11.1. Anestesiologi Sistem Saraf

ANESTESIOLOGI
BLOK SARAF & PERILAKU 1

================
dr. Djumhana, Sp.An.

ANESTESIOLOGI
Bahasa ↔unani :
- an
= tanpa
- aisthesis = sensasi, kemampuan utk merasa
Cakupan :
- pemberian anestesia/analgesia.
- penyelamatan pasien yang dilakukan pembedahan &
tindakan lainnya.
- bantuan resusitasi jantung paru.
- pengobatan intensif pasien kritis.
- pengelolaan kedaruratan.
- penanggulangan nyeri.
- terapi inhalasi.


RUANG LINGKUP ANESTESIOLOGI
Peran dokter spesialis Anestestesiologi :
1. Di kamar bedah
konsultan :
- Mengawasi dan melakukan tindakan darurat thd
pasien agar dapat menjalani pembedahan dengan
aman & nyaman.
- Sebagai “kapten” di kamar bedah.
2. Pelayanan di luar kamar bedah (ICU, UGD, ruang
tindakan lain) :
- Memantau pasien, pemberian sedasi dan pelayanan
terapi nyeri.
- Tim resusitasi.

ANESTESIA
( UMUM )

ANALGESIA
- Lokal : topikal, infiltrasi, blok srf perifer
- Regional :

analg. subarakhnoid
analg. epidural
blok aksiler, blok brakhialis
analg. intravena

ANESTETIKA

ANALGETIKA

Analg. subarakh, epidural
blok sentral (neuraksial)
Blok aksiler, brakh, anlg. Iv
blok perifer (saraf)

ANALGESIA REGIONAL
ANATOMI
Tl. punggung (vertebra) tdd 34 ruas : servikal 7, torakal 12,
lumbal 5, sakral 5 (menyatu), koksigeal 5 (menyatu)
Akhir med spin : dewasa L1, anak L2, bayi L3
Akhir sakus duralis setinggi S2


ANESTESIA UMUM
AU : menghilangkan nyeri dan kesadaran secara sentral,
dan bersifat pulih kembali (reversible)
Komponen :
(I). - hipnosia
(II). - hipnosia
- analgesia
atau
- analgesia
- relaksasi otot
[ = trias anestesia ]

ANALGESIA REGIONAL

komponen :
- analgesia
- relaksasi otot

“Informed concern” :

pernyataan persetujuan tertulis dari pasien/keluarga
untuk dilakukan tindakan anestesia/pembedahan.
- Pemberian informasi yang jelas tentang jenis tindakan
yang akan dilakukan.
- Manfaat/tujuan tindakan.
- Kemungkinan terjadi komplikasi akibat tindakan.
Jenis anestesia/pembedahan :
1. Elektif = berencana
2. Cito = emergensi = harus segera dilakukan

TATALAKSANA JALAN NAFAS
Anatomi jalan nafas : hidung
nasofaring
mulut
orofaring
SUMBATAN JALAN NAFAS
- Anest, terlentang
tonus otot hilang
sumbatan lidah
- Anest ringan

nyeri/rangs sekret
spasme (kejang) laring
Tanda2 sumbatan jln nfs :
- Stridor (mendengkur, snoring)
- Nafas cuping hidung
- Retraksi trakea
- Retraksi torak
- Udara ekspirasi tak terasa

EKSTUBASI
pencabutan pipa trakea
Dilakukan setelah anestesia/pembedahan selesai
Bisa dilakukan pada anest ringan atau pasien sudah benarbenar sadar
Syarat ekstubasi : pasien sudah bernafas spontan & adekuat.
Sebelum ekstubasi, rongga mulut, laring, faring dibersihakan