Makalah Cloud Computing - Makalah
Analisis Performance Cloud Computing berbasis
Platform as A Service (PaaS) dengan Eucalyptus System
dan Open Stack pada Ubuntu Server
M. Supriadi1)
Achmad Iffan Marzuq2)
1) Program Studi S1 Sistem Komputer STIKOM Surabaya. Email: [email protected]
2) Program Studi S1 Sistem Komputer STIKOM Surabaya. Email: [email protected]
Abstract
More recently the development of the information technology world very rapidly. This has an
impact also on the development of computer hardware that would not want to follow the development
of existing applications. Application at the moment is very user friendly so that the user can very easy
to use. But with the better and more interestingly an application then the application will take a lot of
resources from hardware.
Hardware is also an obstacle when people want to upgrade the system, because the better a
system then it should be supported as well with hardware that can support the performance of the
system. In fact the above it can be concluded that the better a system, the hardware of the system
should also be upgraded and the costs did little to bolster the performance of their systems.
In the event it was created cloud computing. Cloud computing is an appropriate solution to
address the above problems, because cloud computing can provide the resources needed by the user
without providing hardware they need, they're pretty hiring cloud computing to meet their needs.
It is highly recommended for small businesses up to large scale, because cloud computing can
be used for a long time and can keep up with technology is growing rapidly. Cloud computing can also
be tailored to the needs that exist, such as private servers, desktop computers, application development
and security of user data is guaranteed by the cloud computing service providers, so users do not have
to worry over their data against viruses, malware and so on.
Keyword: Cloud Computing, Eucalyptus, OpenStack
ABSTRAK
Akhir-akhir ini perkembangan dunia
teknologi informasi sangatlah pesat, hal ini
berdampak juga pada perkembangan
hardware komputer yang mau tidak mau
harus mengikuti perkembangan aplikasi
yang ada. Aplikasi pada saat ini sudah
sangat user friendly sehingga user bisa
dengan sangat mudah menggunakannya,
namun dengan semakin menariknya dan
semakin baiknya sebuah aplikasi maka
aplikasi tersebut akan memakan banyak
resource dari hardware yang ada.
Hardware juga menjadi salah satu
kendala
ketika
masyarakat
ingin
mengupgrade systemnya, karena semakin
baik sebuah system maka harus didukung
juga dengan hardware yang bisa
menunjang kinerja system tersebut, pada
fakta diatas bisa disimpulkan bahwa
semakin baik sebuah system maka
hardware dari system tersebut harus juga
diupgrade dan biaya yang harus
dikeluarkan tidak sedikit untuk menunjang
kinerja system mereka.
Dengan kejadian tersebut maka
diciptakanlah cloud computing, cloud
computing adalah sebuah solusi yang tepat
untuk menanggulangi masalah diatas,
karena cloud computing bisa menyediakan
resource yang dibutuhkan oleh user tanpa
menyediakan hardware yang mereka
butuhkan, mereka cukup menyewa cloud
computing untuk memenuhi kebutuhan
mereka.
Hal ini sangat disarankan untuk
usaha bersekala kecil sampai usaha dengan
sekala besar, karena cloud computing
mampu digunakan dalam jangka waktu
panjang
dan
dapat
mengikuti
perkembangan teknologi yang semakin
berkembang pesat, cloud computing juga
bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang
ada, misalnya private server, computer
desktop, application development dan
keamanan dari data userpun dijamin oleh
penyedia jasa cloud computing, jadi user
tidak perlu khawatir atas data mereka dari
serangan virus, malware dan sebagainya.
Euforia cloud computing saat ini
tidak diimbangi dengan pengetahuan bagi
masyarakat secara umum, mereka tidak
mengenal
cloud
computing
secara
menyeluruh, bagaimana cara kerjanya dan
apa sebenarnya yang di sediakan oleh
cloud computing.
Ada
banyak
layanan
cloud
computing yang berkembang saat ini,
diantaranya adalah :
1.
Platform as a Service ( PaaS )
2.
Infrastructure as a Service ( IaaS )
3.
Software as a Service ( SaaS )
Dari ketiga layanan cloud computing
diatas, pengguna dapat memilih sesuai
kebutuhan mereka, karena ketiga layanan
diatas
mempunyai
fungsi
yang
berbedadantujuan yang berbeda pula,
Platform as a Service (PaaS) digunakan
bagi para pengembang sistem operasi,
mereka boleh menggunakan OS apa saja
dengan
spesifikasi
komputer
yang
beragam.
Infrastructure as a Service (IaaS)
digunakan untuk mereka yang ingin
menggunakan sebuah “komputer maya”
yang dapat mereka konfigurasi sesuka hati
mereka namun tetap dalam batas-batas
aturan yang ada, sedangkan Software as a
service (SaaS) dirancang untuk digunakan
mengambangkan beragam aplikasi.
Ubuntu adalah salah satu penyedia
layanan cloud computing berbasis open
source yang ada saat ini, beberapa cloud
computing server application yang pernah
mereka rilisa dalah eucalyptus dan
openstack, tak jarang para pengguna cloud
computing dibuat bingung untuk memilih
mana yang cocok untuk dipergunakan
sesuai kebutuhan private cloud mereka.
Para pengguna layanan cloud
computing tentu saja tidak hanya harus
mempertimbangkan harga yang harus
mereka bayar untuk menyewa sebuah
layanan cloud computing tetapi mereka
juga harus mempertimbangkan kinerja dari
cloud computing tersebut apakah sesuai
dengan kebutuhan atau tidak.
Selain
para
pengguna
cloud
computing yang kebingungan dengan
masalah cloud computing mana yang akan
mereka gunakan, para developer pemula
juga bingung dengan permintaan user yang
semakin beragam, selain trouble shooting
para developer juga harus berusaha
memenuhi permintaan user seperti
penyesuaian RAM, Hard disk, Operating
System dan juga aplikasi yang akan mereka
pergunakan.
Para developer biasanya mempunyai
forum khusus yang disediakan guna
mendiskusikan masalah mereka, forum ini
biasanya berisi tentang troubleshooting,
release terbaru dari cloud computing, dan
juga usulan mengenai fitur-fitur baru yang
harus ditambahkan oleh para developer,
beberapa forum yang membahastentang
cloud computing khususnya pada distro
Ubuntu adalah http://openstack.com/forum
dan http://eucalyptus.com/forum.
Cloud Computing
Cloud computing adalah sebuah
arsitektur teknologi informasi yang dimana
sumber daya komputasi tersedia sebagai
layanan yang dapat diakses melalui
internet (Sasono: 2011).
Cloud computing pada dasarnya
adalah
menggunakan
internet-based
service untuk mendukung proses bisnis.
Cloud service biasanya memiliki beberapa
karakteristik, diantaranya adalah sangat
cepat di deploy, sehingga cepat berarti
instant untuk implementasi.
Teknologi cloud akan memberikan
kontrak kepada user untuk service pada 3
tingkatan:
1.
Infrastructure as a service
hal ini meliputi grid untuk
virtualized server, storage &
network. Contohnya seperti amazon
elastic compute cloud dan simple
storage service.
2.
Platform as a service
hal ini memfokuskan pada aplikasi
dimana dalam hal ini memungkinkan
developer untuk tidak memikirkan
hardware dan tetap fokus pada
application developmentnya tanpa
harus mengkhawatirkan operating
system, infrastructure scaling, load
balancing dan lainya. Contohnya
yang telah mengimplementasikan ini
adalah force.com dan microsoft azure
investment.
3.
Software as a service
hal ini memfokuskan pada aplikasi
dengan web-based interface yang
diakses melalui web service dan web
2.0. Contohnya adalah google apps,
salesforce.com dan social network
application seperti facebook.
Platform as a Service (PaaS)
Platform as a Service (PaaS) adalah
hasil pengembangan dari layanan Software
as a Service (SaaS). Pada layanan SaaS,
pengguna cloud hanya menggunakan
software aplikasi pada sisi penggunaan
saja, sedangkan PaaS adalah layanan dari
provider cloud untuk digunakan oleh
penggunanya dalam pembuatan sekaligus
hosting aplikasi yang akan digunakan
sebagai SaaS (Assagaf: 2011).
Dengan
membuat
(developing
program) menggunakan layanan PaaS
maka distribusi perangkat lunak hasil
developing tersebut di tempatkan di
(hosting) penyedia PaaS dan pembuatnya
dapat
mendistribusikan
penggunaan
fungsinya melalui internet, bahkan bisa
mengkomersilkan layanan penggunaannya
sebagai SaaS kepada pengguna lain
(Assagaf: 2011).
Pada PaaS, kita membuat sendiri
aplikasi software yang kita inginkan,
termasuk skema database yang diperlukan.
Skema itu kemudian kita pasang (deploy)
di server-server milik penyedia jada PaaS.
Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan
layanan berupa platform, mulai dari
mengatur server-server mereka secara
virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster
sampai menyediakan sistem operasi di
atasnya. Alhasil, kita sebagai pengguna
hanya perlu memasang aplikasi yang kita
buat di atasnya (Sasono: 2011).
Linux
Linux adalah nama yang diberikan
kepada sistem operasi komputer bertipe
Unix. Linux merupakan salah satu contoh
hasil pengembangan perangkat lunak bebas
dan sumber terbuka utama. Seperti
perangkat lunak bebas dan sumber terbuka
lainnya pada umumnya, kode sumber
Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan
didistribusikan kembali secara bebas oleh
siapa saja.
Nama "Linux" berasal dari nama
pembuatnya, yang diperkenalkan tahun
1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya,
peralatan sistem dan pustakanya umumnya
berasal dari sistem operasi GNU, yang
diumumkan tahun 1983 oleh Richard
Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar
dari
munculnya
nama
alternatif
GNU/Linux.
Linux telah lama dikenal untuk
penggunaannya di server, dan didukung
oleh perusahaan-perusahaan komputer
ternama seperti Intel, Dell, HewlettPackard,
IBM,
Novell,
Oracle
Corporation, Red Hat, dan Sun
Microsystems. Linux digunakan sebagai
sistem operasi di berbagai macam jenis
perangkat keras komputer, termasuk
komputer desktop, super komputer, dan
sistem benam seperti pembaca buku
elektronik, sistem permainan video
(PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox),
telepon genggam dan router. Para
pengamat
teknologi
informatika
beranggapan
kesuksesan
Linux
dikarenakan Linux tidak bergantung
kepada vendor (vendor independence),
biaya operasional yang rendah, dan
kompatibilitas yang tinggi dibandingkan
versi UNIX tak bebas, serta faktor
keamanan dan kestabilannya yang tinggi
dibandingkan dengan sistem operasi
lainnya seperti Microsoft Windows. Ciriciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan
model pengembangan perangkat lunak
sumber terbuka (opensource software).
Sistem operasi Linux yang dikenal
dengan istilah distribusi Linux (Linux
distribution) atau distro Linux umumnya
sudah termasuk perangkat-perangkat lunak
pendukung seperti server web, bahasa
pemrograman, basisdata, tampilan desktop
(desktop environment) seperti GNOME,
KDE dan Xfce juga memiliki paket
aplikasi perkantoran (office suite) seperti
OpenOffice.org, KOffice, Abiword, GNU.
(Wikipedia, 2011)
Eucalyptus
Eucalyptus adalah perangkat lunak
yang tersedia di bawah GPL (General
Puclic Licence) yang membantu dalam
menciptakan dan mengelola private cloud
atau bahkan dapat mengakses cloud secara
publik. Eucalyptus telah menjadi sangat
populer dan dipandang sebagai salah satu
open source platform cloud utama.
Nama Eucalyptus adalah singkatan
dan berdiri untuk Elastic Utility Computing
Architecture for Linking Your Programs
To Useful Systems yang artinya arsitektur
utility
computing
elastis
untuk
menghubungkan program anda untuk
sistem berguna. Sebuah deskripsi singkat
dari periode ini dapat dibaca di sini.
Eucalyptus
memungkinkan
penciptaan di lingkungan awan pribadi,
dengan tidak ada persyaratan untuk
memperbarui
peralatan
infrastruktur
organisasi TI yang ada atau perlu untuk
memperkenalkan perangkat keras khusus.
Para developer juga dituntut untuk
memelihara dan juga mengupdate system
mereka agar terhindar dari hal-hal yang
tidak di inginkan, karena dengan rutin
mengupdate secara berkala system mereka,
mereka dapat memperbaiki system dari bug
dan kekurangan
yang lain serta
mendapatkan fitur-fitur baru yang akan
mempermudah kerja para administrator
dari cloud computing itu sendiri.
OpenStack
OpenStack adalah teknologi cloud
computing yang menyediakan sistem
operasi cloud untuk public dan private
cloud di bawah Apache License. Saat ini
telah didukung oleh lebih dari 60 company
yang berkontribusi untuk mengembangkan
teknologi ini.
OpenStack ini adalah sebuah
kolaborasi global pengembang dan
teknologi
komputasi
awan
yang
memproduksi platform cloud computing
untuk public dan private cloud.
Proyek
ini
bertujuan
untuk
memberikan solusi ke semua jenis awan
dengan
menjadi
sederhana
untuk
diimplementasikan, kebutuhan skala besar,
dan banyak fitur.
Teknologi ini terdiri dari serangkaian
proyek yang saling terkait dengan
memberikan berbagai komponen untuk
solusi infrastruktur awan.
Node Controller (NC)
Node Controller adalah sebuah VT
(Virtualization Technology) server yang
mampu menjalankan KVM (Kernel-based
Virtual Machine) sebagai hypervisor.
eucalyptus otomatis menginstal KVM
ketika pengguna memilih untuk menginstal
Node Controller. VM (Virtual Machine)
berjalan pada hypervisor dan dikendalikan
oleh eucalyptus yang disebut instance.
Eucalyptus mendukung hypervisors lain
seperti Xen selain KVM. Namun
Canonical telah memilih KVM sebagai
pilihan hypervisor untuk UEC.
Node Controller berjalan pada setiap
node dan mengontrol siklus hidup (life
cycle) dari instance yang berjalan pada
node. Node Controller berinteraksi dengan
sistem operasi dan hypervisor yang
berjalan pada Node di satu sisi dan Cluster
Controller di sisi lain.
Node Controller memerintahkan
sistem operasi yang berjalan pada node
untuk menemukan physical resources dari
node yang berupa jumlah core, ukuran
memori, ruang disk yang tersedia dan juga
untuk mempelajari tentang keadaan VM
instance yang berjalan pada node dan
menyebarkan data ini sampai dengan CC.
Fungsi dari Node Controller adalah:
1.
Pengumpulan data yang terkait
dengan ketersediaan resource dan
pemanfaatan
pada
node
dan
pelaporan data ke CC
2.
Manajemen siklus hidup (life cycle)
instance
Cluster Controller (CC)
Cluster Controller mengelola satu
atau
lebih
Node
Controller
dan
menyebarkan / mengelola contoh pada
mereka. Cluster Controller juga mengelola
jaringan untuk instance yang berjalan pada
Nodes di bawah beberapa jenis mode
jaringan dari Eucalyptus.
Cluster Controller berkomunikasi
dengan Cloud Controller (CLC) di satu sisi
dan Node Controller di sisi lain.
Fungsi dari Cluster Controller
adalah:
1.
Untuk menerima permintaan dari
Cluster
Controller
untuk
menyebarkan instance.
2.
Untuk memutuskan mana Node
Controller yang digunakan untuk
menyebarkan instance
3.
Untuk mengontrol jaringan virtual
(virtual network) yang tersedia untuk
instance.
4.
Untuk mengumpulkan informasi
tentang Node Controller yang
terdaftar dengan instance dan
melaporkannya
kepada
Cluster
Controller
Phoronix Test Suite
Phoronix Test Suite adalah pengujian
paling komprehensif dan platform lain
dalam hal ini menyediakan kerangka
extensible untuk test. Perangkat lunak ini
juga di rancang dengan tolak ukur
kualitatif dan kuantitatif dengan mengukur
secara bersih dan mudah di gunakan.
Phoronix Test Suite didasarkan pada
pengujian ekstensif dan alat internal yang
dikembangkan oleh Phoronix.com sejak
tahun 2004 bersama dengan dukungan dari
terkemuka tier-satu perangkat keras
komputer dan vendor perangkat lunak.
Perangkat lunak ini open source dan
berlisensi di bawah GPLv3 GNU.
Awalnya
dikembangkan
untuk
pengujian Linux otomatis, mendukung ke
Phoronix Test Suite sejak itu telah
ditambahkan untuk OpenSolaris, Apple
Mac OS X, Microsoft Windows, dan sistem
operasi BSD. Phoronix Test Suite terdiri
dari inti pengolahan ringan (Poin-core)
dengan masing-masing tolok ukur yang
terdiri dari profil berbasis XML dan script
sumber daya terkait.
1.
OpenBenchmarking.org Integration
2.
130+ Test Profiles
3.
60+ Test Suites
4.
Extensible Testing Architecture
5.
Optional
Linux-based
LiveDVD/USB Testing Distribution
(PTS Desktop Live)
6.
Automated Test Installation
7.
Dependency Management Support
8.
Module-based Plug-In Architecture
9.
PNG, JPG, GIF, Adobe SWF, SVG
Graph Rendering Support
10. Automated Batch Mode Support
11. Global Database For Result Uploads,
Benchmark Comparisons
12.
13.
14.
15.
Detailed
Software,
Hardware
Detection
System Monitoring Support
GTK2 Graphical User Interface +
Command-Line Interface
Runs On Linux, OpenSolaris, Mac
OS X, Windows 7, & BSD Operating
Systems
Fitur Phoronix Test Suite antara lain:
1.
Mudah di gunakan
2.
Arsitektur Extensible
3.
Statistik Akurasi
4.
Perekaman Hasil
5.
Multi-Platform
Metode
Model Penelitian
Pengerjaan Tugas Akhir ini jelas
terlihat dari gambar 3.1. blok diagram
tersebut
memperlihatkan
bagaimana
hubungan dari setiap perangkat utama yang
digunakan.
Studi
Literatur
Perancangan
Sistem
Pengujian
Sistem /
Benchmarki
ng
Perancangan
sistem
adalah
penggambaran
sistem
yang
akan
dikerjakan dan perencanaan bagaimana
cara mengerjakannya. Dalam perancangan
sistem ini kita akan membuat dua sistem
Eucalyptus dan OpenStack.
Benchmarking / pengujian sistem
menggunakan sebuah aplikasi. Dimana
aplikasi tersebut akan membandingkan
antara RAM, processor dan Harddisk
diantara kedua sistem Eucalyptus dan
OpenStack. Pengujian sistem ini dilakukan
selama 30 kali pada tiap-tiap RAM,
processor dan Harddisk dari kedua sistem
Eucalyptus dan OpenStack.
Analisa
statistika
adalah
penghitungan secara statistika dari hasil
benchmarking kedua sistem Eucalyptus
dan OpenStack.
Kesimpulan ini merupakan hasil dari
analisa statistika dimana nantinya akan
diketahui sistem mana yang lebih baik.
EUCALYPTUS
Berikut ini adalah diagram blok yang
dapat menggambarkan bagaimana sistem
kerja eucalyptus secara umum.
Request
user
Cloud server
Cloud
control
ler
Kesimpula
n
Analisa
Statistika
Gambar 3.1 Blok diagram secara umum
Studi literatur dilakukan agar peneliti
mendapatkan
gambaran
yang
menyeluruh tentang apa yang akan
dikerjakan
dan
bagaimana
cara
mengerjakannya,
kemudian
seberapa
berbeda penelitian yang akan kita lakukan.
Dalam mempelajari data manual dan
referensi yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi akan digunakan
dalam perencanaan dan perancangan
sistem yang akan dibuat.
Node
contol
ler
Runni
ng
instan
ce
Walrus storages
controller
Gambar 3.2 Diagram blog eucalyptus
secara umum
Dari diagram blok diatas dapat
diketahui sistem kerja secara umum dari
eucalyptus dimana awalnya adalah
permintaan dari user yang meliputi
hardisk, RAM, serta sistem operasi yang
diinginkan. Kemudian permintaan tersebut
akan diproses oleh server yang mempunyai
3 elemen penting yaitu cloud controller
(CC), node controller (NC), dan walrus
storage controller (WS3) yang kemudian
akan menghasilkan cloud computing.
OPENSTACK
Berikut ini adalah diagram blok yang
dapat menggambarkan bagaimana system
kerja openstack secara umum.
Request user
Cloud server
nova
Runnin
g
instance
swift
glance
Pengujian Memory (RAM)
Pengujian memory (RAM) ini kita
dapat menggunakan aplikasi ramspeed
pada software phoronix test suite. Untuk
hasil kita mengambil average (rata-rata)
dari copy, scale, add dan triad. Pengujian
ini kita mengambil sampel 30 kali uji coba.
Pengujian Disk (Harddisk)
Pengujian disk (HardDisk) ini kita
dapat menggunakan aplikasi iozone pada
software phoronix test suite. Hasil dari
pengujian akan berupa read performance
dan write performance. Dalam pengujian
ini dilakukan di ukuran 512MB. Pengujian
ini kita mengambil sampel 30 kali uji coba.
keystone
Horizon
Gambar 3.5 Diagram blog eucalyptus
secara umum
Dari diagram blok diatas dapat
diketahui system kerja secara umum dari
openstack, dimana awalnya adalah
permintaan dari user yang meliputi
hardisk, RAM, serta system operasi yang
diinginkan kemudian permintaan tersebut
akan diproses oleh server yang mempunyai
5 elemen penting yang kemudian akan
menghasilkan cloud computing, yaitu:
1.
Nova ( Compute Service)
2.
Swift ( Storage Service )
3.
Glance ( Imaging Service )
4.
Keystone ( Identity Service )
5.
Horizon ( UI Service/Web Base )
Hasil perhitungan statistika
Pengujian Terhadap Instance
Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui nilai dari tiap instance di
eucalyptus dan openstack agar dapat
diproses dalam analisa statistika. Pengujian
ini meluput pengujian memory (RAM),
disk (Harddisk) dan processor dari tiap
instance di eucalyptus dan openstack.
Pengujian Processor
Untuk pengujian processor ini kita
dapat menggunakan aplikasi c-ray pada
software phoronix test suite. Dalam
pengujian ini kita mengambil sampel 30
kali uji coba.
Analisa Statistika
Untuk menganalisa hasil dari
benchmarking
instance,
penulis
menggunakan pengujian hipotesis karena
pengujian ini didasarkan atas analisa data.
Pada pengujian hipotesis ini penulis
menggunakan pengujian rataan karena
hasil dari benchmarking dari instance
Eucalyptus akan diuji dengan instance dari
OpenStack. Pengujian hipotesis ini harus
diuji variansinya dulu karena untuk
memastikan penggunaan rumus uji rataan.
Berikut rumus untuk uji variansinya:
Tabel 3.2 Uji Variansi
H0
Uji Statistik
H1
Daerah
Kritis
t < -tα
t > tα
t < -tα/2 dan t > tα/2
Bila setelah uji variansi ternyata
terima H0, data tersebut homogen. Maka
menggunakan rumus berikut:
Tabel 3.3 Hipotesis Uji Rataan Bila Data
Homogen
H0
X
Uji
Statistik
≠
2
dan tidak diketahui
H1
T’ < -tα,v
Daerah Kritis
T’ > tα,v
T’ < -tα/2,v dan
T’ > tα/2,v
X
√ ⁄
⁄
v = n1 + n2 – 2
1 ≠ 2 dan tidak diketahui
H1
T’ < -tα,v
Daerah
Kritis
1
T’ > tα,v
T’ < -tα/2,v dan
T’ > tα/2,v
Bila setelah uji variansi ternyata
tolak H0, data tersebut bersifat heterogen.
Maka menggunakan rumus berikut:
Tabel 3.4 Hipotesis Uji Rataan Bila Data
Heterogen
H0
X
X
⁄
√ ⁄
Uji Statistik
⁄
⁄
⁄
⁄
SIMPULAN
Dari penelitian ini dan dengan
melihat masalah yang telah dirumuskan
serta hasil pengujian dan analisa, maka
dapat diambil simpulan :
1.
Implementasi Eucalyptus sebagai
private cloud berjalan dengan baik
menggunakan dua server, sebagi
node controller dan sebagai cloud
controller, jika menggunakan satu
komputer saja maka performance
dari eucalyptus kurang baik.
2.
Implementasi Openstack sebagai
private cloud berjalan dengan baik,
penulis
merekomendasikan
menggunakan
keystone
sebagi
credentialnya bukan menggunakan
konfigurasi default dari openstack,
karena
jika
menggunakan
konfigurasi secara default maka
varian rule tidak dapat digunakan.
3.
Setelah menjalankan benchmarking
dan uji rata-rata didapat kesimpulan
sebagai berikut:
A. Berdasarkan pengujian ratarata terhadap memory (RAM),
maka dapat disimpulkan bahwa
performance memory instance
pada Eucalyptus lebih baik dari
pada Openstack. Baik pada
pemprosesan tipe data berupa
integer maupun floating point.
B. Berdasarkan pengujian ratarata terhadap disk (Harddisk),
maka dapat disimpulkan bahwa
performance read disk instance
pada OpenStack lebih baik dari
pada Eucalyptus. Dan untuk
C.
performance
write
disk
instance pada Eucalyptus lebih
baik dari pada OpenStack.
Berdasarkan pengujian ratarata terhadap processor, maka
dapat disimpulkan bahwa
performance
processor
instance pada OpenStack lebih
baik dari pada Eucalyptus.
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, dkk. 2010. Eucalyptus
Beginner's Guide - UEC Edition
(Ubuntu Server 10.04 - Lucid Lynx).
CSS Corp: USA.
Jha, Athul, dkk. 2011. OpenStack
Beginner's Guide (for Ubuntu Natty). CSS Corp: USA.
Jha, Athul, dkk. 2011. OpenStack
Beginner's Guide (for Ubuntu Oneiric). CSS Corp: USA.
Jha, Athul, dkk. 2012. OpenStack
Beginner's Guide (for Ubuntu Precise). CSS Corp: USA.
D,
Walpole, Ronald E, dkk. 1995. Ilmu Peluang
Dan Statistika Untuk Insinyur Dan
Ilmuwan. ITB: Bandung.
Martiningtyas, Nining. 2011. Teori, Soal Dan
Pembahasan Statistika. Prestasi Pustaka:
Surabaya.
Assagaf, Naufal. 2011. Platform As A Service
(Cloud Computing 3). (Online).
(http://naufal.assagaf.com/2011/02/24/pl
atform-as-a-service-cloud-computing-3/,
diakses 14 Juli 2012).
Sasono, Norman. 2011. Memahami Cloud
Computing (Bagian 2). (Online).
(http://www.infokomputer.com/umum/
memahami-cloud-computing-bagian2/semua-halaman, diakses 14 Juli 2012).
Raffael. 2009. Teknologi Cloud Computing
(Sebuah
Pendekatan).
(Online).
(http://teknoinfo.web.id/teknologicloud-computing/, diakses 13 Juli 2012).
Wikipedia. 2012. OpenStack. (Online).
(http://en.wikipedia.org/wiki/OpenStack,
diakses 19 September 2012).
Share, Jee. 2012. Phoronix Test Suite (Online).
(http://jeep2707.wordpress.com/2012/03
/29/phoronix-test-suite/, diakses 19
September 2012).
Platform as A Service (PaaS) dengan Eucalyptus System
dan Open Stack pada Ubuntu Server
M. Supriadi1)
Achmad Iffan Marzuq2)
1) Program Studi S1 Sistem Komputer STIKOM Surabaya. Email: [email protected]
2) Program Studi S1 Sistem Komputer STIKOM Surabaya. Email: [email protected]
Abstract
More recently the development of the information technology world very rapidly. This has an
impact also on the development of computer hardware that would not want to follow the development
of existing applications. Application at the moment is very user friendly so that the user can very easy
to use. But with the better and more interestingly an application then the application will take a lot of
resources from hardware.
Hardware is also an obstacle when people want to upgrade the system, because the better a
system then it should be supported as well with hardware that can support the performance of the
system. In fact the above it can be concluded that the better a system, the hardware of the system
should also be upgraded and the costs did little to bolster the performance of their systems.
In the event it was created cloud computing. Cloud computing is an appropriate solution to
address the above problems, because cloud computing can provide the resources needed by the user
without providing hardware they need, they're pretty hiring cloud computing to meet their needs.
It is highly recommended for small businesses up to large scale, because cloud computing can
be used for a long time and can keep up with technology is growing rapidly. Cloud computing can also
be tailored to the needs that exist, such as private servers, desktop computers, application development
and security of user data is guaranteed by the cloud computing service providers, so users do not have
to worry over their data against viruses, malware and so on.
Keyword: Cloud Computing, Eucalyptus, OpenStack
ABSTRAK
Akhir-akhir ini perkembangan dunia
teknologi informasi sangatlah pesat, hal ini
berdampak juga pada perkembangan
hardware komputer yang mau tidak mau
harus mengikuti perkembangan aplikasi
yang ada. Aplikasi pada saat ini sudah
sangat user friendly sehingga user bisa
dengan sangat mudah menggunakannya,
namun dengan semakin menariknya dan
semakin baiknya sebuah aplikasi maka
aplikasi tersebut akan memakan banyak
resource dari hardware yang ada.
Hardware juga menjadi salah satu
kendala
ketika
masyarakat
ingin
mengupgrade systemnya, karena semakin
baik sebuah system maka harus didukung
juga dengan hardware yang bisa
menunjang kinerja system tersebut, pada
fakta diatas bisa disimpulkan bahwa
semakin baik sebuah system maka
hardware dari system tersebut harus juga
diupgrade dan biaya yang harus
dikeluarkan tidak sedikit untuk menunjang
kinerja system mereka.
Dengan kejadian tersebut maka
diciptakanlah cloud computing, cloud
computing adalah sebuah solusi yang tepat
untuk menanggulangi masalah diatas,
karena cloud computing bisa menyediakan
resource yang dibutuhkan oleh user tanpa
menyediakan hardware yang mereka
butuhkan, mereka cukup menyewa cloud
computing untuk memenuhi kebutuhan
mereka.
Hal ini sangat disarankan untuk
usaha bersekala kecil sampai usaha dengan
sekala besar, karena cloud computing
mampu digunakan dalam jangka waktu
panjang
dan
dapat
mengikuti
perkembangan teknologi yang semakin
berkembang pesat, cloud computing juga
bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang
ada, misalnya private server, computer
desktop, application development dan
keamanan dari data userpun dijamin oleh
penyedia jasa cloud computing, jadi user
tidak perlu khawatir atas data mereka dari
serangan virus, malware dan sebagainya.
Euforia cloud computing saat ini
tidak diimbangi dengan pengetahuan bagi
masyarakat secara umum, mereka tidak
mengenal
cloud
computing
secara
menyeluruh, bagaimana cara kerjanya dan
apa sebenarnya yang di sediakan oleh
cloud computing.
Ada
banyak
layanan
cloud
computing yang berkembang saat ini,
diantaranya adalah :
1.
Platform as a Service ( PaaS )
2.
Infrastructure as a Service ( IaaS )
3.
Software as a Service ( SaaS )
Dari ketiga layanan cloud computing
diatas, pengguna dapat memilih sesuai
kebutuhan mereka, karena ketiga layanan
diatas
mempunyai
fungsi
yang
berbedadantujuan yang berbeda pula,
Platform as a Service (PaaS) digunakan
bagi para pengembang sistem operasi,
mereka boleh menggunakan OS apa saja
dengan
spesifikasi
komputer
yang
beragam.
Infrastructure as a Service (IaaS)
digunakan untuk mereka yang ingin
menggunakan sebuah “komputer maya”
yang dapat mereka konfigurasi sesuka hati
mereka namun tetap dalam batas-batas
aturan yang ada, sedangkan Software as a
service (SaaS) dirancang untuk digunakan
mengambangkan beragam aplikasi.
Ubuntu adalah salah satu penyedia
layanan cloud computing berbasis open
source yang ada saat ini, beberapa cloud
computing server application yang pernah
mereka rilisa dalah eucalyptus dan
openstack, tak jarang para pengguna cloud
computing dibuat bingung untuk memilih
mana yang cocok untuk dipergunakan
sesuai kebutuhan private cloud mereka.
Para pengguna layanan cloud
computing tentu saja tidak hanya harus
mempertimbangkan harga yang harus
mereka bayar untuk menyewa sebuah
layanan cloud computing tetapi mereka
juga harus mempertimbangkan kinerja dari
cloud computing tersebut apakah sesuai
dengan kebutuhan atau tidak.
Selain
para
pengguna
cloud
computing yang kebingungan dengan
masalah cloud computing mana yang akan
mereka gunakan, para developer pemula
juga bingung dengan permintaan user yang
semakin beragam, selain trouble shooting
para developer juga harus berusaha
memenuhi permintaan user seperti
penyesuaian RAM, Hard disk, Operating
System dan juga aplikasi yang akan mereka
pergunakan.
Para developer biasanya mempunyai
forum khusus yang disediakan guna
mendiskusikan masalah mereka, forum ini
biasanya berisi tentang troubleshooting,
release terbaru dari cloud computing, dan
juga usulan mengenai fitur-fitur baru yang
harus ditambahkan oleh para developer,
beberapa forum yang membahastentang
cloud computing khususnya pada distro
Ubuntu adalah http://openstack.com/forum
dan http://eucalyptus.com/forum.
Cloud Computing
Cloud computing adalah sebuah
arsitektur teknologi informasi yang dimana
sumber daya komputasi tersedia sebagai
layanan yang dapat diakses melalui
internet (Sasono: 2011).
Cloud computing pada dasarnya
adalah
menggunakan
internet-based
service untuk mendukung proses bisnis.
Cloud service biasanya memiliki beberapa
karakteristik, diantaranya adalah sangat
cepat di deploy, sehingga cepat berarti
instant untuk implementasi.
Teknologi cloud akan memberikan
kontrak kepada user untuk service pada 3
tingkatan:
1.
Infrastructure as a service
hal ini meliputi grid untuk
virtualized server, storage &
network. Contohnya seperti amazon
elastic compute cloud dan simple
storage service.
2.
Platform as a service
hal ini memfokuskan pada aplikasi
dimana dalam hal ini memungkinkan
developer untuk tidak memikirkan
hardware dan tetap fokus pada
application developmentnya tanpa
harus mengkhawatirkan operating
system, infrastructure scaling, load
balancing dan lainya. Contohnya
yang telah mengimplementasikan ini
adalah force.com dan microsoft azure
investment.
3.
Software as a service
hal ini memfokuskan pada aplikasi
dengan web-based interface yang
diakses melalui web service dan web
2.0. Contohnya adalah google apps,
salesforce.com dan social network
application seperti facebook.
Platform as a Service (PaaS)
Platform as a Service (PaaS) adalah
hasil pengembangan dari layanan Software
as a Service (SaaS). Pada layanan SaaS,
pengguna cloud hanya menggunakan
software aplikasi pada sisi penggunaan
saja, sedangkan PaaS adalah layanan dari
provider cloud untuk digunakan oleh
penggunanya dalam pembuatan sekaligus
hosting aplikasi yang akan digunakan
sebagai SaaS (Assagaf: 2011).
Dengan
membuat
(developing
program) menggunakan layanan PaaS
maka distribusi perangkat lunak hasil
developing tersebut di tempatkan di
(hosting) penyedia PaaS dan pembuatnya
dapat
mendistribusikan
penggunaan
fungsinya melalui internet, bahkan bisa
mengkomersilkan layanan penggunaannya
sebagai SaaS kepada pengguna lain
(Assagaf: 2011).
Pada PaaS, kita membuat sendiri
aplikasi software yang kita inginkan,
termasuk skema database yang diperlukan.
Skema itu kemudian kita pasang (deploy)
di server-server milik penyedia jada PaaS.
Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan
layanan berupa platform, mulai dari
mengatur server-server mereka secara
virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster
sampai menyediakan sistem operasi di
atasnya. Alhasil, kita sebagai pengguna
hanya perlu memasang aplikasi yang kita
buat di atasnya (Sasono: 2011).
Linux
Linux adalah nama yang diberikan
kepada sistem operasi komputer bertipe
Unix. Linux merupakan salah satu contoh
hasil pengembangan perangkat lunak bebas
dan sumber terbuka utama. Seperti
perangkat lunak bebas dan sumber terbuka
lainnya pada umumnya, kode sumber
Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan
didistribusikan kembali secara bebas oleh
siapa saja.
Nama "Linux" berasal dari nama
pembuatnya, yang diperkenalkan tahun
1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya,
peralatan sistem dan pustakanya umumnya
berasal dari sistem operasi GNU, yang
diumumkan tahun 1983 oleh Richard
Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar
dari
munculnya
nama
alternatif
GNU/Linux.
Linux telah lama dikenal untuk
penggunaannya di server, dan didukung
oleh perusahaan-perusahaan komputer
ternama seperti Intel, Dell, HewlettPackard,
IBM,
Novell,
Oracle
Corporation, Red Hat, dan Sun
Microsystems. Linux digunakan sebagai
sistem operasi di berbagai macam jenis
perangkat keras komputer, termasuk
komputer desktop, super komputer, dan
sistem benam seperti pembaca buku
elektronik, sistem permainan video
(PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox),
telepon genggam dan router. Para
pengamat
teknologi
informatika
beranggapan
kesuksesan
Linux
dikarenakan Linux tidak bergantung
kepada vendor (vendor independence),
biaya operasional yang rendah, dan
kompatibilitas yang tinggi dibandingkan
versi UNIX tak bebas, serta faktor
keamanan dan kestabilannya yang tinggi
dibandingkan dengan sistem operasi
lainnya seperti Microsoft Windows. Ciriciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan
model pengembangan perangkat lunak
sumber terbuka (opensource software).
Sistem operasi Linux yang dikenal
dengan istilah distribusi Linux (Linux
distribution) atau distro Linux umumnya
sudah termasuk perangkat-perangkat lunak
pendukung seperti server web, bahasa
pemrograman, basisdata, tampilan desktop
(desktop environment) seperti GNOME,
KDE dan Xfce juga memiliki paket
aplikasi perkantoran (office suite) seperti
OpenOffice.org, KOffice, Abiword, GNU.
(Wikipedia, 2011)
Eucalyptus
Eucalyptus adalah perangkat lunak
yang tersedia di bawah GPL (General
Puclic Licence) yang membantu dalam
menciptakan dan mengelola private cloud
atau bahkan dapat mengakses cloud secara
publik. Eucalyptus telah menjadi sangat
populer dan dipandang sebagai salah satu
open source platform cloud utama.
Nama Eucalyptus adalah singkatan
dan berdiri untuk Elastic Utility Computing
Architecture for Linking Your Programs
To Useful Systems yang artinya arsitektur
utility
computing
elastis
untuk
menghubungkan program anda untuk
sistem berguna. Sebuah deskripsi singkat
dari periode ini dapat dibaca di sini.
Eucalyptus
memungkinkan
penciptaan di lingkungan awan pribadi,
dengan tidak ada persyaratan untuk
memperbarui
peralatan
infrastruktur
organisasi TI yang ada atau perlu untuk
memperkenalkan perangkat keras khusus.
Para developer juga dituntut untuk
memelihara dan juga mengupdate system
mereka agar terhindar dari hal-hal yang
tidak di inginkan, karena dengan rutin
mengupdate secara berkala system mereka,
mereka dapat memperbaiki system dari bug
dan kekurangan
yang lain serta
mendapatkan fitur-fitur baru yang akan
mempermudah kerja para administrator
dari cloud computing itu sendiri.
OpenStack
OpenStack adalah teknologi cloud
computing yang menyediakan sistem
operasi cloud untuk public dan private
cloud di bawah Apache License. Saat ini
telah didukung oleh lebih dari 60 company
yang berkontribusi untuk mengembangkan
teknologi ini.
OpenStack ini adalah sebuah
kolaborasi global pengembang dan
teknologi
komputasi
awan
yang
memproduksi platform cloud computing
untuk public dan private cloud.
Proyek
ini
bertujuan
untuk
memberikan solusi ke semua jenis awan
dengan
menjadi
sederhana
untuk
diimplementasikan, kebutuhan skala besar,
dan banyak fitur.
Teknologi ini terdiri dari serangkaian
proyek yang saling terkait dengan
memberikan berbagai komponen untuk
solusi infrastruktur awan.
Node Controller (NC)
Node Controller adalah sebuah VT
(Virtualization Technology) server yang
mampu menjalankan KVM (Kernel-based
Virtual Machine) sebagai hypervisor.
eucalyptus otomatis menginstal KVM
ketika pengguna memilih untuk menginstal
Node Controller. VM (Virtual Machine)
berjalan pada hypervisor dan dikendalikan
oleh eucalyptus yang disebut instance.
Eucalyptus mendukung hypervisors lain
seperti Xen selain KVM. Namun
Canonical telah memilih KVM sebagai
pilihan hypervisor untuk UEC.
Node Controller berjalan pada setiap
node dan mengontrol siklus hidup (life
cycle) dari instance yang berjalan pada
node. Node Controller berinteraksi dengan
sistem operasi dan hypervisor yang
berjalan pada Node di satu sisi dan Cluster
Controller di sisi lain.
Node Controller memerintahkan
sistem operasi yang berjalan pada node
untuk menemukan physical resources dari
node yang berupa jumlah core, ukuran
memori, ruang disk yang tersedia dan juga
untuk mempelajari tentang keadaan VM
instance yang berjalan pada node dan
menyebarkan data ini sampai dengan CC.
Fungsi dari Node Controller adalah:
1.
Pengumpulan data yang terkait
dengan ketersediaan resource dan
pemanfaatan
pada
node
dan
pelaporan data ke CC
2.
Manajemen siklus hidup (life cycle)
instance
Cluster Controller (CC)
Cluster Controller mengelola satu
atau
lebih
Node
Controller
dan
menyebarkan / mengelola contoh pada
mereka. Cluster Controller juga mengelola
jaringan untuk instance yang berjalan pada
Nodes di bawah beberapa jenis mode
jaringan dari Eucalyptus.
Cluster Controller berkomunikasi
dengan Cloud Controller (CLC) di satu sisi
dan Node Controller di sisi lain.
Fungsi dari Cluster Controller
adalah:
1.
Untuk menerima permintaan dari
Cluster
Controller
untuk
menyebarkan instance.
2.
Untuk memutuskan mana Node
Controller yang digunakan untuk
menyebarkan instance
3.
Untuk mengontrol jaringan virtual
(virtual network) yang tersedia untuk
instance.
4.
Untuk mengumpulkan informasi
tentang Node Controller yang
terdaftar dengan instance dan
melaporkannya
kepada
Cluster
Controller
Phoronix Test Suite
Phoronix Test Suite adalah pengujian
paling komprehensif dan platform lain
dalam hal ini menyediakan kerangka
extensible untuk test. Perangkat lunak ini
juga di rancang dengan tolak ukur
kualitatif dan kuantitatif dengan mengukur
secara bersih dan mudah di gunakan.
Phoronix Test Suite didasarkan pada
pengujian ekstensif dan alat internal yang
dikembangkan oleh Phoronix.com sejak
tahun 2004 bersama dengan dukungan dari
terkemuka tier-satu perangkat keras
komputer dan vendor perangkat lunak.
Perangkat lunak ini open source dan
berlisensi di bawah GPLv3 GNU.
Awalnya
dikembangkan
untuk
pengujian Linux otomatis, mendukung ke
Phoronix Test Suite sejak itu telah
ditambahkan untuk OpenSolaris, Apple
Mac OS X, Microsoft Windows, dan sistem
operasi BSD. Phoronix Test Suite terdiri
dari inti pengolahan ringan (Poin-core)
dengan masing-masing tolok ukur yang
terdiri dari profil berbasis XML dan script
sumber daya terkait.
1.
OpenBenchmarking.org Integration
2.
130+ Test Profiles
3.
60+ Test Suites
4.
Extensible Testing Architecture
5.
Optional
Linux-based
LiveDVD/USB Testing Distribution
(PTS Desktop Live)
6.
Automated Test Installation
7.
Dependency Management Support
8.
Module-based Plug-In Architecture
9.
PNG, JPG, GIF, Adobe SWF, SVG
Graph Rendering Support
10. Automated Batch Mode Support
11. Global Database For Result Uploads,
Benchmark Comparisons
12.
13.
14.
15.
Detailed
Software,
Hardware
Detection
System Monitoring Support
GTK2 Graphical User Interface +
Command-Line Interface
Runs On Linux, OpenSolaris, Mac
OS X, Windows 7, & BSD Operating
Systems
Fitur Phoronix Test Suite antara lain:
1.
Mudah di gunakan
2.
Arsitektur Extensible
3.
Statistik Akurasi
4.
Perekaman Hasil
5.
Multi-Platform
Metode
Model Penelitian
Pengerjaan Tugas Akhir ini jelas
terlihat dari gambar 3.1. blok diagram
tersebut
memperlihatkan
bagaimana
hubungan dari setiap perangkat utama yang
digunakan.
Studi
Literatur
Perancangan
Sistem
Pengujian
Sistem /
Benchmarki
ng
Perancangan
sistem
adalah
penggambaran
sistem
yang
akan
dikerjakan dan perencanaan bagaimana
cara mengerjakannya. Dalam perancangan
sistem ini kita akan membuat dua sistem
Eucalyptus dan OpenStack.
Benchmarking / pengujian sistem
menggunakan sebuah aplikasi. Dimana
aplikasi tersebut akan membandingkan
antara RAM, processor dan Harddisk
diantara kedua sistem Eucalyptus dan
OpenStack. Pengujian sistem ini dilakukan
selama 30 kali pada tiap-tiap RAM,
processor dan Harddisk dari kedua sistem
Eucalyptus dan OpenStack.
Analisa
statistika
adalah
penghitungan secara statistika dari hasil
benchmarking kedua sistem Eucalyptus
dan OpenStack.
Kesimpulan ini merupakan hasil dari
analisa statistika dimana nantinya akan
diketahui sistem mana yang lebih baik.
EUCALYPTUS
Berikut ini adalah diagram blok yang
dapat menggambarkan bagaimana sistem
kerja eucalyptus secara umum.
Request
user
Cloud server
Cloud
control
ler
Kesimpula
n
Analisa
Statistika
Gambar 3.1 Blok diagram secara umum
Studi literatur dilakukan agar peneliti
mendapatkan
gambaran
yang
menyeluruh tentang apa yang akan
dikerjakan
dan
bagaimana
cara
mengerjakannya,
kemudian
seberapa
berbeda penelitian yang akan kita lakukan.
Dalam mempelajari data manual dan
referensi yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi akan digunakan
dalam perencanaan dan perancangan
sistem yang akan dibuat.
Node
contol
ler
Runni
ng
instan
ce
Walrus storages
controller
Gambar 3.2 Diagram blog eucalyptus
secara umum
Dari diagram blok diatas dapat
diketahui sistem kerja secara umum dari
eucalyptus dimana awalnya adalah
permintaan dari user yang meliputi
hardisk, RAM, serta sistem operasi yang
diinginkan. Kemudian permintaan tersebut
akan diproses oleh server yang mempunyai
3 elemen penting yaitu cloud controller
(CC), node controller (NC), dan walrus
storage controller (WS3) yang kemudian
akan menghasilkan cloud computing.
OPENSTACK
Berikut ini adalah diagram blok yang
dapat menggambarkan bagaimana system
kerja openstack secara umum.
Request user
Cloud server
nova
Runnin
g
instance
swift
glance
Pengujian Memory (RAM)
Pengujian memory (RAM) ini kita
dapat menggunakan aplikasi ramspeed
pada software phoronix test suite. Untuk
hasil kita mengambil average (rata-rata)
dari copy, scale, add dan triad. Pengujian
ini kita mengambil sampel 30 kali uji coba.
Pengujian Disk (Harddisk)
Pengujian disk (HardDisk) ini kita
dapat menggunakan aplikasi iozone pada
software phoronix test suite. Hasil dari
pengujian akan berupa read performance
dan write performance. Dalam pengujian
ini dilakukan di ukuran 512MB. Pengujian
ini kita mengambil sampel 30 kali uji coba.
keystone
Horizon
Gambar 3.5 Diagram blog eucalyptus
secara umum
Dari diagram blok diatas dapat
diketahui system kerja secara umum dari
openstack, dimana awalnya adalah
permintaan dari user yang meliputi
hardisk, RAM, serta system operasi yang
diinginkan kemudian permintaan tersebut
akan diproses oleh server yang mempunyai
5 elemen penting yang kemudian akan
menghasilkan cloud computing, yaitu:
1.
Nova ( Compute Service)
2.
Swift ( Storage Service )
3.
Glance ( Imaging Service )
4.
Keystone ( Identity Service )
5.
Horizon ( UI Service/Web Base )
Hasil perhitungan statistika
Pengujian Terhadap Instance
Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui nilai dari tiap instance di
eucalyptus dan openstack agar dapat
diproses dalam analisa statistika. Pengujian
ini meluput pengujian memory (RAM),
disk (Harddisk) dan processor dari tiap
instance di eucalyptus dan openstack.
Pengujian Processor
Untuk pengujian processor ini kita
dapat menggunakan aplikasi c-ray pada
software phoronix test suite. Dalam
pengujian ini kita mengambil sampel 30
kali uji coba.
Analisa Statistika
Untuk menganalisa hasil dari
benchmarking
instance,
penulis
menggunakan pengujian hipotesis karena
pengujian ini didasarkan atas analisa data.
Pada pengujian hipotesis ini penulis
menggunakan pengujian rataan karena
hasil dari benchmarking dari instance
Eucalyptus akan diuji dengan instance dari
OpenStack. Pengujian hipotesis ini harus
diuji variansinya dulu karena untuk
memastikan penggunaan rumus uji rataan.
Berikut rumus untuk uji variansinya:
Tabel 3.2 Uji Variansi
H0
Uji Statistik
H1
Daerah
Kritis
t < -tα
t > tα
t < -tα/2 dan t > tα/2
Bila setelah uji variansi ternyata
terima H0, data tersebut homogen. Maka
menggunakan rumus berikut:
Tabel 3.3 Hipotesis Uji Rataan Bila Data
Homogen
H0
X
Uji
Statistik
≠
2
dan tidak diketahui
H1
T’ < -tα,v
Daerah Kritis
T’ > tα,v
T’ < -tα/2,v dan
T’ > tα/2,v
X
√ ⁄
⁄
v = n1 + n2 – 2
1 ≠ 2 dan tidak diketahui
H1
T’ < -tα,v
Daerah
Kritis
1
T’ > tα,v
T’ < -tα/2,v dan
T’ > tα/2,v
Bila setelah uji variansi ternyata
tolak H0, data tersebut bersifat heterogen.
Maka menggunakan rumus berikut:
Tabel 3.4 Hipotesis Uji Rataan Bila Data
Heterogen
H0
X
X
⁄
√ ⁄
Uji Statistik
⁄
⁄
⁄
⁄
SIMPULAN
Dari penelitian ini dan dengan
melihat masalah yang telah dirumuskan
serta hasil pengujian dan analisa, maka
dapat diambil simpulan :
1.
Implementasi Eucalyptus sebagai
private cloud berjalan dengan baik
menggunakan dua server, sebagi
node controller dan sebagai cloud
controller, jika menggunakan satu
komputer saja maka performance
dari eucalyptus kurang baik.
2.
Implementasi Openstack sebagai
private cloud berjalan dengan baik,
penulis
merekomendasikan
menggunakan
keystone
sebagi
credentialnya bukan menggunakan
konfigurasi default dari openstack,
karena
jika
menggunakan
konfigurasi secara default maka
varian rule tidak dapat digunakan.
3.
Setelah menjalankan benchmarking
dan uji rata-rata didapat kesimpulan
sebagai berikut:
A. Berdasarkan pengujian ratarata terhadap memory (RAM),
maka dapat disimpulkan bahwa
performance memory instance
pada Eucalyptus lebih baik dari
pada Openstack. Baik pada
pemprosesan tipe data berupa
integer maupun floating point.
B. Berdasarkan pengujian ratarata terhadap disk (Harddisk),
maka dapat disimpulkan bahwa
performance read disk instance
pada OpenStack lebih baik dari
pada Eucalyptus. Dan untuk
C.
performance
write
disk
instance pada Eucalyptus lebih
baik dari pada OpenStack.
Berdasarkan pengujian ratarata terhadap processor, maka
dapat disimpulkan bahwa
performance
processor
instance pada OpenStack lebih
baik dari pada Eucalyptus.
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, dkk. 2010. Eucalyptus
Beginner's Guide - UEC Edition
(Ubuntu Server 10.04 - Lucid Lynx).
CSS Corp: USA.
Jha, Athul, dkk. 2011. OpenStack
Beginner's Guide (for Ubuntu Natty). CSS Corp: USA.
Jha, Athul, dkk. 2011. OpenStack
Beginner's Guide (for Ubuntu Oneiric). CSS Corp: USA.
Jha, Athul, dkk. 2012. OpenStack
Beginner's Guide (for Ubuntu Precise). CSS Corp: USA.
D,
Walpole, Ronald E, dkk. 1995. Ilmu Peluang
Dan Statistika Untuk Insinyur Dan
Ilmuwan. ITB: Bandung.
Martiningtyas, Nining. 2011. Teori, Soal Dan
Pembahasan Statistika. Prestasi Pustaka:
Surabaya.
Assagaf, Naufal. 2011. Platform As A Service
(Cloud Computing 3). (Online).
(http://naufal.assagaf.com/2011/02/24/pl
atform-as-a-service-cloud-computing-3/,
diakses 14 Juli 2012).
Sasono, Norman. 2011. Memahami Cloud
Computing (Bagian 2). (Online).
(http://www.infokomputer.com/umum/
memahami-cloud-computing-bagian2/semua-halaman, diakses 14 Juli 2012).
Raffael. 2009. Teknologi Cloud Computing
(Sebuah
Pendekatan).
(Online).
(http://teknoinfo.web.id/teknologicloud-computing/, diakses 13 Juli 2012).
Wikipedia. 2012. OpenStack. (Online).
(http://en.wikipedia.org/wiki/OpenStack,
diakses 19 September 2012).
Share, Jee. 2012. Phoronix Test Suite (Online).
(http://jeep2707.wordpress.com/2012/03
/29/phoronix-test-suite/, diakses 19
September 2012).