Tingkat Intensitas Cahaya Di Dalam Ruangan Dengan Menggunakan Sensor Ldr Berbasis Arduino Uno R-3

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Malvino, Albert Paul.1990. Prinsip-Prinsip Elektronika.Edisi ketiga.Terj. Hanapi Gunawan, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Simulasi, Hardware danAplikasi. Yogyakarta: Andi.

Pratamo, Andi. 2005. Panduan Praktis Pemograman AVR Mikrokontroler.Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Mediarman,Bernard, 2005.Fisika Dasar.Graha Ilmu.Jakarta http://elektronika-dasar.web.id/pembagi-tegangan-voltage-divider/ http://www.atmel.com/devices/atmega328.aspx


(2)

BAB III

PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

3.1 Diagram Blok Rangkaian

Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari suatu atau lebih komponen yang memiliki kesatuan kerja tersendiri,dan setiap blok komponen mempengaruhi komponen yang lainnya.

Adapun diagram blok dari sistem rangkaian alat ukur dari tingkat intensitas cahaya berbasis arduino seperti yang ada pada gambar dibawah ini :

Input (LDR) Mikro Arduino Tampilan LCD

Gambar 3.1 Diagram blok rangkaian

3.1.1 Fungsi dari tiap Blok :

1. LDR (Light Dependent Resistor)

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya.Sensor LDR akan menjadi saklar otomatis berdasarkan cahaya yag diterimanya.

Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan


(3)

arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

2. Mikro arduino

Untuk mengolah data yang dikelola oleh sensor dan sebagai otak dari alat tersebut.

3. LCD

Berfungsi untuk menampilkan karakter yang telah di program jika alat mendeteksi adanya cahaya yang diterimanya.

Berdasarkanblok diagram pada gambar 3.1, diperlihatkan bahwa komponen dalam sistem ini berupa input,,mikroarduino,dan LCD.Sensor Ldr yang digunakan menerima cahaya dan mengelola nilai dalam bentuk ADC.Jika cahaya yang diterima oleh LDR banyak,maka nilai resistansi LDR akan menurun,dan listrik dapat mengalir (ON) dan disampaikan ke LCD,kemudianLCD yang digunakan menjadi output sensor yang tadi akan di prosesoleh arduino melalui pin analog. Arduino akan melakukan proses pengolahan data ADC tersebut. Arduino akanmengubah data analog itu dalam bentuk digital lalu menguhitung nilai dan terakhir ditampilkan di LCD.

Luxmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat penerangan (tingkat penerangan) pada suatu area atau daerah tertentu. Alat ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya. Cahaya akan


(4)

menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar.

Sensor yang digunakan pada alat ini adalah photo diode. Sensor ini termasuk kedalam jenis sensor cahaya atau optic. Sensor cahaya atau optic adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai suatu daerah tertentu. Kemudian dari hasil dari pengukuran yang dilakukan akan ditampilkan pada layar panel.

Berbagai jenis cahaya yang masuk pada luxmeter baik itu cahaya alami atapun buatan akan mendapatkan respon yang berbeda dari sensor. Berbagai warna yang diukur akan menghasilkan suhu warna yang berbeda,dan panjang gelombang yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan yang ditampilkan hasil yang ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari efek panjang gelombang yang ditangkap oleh sensor photo diode.

Pembacaan hasil pada Luxmeter dibaca pada layar panel LCD (liquid Crystal digital) .yang format pembacaannya pun memakai format digital. Format digital sendiri didalam penampilannya menyerupai angka 8 yang terputus-putus. LCD pun mempunyai karakteristik yaitu Menggunakan molekul asimetrik dalam cairan organic transparan dan orientasi molekul diatur dengan medan listrik eksternal. Hampir semua lux meter terdiri dari rangka sebuah sensor dengan sel foto, dan layer panel. Sensor diletakkan pada sumber cahaya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan lebih besar.


(5)

3.2 Rangkaian Sensor LDR

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya,

LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika peka cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain sebagainya.


(6)

Gambar 3.3 Sensor LDR 3.2.1 Prinsip Kerja LDR

Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relative kecil.Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrit.Artinya pada saat cahaya redup, LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup.

Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrit. Artinya pada saat cahaya terang, LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi kecil pada saat cahaya terang.

3.3Arduino Uno

ArduinoUnoadalah papan mikrokontrolerberdasarkanATmega328(datasheet).Ini memiliki14digitalpininput / output(dimana 6 dapat digunakan sebagaioutputPWM), 6 inputanalog, resonatorkeramik16MHz, koneksiUSB, jacklistrik, headerICSP, dantombol reset. Ini berisisemua yang diperlukan untukmendukungmikrokontroler; hanyamenghubungkannyake komputerdengan


(7)

kabelUSBatau poweritudengan adaptorAC-DC ataubateraiuntuk memulai menggunakannya.

Unoberbeda darisemua papansebelumnyadibahwa itu tidakmenggunakanchip driverFTDIUSB-to-serial.Sebaliknya,fiturAtmega16U2(Atmega8U2 sampai

versiR2) diprogramsebagai konverterUSB-to-serial.

Revisike 2 Unomemilikiresistormenarikgaris8U2HWBline to ground, sehingga

lebih mudah untukdimasukkan ke dalammode DFU.

Revisi ke 3memilikifitur-fitur baruberikut: -1,0pinout: menambahkanSDAdan pinSCLyangdekat denganpinAREFdandua pinbaru lainnyaditempatkandekat denganpinRESET, yangIOREFyang memungkinkanperisaiuntuk beradaptasi denganteganganyang tersediadari papan. Di masa depan, perisaiakan kompatibeldengan keduapapanyang menggunakanAVRyangberoperasidengan 5VdandenganArduinoDueyang beroperasidengan3.3V. Yang keduaadalahpintidak terhubung, yangdisediakan untuk tujuanmasa depan. "Uno" berarti satudiItalia dandiberi namauntuk menandaipeluncuranArduino1.0. TheUnodanversi 1.0akan menjadiversireferensiArduino, bergerak maju. TheUnoadalah yang terbarudalam serangkaianUSBArduinopapan, danmodel referensiuntuk platformArduino; untukperbandingan denganversi sebelumnya, lihat indeksArduinopapan.

Untuk keunggulan board Arduino Uno Revision 3 antara lain:

 1.0 pinout: ditambahkan pin SDA dan SCL di dekat pin AREF dan dua pin lainnya diletakkan dekat tombol RESET, fungsi IOREF melindungi kelebihan tegangan pada papan rangkaian. Keunggulan perlindungan ini akan kompatibel juga dengan dua jenis board yang menggunakan jenis


(8)

AVR yang beroperasi pada tegangan kerja 5V dan Arduino Due tegangan operasi 3.3V

 Rangkaian RESET yang lebih mantap.  Penerapan ATmega 16U2 pengganti 8U2.

Gambar 3.4 Skema Rangkaian arduino

3.3.1 Membaca Tegangan Analog dengan Arduino

Pin analog Arduino dapat menerima nilai hingga 10 bit sehingga dapat mengkonversi data analog menjadi 1024 keadaan (2^10= 1024). Artinya nilai 0 merepresentasikan tegangan 0 volt dan nilai 1023 merepresentasikan tegangan 5 volt. Mengapa 1023? Bukannya 1024? Hati-hati, disini dimulai dari angka 0 bukan angka 1, sehingga nilai terbesar adalah 1023. Data yang sebelumnya analog dikonversi menjadi data digital. Proses konversi dari nilai analog menjadi digital ini disebut proses ADC (Analog to Digital Conversion). Bagaimana jika tegangan 5 volt dikonversi menjadi data digital 10 bit? Mari kita hitung


(9)

Artinya setiap 1 angka desimal mewakili tegangan sebesar 0,004887585 volt.

Gambar 3.4 Rangkaian skematik Arduino Uno

3.4 Arduino Uno R3

Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan (development board) mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Disebut sebagai papan pengembangan karena board ini memang berfungsi sebagai arena prototyping sirkuit mikrokontroller. Dengan menggunakan papan pengembangan, anda akan lebih mudah merangkai rangkaian elektronika mikrokontroller dibanding jika


(10)

Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 pin input analog, menggunakan crystal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan tombol reset. Hal tersebut adalah semua yang diperlukan untuk mendukung sebuah rangkaian mikrokontroler. Cukup dengan menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB atau diberi power dengan adaptor AC-DC atau baterai, anda sudah dapat bermain-main dengan Arduino UNO anda tanpa khawatir akan melakukan sesuatu yang salah. Kemungkinan paling buruk hanyalah kerusakan pada chip ATMega328, yang bisa anda ganti sendiri dengan mudah dan dengan harga yang relatif murah.

Kata " Uno " berasal dari bahasa Italia yang berarti "satu", dan dipilih untuk menandai peluncuran Software Arduino (IDE) versi 1.0. Arduino. Sejak awal peluncuran hingga sekarang, Uno telah berkembang menjadi versi Revisi 3 atau biasa ditulis REV 3 atau R3. Software Arduino IDE, yang bisa diinstall di Windows maupun Mac dan Linux, berfungsi sebagai software yang membantu anda memasukkan (upload) program ke chip ATMega328 dengan mudah.

3.5 Rangkaian Liquid Crystal Display (LCD)

Rangkaian skematik konektor yang dihubungkan dari LCD (liquid crystal display) ke mikrokontroler dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Cara kerja LCD 2*16 secara umum

Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”.Bus data terdiri dari 4-bit atau 8-bit.Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai


(11)

dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur 44ontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD.Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur 44ontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.

Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat (tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke “1”. Jalur 44ontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan query

(pembacaan) data dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan.Jadi 44ontro setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”.Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur (tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2,


(12)

DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7.Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting.

Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk 45ontrol, 8 pin untuk data).Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-bit (3 pin untuk 45ontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca.


(13)

3.6 Flowchart Tingkat Intensitas Cahaya

Mulai

Inisialisasi port LCD dan ADC

Tampil LCD

Baca ADC

Conversi ADC to LUX dan CD

Tampilan hasil konversi ke LCD

Selesai


(14)

Penjelasan Flowchart :

1. Inisialisasi port LCD dan ADC untuk mensetting semua portyang digunakan di arduino yang difungsikan sebagai input atau output. 2. Tampilan LCD umtuk menampilkan karakter yang telah di

program yang telah ada di program.

3. Baca ADC membaca nilai analog sensor yang diubah ke data digital.

4. Setelah itu,data diubah ke digital nilai pembacaan sensor diubah ke lux meter dan candela.

5. Menampilkan hasil untuk menampilkan nilai lux dan candela yang terbaca oleh sensor.


(15)

BAB IV

PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA RANGKAIAN

Pengujian ini dilakukakn untuk mengetahui kerja dari sistem dan untuk mengetahui apakah sistem telah bekerja sesuai dengan perancangan atau belum.

4.1 Data Percobaan

Data Pengujian Tingkat Intensitas Cahaya

Dibawah ini adalah tabel data pengujian alat pembanding yang sudah terkalibrasi dengan alat sendiri serta dengan perbandingan persen (%) error nya.

TEMPAT PENGUJIAN Penukuran Tingkat Intensitas Cahaya

LUX METER ALAT PERBANDINGAN LUX LUX Cd Cd ( % )

Dalam Ruangan dengan sedikit cahaya matahari dari luar

41,50 44,43 1,20 4,17 0.076 %

Lampu Senter 75,70 78,12 2,19 7,39 0,034 %

Dalam ruangan dengan cahaya lampu

88,90 90,82 2,57 8,44 0,021 %

Bawah Matahari 447,50 450,51 12,97 45,21 0,006 %

Ruangan Gelap 0,40 0,49 0,01 0,04 0,225 %

Tabel 2 . Tabel data Percobaan

Dari pengujian dapat disimpulkan bahwa tingkat kesalahan alat ukur sendiri hanya sedikit bila dibandingkan dengan lux meter yang sudah terkalibrasi.


(16)

4.2 Analisa Program #include <LiquidCrystal.h>

// initialize the library with the numbers of the interface pins LiquidCrystal lcd(13,12, 11, 10, 9, 8, 7);

int ldr=A4; ‘deklarasi pin A.4 sebagai input void setup() {

Serial.begin(9600); pinMode(ldr,INPUT);

// set up the LCD's number of columns and rows: lcd.begin(16, 2);

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" LENA A SIAHAAN "); lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" METROLOGI 2013 "); delay(5000);

lcd.clear();

// put your setup code here, to run once:


(17)

void loop() {

int sensorValue = analogRead(A4); float Lux = (500.0/1024)*sensorValue; lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(Lux); lcd.print(" Lux");

float cd= Lux*0.0929; // 1 LUX= 0,0929 CD lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(cd); lcd.print(" Cd"); delay(200); lcd.clear();

// put your main code here, to run repeatedly:


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian hasil intensitas cahaya dengan menggunakan sensor LDR berbasis arduino uno R3 maka dapat diambil beberapa kesimpulan:

1. Semakin redup cahaya yang di dapat maka semakin kecil angka tingkat intensitasnya dan sebaliknya semakin terang cahaya maka semakin besar pula angka yang didapat.

2. Hasil pengukuran sudah dalam bentuk angka yang ditampilkan di LCD

3. Hasil dari penunjukkan persen intensitas ini sudah linier atau stabil namun sensor memiliki keterbatasan dalam pengukuran.

4. Luxmeter merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur kuat atau lemahnya cahaya yang terdapat pada suatu ruangan atau tempat tertentu.Apabila kita telah mengetahui intensitas cahaya pada suatu ruangan, kita dapat menentukan lampu yang tepat untuk dipasang pada setiap ruangan.Sehingga, dihasilkan tingkat pencahayaan yang sesuai standar.agar tingkat pencahayaan ruangan sesuai dengan fungsi ruangan. Fungsi ruangan yang dimaksud adalah jenis aktifitas yang dilakukan di dalam ruangan tersebut. Biasanya alat ini banyak digunakan pada arsitektur, penelitian, fotografi,.Dalam aplikasi penggunaannya dilapangan alat ini lebih sering digunakan pada bidang arsitektur, industri, dan lain-lain.


(19)

5.2 Saran

Beberapa tambahan yang diperlukan dalam meningkatkan kemampuan alat ini adalah:

1. Supaya rangkaian yang digunakan tidak terganggu, sebaiknya alat ini dikemas dalam bentuk yang lebih aman dan terlindungi, sehingga penggunaannya lebih efektif

2. Dengan beberapa pengembangan dan penyempurnaan sistem dari alat ini akan dapat lebih baik lagi hasilnya.

3. Berhati-hatilah ketika menambungkan alat ke listrik, karena alat ini menggunakan listrik.


(20)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Cahaya dan Intensitas Cahaya

Gelombang elektromagnetik dapat digambarkan sebagai dua buah gelombang yang merambat secara transversal pada dua buah bidang tegak lurus yaitu medan magnetik dan medan listrik. Merambatnya gelombang magnet akan mendorong gelombang listrik, dan sebaliknya, saat merambat, gelombang listrik akan mendorong gelombang magnet. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. [2][3] Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel".Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna.Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset. Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fasa cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris


(21)

(en:geometrical optics) dan optika fisis (en:physical optics).

2.1.1 Cahaya sebagai Partikel

Pada pertengahan abad ke 17 M hingga abad pertengahan abad ke 17 M, sejarah fisika sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran dan karya dari Sir Isac Newton.Pada tahun 1671, Newton menerbitkan karya ilmiah pertama tentang cahaya dan warna.Karya ilmiah ini diterima baik oleh semua kalangan ilmuwan pada masa itu kecuali Hooke dan Huygens.Teori cahaya sebagai partikel dapat menjelaskan bahwa perambatan cahaya berupa garis lurus yang tidak dapat dilihat dari belakang sebuah penghalang.Pada abad 17 M, Newton menemukan komposisi cahaya putih yang diintegrasikan dengan fenomena warna.Upaya ini merupakan titik awal kajian khusus tentang cahaya yang menjadi dasar bagi fisika modern.Newton tertarik melakukan pengujian dengan menggunakan prisma dan kaca.Ketika kacadiarahkan pada prisma, cahaya putih dapat memunculkan warna. Newton juga banyak melakukan penelitian di alam dengan menggunakan media seperti minyak, air dan gelembung sabun. Berdasarkan hasil penelitiannya, Newton menyimpulkan bahwa pada umumnya, cahaya terdiri atas sekumpulan partikel yang disebut Corpuscles.

2.1.2 Cahaya sebagai Gelombang

Menurut Huygens, titik-titk pada muka gelombang yang merambat dapat dianggap sebagai gelombang baru. Pada gelombang lingkaran, muka gelombangnya berupa lingkaran, sedangkan pada gelombang datar, muka gelombangnya berupa garis lurus. Teori gelombang dapat meyakinkan bahwa


(22)

cahaya di dalam air lebih lambat merambat daripada di udara. Dengan demikian, meurut Huygens teori cahaya sebagai partikel yang diungkapkan oleh Newton menjadi gugur. Walaupun demikian, teori gelombang yang dinyatakan oleh Huygens tidak dapat menjelaskan tentang perambatan cahaya berupa garis lurus. Kelemahan ini yang menyebabkan Newton tidak setuju dengan teori gelombang. Teori Huygens mampu menemukan rumus-rumus pembiasan dan pemantulan cahaya dengan sangat memuaskan.

Intensitas cahaya adalah besaran pokok fisika untuk mengukur daya yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut. Satuan SI dari intensitas cahaya adalah Candela (Cd). Dalam bidang optika dan fotometri (fotografi), kemampuan mata manusia hanya sensitif dan dapat melihat cahaya dengan panjang gelombang tertentu (spektrum cahaya nampak) yang diukur dalam besaran pokok ini.Intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas permukaan Penerangan berdasar sumbernya dibagi menjadi tiga, pertama penerangan alami yaitu penerangan yang berasal dari cahaya matahari, kedua penerangan buatan yaitu penerangan yang berasal dari lampu, dan yang ketiga adalah penerangan alami dan buatan yaitu penggabungan antara penerangan alami dari sinar matahari dengan lampu/penerangan buatan (Cok Gd Rai, 2006).Robert Grosseteste (Inggris) scholarum.Magister dari Universitas Oxford dan pendukung pandangan bahwa teori harus dibandingkan dengan observasi, Grosseteste menganggap bahwa sifat cahaya memiliki arti khusus dalam filsafat alam dan menekankan pentingnya matematika dan geometri di mereka belajar.Dia percaya bahwa warna terkait dengan intensitas dan bahwa mereka memperpanjang dari putih menjadi hitam,


(23)

putih yang paling murni dan berbaring di luar merah dengan hitam tergeletak di bawah biru.pelangi itu menduga sebagai akibat refleksi dan refraksi cahaya matahari oleh lapisan dalam 'awan berair' tapi pengaruh tetesan individu tidak dianggap. Dia memegang melihat, bersama dengan orang-orang Yunani sebelumnya, bahwa visi melibatkan emanasi dari mata ke objek yang dirasakan.Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup.Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap cahaya yang datang.

Menurut Ching (1996), ada tiga metode penerangan, yaitu : penerangan umum, penerangan lokal dan penerangan cahaya aksen. Penerangan umum atau baur menerangi ruangan secara merata dan umumnya terasa baur. Penerangan lokal atau penerangan untuk kegunaan khusus, menerangi sebagian ruang dengan sumber cahaya biasanya dipasang dekat dengan permukaan yang diterangi. Sedangkan penerangan aksen adalah bentuk dari pencahayaan lokal yang berfungsi menyinari suatu tempat atau aktivitas tertentu atau obyek seni atau koleksi berharga lainnya. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penglihatan menurut Dyer dan Morris (1990), adalah pertama faktor usia. Dengan bertambahnya usia menyebabkan lensa mata berangsur-angsur kehilangan elastisitasnya, dan agak kesulitan melihat pada jarak dekat.

Hal ini akan menyebabkan ketidaknyamanan penglihatan ketika mengerjakan sesuatu pada jarak dekat, demikian pula penglihatan jauh. Kedua faktor penerangan. Luminansi adalah banyaknya cahaya yang dipantulkan oleh permukaan objek. Jumlah sumber cahaya yang tersedia juga mempengaruhi


(24)

kepekaan mata terhadap warna tertentu. Tingkat luminansi juga akan mempengaruhi kemampuan mata melihat objek gambar dan pada usia tua diperlukan intensitas penerangan lebih besar untuk melihat objek gambar. Semakin besar luminansi dari sebuah objek, rincian objek yang dapat dilihat oleh mata juga akan semakin bertambah. Ketiga adalah faktor silau (glare). Menurut Grandjean (1988), silau adalah suatu proses adaptasi yang berlebihan pada mata sebagai akibat dari retina terkena sinar yang berlebihan. Keempat adalah faktor ukuran pupil. Agar jumlah sinar yang diterima oleh retina sesuai, maka otot iris akan mengatur ukuran pupil. Lubang pupil juga dipengaruhi oleh memfokusnya lensa mata, mengecil ketika lensa mata memfokus pada objek yang dekat. Kelima adalah factor sudut dan ketajaman penglihatan. Sudut penglihatan (visual

angle) didefinisikan sebagai sudut yang berhadapan dengan objek pada mata.

Dalam ruang lingkup pekerjaan, faktor yang menentukan adalah ukuran objek, derajat kontras di antara objek dan sekelilingnya, luminansi dari lapangan penglihatan, yang tergantung dari penerangan dan pemantulan pada arah si

pengamat, serta lamanya melihat (Suma’mur, 2009).Intensitas cahaya (I) dengan

satuancandela (cd) adalah arus cahaya dalam lumen yang diemisikan setiap sudut ruang (pada arah tertentu) oleh sebuah sumber cahaya. Kata candela berasal dari candle (lilin)merupakan satuan tertua pada teknik penerangan dan diukur berdasarkan intensitas cahaya standar.


(25)

Menurut Prabu (2009), menyebutkan bahwa ada 5 sistem pencahayaan di ruangan, yaitu :

1) Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)

Pada sistem ini 90%-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu diterangi. Sistem ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi ada kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang mengganggu, baik karena penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya. Untuk efek yang optimal, disarankan langi-langit, dinding serta benda yang ada di dalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak menyegarkan.

2) Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)

Pada sistem ini 60%-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dengan sistem ini kelemahan system pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yang diplester putih memiliki pemantulan 90%, apabila dicat putih pemantulan antara 5%-90%.

3) Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)

Pada sistem ini setengah cahaya 40%-60% diarahkan pada benda yang perlu disinari, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dalam pencahayaan sistem ini termasuk sistemdirect-indirect yakni memancarkan setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih ditemui.


(26)

Pada sistem ini 60%-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil yang optimal disarankan langit-langit perlu diberikan perhatian serta dirawat dengan baik. Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.

5) Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting)

Pada sistem ini 90%-100% cahaya diarahkan ke langitlangit dan dinding bagian atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar seluruh langit-langit dapat menjadi sumber cahaya, perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan yang baik. Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh pada permukaan kerja.

Berbicara masalah pencahayaan berarti kita membagi dua sumber pencahayaan menjadi dua bagian cahaya alami dengan cahaya buatan.Cahaya alami adalah cahaya yang bersumber pada matahari sebagai sumbernya. Cahaya alami ini kemudian dibagi menjadi dua macam yaitu cahaya matahari dan cahaya pantulan. Cahaya matahari adalah cahaya yang langsung bersumber dari matahari tanpa ada perantara ataupun penghantar yang mempengaruhi. Sedangkan cahaya pantulan adalah cahaya yang telah terkena pengaruh dari luar baik itu dipantulkan ataupun perlakuan lainnya. Cahaya buatan adalah cahaya yang bersumber selain dari matahari dan biasanya sengaja dibuat, sebagai contoh cahaya lampu kamera, cahaya lampu penerang dan lain-lain.

Elemen yang paling penting dalam perlengkapan cahaya, selain dari lampu, adalah reflector. Reflektor berdampak pada banyaknya cahaya lampu mencapai


(27)

area yang diterangi dan juga pola distribusi cahayanya. Reflektor biasanya menyebar (dilapisi cat atau bubuk putih sebagai penutup) atau specular (dilapis atau seperti kaca). Tingkat pemantulan bahan reflektor dan bentuk reflektor berpengaruh langsung terhadap efektifitas dan efisiensi fitting. Reflektor konvensional yang menyebar memiliki tingkat pemantulan 70-80% apabila baru. Bahan yang lebih barudengan daya pemantulan yang lebih tinggi atau semi-difusi memiliki daya pemantulan sebesar 85%. Pendifusi/Diffuser konvensional menyerap cahaya lebih banyak dan menyebarkannya daripada memantulkannya ke area yang dikehendaki. Lama kelamaan nilai daya pantul dapat berkurang disebabkan penumpukan debu dan kotoran dan perubahan warna menjadi kuning disebabkan oleh sinar UV. Reflektor specular lebih efektif dimana pemantul ini memaksimalkan optik dan daya pantul specular sehingga membiarkan pengontrolan cahaya yang lebih seksama dan jalan pintas yang lebih tajam. Dalam kondisi baru, lampu ini memiliki nilai pantul sekitar 85-96%. Nilai tersebut tidak berkurang seperti pada reflektor konvensional yang berkurang karena usia. Bahan yang umum digunakan adalah alumunium yang diberi perlakuan anoda (nilai pantul 85-90%) dan lapisan perak yang dilaminasikan ke bahan logam (nilai pantul 91-95%). Menambah (atau melapisi) alumunium dilakukan untuk mencapai nilai pantul lebih kurang 88-96%. Lampu harus tetap bersih agar efektif, reflektor optik kaca tidak boleh digunakan dalam peralatan yang terbuka di industri dimana peralatan tersebut mungkin akan terkena debu.

Untuk mengukur tingkat iluminasi (kuat penerangan) ini akan dipergunakan suatu alat yang disebut dengan luxmeter. Lux Meter yang biasanya digunakan untuk mengukur pencahayaan(penerangan).Yaitu bagaimana tingkat terang ditingkatkan


(28)

jatuh pada permukaan suatu daerah. The luminous flux is visible component that is defined in radiant flux (light power) divided by relative sensitivity of human eyes over the visible spectrum. Pengaliran yang terang terlihat adalah komponen yang didefinisikan dalam seri pengaliran (daya cahaya) dibagi dengan relatif kepekaan mata manusia melalui spektrum terlihat. This means the Lux is well fit to light level from sense of human eyes. Ini berarti Lux berguna pada acuan untuk tingkat cahaya dari rasa mata manusia. Satuan dari pengukuran alat ini adalah LUX (dalam SI).

Distribusi Luminansi

Distribusi luminansi didalam medan penglihatan harus diperhatikan sebagai pelengkap keberadaan nilai tingkat pencahayaan di dalam ruangan. Hal penting yang harus diperhatikan pada distribusi luminansi adalah sebagai berikut : a). Rentang luminasi permukaan langit-langit dan dinding.

b). Distribusi luminansi bidang kerja.

c). Nilai maksimum luminansi armatur (untuk menghindari kesilauan). d). Skala luminansi untuk pencahayaan interior

Luminansi Permukaan Dinding

Luminansi permukaan dinding tergantung pada luminansi obyek dan tingkat pencahayaanmerata di dalam ruangan.Untuk tingkat pencahayaan ruangan antara

500 ~ 2000 lux, makaluminansi dinding yang optimum adalah 100 kandela/m2. Ada 2 (dua) cara pendekatan untuk mencapai nilai optimum ini, yaitu :


(29)

a). Nilai reflektansi permukaan dinding ditentukan, tingkat pencahayaan vertikal dihitung,atau ;

b). Tingkat pencahayaan vertikal diambil sebagai titik awal dan reflektansi yang diperlukandihitung.

Nilai tipikal reflektansi dinding yang dibutuhkan untuk mencapai luminansi dinding yangoptimum adalah antara 0,5 dan 0,8 untuk tingkat pencahayaan rata-rata 500 lux, dan antara0,4 dan 0,6 untuk 1000 lux.

Luminansi Permukaan Langit-langit.

Luminansi langit-langit adalah fungsi dari luminansi armature.Dari grafik ini terlihat jika luminansi armatur kurang dari120 kandela/m2 maka

langitharus lebih terang dari pada terang armatur. Nilai untuk luminansi langit-langit tidak dapatdicapai dengan hanya menggunakan armatur yang dipasang masuk ke dalam langit-langitsedemikian hingga langit-langit akan diterangi hampir melulu dari cahaya yang direfleksikan

dari lantai

Distribusi Luminansi Bidang Kerja.

Untuk memperbaiki kinerja penglihatan pada bidang kerja maka luminansi sekeliling bidang kerja harus lebih rendah dari luminansi bidang kerjanya, tetapi tidak kurang darisepertiganya.Kinerja penglihatan dapat diperbaiki jika ada tambahan kontras warna.

Kualitas Warna Cahaya.

Kualitas warna suatu lampu mempunyai dua karakteristik yang berbeda sifatnya, yaitu :


(30)

b). Renderasi warna yang dapat mempengaruhi penampilan obyek yang diberikan cahaya suatu lampu. Sumber cahaya yang mempunyai tampak warna yang sama dapat mempunyai renderasiwarna yang berbeda.

2.2.1 Standart Pencahayaan di Ruangan

Menurut Suma’mur (2009), menyebutkan bahwa kebutuhan intensitas penerangan

tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan. Pekerjaan yang membutuhkan ketelitian sulit dilakukan bila keadaan cahaya di tempat kerja tidak memadai. 2.2.2Sifat-Sifat Penerangan

Menurut Suma’mur (2009), sifat-sifat penerangan yang baik, yaitu :

1) Pembagian luminansi dalam lapangan penglihatan. 2) Pencegahan kesilauan.

3) Arah sinar. 4) Warna.

5) Panas penerangan terhadap kelelahan mata.

Berkurangnya intensitas cahaya tersebut dapat dideteksi oleh alat yang peka terhadap perubahan intensitas cahaya, yaitu fototransistor. Fototransistor dapat dimanfaatkan sebagai rangkaian pengukur intensitas cahaya dengan sebuah rangkaian penguat sederhana berdasar rangkaian Op-Amp (Uldin, 2010).

2.3 LDR (Light Dependent Resistor)

LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya


(31)

semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.Ldr (Light Dependent Resistor) adalah jenis resistor yang biasa digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya.Light Dependent Resistor, terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elekrtroda pada permukaannya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi LDR sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka semakin menurun nilai resitansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit (gelap), maka nilai hambatannya menjadi semakin besar, sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat. Pada umumnya sebuah LDR memiliki nilai hambatan 200 Kilo Ohm saat berada di kondisi minim cahaya (gelap), dan akan menurun menjadi 500 Ohm pada kondisi terkena cahaya. Tak heran jika komponen yang satu ini banyak diaplikasikan pada rangkaian dengan tema saklar otomatis dari cahaya.

2.3.1 Fungsi LDR

Dari penjabaran mengenai arti LDR tadi, fungsi LDR adalah sebagai saklar otomatis berdasarkan cahaya. Jika cahaya yang diterima oleh LDR banyak, maka nilai resistansi LDR akan menurun, dan listrik dapat mengalir (ON). Sebaliknya, jika cahaya yang diterima LDR sedikit, maka nilai resistansi LDR akan menguat, dan aliran listrik terhambat (OFF). LDR (Light Dependent Resistor) terdiri dari sebuah piringan bahan semikonduktor dengan dua buah elektroda pada permukaannya. Di bawah cahaya yang cukup terang, banyak electron yang melepaskan diri dari atom-atom bahan semikonduktor sehingga nilai tahanan


(32)

listrik bahan rendah.Sebaliknya apabila dalam keadaan gelap atau dibawah cahaya yang redup, bahan piringan hanya mengandung electron bebas dalam jumlah yang relative kecil sehingga nilai tahanan bahan sangat tinggi sehingga alarm dapat bekerja.

.Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri.LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang berupa resistor yang peka terhadap cahaya.Biasanya LDR terbuat dari cadmium sulfida yaitu merupakan bahan semikonduktor yang resistansnya berupah-ubah menurut banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya. Resistansi LDR pada tempat yang gelap biasanya

mencapai sekitar 10 MΩ, dan ditempat terang LDR mempunyai resistansi yang

turun menjadi sekitar 150 Ω. Seperti halnya resistor konvensional, pemasangan

LDR dalam suatu rangkaian sama persis seperti pemasangan resistor biasa.

Aplikasi Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) dapat digunakan sebagai : Sensor pada rangkaian saklar cahaya Sensor pada lampu otomatis Sensor pada alarm brankas Sensor pada tracker cahaya matahari Sensor pada kontrol arah solar cell Sensor pada robot line follower Dan masih banyak lagi aplikasi rangkaian elektronika yang menggunakan LDR (Light Dependent Resistor) sebagai sensor cahaya. Karakteristik Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya. Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral sebagai berikut : Laju Recovery Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Bila sebuah


(33)

“Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)” dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya tertentu ke dalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap tersebut. Na-mun LDR tersebut hanya akan bisa menca-pai harga di kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery merupakan suatu ukuran praktis dan suatu ke-naikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus harganya lebih besar dari 200K/detik(selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai den-gan level cahaya 400 lux. Respon Spektral Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak, digunakan karena mempunyai daya hantaryang baik (TEDC,1998) Prinsip Kerja Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Resistansi Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) akan berubah seiring den-gan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR seki-tar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebe-sar 1KΩ atau kurang.LDR terbuat dari ba-han semikonduktor seperti kadmium sul-fida.Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak mua-tan yang


(34)

dilepas atau arus listrik meningkat.Artinya resistansi bahan telah men-galami penurunan.

2.3.2 Prinsip Kerja LDR

Prinsip kerja LDR bisa dibilang sangat sederhana, tak jauh berbeda dari variabel resistor pada umumnya.LDR dipasang pada sebuah rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambung aliran listrik berdasarkan cahaya.Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka semakin menurun nilai resistansinya.Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit (gelap), maka nilai hambatannya menjadi semakin besar.

Gambar 2.1 Skema Rangkaian LDR

2.4Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan


(35)

dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis data maka Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatik menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut

“pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak

memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka :

1. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas

2. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi


(36)

3. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak .Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang seringkali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital keanalog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.

Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:

1. sistem minimal mikrokontroler

2. software pemrograman dan kompiler, serta downloader

Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah


(37)

sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu :

1. prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri

2. rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal

3. rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU 4. rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumberdaya

Pada mikrokontroler jenis2 tertentu (AVR misalnya), poin2 pada no 2 ,3 sudah tersedia didalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah diseting dari vendornya (biasanya 1MHz,2MHz,4MHz,8MHz), sehingga pengguna tidak perlu memerlukan rangkaian tambahan, namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau handphone), maka pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.


(38)

Gambar 2.2 Mikrokontroler 328P

2.4.1 Jenis-jenis Mikrokontroller

Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu yaitu RISC dan CISC.

· RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Instruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.

· Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.Masing-masing mempunyai keturunan atau keluarga sendiri-sendiri.Sekarang kita akan membahas pembagian jenis-jenis mikrokonktroler yang telah umum digunakan.

1. Keluarga MCS51

Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC. Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock.


(39)

Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data.

Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses boolean yang mengijikan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM. Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (programmable Logic Control).

2. AVR

Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR

merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx.

3. PIC

Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface


(40)

Intelligent Computer.PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur

Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam

PIC cukup popular digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya yang rendah, ktersediaan dan penggunaan yang luas, database aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.

2.4.2 Struktur Mikrokontroler

Sebuah mikrokontroler minimal mempunyai unit pemroses data, unit penyimpanan dan port input/output (Port I/O). Unit pemroses data disebut juga dengan CPU, singkatan dari Central Processing Unit adalah otak dari mikrokontroler yang mengerjakan setiap perintah didalam program. Kecepatan proses dari CPU pada mikrokontroler ditentukan oleh besarnya clock yang dinyatakan dengan satuan Hertz (Hz), biasanya dalam orde MegaHertz (MHz).

2.4.3Pemrograman Mikrokontroler

Agar bisa bekerja, sebuah mikrokontroler harus diprogram dulu.Tanpa program, mikrokontroler seperti "mati" karena memang tidak bisa melakukan apa-apa.Saat kita membeli mikrokontroler baru, secara default berada dalam kondisi kosong alias tanpa program.Kecuali kita membeli mikrokontroler yang sudah dilabeli "terprogram" atau terisi program seperti mikrokontroler pada televisi. Program mikrokontroler dibuat oleh manusia menggunakan bahasa pemrograman


(41)

tertentu seperti assembler, bahasa C, basic, pascal dan lain-lain. Program ini dibuat dengan cara mengetikkan kode-kode program pada aplikasi teks editor. Kemudian setelah semua kode ditulis dengan benar maka kode-kode tersebut akan dikompilasi (Compile) oleh sebuah aplikasi compiler sesuai dengan jenis mikrokontroler. Hasil dari proses kompilasi ini adalah sebuah file hexadesimal (.HEX) atau file binary (.BIN).

Program mikrokontroler dibuat oleh manusia menggunakan bahasa pemrograman tertentu seperti assembler, bahasa C, basic, pascal dan lain-lain. Program ini dibuat dengan cara mengetikkan kode-kode program pada aplikasi teks editor. Kemudian setelah semua kode ditulis dengan benar maka kode-kode tersebut akan dikompilasi (Compile) oleh sebuah aplikasi compiler sesuai dengan jenis mikrokontroler. Hasil dari proses kompilasi ini adalah sebuah file

hexadesimal (.HEX) atau file binary (.BIN).

Setelah berupa file HEX atau BIN, maka program siap untuk didownload ke mikrokontroler. Proses ini disebut dengan flashing atau downloading. Untuk melakukan proses ini kita memerlukan sebuah sistem flasher atau downloader mikrokontroler. Sebuah downloader umumnya terdiri dari software dan hardware. Software downloader bisa merupakan aplikasi yang ada pada komputer atau sebuah program yang ditanamkan pada mikrokontroler lain. Sedangkan hardware downloader bisa memanfaatkan port komputer dengan atau tanpa bantuan hardware lain atau bisa juga berupa mikrokontroler lain yang sudah diisi dengan software downloader.


(42)

2.4.4Jenis-jenis Mikrokontroler

Ada banyak sekali jenis mikrokontroler yang umum dipakai. Jenis-jenis mikrokontroler bisa dikelompokkan berdasarkan pabrik, generasi, instruksi set, memori dan arsitekturnya. Contoh mikrokontroler yang umum dipakai saat ini adalah AVR dan MCS51 dari perusahaan ATMEL. Sedangkan arsitektur mikrokontroler yang sedang mengalami perkembangan pesat adalah ARM yang digunakan .Berdasarkan instruksi setnya, mikrokontroler dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

RISC, adalah singkatan dari Reduced Instruction Set Computer yaitu mikrokontroler yang memiliki instruksi set terbatas. Keluarga mikrokontroler AVR dari ATMEL termasuk jenis ini.

1. CISC, adalah singkatan dari Complex Instruction Set Computer yaitu mikrokontroler dengan instruksi set lengkap. Keluarga mikrokontroler MCS51 dari ATMEL termasuk jenis ini.

2.4.5Fungsi Mikrokontroler

Mikrokontroler sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.Contoh nyata dari aplikasi mikrokontroler adalah sistem remote control pada pesawat televisi, audio dan AC. Selain itu mikrokontroler juga banyak digunakan pada duniaindustri seperti pada mesin-mesin produksi dan instrumentasi.

Kini fungsi mikrokontroler semakin meluas dan hampir menjangkau setiap aspek kehidupan masyarakat.Mikrokontroler sudah bisa dipakai untuk membantu promosi dengan adanya running text display. Mikrokontroler juga berfungsi pada


(43)

bank dan kantor layanan publik dengan aplikasi pada sistem nomor antrian. Dan masih banyak lagi fungsi dan aplikasi mikrokontroler lainnya.

2.5 Liquid Crystal Display (LCD)

LCD merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan tugas akhir ini karena LCD dapat menampilkan perintah-perintah yang harus dijalankan oleh pemakai.LCD mempunyai kemampuan untuk menampilkan tidak hanya angka, huruf abjad, kata-kata tapi juga simbol-simbol.

Jenis dan ukuran LCD bermacam-macam, antara lain 2x16, 2x20, 2x40, dan lain-lain. LCD mempunyai dua bagian penting yaitu backlight yang berguna jika digunakan pada malam hari dan contrast yang berfungsi untuk mempertajam tampilan.

Gambar 2.3 Bentuk fisik LCD 2x16 karakter

Display LCD sebuah liquid crystal atau perangkat elektronik yang dapat digunakan untuk menampilkan angka atau teks. Ada dua jenis utama layar LCD yang dapat menampilkan numerik (digunakan dalam jam tangan, kalkulator dll) dan menampilkan teks alfanumerik (sering digunakan pada mesin foto kopi dan telepon genggam).


(44)

Dalam menampilkan numerik ini kristal yang dibentuk menjadi bar, dan dalam menampilkan alfanumerik kristal hanya diatur kedalam pola titik. Setiap kristal memiliki sambungan listrik individu sehingga dapat dikontrol secara independen. Ketika kristal off' (yakni tidak ada arus yang melalui kristal) cahaya kristal terlihat sama dengan bahan latar belakangnya, sehingga kristal tidak dapat terlihat. Namun ketika arus listrik melewati kristal, itu akan merubah bentuk dan menyerap lebih banyak cahaya. Hal ini membuat kristal terlihat lebih gelap dari penglihatan mata manusia sehingga bentuk titik atau bar dapat dilihat dari perbedaan latar belakang.

Sangat penting untuk menyadari perbedaan antara layar LCD dan layar LED. Sebuah LED display (sering digunakan dalam radio jam) terdiri dari sejumlah LED yang benar-benar mengeluarkan cahaya (dan dapat dilihat dalam gelap). Sebuah layar LCD hanya mencerminkan cahaya, sehingga tidak dapat dilihat dalam gelap.

LMB162A adalah modul LCD matrix dengan konfigurasi 16 karakter dan 2 baris dengan setiap karakternya dibentuk oleh 8 baris pixel dan 5 kolom pixel (1 baris terakhir adalah kursor). Memori LCD terdiri dari 9.920 bir CGROM, 64 byte CGRAM dan 80x8 bit DDRAM yang diatur pengalamatannya oleh Address Counter dan akses datanya (pembacaan maupun penulisan datanya) dilakukan melalui register data.

Pada LMB162A terdapat register data dan register perintah. Proses akses data ke atau dari register data akan mengakses ke CGRAM, DDRAM atau CGROM bergantung pada kondisi Address Counter, sedangkan proses akses data ke atau dari Register perintah akan mengakses Instruction Decoder (dekoder


(45)

instruksi) yang akan menentukan perintah–perintah yang akan dilakukan oleh LCD

LCD memanfaatkan silikon atau galium dalam bentuk kristal cair sebagai pemancar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi piksel yang dibagi dalam baris dan kolom. Dengan demikian, setiap pertemuan baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar ( backplane), yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang ditutupi oleh lapisan elektroda transparan.

Dalam keadaan normal, cairan yang digunakan memiliki warna cerah. Daerah – daerah tertentu pada cairan akan berubah warnanya menjadi hitam ketika tegangan diterapkan antara bidang latar dan pola elektroda yang terdapat pada sisi dalam lempeng kaca bagian depan.

Keunggulan LCD adalah hanya menarik arus yang kecil (beberapa mikro dapat menggunakan catu daya yang kecil. Keunggulan lainnya adalah tampilan yang diperlihatkan dapat dibaca dengan mudah dibawah terang sinar matahari. Dibawah sinar cahaya yang remang – remang atau dalam kondisi gelap, sebuah lampu ( berupa LED ) harus dipasang dibelakang layar tampilan.

LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang menapilkan data dengan 2 baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD adalah :

1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk membuat program tampilan.

2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena menggunakan 8 bit data dan 3 bit kontrol.


(46)

4. Daya yang digunakan relatif kecil.

Modul LCD berukuran 16 karakter x 2 baris dengan fasilitas backlighting memiliki 16 pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catu daya, dengan fasilitas pin yang tersedia maka lcd 16 x 2 dapat digunakan secara maksimal untuk menampilkan data yang dikeluarkan oleh mikrokontroler, secara ringkas fungsi pin-pin pada LCD dituliskan pada Tabel 2.2.

Sedangkan secara umum pin-pin LCD diterangkan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Tabel pin-pin LCD

Merupakan sambungan catu daya, Vss dan Vdd. Pin Vdd dihubungkan dengan tegangan positif catu daya, dan Vss pada 0V atau ground.Meskipun data menentukan catu 5 Vdc (hanya pada beberapa mA), menyediakan 6V dan 4.5V yang keduanya bekerja dengan baik, bahkan 3V cukup untuk beberapa modul.

Pin 3 merupakan pin kontrol Vee, yang digunakan untuk mengatur kontras display. Idealnya pin ini dihubungkan dengan tegangan yang bisa dirubah untuk


(47)

memungkinkan pengaturan terhadap tingkatan kontras display sesuai dengan kebutuhan, pin ini dapat dihubungkan dengan variable resistor sebagai pengatur kontras.

Pin 4 merupakan Register Select (RS), masukan yang pertama dari tiga command control input. Dengan membuat RS menjadi high, data karakter dapat ditransfer .Read/Write (R/W), untuk memfungsikan sebagai perintah write maka R/W low atau menulis karakter ke modul. R/W high untuk membaca data karakter .

Enable (E), input ini digunakan untuk transfer aktual dari perintah-perintah atau karakter antara modul dengan hubungan data. Ketika menulis ke display, data ditransfer hanya pada perpindahan high atau low. Tetapi ketika membaca dari display, data akan menjadi lebih cepat tersedia setelah perpindahan dari low ke 7-14

Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data/data bus (D0 sampai D7) diman16 Pin 16 dihubungkan kedalam tegangan 5 Volt untuk memberi tegangan dan menghidupkan lampu latar/Back Light LCD.

2.5.1 Cara kerja LCD 2*16 secara umum

Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”.Bus data terdiri dari

4-bit atau 8-bit.Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang


(48)

ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD.Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.

Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat

(tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur

RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai

sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII

yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar

maka RS harus diset ke “1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low

(0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan query (pembacaan) data

dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan.Jadi hampir setiap aplikasi yang

menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”.Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur

(tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7.Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting.


(49)

Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8 pin untuk data).Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca.


(50)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi didunia.Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan oleh manusia untuk dapat membantu pekerjaan mereka sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah dan efesien.Oleh karena itu, setiap manusia terutama mahasiswa dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.Semakin modern sebuah zaman maka semakin banyak manusia yang mengembangkan iptek untuk mempermudah pekerjaannya seperti membuat dan memakai rangkaian sensor cahaya yang telah dirancang tergantung dengan keinginan manusia itu sendiri sehingga dapat melakukan fungsi-fungsi kontrol.Pada kehidupan sehari-hari orang tidak pernah lepas dari penerangan lampu listrik.Untuk menghemat penggunaan daya listrik yang berlebihan, umumnya dilakukan dengan memutus aliran listrik menggunakan saklar manual. Sensor adalah komponen yang dapat digunakan untuk mengkonversi suatu besaran tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik atau Sensor merupakan komponen utama dari suatu tranduser, sedangkan tranduser merupakan sistem yang melengkapi agar sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai yang kita inginkan dan dapat langsung dibaca pada keluarannya. Salah satu jenis resistor yang peka terhadap perubahan cahaya


(51)

adalah LDR. Resistansi LDR akan berubah seiring dengan intensitas cahaya yang mengenainya. LDR digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik Saklar cahaya otomatis dan alarm pencuri merupakan contoh alat yang menggunakan LDR. Akan tetapi karena respon terhadap cahaya cukup lambat, maka LDR tidak dapat digunakan ketika intensitas cahaya berubah secara drastis.Sensor cahaya berfungsi untuk mendeteksi cahaya yang ada di sekitar kita, maka LDR dapat digunakan sebagai sensor cahaya.sensor ini akan berubah resistansinya jika ada perubahan tingkat kecerahan cahaya. Prinsip inilah yang akan digunakan untuk mengaktifkan transistor untuk menghidupkan LED pada lampu taman otomatis, menggerakan motor DC pada hand dryer,Sensor pada alarm brankas, Sensor pada tracker cahaya matahari, Sensor pada kontrol arah solar cell, Sensor pada robot line follower dan menghidupkan buzzer pada alarm otomatis.

Alat ukur yang pada umumya digunakan dalam mengukur intensitas cahaya adalah Lux meter.Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup.Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap cahaya.Sehingga cahaya yang diterima oleh sensor dapat diukur dan ditampilkan pada sebuah tampilan digital ataupun non digital.Lux meter menggunakan sensor cahaya sebagai pendeteksi cahaya.Sensor diletakkan pada sumber cahaya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan lebih besar.Oleh karena itu, pembacaan merupakan kombinasi efek dari semua panjang gelombang.Untuk itulah makalah


(52)

ini dibuat untuk lebih menyederhanakan pembuatan alat ukur intensitas cahaya dalam bentuk rangkaian yang lebih sederhana tetapi fungsinya tidak kalah dengan alat ukur intensitas cahaya elektronik seperti lux meter.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat ditemukan permasalahan yang dihadapi dalam tugas akhir ini adalah:

1. Bagaimana karakteristik dari sensor LDR tersebut?

2. Mengetahui Pengunaan Tampilan Arduino Uno R3 Dalam kecerahan cahaya tersebut

3. Bagaimana prinsip kerja dari sensor LDR berbasis Arduino Uno R3

1.3 Batasan Masalah

Mengingat pembahasan dalam perancangan Alat yang dibuat dapat meluas maka tulisan ini mempunyai batasan masalah sebagai berikut :

1. Tulisan ini hanya membahas tentang Prinsip kerja LDR 2. Nilai Hambatan dari suatu perubahan intensitas cahaya 3. Kelebihan Arduino Uno R3 untuk tingkat intensitas cahaya

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan projek akhir I ini antara lain guna mengetahui tingkat kecerahan cahaya dengan sensor LDR berbasis Arduino Uno R3.


(53)

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat suatu instrumentasi, yaitu:

1.Merancang dan membuat alat yang dapat mengetahui tingkat intensitas cahaya

2.Mengetahui suatu sistem kerja dari sensor LDR 3. Mengetahui cara kerja Arduino Uno R3 4. Mengetahui tingkat kepekaan alat


(54)

ABSTRAK

Telah dirancang suatu alat pengukur tingkat intensitas cahaya dengan menggunakan sensor LDR.Prinsip kerja dari rangkaian sensor cahaya diatas sebenarya sangat sederhana. Pembagian tegangan antara VR1 dan LDR merupakan inti dari rangkaian sensor cahaya diatas. Kenaikan tegangan pada VR1 akan mengurangi tegangan yang jatuh pada LDR, begitupun sebaliknya kenaikan tegangan pada LDR akan mengurangi tegangan jatuh pada VR1. Pembagian tegangan sesuai dengan rumus pembagi tegangan yang berlaku pada rangkaian seri, tegangan supply 9 volt sama dengan jumlah tegangan pada R1, VR1 dan LDR. Arduino merupakan rangkaian elektronik yang bersifat open source, serta memiliki perangkat keras dan lunak yang mudah untuk digunakan. Arduino dapat mengenali lingkungan sekitarnya melalui berbagai jenis sensor dan dapat mengendalikan lampu, motor, dan berbagai jenis aktuator lainnya.


(55)

ABSTRACT

Has designed a measure of light intensity levels using LDR sensor. The working principle of a series of light sensors on sebenarya very simple. Voltage division between VR1 and LDR is at the core of the light above the sensor circuit. The increase in the voltage at VR1 will reduce the voltage falls on LDR, vice versa rise in LDR voltage will reduce the voltage drop on the VR1. Voltage division in accordance with the formula that applies a voltage divider in a series circuit, the voltage supply 9 volt is equal to the amount of voltage on R1, VR1 and LDR. Arduino is an electronic circuit that is open source, and have the hardware and software that is easy to use. Arduino can recognize the surrounding environment through a variety of sensors and can control lights, motors, and various other types of actuators.


(56)

TINGKAT INTENSITAS CAHAYA DI DALAM RUANGAN

DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR LDR BERBASIS

ARDUINO UNO R-3

TUGAS AKHIR

HASLENA AFSARI SIAHAAN 132411021

PROGRAM STUDI D-3METROLOGI DAN INSTRUMENTASI

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(57)

TINGKAT INTENSITAS CAHAYA DI DALAM RUANGAN

DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR LDR BERBASIS

ARDUINO UNO R-3

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

OLEH :

HASLENA A. SIAHAAN

NIM : 132411021

PROGRAM STUDI D3METROLOGI DAN INSTRUMENTASI

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(58)

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT INTENSITAS CAHAYA DI DALAM RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR LDR BERBASIS ARDUINO UNO R-3

HASLENA AFSARI SIAHAAN

132411021

Medan, 30 Juni 2016 Menyetujui

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

D3 Metrologi Dan Instrumentasi

Dr.Diana Alemin Barus,M.Sc Drs.Takdir Tamba, M. Eng,Sc NIP. 19660729199203 002 NIP.196006031986011002


(59)

SURAT PRRNYATAAN

TUGAS AKHIR

TINGKAT INTENSITAS CAHAYA DI DALAM RUANGAN

DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR LDR BERBASIS

ARDUINO UNO R-3

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya

saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang

masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 18 Juli 2016 Yang menyatakan

Haslena A. Siahaan


(60)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan D-III pada Program Studi Metrologi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahua Alam Universitas Sumatera Utara.

Selama pelaksanaan penyusunan Laporan Projek Akhir hingga selesainya laporan ini penulis banyak mendapat bantuan, dorongan, motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Takdir Tamba.M.Eng,Sc,selaku dosen pembimbing saya yang telah mengarahkan dan membimbing saya dalam mengerjakan Tugas Akhir ini.

2. Ibu Dr. Diana Alemin Barus M.Si,selaku Ketua Program Studi D-III Metrologi dan Instrumentasi FMIPA USU

3. Bapak Dr. Krista Sebayang M.Si,selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Sumatera Utara.

4. Teman –teman yang tak pernah lelah memberi motivasi dan arahan serta semangat.

5. Orang Tua Bpk J.Siahaan dan Ibu L.br. Tampubolonyang telah memberi dukungan moral ,finansial dan juga doa kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan penulisan di kemudian hari. Akhir kata, semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan maupun pengetahuan kita.


(61)

ABSTRAK

Telah dirancang suatu alat pengukur tingkat intensitas cahaya dengan menggunakan sensor LDR.Prinsip kerja dari rangkaian sensor cahaya diatas sebenarya sangat sederhana. Pembagian tegangan antara VR1 dan LDR merupakan inti dari rangkaian sensor cahaya diatas. Kenaikan tegangan pada VR1 akan mengurangi tegangan yang jatuh pada LDR, begitupun sebaliknya kenaikan tegangan pada LDR akan mengurangi tegangan jatuh pada VR1. Pembagian tegangan sesuai dengan rumus pembagi tegangan yang berlaku pada rangkaian seri, tegangan supply 9 volt sama dengan jumlah tegangan pada R1, VR1 dan LDR. Arduino merupakan rangkaian elektronik yang bersifat open source, serta memiliki perangkat keras dan lunak yang mudah untuk digunakan. Arduino dapat mengenali lingkungan sekitarnya melalui berbagai jenis sensor dan dapat mengendalikan lampu, motor, dan berbagai jenis aktuator lainnya.


(62)

ABSTRACT

Has designed a measure of light intensity levels using LDR sensor. The working principle of a series of light sensors on sebenarya very simple. Voltage division between VR1 and LDR is at the core of the light above the sensor circuit. The increase in the voltage at VR1 will reduce the voltage falls on LDR, vice versa rise in LDR voltage will reduce the voltage drop on the VR1. Voltage division in accordance with the formula that applies a voltage divider in a series circuit, the voltage supply 9 volt is equal to the amount of voltage on R1, VR1 and LDR. Arduino is an electronic circuit that is open source, and have the hardware and software that is easy to use. Arduino can recognize the surrounding environment through a variety of sensors and can control lights, motors, and various other types of actuators.


(63)

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ... i

PERNYATAAN ... ii

PENGHARGAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 RumusanMasalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Maksud dan Tujuan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Cahaya dan Intensitas cahaya ... 5

2.1.1 Cahaya Sebagai Partikel ... 5

2.1.2 cahaya sebagai gelombang ... 5

2.2 Sistem pencahayaan ... 9

2.2.1 Standart Pencahayaan Ruangan ... 14

2.2.2 Sifat-Sifat penerangan ... 14

2.3 LDR ... 14

2.3.1 Fungsi LDR ... 15

2.3.2 Prinsip kerja LDR ... 18

2.4 Mikrokontroler ... 18

2.4.1 Jenis Jenis Mikrokontroler ... 22

2.4.2 Struktur Mikrokontroler ... 24

2.4.3 Pemograman Mikrokontroler ... 24


(64)

2.4.5 Fungsi Mikrokontroler ... 26

2.5 LCD ... 27

2.5.1 Cara Kerja LCD 2816 secara umum ... 31

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1 Diagram Blok Rangkaian ... 34

3.1.1 Fungsi dari tiap Blok ... 34

3.2 Rangkaian Sensor LDR ... 37

3.2.1 Prinsip Kerja LDR ... 38

3.3 Arduino ... 38

3.3.1 membaca Tegangan Analog dengan arduino ... 40

3.4 Arduino Uno R3 ... 41

3.5 LCD ... 42

3.6 Flowchart ... 46

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA RANGKAIAN 4.1 Data Percobaan ... 49

4.2 Analisa Program ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 51


(65)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Rangkaian LDR ... 18

Gambar 2.2 Mikrokontroler 328p ... 22

Gamabar 2.3 Bentuk Fisik LCD 2*16 Karakter ... 27

Gamabr 3.1 Diagram Blok Rangkaian ... 34

Gambar 3.2 Rangkaian Sensor LDR ... 37

Gambar 3.3 Sensor LDR ... 38

Gambar 3.4 Skema Rangkaian Arduino ... 40

Gambar 3.5 Rangkaian Skematik Arduino ... 41

Gambar 3.6 cara Kerja LCD 2816 secara umum ... 44


(66)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Pin Pin LCD ... 30 Tabel 2.2 Tabel data Percobaan ... 46


(1)

Telah dirancang suatu alat pengukur tingkat intensitas cahaya dengan menggunakan sensor LDR.Prinsip kerja dari rangkaian sensor cahaya diatas sebenarya sangat sederhana. Pembagian tegangan antara VR1 dan LDR merupakan inti dari rangkaian sensor cahaya diatas. Kenaikan tegangan pada VR1 akan mengurangi tegangan yang jatuh pada LDR, begitupun sebaliknya kenaikan tegangan pada LDR akan mengurangi tegangan jatuh pada VR1. Pembagian tegangan sesuai dengan rumus pembagi tegangan yang berlaku pada rangkaian seri, tegangan supply 9 volt sama dengan jumlah tegangan pada R1, VR1 dan LDR. Arduino merupakan rangkaian elektronik yang bersifat open source, serta memiliki perangkat keras dan lunak yang mudah untuk digunakan. Arduino dapat mengenali lingkungan sekitarnya melalui berbagai jenis sensor dan dapat mengendalikan lampu, motor, dan berbagai jenis aktuator lainnya.


(2)

ABSTRACT

Has designed a measure of light intensity levels using LDR sensor. The working principle of a series of light sensors on sebenarya very simple. Voltage division between VR1 and LDR is at the core of the light above the sensor circuit. The increase in the voltage at VR1 will reduce the voltage falls on LDR, vice versa rise in LDR voltage will reduce the voltage drop on the VR1. Voltage division in accordance with the formula that applies a voltage divider in a series circuit, the voltage supply 9 volt is equal to the amount of voltage on R1, VR1 and LDR. Arduino is an electronic circuit that is open source, and have the hardware and software that is easy to use. Arduino can recognize the surrounding environment through a variety of sensors and can control lights, motors, and various other types of actuators.


(3)

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ... i

PERNYATAAN ... ii

PENGHARGAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 RumusanMasalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Maksud dan Tujuan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Cahaya dan Intensitas cahaya ... 5

2.1.1 Cahaya Sebagai Partikel ... 5

2.1.2 cahaya sebagai gelombang ... 5

2.2 Sistem pencahayaan ... 9

2.2.1 Standart Pencahayaan Ruangan ... 14

2.2.2 Sifat-Sifat penerangan ... 14

2.3 LDR ... 14


(4)

2.4.5 Fungsi Mikrokontroler ... 26

2.5 LCD ... 27

2.5.1 Cara Kerja LCD 2816 secara umum ... 31

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1 Diagram Blok Rangkaian ... 34

3.1.1 Fungsi dari tiap Blok ... 34

3.2 Rangkaian Sensor LDR ... 37

3.2.1 Prinsip Kerja LDR ... 38

3.3 Arduino ... 38

3.3.1 membaca Tegangan Analog dengan arduino ... 40

3.4 Arduino Uno R3 ... 41

3.5 LCD ... 42

3.6 Flowchart ... 46

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA RANGKAIAN 4.1 Data Percobaan ... 49

4.2 Analisa Program ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 51


(5)

Gambar 2.1 Skema Rangkaian LDR ... 18

Gambar 2.2 Mikrokontroler 328p ... 22

Gamabar 2.3 Bentuk Fisik LCD 2*16 Karakter ... 27

Gamabr 3.1 Diagram Blok Rangkaian ... 34

Gambar 3.2 Rangkaian Sensor LDR ... 37

Gambar 3.3 Sensor LDR ... 38

Gambar 3.4 Skema Rangkaian Arduino ... 40

Gambar 3.5 Rangkaian Skematik Arduino ... 41

Gambar 3.6 cara Kerja LCD 2816 secara umum ... 44


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Pin Pin LCD ... 30 Tabel 2.2 Tabel data Percobaan ... 46