Analisis Jurnal Ekonomi policy brief
ANALISIS JURNAL
Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah
Pengantar Ilmu Ekonomi I
Disusun Oleh :
Nadia Alfiani
8143163466
D3 Sekretari A 2016
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
Hasil Analisa dari jurnal PERILAKU SUKU BUNGA PERBANKAN DI
INDONESIA Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 (Oktober 2016).
Analisa ini digunakan untuk memahami pembahasan mengenai perilaku
suku bunga. Tingkat suku bunga merupakan masalah yang berkaitan dengan
ekonomi makro karena menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi
banyak masyarakat, perusahaan dan pasar. Pengertian dari suku bunga sendiri
ialah harga yang harus dibayar oleh peminjam untuk memperoleh dana dari
pemberi pinjaman untuk jangka waktu yang disepakati. Suku bunga merupakan
salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat
karena dampaknya yang luas dan mempengaruhi secara langsung kehidupan
masyarakat Indonesia serta mempunyai dampak penting terhadap kesehatan
perekonomian. Biasanya, suku bunga diekspresikan sebagai persentase pertahun
yang dibebankan atas uang yang dipinjam.
Besarnya tekanan terhadap inflasi dan perkembangan nilai tukar (kurs)
rupiah yang labil sebagai dampak dari krisis, telah mendorong Bank Indonesia
(BI) untuk menempuh kebijakan moneter yang ketat (tight money policy) dengan
cara menyerap likuiditas agar sesuai dengan kebutuhan perekonomian.
Penyerapan kelebihan likuiditas dilaksanakan melalui instrumen suku bunga dan
membantu memperkuat daya saing produk dalam negeri di pasar sehingga dapat
menekan laju inflasi.
Di Indonesia, dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 macam bunga
yang diberikan kepada nasabahnya yaitu berupa bunga simpanan dan bunga
pinjaman.
Bunga simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai balas jasa bagi
nasabah yang menyimpan uangnya di bank.
Bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau
harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.
Berdasarkan pokok perhitungan bunga, terdapat rumusan perhitungan
bunga sederhana yang merupakan hasil kali dari pokok utang, suku bunga per
periode dan lamanya waktu peminjaman, yaitu :
B= i x M x n
B = Bunga
i = Suku bunga per periode
M = Modal/Pinjaman pokok
n = Lamanya waktu peminjaman
Ada banyak faktor yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku
bunga, yaitu karena adanya kebutuhan dana, persaingan perbankan, jangka waktu,
target laba yang diinginkan, kualitas jaminan dan lain-lain.
Dampak tingkat suku bunga bank dalam perekonomian di Indonesia yaitu
1. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi keputusan melakukan investasi
yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi.
2. Tingkat suku bunga juga akan mempengaruhi pengambilan keputusan
pemilik modal.
3. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi kelangsungan usaha pihak bank
dan lembaga keuangan lainnya.
Dengan adanya tingkat suku bunga dalam perekonomian dapat membantu
mengalirnya tabungan berjalan kearah investasi guna mendukung pertumbuhan
perekonomian, menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan
uang dari suatu negara dan merupakan alat penting yang menyangkut kebijakan
pemerintah melalui pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi.
Hasil Analisa dari jurnal TANTANGAN DAN PELUANG PERBANKAN SYARIAH
DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH UNTUK
MEMPERKUAT KESEJAHTERAAN UMAT Vol.9 No. 2 (2011): Econosains:
Jurnal Online Ekonomi dan Pendidikan.
Pengertian perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut
tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia merupakan suatu perwujudan dari
permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem perbankan alternatif
yang sehat, juga memenuhi prinsip-prinsip syariah. Perbedaan perbankan syariah
dan konvensional yaitu adanya sistem bagi hasil di perbankan syariah dan sistem
bunga di perbankan konvensional.
Keuntungan bank syariah akan dibagikan pada nasabah penyimpan,
sedangkan keuntungan yang di dapatkan nasabah di bank konvensional hanya
meliputi yang dijanjikan di awal. Dalam organisasi bank syariah juga terdapat
Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas sebagai penjaga nilai syariah pada
bank.
Perbankan syariah diharapkan turut berkontribusi dalam mendukung
transformasi perekonomian pada aktivitas ekonomi produktif, bernilai tinggi dan
inklusif, terutama dengan memanfaatkan bonus demografi dan prospek
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sehingga peran perbankan syariah dapat terasa
signifikan bagi masyarakat terutama dalam pengembangan Usaha Kecil dan
Menengah (UKM).
Saat ini tantangan yang dihadapi oleh perbankan syariah yaitu: pertama,
memberikan inovasi terhadap produk dalam keuangannya. Saat ini pertumbuhan
perbankan syariah mengalami perlambatan. Oleh karena itu, perbankan syariah
harus mampu memberikan inovasi terhadap produknya agar dapat berkembang
dan dapat menarik minat nasabah.
Secara umum Indonesia memiliki struktur penduduk yang mayoritas
beragama Islam. Dalam sisi pengguna, seharusnya Indonesia akan menjadi tempat
berkembangnya ekonomi syariah, namun ternyata kondisi di lapangan masih
sedikit masyarakat yang ikut dalam sistem ekonomi syariah, baik perbankan,
lembaga keuangan, maupun UMKM. Jika dilihat lebih seksama struktur umat
Islam di Indonesia juga berjenjang, mulai dari tingkat pemahaman maupun status
sosial dan ekonomi. Perbedaan ini sangat memengaruhi perkembangan ekonomi
syariah di Indonesia, karena faktor di atas akan memengaruhi minat masyarakat
terhadap produk syariah.
Konsep UMKM berbasis syariah hampir sama dengan Program
Peningkatan Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas (PPMK) artinya
konsep Syariah akan menumbuhkan rasa saling tolong menolong antar sesama
pelaku. Hal ini dibutuhkan sebuah sarana untuk memberikan nilai-nilai khas untuk
aspek-aspek UMKM berbasis syariah.
Berkaitan dengan kesiapan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di
Indonesia juga masih dipertanyakan. Dalam skala nasional sendiri, UMKM
berbasis syariah belum mampu menunjukkan keunggulannya. Apalagi ketika
sudah mulai mengkaitkannya dengan MEA 2016, maka akan semakin sulit ketika
dihadapkan pada kompetisi bebas antar negara.
Kondisi saat ini mengharuskan UMKM berbasis syariah harus inovatif
dan kreatif dalam mengembangkan usahanya. Penciptaan kompetensi inti akan
membangun kualitas SDM yang paham dengan pengembangan strategi usaha
yang didukung dengan sarana yang kuat dan pejuang yang tahan banting.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb PERILAKU SUKU BUNGA
PERBANKAN DI INDONESIA Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Vol.4 no.2 (Oktober 2016) oleh: Ratu Nabila Saras Putri, Staff Bank
Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Jakarta.
2. Wikipedia (pengertian tingkat suku bunga)
3. Kompas-99.blogspot.co.id/2014/03/perilaku-suku-bunga
4. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/econosains
TANTANGAN
DAN
PELUANG PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGEMBANGAN USAHA
KECIL DAN MENENGAH UNTUK MEMPERKUAT KESEJAHTERAAN
UMAT Jurnal Online Ekonomi dan Pendidikan: Econosains Vol. 9 No.2
(Agustus 2011) oleh Maisaroh dan Ati Sumiati, Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta.
5. Wikipedia (pengertian perbankan syariah)
6. www.kompasiana.com/ajifauzie/tantangan-perbankan-syariah-di-tahun2017
Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah
Pengantar Ilmu Ekonomi I
Disusun Oleh :
Nadia Alfiani
8143163466
D3 Sekretari A 2016
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
Hasil Analisa dari jurnal PERILAKU SUKU BUNGA PERBANKAN DI
INDONESIA Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 (Oktober 2016).
Analisa ini digunakan untuk memahami pembahasan mengenai perilaku
suku bunga. Tingkat suku bunga merupakan masalah yang berkaitan dengan
ekonomi makro karena menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi
banyak masyarakat, perusahaan dan pasar. Pengertian dari suku bunga sendiri
ialah harga yang harus dibayar oleh peminjam untuk memperoleh dana dari
pemberi pinjaman untuk jangka waktu yang disepakati. Suku bunga merupakan
salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat
karena dampaknya yang luas dan mempengaruhi secara langsung kehidupan
masyarakat Indonesia serta mempunyai dampak penting terhadap kesehatan
perekonomian. Biasanya, suku bunga diekspresikan sebagai persentase pertahun
yang dibebankan atas uang yang dipinjam.
Besarnya tekanan terhadap inflasi dan perkembangan nilai tukar (kurs)
rupiah yang labil sebagai dampak dari krisis, telah mendorong Bank Indonesia
(BI) untuk menempuh kebijakan moneter yang ketat (tight money policy) dengan
cara menyerap likuiditas agar sesuai dengan kebutuhan perekonomian.
Penyerapan kelebihan likuiditas dilaksanakan melalui instrumen suku bunga dan
membantu memperkuat daya saing produk dalam negeri di pasar sehingga dapat
menekan laju inflasi.
Di Indonesia, dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 macam bunga
yang diberikan kepada nasabahnya yaitu berupa bunga simpanan dan bunga
pinjaman.
Bunga simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai balas jasa bagi
nasabah yang menyimpan uangnya di bank.
Bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau
harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.
Berdasarkan pokok perhitungan bunga, terdapat rumusan perhitungan
bunga sederhana yang merupakan hasil kali dari pokok utang, suku bunga per
periode dan lamanya waktu peminjaman, yaitu :
B= i x M x n
B = Bunga
i = Suku bunga per periode
M = Modal/Pinjaman pokok
n = Lamanya waktu peminjaman
Ada banyak faktor yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku
bunga, yaitu karena adanya kebutuhan dana, persaingan perbankan, jangka waktu,
target laba yang diinginkan, kualitas jaminan dan lain-lain.
Dampak tingkat suku bunga bank dalam perekonomian di Indonesia yaitu
1. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi keputusan melakukan investasi
yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi.
2. Tingkat suku bunga juga akan mempengaruhi pengambilan keputusan
pemilik modal.
3. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi kelangsungan usaha pihak bank
dan lembaga keuangan lainnya.
Dengan adanya tingkat suku bunga dalam perekonomian dapat membantu
mengalirnya tabungan berjalan kearah investasi guna mendukung pertumbuhan
perekonomian, menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan
uang dari suatu negara dan merupakan alat penting yang menyangkut kebijakan
pemerintah melalui pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi.
Hasil Analisa dari jurnal TANTANGAN DAN PELUANG PERBANKAN SYARIAH
DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH UNTUK
MEMPERKUAT KESEJAHTERAAN UMAT Vol.9 No. 2 (2011): Econosains:
Jurnal Online Ekonomi dan Pendidikan.
Pengertian perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut
tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia merupakan suatu perwujudan dari
permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem perbankan alternatif
yang sehat, juga memenuhi prinsip-prinsip syariah. Perbedaan perbankan syariah
dan konvensional yaitu adanya sistem bagi hasil di perbankan syariah dan sistem
bunga di perbankan konvensional.
Keuntungan bank syariah akan dibagikan pada nasabah penyimpan,
sedangkan keuntungan yang di dapatkan nasabah di bank konvensional hanya
meliputi yang dijanjikan di awal. Dalam organisasi bank syariah juga terdapat
Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas sebagai penjaga nilai syariah pada
bank.
Perbankan syariah diharapkan turut berkontribusi dalam mendukung
transformasi perekonomian pada aktivitas ekonomi produktif, bernilai tinggi dan
inklusif, terutama dengan memanfaatkan bonus demografi dan prospek
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sehingga peran perbankan syariah dapat terasa
signifikan bagi masyarakat terutama dalam pengembangan Usaha Kecil dan
Menengah (UKM).
Saat ini tantangan yang dihadapi oleh perbankan syariah yaitu: pertama,
memberikan inovasi terhadap produk dalam keuangannya. Saat ini pertumbuhan
perbankan syariah mengalami perlambatan. Oleh karena itu, perbankan syariah
harus mampu memberikan inovasi terhadap produknya agar dapat berkembang
dan dapat menarik minat nasabah.
Secara umum Indonesia memiliki struktur penduduk yang mayoritas
beragama Islam. Dalam sisi pengguna, seharusnya Indonesia akan menjadi tempat
berkembangnya ekonomi syariah, namun ternyata kondisi di lapangan masih
sedikit masyarakat yang ikut dalam sistem ekonomi syariah, baik perbankan,
lembaga keuangan, maupun UMKM. Jika dilihat lebih seksama struktur umat
Islam di Indonesia juga berjenjang, mulai dari tingkat pemahaman maupun status
sosial dan ekonomi. Perbedaan ini sangat memengaruhi perkembangan ekonomi
syariah di Indonesia, karena faktor di atas akan memengaruhi minat masyarakat
terhadap produk syariah.
Konsep UMKM berbasis syariah hampir sama dengan Program
Peningkatan Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas (PPMK) artinya
konsep Syariah akan menumbuhkan rasa saling tolong menolong antar sesama
pelaku. Hal ini dibutuhkan sebuah sarana untuk memberikan nilai-nilai khas untuk
aspek-aspek UMKM berbasis syariah.
Berkaitan dengan kesiapan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di
Indonesia juga masih dipertanyakan. Dalam skala nasional sendiri, UMKM
berbasis syariah belum mampu menunjukkan keunggulannya. Apalagi ketika
sudah mulai mengkaitkannya dengan MEA 2016, maka akan semakin sulit ketika
dihadapkan pada kompetisi bebas antar negara.
Kondisi saat ini mengharuskan UMKM berbasis syariah harus inovatif
dan kreatif dalam mengembangkan usahanya. Penciptaan kompetensi inti akan
membangun kualitas SDM yang paham dengan pengembangan strategi usaha
yang didukung dengan sarana yang kuat dan pejuang yang tahan banting.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb PERILAKU SUKU BUNGA
PERBANKAN DI INDONESIA Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Vol.4 no.2 (Oktober 2016) oleh: Ratu Nabila Saras Putri, Staff Bank
Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Jakarta.
2. Wikipedia (pengertian tingkat suku bunga)
3. Kompas-99.blogspot.co.id/2014/03/perilaku-suku-bunga
4. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/econosains
TANTANGAN
DAN
PELUANG PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGEMBANGAN USAHA
KECIL DAN MENENGAH UNTUK MEMPERKUAT KESEJAHTERAAN
UMAT Jurnal Online Ekonomi dan Pendidikan: Econosains Vol. 9 No.2
(Agustus 2011) oleh Maisaroh dan Ati Sumiati, Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta.
5. Wikipedia (pengertian perbankan syariah)
6. www.kompasiana.com/ajifauzie/tantangan-perbankan-syariah-di-tahun2017