S PSR 1202280 Chapter3

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Pada bab ini penulis menjelaskan secara rinci metode penelitian yang
digunakan, tahapan serta proses pengumpulan data yang berkaitan dengan
judul ” seni lukis kolase bermedia tumbuhan (analisis estetik dan teknik karya
kolase Budi Irawan)”.
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata
kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.
Cara ilmiah juga berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga
terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan
itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati
dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang
digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis (lihat Sugiono, hlm. 2).
Metoda yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metoda penelitian
kualitatif. Metoda ini dipilih dikarenakan penelitian yang dilakukan

menghasilkan data deskriptif. Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdad dan
Taylor (1975 : 5 ) yang ditulis dalam buku DR. Lexy J. Maleong (1988, hlm.
4) yaitu Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu
tersebut secara holistik (utuh). Menurut Bogdan yang ditulis dalam buku
metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d (2012, hlm.19) peneliti
kualitatif pada tahap awal akan melihat segala sesuatu yang ada di tempat itu
bersifat umum yang diibaratkan seperti orang mau piknik, sehingga ia baru
Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46

47

tahu tempat yang akan dituju, tetapi tentu belum tahu pasti apa yang ditempat
itu. Ia akan tahu setelah memasuki obyek, dengan cara membaca berbagai
informasi tertulis, gambar-gambar, berpikir dan melihat obyek dan aktivitas

orang yang ada disekelilingnya, melakukan wawancara dan sebagainya.
Demikian pula pendapat Kirk dan Miller (1986 : 9 ) yang ditulis dalam buku
DR. Lexy J. Maleong (1988, hlm. 4)

mendefinisikan bahwa “penelitian

kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam
kawasannya maupun dalam peristilahannya”.
Sehingga dalam proses penelitian, seorang peneliti harus memiliki bekal
teori dan wawasan, mampu bertanya, memotret, mengolah data dan
menganalisis sesuai dengan metode kualitatif dan menetapkan fokus
penelitian.
B. Lokasi Penelitian
Tempat untuk melakukan penelitian yaitu kampung Ciwasmandi RT 011,
RW 008, kelurahan Sukajaya Kec Purbaratu kota Tasikmalaya. Objek
penelitiannya adalah karya kolase Budi Irawan yang ada di workshopnya.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen dilakukan oleh penulis sendiri, penulis menggunakan instrumen
penelitian yaitu catatan dari hasil kegiatan wawancara dengan nara sumber,

hasil pengamatan (pedoman observasi) serta pengumpulan materi (studi
pustaka) dari buku-buku yang relefan dan menunjang.
Tabel 3.1
Instrumen Penelitian

No
1.

Variabel
Latar
belakang
seniman

Aspek
Latar belakang
kekaryaan
Budi Irawan

Indikator
a. Biografi

Irawan
b.

Budi

Perkembangan
karya seni lukis
kolase Budi

Teknik
Pengumpulan
Data
a. Pengamatan

a.

b.

b.


Wawancara

Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber Data
Budi Irawan
selaku subjek
penelitian
Biografi Budi
Irawan

48

2.

Bentuk
fisik karya


Unsur
dan a.
prinsip
seni
rupa
yang
digunakan

Irawan
Unsur-unsur seni a.
rupa
yang
digunakan seperti
garis, bidang dan b.
sebagainya

b.

3.


Teknik
Pembuatan

Kolase

prinsip seni yang
digunakan dalam
pembuatan karya,
seperti kesatuan,
irama
dan
sebagainya
Proses
kreatif a.
pembuatan karya

Pengamatan
a.
dan pencatatan
data

Dokumentasi
dengan
menggunakan
kamera saku

Dokumentasi
serta
video
dengan
menggunakan
kamera saku
( Sumber : Dokumen Pribadi, 2015 )

Lukisan kolase
landscape Budi
Irawan

Lukisan
landscape
Irawan


D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dipergunakan oleh penulis dalam
penelitian diantaranya teknik pengamatan/observasi, wawancara, studi
dokumen serta pengumpulan data dari sumber-sumber tertulis seperti buku.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiono, hal.
224).
Sejalan dengan hal di atas, maka untuk memperoleh data pada penelitian
ini dilakukan dengan teknik :
a. Observasi
Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan. Para ilmuan hanya bekerja berdasarkan data, yaitu fakta
mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi (Sugiono, hal.
226). Dalam kegiatan observasi ini, peneliti belajar memahami prilaku, proses
berkesenian orang yang diteliti. Sanafiah Faisal (1990) (dalam Sugiono, hal.
226)


mengklasifikasikan

observasi

menjadi

observasi

berpartisipasi

(participant observation) yaitu peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari
orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kolase
Budi

49


penelitian. Observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt
observation and covert observation) yaitu peneliti dalam melakukan
pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia
sedang melakukan penelitian, tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus
terang (tersamar) dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data
yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. observasi yang tidak
berstruktur

(unstructured

observation)

adalah

observasi

yang

tidak

dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Peneliti
dapat melakikan pengamatan bebas, mencatat apa yang tertarik, melakukan
analisis dan kemudian dibuat kesimpulan.
Dalam penelitian ini hal yang diobservasi adalah untuk memahami dan
mengetahui proses pembuatan dan menganalisis karya.
Tabel 3.2
Jadwal Kegiatan Pengamatan
No
1.

2.
3.

4.
5.
6.

Waktu
Sabtu, 22 Agustus 2015

KEGIATAN
Melakukan studi pendahuluan, penulis melakukan
pendekatan terhadap seniman Budi Irawan untuk
kesediaanya menjadi subjek penelitian.
Sabtu, 12 September 2015
Melakukan peninjauan mengenai bahan dan proses
berkarya lukis kolase.
Sabtu, 26 September 2015
Memberikan surat ijin peneliti dari Universitas
Pendidikan Indonesia ke pada seniman lukis kolase
Budi Irawan sekaligus mengumpulkan data dan
dokumentasi.
Jum’at, 16 Oktober 2015
Mengumpulkan data serta dokumentasi objek
penelitian secara menyeluruh
Sabtu, 14 November 2015
Mengumpulkan data serta dokumentasi objek
penelitian (lukisan landscape) untuk diamati.
Sabtu, 21 November 2015
Melakukan pengamatan terhadap lukisan landscape
kolase, dari segi bahan, proses pembuatan serta
meminta keterangan Budi Irawan.
( Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015 )

Berdasarkan pertimbangan bahwa lukisan kolase karya Budi Irawan terdiri
dari beberapa tema di antaranya figur manusia, binatang, tumbuhan,
pemandangan (landscape), benda, abstrak dan kaligrafi. Maka fokus
penelitian ini ditetapkan pada tema lukisan yang memiliki karya terbanyak
atau dominan yaitu karya yang bertema pemandangan, seperti termuat pada
tabel di bawah ini.

Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

50

Tabel 3.3
Fokus Penelitian
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

JUDUL KARYA
TAHUN PEMBUATAN
PASAR SEPI
2004
LENGKONG SODONG HILIR
2005
SURYAKANTA
2005
SITU GEUDE
2007
JEMBATAN BAMBU
2008
MESJID KAMPUNG NAGA
2008
RUMAH CAMAT SUKAPURA TAHUN
2013
1920
MAJINGKLAK CIAMIS
2014
DANAU
2015
( Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015 )

Landasan ini menjadi fokus penelitian karena Budi Irawan menyukai
keindahan alam, terutama pedesaan, memiliki pengaruh lingkungan
kehidupannya. Menurut beliau proses pengerjaan lukisan pemandangan alam
relatif lebih cepat. Karakter tekstur bahan batang semu dan daun pisang
kering cenderung mudah diciptakan secara estetik mengikuti imajinasi
naturalistik (kesan alam).
b. Wawancara
Esterberg (dalam Sugiono, hal. 226) mendefinisikan bahwa wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu.
Wawancara merupakan suatu teknik untuk mencari informasi dari nara
sumber yang ahli dalam bidangnya. Wawancara dapat berhasil apabila
narasumber bersikap terbuka, saling mengerti dan saling menghargai. Dalam
penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap seniman asal Tasikmalaya yaitu
Budi Irawan yang memiliki nama panggilan “Budi Gebog Cau”.
Lincoln and Guba (dalam Sugyono, 2012, hlm 235) mengemukakan ada
tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data
dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1). Menetapkan kepada siapa wawancara itu dilakukan
2). Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan
pembicaraan.
3). Mengawali atau membuka alur wawancara
4). Melangsungkan alur wawancara
Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51

5). Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
6). Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan
7). Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.
Agar peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada nara
sumber, maka diperlukan alat-alat wawancara. Sugiyono (2012, hlm. 239)
menguraikan bantuan alat-alat wawancara yang harus dibawa ketika proses
penelitian diantaranya sebagai berikut.
1). Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan
sumber data
2). Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua percakapan atau
pembicaraan. Penggunaan tape recorder dalam wawancara perlu memberi
tahu kenapa informan diperbolehkan atau tidak.
3). Camera: untuk memotret kalau peneliti sedang melakukan pembicaraan
dengan informan/sumber data. Dengan adanya foto ini, maka dapat
meningkatkan keabsahan penelitian akan lebih terjamin, karena peneliti
betul-betul melakukan pengumpulan data.
Dalam menyusun dan menulis penelitian ini, penulis menggunakan
metode-metode, langkah-langkah serta alat-alat yang telah dijabarkan di atas
agar proses wawancara berhasil. Dalam hal ini penulis mengumpulkan data
dari narasumber untuk analisis estetik dan teknik karya kolase Budi Irawan.
Dikhususkan pada karya lukis kolase dengan tema landscape yang
merupakan karya terbanyak yang dihasilkan oleh seniman Budi Irawan.
c. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu dan sudah
dilakukan. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya
catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan.
Dokumentasi yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa
dan lain-lain. Dokumentasi yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang
dapat berupa gambar, patung, film, dan lain lain. Studi dokumen merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam
penelitian kualitatif (Sugiono, hal. 240).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik dokumentasi secara
tertulis berupa hasil wawancara. Dokumentasi berupa gambar dan video
proses pembuatan karya lukis kolase Budi Irawan. Teknik ini digunakan
Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

52

untuk memperoleh data karya secara keseluruhan untuk diteliti, memperoleh
pengalaman visual, mengetahui senimannya (Budi Irawan), mengolah
informasi dan menganalisisnya.
d. Triangulasi
Triangulasi menurut Sugiono (diartikan sebagai teknik pengumpulan data
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada. (Sugiono, 2012, hal. 241). Triangulasi dalam
penelitian ini yaitu memiliki tujuan untuk peningkatan pemahaman peneliti
terhadap apa yang telah dirumuskan.
Dalam hal ini menurut Sugiono (2012. hal 241) menguraikan mengenai
tringulasi teknik dan tringulasi sumber:
Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan
dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi
sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda
dengan teknik yang sama.
Dalam hal ini peneliti menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi
sumber. Teknik pengumpulan data dari tiga sumber (triangulasi) yaitu
perpaduan hasil observasi ke tempat penelitian yang bertempat di kampung
Ciwasmandi RT 011, RW 008, kelurahan Sukajaya Kecamatan Purbaratu kota
Tasikmalaya. Wawancara dilakukan secara langsung terhadap Seniman yang
diteliti yaitu bapak Budi Irawan serta dokumentasi tertulis, gambar dan vidio,
buku-buku yang relevan serta interpretasi dari penulis.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah
jelas, yaitu diartikan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji
hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
mengikuti teori Miles dan Huberman (lihat Sugiono, 2012, hlm. 246 ) yaitu
Data Reduction (reduksi data), data display (penyajian data), penarikan
kesimpulan dan verifikasi.
Data Reduction (reduksi data). Mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

53

tema dan polanya. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya.
Dalam tahapan reduksi ini, peneliti mengumpulkan data secara deskriptif
terus menerus (data umum) yang masih merupakan data kasar selama proses
penelitian kualitatif berlangsung. Data secara keseluruhan dikumpulkan
mengenai proses pembuatan karya, Alat dan bahan yang digunakan, karyakarya yang dihasilkan, hubungan sebab akibat serta pendapat-pendapat Budi
Irawan mengenai karyanya tersebut.
Data display (penyajian data), penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori. Dalam prakteknya
karena fenomena sosial bersifat kompleks, dan dinamis, sehingga apa yang
sitemukan pada saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak lama
di lapangan akan mengalami perkembangan data (lihat Sugiono, 2012, hlm.
250 ).
Setelah diperoleh reduksi data, penulis membuat matrik sederhana
agar memperjelas dan mengerucutkan data yang akan diambil.
Tabel 3.4
Data Kajian Proses Berkarya
Alat
a. Kuas lukis
b. Kartu perdana HP
bekas
c. Setrika
d. Cat tembok
(acrylic paint)
e. Pengaduk
Berbahan seng
f. Penggaris besi
g. Ampelas
h. Lem kayu
(polivinil asetat)
i. Gunting
j. Cutter
k. Spanram kayu
l. Stapler
m. Pensil
n. Obat nyamuk
o. Lilin
p. Kaint twill
bwrwarna putih
q. Triplek

Bahan
a. Batang semu tanaman
pisang yang sudah kering
b. Daun tanaman pisang yang
sudah kering
c. Jantung tanaman pisang
yang sudah kering

Cara
a. Pemilihan bahan
b. Penyetrikaan
c. Pembuatan spanram dan
pemasangan kain
d. Pencampuran cat
tembok (acrylic paint)
dengan lem kayu berwarna
putih (polivinil asetat) dan
sedikit air.
e. Pengeringan Kanvas
yang Telah Dipulas Cat
Dasar (acrylic paint)
f. Pembuatan sketsa
g. Memulaskan perekat
h. Penempelan Bahan

Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

54

p. Cat semprot (spray
paint)
( Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015 )

Karya Budi Irawan memiliki beberapa tema diantaranya yaitu: figur
manusia, figur binatang, pemandangan (landscape), tumbuhan, abstrak, benda
dan kaligrafhy. Penulis memfokuskan penelitian ini pada karya yang bertema
pemandangan (landscape), karena tema tersebut merupakan karya terbanyak
yang dihasilkan oleh seniman Budi Irawan.
Tabel 3.5
Data Kajian Karya

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Visual
Estetik
Garis
a. Kesatuan (unity)
Bidang
b. Keseimbangan (balance)
Ruang
c. Ritma/irama
Warna
d. Harmoni (keselarasan)
Tekstur (rasa permukaan)
Gelap terang
( Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015 )

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman (dalam Sugiono, 2012, hlm. 252) adalah penarikan kesimpulan
dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang falid dan
konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Analisis yang dipakai adalah analisis estetik yang meliputi perinsip estetik
dan visual. Analisis akan dibahas secara terpadu melalui deskripsi dan narasi
serta disintetiskan dengan matrik.
Metode peneletian merupakan cara memperoleh data yang digunakan
dalam penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif karena
menghasilkan data deskriptif. Observasi dilakukan secara terang-terangan dan
tersamar yang langsung ke lokasi penelitian yaitu kampung Ciwasmandi RT
011, RW 008, kelurahan Sukajaya Kec Purbaratu kota Tasikmalaya yang
Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

55

merupakan tempat tinggal Budi Irawan selaku subjek penelitian. Wawancara
dilakukan langsung terhadap beliau mengenai seputaran karya seni, biografi
serta pengalaman berkarya. Setiap mengunjungi rumah beliau selalu ada
dokumentasi berupa foto, catatan dan video. Data yang didapat kemudian
dipilih sesuai dengan kebutuhan menggunakan teori analisis estetik. Analisis
akan dibahas secara terpadu melalui deskripsi dan narasi serta disintetiskan
dengan matrik. Kesimpulan dari serangkaian pengumpulan data serta analisis
data akan di gabung dengan interpretasi penulis sendiri.

Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu