lembaga Pengabdian Kepada
Masyarakat Universitas
Jember
Team leader
Tenaga Ahli
TA. Air Tanah
TA. Hidrolika
Tenaga Pendukung
TA. Lingkungan
TA. Mekanika
Tanah
TA. Man.
Konstruksi
- Surveyor
- Drafter
Gambar 1.2. Bagan Struktur Organisasi Kegiatan “Penyusunan Masterplan Drainase
Kota Jember”
1.7.
Jadwal Kegiatan
Kegiatan kajian Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan Jember, ini
akan dilaksanakan selama waktu 120 (Seratus dua puluh) hari terhitung sejak
ditandangani kontrak kerjasama antara Badan Perencanaan Pembangunan
Kabupaten Jember dengan Lembaga Penelitian Universitas Jember. Jadwal
kegiatan secara rinci disajikan dalam tabel berikut.
9
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan Jember
Bulan keJenis Kegiatan
a. Persiapan dan kajian pustaka terkait
b. Survai pendahuluan dan observasi lapang
c. Pengumpulan dan Olah Data
d. Analisis dan interpretasi data
e. Penyusunan Laporan
i. Laporan Pendahuluan
ii. Laporan Akhir
iii. Executive Summary
10
1
2
3
4
3
K ONDISI H IDROLOGI
3.1. Curah Hujan
Hujan merupakan komponen masukan paling penting dalam proses
hidrologi, karena jumlah tinggi hujan (rainfall depth) akan ditransformasikan
menjadi aliran di sungai/saluran, baik melalui limpasan permukaan (surface
runoff), aliran antara (interflow, sub surface, flow), maupun sebagai aliran air
tanah (groundwater).
Komponen hujan yang penting dalam proses perhitungan hujan-aliran
adalah intensitas hujan, tinggi hujan, durasi hujan dan distribusi hujan. Intensitas
hujan adalah tinggi hujan persatuan waktu, misalnya: mm/menit, atau mm/jam,
mm/hari. Tinggi hujan adalah jumlah atau banyaknya hujan yang dinyatakan
dengan tinggi air di atas permukaan datar, dalam mm. Durasi hujan adalah
lamanya curah hujan dalam menit atau jam. Distribusi hujan adalah pola kejadian
hujan yang digambarkan oleh waktu dan posisi kejadiannya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan tahun
2004-2013 yang
diambil dari pos penakar hujan yang terdekat dari tempat
penelitian. Pos penakar hujan yang dipakai yaitu untuk kecamatan Kaliwates
digunakan stasiun hujan Semanggir yang terletak di Mangli. Sedangkan untuk
kecamatan Sumbersari digunakan stasiun hujan Jember
yang berada di desa
Kebonsari dan stasiun hujan Wirolegi yang berada di desa Wirolegi. Data curah
hujan kecamatan Kaliwates dapat dilihat dari Tabel 3.1. Sedangkan untuk
kecamatan Sumbersari dapat dilihat dari tabel 3.2.
36
Tabel 3.1. Data Curah Hujan Kecamatan Kaliwates
No.
Tahun
R (mm)
No.
Tahun
R (mm)
1
2004
92
6
2009
75
2
2005
80
8
2010
95
3
2006
120
9
2011
125
4
2007
70
10
2012
116
5
2008
98
11
2013
135
Dari tabel 3.1 data curah hujan tahunan maksimal terbesar selama dua
belas tahun terakhir, yang tercatat oleh Stasiun Hujan Jember adalah 135 mm
yaitu pada tahun 2013, sedangkan yang terendah adalah 70 mm yaitu pada tahun
2007.
Tabel 3.2. Data Curah Hujan Kecamatan Sumbersari
No.
Tahun
R (mm)
No.
Tahun
R (mm)
1
2004
103,5
6
2009
82,64
2
2005
93,5
8
2010
66,5
3
2006
102,5
9
2011
79,5
4
2007
100
10
2012
93,5
5
2008
94,5
11
2013
83,5
Dari tabel 3.2 data curah hujan tahunan maksimal terbesar selama
dua belas tahun terakhir, yang tercatat oleh Stasiun Hujan Jember adalah 103,5
mm yaitu pada tahun 2004, sedangkan yang terendah adalah 66,5 mm yaitu pada
tahun 2010.
3.2. Analisis Frekuensi Data Hujan
Analisis frekuensi data hujan terdapat berbagai macam metode
distribusi yang biasa digunakan, yaitu Distribusi Normal, Distribusi Log-Normal,
Distribusi Log-Person III dan Distribusi Gumbel. Ada beberapa parameter
yang
berkaitan dengan analisis frekuensi data meliputi koefisien skewness,
koefisien variasi, rata-rata dan simpangan baku. Hasil perhitungan beberapa
37
parameter yang terkait seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.3 Perhitungan Besaran Statistik X , Si, Cs dan Ck Debit Maksimum
Kecamatan Kaliwates
m
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
P=
m/(N+1)
0,091
0,182
0,273
0,364
0,455
0,545
0,636
0,727
0,818
0,909
Tahun
2013
2011
2006
2012
2008
2010
2004
2005
2009
2007
Jumlah Data
Nilai Rerata (Mean)
Standar Deviasi
Koefisien Skewness
Koefisien Kurtosis
Koefisien Variasi
Nilai Tengah
=
=
=
=
=
=
=
Hujan
(mm)
135,000
125,000
120,000
116,000
98,000
95,000
92,000
80,000
75,000
70,000
Ln Hujan (mm)
4,905
4,828
4,787
4,754
4,585
4,554
4,552
4,382
4,317
4,248
10
100,600
22,411
0,138
-1,358
0,223
96,500
10
4,588
0,227
-0,121
-1,335
0,049
4,569
Dari tabel 3.3 didapat nilai X = 100,600; Si = 22,411; Cs = 0,138;
Ck = -1,358; Cv = 0,223; Nilai tengah = 96,500. Parameter – parameter tersebut
selanjutnya akan digunakan untuk perhitungan analisis frekuensi data hujan.
Tabel 3.4 Perhitungan Besaran Statistik X , Si, Cs dan Ck Debit Maksimum
Kecamatan Sumbersari
m
1
2
3
4
5
6
7
8
9
38
P=
m/(N+1)
0,091
0,182
0,273
0,364
0,455
0,545
0,636
0,727
0,818
Tahun
2004
2006
2007
2008
2005
2012
2013
2009
2011
Hujan
(mm)
103,500
102,500
100,000
94,500
93,500
93,500
83,500
82,643
79,500
Ln Hujan (mm)
4,640
4,630
4,605
4,549
4,538
4,538
4,425
4,415
4,376
10
0,909
2010
Jumlah Data
Nilai Rerata (Mean)
Standar Deviasi
Koefisien Skewness
Koefisien Kurtosis
Koefisien Variasi
Nilai Tengah
=
=
=
=
=
=
=
66,500
4,197
10
89,964
11,748
-0,778
0,117
0,131
93,500
10
4,491
0,138
-1,045
0,888
0,031
4,538
Dari tabel 3.4 didapat nilai X = 89,964; Si = 11,748; Cs = -0,778;
Ck = 0,117; Cv = 0,131; Nilai tengah = 93,500. Parameter – parameter tersebut
selanjutnya akan digunakan untuk perhitungan analisis frekuensi data hujan.
Perhitungan frekuensi hujan harian maksimum yang akan terjadi
pada periode ulang tertentu pada penelitian ini, menggunakan empat metode
distribusi yaitu Gumbel, Normal, Log Normal, Log pearson type III. Berikut
hasil perhitungan analisis frekuensi data hujan dengan menggunakan keempat
metode tersebut, Hasil perhitungan dari analisis frekuensi dapat dilihat pada
Tabel berikut :
Tabel 3.5 Hujan Rencana Dengan Periode Ulang T tahun Kecamatan Kaliwates
T (Tahun)
P(x >= Xm)
Probabilitas
KalaUlang
Metode Distribusi (mm)
Normal
Log Normal
Gumbel
Log Pearson
III
0,5
2
100,600
98,330
96,918
98,781
0,2
5
119,462
118,989
116,724
119,131
0,1
10
129,321
131,461
129,837
131,052
Tabel 3.6 Hujan Rencana Dengan Periode Ulang T tahun Kecamatan Sumbersari
T (Tahun)
P(x >= Xm)
Probabilitas
0,5
39
KalaUlang
2
Metode Distribusi (mm)
Normal
89,964
Log Normal
89,224
Gumbel
88,034
Log Pearson
III
91,329
0,2
5
99,852
100,231
98,416
100,300
0,1
10
105,020
106,515
105,290
104,131
Dari tabel 3.5 dan 3.6 didapat besar curah hujan rencana dengan
beberapa periode ulang (T) tahun, yang selanjutnya akan dilakukan pengujian
distribusi probabilitas untuk masing-masing metode distribusi yang telah
digunakan, guna mendapatkan satu metode distribusi yang dapat mewakili
distribusi statistik sampel data yang dianalisis.
3.3. Uji Distribusi Probabilitas
Uji distribusi probabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
persamaan distribusi probabilitas yang dipilih dapat mewakili distribusi
statistik sampel data yang dianalisis (Made Kamiana, 2011:36). Pengujian
Parameter yang sering digunakan ada dua metode pengujian distribusi
probabilitas yaitu Metode Chi- Kuadrat dan Metode Smirnov-Kolmogorof.
3.3.1 Metode Chi-Kuadrat
Pada kajian ini pengujian distribusi probabilitas dengan menggunakan
Metode Chi-kuadrat dilakukan terhadap empat metode distribusi probabilitas,
dengan harapan didapat satu metode distribusi probabilitas yang paling tepat
untuk mewakili distribusi statistik sampel data yang dianalisis. Untuk lebih
lengkapnya berikut hasil perhitungan pengujian bagi masing-masing metode
distribusi probabilitas.
Tabel 3.7 Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk Distribusi Normal
Kecamatan Kaliwates
Hujan
( Ef-Of
Kelas
P(x >= Xm)
Ef
(mm)
Of
Ef - Of
)2 / Ef
5
Distribusi
NORMAL
40
,200
0 < P
PENYUSUNAN MASTERPLAN DRAINASE
PERKOTAAN JEMBER
(KAJIAN PENYUSUNAN DATA BASE DRAINASE
PERKOTAAN JEMBER)
Kerjasama
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KABUPATEN (BAPPEKAB) JEMBER
dengan
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
TAHUN 2014
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan
2. Ketua Tim Pengusul
a. Nama
b. Jenis Kelamin
c. NIP
d. Pangkat/Gol
e. Jabatan
f. Instansi
3. Anggota Tim Pengusul
• Jumlah Anggota
• Nama Anggota
4. Lokasi Kegiatan
5. Waktu
6. Sumber Dana
: Penyusunan
Masterplan
Drainase
Perkotaan Jember (Kajian Penyusunan
Data Base Drainase Perkotaan Jember)
:
:
:
:
:
:
Dr. Ir. Entin Hidayah, M.UM.
Perempuan
196612151995032001
Penata Tingkat 1
Lektor Kepala
Universitas Jember
: Dosen 5 Orang
: 1. Sri Wahyuni, ST., MT., Ph.D
: 2. M. Farid Ma’ruf, ST., MT., Ph.D
: 3. Wiwik Yunarni Widiarti, ST., MT.
4. Syamsul Arifin,ST.,MT.,
5. Ririn Endah B., ST., MT.,
Kecamatan Sumbersari dan Kecamatan
:
Kaliwates
: 4 (empat) bulan
: APBD Kabupaten Jember
Mengetahui,
Ketua
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Jember
Jember, 27 Agustus 2014
Ketua Tim
Drs. Sujito, PH.D
NIP. 196102041987111001
Dr. Ir. Entin Hidayah, M.UM.
NIP. 19710327 199803 1 003
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya kepada kita
semua sehingga dapat menyelesaikan kegiatan penyusunan Masterplan Drainase
Perkotaan Kabupaten Jember (Kajian Penyusunan Data Base Drainase Perkotaan
Jember) tepat pada waktunya.
Maksud dari kegiatan penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan Kabupaten
Jember (Kajian Penyusunan Data Base Drainase Perkotaan Jember) untuk memberikan
masukan bagi instansi terkait dalam merencanakan desain saluran drainase perkotaan di
Kabupaten Jember khususnya di kecamatan Kaliwates dan kecamatan Sumbersari agar
tidak terjadi banjir atau genangan di sekitar kedua kecamatannya.
Laporan Akhir Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan Kabupaten Jember
(Kajian Penyusunan Data Base Drainase Perkotaan Jember) berisikan materi
pendahuluan, landasan hukum, kondisi hidrologi, identifikasi sistem jaringan,
kesimpulan dan rekomendasi.
Akhir kata tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kelancaran penyusunan naskah Laporan Akhir ini.
Jember, Agustus 2014
Tim Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1
1.2
Maksud dan Tujuan
2
1.3
Manfaat
3
1.4
Ruang Lingkup Pekerjaan
3
1.4.1
Lingkup Wilayah
3
1.4.2
Lingkup Kegiatan
4
1.5
Sistematika Pembahasan
5
1.6
Organisasi Penyusun Kegiatan
5
1.6.1 Uraian Tugas Tenaga Ahli
7
1.6.2 Struktur Organisasi
9
Jadwal Kegiatan
10
1.7
BAB II KETENTUAN UMUM
2.1
Dasar Hukum Pelaksanaan
12
2.2
Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan
13
2.2.1 Pendekatan Spasial
14
2.2.2 Pendekatan Hidroklimatologi dan Hidrolika
14
2.2.3 Pendekatan Sosial Ekonomi Masyarakat
15
Metode Kajian
15
2.3.1
15
2.3
Lokasi Kajian
iv
2.3.2
2.4
Tahapan Kegiatan
16
2.3.2.1
Persiapan dan Pengumpulan Data
16
2.3.2.2
Kegiatan Survey dan Investigasi
17
2.3.2.3
Pengumpulan Data
22
2.3.2.4
Pengelolaan Data dan Analisis Data
23
2.3.2.5
Penyusunan Laporan
23
Sistematika Pekerjaan
23
2.4.1
Analisis Curah Hujan
23
2.4.2
Perhitungan Curah Hujan Rencana Periode Ulang
24
2.4.3
Analisis Intensitas Curah Hujan
25
2.5
Klasifikasi Saluran
26
2.6
Penyiapan Data Input Model
27
2.7
Flow Chart
37
BAB III KONDISI HIDROLOGI
3.1
Curah Hujan
38
3.2
Analisis Frekuensi Data Hujan
39
3.3
Uji Distribusi Probabilitas
42
3.3.1 Metode Chi-Kuadrat
43
3.3.2 Metode Smirnov-Kolmogorof
50
3.4
Perhitungan Distribusi Curah Hujan Analisis
Frekuensi
3.5
Analisis Intensitas Hujan
54
55
BAB IV ANALISIS FUNGSI DAN KINERJA RUAS JALAN
4.1
Sistem Jaringan Drainase
57
4.1.1
Pematusan Irigasi Kotok BM3 – Sungai Ajung
58
4.1.2
Pematusan Irigasi Kotok BM3 – Sungai Cakol
60
4.1.3
Pematusan Sungai Cakol – Sungai Bedadung
62
4.1.4
Pematusan Sungai Bedadung – Sungai Jompo
v
4.2
4.3
4.1.5
Pematusan Sungai Jompo – Sungai Argopuro
66
4.1.6
Pematusan Sungai Argopuro – Sungai Semangir
68
4.1.7
Pematusan Selatan Sungai Bedadung
70
Kondisi Topografi
72
4.2.1
Situasi Topografi Jalan di Kecamatan Kaliwates
72
4.2.2
Situasi Topografi Jalan di Kecamatan Sumbersari
82
Evaluasi Kondisi Eksisting
85
4.3.1
Wilayah Pematusan Irigasi Kotok BM3 – Sungai Cakol
86
4.3.2
Wilayah Pematusan Sungai Argopuro – Sungai Semangir
88
4.3.3
Wilayah Pematusan Selatan Sungai Bedadung
92
4.3.4
Wilayah Pematusan Sungai Cakol – Sungai Bedadung
97
4.3.5
Wilayah Pematusan Sungai Bedadung – Sungai Jompo
103
4.3.6
Wilayah Pematusan Irigasi Kotok BM3 – Sungai Ajung
105
4.3.7
Wilayah Pematusan Sungai Jompo – Sungai Argopuro
109
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
111
5.2
Saran
113
MATRIKS
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
: Jadual Kegiatan Penyusunan Masterplan Drainase
11
Perkotaan Kabupaten Jember
Tabel 2.1
: Periode Ulang Saluran Drainase
25
Tabel 2.2
: Nilai Depression Storage Depth
34
Tabel 2.3
: Harga Infiltrasi Maksimum dari Berbagai Kondisi Tanah
34
Tabel 2.4
: Harga Infiltrasi Minimum dari Berbagai Jenis Tanah
34
Tabel 2.5
: Karakteristik Jenis Tanah
35
Tabel 3.1 .
: Data Curah Hujan Kecamatan Kaliwates
39
Tabel 3.2.
: Data Curah Hujan Kecamatan Sumbersari
39
Tabel 3.3.
: Perhitungan Besaran Statistik X , Si, Cs dan Ck Debit
40
Maksimum Kecamatan Kaliwates
Tabel 3.4.
: Perhitungan Besaran Statistik X , Si, Cs dan Ck Debit
41
Maksimum Kecamatan Sumbersari
Tabel 3.5.
: Hujan Rencana dengan Periode Ulang T tahun Kecamatan
42
Kaliwates
Tabel 3.6
: Hujan Rencana dengan Periode Ulang T tahun Kecamatan
42
Sumbersari
Tabel 3.7
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk
43
Distribusi Normal Kecamatan Kaliwates
Tabel 3.8.
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk
44
Distribusi Normal Kecamatan Sumbersari
Tabel 3.9.
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk
45
Distribusi Log Normal Kecamatan Kaliwates
Tabel 3.10.
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk
46
Distribusi Log Normal Kecamatan Sumbersari
Tabel 3.11.
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk
vii
47
Distribusi Gumbel Kecamatan Kaliwates
Tabel 3.12
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk
48
Distribusi Gumbel Kecamatan Sumbersari
Tabel 3.13
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk 49
Distribusi Log Pearson III Kecamatan Kaliwates
Tabel 3.14
: Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk 50
Distribusi Log Pearson III Kecamatan Sumbersari
Tabel 3.15
: Perhitungan Uji Distribusi Dengan Metode Smirnov- 51
Kolmogorof Kecamatan Kaliwates
Tabel 3.16
: Perhitungan Uji Distribusi Dengan Metode Smirnov- 52
Kolmogorof Kecamatan Sumbersari
Tabel 3.17
: 17 Rekapitulasi Hasil Uji Chi-Kuadrat dan Smirnov 53
Kolmogorof Kecamatan Kaliwates
Tabel 3.18
: Rekapitulasi
Hasil
Uji
Chi-Kuadrat
dan
Smirnov 53
Kolmogorof Kecamatan Sumbersari
Tabel 3.19
: Hasil Perhitungan Analis Frekuensi Kecamatan Kaliwates
54
Tabel 3.20
Hasil Perhitungan Analis Frekuensi Kecamatan Sumbersari 54
Tabel 3.21
Intensitas Hujan Jam-Jaman untuk Kala Ulang Tertentu 55
Kecamatan Kaliwates dan Sumbersari
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
: Hubungan Organisasi antara Bappekab Jember dan
6
Universitas Jember
Gambar 1.2
: Bagan Struktur Organisasi Kegiatan “Penyusunan
10
Masterplan Drainase Perkotaan Kabupaten Jember
(Kawasan Kampus Universitas Jember)”
Gambar 2.1
: Lokasi Kajian
16
Gambar 2.2
: Bagan Alir Kegiatan Pengukuran Topografi
22
Gambar 2.3
: Grafik Lengkung Intensitas Curah Hujan
26
Gambar 2.4
: Sistem Drainase Perkotaan
27
Gambar 2.5
: Deskripsi Sistem dan Objek Spasial
28
Gambar 2.6
: Diagram Alir Kegiatan
37
Gambar.3.1.
: Kurva Intensity Duration Frequency (IDF) Kecamaatan
56
Kaliwates
Gambar 3.2.
: Kurva Intensity Duration Frequency (IDF) Kecamaatan
56
Sumbersari
Gambar 4.1
: Wilayah Pematusan Irigasi Kotok BM 3 – Sungai Ajung
58
Gambar 4.2.
: Wilayah Pematusan Irigasi Kotok BM 3 – Sungai Cakol
60
Gambar 4.3
: Wilayah Pematusan Sungai Cakol – Sungai Bedadung
62
Gambar 4.4
: Wilayah Pematusan Sungai Bedadung – Sungai Jompo
64
Gambar 4.5
: Wilayah Pematusan Sungai Bedadung – Sungai Jompo
66
Gambar 4.6
: Wilayah Pematusan Sungai Argopuro – Sungai Semangir
68
Gambar 4.7
: Wilayah Pematusan Selatan Sungai Bedadung
70
Gambar 4.8
: Gambar running swmm saluran drainase SUP 1
86
Gambar 4.9
: Gambar running swmm saluran drainase SUP 2
87
Gambar 4.10
: Gambar running swmm saluran drainase basuki 6
87
Gambar 4.11
: hasil running swmm saluran Hayam Wuruk 1
88
ix
Gambar 4.12
: hasil running swmm saluran Hayam Wuruk 2
89
Gambar 4.13
: hasil running swmm hayam wuruk 3
89
Gambar 4.14
: hasil running swmm pada saluran Hayam Wuruk 4
90
Gambar 4.15
: running swmm saluran Hayam Wuruk 6
90
Gambar 4.16
: hasil running swmm saluran Hayam Wuruk 12
92
Gambar 4.17
: hasil running swmm saluran Hayam Wuruk 13
92
Gambar 4.18
: hasil running swmm saluran Teuku Umar 4
93
Gambar 4.19
: hasil running swmm Teuku Umar 5
94
Gambar 4.20
: hasil running swmm Teuku Umar 6
94
Gambar 4.21
: hasil running swmm saluran Imam Bonjol 6 kala ulang 1
96
tahun
Gambar 4.22
: hasil running swmm saluran Imam Bonjol 6 kala ulang 2
96
tahun
Gambar 4.23
: hasil running swmm saluran Imam Bonjol 10
96
Gambar 4.24
: hasil running swmm Sistem jaringan Panjaitan+Parman 1
97
Gambar 4.25
: hasil running swmm Sistem jaringan Panjaitan+Parman 2
98
Gambar 4.26
: hasil running swmm saluran Panjaitan + Parman 1
98
Gambar 4.27
: hasil running swmm saluran Panjaitan + Parman 1
99
Gambar 4.28
: hasil running swmm saluran Suprapto 3
100
Gambar 4.29
: hasil running swmm saluran Suprapto 3 pada kala ulang 2
100
tahun
Gambar 4.30
: hasil running swmm saluran Suprapto 2
101
Gambar 4.31
: hasil running swmm saluran Suprapto 2
101
Gambar 4.32
: hasil running swmm saluran Gunung Batu 1
102
Gambar 4.33
: hasil running swmm saluran Gunung Batu 1
102
Gambar 4.34
: hasil running swmm saluran karimata 3
103
Gambar 4.35
: saluran drainase siddiq 2
104
Gambar 4.36
: saluran drainase sentot 1
104
Gambar 4.37
: hasil running swmm saluran Pondok Gede 2
105
x
Gambar 4.38
: hasil running swmm saluran Taman Gading 1
106
Gambar 4.39
: Gambar hasil running swmm saluran taman gading 2
107
Gambar 4.40
: hasil running swmm saluran Muktisari 2
107
Gambar 4.41
: hasil running swmm di saluran Muktisari 3
108
Gambar 4.42
: Hasil running swmm saluran sriwijaya 5
108
Gambar 4.43
: hasil running swmm saluran Condro 1
110
Gambar 4.44
: hasil running swmm saluran sentot 9
110
xi
1
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Suatu kota yang berkelanjutan harus memiliki suatu sistim jaringan
drainase yang memadai. Sehingga jika terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi
tidak menimbulkan genangan air atau banjir. Banjir atau genangan air ini sangat
menggangu aktivitas masyarakat, kelancaran transportasi, menimbulkan berbagai
penyakit seperti diare, batuk pilek, sakit kulit dll) dan bahkan sampai
menimbulkan kerugian harta benda.
Terjadinya banjir atau genangan air untuk masing masing wilayah kota
memiliki penyebab yang berbeda beda. Faktor penyebab terjadinya banjir antara
lain: sistim drainase yang ada kurang berfungsi dengan baik, kapasitas drainase
yang ada tidak memadai, kesadaran masyarakat terhadap fungsi drainase kurang
dan tidak adanya pemeliharaan secara rutin.
Kurang berfungsinya sistim jaringan drainase ini dapat terjadi diakibatkan
oleh hiraki saluran yang kurang tepat, kemiringan saluran yan tidak memenuhi
syarat untuk mengalirkan air, adanya alih fungsi lahan, dan terjadi botlle
neck/penyempitan saluran. Penggabungan antara saluran drainase dengan saluran
pembuang dari pertanian menyebabkan adanya penambahan debit diluar debit
banjir rencana sehingga terjadi limpasan air ke jalan. Adanya alih fungsi lahan
yang semula lahan pertanian menjadi lahan perumahan akan mmeningkatkan
koefisien runoff saluran sehingga terjadi kelebihan debit.
Kurangnya pemeliharaan bangunan-bangunan drainase, serta kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap fungsi drainase menjadikan drainase penuh
dengaan sampah berefek pada pendangkalan saluran, penyunbatan gorong-gorong
serta inlet-inlet drainase. Kebiasaan ini merugikan fungsi drainase karena akan
mengurangi kapasitas saluran yang ada, terlebih jika saluran tersebut tertutup
trotoar, hal ini akan menyulitkan dalam pemeliharaanya.
1
Untuk mewujudkan fungsi drainase perkotaan yang optimal, perencanaan
drainase perkotaan harus dilakukan secara menyeluruh dan terarah, melalui
pembuatan rencana induk, study kelayakan dan perencanaan teknis. Namun
demikian sebelum membuat rencana induk sistem drainase perkotaan yang
terintegrasi, perlu dilakukan identifikasi penyebab terjadinya banjir melalui
penelusuran suatu jaringan terlebih dahulu.
1.2.
Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan Penyusunan Data Base drainase perkotaan adalah
untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi dan permasalahan-permasalahan
drainase perkotaan Kecamatan Sumbersari dan Kecamatan Kaliwates Kabupaten
Jember yang ada di kawasan perkotaan Jember, agar dapat disusun suatu rencana
program-program penataan serta panduan dalam perencanaan dan pengembangan
drainase wilayah perkotaan.
Sedangkan tujuan yang diharapkan adalah :
1. Melakukan identifikasi kondisi drainase perkotaan dan memetakan daerah
genangan banjir wilayah perkotaan Kecamatan Sumbersari dan Kecamatan
Kaliwates Kabupaten Jember
2. Mengevalusi sistem prasarana drainase perkotaan Kecamatan Sumbersari dan
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember, baik kondisi jaringan drainase
primer, sekunder dan tersier untuk mencari penyebab terjadinya genangan
banjir.
3. Menunjang kebutuhan pembangunan/development need dalam menunjang
terciptanya skenario pengembangan perkotaan yang berpedoman pada
Rencana Umum Tata Ruang Kota.
4. Mengidentifikasi dan mengevaluasi kegiatan penataan drainase perkotaan dan
sistim jaringan drainase perkotaan untuk wilayah Kecamatan Sumbersari dan
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember
5. Memetakan sistim jaringan drainase perkotaan Kecamatan Sumbersari dan
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember
2
1.3.
Manfaat
Penyusunan Data Base drainase perkotaan Kecamatan Sumbersari dan
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember bagi Pemerintah Daerah bermanfaat
untuk :
1. Teridentifikasinya kondisi drainase perkotaan Kecamatan Sumbersari dan
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember.
2. Teridentifikasinya permasalahan drainase perkotaan Kecamatan Sumbersari
dan Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember
3. Tertatanya pola drainase kawasan perkotaan Kecamatan Sumbersari dan
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember.
4. Tersedianya panduan dalam operasional dan perawatan serta pengembangan
jaringan drainase dalam bentuk matriks kegiatan.
1.4
Ruang Lingkup
1.4.1 Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah perencanaan Penyusunan Data Base drainase
perkotaan adalah Kecamatan Sumbersari dan Kecamatan Kaliwates Kabupaten
Jember.
1.4.2. Lingkup Kegiatan
Penyusunan Data Base drainase perkotaan Kecamatan Sumbersari dan
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember dilakukan sesuai dengan tuntutan
pembangunan dan perkembangan wilayah yang dilakukan secara berkala sesuai
kebutuhan. Kegiatan Penyusunan Data Base drainase perkotaan Kecamatan
Sumbersari dan Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember meliputi
persiapan
penyusunan, Pengumpulan inventarisasi data dan identifikasi dan Penyusunan
Peta Identifikasi.
Kegiatan Penyusunan Data Base Drainase Perkotaan Kecamatan
Sumbersari dan Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember meliputi :
a. Mengkaji batasan wilayah tangkapan aliran.
3
b. Mengkaji sistem jaringan saluran tersier, sekunder, dan primer.
c. Menginventarisir kebutuhan data sekunder dan primer untuk penyusunan
drainase perkotaan.
d. Melakukan survai lapangan dan identifikasi kondisi drainase perkotaan dalam
rangka memperoleh gambaran lokasi genangan dan banjir serta permasalahan
drainase perkotaan yang ada di lokasi studi.
e. Mengevaluasi sistim jaringan drainase di lokasi studi
f. Memetakan sistim jaringan drainase hasil survei.
g. Pembuatan laporan-laporan dan matriks kegiatan termasuk peta identifikasi
jaringan drainase perkotaan.
1.5. Sistematika Pembahasan
Materi Laporan Akhir berisi:
BAB I
Pendahuluan
Meliputi latar belakang, tujuan, manfaat dan sasaran, ruang lingkup,
dan sistematika pembahasan, meliputi rencana pekerjaan dan struktur
organisasi, komposisi tenaga ahli dan penjadwalan pekerjaan
BAB II
Landasan Hukum dan Pendekatan Pelaksanaan kegiatan
Meliputi dasar hukum dan dasar pelaksanaan pekerjaan, pengertian
umum, batasan-batasan serta gambaran umum serta pendekatan dan
metoda pelaksanaan
BAB III Kondisi Hidrologi
Meliputi kondisi hidrologi berbagai kala ulang, yaitu kala ulang 1
tahun, 2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun.
BAB IV Evaluasi Sistem Jaingan dan Permasalahan.
Meliputi evaluasi kondisi drainase eksisting dan permasalahannya.
BAB V
4
Kesimpulan dan Rekomendasi
1.6.
Organisasi Penyusun Kegiatan
Struktur organisasi ini dibuat agar pelaksanaan pekerjaan agar masing-
masing sumberdaya pendukung dalam hal ini tim pelaksana memahami tugas,
wewenang, dan kewajibannya dalam menyelesaikan kegiatan ini. Koordinasi
antara anggota tim dan atasannya, atau antar personil tim pelaksana diharapkan
dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan
tepat pada waktunya, efisien dan efektif. Untuk itu setiap anggota tim diharapkan
secara profesional diharapkan memiliki etos kerja dan produktifitas tinggi
sehingga pelaksanaan pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif.
Hubungan Organisasi antara Bappekab Jember dan Universitas Jember
dalam menangani kegiatan Penyusunan dan Pengumpulan Data/Informasi
Kebutuhan Penyusunan Dokumen Perencanaan (Peta Informasi Profil Wilayah
Kabupaten Jember) adalah sebagai berikut pada gambar 1.1:
PEMERINTAH
KABUPATEN JEMBER
BAPPEKAB
JEMBER
LPM
UNIVERSITAS JEMBER
TIM TEKNIS
TENAGA
PENELITI
Gambar 1.1 Hubungan Organisasi antara Bappekab Jember dan
Universitas Jember
5
Di dalam bagan organisasi tersebut Team Leader membawahi semua divisi
yang ada, seperti tersebut di bawah ini :
Tenaga Ahli :
a. Ahli Teknik Sipil (Sumber Daya Air)
b. Ahli Teknik Sipil (Air Tanah)
c. Ahli Teknik Pengairan (Hidrolika)
d. Ahli Teknik Lingkungan
e. Ahli Teknik Sipil (Mekanika Tanah)
f. Ahli Teknik Sipil (Managemen Konstruksi)
Beberapa tenaga ahli tersebut akan dibantu oleh tenaga-tenaga surveyor. Hal
tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada
waktunya, dengan hasil yang optimal.
1.6.1. Uraian Tugas Tenaga Ahli
Penjelasan tugas rinci setiap personil mengacu penuh pada KAK agar
semua lingkup pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lancar dan koordinasi selama
pelaksanaan kegiatan apat dilakukan dengan jelas. Adapun kualifikasi tenaga ahli
yang diperlukan dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1.
Team Leader/ Ketua Tim merangkap Tenaga Ahli Sumber Daya Air
Sarjana (S3) Teknik Sipil Air dengan pengalaman penyusunan telah
berpengalaman menjadi team leader dalam bidang manajemen sumber daya air
menganalisis permasalahan banjir. Serta memberikan analisis sesuai disiplin dan
analisis komprehensif yang melibatkan tenaga ahli dari disiplin ilmu lainnya.
Tugas-tugas pokoknya antara lain :
•
Mengkoordinir pelaksanaan seluruh kegiatan tim di kegiatan serta memeriksa
pekerjaan yang ditugaskan.
•
Mengkoordinasi pekerjaan identifikasi dan evaluasi data dan informasi dari
studi terdahulu maupun lapangan.
6
•
Mengadakan hubungan dengan pihak pemberi kerja dan instansi lain yang
terkait guna menunjang pelaksanaan kegiatan.
•
Menyusun jadwal realisasi pelaksanaan dan mengevaluasi berdasarkan
rencana jadwal pelaksanaan.
•
Mengkoordinasi hasil semua data-data yang ada di lapangan yang
berhubungan dengan pekerjaan ini.
•
2.
Melakukan analisis data peta dasar dan analisis hidrologi.
Ahli Teknik Sipil ( Air Tanah )
Tanggung jawab :
a. Melakukan telaah teknis sesuai sub bidang keilmuannya sebagai bagian
dari rangkaian kegiatan.
b. Bekerja sama dengan ketua tim dan asisten ahli dalam menyelesaikan
keseluruhan proses pekerjaan.
3.
Ahli Teknik Pengairan ( Hidrolika)
Tanggung jawab :
a. Melakukan telaah teknis sesuai sub bidang keilmuannya sebagai bagian
dari rangkaian kegiatan.
b. Bekerja sama dengan ketua tim dan asisten ahli dalam menyelesaikan
keseluruhan proses pekerjaan.
4.
Ahli Teknik Lingkungan
Tanggung jawab :
a. Melakukan telaah teknis sesuai sub bidang keilmuannya sebagai bagian
dari rangkaian kegiatan.
b. Bekerja sama dengan ketua tim dan asisten ahli dalam menyelesaikan
keseluruhan proses pekerjaan.
5.
Ahli Teknik Sipil (Mekanika Tanah)
Tanggung jawab:
a. Melakukan telaah teknis sesuai sub bidang keilmuannya sebagai bagian
dari rangkaian kegiatan.
b. Bekerja sama dengan ketua tim dan asisten ahli dalam menyelesaikan
keseluruhan proses pekerjaan.
7
6.
Ahli Teknik Sipil (Managemen Kontruksi)
Tanggung jawab :
a. Melakukan telaah teknis sesuai sub bidang keilmuannya sebagai dari
rangkaian kegiatan.
b. Bekerja sama dengan ketua tim dan asisten ahli dalam menyelesaikan
keseluruhan proses pekerjaan.
1.6.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi untuk kegiatan “Penyusunan Masterplan Drainase Kota
Kabupaten Jember)”, dimaksudkan untuk tercapainya sasaran yaitu :
-
dapat melaksanakan pekerjaan ini seperti yang tertera pada ruang lingkup
pekerjaan agar tepat pada waktunya.
-
agar pelaksanaan pekerjaan tersebut terkoordinir dengan baik, sehingga
pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan secara sistematis dan efektif.
-
setiap kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh setiap tenaga ahli akan saling
berkesinambungan, dengan koordinasi dari Team
Leader, sehingga
pelaksanaan kerja akan lebih efektif dan tercapai hasil yang maksimal.
8
Bentuk Struktur Organisasi yang akan menangani pekerjaan “ Penyusunan
Masterplan Drainase Kota Jember)” yang diusulkan terlampir pada gambar 1.2.
Lembaga Pengabdian Kepada
Masyarakat Universitas
Jember
Team leader
Tenaga Ahli
TA. Air Tanah
TA. Hidrolika
Tenaga Pendukung
TA. Lingkungan
TA. Mekanika
Tanah
TA. Man.
Konstruksi
- Surveyor
- Drafter
Gambar 1.2. Bagan Struktur Organisasi Kegiatan “Penyusunan Masterplan Drainase
Kota Jember”
1.7.
Jadwal Kegiatan
Kegiatan kajian Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan Jember, ini
akan dilaksanakan selama waktu 120 (Seratus dua puluh) hari terhitung sejak
ditandangani kontrak kerjasama antara Badan Perencanaan Pembangunan
Kabupaten Jember dengan Lembaga Penelitian Universitas Jember. Jadwal
kegiatan secara rinci disajikan dalam tabel berikut.
9
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan Jember
Bulan keJenis Kegiatan
a. Persiapan dan kajian pustaka terkait
b. Survai pendahuluan dan observasi lapang
c. Pengumpulan dan Olah Data
d. Analisis dan interpretasi data
e. Penyusunan Laporan
i. Laporan Pendahuluan
ii. Laporan Akhir
iii. Executive Summary
10
1
2
3
4
3
K ONDISI H IDROLOGI
3.1. Curah Hujan
Hujan merupakan komponen masukan paling penting dalam proses
hidrologi, karena jumlah tinggi hujan (rainfall depth) akan ditransformasikan
menjadi aliran di sungai/saluran, baik melalui limpasan permukaan (surface
runoff), aliran antara (interflow, sub surface, flow), maupun sebagai aliran air
tanah (groundwater).
Komponen hujan yang penting dalam proses perhitungan hujan-aliran
adalah intensitas hujan, tinggi hujan, durasi hujan dan distribusi hujan. Intensitas
hujan adalah tinggi hujan persatuan waktu, misalnya: mm/menit, atau mm/jam,
mm/hari. Tinggi hujan adalah jumlah atau banyaknya hujan yang dinyatakan
dengan tinggi air di atas permukaan datar, dalam mm. Durasi hujan adalah
lamanya curah hujan dalam menit atau jam. Distribusi hujan adalah pola kejadian
hujan yang digambarkan oleh waktu dan posisi kejadiannya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan tahun
2004-2013 yang
diambil dari pos penakar hujan yang terdekat dari tempat
penelitian. Pos penakar hujan yang dipakai yaitu untuk kecamatan Kaliwates
digunakan stasiun hujan Semanggir yang terletak di Mangli. Sedangkan untuk
kecamatan Sumbersari digunakan stasiun hujan Jember
yang berada di desa
Kebonsari dan stasiun hujan Wirolegi yang berada di desa Wirolegi. Data curah
hujan kecamatan Kaliwates dapat dilihat dari Tabel 3.1. Sedangkan untuk
kecamatan Sumbersari dapat dilihat dari tabel 3.2.
36
Tabel 3.1. Data Curah Hujan Kecamatan Kaliwates
No.
Tahun
R (mm)
No.
Tahun
R (mm)
1
2004
92
6
2009
75
2
2005
80
8
2010
95
3
2006
120
9
2011
125
4
2007
70
10
2012
116
5
2008
98
11
2013
135
Dari tabel 3.1 data curah hujan tahunan maksimal terbesar selama dua
belas tahun terakhir, yang tercatat oleh Stasiun Hujan Jember adalah 135 mm
yaitu pada tahun 2013, sedangkan yang terendah adalah 70 mm yaitu pada tahun
2007.
Tabel 3.2. Data Curah Hujan Kecamatan Sumbersari
No.
Tahun
R (mm)
No.
Tahun
R (mm)
1
2004
103,5
6
2009
82,64
2
2005
93,5
8
2010
66,5
3
2006
102,5
9
2011
79,5
4
2007
100
10
2012
93,5
5
2008
94,5
11
2013
83,5
Dari tabel 3.2 data curah hujan tahunan maksimal terbesar selama
dua belas tahun terakhir, yang tercatat oleh Stasiun Hujan Jember adalah 103,5
mm yaitu pada tahun 2004, sedangkan yang terendah adalah 66,5 mm yaitu pada
tahun 2010.
3.2. Analisis Frekuensi Data Hujan
Analisis frekuensi data hujan terdapat berbagai macam metode
distribusi yang biasa digunakan, yaitu Distribusi Normal, Distribusi Log-Normal,
Distribusi Log-Person III dan Distribusi Gumbel. Ada beberapa parameter
yang
berkaitan dengan analisis frekuensi data meliputi koefisien skewness,
koefisien variasi, rata-rata dan simpangan baku. Hasil perhitungan beberapa
37
parameter yang terkait seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.3 Perhitungan Besaran Statistik X , Si, Cs dan Ck Debit Maksimum
Kecamatan Kaliwates
m
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
P=
m/(N+1)
0,091
0,182
0,273
0,364
0,455
0,545
0,636
0,727
0,818
0,909
Tahun
2013
2011
2006
2012
2008
2010
2004
2005
2009
2007
Jumlah Data
Nilai Rerata (Mean)
Standar Deviasi
Koefisien Skewness
Koefisien Kurtosis
Koefisien Variasi
Nilai Tengah
=
=
=
=
=
=
=
Hujan
(mm)
135,000
125,000
120,000
116,000
98,000
95,000
92,000
80,000
75,000
70,000
Ln Hujan (mm)
4,905
4,828
4,787
4,754
4,585
4,554
4,552
4,382
4,317
4,248
10
100,600
22,411
0,138
-1,358
0,223
96,500
10
4,588
0,227
-0,121
-1,335
0,049
4,569
Dari tabel 3.3 didapat nilai X = 100,600; Si = 22,411; Cs = 0,138;
Ck = -1,358; Cv = 0,223; Nilai tengah = 96,500. Parameter – parameter tersebut
selanjutnya akan digunakan untuk perhitungan analisis frekuensi data hujan.
Tabel 3.4 Perhitungan Besaran Statistik X , Si, Cs dan Ck Debit Maksimum
Kecamatan Sumbersari
m
1
2
3
4
5
6
7
8
9
38
P=
m/(N+1)
0,091
0,182
0,273
0,364
0,455
0,545
0,636
0,727
0,818
Tahun
2004
2006
2007
2008
2005
2012
2013
2009
2011
Hujan
(mm)
103,500
102,500
100,000
94,500
93,500
93,500
83,500
82,643
79,500
Ln Hujan (mm)
4,640
4,630
4,605
4,549
4,538
4,538
4,425
4,415
4,376
10
0,909
2010
Jumlah Data
Nilai Rerata (Mean)
Standar Deviasi
Koefisien Skewness
Koefisien Kurtosis
Koefisien Variasi
Nilai Tengah
=
=
=
=
=
=
=
66,500
4,197
10
89,964
11,748
-0,778
0,117
0,131
93,500
10
4,491
0,138
-1,045
0,888
0,031
4,538
Dari tabel 3.4 didapat nilai X = 89,964; Si = 11,748; Cs = -0,778;
Ck = 0,117; Cv = 0,131; Nilai tengah = 93,500. Parameter – parameter tersebut
selanjutnya akan digunakan untuk perhitungan analisis frekuensi data hujan.
Perhitungan frekuensi hujan harian maksimum yang akan terjadi
pada periode ulang tertentu pada penelitian ini, menggunakan empat metode
distribusi yaitu Gumbel, Normal, Log Normal, Log pearson type III. Berikut
hasil perhitungan analisis frekuensi data hujan dengan menggunakan keempat
metode tersebut, Hasil perhitungan dari analisis frekuensi dapat dilihat pada
Tabel berikut :
Tabel 3.5 Hujan Rencana Dengan Periode Ulang T tahun Kecamatan Kaliwates
T (Tahun)
P(x >= Xm)
Probabilitas
KalaUlang
Metode Distribusi (mm)
Normal
Log Normal
Gumbel
Log Pearson
III
0,5
2
100,600
98,330
96,918
98,781
0,2
5
119,462
118,989
116,724
119,131
0,1
10
129,321
131,461
129,837
131,052
Tabel 3.6 Hujan Rencana Dengan Periode Ulang T tahun Kecamatan Sumbersari
T (Tahun)
P(x >= Xm)
Probabilitas
0,5
39
KalaUlang
2
Metode Distribusi (mm)
Normal
89,964
Log Normal
89,224
Gumbel
88,034
Log Pearson
III
91,329
0,2
5
99,852
100,231
98,416
100,300
0,1
10
105,020
106,515
105,290
104,131
Dari tabel 3.5 dan 3.6 didapat besar curah hujan rencana dengan
beberapa periode ulang (T) tahun, yang selanjutnya akan dilakukan pengujian
distribusi probabilitas untuk masing-masing metode distribusi yang telah
digunakan, guna mendapatkan satu metode distribusi yang dapat mewakili
distribusi statistik sampel data yang dianalisis.
3.3. Uji Distribusi Probabilitas
Uji distribusi probabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
persamaan distribusi probabilitas yang dipilih dapat mewakili distribusi
statistik sampel data yang dianalisis (Made Kamiana, 2011:36). Pengujian
Parameter yang sering digunakan ada dua metode pengujian distribusi
probabilitas yaitu Metode Chi- Kuadrat dan Metode Smirnov-Kolmogorof.
3.3.1 Metode Chi-Kuadrat
Pada kajian ini pengujian distribusi probabilitas dengan menggunakan
Metode Chi-kuadrat dilakukan terhadap empat metode distribusi probabilitas,
dengan harapan didapat satu metode distribusi probabilitas yang paling tepat
untuk mewakili distribusi statistik sampel data yang dianalisis. Untuk lebih
lengkapnya berikut hasil perhitungan pengujian bagi masing-masing metode
distribusi probabilitas.
Tabel 3.7 Perhitungan Nilai Parameter Chi-Kuadrat Terhitung Untuk Distribusi Normal
Kecamatan Kaliwates
Hujan
( Ef-Of
Kelas
P(x >= Xm)
Ef
(mm)
Of
Ef - Of
)2 / Ef
5
Distribusi
NORMAL
40
,200
0 < P