S PSR 1202280 Chapter5
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis estetik dan teknik
karya lukis kolase Budi Irawan dengan tema pemandangan (landscape),
diperoleh simpulan sebagai berikut:
Karya lukis kolase Budi Irawan yang bertema pemandangan
(landscape) merupakan karya lukis bergaya realis. Media yang digunakan
berbahan alami yaitu batang semu dan daun pisang kering tanpa campuran
bahan sintesis. Batang semu dan daun pisang kering ambon yang sering
digunakan Budi Irawan sebagai media berkarya. Menurut beliau batang
semu dan daun pisang ambon kering memiliki kerapatan yang bagus
sehingga tidak mudah rapuh. Karya lukisnnya dipengaruhi oleh
lingkungan kehidupannya.
Lukisan yang dibuat Budi Irawan memiliki beberapa tema
diantaranya tema figur manusia, figur hewan, pemandangan (landscape),
tumbuhan, abstrak, alam benda dan kaligrafi. Penulis reduksi sampel
dengan mengambil tema pemandangan (landscape) karena tema landscape
merupakan karya terbanyak yang diproduksi Budi Irawan, Budi Irawan
lebih menyukai alam terutama alam pedesaan serta dipengaruhi
lingkungan kehidupannya. Dalam mereduksi data, penulis memfokuskan
pada sembilan karya yang diteliti. Sembilan karya dari tiga puluh tiga
karya landscape yang mewakili karya beliau yaitu “Situ Gede” ukuran
karya 65x90, “Danau” ukuran karya 45x95, Majingklak Ciamis” ukuran
karya 60x90, “Pasar Sepi” ukuran karya 60x90, “Lengkong Sodong Hilir”
ukuran karya 55x95, “Jembatan bambu” ukuran karya 55x95, “Mesjid
Kampung Naga” ukuran karya 60x90, “Rumah Camat Sukapura tahun
1920” ukuran karya 45x95 dan “Suryakanta” ukuran karya 45x90.
Media batang semu dan daun pisang kering diterapkan pada spanram
dengan dasar triplek atau kain berbahan keras yang telah diolah terlebih
Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
127
128
dahulu. Seperti pembuatan lukisan kolase pada umumnya, Budi Irawan
selalu mengutamakan kerapihan, kecermatan dalam memilih bahan serta
kreativitas dalam menempel bahan. Penyesuaian serat-serat bahan
merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk membuat objek sesuai
dengan keinginannya.
Unsur garis pada karya Budi Irawan menampilkan garis nyata dan
garis semu. Garis nyata merupakan garis yang paling dominan terdapat
pada karya landscape Budi Irawan. Garis nyata terbentuk karena efek serat
alam dari media yang digunakan sehingga garis nyata selalu ada dan
berulang. Garis semu tercipta dari perbedaan antar warna bidang yang
membentuk sebuah objek. Warna yang digunakan oleh Budi Irawan
merupakan warna monokrom (satu warna), mengikuti warna alamiah dari
media yang digunakan. Setiap helaian media yang digunakan memiliki
corak dan karakter yang berbeda, sehingga meskipun memiliki warna
coklat (monokrom) tidak terlihat monoton. Penggunaan bahan alami
tersebut, membuat karya Budi Irawan memiliki tekstur nyata. Tekstur
terbentuk dari serat-serat bahan yang digunakan, sehingga apabila diraba
akan terasa kasar.
Penggambaran objek lukisan landscape terbentuk oleh bidang
geometris dan non-geometris. Sering dijumpai pada karya lukis beliau
objek rumah dan perahu sederhana yang tersusun oleh bidang geometris
yaitu bidang persegi maupun persegi panjang. Bidang non-geometris
selalu ada, baik pada penggambaran objek-objek pendukung maupun
center of interest. Terdapat unsur gelap terang yang merupakan unsur
terpenting dalam menciptakan kesan ruang dalam lukisan landscape Budi
Irawan.
Nilai estetik selalu ada dalam lukisan Budi Irawan, terlihat dari
perinsip rupa yang terdapat pada karya beliau. Kesatuan selalu tercipta dari
penempatan objek yang tertata dan menarik. Penempatan objek yang
disesuaikan dengan karakter batang semu dan daun pisang kering
menjadikan lukisan Budi Irawan memiliki ciri khas tersendiri. Penggunaan
bahan dan warna yang alami tanpa campuran bahan sintesis, sehingga
Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
129
memiliki harmoni (keselarasan). Kehadiran ritma dari perbedaan
ketinggian
objek
melengkapi
nilai
estetik
pada
karya
beliau.
Keseimbangan yang dimiliki yaitu keseimbangan tidak simetris, dengan
menarik garis vertikal dibagian tengah bidang lukis. Meskipun kedua sisi
bidang lukis memiliki objek yang berbeda namun secara visual memiliki
bobot yang sama.
Teknik pembuatan karya lukis landscape, secara keseluruhan
menggunakan teknik kolase dengan cara menempelkan bahan (batang
semu dan daun pisang kering) ke dalam satu komposisi yang serasi
sehingga menjadi satu kesatuan karya. Penempelan dilakukan pada kain
twill maupun triplek. Ada beberapa teknik khusus yang dilakukan Budi
Irawan dalam proses kreatif pembuatan karya.
Penggunaan
bahan
alami dalam satu karakter, dapat menciptakan beberapa karakter bahan
dengan cara penindihan bahan untuk mendapatkan efek gelap terang.
Pengeratan untuk lebih merekatkan bahan kolase. Pembagian batang semu
menjadi dua bagian agar lebih bervariasi dalam warna. Memperhalus
dengan ampelas agar batang semu menjadi rata dan memudahkan
perekatan. Membentuk objek dengan keterampilan tangan. Pembuatan
tekstur dan pewarnaan di atas media kolase menggunakan hasil
pembakaran obat nyamuk dan lilin. Obat nyamuk memberi warna hitam
pekat sedangkan lilin memberi warna hitam bias. Pembuatan tekstur
dengan cara memutar batang semu sehingga menciptakan tekstur tali.
Memotong bahan dengan ukuran kecil menjadi beberapa potongan
digunakan Budi Irawan untuk menciptakan kesan daun. Melipat media
untuk menciptakan tekstur terjal. Kesan kedalaman dan lain-lain serta
pengerikan pada batang semu merupakan cara untuk menciptakan kesan
gelap terang.
Materi seni lukis kolase yang dikembangakan Budi Irawan dapat
digunakan sebagai alternatif dalam pengembangan bahan ajar seni rupa di
sekolah. Hal ini disebabkan bahan baku batang semu dan daun pisang
kering yang mudah didapat dari proses alami tidak membutuhkan teknik
yang rumit (sederhana).
Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
130
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis perlu menyampaikan saran
dan rekomendasi. Adapun saran dan rekomendasi yang dapat penulis
sampaikan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Bagi seniman Budi Irawan, akan lebih terarah apabila, seluruh karya
dan pengalamannya dirangkum dalam sebuah data tertulis. Media yang
digunakan bisa dicampur (mix media) dengan bahan pewarna alami
sehingga warna yang dihasilkan dapat lebih beragam. Penggunaan
media yang digunakan bisa lebih variatif dengan penambahan bahan
pada bagian lainnya namun tetap merupakan bagian tanaman pisang.
2. Bagi bidang pendidikan khususnya seni rupa, analisis karya kolase
landscape Budi Irawan semoga dapat mendukung proses pembelajaran
yang pernah dilakukan di jurusan seni rupa.
3. Bagi penelitian selanjutnya yang akan mengkaji bidang yang sama,
penulis menyarankan untuk mengkaji mengenai Makna karya yang
terdalam dalam lukisan berbahan alami. Penelitian dapat dilakukan di
luar daerah atau kecamatan yang sudah peneliti kaji agar semakin
menambah wawasan dan dapat menjadi kakayaan karya yang beragam.
4. Bagi masyarakat, dengan adanya penelitian mengenai karya landscape
kolase Budi Irawan semoga masyarakat lebih banyak memberi
apresiasi. Memberi pengalaman positif serta memacu motivasi
masyarakat untuk ekonomi kreatif.
Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis estetik dan teknik
karya lukis kolase Budi Irawan dengan tema pemandangan (landscape),
diperoleh simpulan sebagai berikut:
Karya lukis kolase Budi Irawan yang bertema pemandangan
(landscape) merupakan karya lukis bergaya realis. Media yang digunakan
berbahan alami yaitu batang semu dan daun pisang kering tanpa campuran
bahan sintesis. Batang semu dan daun pisang kering ambon yang sering
digunakan Budi Irawan sebagai media berkarya. Menurut beliau batang
semu dan daun pisang ambon kering memiliki kerapatan yang bagus
sehingga tidak mudah rapuh. Karya lukisnnya dipengaruhi oleh
lingkungan kehidupannya.
Lukisan yang dibuat Budi Irawan memiliki beberapa tema
diantaranya tema figur manusia, figur hewan, pemandangan (landscape),
tumbuhan, abstrak, alam benda dan kaligrafi. Penulis reduksi sampel
dengan mengambil tema pemandangan (landscape) karena tema landscape
merupakan karya terbanyak yang diproduksi Budi Irawan, Budi Irawan
lebih menyukai alam terutama alam pedesaan serta dipengaruhi
lingkungan kehidupannya. Dalam mereduksi data, penulis memfokuskan
pada sembilan karya yang diteliti. Sembilan karya dari tiga puluh tiga
karya landscape yang mewakili karya beliau yaitu “Situ Gede” ukuran
karya 65x90, “Danau” ukuran karya 45x95, Majingklak Ciamis” ukuran
karya 60x90, “Pasar Sepi” ukuran karya 60x90, “Lengkong Sodong Hilir”
ukuran karya 55x95, “Jembatan bambu” ukuran karya 55x95, “Mesjid
Kampung Naga” ukuran karya 60x90, “Rumah Camat Sukapura tahun
1920” ukuran karya 45x95 dan “Suryakanta” ukuran karya 45x90.
Media batang semu dan daun pisang kering diterapkan pada spanram
dengan dasar triplek atau kain berbahan keras yang telah diolah terlebih
Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
127
128
dahulu. Seperti pembuatan lukisan kolase pada umumnya, Budi Irawan
selalu mengutamakan kerapihan, kecermatan dalam memilih bahan serta
kreativitas dalam menempel bahan. Penyesuaian serat-serat bahan
merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk membuat objek sesuai
dengan keinginannya.
Unsur garis pada karya Budi Irawan menampilkan garis nyata dan
garis semu. Garis nyata merupakan garis yang paling dominan terdapat
pada karya landscape Budi Irawan. Garis nyata terbentuk karena efek serat
alam dari media yang digunakan sehingga garis nyata selalu ada dan
berulang. Garis semu tercipta dari perbedaan antar warna bidang yang
membentuk sebuah objek. Warna yang digunakan oleh Budi Irawan
merupakan warna monokrom (satu warna), mengikuti warna alamiah dari
media yang digunakan. Setiap helaian media yang digunakan memiliki
corak dan karakter yang berbeda, sehingga meskipun memiliki warna
coklat (monokrom) tidak terlihat monoton. Penggunaan bahan alami
tersebut, membuat karya Budi Irawan memiliki tekstur nyata. Tekstur
terbentuk dari serat-serat bahan yang digunakan, sehingga apabila diraba
akan terasa kasar.
Penggambaran objek lukisan landscape terbentuk oleh bidang
geometris dan non-geometris. Sering dijumpai pada karya lukis beliau
objek rumah dan perahu sederhana yang tersusun oleh bidang geometris
yaitu bidang persegi maupun persegi panjang. Bidang non-geometris
selalu ada, baik pada penggambaran objek-objek pendukung maupun
center of interest. Terdapat unsur gelap terang yang merupakan unsur
terpenting dalam menciptakan kesan ruang dalam lukisan landscape Budi
Irawan.
Nilai estetik selalu ada dalam lukisan Budi Irawan, terlihat dari
perinsip rupa yang terdapat pada karya beliau. Kesatuan selalu tercipta dari
penempatan objek yang tertata dan menarik. Penempatan objek yang
disesuaikan dengan karakter batang semu dan daun pisang kering
menjadikan lukisan Budi Irawan memiliki ciri khas tersendiri. Penggunaan
bahan dan warna yang alami tanpa campuran bahan sintesis, sehingga
Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
129
memiliki harmoni (keselarasan). Kehadiran ritma dari perbedaan
ketinggian
objek
melengkapi
nilai
estetik
pada
karya
beliau.
Keseimbangan yang dimiliki yaitu keseimbangan tidak simetris, dengan
menarik garis vertikal dibagian tengah bidang lukis. Meskipun kedua sisi
bidang lukis memiliki objek yang berbeda namun secara visual memiliki
bobot yang sama.
Teknik pembuatan karya lukis landscape, secara keseluruhan
menggunakan teknik kolase dengan cara menempelkan bahan (batang
semu dan daun pisang kering) ke dalam satu komposisi yang serasi
sehingga menjadi satu kesatuan karya. Penempelan dilakukan pada kain
twill maupun triplek. Ada beberapa teknik khusus yang dilakukan Budi
Irawan dalam proses kreatif pembuatan karya.
Penggunaan
bahan
alami dalam satu karakter, dapat menciptakan beberapa karakter bahan
dengan cara penindihan bahan untuk mendapatkan efek gelap terang.
Pengeratan untuk lebih merekatkan bahan kolase. Pembagian batang semu
menjadi dua bagian agar lebih bervariasi dalam warna. Memperhalus
dengan ampelas agar batang semu menjadi rata dan memudahkan
perekatan. Membentuk objek dengan keterampilan tangan. Pembuatan
tekstur dan pewarnaan di atas media kolase menggunakan hasil
pembakaran obat nyamuk dan lilin. Obat nyamuk memberi warna hitam
pekat sedangkan lilin memberi warna hitam bias. Pembuatan tekstur
dengan cara memutar batang semu sehingga menciptakan tekstur tali.
Memotong bahan dengan ukuran kecil menjadi beberapa potongan
digunakan Budi Irawan untuk menciptakan kesan daun. Melipat media
untuk menciptakan tekstur terjal. Kesan kedalaman dan lain-lain serta
pengerikan pada batang semu merupakan cara untuk menciptakan kesan
gelap terang.
Materi seni lukis kolase yang dikembangakan Budi Irawan dapat
digunakan sebagai alternatif dalam pengembangan bahan ajar seni rupa di
sekolah. Hal ini disebabkan bahan baku batang semu dan daun pisang
kering yang mudah didapat dari proses alami tidak membutuhkan teknik
yang rumit (sederhana).
Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
130
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis perlu menyampaikan saran
dan rekomendasi. Adapun saran dan rekomendasi yang dapat penulis
sampaikan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Bagi seniman Budi Irawan, akan lebih terarah apabila, seluruh karya
dan pengalamannya dirangkum dalam sebuah data tertulis. Media yang
digunakan bisa dicampur (mix media) dengan bahan pewarna alami
sehingga warna yang dihasilkan dapat lebih beragam. Penggunaan
media yang digunakan bisa lebih variatif dengan penambahan bahan
pada bagian lainnya namun tetap merupakan bagian tanaman pisang.
2. Bagi bidang pendidikan khususnya seni rupa, analisis karya kolase
landscape Budi Irawan semoga dapat mendukung proses pembelajaran
yang pernah dilakukan di jurusan seni rupa.
3. Bagi penelitian selanjutnya yang akan mengkaji bidang yang sama,
penulis menyarankan untuk mengkaji mengenai Makna karya yang
terdalam dalam lukisan berbahan alami. Penelitian dapat dilakukan di
luar daerah atau kecamatan yang sudah peneliti kaji agar semakin
menambah wawasan dan dapat menjadi kakayaan karya yang beragam.
4. Bagi masyarakat, dengan adanya penelitian mengenai karya landscape
kolase Budi Irawan semoga masyarakat lebih banyak memberi
apresiasi. Memberi pengalaman positif serta memacu motivasi
masyarakat untuk ekonomi kreatif.
Rista Sundari,2016
SENI LUKIS KOLASE B`ERMEDIA TUMBUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu