Tindak Tutur Dalam Kumpulan Naskah Drama “Raja Tebalek”

TINDAK TUTUR DALAM KUMPULAN NASKAH DRAMA RAJA TEBALEK
OLEH
AGUS TIANDA
NIM 100701063

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan analisis terhadap bentuk tindak tutur dalam kumpulan naskah drama
Raja Tebalek. Penelitian ini mendeskripsikan bentuk tindak tutur direktif, komisif, dan
ekspresif dan juga menganalisis tindak tutur dominan yang paling sering muncul dalam
kumpulan naskah drama Raja Tebalek. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode simak, yaitu menyimak teks tuturan. Selanjutnya, digunakan teknik bebas libat cakap
dan teknik catat. Pada pengkajian data digunakan metode agih dan teknik baca markah, yaitu
menganalisis data dengan cara membaca markah pada kumpulan naskah drama Raja Tebalek
untuk mengetahui identitas bahasa yang mengungkapkan tindak tutur direktif, komisif, dan
ekspresif. Dalam penelitian ini digunakan teori pragmatik Searle. Dari hasil analisis
disimpulkan bahwa tindak tutur direktif dalam kumpulan naskah drama Raja Tebalek
ditandai oleh pemarkah ayo, nggak setuju, tidak, tidak mengizinkan, tanpa seizin ku, jangan,
dilarang, penjual rakyat, tidak setuju, jangan begitu, sekarang buktikan!, keluarkan!, pecat,
teken, ambilkan, bagaimana, solusinya, sebaiknya, telepon, saran, begini, jangan, pengusaha
dan anggota dewan, percayalah, ikhlaskanlah, mohon, tolong, minta, pegang. Tindak tutur

komisif dalam kumpulan naskah drama Raja Tebalek ditandai oleh pemarkah berjanji,
bersumpah, satu!, jangan bergerak, keluar atau hancur!, terpaksa berpisah, laporkan, jangan
bergerak, angkat tangan dan angkat kaki. Tindak tutur ekspresif dalam kumpulan naskah
drama Raja Tebalek ditandai oleh pemarkah terima kasih, takut, jangan main-main, berarti
emak, dia, urusan mu, kemarahan, bangsat, berengsek, kupijak-pijak, lepaskan!, cukup!,
tinggalkan, anjing, monyet, babi, borjong, taik, god, mantap, dan saya bangga. Jumlah tindak
tutur yang paling dominan muncul adalah tindak tutur direktif, yaitu berjumlah 37 bentuk
tuturan. Tindak tutur komisif berjumlah 9 bentuk tuturan, sedangkan tindak tutur ekspresif
berjumlah 22 bentuk tuturan.

Universitas Sumatera Utara