S PKN 1006528 Chapter3

(1)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Sugiyono (2012: 8) mengatakan bahwa “penelitian kualitatif disebut penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Hal ini menjadi alasan peneliti yang akan meneliti tingkat elektabilitas dan popularitas politisi perempuan di mata kaum perempuan itu sendiri.

Sugiyono(2012:9)mendefinisikanpenelitiankualitatifyaitu:

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifatinduktif/kualitatif,danhasilpenelitiankualitatiflebihmenekankan maknadaripadageneralisasi.

Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang kunci utama dalam melakukan penelitiannya adalah peneliti itu sendiri. Peneliti diposisikan sebagai pengumpul data secara langsung. Penelitian kualitatif bersifat terbuka dan mendalam sehingga data yang dihasilkan baik lisan maupun tulisan dapat dianalisis dan diolah sehingga sesuai dengan tujuan penelitian.

Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena peneliti ingin mengetahui bagaimana elektabilitas dan popularitas politisi perempuan di hadapan kaum perempuan, kaum perempuan yang dimaksud adalah mahasiswi UPI Bandung. Sehingga peneliti memerlukan pengkajian dan memperoleh gambaran yang mendalam, maksimal, dan mendapatkan data yang akurat dan valid mengenai elektabilitas dan popularitas politisi perempuan persfektif mahasiswi aktivis di UPI Bandung pada Pemilu 2014.


(2)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Metode Penelitian

Agar penelitian ilmiah berjalan dengan baik maka harus adanya keselarasan antara metode penelitian dan pendekatan yang dipilih dengan suatu kajian yang diteliti. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dikarenakan untuk menggambarkan bagaimana elektabilitas dan popularitas perempuan menurut kaum perempuan itu sendiri dalam hal ini kaum perempuan yang dimaksud adalah mahasiswi aktivis UPI Bandung.

B. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa instrumen yang akan membantu pengumpulan data dalam proses penelitian ini. Subana dan Sudrajat (2005 : 127) mengungkapkan bahwa “ instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan pengolahan data tentang variable-variable yang akan diteliti.”

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Subana dan Sudrajat (2005 : 142) mengungkapkan “karena pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan perolehan informasi, maka kemahiran pewawancara menggali informasi dari responden menjadi penting”

Menurut Sugiyono (2012: 137) memaparkan:

wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Menurut pendapat tersebut, teknik wawancara merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh informasi langsung dari responden secara mendalam dengan melakukan tanya jawab antara peneliti dan responden


(3)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu yang berkaitan dengan pengumpulan informasi dari mahasiswi aktivis yang meliputi organisasi-organisasi intrakampus yaitu, BEM REMA untuk perwakilan universitas, senat atau forum komunikasi ditingkat fakultas untuk perwakilan fakultas, dan himpunan untuk perwakilan jurusan.

Sugiyono (2010: 233) menyebutkan“wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila penelititelah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh”. Sejalan dengan pendapat tersebut, alasan peneliti mengguunakan wawancara terstruktur ini yaitu agar responden menjawab sesuai dengan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti.

b. Observasi

Dalam penelitian ini observasi atau pengamatan langsung dilapangan memang sangat membantu dalam mengumpulkan informasi dan data – data yang bisa didapatkan dengan menggunakan cara observasi ini.

Subana dan Sudrajat (2005 : 143) mengungkapkan bahwa observasi adalah “ ... pengamatan yang menggunakan mata atau telinga secara langsung tanpa melalui alat bantu yang terstandar”

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian kualitatif. Studi dokumentasi ini merupakan teknik penelitian yang dilakukan dengan mempelajari dan meneliti dokumen yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Sugiyono (2012: 240) menyebutkan “dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”.


(4)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini studi dokumentasi dilakukan oleh peneliti untuk memperkuat dan melengkapi data-data yang telah didapat dari wawancara dan observasi sehingga didapatkan data yang lengkap dan akurat.

d. Studi Literatur

Studi Literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menelaah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet, suratkabar, dan sumber lainnya.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan dalam penelitian yang sedang kita lakukan. Oleh karena itu harus adanya lokasi dan subjek yang tepat untuk memperoleh informasi yang kita perlukan. Sejalan dengan hal tersebut, pemilihan dan penentuan lokasi dan subjek penelitian haruslah tepat. Adapun lokasi dan subjek penelitian adalah sebagai berikut.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Bumi Siliwangi.

2. Subjek Penelitian

Spradley dalam Sugiyono (2012: 215) mengatakan bahwa “dalam penelitian kualitatif dikenal dengan adanya social situation yang terdiri dari tempat, pelaku, dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergis”.

Sejalan dengan pendapat tersebut, penelitian yang dilakukan sangat berkaitan dengan ketiga elemen yang disebutkan Spradley tersebut yaitu mahasiswi aktivis BEM REMA, mahasiswi aktivis senat, dan mahasiswi aktivis


(5)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

himpunan serta UKM di lingkungan UPI. Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tehnik sampling purposive. Sampling purposive menurut Sugiyono (2012: 85) adalah “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Teknik sampling purposive digunakan dalam penelitian ini dikarenakan teknik penentuan sample ini dianggap dapat menjawab permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dan meilih sampel langsung kepada subjek yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu para mahasiswi aktivis di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah orang yang terlibat dalam permasalahan yang sedangan di kaji dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu :

Tabel 3.1 Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Jumlah

Mahasiswi aktivis BEM REMA

UPI 1 orang

Mahasiswi aktivis Senat FPIPS 1 orang Mahasiswi aktivis himpunan di

lingkungan UPI 6 orang

Mahasiswi Aktivis UKM 2 orang

Jumlah Total 10 orang

Sumber: Diolah oleh penulis, 2014.

D. Tahap – Tahap Penelitian

Terdapat beberapa tahapan yang dilalui peneliti dalam melakukan penelitian ini. Persiapan sebelum penelitian dilakukan pun dilakukan untuk mematangkan rencana dalam melakukan penelitian. Adapu tahapan-tahapan dalam penelitian ini yaitu :


(6)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahapanini penulis menyusun rancangan penelitian berupaproposal penelitian yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian kegunaan atau manfaat penelitian, metode, lokasi, dan subjek penelitian. Salah satu hal yang penting yaitu melakukan prosedur perizinan untuk melakukan penelitian. Adapun prosedur perizinan yang ditempuh peneliti adalah sebagai berikut :

a. Mengajukan suratpermohonan izinpenelitian yang ditandatanganiketua jurusan Pendidikan Kewarganegaraan untuk melakukan penelitian keorganisasi yangditujudenganpengesahansuratpenelitianolehpembantu dekan FPIPS UPI untuk mendapat rekomendasi darikepala BAAK UPI yang secarakelembagaan mengatur segalajenis urusanadministrasi dan akademis,

b. PembanturektorIatasnamarektormengeluarkansuratpermohonanizin penelitian,

c. Permohonan izinkepadaorganisasiyangdijadikansubjekpenelitian,dan selanjutnyapenelitimelakukanpenelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Setelah tahap pra penelitian ada tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian ini yaitu untuk mengumpulkan data serta informasi dari responden. Adapun langkah-langkaj dalam tahap pelaksanaan penelitian ini yaitu :

a. Peneliti melakukan wawancara kepada responden atau narasumebr yang telah ditentukan sebelumnya. Dibantu dengan pedoman wawancara.

b. Peneliti membagikan angket kepada mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia.


(7)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Peneliti melakukan studi dokumentasi dengan mendokumetasikan informasi-informasi yang didapat dilapangan dengan mencatat data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data adalah suatu langkah yang harus dilakukan dalam membaca dan menafsirkan data – data yang didapat dari responden. Hal ini dilakukan agar data-data tersebut dapat membantu peneliti memcahkan masalh yang terdapat dalam penelitiamn.

Meurut Bogdan dalam buku sugiyono : Bogdan (sugiyono, 2012: 244) mengungkapkan bahwa:

analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasi data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Setelah melakukan wawancara, observasi dan studi literatur, maka langkah selanjutnya yaitu mengolah dan menganalisis data dari hasil kegiatan tersebut. Data yang didapat maka haruslah memiliki makna ketika ditafsirkan. Oleh karena itu dari hasil data yang terkumpul oleh peneliti dari responden dilapangan maka data tersebut dianalisi dan diolah sehingga menghasilkan makna dari data tersebut.

Menurut Sugiyono (2012: 244) mengemukakan bahwa:

analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih


(8)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mana yang penting, dan yang akan dipeljarai, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain

Terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menganalisis dan mengolah data yang didapatkan dilapangan. Proses analisis data ini dimulai dari menelaah, memeriksa seluruh data yang didapatkan dari hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi. Ini ditujukan agar data yang didapat dari kegiatan pengumpulan data tersebut memuaskan dan akurat.

Miles dan Huberman (Sugiyono, 2012: 246), mengemukakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, conclusion darwing/ verification.”

a. DataReduction(reduksidata)

Data yang didapat di lapangan akan semakin banyak, rumit dan kompleks. Untuk itu, data tersebut perlu dicatat secara teliti dan rinci. Sebagai langkah selanjutnya yaitu analisis data melalui reduksi data. Reduksi data ini berartimerangkum,memilihhal-halyangpokok,memfokuskanpadahal-halyang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberi gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulandataselanjutnya.

b. DataDisplay(penyajiandata)

Setelah reduksi data, langkah selanjutnya yaitu penyajian data. Menurut Sugiyono (2012: 249) menjelaskan bahwa “setelah data direduksi, maka langkah

selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, piktogram, dan sejenisnya.

Melalui penyajian data ini, maka data menjaditerorganisasi dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakinmudah dipahami. Dengan penyajian data ini akan memudahkan memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja


(9)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selanjutnyaberasarkanapayangtelahdipahamitersebut.

c. Conclusiondrawing/verification

Langkah selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulaninimungkinakanmenjawabrumusan masalahyangtelahdirumuskan sejakawal,tetapimungkinjugatidak,karenatelahdisebutkanbahwamasalahdan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembangsetelahpenelitianberadadilapangan.

Demikianprosedur dalam menganalisis dan mengolah data yang dilakukandalampenelitianini. Melaluitahapan

tahapantersebut,diharapkanpenelitianinidapatdiperolehdatayangmemenuhiki teriapenelitianyangdapatdipercayadandipertanggungjawabkankebenarannya.

F. Validitas Data

Penelitian kualitatif dinyatakan valid, ketika tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peniliti dan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kebenaran realitas dalam penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal tetapi jamak dan tergantung pada kemampuan peneliti mengkontruksi fenomena yang diamati dan dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan latar belakangnya masing-masing. Oleh karena itu jika ada lima orang peneliti dengan latar belakang berbeda meneliti objek yang sama akan mendapatkan lima temuan dan semuanya dinyatakan valid jika yang ditemukan tersebut tidak berbeda dengan apa yang terjadi sesungguhnya pada objek yang diteliti.

Sugiyono (2012: 270) mengemukakan bahwa “uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas) dan conformability (objektivitas)”.


(10)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Uji Kredibilitas

Sugiyono (2012: 270) mengemukakan “uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, pengamatan secara seksama, triangulasi, menggunakan referensi yang cukup, analisis kasus negatif, dan member check”. Serangkaian aktivitas uji kredibilitas data tersebut penulis terapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Perpanjang pengamatan/observasi

Untuk absah tidaknya suatu data penelitian, perpanjangan masa observasi peneliti di lapangan akan mengetahui keadaan secara mendalam serta dapat menguji ketidak benaran data, baik yang disebabkan oleh diri peneliti itu sendiri ataupun oleh subjek penelitian.

Menurut Sugiyono (2012: 270-271) menegaskan bahwa:

dengan perpanjangan pangamatan ini berarti hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.

Dari pemaparan tersebut dipahami bahwa usaha peneliti dalam memperpanjang waktu penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang sahih (valid) dari sumber data adalah dengan meningkatkan intensitas pertemuan dan menggunakan waktu yang seefisien mungkin, misalnya pertemuan hanya berupa percakapan informal, hal ini dimaksudkan agar peneliti lebih mendalami dan memahami kondisi sumber data.

b. Meningkatkan ketekunan

Pengamatan secara seksama atau menigkatkan ketekunan dilakukan secara cermat dan berkesinambungan untuk memperoleh gambaran yang nyata tentang


(11)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

persepsi mahasiswi aktivis dilingkungan UPI Bandung terhadap elektabilitas dan popularitas politisi perempuan.

c. Triangulasi

Triangulasi merupakan suatu teknik pemeriksaan data dengan membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber ke sumber lainnya pada saat yang berbeda, atau membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber ke sumber lainnya dengan pendekatan yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengecek atau membandingkan data penelitian yang dikumpulkan.

Lebih lanjut Sugiyono (2012: 273) mengemukakan:

triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dari berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

1) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Seperti gambar 3.1 berikut:

Gambar 3.1 Triangulasi Sumber


(12)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bawahan

Sumber: Sugiyono (2012: 273)

2) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Seperti gambar 3.2 berikut:

Gambar 3.2 Triangulasi Teknik

Wawancara Observasi

Kuisioner/Dokumen

Sumber: Sugiyono (2012: 273)

Dari dari gambar tersebut dapat dipahami bahwa di dalam triangulasi teknik ini terdapat tiga teknik yang akan di cek datanya yaitu teknik wawancara, teknik observasi, dan teknik dokumen. Hal ini dilakukan agar data yang didapat dapat singkron dengan hasil penelitian yang dilakukan.


(13)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.Seperti gambar 3.3 berikut.

Gambar 3.3 Triangulasi Waktu

Siang Sore

Pagi

Sumber: Sugiyono (2012: 274)

Dari gambar tersebut diperoleh simpulan bahwa dalam triangulasi waktu peneliti harus mencek data yang di dapat pada pagi, siang dan sore hari. Hal tersebut bertujuan agar dalam hasil penelitian tidak ada data yang berbeda.

d. Analisis kasus negatif

Sugiyono (2012: 275) berpendapat bahwa:

kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Dengan adanya kasus negatif ini, maka peneliti justru harus mencari tahu secara mendalam mengapa masih ada data yang berbeda.

Dari pemaparan tersebut dapat dipahami bahwa data yang diperoleh oleh peneliti di lapangan haruslah tidak bertentangan. Apabila data yang diperoleh peneliti di lapangan sudah tidak bertentangan maka data yang diperoleh oleh peneliti di lapangan sudah dapat dipercaya dan menjadi lebih kredibel.


(14)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Menggunakan referensi yang cukup

Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan kepercayaan akan kebenaran data, selain di ambil dari rujukan-rujukan peneliti juga menggunakan bahan dokumentasi berupa catatan hasil wawancara dengan subjek penelitian, foto-foto dan sebagainya yang diambil dengan cara tidak mengganggu atau menarik perhatian informan, sehingga informasi yang diperlukan akan diperoleh dengan tingkat kesahihan yang tinggi.

f. Mengadakan member check

Transkripsi dan tafsiran data hasil penelitian yang telah disusun oleh peneliti kemudian diperlihatkan kembali kepada para responden untuk mendapatkan konfirmasi bahwa transkripsi itu sesuai dengan pandangan mereka. Responden melakukan koreksi, mengubah atau bahkan menambahkan informasi.

Dengan proses member check tersebut, maka akan dapat menghindari salah tafsir terhadap jawaban responden sewaktu diwawancara, menghindari salah tafsir terhadap perilaku responden sewaktu diobservasi, dan dapat mengkonfirmasi perspektif responden terhadap suatu proses yang sedang berlangsung.

2. Pengujian Transferability

Transferability pada penelitian kualitatif berkenaan dengan pertanyaan, hingga dimana penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Oleh karena itu, peneliti harus membuat laporannya dengan uraian yang rinci, jelas, sistematik sehingga dapat dipercaya.

Transferability ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 276) mengemukakan bahwa:

Validitas eksternal menunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil. Nilai transfer


(15)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain.

Oleh karena itu, agar orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti membuat laporannya haruslah memberikan uraian secara rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya. Dengan kata lain, peneliti harus membuat laporan dengan rinci dalam mendeskripsikan masalah yang terjadi di lapangan.

3. Pengujian Dependability

Dalam penelitian kuantitatif, dependability disebut reabilitas. Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Menurut Sugiyono (2012: 277) mengemukakan bahwa:

Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Penelitian seperti ini perlu diuji realibitasnya.

Dengan begitu sesuai dengan realibitasnya, maka hasil penelitian yang valid adalah peneliti yang mampu menyajikan data sesuai dengan apa yang ada di lapangan. Penelitian ini akan berhasil jika diwaktu yang tidak sama seseorang melakukan penelitian dengan fokus masalah yang sama dengan hasil yang relatif sama dengan peneliti sebelumnya.

4. Pengujian Conformability

Uji confirmability mirip dengan uji dependability sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menurut Sugiyono (2012: 277) mengemukakan bahwa:

Uji confirmability berarti menguji hasil penelitian. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability.Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.


(16)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena itu, sesuai dengan uji confirmability maka peneliti menguji hasil penelitian dengan mengaitkannya dengan proses penelitian yang ada di lapangan.


(1)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

popularitas politisi perempuan.

c. Triangulasi

Triangulasi merupakan suatu teknik pemeriksaan data dengan membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber ke sumber lainnya pada saat yang berbeda, atau membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber ke sumber lainnya dengan pendekatan yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengecek atau membandingkan data penelitian yang dikumpulkan.

Lebih lanjut Sugiyono (2012: 273) mengemukakan:

triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dari berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

1) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Seperti gambar 3.1 berikut:

Gambar 3.1 Triangulasi Sumber


(2)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bawahan

Sumber: Sugiyono (2012: 273)

2) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Seperti gambar 3.2 berikut:

Gambar 3.2 Triangulasi Teknik

Wawancara Observasi

Kuisioner/Dokumen

Sumber: Sugiyono (2012: 273)

Dari dari gambar tersebut dapat dipahami bahwa di dalam triangulasi teknik ini terdapat tiga teknik yang akan di cek datanya yaitu teknik wawancara, teknik observasi, dan teknik dokumen. Hal ini dilakukan agar data yang didapat dapat singkron dengan hasil penelitian yang dilakukan.


(3)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.Seperti gambar 3.3 berikut.

Gambar 3.3 Triangulasi Waktu

Siang Sore

Pagi

Sumber: Sugiyono (2012: 274)

Dari gambar tersebut diperoleh simpulan bahwa dalam triangulasi waktu peneliti harus mencek data yang di dapat pada pagi, siang dan sore hari. Hal tersebut bertujuan agar dalam hasil penelitian tidak ada data yang berbeda.

d. Analisis kasus negatif

Sugiyono (2012: 275) berpendapat bahwa:

kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Dengan adanya kasus negatif ini, maka peneliti justru harus mencari tahu secara mendalam mengapa masih ada data yang berbeda.

Dari pemaparan tersebut dapat dipahami bahwa data yang diperoleh oleh peneliti di lapangan haruslah tidak bertentangan. Apabila data yang diperoleh peneliti di lapangan sudah tidak bertentangan maka data yang diperoleh oleh peneliti di lapangan sudah dapat dipercaya dan menjadi lebih kredibel.


(4)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Menggunakan referensi yang cukup

Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan kepercayaan akan kebenaran data, selain di ambil dari rujukan-rujukan peneliti juga menggunakan bahan dokumentasi berupa catatan hasil wawancara dengan subjek penelitian, foto-foto dan sebagainya yang diambil dengan cara tidak mengganggu atau menarik perhatian informan, sehingga informasi yang diperlukan akan diperoleh dengan tingkat kesahihan yang tinggi.

f. Mengadakan member check

Transkripsi dan tafsiran data hasil penelitian yang telah disusun oleh peneliti kemudian diperlihatkan kembali kepada para responden untuk mendapatkan konfirmasi bahwa transkripsi itu sesuai dengan pandangan mereka. Responden melakukan koreksi, mengubah atau bahkan menambahkan informasi.

Dengan proses member check tersebut, maka akan dapat menghindari salah tafsir terhadap jawaban responden sewaktu diwawancara, menghindari salah tafsir terhadap perilaku responden sewaktu diobservasi, dan dapat mengkonfirmasi perspektif responden terhadap suatu proses yang sedang berlangsung.

2. Pengujian Transferability

Transferability pada penelitian kualitatif berkenaan dengan pertanyaan, hingga dimana penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Oleh karena itu, peneliti harus membuat laporannya dengan uraian yang rinci, jelas, sistematik sehingga dapat dipercaya.

Transferability ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 276) mengemukakan bahwa:

Validitas eksternal menunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil. Nilai transfer


(5)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diterapkan atau digunakan dalam situasi lain.

Oleh karena itu, agar orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti membuat laporannya haruslah memberikan uraian secara rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya. Dengan kata lain, peneliti harus membuat laporan dengan rinci dalam mendeskripsikan masalah yang terjadi di lapangan.

3. Pengujian Dependability

Dalam penelitian kuantitatif, dependability disebut reabilitas. Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Menurut Sugiyono (2012: 277) mengemukakan bahwa:

Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Penelitian seperti ini perlu diuji realibitasnya.

Dengan begitu sesuai dengan realibitasnya, maka hasil penelitian yang valid adalah peneliti yang mampu menyajikan data sesuai dengan apa yang ada di lapangan. Penelitian ini akan berhasil jika diwaktu yang tidak sama seseorang melakukan penelitian dengan fokus masalah yang sama dengan hasil yang relatif sama dengan peneliti sebelumnya.

4. Pengujian Conformability

Uji confirmability mirip dengan uji dependability sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menurut Sugiyono (2012: 277) mengemukakan bahwa:

Uji confirmability berarti menguji hasil penelitian. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability.Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.


(6)

Yusup Ibrahim Husen, 2014

Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena itu, sesuai dengan uji confirmability maka peneliti menguji hasil penelitian dengan mengaitkannya dengan proses penelitian yang ada di lapangan.