PERBUP NO 33 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENATAUSAHAAN APBD KABUPATEN PACITAN TAHUN ANGGARAN 2010

BUPATI

PACITAN

[
:

PERATURAN BUPATI PACITAN
N O M O R : 33
T A H U N 2009 I

I

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PENATAUSAHAAN APBD KABUPATEN PACITAN
;
T A H U N A N G G A R A N 2010
D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A ESA i
BUPATI PACITAN


i
Menimbang :

bahwa guna kelancaran pelaksanaan A P B D d i Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran
2010 sesuai dengan ketentuan penmdang-undangan yang berlaku, maka perlu
disusun Pedoman Teknis Penatausahaan A P B D Kabupaten Pacitan Tahun
Anggaran 2010 dengan menetapkan dalam suatu Peraturan. trjifI

Mengingat

1.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2.

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara;

3.


Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;

4.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008;

5.

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahim 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah;

7.


Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah;

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Daerah;

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;

i

:

Keuang^

10. Peraturan Pemermtah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada

Partai Politik;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pengajuan, Penyerahan dan Laporan Penggunaan Bantuan Keuangan kepada
Partai Politik;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
13. Peraturan Daerah Kabupaten pacitan Nomor 2 Tahun 2006 tentang Bantuan
Keuangan kepada Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 24 Tahun 2007;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Pacitan;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 8 Tahun 2009 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2010.
i
Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor S Pacitan Kode Pos 63512
Jawa Timor
Telp. (0357) 881032xaF
Fax. (0357) 882472

MEMUTUSKAN

Menetapkan : P E R A T U R A N B U P A T I P A C I T A N T E N T A N G P E D O M A N T E K N I S
PENATAUSAHAAN APBD KABUPATEN P A C I T A N T A I I U N ANGGARAN
2010
^

Pasal1
Dalam Peraturan i n i yang dimaksud dengan:
1.

Daerah adalah Kabupaten Pacitan tr

2.

Kepala Daerah adalah Bupati Pacitan

3.

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Perangkat Daerah
pada Pemerintah Daerah selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang


4.

Satuan K e i j a Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat SKPfCD adalah perangkat
Daerah pada Pemermtah Daerah selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang, yang j u g a
melaksanakan pengelola Keuangan Daerah

5.

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat P P K D adalah Kepala Satuan
Keija Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut dengan Kepala SKPKD yang
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan A P B D dan bertindak sebagai Bendahara U m u m
Daerah

'

6.

Pengguna Anggaran (PA) adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran imtuk
melaksanakan tugas pokok dan flingsi SKPD yang dipimpinnya


7.

Kuasa Pengguna Anggaran ( K P A ) adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan
sebagian kewenangan Pengguna Anggaran djdam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
SfCPD


8.

Kuasa Pengguna Anggaran Pembantu (KPAP) adalah Pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan Kuasa Pengguna Anggaran dalam melaksanakan sebagian
tugas dan fungsi SKPD, yang penunjukannya disesuaikan dengan beban kerja, anggaran dan
rentang kendali masing-masing SKPD

9.

Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya disingkat PPK SKPD adalah pejabat
yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD

10. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adalah pejabat pada unit

kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan
bidang tugasnyaifI
I
11. Bendahara Penerimaan adalah Pejabat Fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah d^am
r a n ^ pelaksanaan A P B D pada SKPD
12. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan dan mempertanggunaawabkan uang untuk keperluan belanja
daerah dalam rangka pelaksanaan A P B D pada SKPD
Pasal 2
Pedoman Teknis Penatausahaan A P B D Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2010 secara termci
sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan i n i iZXI
I

Pasal 3 trjifI

j

Pedoman Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dipergunakan sebagai acuan/pedoman
dalam menatausahakan A P B D oleh SKPD/SKPKD d i Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2010


Pasal 4
Peraturan i n i mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
penempalanya dalam Berita Daerah Kabupaten Pacitan.

Peraturan i n i dengan

Ditetapkan d i Pacitan
Pada tanggaliZXI
30
- XZ

- 2009

BUPATI PACITAN

H.SUJONO

Pasal 4

Peraturan i n i mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan i n i dengan
penempatanya dalam Berita Daerah Kabupaten Pacitan.

Ditetapkan d i Pacitan

Pada tanggal
30

12

BUPATI PACITAN
Cap.ttd

H.SUJONO

D i u n d a n g k a n d l Pacitan
Pada tanggal 30 Desember 2009
SEKRETARIS


DAERAH

I r . M U L Y O N O. M M .
Pembina U t a m a M a d y a
N I P . 19571017 198303 1 014
B E R I T A D A E R A H K A B U P A T E N P A C I T A N T A H U N 2009 N O M O R 32

- 2009

LAMPIRAN:

PERATURAN BUPATI PACITAN
NOMOR
: 33
T A H U N 2009
T A N G G A L : 30
- 12
- 2009

PEDOMAN TEKNIS PENATAUSAHAAN APBD KABUPATENPACITAN
;
T A H U N A N G G A R A N 2010
I
t

BAB

I

PENATAUSAHAAN PENGELUARAN

A.

STRUKTUR P E N G E L O L A A N K E U A N G A N
Stniktur Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pacitan, ada 4 model stniktur Organisasi
(SO) yang penerapannya disesuaikan dengan kompleksitas dan tupoksi dari masing-masing
S K P D , y m t u :i
i
.
1.
Model 1 : Untuk Dinas/Badan yang tidak ada U P T nya ataupun yang ada UPT nya
sebagai K P A
2.
Model 2 : Untuk Kantor/Kecamatan/Kelurahan
3.
Model 3 : Untuk Sekretariat Daerah dan Sekretariat D P R D
4.
Model 4 : Untuk Dinas/Badan yang U P T nya sebagai K P A P

B.

PENGELOLA K E U A N G A N PADA D I N A S / B A D A N / L E M B A G A / K A N T O R / R U M A H
S A K I TtrjifI
I
1.
Kepala SKPD merupakan pejabat Pengguna Anggaran (PA)/Pengguna Barang yang
mendapat pelimpahan sebagian atau seluruh kekuasaan Kepala Daerah dalam mengelola
Keuangan Daerah
2.
Kepala SKPD dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada Kepala Unit Keija
pada SKPD selaku K P A
3.
Penunjukan K P A pada SKPD dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Yang dapat ditunjuk sebagai sebagai K P A adalah Sekretaris dan/atau Kepala Bidang
yang dituangkan dalam Keputusan Bupati
b. Dalam satu unit keija SKPD, Penunjukan K P A paling banyak 1 (satu) Orang.
4.
Dalam menjalankan fungsi penatausahaan keuangan, seorang K P A dapat dibantu PPTK
5.
Memperhatikan Kompleksitasnya, maka bendahara pengeluaran dapat dibantu oleh:
Pencatat Pembukuan
Pengurus Gaji
Untuk mempermudah pelaksanaan pembayar Gaji, pengurus gaji yang berada di S K P K D
dan Dinas Pendldikan dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh Pembuat Daflar
Gaji yang sekaligus sebagai j u r u bayar gaji d i masing-masing SKPD
6.
7.

8.

9.
10.
U.

12.

D d a m pelaksanaan tugasnya, Bendahara Pengeluaran Pembantu, Bendahara Penerimaan
dan PPTK dapat dibantu oleh Staf Administrasi
Untuk mendukung kelancaran pengelolaan keuangan daerah, masing-masing SKPD
dapat menunjuk Operator SIKDA/Staf Administrasi pengelola Keuangan yang
bertanggung jawab kepada PPK-SKPD
Untuk mempercepat proses penyelesaian administrasi keuangan daerah, maka yang
ditunjuk sebagai PPK-SKPD adalah KasubBag Keuangan, Instansi yang tidak memilild
Kasubbag Keuangan dapat menunjuk Pejabat Struktural laiimya, sedangkan yang
ditunjuk sebagai Pengelola Keuangan Daerah lainnya dapat dilaksanakan oleh Staf
Sekretaris/Kasubag T U merupakan salah satu K P A , disamping mengelola Anggaran
Belanja Tidak Langsung dapat juga mengelola Belanja Langsung
Anggaran Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai) d i SKPD hanya dikelola oleh
Kasubag Tata Usaha ( T U ) atau Sekretariat
Dengan adanya desentralisasi Pengelolaan Keuangan Daerah yang lebih dititik beratkan
pada SKPD. maka pada masing-masing SKPD harus ditunjuk pejabat yang diberi
wewenang menandatangani SPM dan mengesahkan SPJ dalam hal i n i pejabat yang
dimaksud adalah Kepala SKPD
Penunjukan PA^ K P A , K P A P , Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan,
Bendahara Pengeluaran Pembantu, Penyimpan/Pengurus Barang serta Pejabat yang
diberi wewenang menandatangani SPM dan mengesahkan SPJ ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Daerah atas usulan Kepala SKPD. Penunjukan PPK-SKPD, PPTK,
Pengurus dan Juru Bayar Gaji, Pelaksana Kegiatan, Operator S I K D A , Staf Administrasi,
Pejabat Pengadaan Barang/Jasa, Panitia Pengadaan Barang/Jasa, Pembuat Daftar
Gaji/SPP Gaji dan Juru Pungut PAD/PBB ditetapkan dengan Keputusan Kepala SKPD

13.
14.

15.
16.

17.
18.

19.

Bendahara pengeluaran Pembantu mempertanggungjawabkan Pengelolaan Keuangan
kepada Bendahara Pengeluaran
Bendahara Pengeluaran harus membuat laporan realisasi belanja secara periodik setiap 1
(satu) bulan sekali kepada PA berdasarkan data dari masing-masing bendahara
pengeluaran pembantu melalui PPK-SKPD
PPK-SKPD harus membuat Laporan Keuangan secara Periodik setiap 1 (satu) bulan
sekali kepada PA
Penandatanganan bukti pengeluaran:
a. Alokasi anggaran yang dikelola oleh K P A dan Bendahara Pengeluaran, setuju
dibayar ditandatangani oleh K P A dan lunas dibayar oleh Bendahara Pengeluaran,
. dikecualikan untuk instansi yang tidak mempunyai K P A setuju dibayar oleh PA dan
lunas dibayar oleh Bendahara Pengeluaran
b. Alokasi anggaran yang dikelola oleh K P A dan Bendahara Pengeluaran Pembantu,
setuju dibayar ditandatangani oleh K P A dan lunas dibayar oleh Bendahara
Pengeluaran Pembantu
c. Alokasi Anggaran yang dikelola oleh K P A P dan Bendahara Pengeluaran Pembantu,
setuju dibayar ditandatangani oleh K P A P dan lunas dibayar oleh Bendahara
Pengeluaran Pembantu
d. Untuk kegiatan yang ada pengadaan barang/jasa setuju dibayar ditandatangani oleh
P A / K P A / K P A P dan lunas dibayar oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu
SPP U P , G U , T U dan LS diajukan serta ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran
masing-masing SKPD
P A / K P A / K P A P ! melakukan Pemeriksaan kas yang dikelola oleh Bendahara
Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu minimal 3 (tiga) bulan sekali dengan
membuat Berita Acara Pemeriksaan
Bendahara Pengeluaran membuka Rekening Giro pada Bank Jatim atas nama Lembaga
dan Batasan maksimal Bendahara Pengeluaran menyimpan uang tunai sebesar Rp.
100.000.000 (Seratus Juta Ruplah) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu sebesar Rp.
25.000.000 (Dua Puluh L i m a Juta Rupiah)
i

P E N G E L O L A A N K E U A N G A N P A D A UPT D I N A S
1.
Kepala U P T dapat bertindak sebagai K P A atau K P A P . Dalam hal i n i sebagai K P A ,
kepala U P T dapat mengelola dan mempertanggungjawabkan pengelolaan Anggaran
yang dibebankan kepada Bendahara Pengeluaran, tanpa tergantung K P A yang lain.
Apabila sebagai K P A P , dalam melaksanakan tanggungjawabnya, hanya menerima
Anggaran dari satu K P A , yaitu Sekretaris/Kasubbag T U
2.
Fungsi Kepala U P T sebagai K P A atau K P A P ditentukan oleh Kepala SKPD dengan
mempertimbangkan kompleksitas pekerjaan dan besaran alokasi anggaran yang
dikelolanya
%
3.
K P A P dapat mehgusulkan rencana kegiatan atas program kepada Sekretaris/fCasubbag
T U selaku K P A sebagai dasar penyusiman D P A SKPD
TUGAS
POKOK \ D A N
FUNGSI
PENGELOLA
KEUANGAN
PADA
DINAS/BADAN/LEMBAGA/KANTOR/RUMAH SAKIT
1.
Pengguna Anggaran (PA)
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, pengguna anggaran bertugas untuk:
a. Menyusun Dokumen Anggaran ( R K A dan D P A )
b. Melakukan tindakan yang mengakibatkan penerimaan daerah dan pengeluaran atas
beban anggaran belanja
c. Melaksanakan tugas dan bertanggungjawab penuh atas anggaran yang dikelola
d. Melakukan Pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran
e. Melaksanakan pemungutan penerimaan pajak dan bukan pajak
f. Menandatangani S P M
g. Menandatangani pengesahan SPJ
h. Mengelola Utang dan Piutang yang menjadi tanggungjawab SKPD yang
dipimpinnya \
i . Mengelola barang m i l i k daerah/kekayaan daerah yang menjadi tanggungjawab
SKPD yang dipimpinnya
j . Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya
k. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya kepada
Bupati melalui S K P K D Kabupaten Pacitan f

f

1.

Melakukan pemeriksaan kas yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara
PenerimaantrjifI
j minimal 3 (tiga) bulan sekali dengan membuat Berita Acara
Pemeriksaan Kas
m . Menandatangani bukti-bukti pengeluaran bersama Bendahara Pengeluaran (untuk
SKPD yang tidak mempunyai K P A )
Kuasa Pengguna Anggaran ( K P A ) melaksanakan sebagian atau seluruhnya tugas PA
yang dilimpahkan kepadanya.
Kuasa Pengguna Anggaran Pembantu (KPAP) melaksanakan sebagian atau seluruhnya
tugas K P A yang dilimpahkan kepadanya.
PPK-SKPDi
i
a. Mengontrol pagu anggaran
b. Meneliti kelengkapan SPP U P , G U , T U dan LS dan SPP Gaji yang disampaikan oleh
Bendahara Pengeluaran
c. Melakukan Verifikasi atas SPJ
d. Membuat D r a f Pengesahan SPJ
e. Membuat D r a f S P M
f. Melaksanakan Akuntansi atas SKPD
g. Menyiapkan Laporan Keuangan SKPD
h. Bertanggungjawab atas pelaksanaan penatausahaan keuangan
Bendahara Pengeluaran
a. Mengontrol kesediaan dana atas seluruh transaksi keuangan
b. Berdasarkan Surat Perintah Pengeluaran Uang dari PA, mendistribusikan Uang
kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu
c. Mengimipulkan bukti transaksi perhari
d. Menandatangani bukti pengeluaran bersama P A / K P A
e. Mencatat Penerimaan dan Pengeluaran kas dalam buku simpanan Bank dan buku kas
Bendahara Pengeluaran
f. Membuat Laporan Realisasi Belanja Bendahara Pengeluaran
g. Memungut dan menyetorkan pajak
h. Mencatat transaksi yang belum di SPJ kan ke dalam buku panjar
i . Menandatangani SPP
j . Mengkoordinir, Mengawasi dan Mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan keuangan
yang ditangani oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu
Pembuat Dokumen
a. Menyiapkan dan Mengajukan SPP baik SPP U P , G U . T U . LS maupun Gaji
b. Meneliti kelengkapan pengajuan SPP
c. Memintakan Otorisasi SPP/SPJ kepada Bendahara Pengeluaran
d. Melaksanakan Pencatatan dibuku register
Pengurus Gaji ;
a. Membuat Daftar Gaji
b. Mencatat seluruh transaksi Gaji d i B K U - g a j i
c. Mengiunpulkan dan mengadministrasikan bukti pembayaran Gaji
d. Membuat SPJ Gaji
e. Menyetor kelebihan Gaji ke Kantor Kas Daerah melalui Bank Jatim
f. Membuat L K K - G a j l terkait dengan transaksi Gaji
Bendahara Pengeluaran Pembantu
a. Mengontrol ketersediaan dana atas anggaran yang dikelola oleh K P A
b. Mengajukan nota permintaan pembayaran kepada P A / K P A
c. Mengumpulkan bukti transaksi perhari
d. Menandatangani bukti pengeluaran bersama K P A
e. Mencatat transaksi yang ditanganinya d i B K U
f. Memungut dan mencatat penerimaan dan penyetoran pajak
g. Mencatat penerimaan dan pengeluaran yang belum d i SPJ kan ke dalam buku panjar
h. Membuat SPJ untuk kegiatan yang berada dibawah kewenangan K P A
i . Mempertanggungjawabkan
pengelolaan
keuangannya
kepada
Bendahara
Pengeluaran
j . Membuat Laporan Realisasi Bendahara Pengeluaran Pembantu
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
a. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan
b. Melaporkan Perkembangan pelaksanaan kegiatan

c.

10.

Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan
(Khusus LS)
d. Membuat laporan pertanggung jawaban atas program dan kegiatan yang
ditanganinya kepada K P A
Bendahara Pengeluaran Pembantu (UPT sebagai K P A P )
a. Mengontrol ketersediaan dana atas anggaran yang dikelola oleh K P A P
b. Mengajukan Nota Permintaan pembayaran kepada P A / K P A P
c. Mengumpulkan bukti transaksi perhari
d. Menandatangani bukti pengeluaran bersama K P A P
e. Mencatat transaksi yang ditanganinya d i B K U
f. Memungut dan mencatat penerimaan dan penyetoran pajak
g. Mencatat penerimaan dan pengeluaran yang belum d i SPJ kan ke dalam Buku Panjar
h. Membuat SPJ untuk kegiatan yang berada d i bawah kewenangan K P A P
i . Mempertanggungjawabkan pengelolaan Keuangan kepada Bendahara Pengeluaran
melalui Bendahara Pengeluaran Pembantu K P A
j . Membuat Laporan Realisasi Belanja Bendahara Pengeluaran Pembantu

PENGELOLAAN K E U A N G A N PADA SEKRETARIAT D A E R A H
1.
Kepala SKPD merupakan Pejabat Pengguna Anggaran (PA)/Pengguna Barang yang
mendapat pelimpahan sebagian atau seluruh kekuasaan Kepala Daerah dalam mengelola
keuangan daerah
2.
Mengingat Kesibukannya sebagai Pejabat Struktural. Sekretaris Daerah selaku PA
mendeJagasikan sepenuhnya kewenangan pengelolaan keuangan daerah kepada masingmasing Kepala Bagian selaku K P A yang dituangkan dalam Keputusan Bupati
3.
Pada SKPD hanya terdapat 1 (satu) Bendahara Pengeluaran, 1 (satu) Bendahara
Penerimaan
j
Pengelola Keuangan Daerah pada masing-masing Bagian terdiri dari 1 (satu) K P A ,
4.
PPTK, Bendahara Pengeluaran Pembantu
5.
Pegawai yangiZXI
I ditunjuk sebagai PPK-SKPD adalah pejabat Struktural yang
melaksanakan fungsi Tata Usaha keuangan, sedangkan yang ditujuk sebagai pengelola
keuangan daerah lainnya dapat dilaksanakan oleh Staf
6.
Dalam pelaksanaan Tugasnya, K P A , Bendahara Pengeluaran Pembantu, Bendahara
Penerimaan, dan PPTK dapat dibantu oleh pelaksana kegiatan
7.
Dengan adanya desentralisasi Pengelolaan Keuangan Daerah yang lebih dititik beratkan
pada SKPD, maka harus ditunjuk Pejabat yang diberi wewenang menandatangani SPM
dan mengesahkan SPJ
8.
Penunjukan K P A dan Bendahara Pengeluaran Pembantu dari masing-masing Bagian
serta Bendahara Penerimaan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah atas usulan
Kepala Bagian masing-masing.
Penunjukan Bendahara Pengeluaran ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah atas
usulan Sekretaris Daerah
Penunjukan PPK-SKPD, PPTK Pengurus dan Juru Bayar Gaji, Pelaksana Kegiatan,
ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Daerah
9.
Bendahara
Pengeluaran
Pembantu
mempertanggunaawabkan
Pengelolaan
Keuangannya kepada Bendahara Pengeluaran
10. Bendahara Pengeluaran Pembantu setiap bulan mengirimkan Laporan Realisasi Belanja
kepada Bendahara Pengeluaran imtuk direkap menjadi Laporan Realisasi Belanja
Sekretaris Daerah
11. Bendahara Pengeluaran Pembantu harus membuat laporan realisasi belanja secara
periodik setiap 1 (satu) bulan sekali kepada K P A
12. Bendahara Pengeluaran harus membuat Laporan Realisasi Belanja secara Periodik setiap
I (satu) bulan sekali kepada PA melalui PPK-SKPD berdasarkan data dari masingmasing Bendahara Pengeluaran Pembantu
13. Penandatanganan B u k t i Pengeluaran:
a. Setuju dibayar ditandatangani oleh P A / K P A
b. Lunas dibayar ditandangani oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu
14. SPP UP, G U , T U dan LS diajukan serta ditandangani oleh Bendahara Pengeluaran dan
Bendahara Pengelxuiran Pembantu

TUGAS P O K O K D A N F U N C S I P E N G E L O L A K E U A N G A N P A D A S E K R E T A R I A T
DAERAH
;
1.
Pengguna Anggaran (PA)
a. Menyusun Dokumen Anggaran ( R K A dan D P A )
b. Melakukan tindakan yang mengakibatkan penerimaan daerah dan pengeluaran atas
beban anggaran belanja
c. Melaksanakan tugas dan bertanggungjawab penuh atas anggaran yang dikelola
d. Melakukan Pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran
e. Melaksanakan pemungutan penerimaan pajak dan bukan pajak
f. Menandatangani S P M
g. Menandatangani pengesahan SPJ
h. Mengelola Utang dan Piutang yang menjadi tanggungjawab SKPD yang
dipimpinnya
i . Mengelola barang m i l i k daerah/kekayaan daerah yang menjadi tanggungjawab
SKPD yang dipimpinnya
j . Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya
k. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya kepada
Bupati melalui S K P K D Kabupaten Pacitan
I . Melakukan pemeriksaan kas yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Penerimaan : minimal 3 (tiga) bulan sekali dengan membuat Berita Acara
Pemeriksaan Kas
m . Menandatangani bukti-bukti pengeluaran bersama Bendahara Pengeluaran (untuk
SKPD yang tidak mempunym K P A )
2.

Kuasa Pengguna Anggaran ( K P A ) melaksanakan sebagian atau seluruhnya tugas PA
yang dilimpahkan kepadanya.

3.

PPK-SKPDi
1
a. Mengontrol Pagu Anggran
b. Meneliti kelengkapan SPP-UP, G U . T U , LS dan SPP Gaji yang disampaikan oleh
Bendahara Pengeluaran
c. Melakukan Verifikasi SPJ
d. Membuat S P M
e. Membuat Pengesahan SPJ
f. Melaksanakan Akuntansi atas SKPD
g. Menyiapkan Laporan Keuangan SKPD
h. Bertanggungjawab atas pelaksanaan Penatausahaan Keuangan
Bendahara Pengeluaran
a. Mengontrol ketersediaan dana atas seluruh transaksi Keuangan
b. Berdasarkan Surat Perintah Pengeluaran Uang dari P A , mendistribusikan Uang
kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu
c. Mengumpulkan bukti transaksi perhari
d. Menandatangani bukti pengeluaran bersama P A / K P A
e. Mencatat penerimaan dan pengeluaran kas dalam Buku simpanan Bank dan Buku
kas Bendahara Pengeluaran
f. Memungut dan menyetorkan pajak
g. Mencatat transaksi yang belum d i SPJ kan ke dalam Buku Panjar
h. Menandatangani SPP
i . Mengkoordinir, Mengawasi dan Mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan Keuangan
yang ditangani oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu
J. Membuat Laporan Realisasi Belanja Sekretariat Daerah
Bendahara Pengeluaran Pembantu
a. Mengontrol ketersediaan dana atas seluruh transaksi Keuangan K P A
b. Mengumpulkan bukti transaksi perhari
c. Menandatangani bukti pengeluaran bersama P A / K P A
d. Mencatat Penerimaan dan Pengeluaran Kas dalam Buku Simpanan Bank dan Buku
Kas Bendahara Pengeluaran
c. Membuat Laporan Realisasi Belanj a Bendahara Pengeluaran Pembantu
f. Memungut dan menyetorkan pajak melalui Bendahara Pengeluaran
g. Mencatat transaksi yang belum di SPJ kan ke dalam B u k u Panjar
h. Menandatangani SPP

4.

5.

6.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
a. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan
b. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
c. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan
(Khusus LS)
d. Membuat Laporan pertanggung jawaban atas program dan kegiatan yang
ditanganinya kepada K P A r
r tr
r

KETENTUAN LAIN D A L A M PELAKSANAAN ANGGARAN
1. PPKD selaku B U D dalam rangka managemcn kas, menertibkan SPD dengan
mempertimbangkan penjadwalan pembayaran pelaksanaan program dan kegiatan yang
dimuat dalam D P A SKPD dan Anggaran Kas
2. Penyiapan D r a f SPD dilaksanakan oleh Kuasa B U D imtuk ditanda tangani oleh PPKD
selaku B U D
\
3. SPD yang diterbitkan terdiri atas 3 (tiga) lembar yaitu:
a. Lembar 1 diterima oleh SKPD
b. Lembar 2 diterima oleh Inspektorat
c. Lembar 3 sebagai arsip PPKD selaku B U D
4. PPKD selaku B U D mencatat SPD yang diterbitkan kedalam Register SPD
5. Khusus untuk belanja Modal diajukan dengan LS
6. Untuk memperlancar pelaksanaan A P B D sebelum Tahun Anggaran berkenaan Kepala
Daerah selaku Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah menetapkan
Keputusan tentang:
a. Pejabat yang diberi wewenang menandatangani Surat Penyediaan Dana (SPD)
b. Pejabat yang diberi wewenang menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM)
c. Pejabat yang diberi wewenang mengesahkan Srat Pertanggung jawaban (SPJ)
d. Pejabat yang diberi wewenang menandatangani Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
e. Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pengeluaran Pembantu
yang mengelola Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan
Sosial, Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan Keuangan, Belanja Tidak Terduga dan
Pengeluaran Pembiayaan
f. Pejabat lainnya dalam rangka pelaksanaan A P B D
7. Untuk menciptakan tertib Administrasi pelaksanaan A P B D , secara garis besar
pelaksanaan anggaran diatur sebagai berikut:
a. Penerbitan SPD merupakan prosedur yang hams dilaksanakan untuk menyediakan
kredit anggaran sebagai dasar pengajuan SPP, dasar penerbitan SPD adalah anggaran
kas dan D P A SKPD
b. Batas penerbitan SPD sebagai dasar pengeluaran Kas Daerah yang mengakibatkan
pembebanan pada Belanja Daerah per Triwulan besamya diatur berdasarkan j u m l a h
dana dalam D P A SKPD kecuali:
1. Untuk belanja tidak langsung khusus Gaji dan Tunjangan diterbitkan setahun sekali
2. Untuk Rumah Sakit SPD Belanja Langsung yang Sumber Dananya dari Fungsional,
diterbitkan setahun sekali
8. Penunjukan Pegawai sebagai Pengelola Keuangan Daerah perlu memperhatikan syaratsyarat sebagai berikut:
a. Pegawai Negeri Sipil Daerah
b. Harus diusulkan oleh Kepala SKPD
c. Serendah-rendahnya menduduki golongan I I
d. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin
e. Tidak ditunjuk sebagai Bendahara yang dananya bersumber dari A P B N
9. Pengelolaan Keuangan Daerah yang dananya bersumber dari A P B D tidak diperkenankan
merangkap sebagai Pengelola Keuangan Daerah yang dananya bersumber dari A P B N
kecuali bagi pejabat Struktural yang ditunjuk sebagai Pengelola Dana A P B N berdasarkan
ketentuan yang ditetapkan oleh Instansi pengelola A P B N yang dimaksud
10. PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan
penerimaan Negara/Daerah, Bendahara dan/atau PPTK
11. Pengisian Dokumen Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran dapat menggunakan
aplikasi komputer dan/atau alat Elektronik lainnya

yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Dalam hal KPA/KPAP/Bendahara Pengeluaran/Bendahara Penerimaan/PPK-SKPD
/PPTK/Bendahara Pengeluaran Pembantu berhalangan maka:
a. Lebih dari 3 (tiga) hari sampai selama-lamanya 1 (satu) bulan, wajib memberikan
Surat Kuasa' kepada Pejabat yang ditunjuk untuk melakukan tugas-tugas atas
tanggun^awab yang diberi Kuasa dengan diketahui Kepala SKPD
b. Lebih dari 1* (satu) bulan sampai selama-lamanya 3 (tiga) bulan, harus ditunjuk
Pejabat oleh Kepala SKPD dan diadakan Berita Acara Serah Terima
c. Lebih dari 3 (tiga) bulan belum j u g a melaksanakan tugas, maka dianggap yang
bersangkutan telah mengundurkan diri atau berhenti dari jabatannya oleh karena i t u
segera diusulkan penggantinya
KPA/KPAP/Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran
Pembantu/Bendahara
Penerimaan bila Mutasi/Pensiun/Meninggal Dunia dapat ditunjuk penggantinya dan
sambil menunggu Keputusan Kepala Daerah dapat melaksanakan tugasnya masmgmasing dengan ketentuan melampirkan foto copy sebagai berikut:
a. Keputusan penunjukan sementara oleh Kepala SKPD
b. Berita Acara serah terima Keuangan
c. Usulan penggantian K P A / K P A P / Bendahara Pengeluaran / Bendahara Penerimaan /
Bendahara Pengeluaran Pembantu kepada Bupati melalui Bagian H u k u m
Apabila PA berhalangan sementara menjalankan tugas-tugasnya, maka dapat
dilimpahkan kepada Pejabat yang ditunjuk dengan Surat Bupati atas usulan SKPD
Apabila PA d i Mutasi/Pensiun/Meninggal Dunia, sambil menunggu keputusan Kepala
Daerah, Kepala Daerah dapat menunjuk PA sementara atas usulan SKPD dan dapat
melaksanakan tugasnya dengan ketentuan melampirkan foto copy sebagai berikut:
a. Berita Acara Serah Terima Keuangan
b. Usulan Penggantian PA dari SKPD yang disampaikan kepada Bupati melalui Bagian
Hukum
[
f

12.

13.

14.
15.

R E N C A N A K E R J A A N G G A R A N ( R K A ) SKPD
1.
R K A SKPD memuat Rencana Pendapatan, Rencana Belanja untuk masing-masing
program dan kegiatan serta rencana Pembiayaan untuk Tahun yang direncanakan dirinci
sampai dengan rincian obyek pendapatan, belanja dan pembiayaan serta perkiraan maju
untuk Tahun berikutnya. Selain itu juga memuat Informasi tentang Urusan Pemerintah
Daerah, Organisasi, Standart Biaya, Prestasi Kerja yang akan dicapai dari program dan
kegiatan
2.
R K A SKPD disusun dengan menggunakan pendekatan kerangka pengeluaran Jangka
menengah, penganggaran terpadu dan penganggaran berdasarkan prestasi keg a
a. Pendekatan kerangka jangka menengah daerah dilaksanakan dengan menyusun
prakiraan maju yang berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk program dan
kegiatan yang direncanakan dan merupakan implikasi kebutuhan dana untuk
pelaksanaan program dan kegiatan tersebut pada Tahun berikutnya. Berkenaan
dengan i t u maka dalam menganggarkan belanja untuk mendanai pencapaian sasaran
program, supaya mencantumkan prakiraan kebutuhan anggaran pada tahun
mendatang yang dituangkan dalam R K A SKPD 2.1 dan R K A SKPD 2.2 proyeksi
kebutuhan anggaran belanja untuk mendanai kegiatan tersebut pada Tahun Anggaran
berikutnya, supaya dilakukan dengan cermat dan mempertimbangkan ketersediaan
dana

b. Pendekatan penganggaran terpadu dilakukan dengan memadukan seluruh proses
perencanaan dan penganggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan dilingkungan
SKPD untuk menghasilkan dokumen rencana kega dan anggaran
c. Pendekatan anggaran berdasarkan Prestasi Kerja dilakhkan dengan mengkaitkan
antara pendanaan dengan keluaraa yang diharapkan dari kegiatan dan hasil serta
manfaat yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran
tersebut dengan didasarkan pada Indikator Kinega, Capaian atau Target Kinerja,
analisis standart belanja, standart satuan harga dan standart pelayanan minimal
3.
Penganggaran belanja Tidak Langsung pada SKPD
a. Belanja tidak langsung yang dianggarkan dalam SKPD hanya Belanja Pegawai
dalam bentuk Gaji dan Tunjangan serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan penmdang-undangan
b. Belanja Tidak Langsimg yang dianggarkan dalam SKPD (Dalam hal i n i Dinas
Pendapatan,'Pengelolaan Keuangan dan Aset) mencakup Belanja Pegawai dalam

4.

5.

bentuk Gaji dan Tunjangan serta penghasilan Iidnnya yang diberikan oleh PNS, yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Belanja Bunga, Belanja
Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial termasuk bantuan imtuk Partai
Politik, Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak terduga
Bagi Urusan Pemerintahan yang telah ditetapkan standart pelayanan minimal (SPM)
oleh departemen teknis terkait, supaya dijadikan pedoman dalam penganggaran setiap
program dan kegiatan yang d i t u a n ^ a n dalam R K A SKPD
Analisis Standart Belanja (ASB) dan standart satuan harga
Dalam sistim anggaran berbasis Prestasi Keija, setiap usulan program kegiatan dan
anggaran perlu dinilai kewajarannya. Dalam kaitan i t u perlu ditetapkan terlebih dahulu
ASB sebagai pedoman yang digunakan untuk menganalisa kewajaran beban keija atau
biaya setiap program atau kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun anggaran,
Penilaian kewajaran mencakup kewajaran beban kerja dan kewajaran biaya

D O K U M E N P E L A K S A N A A N A N G G A R A N ( D P A ) SKPD
1.
D P A SKPD adalah Dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang
disusun digunakan sebagm dasar pelaksanaan anggaran oleh Kepala SKPD sebagai
Pengguna Anggaran
2.
Setelah A P B D ditetapkan dalam peraturan Daerah, PPKD bersama Kepala SKPD
menyusun rancangan D P A SKPD yang merinci sasaran yang hendak dicapai, program,
kegiatan anggaran yang disediakan untuk mencapai sasaran tersebut, dan rencana
penarikan dana! serta pendapatan yang diperkirakan dan selanjutnya dijadikan dasar
pelaksanaan anggaran oleh SKPD selaku Pengguna Anggaran setelah disahkan oleh
PPKD
.
3.
Pihak Terkait \
a. PPKD
i
Dalam kegiatan i n i , PPKD memiliki tugas sebagai berikut:
1. Membuat Surat Pemberitahuan pembuatan rancangan D P A SKPD berdasarkan
Perda A P B D dan Peraturan Bupati tentang Penjabaran A P B D
2. Menyerahkan Surat Pemberitahuan pada SKPD
3. Mengotorisasi Rancangan D P A SKPD dan Rancangan Anggaran Kas
4. Mengesahkan Rancangan DPA SKPD yang telah disetujm oleh Sekda menjadi
D P A SKPD
5. Memberikan Tcmbusan DPA SKPD kepada SKPD, Satuan Kerja Pengawasan
Daerah dan B P K
b. SKPDi
i
Dalam kegiatan i n i , SKPD memiliki Tugas sebagai berikut:
1. Menyusun Rancangan D P A SKPD
2. Menyerahkan rancangan D P A SKPD pada PPKD dalam batas waktu yang
telah ditetapkan
c. T i m Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
Dalam kegiatan i n i , T A P D memiliki tugas sebagai berikut:
1. Melakukan Verifikasi Rancangan DPA SKPD bersama Kepala SKPD
2. Menyerahkan Rancangan D P A SKPD yang telah d l verifikasi kepada Sekda
d. SekdaifI
I
Dalam Kegiatan i n i Sekretaris Daerah memiliki tugas untuk menyetujui Rancangan
D P A SKPD,
Hal-hal teknis yang perlu diperhatikan dalam penganggaran
4.
a. Pergeseran anggaran antar rincian obyek, antar jenis, antar kelompok, antar kegiatan,
antar program, antar unit organisasi hanya dapat dilakukan melalui mekanisme
Perubahan A P B D
b. Revisi Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD
Sebelum Perubahan
a. Hanya dapat dilakukan rincian-rincian obyek dalam rincian obyek belanja yang
samaji j
b. Dilakukan dengan mengajukan surat yang disertai dengan penjelasan revisi
kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (dalam hal i n i Kepala D P P K A )
Kabupaten Pacitan untuk mendapatkan persetujuan
c. Revisi D P A SKPD harus dituangkan pada Perubahan A P B D dan DPPA SKPD
setelah Perubahan

c.

J.

d. Hanya dapat dilakukan atar rincian-rincian obyek dalam rincian obyek belanja
yang sama
e. Dilakukan dengan mengajukan surat yang disertai dengan penjelasan revisi
kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (Dalam hal i n i Kepala D P P K A )
Kabupaten Pacitan imtuk mendapatkan persetujuan
f. Revisi D P A SKPD setelah Perubahan A P B D dituangkan dalam revisi DPPA
SKPD \
Revisi D P A SKPD tidak berlaku untuk pergeseran belanja tidak langsung ke belanja
langsung terkait dengan komponen belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai

D O K U M E N P E L A K S A N A A N A N G G A R A N L A N J U T A N ( D P A L ) SKPD
1.
D P A L SKPD adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan yang
belum diselesaikan pada Tahun berjalan, dan sudah melewati batas akhir penyusiman
R K A SKPD untuk Tahun Anggaran selanjutnya. D P A L SKPD hanya imtuk pembebanan
kegiatan belanja langsimg yang telah d i istimasikan tidak selesai pada waktunya
2.
Apabila terdapat kegiatan yang tidak dapat diselesaikan d i Tahun Anggaran' yang
direncanakan, dengan syarat-syarat tertentu, kegiatan tersebut dapat dilanjutkan d i
Tahun Anggaran berikutnya tanpa dituangkan dalam R K A yang B a m
3.
Jika terdapat hal demtkian, maka Kepala SKPD harus menyampaikan laporan akhir
kegtatan fisik dan non fisik maupun Keuangan kepada P P K D . Laporan ini sebagai acuan
pengesahan D P A L SKPD oleh PPKD, dan dijadikan dasar pelaksanaan penyelesaian
pekerjaan dan penyelesaian pembayaran
4.
D P A L disahkan oleh PPKD setelah dilakukan proses Verifikasi terhadap kebenaran
D P A L yang diajukan baik dari segi material maupun formal. Proses Verifikasi yang
dimaksud mehputi:
a. Sisa D P A SKPD yang belum diterbitkan SPD dan/atau belum diterbitkan SP2D atas
kegiatan bersangkutan
b. Sisa SPD yang belum diterbitkan SP2D
c. SP2D yang belum diuangkan
5.
Rancangan D P A L SKPD adalah rancangan yang berisi:
a. Saldo D P A awal Penganggaran
b. Keterangan penyebab tidak dapat diselesaikan sampai dengan akhir tahun anggaran
berjalan
:
c. Jumlah belanja yang telah dilakukan tahun pertama
d. Jumlah anggaran yang dilanjutkan d i tahun kedua
6.
Kepala SKPD memberikan rancangan D P A L SKPD dan laporan akhir realisasi
pelaksanaan kegiatan fisik dan non fisik maupun Keuangan paling lambat pertengahan
bulan Desember tahun berjalan
7.
Pihak terkaitiZXI
I
a. SKPD
;
Dalam kegiatan i n i , SKPD memiliki tugas sebagai berikut:
1) Menyusun laporan akhir realisasi pelaksanaan kegiatan fisik dan non fisik
maupun Keuangan
2) Menyusun rancangan D P A SKPD
3) Menyerahkan rancangan D P A L SKPD dan laporan akhir realisasi pada PPKD
dalam batas waktu yang telah ditetapkan
b. PPKD
*
Dalam kegiatan i n i , PPKD memiliki tugas sebagai berikut:
1) Melakukan Verifikasi Rancangan D P A L SKPD yang telah disetujui Pengguna
Anggaran SKPD
2) Mengesahkan Rancangan D P A L SKPD yang telah disetujui oleh S E K D A
menjadi D P A L SKPD
3) Memberikan tembusan D P A L SKPD kepada SKPD, Inspektorat dan B P K
J

K.

D O K U M E N P E L A K S A N A A N P E R U B A H A N A N G G A R A N (DPPA) SKPD
1.
DPPA SKPD adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan perubahan
anggaran oleh Kepala SKPD sebagai Pengguna Anggaran
2.
Setelah Perubahan A P B D ditetapkan dalam Peraturan Daerah, PPKD bersama Kepala
SKPD menyusun Rancangan DPPA SKPD

3.

DPA SKPD yang mengalami perubahan harus seluruhnya disalin kembali dalam DPPA
SKPD. Penambahan atau pengurangan atau pergeseran terhadap rincian pendapatan,
belanja atau pembiayaan harus disertai dengan penj'elasan latar belakang perbedaan
jumlah anggaran baik sebelum dilakukan perubahan maupun setelah dilakukan
perubahan
\
4.
DPPA SKPD yang telah disahkan oleh PPKD dijadikan sebagai dasar pelaksanaan
Perubahan Anggaran oleh Kepala SKPD sebagai Pengguna Anggaran
5.
Rancangan DPPA SKPD adalah rancangan yang berisi:
a. Sasaran yang hendak dicapai
b. Program dan Kegiatan
c. Latar Belakang Perubahan penerimaan pendapatan, belanja dan pembiayaan
d. Rincian anggaran sebelum dan setelah Perubahan
e. Rencana penarikan dana tiap-tiap SKPD serta pendapatan yang diperkirakan
6.
DPPA SKPD terdiri dari:
a. DPPA SKPD 1 (Pendapatan)
Digunakan untuk menyusim rencana perubahan pendapatan atau penerimaan SKPD
dalam tahun anggaran yang direncanakan
b. DPPA SKPD 2.1 (Belanja Tidak Langsung)
Digunakan untuk menyusun rencana perubahan kebutuhan belanja tidak langsung
SKPD dalam tahun anggaran yang direncanakan
c. DPPA SKPD 2.2.1 (Belanja Langsung)
Digunakan untuk merencanakan perubahan belanja langsung dari setiap kegiatan
yang diprogramkan
d. DPPA SKPD 2.2 (Rekapitulasi Anggaran per Program dan Kegiatan)
Merupakan formulir rekapitulasi dari seluruh perubahan program dan kegiatan
SKPD yang dikutip dari setiap formulir DPPA SKPD 2.2.1 (Rincian anggaran
belanja langsung menurut program dan per kegiatan SKPD)
e. DPPA SKPD 3.1 (Penerimaan Pembiayaan)
Digunakan imtuk merencakan perubahan penerimaan pembiayaan dalam tahun
anggaran yang direncanakan
f. DPPA SKPD 3.2 (Pengeluaran Pembiayaan)
Digunakan untuk merencanakan perubahan pengeluaran pembiayaan dalam tahun
anggaran yang direncanakan
g. Ringkasan DPPA SKPD
Merupakan kompilasi dari seluruh DPPA SKPD
7.
Pihak Terkait ;
a. P P K Dri
i
Dalam kegiatan i n i m e m i l i k i tugas sebagai berikut:
1) Membuat surat pemberitahuan pembuatan rancangan DPPA SKPD berdasarkan
Perda Pembahan A P B D dan Perbub Penjabaran Pembahan A P B D
2) Menyerahkan surat pemberitahuan pada SKPD
3) Mengesahkan Rancangan DPPA SKPD yang telah disetujui oleh Sekda menjadi
DPPA SKPD
4) Memberikan tembusan DPPA SKPD kepada SKPD
b. SKPD
:
Dalam kegiatan i n i , m e m i l i k i tugas sebagm berikut:
1) Menyusun Rancangan DPPA SKPD
2) Menyerahkan Rancangan DPPA SKPD pada P P K D dalam batas waktu yang
telah ditentukan
c. T i m Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
Dalam kegiatan ini memiliki tugas sebagai berikut:
1) Melakukan Otorisasi Rancangan DPPA SKPD
2) Menyerahkan Rancangan DPPA SKPD yang telah diotorisasi kepada Sekda
3) Mengesahkan rancangan DPPA SKPD menjadi DPPA SKPD
d. Sekretaris Daerah
Dalam kegiatan i n i memiliki tugas menyetujui Rancangan DPPA SKPD
J
A N G G A R A N K A SiZXI
I
1.
Berdasarkan rancangan D P A SKPD yang telah disusun, Kepala SKPD menyusun
rancangan anggaran kas yang diserahkan kepada PPKD selaku B U D

1

Penyusunan anggaran kas digunakan untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup
untuk mendanai pengeluaraa-pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan dana yang
tercantum dalam D P A SKPD yang telah disahkan
Anggaran Kas memuat perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari penerimaan dan
perkiraan arus kas keluar yang digunakan guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam
setiap periode !
Dalam proses penatausahaan, anggaran kas mempunyai peran penting sebagai alat
kontrol dan pengendali. Dokumen i n i dibuat (direkapitulasi) oleh T A P D untuk
ditetapkan oleh PPKD selaku B U D yang dalam tahap berikutnya menjadi dasar
pembuatan SPD
Pihak Terkait '
a. PPKD selaku B U D
Dalam kegiatan i n i memiliki tugas menyusun anggaran kas Pemerintah Daerah dan
Melakukan Pengesahan Rancangan Anggaran Kas menjadi Anggaran Kas sebagai
dasar Penyusunan SPD
b. SKPD

Dalam kegiatan i n i m e m i l i k i tugas menyusun Rancangan Anggaran Kas SKPD
berdasarkan rancangan D P A SKPD yang telah dibuat, dengan memperhatikan
jadwal kegiatan dan kebutuhan riil
c.

T i m Anggaran Pemermtah Daerah ( T A P D )
Dalam kegiatan i n i memiliki tugas sebagai berikut:
1) Melakukan Verifikasi Rancangan Anggaran Kas SKPD bersama Kepala SKPD
2) Melakukan rekapitulasi Rancangan Anggaran Kas dari SKPD

M.

PEMBUATAN SURAT PENYEDIAAN D A N A
1.
SPD adalah Surat Penyediaan Dana, yang dibuat oleh B U D dalam rangka managemcn
kas daerah
!
2..
Setelah A P B D ditetapkan dalam Peraturan Daerah dan D P A SKPD telah disahkan oleh
PPKD, Bendahara masing-masing SKPD belum bisa melakukan permintaan Dana
sebelum Surat Penyediaan Dana (SPD) diterbitkan
3.
Managemcn Kas adalah kemampuan Daerah dalam mengatiu* jumlah penyediaan dana
kas bagi setiap SKPD, artinya B U D harus mampu memperkirakan kemampuan
Keuangan Pemda dalam memenuhi kebutuhan Dana SKPD. H a l i n i penting, karena akan
mempengaruhi j u m l a h dana yang dapat disediakan dalam satu kali pengajuan SPD serta
periode pengajuan SPD
4.
SPD digunakan untuk menyediakan dana bagi tiap-tiap SKPD dalam periode waktu
tertentu. Informasi dalam SPD menunjukan secara jelas alokasi tiap kegiatan tetapi tidak
harus dibuat SPD untuk setiap kegiatan secara tersendiri
5.
Untuk mengakomodasi belanja atas kegiatan yang sifatnya wajib dan mcngikat dan
harus dilaksanakan sebelum D P A SKPD disahkan, PPKD selaku B U D membuat SPD
nya tanpa menunggu D P A disahkan
6.
Pihak terkait
;
a. Kuasa B U D
Dalam kegiatan i n i mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Menganalisa D P A SKPD yang ada d i database
2) Menganalisa anggaran kas pemerintah khususnya data per SKPD
3) Menyiapkan Draf SPD
4) Mendistribusikan SPD kepada para Pengguna Anggaran
b. PPKD
Dalam Kegiatan i n i mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Meneliti D r a f S P D yang diajukan Kuasa B U D
2) Melakukan otorisasi SPD
c. Pengguna Anggaran
Dalam kegiatan i n i mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Memberikan keterangan yang diperlukan oleh Kuasa B U D
b. Mengarsipkan SPD yang diterima

N.

PENYUSUNAN PERUBAHAN APBD
I.

Kriteria Perubahan
Perubahan A P B D dilakukan dengan memperhatikan kriteria sebagai b e r i k u t :

j
1

yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
i

i
Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan U m u m A P B D , mencakup
1) Perubahan asumsi ekonomi makro yang telah disepakati terhadap kemampuan
Fiskal Daerah
2) Pclampauan atau tidak tercapainya proyeksi pendapatan daerah
3) Adanya faktor-faktor yang menyebabkan teq'adinya peningkatan belanja daerah
4) Adanya kebijakan dibidang pembiayaan, sehingga harus dilakukan perubahan
APBD 1
Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit
organisasi, antar program, antar kegiatan dan antar jenis belanja
Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus
digunakan dalam tahun anggaran berkenaan antara lain:
1) Membayar bimga dan pokok hutang dan/atau obligasi daerah yang melampaui
anggaran yang tersedia mendahului perubahan A P B D
2) Melunasi seluruh kewajiban bunga dan pokok hutang
3) Mendanai kenaikan Gaji dan Tunjangan PNS akibat adanya kebijakan Pemerintah
4) Mendanai kegiatan lanjutan
5) Mendanai program dan kegiatan baru dengan kriteria harus diselesaikan sampai
dengan batas akhir pembayaran dalam tahun anggaran berkenaan
6) Mendanai kegiatan-kegiatan yang cap^an target kinerjanya ditingkatkan dari
yang telah ditetapkan semula dalam D P A SKPD Tahun Anggaran berjalan yang
dapat diselesaikan sampai batas akhir penyelesaian pembayaran dalam tahun
anggaran berjalan
Keadaan Darurat:
1) Sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Bukan merupakan kegiatan normal dari aktifltas Pemerintah Daerah dan tidak
dapat diprediksi sebelumnya
2) Tidak diharapkan terjadl secara berulang
3) Berada diluar kendali dan pengaruh Pemerintah Daerah
4) M e m i l i k i dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka pemulihan
yang disebabkan oleh keadaan darurat
2) Kriteria belanja untuk keperluan mendesak mencakup program dan kegiatan
pelayanan dasar masyarakat yang anggarannya belum tersedia dalam tahun
anggaran berkenaan dan keperluan mendesak lainnya yang apabila ditunda akan
menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi P e m e r i n t ^ Daerah dan Masyarakat
3) Pendanaan keadaan darurat imtuk keadaan mendesak tersebut diformulasikan
terlebih dahulu dalam R K A SKPD
4) Dasar pengeluaran untuk kegiatan bersifat darurat yang terjadi setelah
ditetapkannya perubahan A P B D tersebut diformulasikan terlebih dahulu dalam
R K A SKPD untuk dijadikan dasar pengesahan D P A SKPD oleh pejabat
pengelola Keuangan Daerah (PPKD) setelah memperoleh persetujuan dari
Sekretaris Daerah dan Pengeluaran tersebut disampaikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran
Keadaan Luar Biasa
1) Kriteria keadaan luar biasa merupakan persyaratan untuk melakukan perubahan
A P B D yang kedua kali
2) Keadaan luar biasa merupakan keadaan yang menyebabkan estimasi penerimaan
lebih dan/atau pengeluaran dalam A P B D mengalami kenaikan atau penunman
lebih besar dari 50 %
3) Prosentase 50 % merupakan selisih antara pendapatan dan belanja dalam A P B D
4) Kelebihan sebesar 50 % dalam A P B D sebagai akibat kenaikan pendapatan atau
efisiensi belanja, dapat digunakan imtuk menambah kegiatan bam dan/atau
menjadwalkan ulang/meningkatkan capaian target kinega program dan kegiatan
dalam tahun anggaran berkenaan
5) Pendanaan terhadap penambahan kegiatan bam diformulasikan terlebih dahulu
dalam
RKA
SPKD
sedangkan
pendanaan
terhadap
penjadwalan
ulang/pehingkatan capaian target kinega program dan kegiatan diformulasikan
terlebih dahulu dalam DPPA SKPD
6) R K A SKPD dan DPPA SKPD tersebut digunakan sebagai dasar penyusiman
rancangan peraturan daerah tentang pembahan kedua A P B D
1

7)

2.

3.

4.

Apabila terjadi kekurangan sebesar 50 % dalam A P B D sebagai akibat
penunman pendapatan atau kenaikan belanja, maka dapat dilakukan
penjadwalan ulang atau pengurangan capaian target kinerja program dan
kegiatan lainnya dalam tahun anggaran beijalan
Cakupan Rancangan Perubahan A P B D
a. Menampung program dan kegiatan yang mengalami perubahan
b. Menampung program dan kegiatan yang baru
c. Menampung anggaran untuk kegiatan yang tidak dapat diselesaikan dalam tahun
anggaran sebelumnya ( D P A L )
d. Memuat hal-hal b d k yang tidak benibah maupun yang mengalami perubahan serta
menjelaskan alasan tegadinya perubahan
Dokumen yang digunakan untuk menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang
Perubahan A P B D
a. Untuk melakukan penambahan/pengurangan baik terhadap volume, satuan, target
pencapaian yang berakibat terhadap penambahan/pengurangan jumlah anggaran
program dan kegiatan untuk dianggarkan kembali dalam perubahan A P B D , yaitu
dengan melakukan pcnyesuaian dalam DPPA SKPD atau tidak perlu dengan
menyusun R K A SKPD baru
b. Untuk menampung program dan kegiatan yang baru dalam perubahan A P B D harus
diawali dengan penyusunan Dokumen R K A SKPD
c. Untuk menampung kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diselesaikan dalam tahun
anggaran sebelumnya dalam perubahan A P B D , tidak perlu dtawali dengan
penyusunan R K A SKPD, tetapi langsung diperoleh dari D P A L
Hal-hal teknis yang perlu diperhatikan dalam penganggaran
a. Pergeseran anggaran antar rincian obyek, antar obyek, antar jenis, antar kelompok,
antar kegiatan, antar program, antar unit organisasi hanya dapat dilaktikan melalui
mekanisme Perubahan A P B D
b. Revisi Dokumen pelaksanaan anggaran (DPA SKPD)
Sebelum Perubahan A P B D
1) Hanya dapat dilakukan antar rincian-rincian obyek dalam rincian obyek
belanja yang sama
2) Dilakukan dengan mengajukan surat yang disertai dengan penjelasan revisi
kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
3) Revisi D P A SKPD harus dituangkan pada Perubahan A P B D dan DPPA
SKPD
Setelah Perubahan A P B D
1) Hanya dapat dilakukan antar rincian-rincian obyek dalam rincian obyek
belanja yang sama
2) Dilakukan dengan mengajukan surat yang disertai dengan penjelasan revisi
kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah untuk mendapatkan persetujuan
3) Revisi D P A SKPD setelah perubahan A P B D dituangkan dalam revisi DPPA
SKPD
c. Untuk kegiatan baru yang bersifat fisik apabila tidak mungkin dilaksanakan sebelum
tahun anggaran berakhir, agar dihindari penganggarannya dalam perubahan A P B D
namun demikian kegiatan baru tersebut dapat dianggarkan dalam tahun anggaran
berikutnya '
d. Revisi D P A SKPD tidak berlaku untuk pergeseran belanja tidak langsung ke belanja
langsung terkait dengan komponen belanja Gaji dan Tunjangan Pegawm

SURAT PENGESAHAN PERTANGGUNGJAWABAN
1.
SURAT
PENGESAHAN
PERTANGGUNGJAWABAN
BENDAHARA
P E N G E L U A R A N (SPJ B E L A N J A )
a, Surat pengesahan pertanggimgjawaban bendahara pengeluaran (SPJ belanja) adalah
draf surat pengesahan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran (SPJ Belanja)
yang dibuat oleh bendahara pengeluaran pembantu dan telah diteliti oleh PPK SKPD
serta telah disahkan dan ditandatangani oleh P A / K P A
b, Surat pengesahan dimaksud huruf a dibuat oleh masing-masing kegiatan,
dipergunakan untuk dokumen kelengkapan SPP G U
c, Surat pengesahan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran (SPJ Belanja) adalah
sebagai b e r i k u t :

2.

3.

(
a. Surat Pengesahan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran (SPJ belanja,
Lampiran D . V I I yang disempumakan sebagaimana format terlampir)
b. Ringkasan pengeluaran per rincian obyek format terlampir D . X I I . D
c. Bukti