PERBUP NO 25 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENATA USAHAAN APBD TA.2009

' PERATURAN BUPATI PACITAN
!
NOMOR : 2 ? TAHUN 2008
i

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PENATAUSAHAAN APBD iI
I
TAHUN ANGGARAN 2009
\ ^

DENGAN RAIIMAT TUIIAN YANG MAIIA ESA
I

BUPATI PACITAN

Menimbang

: bahwa guna efektifitas dan efisiensi pelaksanaan APBD di Kabupaten Pacitan
serta agar sesuai dengan ketentuan perundangan yang mengatur tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah maka perlu disusun Pedoman Teknis
Penatausahaan APBD Tahun 2009 dalam suatu Peraturan Bupati. i

Mengingat

: 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

i

2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tcntang Pcrbcndaharaan Ncgara
(Lembaran Ncgara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4355);
3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 63. Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
4. Undang-undang Nomor 32 Tahxm 2004 tentang Pemenntahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4437) yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undangundang Nomor 12 Tahxm 2008;
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 443 8);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pcmcrintahan (Lembaran Ncgara Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4574;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4578);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah dengan Peraturan Menteri
. Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Pacitan (Lembaran Daerah
Kabupaten Pacitan Tahun 2006 Nomor 7);
10. Pcraturan Bupati Pacitan Nomor 30 Tahun 2007 tentang Kcbijakan
Akuntansi Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2008.

!

Pasal 3 I


I

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini sepanjang
pelaksanaannya, diatur lebih lanjut dalam Keputusan Bupati.
1

mengenai

Pasal 4 i

i

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2009. wutsrponmkjigfedbaUTSRPMLKJIGDB
i

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan ini dengan penetnpatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pacitan.

Ditetapkan di Pacitan
Pada Tanggal 17


-

10

- 2008

BUPATI PACITAN
Cap. ttd
H.SUJONO
Diundangkan di Pacitan
Pada Tanggal 17 Oktober 2008
SEKRETARIS DAERAH

I r . M U L Y O N O . MM.
Pembina Utama Muda
NIP. 080 062 150 iI

i


BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN TAHUN 2008 NOMOR 18

MEMUTUSKAN
Menetapkan

:

PERATURAN BUPATI PACITAN TENTANG PEDOMAN TEKNIS
PENATAUSAHAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2009
PasalI
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya dislngkat SKPD adalah
perangkat daerah pada Pemerintah Daerah selaku pengguna
anggaran/pengguna barang. ^
2. Satuan KeqaJPengelola Keuangan ^ a e t ^ yang selanjutnya disingkat
SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna
anggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakan pengelola keuangan
daerah.
' ~
'

"
———
3. Pejabat Pengelola Kexiangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD
ad^^iJCepala_Satuan Keija Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya
disebut dengan kepala SKPKD yang mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan APBD dan bertindak sebagai_benda^ umum daerah.
4. Pengguna Anggaran (PA) adalah pejabat pemegang kewcnangan
penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fiingsi SKPD
yang diplmpinnya. ^
5. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam
melaksanakan sebagian tugas dan fiingsi SKPD. ^
6. Kuasa Pengguna Anggaran Pembantu (KPAP) adalah pejabat yang diberi
kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan kuasa pengguna anggaran
dalam melaksanakan sebagian tugas dan fimgsi SKPD, yang
paiunjukannya disesumkan dengan beban keqa, anggaran dan rentang
kendati masing-masing SKPD. u
7. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya disingkat PPKSKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada
SKPD. (.
8. Pejabat Pcmbuat Komitmen (PPK) adalah sebagai pemilik pekerjaan yang

bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pengadaan barang^asa.tI
t9. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK
adalah pejabat pads unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau
beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya.
10. Bendahara Penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk
menerima,
mcnyimpan,
menyetorkan,
menatausahakan,
dan
mempertanggunaawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka
pelaksanaan APBD pada SKPD. ^
11. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima,
menyiropan,
membayarkan,
menatausahakan,
dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam
rangka pelaksanaan APBD pada SKPD. i
i tkidaI


I

Pasal 2

Pedoman Teknis Penatausahaan APBD Tahun Anggaran 2009 secara terinci
sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan ini.

2

;

Pasal 3 t

*

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini sepanjang
pelaksanaannya, diatur lebih lanjut dalam Keputusan Bupati. jiI

mengenai


I
Pasal 4 utsrnmlkihgedcbaXUTSPKJIEDBA
i
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2009.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan ini deng2in penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pacitan.

Ditetapkan di Pacitan
Pada Tanggal \J

-

JO - 2008

WUTSRPONMLKJIHG
BU P A/ T I P A C I T A N wutsrponmkjigfedbaUTSRPMLKJIGDB

i
i


H . SU J O N O

3

'
;


LAMPIRAN: PERATURAN BUPATI PACITAN
NOMOR :WUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
;25
TAHUN 2008
TANGGAL;fI If
- JO • 2008 T

T

PEDOMAN TEKNIS PENATAUSAHAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2009
Kepala Daerah selaku kepala pemerintah daerah adalah pemegang kekuasaan pengelolaan

keuangan daerah dan mcwakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang
dipisahkan.
!
Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan oleh kepala SKPD selaku pejabat
pengguna anggaran/barang daerah.
Agar perencanaan dan pelaksanaan APBD, anggaran SKPD dapat dilaksanakan secara
tertib, maka untuk mendukung hal tersebut perlu disusun pedoman teknis penatausahaan APBD dan
Struldur Organisasi pengelola keuangan pada SKPD.
BAB I

PENATAUSAHAAN PENGELUARAN wutsrponmkjigfedbaUTSRPMLKJIGDB

i

A.

STRUKTUR PENGELOLA KEUANGAN
Stmktur Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pacitan, ada 4 model Struktur Organisasi
(SO) yang penerapannya disesuaikan dengan korapleksitas dan tupoksi dari masing-masing
SKPD, yaitu:
!
1. Model 1 : untuk dinas /badan yang tidak ada UPTnya ataupun yang ada UPTnya
sebagai KPA
2 . Model 2 : untuk kantor/ kecamatan/kelurahan
3. Model 3 : imtuk Sekretariat Daerah
4. Model 4 : untuk dinas/badan yang UPTnya sebagai KPAP

B.

PENGELOLA KEUANGAN PADA DINAS / BADAN / LEMBAGA / KANTOR / RUMAH
SAKIT
;
1. Kepala SKPD merupakan pejabat Pengguna Anggaran (PA)/Pengguna Barang yang
mendapat pelimpahan sebagian atau seluruh kekuasaan kepala daerah dalam mengelola
keuangan daerah.
2. Mengingat kesibukannya sebagai pejabat struktural Kepala SKPD dapat melimpahkan
sebagian kewenangannya kepada Kepala Unit Keija pada SKPD selaku KPA.
• Untuk mendukung terciptanya efisiensi dan efektifitas pengelolaan alokasi anggaran
dan pelaksanaan program/kegiatan, maka yang mendapat pelimpahan kewenangan
sebagai KPA adalah Kabid/Sekretaris yang dituangkan dalam Keputusan Bupati.
• Penunjukan KPA tersebut paling banyak 1 (satu) orang dalam 1 bidang namun
demikian tidak setiap bidang harus ditunjuk sebagm KPA.
3. Dalam menjalankan fimgsinya seorang KPA dapat dibantu bendahara pengeluaran
pembantu,Pejabat Pembuat Komitmen dan PPTK.
4. Apabila dalam kegiatan terdapat proses pengadaan barang/^asa dapat ditunjuk Pejabat
Pembuat Komitmen dan PPTK.
5. Memperhatikan Kompleksitas tupoksinya, maka bendahara pengeluaran dapat dibantu
oleh:
- Pencatat Pembukuan
- Pembuat Dokumen
- PengurusGaji
Untuk mempermudah pelaksanaan pembayaran gaji, pengunis gaji yang berada di
SKPKD dan di Dinas Pendidikan dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh
pembuat daftar gaji yang sekaligus sebagai juru bayar gaji di masing-masing SKPD.
6. Dalam pelaksanaan tugasnya, Bendahara Pengeluaran Pembantu, Bendahara
Penerimaan, 'Pejabat Pembuat Komitmen dan PPTK dapat dibantu oleh Staf
Administrasi '
7. Penunjukan Pejabat Pembuat Komitmen dan PPTK hanya bisa dilakukan apabila ada
proses pengadaan barang/jasa.

£

I
1

8.

10.
11.
12.

13.

14.
15.
16.
17.

18.
19.
20.

utsrnmlkihgedcbaXUTSPKJIEDBA
yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

i
^
Untuk mendukung kelancaran pengelolaan keuangan daerah, masing-masing SKPD
dapat menunjuk operator SIKDA/staf administrasi pengelola keuangan yang
berlanggungjawab kepada PPK-SKPD.
Untuk mempercepat proses penyelesaian administrasi keuangan daerah, maka yang
ditunjuk sebagai PPK-SKPD adalah Kasubag Keuangan. Instansi yang tidak memilild
Kasubag Keuangan dapat menunjuk pejabat struktural lainnya, sedangkan yang ditunjuk
sebagm Pengelola Keuangan Daerah lainnya dapat dilaksanakan oleh staf.
Penunjukan pegawai sebagm PPK SKPD, Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, dan
Bendahara Pengeluaran beserta bendahara Pengeluaran pembantu dibawah koordinasi
Kepala Sub Bagian TU/Sekretaris.
Sekretaris/Kasubbag TU merupakan salah satu KPA, disamping mengelola anggaran
belanja tidak langsung dapat juga mengelola belanja langsimg.
Anggaran Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai) di SKPD hanya dikelola oleh
Kasubbag Tata Usaha (TU) atau Sekretariat
Dengan adanya disentralisasi Pengelolaan Keuangan Daerah yang lebih dititik beratkan
pada SKPD, niaka pada masing-masing SKPD harus ditunjuk pejabat yang diberi
wewenang menandatangani SPM dan Mengesahkan SPJ dalam hal ini pejabat yang
dimaksud adalah Kepala SKPD.
Penunjukan PA, KPA, KPAP, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan,
Bendahara Pengeluaran PembantuX*enyimpan/pengurus barang, serta pejabat yang
diberi wewenang menandatangani SPM dan mengesahkan SPJ ditetapkan dengan
keputusan Kepala Daerah atas usulan kepala SKPD.
Penunjukan PPK-SKPD, Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK , pengurus dan juru bayar
gaji, pelaksana kegiatan, operator SIKDA Staf adnninistrasi, pejabat pengadaan barang
/jasa panilia pemeriksa barang/jasa, panitia pengadaan barang^asa, pembuat dafiar gaji/
SPP gaji dan juru pungut PAD /PBB ditetapkan dengan keputusan kepala SKPD.
Bendahara Pengeluaran Pembantu mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangannya
kepada Bendahara Pengeluaran.
Bendahara Pengeluaran harus membuat laporan realisasi belanja secara periodik setiap
l(satu) bulan sekali kepada PA berdasarkan data dari masing-masing bendahara
pengeluaran pembantu mclalui PPKWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
S KP D .
PPK-SKPD harus membuat Laporan Keuangan secara Periodik setiap 1 (satu) bulan
sekali kepada PA.
Penandatanganan bukti pengeluaran:
a. Alokasi anggaran yang dikelola oleh KPA dan Bendahara Pengeluaran, setuju dibayar
ditandatangani oleh KPA dan lunas dibayar oleh Bendahara Pengeluaran,
dikecualikan untuk instansi yangtkidaI
tidak mempxmyai KPA setuju dibayar oieh PA dan
lunas dibayar oleh Bendahara Pengeluaran,;
b. Alokasi Anggaran yang dikelola oleh KPA dan Bendahara Pengeluaran Pembantu,
setuju dibayar ditandatangani oleh KPA dan lunas dibayar oleh Bendahara
Pengeluaran Pembantu;
c. Alokasi Anggaran yang dikelola oleh KPAP dan Bendahara Pengeluaran Pembantu,
setuju dibayar ditandatangani oleh KPAP dan lunas dibayar oleh Bendahara
Pengeluaran Pembantu.
d. Untuk kegiatan yang ada pengadaan barang^asa setuju dibayar ditandatangani oleh
Pejabat Pembuat Komitmen dan mengetahui KPA/KPAP dan lunas dibayar oleh
Bendahara Pengeluaran Pembantu;
SPP UP, GU, TU dan LS diajukan serta ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran
masing-masing SKPD.
PA/KPA/KPAP melakukan Pemeriksaan kas yang dikelola oleh Bendahara
Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu minimal 3 (tiga) bulan sekali dengan
membuat berita acara pemeriksaan.
Bendahara Pengeluaran membuka rekening ^ro pada Bank Jatim atas nama lembaga.
dan batasan maksimal Bendahara Pengeluaran menyimpan uang tiinai sebesar 200 juta
dan Bendahara Pengeluaran Pembantu sebesar 25 juta.

i

\

^

PENGELOLAAN KEUANGAN PADA UPT DINAS
1.. Kepala UPT dapat bertindak sebagai KPA atau KPAP. Dalam hal sebagai KPA, kepala
UPT dapat mengelola dan mempcrtanggun^awabkan pengelolaan anggaran yang
dibebankan kepada Bendahara Pengeluaran, tanpa tergantung KPA yang lain. Apabila
sebagai KPAP, dalam melaksanakan tanggung awabnya, hanya menerima anggaran dari
satu KPA, yaitu Sekretaris/Kasubbag TU.
2. Fungsi Kepala UPT sebagai KPA atau KPAP ditentukan oleh Kepala SKPD dengan
mempcrtimbangkan kompleksitas pekerjaan dan besaran alokasi anggaran yang
dikelolanya. •
3. KPAP dapat mengusulkan rencana kegiatan atas program kepada Sekretaris/Kasubbag
TU selaku KPA sebagai dasar penyusunan DPA SKPD.
1

TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENGELOLA KEUANGAN PADA DINAS / BADAN /
LEMBAGA / KANTOR / RUMAH SAKIT
1. Pengguna Anggaran (PA)
Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, pengguna anggaran berwenang untuk:
a. Menyusun dokumen anggaran (RKA & DPA);
b. Melakukan tindakan yang mengakibatkan penerimaan daerah dan pengeluaran atas
beban anggaran belanja;
c. Melaksanakan tugas dan bertanggungjawab penuh atas anggaran yang dikelola;
d. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
e. Melaksanakan pemungutan penerimaan pajak dan bukan pajak;
f. Menandatangani SPM;
£. Menandatangani pengesahan SPJ;
h. Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggungjawab SKPD yang dipimpinnya;
i. Mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi tanggimgjawab SKPD
yang dipimpinnya;
j . Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
k. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya kepada
Bupati mclalui SKPKD Kabupaten Pacitan;
1. Melakukan Pemeriksaan kas yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Penerimaan minimal 3 (tiga) bulan sekali dengan membuat Berita Acara Pemeriksaan
Kas;
>
m. Menandatangani bukti-bukti pengeluaran bersama Bendahara Pengeluaran (untuk
SKPD yang tidak mempunyai KPA).
2. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Dalam Menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, kuasa pengguna anggaran berwcnang
untuk:
a. Bertindak sebagai pengelola dan pengendali program serta kegiatan;
b. Menandatangani bukti-bukti pengeluaran bersama Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pengeluaran Pembantu;
c. Membuat laporan pertanggungjawaban atas program dan kegiatan yang ditanganinya
kepada Pengguna Anggaran;
d. Mengadakan ikatan/perjanjian keijasama dengan pihak lain dalam batas anggaran
yang dikeIolanya.Khusus untuk ikatan atau kerja sama dengan pihak lain dalam
pengadaan barang^asa dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (jika ada);
e. Melakukan ; pemeriksaan kas yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran
Pembantu/Bendahara Penerimaan minimal 3 (tiga) bulan sekali dengan membuat
Berita Acara Pemeriksaaan Kas;
f. Membuat Laporan Kineija Pencapaian Program dan Kegiatan.
3. Kuasa Pengguna Anggaran Pembantu (KPAP)
Dalam Menjalankan Tugas dan Tanggung jawabnya, Kuasa Pengguna Anggaran
Pembantu berwenang untuk:
a. Bertindak sebagai pengelola dan pengendali (manajemen) program dan kegiatan;
b. Menerima anggaran dari dan bertanggxmg jawab kepada salah satu Kuasa Pengguna
Anggaran; }
c. Menandatangani bukti-bukti pengeluaran bersama Bendahara Pengeluaran Pembantu; utsrnmlkih
t

iI

i
1i

i

6

1

iI

i yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

i

4.

5.

6.

7.

8.

9.

7
d. Mengadakan ikatan/perjanjian keijasama dengan pihak lain dalam batas anggaran
yang dikelolanya. Khusus untuk ikatan atau keija sama dengan pihak Iain dalam
pengadaan barang/jasa dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Gika ada);
e. Membuat laporan pertanggimgawaban atas program kegiatan yang ditanganinya
kepada kuasa pengguna anggaran yang memberi otorisasi penggunaan anggaran;
f. Melakukan pemeriksaan kas yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran
Pembantu/Bendahara Penerimaan minimal 3 (tiga) bulan sekali dengan membuat
Berita Acara Pemeriksaan Kas;
g. Membuat Laporan Kincija Pencapaian Program dan Kegiatan.
Tugas Pejabat Pembuat Komitmen
a. Bertanggungjawab dari segi administrasi, fisik, keuangan dan fungsional atas
pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan;
b. Menyiapkan, melaksanakan dan mengendalikan perjanjian atau kontrak dengan pihak
penyedia barang^asa;
c. Menetapkan besaran uang muka yang menjadi hak penyedia barang/jasa sesuai
ketentuan yarig berlaku;
d. Melaporkan pelaksanaan dan penyelesman pengada^ barang/jasa kepada PA;
e. Menyerahkan asset hasil pengadaan dan asset lainnya kepada Bupati dengan berita
acara penyerahan.
PPK-SKPD i
a. Mengontrol pagu anggaran;
b. Meneliti kelengkapan SPP UP, SPP GU, SPP TU, SPP LS, dan SPP Gaji yang
disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran;
c. Melakukan Verifikasi atas SPJ;
d. Membuat Draf Pengesahan SPJ;
e. Membuat Draf SPM;
f. Melaksanakan akimtansi atas SKPD;
g. Menyiapkan Laporan Keuangan SKPD;
h. Bertanggungawab atas pelaksanaan penatausahaan keuangan.
Bendahara Pengeluaran
a. Mengontrol ketersediaan dana atas seluruh transaksi keuangan;
b. Berdasarkan Surat Perintah Pengeluaran Uang dari PA, mendistribusikan uang kepada
Bendahara Pengeluaran Pembantu;
c. Mengumpulkan bukti transaksi perhari;
d. Menandatangani bukti pengeluaran bersama PA/KPA;
e. Mencatat Penerimaan dan pengeluaran kas dalam buku simpanan bank dan buku kas
Bendahara Pengeluaran;
f. Membuat Laporan Realisasi Belanja Bendahara Pengeluaran;
g. Memungut dan menyetorkan pajak;
h. Mencatat transaksi yang belum di SPJ-kan ke dalam buku panjar;
j . Menandatangani SPP;
j . Mengkoordinir, Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan keuangan
yang ditangani oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu.
Pencatat Pembukuan
a. Mencatat seluruh transaksi yang dikelola Bendahara Pengeluaran di Buku Kas
Umum;i
i
b. Membuat SPJ untuk kegiatan yang dikelola Bendahara Pengeluaran;
c. Merekap laporan-laporan dari Bendahara Pengeluaran Pembantu.
Pembuat Dokumen
a. Menyiapkan dan mengajukan SPP, baik SPP UP/GU/TU, LS, maupun gaji;
b. Meneliti kelengkapan pcngajuan SPP;
c. Memintakan otorisasi SPP/SPJ kepada Bendahara Pengeluaran;
d. Melaksanakan Pencatatan dibuku register.
PengurusGaji i
a. Membuat dafiar gaji;
b. Mencatat seluruh transaksi gaji diBKU-Gaji;
c. Mengumpulkan dan mengadministrasikan bukti pembayaran gaji;
d. Membuat SPJ Gaji;
e. Menyetor kelebihan ggi ke Kantor Kas Daerah melalui Bank Jatim;

f. Membuat LKK - Gaji terkait dengan transaksi gaji.
10. Bendahara Pengeluaran Pembantu
a. Mengontrol ketersediaan dana atas anggaran yang dikelola oleh KPA;
b. Mengajukan nota permintaan pembayaran kepada PA/KPA;
c. Mengumpulkan bukti transaksi perhari;
d. Menandatangani bukti pengeluaran bersama KPA;
e. Mencatat transaksi yang ditanganinya di BKU;
f. Memungut dan mencatat penerimaan dan penyetoran pajak;
g. Mencatat Penerimaan dan Pengeluaran yang belum di SPJ kan ke dalam buku panjai^
h. Membuat SPJ untuk kegiatan yang berada dibawah kewenangan KPA;
i. Mempertanggungawabkan pengelolaan keuangannya kepada Bendahara Pengeluaran;
j . Membuat Laporan Realisasi Belanja Bendahara Pengeluaran Pembantu.
11. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
a. Mengendalikan Pelaksanaan Kegiatan;
b. Melaporkan Perkembangan pelaksanaan kegiatan;
c. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan (khusus
LS);jiI
j
d. Membxiat Laporan pertanggungjawaban atas program dan kegiatan yang ditanganinya
kepada KPA. i
12. BendiUiara Pengeluaran Pembantu (UPT sebagai KPAP)
a. Mengontrol ketersediaan dana atas anggaran yang dikelola oleh KPAP;
b. Mengajukan Nota permintaan pembayaran kepada PA/KPA;
c. Mengumpulkan bukti transaksi perhari;
d. Menandatangani bukti pengeluaran bersama KPAP;
e. Mencatat transaksi yang ditanganinya di BKU;
f. Memungut dan mencatat penerimaan dan penyetoran pajak;
g. Mencatat penerimaan dan pengeluaran yang belum di SPJkan ke dalam Buku Panjar,
h. Membuat SPJ untuk kegiatan yang berada dibawah kewenangan KPAP;
i. Mempertanggungawabkan pengelolaan keuangannya kepada Bendahara Pengeluaran
melalui Bendahara Pengeluaran Pembantu KPA;
j . Membuat Laporan Realisasi Belanja Bendahara Pengeluaran Pembantu.
PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SEKRETARIAT DAERAH
1. Kepala SKPD merupakan pejabat Penggxma Anggaran (PA)/Penggima Barang yang
mendapat pelimpahan sebagian atau seluruh kekuasaan Kepala Daerah dalam mengelola
keuangan daerah
2. Mengingat kesibukannya sebagai pejabat strxiktural, Sekretaris Daerah selaku PA
mendelegasikan sepenuhnya kewenangan pengelolaan keuangan daerah kepada masingmasing Kepala Bagian selaku KPA yang dituangkan dalam Keputusan Bupati.
3. Pada SKPD hanya terdapat 1 (satu) PPK SKPD, I (satu) Bendahara Pengeluaran, 1 (satu)
Bendahara Penerimaan.
4. Pengelola Kexiangan Daerah pada masing-masing Bagian terdiri dari 1 (satu) KPA,
Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Bendahara Pengeluaran PembantXL
5. Pegawai yang [ ditimjuk sebagai
PPK-SKPD adalah pejabat Strxiktxiral yang
melaksanakan fungsi tata usaha keuangan, sedangkan yang ditunjuk sebagai pengelola
keuangan daerah lainnya dapat dilaksanakan oleh staf
6. Dalam pelaksanaan tugasnya, KPA, Bendahara Pengelxiaran Pembantxi, Bendahara
Penerimaan, Pejabat Pembuat Komitmen dan PPTK dapat dibantu oleh pelaksana
kegiatan
;
7. Dengan adanya disentralisasi pengelolaan keuangan daerah yang lebih dititik beratkan
pada SKPD, maka harus ditxmjuk Pejabat yang diberi wewenang menandatangani SPM
dan mengesahkan SPJ.
8. Penxinjukan KPA dan Bendahara Pengeluaran Pembantu dari masing - masing bagian
serta Bendahara Penerimaan ditetapkan dengan keputxisan Kepala Daerah atas usulan
Kepala Bagian masing-masing.
Penimjukan Bendahara Pengeluaran ditetapkan dengan keputusan kepala daerah atas
usulan Sekretaris Daerah.
Penunjukan PPK-SKPD, Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengurus dan Juru Bayar
Gqji. Pelaksana Kegiatan, ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Daerah. i
ii

i

8

i wutsrponmkjigfedbaUTSRPMLKJIGDB
I

yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

I
9. Bendahara Pengeluaran Pembantu mempertanggimgawabkan pengelolaan keuangannya
kepada Bendahara Pengeluaran.
10. Bendahara Pengeluaran Pembantu setiap bulan mengtrimkan Laporan Realisasi Belanja
kepada Bendahara Pengeluaran untuk direkap menjadi Laporan Realisasi Belanja
Sekretariat Daerah.
11. Bendahara Pengeluaran Pembantu harus membuat laporan realisasi belanja secara
periodik setiap 1 (satu) bulan sekali kepada KPA
12. Bendahara Pengeluaran harus membuat Laporan Realisasi Belanja secara periodik setiap
1 (satu) bulan sekali kepada PA melalui PPK SKPD berdasarkan data dari masing-masing
Bendahara Pengeluaran Pembantu.
13. Penandatanganan Bukti Pengeluaran:
a. Setuju dibayar ditandatangani oleh KPA dan Pejabat Pembuat Komitmen jika ada
b. Lunas dibayar ditandatangam oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu
14. SPP UP, GU, TU dan LS diajukan serta ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan
Bendahara Pengeluaran Pembantu.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENGELOLA KEUANGAN PADA SEKRETARIAT
DAERAHiI
I
1. Pengguna Anggaran (PA) tkidaI
a. Melakukan Pengendalian Anggaran
b. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja pelaksanaan APBD
c. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan anggaran
d. Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggungjawabnya
e. Melakukan tindakan yang mengakibatkan penerimaan daerah dan pengeluaran atas
beban anggaran belanja
2. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
a. Menyusun dokumen anggaran (RKA & DPA)
b. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja
c. Melaksanakan anggaran SKPD
d. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran
e. Melaksanakan pemungutan penerimaan pajak dan bukan pajak
f. Menandatangani SPM
g. Menandatangani Pengesahan SPJ
h. Mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi tanggungjawab Bagian
yang dipimpinnya
i. Mengawasi Pelaksanaan anggaran Bagian yang dipimpinnya
j . Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan ba^an yang dipimpinnya kepada
Bupati Pacitan melalui SKPKD (bagian keuangan) kabupaten Pacitan.
k. Melakukan pemeriksaan kas yang dikelola oleh bendahara pengeluaran pembantu
minimal 3 bulan sekali dengan membuat berita acara pemeriksaaan kas.
1. Membuat laporan kinetja pencapaian program dan kegiatan.
3. Tugas Pejabat Pembuat Komitmen
a. Bertanggungjawab dari segi administrasi, fisik, keuangan dan fungsional atas
pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan
b. Menyiapkan, melaksanakan dan mengendalikan perjanjian atau kontrak dengan pihak
penyedia barang/jasa
c. Menetapkan besaran uang muka yang menjadi hak penyedia barang/jasa sesum
ketentuan yang berlaku
d. Melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian pengadaan barang/jasa kepada PA
e. Menyerahkan "asset hasil pengadaan dan asset lainnya kepada Bupati dengan berita
acara penyerahan
4. PPK-SKPD
\
a. Mengontrol Pagu Anggaran
b. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP- GU. SPP - TU, SPP- LS dan SPP Gaji yang
disampaikan oleh bendahara pengeluaran
c. Melakukan Verifikasi SPJ
d. Membuat SPM
e. Membuat Pengesahan SPJ
f. Melaksanakan akuntansi atas SKPD

i wutsrponmkjigfedbaUTSRPMLKJIGDB
i

yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

1

10
;
g. Menyiapkan Laporan Keuangan SKPD
h. Berlanggungjawab atas pelaksanaan penatausahaan keuangan.
5. Bendahara Pengeluaran
a Mengontrol ketersediaan dana atas seluruh transaksi keuangan
b. Berdasarkan Surat Perintah Pengeluaran Uang dari PA, mendistribusikan uang kepada
Bendahara Pengelimran Pembantu
c. Mengumpulkan bukti transaksi perhari
d. Menandatangani bukti pengeluaran bersama PA/KPA
c. Mencatat Penerimaan dan pengeluaran kas dalam buku simpanan bank dan buku kas
Bendahara Pengeluaran
f. Memungut dan menyetorkan pajak
g. Mencatat transaksi yang belum di SPJ-kan ke dalam buku panjar
h. Menandatangani SPP
i . Mengkoordinir, Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan keuangan
yang ditangani oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu
k. Membuat Laporan Realisasi Belanja Sekretariat Daerah
6. Bendahara Pengeluaran Pembantu
a. Mengontrol ketersediaan dana atas seluruh transaksi keuangan KPA
b. Mengumpulkan bukti transaksi perhari
c. Menandatangani bukti pengeluaran bersama PA/KPA
d. Mencatat Penerimaan dan pengeluaran kas dalam buku simpanan bank dan buku kas
Bendahara Pengeluaran
e. Membuat Laporan Realisasi Belanja Bendahara Pengeluaran Pembantu
f. Memungut dan menyetorkan pajak melalui bendahara pengeluaran.
g. Mencatat transaksi yang belum di SPJkan ke dalam buku panjar
h. Menandatangani SPP
7. Pencatat Pembukuan
Merekap Laporan-laporan dari Bendahara Pengeluaran Pembantu
8. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
a. Mengendalikan Pelaksanaan Kegiatan
b. Melaporkan Perkembangan pelaksanaan kegiatan
c. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan (khusus
LS)
;
d. Membuat Laporan pertanggungjawaban atas program dan kegiatan yang ditanganinya
kepada KPA!
j

G. KETENTUAN LAIN DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN
1. PPKD selaku BUD dalam rangka managemen kas, menerbitkan SPD dengan
mempeitimbangkari penjadwalan pembayaran pelaksanaan program dan kegiatan yang
dimuat dalam DPA SKPD dan Anggaran Kas.
2. Pcnyiapan Draft SPD dilaksanakan oleh kuasa BUD untuk ditanda tangani oleh PPKD
selaku BUD
[
3. SPD yang diterbitkan terdiri atas tiga lembar yaitu:
a. Lembar Iditerima oleh SKPD
b. Lembar 2 diterima oleh Inspjektorat
c. Lembar 3 seba^ arsip PPKD selaku BUD
4. PPKD selaku BUD mencatat SPD yang diterbitkan kedalam register SPD.
5. Khusus untuk Belanja Modal diajukan dengan LS.
6. Untuk memperlancar pelaksanaan APBD sebelum tahun anggaran berkenaan Kepala Daerah
selaku Pemegang! Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah menetapkan Keputusan
tentang:
a. Pejabat ymig diberi wewenang menandatangani Surat Penyediaan Dana (SPD);
b. Pejabat yang diberi wewenang menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM);
c. Pejabat Yang diberi wewenang mengesahkan Surat Pertanggungawaban (SPJ);
d. Pejabat yang diberi wewenang menandatangani Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
e. Bendahara Penerimaan, Bendahara pengeluaran dan Bendahra Pengeluaran Pembantu
yang mengelola Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan sosial,
Belanja Bag Hasil, Belanja Bantuan Keuangan, Belanja tidak terduga, dan Pengeluaran
pembiayaan.jiI j tjJI

j

11
f. Pejabat lainnya dalam rangka pelaksanaan APBD
7. Untuk menciptakan tertib administrasi pelaksanaan APBD, secara garis besar pelaksanaan
anggaran diatur sebagai berikut:
a. Penerbitan SPD merupakan prosedur yang harus dilaksanakan untuk menyediakan kredit
anggaran sebagai dasar pengajuan SPP, dasar penerbitan SPD adalah anggaran kas dan
DPA SKPD. ;
b. Batas penerbitan SPD sebagai dasar pengeluaran kas Daerah yang mengakibatkan
pembebanan pada Belanja Daerah per Triwulan besamya diatur berdasarkan jumlah dana
dalam DPA SKPD, kccuali:
1) Untuk Belanja Tidak Langsung khusus Gaji dan Tunjangan diterbitkan setahun sekali
2) Untuk Rumah SaJdt, SPD Belanja Langsung yang sumber dananya dari fungsional,
diterbitkan setahun sekali
8. Penunjukan pegawai sebagai pengelola keuangan daerah perlu memperhatikan syarat-syarat
sebagai berikut; ) i •
a. Pegawai Negeri Sipil Daerah
b. Harus diusulkan oleh Kepala SKPD
c. Serendah-rendalmya mendudidd golongan II
d. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin
e. Tidak ditunjuk sebagai Bendahara yang dananya bersumber dari APBN
9. Pengelola Keuangan Daerah yang dananya bersumber dari APBD tidak diperkenankan
merangkap sebagai pengelola keuangan daerah yang dananya bersumber dari APBN kecuali
bagi pejabat struktural yang ditunjuk sebagai pengelola dana APBN berdasarkan ketentuan
yang ditetapkan oleh Instansi pengelola dana APBN yang dimaksud
10. PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang bertugas melakukan pemungutan
penerimaan Negara/Daerah, Bendahara dan/atau PPTK
11. Pengisian Dokumen penatausahaan penerimaan dan pengeluaran dapat menggunakah
aplikasi komputer dan/atau alat elektronik lainnya
12. Dalam hal KPA/KPAP/Bendahara Pengeluaran/Bendahara Penerimaan/PPK-SKPD/Pejabat
Pembuat Komitmen/PPTK/Bendahara Pengeluaran Pembantu, berhalangan , maka:
a. Lebih dari 3 (tiga) hari sampai selama-lamanya 1 (satu) bulan, wajib memberikan surat
kuasa kepada pejabat yang ditunjuk untuk melakukan tugas-tugas atas tanggungawab
yang diberi kuasa dengan diketahui kepala SKPD;
b. Lebih dari 1 (satu) bulan sampai selama-lamanya 3 (tiga) bulan, harus ditunjuk pejabat:
KPA/KPAP/Bendahara
Pengeluaran/Bendahara
Penerimaan/PPK-SKPD/Pejabat
Pembuat Komitmen/PPTK/Bendahara Pengeluaran Pembantu oleh Kepala SKPD dan
diadakan Berita Acara Serah Terima;
c. Lebih dari 3 (tiga) bulan belum juga melaksanakan tugas, maka dianggap yang
bei-sangkutan ! telah mengundurkan dui atau berhenti dari jabatan sebagai
KPA/KPAP/Bendahara
Pengeluaran/Bendahara
Penerimaan/PPK-SKPD/Pejabat
Pembuat Komitmen/PPTK/Bendahara Pengeluaran Pembantu oleh karena itu segera
diusulkan penggantinya
13. KPA/KPAP/Bendahara
Pengeluaran/Bendahara
Pengeluaran
Pembantu/Bendahara
Penerimaan bila dimutasi/pensiun/meninggal dunia dapat ditunjuk penggantinya dan sambil
menunggu keputusan Kepala Daerah dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dengan
ketentuan melampirkan foto copy sebagai berikut:
a. Keputusan penunjukan sementara oleh Kepala SKPD
b. Berita Acara Serah terima keuangan
c. Usulan
Penggantian
KPA/KPAP/Bendahara
Pengeluaran/Bendahara
Penerimaan/Bendahara Pengeluaran Pembantu kepada Bupati melalm Bagian I lukum
H.Apabila PA berhalangan sementara menjalankan tugas-tugasnya, maka dapat dilimpahkan
kepada pejabat yang ditunjuk dengan Surat Bupati atas usulan dari SKPD.
15. Apabila PA dimutasi/pensiun/meninggal dunia, sambil menunggu keputusan Kepala
Daerah,Kepala Daerah dapat menunjuk PA sementara atas usulan SKPD, dan dapat
melaksanakan tugasnya dengan ketentuan melampirkan foto copy sebagai berikut:
a. Berita Acara Serah terima keuangan
b. Usulan Penggantian PA dari SKPD yang disampaikan kepada Bupati melalui Bagian
Hukum
1
t iI
Ii
i utsrnmlkihgedcbaXUTSPKJIEDBA

i

11

;
12
H- RENCANA KERJA ANGGARAN ( RKA ) SKPD
f
1. RKA SKPD memuatrencanapendapatan,rencanabelanja untuk masing - masing program
dan kegiatan serta rencana pembiayaan imtuk tahun yang direncanjdtan dirinci sampai
dengan rincian obyek pendapatan, belanja dan pembiayaan serta prakiraan maju imtuk
tahun berikutnya. Selain itu juga memuat informasi tentang urusan pemerintah daerah,
organisasi, standar biaya, prestasi keija yang akan dicapai dari program dan kegiatan.
2- RKA - SKPD disusun dengan menggunakan pendekatan kerangka pengeluaran jangka
menengah, penganggaran terpadu dan penganggaran berdasarkan prestasi kerja
• Pendekatan kerangka jangka menengah daerah dilaksanakan dengan menyusun
prakiraan maju yang berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan
yang direncanakan dan merupakan implikasi kebutuhan dana untuk pelaksanaan
program dan kegiatan tersebut pada tahun berikutnya. Berkenaan dengan itu maka dalam
menganggarkan belanja untuk mendanai pencapaian sasaran program, supaya
mencantumkan prakiraan kebutuhan anggaran pada tahun mendatang yang dituangkan
dalam RKA-SKPD 2.1 dan RKA-SKPD 2.2. Proyeksi kebutuhan anggaran belanja
untuk mendanm kcgatan tersebut pada tahun anggaran berikutnya, supaya dilakukan
dengan cermat dan mempertimbangkan ketersediaan dana
• Pendekatan penganggaran terpadu dilakukan dengan memadukan seluruh proses
perencanaan dan penganggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan dilingkungan
SKPD untuk mengahasilkan dokumen rencana keija dan anggaran;
• Pendekatan anggaran berdasarkan prestasi kerja dilakukan dengan mengkaitkan antara
pendanaan dengan keluaran yang diharapkan dari kegiatan dan hasil serta manfaat yang
dlharapkan termasuk efisiensi dala^n pencapaian hasil dan keluaran tersebut dengan
didasarkan pada indikator kinerja, capalan atau target kineija, analisis standar belanja,
standar satuan harga dan standar pelayanan minimal
3. Penganggaran belanja tidak langsung pada SKPD
• Belanja tidak langsung yang dianggaraan dalam SKPD hanya belanja pegawai dalam
bentuk gaji dan tunjangan serta pengahasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai
negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang - undangan
• Belanja tidak langsung yang dianggarkan dalam SKPKD ( dalam hal ini Dinas
Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset ) mencakup belanja pegawai dalam bentuk
gaji, dan tunjangan serta penghasilan lainnya yang diberikan oleh PNS, yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan perundang — undangan, belanja bunga, belanja subsidi, belanja
hibah, belanja bantuan sosial, termasuk bantuan untuk partai politik, belanja bagi hasil,
belanja bantuan keuangan dan belanja tidak terduga
4. Bagi urusan pemerintahan yang telah ditetapkan standar pelayanan minimal ( SPM ) oleh
departemen teknis terkait, supaya dijadikan pedoman dalam penganggaran setiap program
dan kegiatan yang dituangkan dalam RKA - SKPD
5. Analisis Standar Belanja (ASB) dan standar satuan harga
Dalam sistim anggaran berbasis prestasi kerja, setiap usulan progran kegiatan dan anggaran
perlu dinilai kewajarannya. Dalam kaitan itu perlu ditetapkan terlebth dahulu ASB sebagai
pedoman yang digunakan untuk menganalisa kewajaran beban kerja atau biaya setiap
program atau kegiatxui yang dilaksanakan dalam satu tahun anggaran. Penilalan kewajaran
mencakup kewajaran beban kerja dan kewajaran biaya.
I . DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN (DPA>SKPD utsrnmlkihgedcbaXUTSPKJIEDBA
t

1. DPA-SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang
disusun digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh Kepala SKPD sebagai
Pengguna Anggaram
2. Setelah APBD ditetapkan dalam Peraturan Daerah, PPKD bersama Kepala SKPD menyusun
rancangan DPA-SKPD yang merinci sasaran yang hendak dicapai, program, kegiatan,
anggaran yang disediakan untuk mencapai sasaran tersebut, dan rencana penarikan dana
serta pendapatan yang diperkirakan dan selanjutnya dijadikan dasar pelaksanaan anggaran
oleh SKPD selaku Pengguna Anggaran setelah disyahkan oleh PPKD tjJI
!
1

wutsrponmkjigfedbaUTSRPMLKJIGDB
jiI

1

j

I

I

"-

!

iI
yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

13
i
'
3. Pihak Terkait
autsrnmlkihgedcbaXUTSPKJIEDBA
PPKD
\
Dalam kegiatan ini, PPKD memillki tugas sebagai berikut:
• Membuat Surat Pemberitahuan pembuatan rancangan DPA-SKPD berdasarkan Perda
APBD dan Per KDH Penjabaran APBD.
• Menyerahkan Surat Pemberitahuan pada SKPD.
• Mengotorisasi Rancangan DPA-SKPD dan Rancangan Anggaran Kas.
• Mengesahkan Rancangan DPA-SKPD yang telah disetujui oleh SEKDA menjadi
DPA-SKPD.
• Memberikan tembusan DPA-SKPD kepada SKPD, Satuan Kerja Pengawasan
Daerah, dan BPK.
b. SKPD
Dalam kegiatan ini, SKPD memilild tugas sebagai berikut:
• Menyusun Rancangan DPA-SKPD.
• Menyerahkan Rancangan DPA-SKPD pada PPKD dalam batas waktu yang telah
ditetapkan. \
c Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
Dalam kegiatan ini, TAPD memiliki tugas sebagai berikut:
• Melakukan verifikasi Rancangan DPA-SKPD bersama Kepala SKPD.
• Menyerahkan Rancangan DPA-SKPD yang telah di verifikasi kepada
SEKDA.
d. SEKDA
I
Dalam kegiatan im, SEKDA memilild tugas untuk:
• Menyetujui Rancangan DPA-SKPD.
4. Hal-hal Teknis yaiig perlu diperhatikan dalam penganggaran
a. Pergeseran anggaran antar rincian obyek, antar obyek, antar jenis, antar kelompok, antar
kegiatan, antar program, antar unit organisasi hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme Perubahan APBD
b. Rcvisi Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA ) SKPD
Sebelum Perubahan
• Hanya dapat dilakukan antar rincian - rincian obyek dalam rincian obyek belanja
yang sama;;
• Dilakukan dengan mengajukan surat yang disertai dengan penjelasan revisi kepada
Pejabat pengelola keuangan daerah ( dalam hal ini Kepala DPPKA) Kabupaten
pacitan untuk mendapatkan persetujuan
• Revisi DPA SKPD harus dituangkan pada Perubahan APBD dan DPPA SKPD
Setelah perubahan
• Hanya dapat dilakukan antarrincian-rincianobyek dalamrincianobyek belanja yang
sama
j
• Dilakukan dengan mengajukan surat yang disertai dengan penjelasan revisi kepada
Pejabat pengelola keuangan daerah ( dalam hal ini Kepala DPPKA) Kabupaten
Pacitan untuk mendapatkan persetujuan
• Revisi DPA SKPD setelah perubahan APBD dituangkan dalam revisis DPPA SKPD
c. Revisi DPA SKPD tidak berlaku untuk pergeseran belanja tidak langsung ke belanja
langsimg terkait dengan komponen belanja gaji dan tunjangan pegawai
f
J. DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN LANJUTAN (DPAL)-SKPD
1. DPAL-SKPD adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan yang
belum diseiesaikan pada tahun beijalan, dan sudah melewati batas akhir penyusunan RKA- SKPD untuk tahun anggaran selanjutnya. DPAL-SKPD hanya untuk pembebanan kegiatan
belanja langsung yang telah diestimasikan tidak selesai pada waktunya.
2. Apabila terdapat; kegiatan yang tidak dapat diselesmkan di tahun anggaran yang
direncanakan, dengan syarat-syarat tertentu, kegiatan tersebut dapat dilanjutkan di tahun
anggaran berikutnya tanpa dituangkan dalam RKA yang baru.
3. Jjika terdapat hal demikian, maka Kepala SKPD hams menyampaikan laporan akhir
kegiatan fisik dan non fisik maupun keuangan kepada PPKD. Laporan ini sebagai acuan
pengesahan DPAL-SKPD oleh PPKD, dan dijadikan dasar pelaksanaan penyelesman
pekerjaan dan penyelesaian pembayaraa

t utsrnmlkihgedcbaXUTSPKJIEDBA
i tI
I

tjJI

J

\

14

r

4. DPAL disahkan oleh PPKD setelah dilakukan proses verifikasi terhadap kebenaran DPAL
yang diajukan baik dari segi material maupun formal. Proses verifikasi yang dimaksud
meliputi:
;
Q Sisa DPA-SKPD yang belum diterbitkan SPD dan/atau belum diterbitkan SP2D atas
kegiatan bersangkutan
EI Sisa SPD yang belum diterbitkan SP2D
0 SP2D yang belum diuangkan
5. Rancangan DPAL-SKPD adalah rancangan yang berisi:
0 Saldo DPA tahun awal penganggaran.
0 Keterangan penyebab tidak dapat diseiesaikan sampai dengan akhir tahun anggaran
berjalan.iI i
0 Jumlah belanja yang telah dilakukan tahun pertama.
0 Jumlah anggaran yang dilanjutkan ditahun kedua.
6. Kepala SKPD memberikan rancanganWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
DPAL-SKPD dan laporan akhir realisasi
pelaksanaan kegiatan fisik dan non fisik maupun keuangan paling lambat peitengahan
bulan desember tahun beijalan.
7. Pihak Terkait \
]
a. SKPD
Dalam kegiatan ini, SPCPD memiliki tugas sebagai berikut:
• Menyusun laporan akhir realisasi pelaksanaan kegiatan fisik dan non fisik
maupun keuangan.
• Menyusun Rancangan DPAL-SKPD.
• Menyerahkan Rancangan DPAL-SKPD dan laporan akhir realisasi pada PPKD
dalam batas waktu yang telah ditetapkan.
b. PPKD
i
Dalam kegiatan ini, PPKD memiliki tugas sebagm berikut:
• Melakukan verifikasi Rancangan DPAL-SKPD yang telah disetujui Pengguna
Anggaran SKPD.
• Mengesahkan Rancangan DPAL-SKPD yang telah disetujui oleh SEKDA
menjadi DPAL-SKPD.
• Memberikan tembusan DPAL-SKPD kepada SKPD, Satuan Kerja Pengawasan
Daerah, dan BPK.
K. D O K U M E N P E L AKS AJ ^ AAN P E R U B A H A N A N G G A R A N (pPPA)-SKPD

1. DPPA-SKPD adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan perubahan
anggaran oleh Kepala SKPD sebagai Pengguna Anggaran
2. Setelah Perubahan APBD ditetapkan dalam Peraturan Daerah, PPKD bersama Kepala
SKPD menyusun Rancangan DPPA-SKPD.
3. DPA-SKPD yang mengalami perubahan harus seluruhnya disalin kembaii dalam DPPASKPD. Penambahan atau pengurangan atau pergeseran terhadap rincian pendapatan,
belanja atau pembiayaan harus disertai dengan penjelasan latar belakang perbedaan
jumlah anggaran baik sebelum dilakukan perubahan maupun setelah dilakukan perubahan.
4. DPPA-SKPD yang telah disyahkan oleh PPKD dijadikan sebagm dasar pelaksanaan
perubahan anggaran oleh Kepala SKPD sebagm Pengguna Anggaran.
5. Rancangan DPPA-SKPD adalah rancangan yang berisi:
0 Sasaran yang hendak dicapai.
0 Program dan kegiatan.
0 Latar belakang perubahan penerimaan pendapatan, belanja atau pembiayaan.
0 Rincian anggaran sebelum dan setelah perubahan.
0 Rencana penarikan dana tiap-tiap SKPD serta pendapatan yang diperkirakan.
6. DPPA-SKPD terdiri dari:
a. DPPA-SKPD 1

Digunakan imtuk menyusun rencana perubahan pendapatan atau penerimaan SKPD
dalam tahun anggaran yang direncanakan.
b. DPPA-SKPD 2.1
Digunakan untuk menyusun rencana perubahan kebutuhan belanja tidak langsung
SKPD dalam tahun anggaran yang direncanakan.
c. DPPA-SKPD 2.2.1
1

!

i

yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Digunakan untuk merencanakan perubahan belanja langsung dari setiap kegiatan yang
diprogramkan.
d. DPPA-SKPD 2.2
Merupakan formulir rekapitulasi dari seluruh perubahan program dan kegiatan SKPD
yang dikutip:dari setiap formulir DPPA-SKPD 2.2.1 (rincian anggaran belanja
langsung menurut program dan per kegiatan SKPD).
e. DPPA-SKPD 3.1
Digunakan untuk merencanakan perubahan penerimaan pembiayaan dalam tahun
anggaran yang direncanakan.
f. DPPA-SKPD 3.2
Digunakan untuk merencanakan perubahan pengeluaran pembiayaan dalam tahun
anggaran yang direncanakan.
g. Ringkasan DPPA-SKPD
Merupakan kompilasi dari seluruh DPPA-SKPD.
7. Pihak Terkait i utsrnmlkihgedcbaXUTSPKJIEDBA
a. PPKDjiI
I
Dalam kegiatan ini, PPKD memiliki tugas sebagai berikut:
• Membuat Surat Pemberitahuan pwmbuatan rancangan DPPA-SKPD berdasarkan
Perda Perubahan APBD dan Per KDH Penjabaran Perubahan APBD.
• Menyerahkan Surat Pemberitahuan pada SKPD.
• Mengesahkan Rancangan DPPA-SKPD yang telah disetujui oleh SEKDA
menjadi DPPA-SBCPD.
• Memberikan tembusan DPPA-SKPD kepada SKPD.
b. SKPD
Dalam kegiatan ini, SKPD memiliki tugas sebagai berikut:
• Menyusun Rancangan DPPA-SKPD.
• Menyerahkan Rancangan DPPA-SKPD pada PPKD dalam batas waktu yang telah
ditetapkan.
c. TimAhggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
Dalani kegiatan ini,WUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
T A P D memiliki tugas sebagai berikut;
• Melakukan otorisasi Rancangan DPPA-SKPD,
• Menyerahkan Rancangan DPPA-SKPD yang telah diotorisasi kepada Sekda.
• Mengesahkan rancangan DPPA-SKPD menjadi DPPA-SKPD.
d SEKDA I
Dalam kegiatan ini, Sekda memiliki tugas sebagai berikut:
• Menyetujui Rancangan DPPA-SKPD.
ANGGARAN KAS =
1. Berdasarkan rancangan DPA-SKPD yang telah disusun, Kepala SKPD menyusun
rancangan anggaran kas yang diserahkan kepada PPKD selaku BUD.
2. Penyusunan Anggaran Kas digunakan untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup
untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan dana yang
tercantum dalam DPA-SKPD yang telah disyahkan.
3. Anggaran kas memuat perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari penerimaan dan
perkiraan arus kas keluar yang digunakan guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam
setiap periode. \
4. Dalam proses penatausahaan, anggaran kas mempunyai peran penting sebagai alat kontrol
dan pengendalian. Dokumen ini dibuat (direkapitulasi) oleh TAPD untuk ditetapkan oleh
PPKD selaku BUD yang dalam tahap berikutnya menjadi dasar pembuatan SPD.
5. Pihak TerkaitiI i
a. PPKD selaku BUD
Dalam kegiatan ini, PPKD memiliki tugas:
• Menyusun anggaran kas Pemerintah Daerah dan Melakukan pengesahan
Rancangan Anggaran Kas menjadi Anggaran Kas sebagai dasar penyusunan SPD.
b. SKPD
I
Dalam kegiatan ini, SKPD memiliki tugas:
• Menyusun Rancangan Anggaran Kas SKPD berdasarkan rancangan DPA-SKPD
yang telah dibuat, dengan memperhatikan jadwal kegiatan dan kebutuhan riil.

IyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

16

c. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
Dalam kegiatan ini, TAPD memiiiki tugas sebagai berikut:
• Melakukan verifikasi Rancangan Anggaran Kas SKPD bersama Kepala SKPD.
• Melakukan rekapitulasi Rancangan Anggaran Kas dari SKPD.
M. PEMBUATAN SURAT PENYEDIAAN DANA
1. SPD adalah Surat Penyediaan Dana, yang dibuat oleh BUD dalam rangka manajemen kas
daerah.
|
2. Setelah APBD ditetapkan dalam Peraturan Daerah dan DPA-SKPD telah disahkan oleh
PPKD, bendahara masing-masing SKPD belum bisa melakukan permintaan - dana.
sebelum Surat Penyediaan Dana (SPD) diterbitkan.
3. Manajemen kas adalah kemampuan daerah dalam mengatur jumlah penyediaan dana kas
bagi setiap SKPD, artmya BUD harus mampu memperkirakan kemampuan keuangan
Pemda dalam memenuhl kebutuhan dana SKPD. Hal ini penting, karena akan
mempengaruhi jumlah dana yang dapat disediakan dalam satu kali pengajuan SPD, serta
periode pengajuan SPD.
4. SPD digunakan untuk menyediakan dana bagi tiap-tiap SKPD dalam periode waktu
tertentu. Informasi dalam SPD menuqjukkan secara jelas alokasi tiap kegiatan tetapi tidak
harus dibuat SPD untuk setiap kegiatan secara tersendiri.
5. Untuk mengakomodasi belanja atas kegiatan yang sifatnya wajib dan mengikat dan harus
dilaksanakan sebelum DPA-SKPD disahkan, PPKD selaku BUD membuat SPD-nya
tanpa menunggu DPA disahkan.
6. Pihak Terkait \
a. Kuasa BUD
Dalam kegiatan ini, kuasa BUD mempunyai tugas sebagm berikut:
• Menganalisa DPA-SKPD yang ada di database
• Menganalisa anggaran kas pemerintah khususnya data per SKPD
• Menyiapkan draft SPD
• Mendistribusikan SPD kepada para Pengguna Anggaran
A PPKD
Dalam kegiatan ini, PPKD mempunyai tugas sebagai berikut:
• Meneliti draft SPD yang diajukan Kuasa BUD
• Melakukan otorisasi SPD
c Pengguna Angaran
Dalam kegiatan ini, PA mempunyai tugas sebagai berikut:
• Memberikan keterangan yang diperlukan oleh Kuasa BUD
• Mengarsipkan SPD yang diterima
N. PENYUSUNAN PERUBAHAN APBD
1. Kriteria Perubahan
Perubahan APBD dilakukan dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan Umum APBD, mencakup
1) Perubahan asumsi ekonomi makro yang telah disepakati terhadap kemampuan
fiskan daerah.
2) Pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi pendapatan daerah
3) Adanya faktor -faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan belanja daerah
4) Adanya kebijakan dibidang pembiayaan. sehingga harus dilakukan perubahan
APBDjiI I
b. Kcadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit
organisasi, antar program, antar kegiatan dan antar jenis belanja
c. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya hams digunakan
dalam tahun anggaran berkenaan antara lain:
1) Membayar bunga dan pokok hutang dan/atau obligasi daerah yang melampaui
anggaran yang tersedia mendahului perubahan APBD
2) Melunasi seluruh kewajiban bunga dan pokok hutang
3) Mendanai kenaikan gaji dan tunjangan PNS akibat adanya kebijakan pemerintah
4) Mendanai kegiatan lanjutan

16

5)yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Mendanai program dan kegiatan baru dengan kriteria harus diseiesaikan sampai
dengan batas akhir pembayaran dalam tahun anggaran berkenaan
6) Mendanai kegatan-kegatan yang capaian target kineijanya ditingkatkan dari yang
telah ditetapkan semula dalam DPA SKPD Tahim Anggaran berjalan yang dapat
diseiesaikan sampai batas akhir penyelesaian pembayaran dalam tahun anggaran
berjalan •
d. Keadaan darurat:
1) Sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut :
> Bukan merupakan kegiatan normal dari aktifitas Pemerintah Daerah dan tidak
dapat diprediksi sebelumnya;
> Tidak diharapkan teijadi secara benilang;
> Berada diluar kendali dan pengaruh Pemerintah Daerah; dan
> Memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka pemulihan
yang disebabkan oleh keadaan darurat
2) Kriteria Belanja untuk keperluan mendesak mencakup program dan kegiatan
pelayanan dasar masyarakat yang anggarannya belum tersedia dalam tahun
anggaran berkenaan dan keperluan mendesak Idnnya yang apabila ditunda akan
menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat
3) Pendanaan Keadaan darurat untuk keadaan mendesak tersebut diformulasikan
terlebih dahulu dalam RKA SKPD
4) Dasar pengeluaran untuk kegiatan bersifat darurat yang terjodi setelah
ditctapkannya perubahan AOBD tersubut diformulasikan terlebih dahulu dalam
RKA SKPD untuk dijadikan dasar pengesahan DPA SKPD oleh pejabat pengelola
Keuangan daerah (PPKD) setelah mem