s pgsd penjas 1304341 bibliography
DAFTAR PUSTAKA
Asyhar, Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.
Jakarta: Referensi Jakarta.
Baraja, Abubakar. (2008). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Studia Press.
Dahar, R. W.(2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Gelora
Aksara Pratama.
Departemen Pendidikan Nasional.(2015). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Dimyanti dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:PT Rineka
Cipta.
Firmansyah, A. M. dan Rukmana, Anin. (2017). Model Pembelajaran Tutor
Sebaya Dalam Pendidikan Jasmani Terhadap Pembentukan Konsep Diri
Siswa.Jurnal Mimbar Pendidikan Dasar.VIII (1).7-14.
Hetti, R.A. (2010). Sejarah Olahraga Bulutangkis. Bogor: Quadra.
Kusmaedi, N. (2009). Permainan Tradisional.Sumedang: UPI Press.
Lengkana, A. S. (2016). Didaktik Metodik Pembelajaran (DMP) Aktivitas Atletik.
Sumedang: CGR Printing.
Ma’mun, Amung dan Saputra, Y. M. (2000). Perkembangan Gerak dan Belajar
Gerak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mulyanto, Respaty. (2016). Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.
Nugraha, R. G. dan Rukmana, Anin. (2016). Permainan Tradisional. Sumedang:
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.
Paturusi, Achmad. (2012). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
Jakarta:PT. Rineka Cipta.
Poole, James. (2011). Belajar Bulutangkis. Bandung: Pionir Jaya.
126
127
Qalbi, Ihsanul. (2017). Hubungan Kelentukan Pergelangan Tangan Dengan
Kemampuan Servis Pendek Pada Atlet Ukm Bulutangkis Unsyiah Tahun
2016.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan
Rekreasi. III (1).47-60.
Sari, D. K. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Taktikal Pada Gerak Dasar
Forehand Overhead Lob Dalam Permainan Bulutangkis.Jurnal Mimbar
Pendidikan Dasar.VI (2).17-23.
Saripin.(2015). Meningkatkan Gerak Dasar Short Service Backhand Melalui
Model Peer Teaching Pada Permainan Bulutangkis.Jurnal Mimbar
Pendidikan Dasar. VI (1).47-52.
Simon, Rochdi. (2007). Pendidikan Jasmani dan Olahraga.Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Santrock, J. W. (2010). Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika.
Subarjah, Herman. (2011). Permainan Bulutangkis. Bandung: CV. Bintang
WarliArtika.
Sudin, Ali dan Saptani, Entan. (2009). Media pembelajaran. Sumedang:
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad.(2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
CV. Alfabeta.
Sukiman.(2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Suherman, Adang dan Mahendra, Agus. (2001). Menuju Perkembangan
Menyeluruh Menyiasati Kurikulum Pendidikan Jasmani di Sekolah
Menengah Umum.Jakarta Pusat: Direktorat Jendral Olahraga.
Wiraatmadja, Rochiati. (2014). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk
Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen.
Bandung: PT. Remaja
Rosdakary.
Asyhar, Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.
Jakarta: Referensi Jakarta.
Baraja, Abubakar. (2008). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Studia Press.
Dahar, R. W.(2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Gelora
Aksara Pratama.
Departemen Pendidikan Nasional.(2015). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Dimyanti dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:PT Rineka
Cipta.
Firmansyah, A. M. dan Rukmana, Anin. (2017). Model Pembelajaran Tutor
Sebaya Dalam Pendidikan Jasmani Terhadap Pembentukan Konsep Diri
Siswa.Jurnal Mimbar Pendidikan Dasar.VIII (1).7-14.
Hetti, R.A. (2010). Sejarah Olahraga Bulutangkis. Bogor: Quadra.
Kusmaedi, N. (2009). Permainan Tradisional.Sumedang: UPI Press.
Lengkana, A. S. (2016). Didaktik Metodik Pembelajaran (DMP) Aktivitas Atletik.
Sumedang: CGR Printing.
Ma’mun, Amung dan Saputra, Y. M. (2000). Perkembangan Gerak dan Belajar
Gerak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mulyanto, Respaty. (2016). Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.
Nugraha, R. G. dan Rukmana, Anin. (2016). Permainan Tradisional. Sumedang:
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.
Paturusi, Achmad. (2012). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
Jakarta:PT. Rineka Cipta.
Poole, James. (2011). Belajar Bulutangkis. Bandung: Pionir Jaya.
126
127
Qalbi, Ihsanul. (2017). Hubungan Kelentukan Pergelangan Tangan Dengan
Kemampuan Servis Pendek Pada Atlet Ukm Bulutangkis Unsyiah Tahun
2016.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan
Rekreasi. III (1).47-60.
Sari, D. K. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Taktikal Pada Gerak Dasar
Forehand Overhead Lob Dalam Permainan Bulutangkis.Jurnal Mimbar
Pendidikan Dasar.VI (2).17-23.
Saripin.(2015). Meningkatkan Gerak Dasar Short Service Backhand Melalui
Model Peer Teaching Pada Permainan Bulutangkis.Jurnal Mimbar
Pendidikan Dasar. VI (1).47-52.
Simon, Rochdi. (2007). Pendidikan Jasmani dan Olahraga.Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Santrock, J. W. (2010). Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika.
Subarjah, Herman. (2011). Permainan Bulutangkis. Bandung: CV. Bintang
WarliArtika.
Sudin, Ali dan Saptani, Entan. (2009). Media pembelajaran. Sumedang:
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad.(2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
CV. Alfabeta.
Sukiman.(2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Suherman, Adang dan Mahendra, Agus. (2001). Menuju Perkembangan
Menyeluruh Menyiasati Kurikulum Pendidikan Jasmani di Sekolah
Menengah Umum.Jakarta Pusat: Direktorat Jendral Olahraga.
Wiraatmadja, Rochiati. (2014). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk
Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen.
Bandung: PT. Remaja
Rosdakary.