Tingkat Intensitas Cahaya Di Dalam Ruangan Dengan Menggunakan Sensor Ldr Berbasis Arduino Uno R-3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Cahaya dan Intensitas Cahaya
Gelombang elektromagnetik dapat digambarkan sebagai dua buah gelombang
yang merambat secara transversal pada dua buah bidang tegak lurus yaitu medan
magnetik dan medan listrik. Merambatnya gelombang magnet akan mendorong
gelombang listrik, dan sebaliknya, saat merambat, gelombang listrik akan
mendorong gelombang magnet. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang
elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750
nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan
panjang

gelombang

kasat

Cahaya

adalah


paket

mata

maupun

partikel

yang

yang

tidak.
disebut

[2][3]
foton.

Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel".Paket cahaya yang disebut

spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai
warna.Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang
mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang,
polarisasi dan fasa cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar
dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan
pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi.
Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris

5
Universitas Sumatera Utara

(en:geometrical

optics)

dan

optika


fisis

(en:physical

optics).

2.1.1 Cahaya sebagai Partikel
Pada pertengahan abad ke 17 M hingga abad pertengahan abad ke 17 M,
sejarah fisika sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran dan karya dari Sir Isac
Newton.Pada tahun 1671, Newton menerbitkan karya ilmiah pertama tentang
cahaya dan warna.Karya ilmiah ini diterima baik oleh semua kalangan ilmuwan
pada masa itu kecuali Hooke dan Huygens.Teori cahaya sebagai partikel dapat
menjelaskan bahwa perambatan cahaya berupa garis lurus yang tidak dapat dilihat
dari belakang sebuah penghalang.Pada abad 17 M, Newton menemukan
komposisi cahaya putih yang diintegrasikan dengan fenomena warna.Upaya ini
merupakan titik awal kajian khusus tentang cahaya yang menjadi dasar bagi fisika
modern.Newton tertarik melakukan pengujian dengan menggunakan prisma dan
kaca.Ketika kacadiarahkan pada prisma, cahaya putih dapat memunculkan warna.
Newton juga banyak melakukan penelitian di alam dengan menggunakan media
seperti minyak, air dan gelembung sabun. Berdasarkan hasil penelitiannya,

Newton menyimpulkan bahwa pada umumnya, cahaya terdiri atas sekumpulan
partikel yang disebut Corpuscles.

2.1.2 Cahaya sebagai Gelombang
Menurut Huygens, titik-titk pada muka gelombang yang merambat dapat
dianggap

sebagai

gelombang

baru.

Pada

gelombang

lingkaran,

muka


gelombangnya berupa lingkaran, sedangkan pada gelombang datar, muka
gelombangnya berupa garis lurus. Teori gelombang dapat meyakinkan bahwa

6
Universitas Sumatera Utara

cahaya di dalam air lebih lambat merambat daripada di udara. Dengan demikian,
meurut Huygens teori cahaya sebagai partikel yang diungkapkan oleh Newton
menjadi gugur. Walaupun demikian, teori gelombang yang dinyatakan oleh
Huygens tidak dapat menjelaskan tentang perambatan cahaya berupa garis lurus.
Kelemahan ini yang menyebabkan Newton tidak setuju dengan teori gelombang.
Teori Huygens mampu menemukan rumus-rumus pembiasan dan pemantulan
cahaya dengan sangat memuaskan.
Intensitas cahaya adalah besaran pokok fisika untuk mengukur daya yang
dipancarkan oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut.
Satuan SI dari

intensitas


cahaya

adalah Candela (Cd).

Dalam

bidang optika dan fotometri (fotografi), kemampuan mata manusia hanya sensitif
dan dapat melihat cahaya dengan panjang gelombang tertentu (spektrum cahaya
nampak) yang diukur dalam besaran pokok ini.Intensitas penerangan adalah
banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas permukaan Penerangan berdasar
sumbernya dibagi menjadi tiga, pertama penerangan alami yaitu penerangan yang
berasal dari cahaya matahari, kedua penerangan buatan yaitu penerangan yang
berasal dari lampu, dan yang ketiga adalah penerangan alami dan buatan yaitu
penggabungan

antara

penerangan

alami


dari

sinar

matahari

dengan

lampu/penerangan buatan (Cok Gd Rai, 2006).Robert Grosseteste (Inggris)
scholarum.Magister dari Universitas Oxford dan pendukung pandangan bahwa
teori harus dibandingkan dengan observasi, Grosseteste menganggap bahwa sifat
cahaya memiliki arti khusus dalam filsafat alam dan menekankan pentingnya
matematika dan geometri di mereka belajar.Dia percaya bahwa warna terkait
dengan intensitas dan bahwa mereka memperpanjang dari putih menjadi hitam,

7
Universitas Sumatera Utara

putih yang paling murni dan berbaring di luar merah dengan hitam tergeletak di

bawah biru.pelangi itu menduga sebagai akibat refleksi dan refraksi cahaya
matahari oleh lapisan dalam 'awan berair' tapi pengaruh tetesan individu tidak
dianggap. Dia memegang melihat, bersama dengan orang-orang Yunani
sebelumnya, bahwa visi melibatkan emanasi dari mata ke objek yang
dirasakan.Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada
dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup.Untuk mengetahui
besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka
dan linier terhadap cahaya yang datang.
Menurut Ching (1996), ada tiga metode penerangan, yaitu : penerangan umum,
penerangan lokal dan penerangan cahaya aksen. Penerangan umum atau baur
menerangi ruangan secara merata dan umumnya terasa baur. Penerangan lokal
atau penerangan untuk kegunaan khusus, menerangi sebagian ruang dengan
sumber cahaya biasanya dipasang dekat dengan permukaan yang diterangi.
Sedangkan penerangan aksen adalah bentuk dari pencahayaan lokal yang
berfungsi menyinari suatu tempat atau aktivitas tertentu atau obyek seni atau
koleksi berharga lainnya. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penglihatan
menurut Dyer dan Morris (1990), adalah pertama faktor usia. Dengan
bertambahnya usia menyebabkan lensa mata berangsur-angsur kehilangan
elastisitasnya, dan agak kesulitan melihat pada jarak dekat.
Hal ini akan menyebabkan ketidaknyamanan penglihatan ketika mengerjakan

sesuatu pada jarak dekat, demikian pula penglihatan jauh. Kedua faktor
penerangan. Luminansi adalah banyaknya cahaya yang dipantulkan oleh
permukaan objek. Jumlah sumber cahaya yang tersedia juga mempengaruhi

8
Universitas Sumatera Utara

kepekaan mata terhadap warna tertentu. Tingkat luminansi juga akan
mempengaruhi kemampuan mata melihat objek gambar dan pada usia tua
diperlukan intensitas penerangan lebih besar untuk melihat objek gambar.
Semakin besar luminansi dari sebuah objek, rincian objek yang dapat dilihat oleh
mata juga akan semakin bertambah. Ketiga adalah faktor silau (glare). Menurut
Grandjean (1988), silau adalah suatu proses adaptasi yang berlebihan pada mata
sebagai akibat dari retina terkena sinar yang berlebihan. Keempat adalah faktor
ukuran pupil. Agar jumlah sinar yang diterima oleh retina sesuai, maka otot iris
akan mengatur ukuran pupil. Lubang pupil juga dipengaruhi oleh memfokusnya
lensa mata, mengecil ketika lensa mata memfokus pada objek yang dekat. Kelima
adalah factor sudut dan ketajaman penglihatan. Sudut penglihatan (visual
angle) didefinisikan sebagai sudut yang berhadapan dengan objek pada mata.


Dalam ruang lingkup pekerjaan, faktor yang menentukan adalah ukuran objek,
derajat kontras di antara objek dan sekelilingnya, luminansi dari lapangan
penglihatan, yang tergantung dari penerangan dan pemantulan pada arah si
pengamat, serta lamanya melihat (Suma’mur, 2009).Intensitas cahaya (I) dengan
satuancandela (cd) adalah arus cahaya dalam lumen yang diemisikan setiap sudut
ruang (pada arah tertentu) oleh sebuah sumber cahaya. Kata candela berasal dari
candle (lilin)merupakan satuan tertua pada teknik penerangan dan diukur
berdasarkan intensitas cahaya standar.

2.2 Sistem Pencahayaan

9
Universitas Sumatera Utara

Menurut Prabu (2009), menyebutkan bahwa ada 5 sistem pencahayaan di ruangan,
yaitu :
1) Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)
Pada sistem ini 90%-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu
diterangi. Sistem ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi ada
kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang

mengganggu, baik karena penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya.
Untuk efek yang optimal, disarankan langi-langit, dinding serta benda yang ada di
dalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak menyegarkan.
2) Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)
Pada sistem ini 60%-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu
diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dengan
sistem ini kelemahan system pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui
bahwa langit-langit dan dinding yang diplester putih memiliki pemantulan 90%,
apabila dicat putih pemantulan antara 5%-90%.
3) Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)
Pada sistem ini setengah cahaya 40%-60% diarahkan pada benda yang perlu
disinari, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dalam
pencahayaan sistem ini termasuk sistemdirect-indirect yakni memancarkan
setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan
dan kesilauan masih ditemui.

4) Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting).

10
Universitas Sumatera Utara

Pada sistem ini 60%-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian
atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil yang optimal
disarankan langit-langit perlu diberikan perhatian serta dirawat dengan baik. Pada
sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.

5) Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting)
Pada sistem ini 90%-100% cahaya diarahkan ke langitlangit dan dinding bagian
atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar seluruh langitlangit dapat menjadi sumber cahaya, perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan
yang baik. Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan
kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh
pada permukaan kerja.
Berbicara masalah pencahayaan berarti kita membagi dua sumber
pencahayaan menjadi dua bagian cahaya alami dengan cahaya buatan.Cahaya
alami adalah cahaya yang bersumber pada matahari sebagai sumbernya. Cahaya
alami ini kemudian dibagi menjadi dua macam yaitu cahaya matahari dan cahaya
pantulan. Cahaya matahari adalah cahaya yang langsung bersumber dari matahari
tanpa ada perantara ataupun penghantar yang mempengaruhi. Sedangkan cahaya
pantulan adalah cahaya yang telah terkena pengaruh dari luar baik itu dipantulkan
ataupun perlakuan lainnya. Cahaya buatan adalah cahaya yang bersumber selain
dari matahari dan biasanya sengaja dibuat, sebagai contoh cahaya lampu kamera,
cahaya lampu penerang dan lain-lain.
Elemen yang paling penting dalam perlengkapan cahaya, selain dari lampu,
adalah reflector. Reflektor berdampak pada banyaknya cahaya lampu mencapai

11
Universitas Sumatera Utara

area yang diterangi dan juga pola distribusi cahayanya. Reflektor biasanya
menyebar (dilapisi cat atau bubuk putih sebagai penutup) atau specular (dilapis
atau seperti kaca). Tingkat pemantulan bahan reflektor dan bentuk reflektor
berpengaruh langsung terhadap efektifitas dan efisiensi fitting. Reflektor
konvensional yang menyebar memiliki tingkat pemantulan 70-80% apabila baru.
Bahan yang lebih barudengan daya pemantulan yang lebih tinggi atau semi-difusi
memiliki daya pemantulan sebesar 85%. Pendifusi/Diffuser konvensional
menyerap cahaya lebih banyak dan menyebarkannya daripada memantulkannya
ke area yang dikehendaki. Lama kelamaan nilai daya pantul dapat berkurang
disebabkan penumpukan debu dan kotoran dan perubahan warna menjadi kuning
disebabkan oleh sinar UV. Reflektor specular lebih efektif dimana pemantul ini
memaksimalkan optik dan daya pantul specular sehingga membiarkan
pengontrolan cahaya yang lebih seksama dan jalan pintas yang lebih tajam. Dalam
kondisi baru, lampu ini memiliki nilai pantul sekitar 85-96%. Nilai tersebut tidak
berkurang seperti pada reflektor konvensional yang berkurang karena usia. Bahan
yang umum digunakan adalah alumunium yang diberi perlakuan anoda (nilai
pantul 85-90%) dan lapisan perak yang dilaminasikan ke bahan logam (nilai
pantul 91-95%). Menambah (atau melapisi) alumunium dilakukan untuk mencapai
nilai pantul lebih kurang 88-96%. Lampu harus tetap bersih agar efektif, reflektor
optik kaca tidak boleh digunakan dalam peralatan yang terbuka di industri dimana
peralatan tersebut mungkin akan terkena debu.
Untuk mengukur tingkat iluminasi (kuat penerangan) ini akan dipergunakan suatu
alat yang disebut dengan luxmeter. Lux Meter yang biasanya digunakan untuk
mengukur pencahayaan(penerangan).Yaitu bagaimana tingkat terang ditingkatkan

12
Universitas Sumatera Utara

jatuh pada permukaan suatu daerah. The luminous flux is visible component that
is defined in radiant flux (light power) divided by relative sensitivity of human
eyes over the visible spectrum. Pengaliran yang terang terlihat adalah komponen
yang didefinisikan dalam seri pengaliran (daya cahaya) dibagi dengan relatif
kepekaan mata manusia melalui spektrum terlihat. This means the Lux is well fit
to light level from sense of human eyes. Ini berarti Lux berguna pada acuan untuk
tingkat cahaya dari rasa mata manusia. Satuan dari pengukuran alat ini adalah
LUX (dalam SI).
Distribusi Luminansi

Distribusi luminansi didalam medan penglihatan harus diperhatikan sebagai
pelengkap keberadaan nilai tingkat pencahayaan di dalam ruangan. Hal penting
yang harus diperhatikan pada distribusi luminansi adalah sebagai berikut :
a). Rentang luminasi permukaan langit-langit dan dinding.
b). Distribusi luminansi bidang kerja.
c). Nilai maksimum luminansi armatur (untuk menghindari kesilauan).
d). Skala luminansi untuk pencahayaan interior

Luminansi Permukaan Dinding

Luminansi permukaan dinding tergantung pada luminansi obyek dan tingkat
pencahayaanmerata di dalam ruangan.Untuk tingkat pencahayaan ruangan antara
500 ~ 2000 lux, makaluminansi dinding yang optimum adalah 100 kandela/m2.
Ada 2 (dua) cara pendekatan untuk mencapai nilai optimum ini, yaitu :

13
Universitas Sumatera Utara

a). Nilai reflektansi permukaan dinding ditentukan, tingkat pencahayaan vertikal
dihitung,atau ;
b). Tingkat pencahayaan vertikal diambil sebagai titik awal dan reflektansi yang
diperlukandihitung.
Nilai tipikal reflektansi dinding yang dibutuhkan untuk mencapai luminansi
dinding yangoptimum adalah antara 0,5 dan 0,8 untuk tingkat pencahayaan ratarata 500 lux, dan antara0,4 dan 0,6 untuk 1000 lux.
Luminansi Permukaan Langit-langit.
Luminansi langit-langit adalah fungsi dari luminansi armature.Dari grafik ini
terlihat jika luminansi armatur kurang dari120 kandela/m2 maka langitlangitharus lebih terang dari pada terang armatur. Nilai untuk luminansi langitlangit tidak dapatdicapai dengan hanya menggunakan armatur yang dipasang
masuk ke dalam langit-langitsedemikian hingga langit-langit akan diterangi
hampir melulu dari cahaya yang direfleksikan
dari lantai
Distribusi Luminansi Bidang Kerja.
Untuk memperbaiki kinerja penglihatan pada bidang kerja maka luminansi
sekeliling bidang kerja harus lebih rendah dari luminansi bidang kerjanya, tetapi
tidak kurang darisepertiganya.Kinerja penglihatan dapat diperbaiki jika ada
tambahan kontras warna.
Kualitas Warna Cahaya.
Kualitas warna suatu lampu mempunyai dua karakteristik yang berbeda sifatnya,
yaitu :
a). Tampak warna yang dinyatakan dalam temperatur warna.

14
Universitas Sumatera Utara

b). Renderasi warna yang dapat mempengaruhi penampilan obyek yang diberikan
cahaya suatu lampu. Sumber cahaya yang mempunyai tampak warna yang sama
dapat mempunyai renderasiwarna yang berbeda.

2.2.1 Standart Pencahayaan di Ruangan
Menurut Suma’mur (2009), menyebutkan bahwa kebutuhan intensitas penerangan
tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan. Pekerjaan yang membutuhkan
ketelitian sulit dilakukan bila keadaan cahaya di tempat kerja tidak memadai.
2.2.2Sifat-Sifat Penerangan
Menurut Suma’mur (2009), sifat-sifat penerangan yang baik, yaitu :
1) Pembagian luminansi dalam lapangan penglihatan.
2) Pencegahan kesilauan.
3) Arah sinar.
4) Warna.
5) Panas penerangan terhadap kelelahan mata.
Berkurangnya intensitas cahaya tersebut dapat dideteksi oleh alat yang peka
terhadap perubahan intensitas cahaya, yaitu fototransistor. Fototransistor dapat
dimanfaatkan sebagai rangkaian pengukur intensitas cahaya dengan sebuah
rangkaian penguat sederhana berdasar rangkaian Op-Amp (Uldin, 2010).

2.3 LDR (Light Dependent Resistor)
LDR (Light Dependent Resistor ), ialah jenis resistor yang berubah
hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya
15
Universitas Sumatera Utara

semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.Ldr
(Light Dependent Resistor ) adalah jenis resistor yang biasa digunakan sebagai
detektor cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya.Light Dependent Resistor,
terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elekrtroda
pada permukaannya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi LDR sangat
dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya,
maka semakin menurun nilai resitansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang
mengenainya sedikit (gelap), maka nilai hambatannya menjadi semakin besar,
sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat. Pada umumnya sebuah LDR
memiliki nilai hambatan 200 Kilo Ohm saat berada di kondisi minim cahaya
(gelap), dan akan menurun menjadi 500 Ohm pada kondisi terkena cahaya. Tak
heran jika komponen yang satu ini banyak diaplikasikan pada rangkaian dengan
tema saklar otomatis dari cahaya.

2.3.1 Fungsi LDR

Dari penjabaran mengenai arti LDR tadi, fungsi LDR adalah sebagai saklar
otomatis berdasarkan cahaya. Jika cahaya yang diterima oleh LDR banyak, maka
nilai resistansi LDR akan menurun, dan listrik dapat mengalir (ON). Sebaliknya,
jika cahaya yang diterima LDR sedikit, maka nilai resistansi LDR akan menguat,
dan aliran listrik terhambat (OFF). LDR (Light Dependent Resistor) terdiri dari
sebuah piringan bahan semikonduktor dengan dua buah elektroda pada
permukaannya. Di bawah cahaya yang cukup terang, banyak electron yang
melepaskan diri dari atom-atom bahan semikonduktor sehingga nilai tahanan

16
Universitas Sumatera Utara

listrik bahan rendah.Sebaliknya apabila dalam keadaan gelap atau dibawah cahaya
yang redup, bahan piringan hanya mengandung electron bebas dalam jumlah yang
relative kecil sehingga nilai tahanan bahan sangat tinggi sehingga alarm dapat
bekerja.

.Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)
tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri.LDR
sering disebut dengan alat atau sensor yang berupa resistor yang peka terhadap
cahaya.Biasanya LDR terbuat dari cadmium sulfida yaitu merupakan bahan
semikonduktor yang resistansnya berupah-ubah menurut banyaknya cahaya
(sinar) yang mengenainya. Resistansi LDR pada tempat yang gelap biasanya
mencapai sekitar 10 MΩ, dan ditempat terang LDR mempunyai resistansi yang
turun menjadi sekitar 150 Ω. Seperti halnya resistor konvensional, pemasangan
LDR dalam suatu rangkaian sama persis seperti pemasangan resistor biasa.
Aplikasi Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Sensor Cahaya
LDR (Light Dependent Resistor) dapat digunakan sebagai : Sensor pada
rangkaian saklar cahaya Sensor pada lampu otomatis Sensor pada alarm brankas
Sensor pada tracker cahaya matahari Sensor pada kontrol arah solar cell Sensor
pada robot line follower Dan masih banyak lagi aplikasi rangkaian elektronika
yang menggunakan LDR (Light Dependent Resistor) sebagai sensor cahaya.
Karakteristik Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Sensor Cahaya
LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai
perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya. Karakteristik LDR
terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral sebagai berikut :
Laju Recovery Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Bila sebuah

17
Universitas Sumatera Utara

“Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)” dibawa dari suatu ruangan
dengan level kekuatan cahaya tertentu ke dalam suatu ruangan yang gelap, maka
bisa kita amati bahwa nilai resistansi dari LDR tidak akan segera berubah
resistansinya pada keadaan ruangan gelap tersebut. Na-mun LDR tersebut hanya
akan bisa menca-pai harga di kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu.
Laju recovery merupakan suatu ukuran praktis dan suatu ke-naikan nilai resistansi
dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus
harganya lebih besar dari 200K/detik(selama 20 menit pertama mulai dari level
cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu
pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10
ms untuk mencapai resistansi yang sesuai den-gan level cahaya 400 lux. Respon
Spektral Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Sensor Cahaya LDR
(Light Dependent Resistor) tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap
panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa
digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas
dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang
paling banyak, digunakan karena mempunyai daya hantaryang baik (TEDC,1998)
Prinsip Kerja Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Resistansi Sensor
Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) akan berubah seiring den-gan perubahan
intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan
gelap resistansi LDR seki-tar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebe-sar 1KΩ atau
kurang.LDR terbuat dari ba-han semikonduktor seperti kadmium sul-fida.Dengan
bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak mua-tan yang

18
Universitas Sumatera Utara

dilepas atau arus listrik meningkat.Artinya resistansi bahan telah men-galami
penurunan.
2.3.2 Prinsip Kerja LDR

Prinsip kerja LDR bisa dibilang sangat sederhana, tak jauh berbeda dari variabel
resistor pada umumnya.LDR dipasang pada sebuah rangkaian elektronika dan
dapat memutus dan menyambung aliran listrik berdasarkan cahaya.Semakin
banyak

cahaya

yang

mengenainya,

maka

semakin

menurun

nilai

resistansinya.Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit (gelap), maka
nilai hambatannya menjadi semakin besar.

Gambar 2.1 Skema Rangkaian LDR

2.4Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di
dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori
program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain,
mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan

19
Universitas Sumatera Utara

dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan
cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data.
Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis,
ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun
baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis hal-hal
sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis data maka
Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatik
menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan
komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik,
yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut
“pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak
memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat
direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler
ini.Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara
automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor, peralatan
rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan
konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor
memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat
kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan
penggunaan mikrokontroler ini maka :

1. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas

2. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari
sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi

20
Universitas Sumatera Utara

3. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak
.Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC
TTL dan CMOS yang seringkali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi
atau sekedar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata
lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena
mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa
dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital
keanalog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan
sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.Agar sebuah mikrokontroler
dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal
yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal
paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa
mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa
rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.

Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan
perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:

1. sistem minimal mikrokontroler

2. software pemrograman dan kompiler, serta downloader

Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler
yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC
mikrokontroler tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah

21
Universitas Sumatera Utara

sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri
dari 4 bagian, yaitu :

1. prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri

2. rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari
awal

3. rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU

4. rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumberdaya

Pada mikrokontroler jenis2 tertentu (AVR misalnya), poin2 pada no 2 ,3 sudah
tersedia didalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah diseting
dari vendornya (biasanya 1MHz,2MHz,4MHz,8MHz), sehingga pengguna tidak
perlu memerlukan rangkaian tambahan, namun bila ingin merancang sistem
dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau handphone),
maka pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan
karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz,
untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP
tersebut.

22
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.2 Mikrokontroler 328P

2.4.1 Jenis-jenis Mikrokontroller

Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan
pada kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler
tersebut. Pembagian itu yaitu RISC dan CISC.

· RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Instruksi
yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.
· Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer . Instruksi
bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.Masing-masing
mempunyai keturunan atau keluarga sendiri-sendiri.Sekarang kita akan membahas
pembagian jenis-jenis mikrokonktroler yang telah umum digunakan.

1. Keluarga MCS51

Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC. Sebagian
besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock.

23
Universitas Sumatera Utara

Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya
dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan
telah mengizinkan sebuah ROM luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan alamat
dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori
data.

Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin
pemroses boolean yang mengijikan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat
dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM.
Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (programmable
Logic Control).

2. AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR
merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode
instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler
yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Secara
umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang
membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya.
Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga
ATMega dan AT86RFxx.

3. PIC

Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface
Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Programmable

24
Universitas Sumatera Utara

Intelligent Computer .PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur

Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh
Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang
Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam

PIC cukup popular digunakan oleh para developer dan para penghobi
ngoprek karena biayanya yang rendah, ktersediaan dan penggunaan yang luas,
database aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan pemrograman ulang)
melalui hubungan serial pada komputer.
2.4.2 Struktur Mikrokontroler

Sebuah

mikrokontroler

minimal

mempunyai

unit

pemroses

data,

unit

penyimpanan dan port input/output (Port I/O). Unit pemroses data disebut juga
dengan CPU, singkatan dari Central Processing Unit adalah otak dari
mikrokontroler yang mengerjakan setiap perintah didalam program. Kecepatan
proses dari CPU pada mikrokontroler ditentukan oleh besarnya clock yang
dinyatakan dengan satuan Hertz (Hz), biasanya dalam orde MegaHertz (MHz).

2.4.3Pemrograman Mikrokontroler
Agar bisa bekerja, sebuah mikrokontroler harus diprogram dulu.Tanpa
program, mikrokontroler seperti "mati" karena memang tidak bisa melakukan apaapa.Saat kita membeli mikrokontroler baru, secara default berada dalam kondisi
kosong alias tanpa program.Kecuali kita membeli mikrokontroler yang sudah
dilabeli "terprogram" atau terisi program seperti mikrokontroler pada televisi.
Program mikrokontroler dibuat oleh manusia menggunakan bahasa pemrograman
25
Universitas Sumatera Utara

tertentu seperti assembler, bahasa C, basic, pascal dan lain-lain. Program ini
dibuat dengan cara mengetikkan kode-kode program pada aplikasi teks editor.
Kemudian setelah semua kode ditulis dengan benar maka kode-kode tersebut akan
dikompilasi (Compile) oleh sebuah aplikasi compiler sesuai dengan jenis
mikrokontroler. Hasil dari proses kompilasi ini adalah sebuah file hexadesimal
(.HEX) atau file binary (.BIN).
Program mikrokontroler dibuat oleh manusia menggunakan bahasa
pemrograman tertentu seperti assembler, bahasa C, basic, pascal dan lain-lain.
Program ini dibuat dengan cara mengetikkan kode-kode program pada aplikasi
teks editor. Kemudian setelah semua kode ditulis dengan benar maka kode-kode
tersebut akan dikompilasi (Compile) oleh sebuah aplikasi compiler sesuai dengan
jenis mikrokontroler. Hasil dari proses kompilasi ini adalah sebuah file
hexadesimal

(.HEX)

atau

file

binary

(.BIN).

Setelah berupa file HEX atau BIN, maka program siap untuk didownload ke
mikrokontroler. Proses ini disebut dengan flashing atau downloading. Untuk
melakukan proses ini kita memerlukan sebuah sistem flasher atau downloader
mikrokontroler. Sebuah downloader umumnya terdiri dari software dan hardware.
Software downloader bisa merupakan aplikasi yang ada pada komputer atau
sebuah program yang ditanamkan pada mikrokontroler lain. Sedangkan hardware
downloader bisa memanfaatkan port komputer dengan atau tanpa bantuan
hardware lain atau bisa juga berupa mikrokontroler lain yang sudah diisi dengan
software downloader.

26
Universitas Sumatera Utara

2.4.4Jenis-jenis Mikrokontroler
Ada banyak sekali jenis mikrokontroler yang umum dipakai. Jenis-jenis
mikrokontroler bisa dikelompokkan berdasarkan pabrik, generasi, instruksi set,
memori dan arsitekturnya. Contoh mikrokontroler yang umum dipakai saat ini
adalah AVR dan MCS51 dari perusahaan ATMEL. Sedangkan arsitektur
mikrokontroler yang sedang mengalami perkembangan pesat adalah ARM yang
digunakan .Berdasarkan instruksi setnya, mikrokontroler dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu :
RISC,

adalah

singkatan

dari Reduced

Instruction

Set

Computer

yaitu

mikrokontroler yang memiliki instruksi set terbatas. Keluarga mikrokontroler
AVR dari ATMEL termasuk jenis ini.

1. CISC, adalah singkatan dari Complex Instruction Set Computer yaitu
mikrokontroler dengan instruksi set lengkap. Keluarga mikrokontroler
MCS51 dari ATMEL termasuk jenis ini.

2.4.5Fungsi Mikrokontroler
Mikrokontroler sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.Contoh nyata dari aplikasi
mikrokontroler adalah sistem remote control pada pesawat televisi, audio dan AC.
Selain itu mikrokontroler juga banyak digunakan pada duniaindustri seperti pada
mesin-mesin produksi dan instrumentasi.
Kini fungsi mikrokontroler semakin meluas dan hampir menjangkau setiap aspek
kehidupan masyarakat.Mikrokontroler sudah bisa dipakai untuk membantu
promosi dengan adanya running text display. Mikrokontroler juga berfungsi pada

27
Universitas Sumatera Utara

bank dan kantor layanan publik dengan aplikasi pada sistem nomor antrian. Dan
masih banyak lagi fungsi dan aplikasi mikrokontroler lainnya.

2.5 Liquid Crystal Display (LCD)
LCD merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan tugas akhir ini
karena LCD dapat menampilkan perintah-perintah yang harus dijalankan oleh
pemakai.LCD mempunyai kemampuan untuk menampilkan tidak hanya angka,
huruf abjad, kata-kata tapi juga simbol-simbol.
Jenis dan ukuran LCD bermacam-macam, antara lain 2x16, 2x20, 2x40,
dan lain-lain. LCD mempunyai dua bagian penting yaitu backlight yang berguna
jika digunakan pada malam hari dan contrast yang berfungsi untuk mempertajam
tampilan.

Gambar 2.3 Bentuk fisik LCD 2x16 karakter

Display LCD sebuah liquid crystal atau perangkat elektronik yang dapat
digunakan untuk menampilkan angka atau teks. Ada dua jenis utama layar LCD
yang dapat menampilkan numerik (digunakan dalam jam tangan, kalkulator dll)
dan menampilkan teks alfanumerik (sering digunakan pada mesin foto kopi dan
telepon genggam).

28
Universitas Sumatera Utara

Dalam menampilkan numerik ini kristal yang dibentuk menjadi bar, dan
dalam menampilkan alfanumerik kristal hanya diatur kedalam pola titik. Setiap
kristal memiliki sambungan listrik individu sehingga dapat dikontrol secara
independen. Ketika kristal off' (yakni tidak ada arus yang melalui kristal) cahaya
kristal terlihat sama dengan bahan latar belakangnya, sehingga kristal tidak dapat
terlihat. Namun ketika arus listrik melewati kristal, itu akan merubah bentuk dan
menyerap lebih banyak cahaya. Hal ini membuat kristal terlihat lebih gelap dari
penglihatan mata manusia sehingga bentuk titik atau bar dapat dilihat dari
perbedaan latar belakang.
Sangat penting untuk menyadari perbedaan antara layar LCD dan layar
LED. Sebuah LED display (sering digunakan dalam radio jam) terdiri dari
sejumlah LED yang benar-benar mengeluarkan cahaya (dan dapat dilihat dalam
gelap). Sebuah layar LCD hanya mencerminkan cahaya, sehingga tidak dapat
dilihat dalam gelap.
LMB162A adalah modul LCD matrix dengan konfigurasi 16 karakter dan
2 baris dengan setiap karakternya dibentuk oleh 8 baris pixel dan 5 kolom pixel (1
baris terakhir adalah kursor). Memori LCD terdiri dari 9.920 bir CGROM, 64 byte
CGRAM dan 80x8 bit DDRAM yang diatur pengalamatannya oleh Address
Counter dan akses datanya (pembacaan maupun penulisan datanya) dilakukan
melalui register data.
Pada LMB162A terdapat register data dan register perintah. Proses akses
data ke atau dari register data akan mengakses ke CGRAM, DDRAM atau
CGROM bergantung pada kondisi Address Counter, sedangkan proses akses data
ke atau dari Register perintah akan mengakses Instruction Decoder (dekoder

29
Universitas Sumatera Utara

instruksi) yang akan menentukan perintah–perintah yang akan dilakukan oleh
LCD
LCD memanfaatkan silikon atau galium dalam bentuk kristal cair sebagai
pemancar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi
piksel yang dibagi dalam baris dan kolom. Dengan demikian, setiap pertemuan
baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar ( backplane),
yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang
ditutupi oleh lapisan elektroda transparan.
Dalam keadaan normal, cairan yang digunakan memiliki warna cerah.
Daerah – daerah tertentu pada cairan akan berubah warnanya menjadi hitam
ketika tegangan diterapkan antara bidang latar dan pola elektroda yang terdapat
pada sisi dalam lempeng kaca bagian depan.
Keunggulan LCD adalah hanya menarik arus yang kecil (beberapa mikro
dapat menggunakan catu daya yang kecil. Keunggulan lainnya adalah tampilan
yang diperlihatkan dapat dibaca dengan mudah dibawah terang sinar matahari.
Dibawah sinar cahaya yang remang – remang atau dalam kondisi gelap, sebuah
lampu ( berupa LED ) harus dipasang dibelakang layar tampilan.
LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang menapilkan data dengan 2 baris
tampilan pada display. Keuntungan dari LCD adalah :
1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk
membuat program tampilan.
2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena menggunakan 8 bit data dan 3 bit
kontrol.
3. Ukuran modul yang proporsional.

30
Universitas Sumatera Utara

4. Daya yang digunakan relatif kecil.
Modul LCD berukuran 16 karakter x 2 baris dengan fasilitas backlighting
memiliki 16 pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catu
daya, dengan fasilitas pin yang tersedia maka lcd 16 x 2 dapat digunakan secara
maksimal untuk menampilkan data yang dikeluarkan oleh mikrokontroler, secara
ringkas fungsi pin-pin pada LCD dituliskan pada Tabel 2.2.
Sedangkan secara umum pin-pin LCD diterangkan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Tabel pin-pin LCD

Merupakan sambungan catu daya, Vss dan Vdd. Pin Vdd dihubungkan dengan
tegangan positif catu daya, dan Vss pada 0V atau ground.Meskipun data
menentukan catu 5 Vdc (hanya pada beberapa mA), menyediakan 6V dan 4.5V
yang keduanya bekerja dengan baik, bahkan 3V cukup untuk beberapa modul.

Pin 3 merupakan pin kontrol Vee, yang digunakan untuk mengatur kontras
display. Idealnya pin ini dihubungkan dengan tegangan yang bisa dirubah untuk

31
Universitas Sumatera Utara

memungkinkan pengaturan terhadap tingkatan kontras display sesuai dengan
kebutuhan, pin ini dapat dihubungkan dengan variable resistor sebagai pengatur
kontras.

Pin 4 merupakan Register Select (RS), masukan yang pertama dari tiga
command control input. Dengan membuat RS menjadi high, data karakter dapat
ditransfer .Read/Write (R/W), untuk memfungsikan sebagai perintah write maka
R/W low atau menulis karakter ke modul. R/W high untuk membaca data karakter
.
Enable (E), input ini digunakan untuk transfer aktual dari perintah-perintah
atau karakter antara modul dengan hubungan data. Ketika menulis ke display, data
ditransfer hanya pada perpindahan high atau low. Tetapi ketika membaca dari
display, data akan menjadi lebih cepat tersedia setelah perpindahan dari low ke 714
Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data/data bus (D0 sampai D7) diman16
Pin 16 dihubungkan kedalam tegangan 5 Volt untuk memberi tegangan dan
menghidupkan lampu latar/Back Light LCD.

2.5.1 Cara kerja LCD 2*16 secara umum
Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”.Bus data terdiri dari
4-bit atau 8-bit.Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai
dengan DB7. Sebagaimana terlihat

pada table diskripsi, interface LCD

merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat
cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang

32
Universitas Sumatera Utara

ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu
waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk
membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan
pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu
LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD.Untuk mengirim data ke
LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua
jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.
Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat
(tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur
RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai
sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll).
Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII
yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar
maka RS harus diset ke “1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low
(0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada
dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan query (pembacaan) data
dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status
LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan.Jadi hampir setiap aplikasi yang
menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”.Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur
(tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5,
DB6 dan DB7.Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2
mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan
mode operasi merupakan hal yang paling penting.

33
Universitas Sumatera Utara

Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam
sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8
pin untuk data).Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-bit (3 pin
untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data
atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di
set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis.
Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status
eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca.

34
Universitas Sumatera Utara