TOGAa4

BAB I
PENGENALAN TOGA (Tanaman Obat Keluarga )
1.1.

Pengertian TOGA

TOGA adalan singkatan dari Tanaman Obat Keluarga . Tanaman obat
keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun
ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang
berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga
akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya
dapat disalurkan kepada masyarakat , khususnya obat yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan.
1.2.

Tujuan dan Manfaat TOGA

Tujuan utama budidaya tanaman obat yaitu untuk melindungi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta melestarikan kekayaan
alam melalui tanaman yang ada disekitar kita.
Manfaat yang didapat dari budidaya tanaman obat antara lain :








Pencegahan penyakit, jika digunakan secara dini dan kontinyu.
Pengobatan pertama pada kecelakaan (P3K) .
Pengobatan pada penyakit luar dan dalam. .
Untuk mempercantik diri (kosmetik) .
Membentuk iklim mikro yang sejuk dan nyaman .
Bernilai estetika bagi keluarga dan lingkungan (mengurangi



stres)
Sumber ekonomi keluarga

1.3. Fungsi TOGA

 Upaya preventif (pencegahan) , jika digunakan secara dini dan







kontinyu.
Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan) .
Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)
Pengobatan pertama pada kecelakaan (P3K)
Pengobatan pada penyakit luar dan dalam
Untuk mempercantik diri (kosmetik)
Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak
tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-

1

buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, saledri, pepaya dan



lain-lain.
Sarana untuk pelestarian alam.
Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upayaupaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam



itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan.
Sarana penyebaran gerakan penghijauan.
Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami
penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman
tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam,



pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain
Sarana untuk pemertaan pendapatan.
Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan
bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber




penghasilan bagi keluarga tersebut.
Sarana keindahan.
Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan
menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada
disekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan
terhadap tanaman yang di tanam terutama yang ditanam di
pekarangan rumah.

1.4. Jenis-jenis Tanaman Untuk TOGA
Jenis tanaman yang harus dibudidayakanuntuk tanaman obat keluarga
adalah jenisjenistanaman yang memenuhikriteriasebagai berikut:
1. Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat
keluarga adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria
sebagai berikut:
2. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah
pemukiman.


2

3. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di
daerah pemukiman baik dengan tabulapot (tanaman budi daya pot)
atau tabulakar (tanaman budi daya pekarangan).
4. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain
misalnya: buah-buahan dan bumbu masak (apotek hidup dan
warung hidup).
5. Jenis tanaman yang hampir punah.
6. Jenis tanaman yang masih liar.
7. Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan
tanaman adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di
pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman.
1.5.

Petunjuk Penggunaan Tanaman Obat

Dalam menggunakan tumbuhan obat, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan sehingga hasil pengobatan yang maksima. Bacalah dengan
seksama semua petunjuk seputar timbuhan obat di bawah ini.

1. Waktu Pengumpulan
Guna mendapatkan bahan yang terbaik dari tumbuhan obat, perlu
diperhatikan

saat-saat

pengumpulan

atau

pemetikan

bahan

berkhasiat.
Berikut ini pedoman waktu pengumpulan bahan obat secara umum.
o Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum
buah menjadi masak.
o Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
o Buah dipetik dalam keadaan masak.


3

o Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.
o Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber), dan umbi lapis
(bulbus) dikumpulkan sewaktu proses tumbuhan berhenti.
2. Pencucian Dan Pengeringan
Bahan obat yang sudah dikumpulkan segera dicuci bersih,
sebaiknya dengan air yang mengalir. Setelah bersih, dapat segera
dimanfaatkan bila diperlukan pemakaian yang bahan segar.
Namun, bisa pula dikeringkan untuk disimpan dan digunakan bila
sewaktu-waktu dibutuhkan.
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mengcegah
pembusukan oleh cendawan atau bakteri. Dengan demikian, bahan
dapat disimpan lebih lama dalam stoples atau wadah yang tertutup
rapat. Bahan kering juga mudah dihaluskan bila ingin dibuat
serbuk.
Berikut ini cara mengeringkan bahan obat :
o Bahan berukuran besar dan banyak mengandung air dapat
dipotong-potong seperlunya terlebih dahulu.

o Pengeringan bisa langsung dibawah sinar matahari, atau
memakai pelindung seperti kawat halus jika menghendaki
pengeringan yang tidak terlalu cepat.
o Pengeringan bisa juga dilakukan dengan menganginanginkan bahan ditempat yang teduh atau di dalam ruang
pengering yang aliran udaranya baik.
3. Sifat Dan Cita Rasa
Didalam Traditional Chinese Pharmacology dikenal 4 macam sifat
dan 5 macam cira rasa tumbuhan obat, yang merupakan bagian

4

dari cara pengobatan tradisional timur. Adapun keempat macam
sifat tumbuhan obat itu ialah dingin, panas, hangat, dan sejuk.
Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat dipakai untuk
pengobatan sindroma dingin, seperti pasien yang takut dingin,
tangan dan kaki dingin, lidah pucat atau nadi lambat. Tumbuhan
obat yang bersifat dingin dan sejuk digunakan untuk pengobatan
sindroma panas, seperti demam, rasa haus, warna kencing kuning
tua, lidah merah atau denyut nadi cepat.
Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat ialah pedas, manis,

asam, pahit, dan asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu
karena selain berhubungan dengan organ tubuh, juga mempunyai
khasiat dan kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas mempunyai
sifat menyebar dan merangsang. Rasa manis berkhasiat tonik dan
menyejukan. Rasa asam berkhasiat mengawetkan dan pengelat.
Rasa pahit dapat mengilangkan panas dan lembab. Sementara
rasa asin melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang ada
juga yang menambahkan cita rasa yang keenam, yaitu netral atau
tawar yang berkhasiat sebagai peluruh kencing.
4. Cara Merebus Ramuan Obat
Perebusan umumnya dilakukan dalam pot tanah, pot keramik, atau
panic email,. Pot keramik dapat dibeli di took obat tradisional
Tionghoa. Panic dari besi, alumunium atau kuningan sebaiknya
tidak digunakan untuk merebus. Hal ini diingatkan karena bahan
tersebut dapat menimbulkan endapan, konsentrasi larutan obat
yang rendah, terbentuknya racun atau menimbulkan efek samping
akibat terjadinya reaksi kimia dengan bahan obat.
Gunakan air yang bersih untuk merebus. Sebaiknya digunakan air
tawar, kecuali ditentukan lain. Cara merebus bahan sebagai
berikut. Bahan dimasukkan ke dalam pot tanah. Masukkan air

sampai bahan terendam seluruhnya dan permukaan air sekitar 30

5

mm diatasnya. Perebusan dimulai bila air telah meresap kedalam
bahan ramuan obat.
Lakukan perebusan dengan api sesuai petunjuk pembuatan.
Apabila nyala api tidak ditentukan, biasanya perebusan dilakukan
dengan api besar sampai airnya mendidih. Selanjutnya api
dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap atau terlalu cepat
kering. Meski demikian, adakalanya api besar dan api kecil
digunakan sendiri-sendiri sewaktu merebus baha obat. Sebagai
contoh, obat yang berkhasiat tonik umumnya direbus dengan api
kecil sehingga zat berkhasiatnya dapat secara lengkap dikeluarkan
dalam

air

rebusan.


Demikian

pula

tumbuhan

obat

yang

mengandung racun perlu direbus dengan api yang kecil dalam
waktu yang agak lama, sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar
racunnya. Nyala api yang besar digunakan untuk ramuan obat yang
dimaksudkan agar pendidihan menjadi cepat dan penguapan
berlebih dari zat yang merupakan komponen aktif tumbuhan dapat
dicegah.
5. Waktu Minum Obat
Bila tidak terdapat petunjuk pemakaian, biasanya obat diminum
sebelum makan kecuali obat tersebut merangsang lambung maka
diminum setelah makan. Obat berkhasiat tonik diminum sewaktu
perut kosong, dan obat berkhasiat sedative diminum sewaktu ingin
tidur. Pada penyakit kronis diminum sesuai jadwal secara teratur.
Rebusan obat bisa diminum sesering mungkin sesuai kebutuhan
atau diminum sebagai pengganti teh.
6. Cara Minum Obat
Obat biasanya diminum satu dosis sehari yang dibagi untuk 2-3 kali
minum.

Umumnya

diminum

selagi

hangat,

terutama

untuk

pengobatan sindroma luar. Setelah minum obat, pakailah baju tebal

6

atau tidur berselimut supaya tubuh tetap hangat dan mudah
mengeluarkan keringat.
Untuk pengobatan sindroma panas, obat diminum dalam keadaan
dingin. Sebaliknya untuk pengobatan sindroma dingin obat diminum
dalam keadaan hangat. Obat yang sedikit toksik, diminum sedikit
demi sedikit tetapi sering. Tambahkan dosisnya secara bertahap
sehingga efek pengobatan tercapai.
7. Lama Pengobatan
Tumbuhan obat yang masih berupa simplisia, hasil pengobatannya
tampak lambat, namun sifatnya konstruktif atau membangun. Hal
ini berbeda dengan obat kimiawi yang hasil pengobatannya terlihat
cepat namun destruktif. Oleh karena itu, obat yang berasal dari
tumbuhan tidak dianjurkan penggunaannya untuk penyakit-penyakit
infeksi akut. Tumbuhan obat lebih diutamakan untuk memelihara
kesehatan dan pengobatan penyakit kronis yang tidak dapat
disembuhkan dengan obat kimiawi, atau memerlukan kombinasi
antara obat kimiawi dengan obat dari tumbuhan berkhasiat.
1.6.
a.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Mengenali nama tanaman: Nama ilmiah danNama daerah/lokal
untuk menghindari tertukarnya dengan tanaman lain

b. Mengenali morfologi atau sosok tanaman
c. Mengetahui khasiat tanaman dan bagian apa yang digunakan
sebagai obat
d. Mengetahui jenis penyakit
e. Mengetahui dosis/takaran penggunaannya
f. Mengetahui waktu yang tepat untuk pemanenan

7

g. Mengetahui cara membuat simplisia
h. Mengetahui cara pembuatan ramuan dan alat yang digunakan
i. Mengetahui cara penggunaan ramuan obat tradisional
j. Mengetahui aturan minum ramuan obat tradisional
k. Mengetahui cara menyimpan ramuan

1.7. REAKSI NEGATIF
Faktor Penyebab Terjadinya Efek Samping Obat Tradisional :
Pengolahan

tidak

benar,salah

dalam

menggunakan

tanaman,terkontaminasi bahan beracun dan berbahaya (pestisida,
logam berat),iklan yang menyesatkan,produk yang kadaluwarsa

8

BAB II
TOGA(TANAMAN OBAT KELUARGA)
1. SAMBILOTO
RESEP/CARA PENGOLAHAN
 Tipus abdominalis
Ambil 13 lembar daun segar, lalu cuci bersih. Rebus daun
dengan 2 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas.
Setelah dingin, saring hasil rebusan. Tambahkan 1 sendok
makan madu, aduk hingga rata, dan minum 1 kali sehari.
 Disentri dan diare
Sekitar 13 gram daun kering, lalu cuci bersih. Rebus daun
tersebut dengan 4 gelas air hingga mendidih dan tersisa 2
gelas.

Minum

hasil rebusan

setelah

dingin

2

kali

sehari,

masing-masing 1 gelas. Tambahkan 1 sendok madu ke dalam air
rebusan sebelum diminum.
 Flu, sakit kepala, dan panas
Cuci bersih tanaman, lalu keringkan. Tumbuk tanaman hingga
halus. Tambahkan 1 gelas air dalam 1 gram bubuk tanaman.
Minum air rebusan 3 kali sehari.
 Influenza, radang paru, dan TBC paru
Cuci bersih tanaman, lalu keringkan. Tumbuk tanaman hingga
halus. Tambahkan 1 gelas air dalam 3 gram bubuk tanaman.
Minum air rebusan 3 kali sehari.
 Radang saluran napas dan radang paru
Ambil 13 gram daun kering, cuci bersih, rebus dengan 4
gelas

air hingga mendidih dan tersisa 2 gelas. Minum hasil

rebusan 2 kali sehari dengan ditambahkan 1 sendok madu.
 Batuk rejan (pertusis)
Lima daun segar dicuci bersih dan dipotong-potong. Seduh
daun dengan 1 cangkir air mrndidih dan diamkan beberapa

9

saat.

Setelah dingin, angkat ramuan dan tambahkan 1 sendok

makan madu. Minum ramuan itu 3 kali sehari.
 Darah tinggi
Ambil 7 daun segar, cuci bersih, dan potong kecil-kecil. Seduh
daun dengan 1 cangkir air mendidih. Diamkan beberapa saat
dan tambahkan 1 sendok madu. Minum ramuan setelah dingin
3 kali sehari.
 Infeksi mulut dan tonsillitis
Cuci bersih tanaman, lalu keringkan. Tumbuk tanaman hingga
halus. Tambahkan 1 gelas air dalam 4 gram bubuk tanaman.
Minum air rebusan bersama 1 sendok madu.
 Paringitis
Cuci bersih tanaman segar sebanyak 9 gram. Setelah itu,
tumbuk halus dan peras airnya. Tambahkan 1 sendok madu ke
dalam air perasan. Minum ramuan.
 Infeksi telinga
Ambil 9-15 gram daun segar, cuci bersih, dan rebus dengan air
bersih secukupnya hingga mendidih. Setelah dingin, saring hasil
rebusan dan teteskan di lubang telinga.
 Kencing manis
Cuci bersih setengah genggam daun. Rebus daun dengan 4
gelas air hingga tersisa 3 gelas. Dinginkan, lalu saring ramuan.
Minum ramuan sehari 3 kali, masing- masing 1 gelas. Selain
itu, penderita harus minum banyak air.
2. MENIRAN
 Nephritic edemadan radang ginjal
Rebus setengah genggam daun meniran dengan 3 gelas air
sampai tersisa 2 ¼ gelas. Saring air rebusan, lalu minum 3 kali
sehari masingmasing ¾ gelas dengan ditambah madu.
 Disentri
Rebus 30-60 gram herba meniran segar dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya,
lalu minum sekaligus satu kali sehari.
 Batu saluran kencing
Cuci bersih 30 gram daun meniran segar, 30 gram daun
sendok, dan 30 gram daun tempuyung. Rebus bahan tersebut
dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin,

10

saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari pada pagi dan
sore hari.
 Hepatitis
Rebus 30-60 gram daun meniran segar dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya,
lalu minum sekaligus satu kali sehari selama satu minggu.
 Digigit anjing gila
Rebus 4-6 tumbuhan herba meniran (untuk anak kecil gunakan
setengahnya) dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus satu
kali sehari.
 Untuk obat luar
Giling herba meniran segar dan nasi dingin dengan jumlah yang
sama sampai halus, tempelkan hasil gilingan pada luka gigitan,
lalu

balut dengan kain perban. Lakukan pengobatan tiga kali

sehari.
 Peluruh seni, kencing batu, kencing nanah, nyeri ginjal,
demam dan
mencret
Cuci bersih 10 gram herba meniran segar, lalu rebus dengan
2

gelas

air selama 25 menit. Setelah dingin, saring air

rebusannya, lalu minum pada pagi dan sore hari.
 Rematik
Cuci bersih 1 sendok makan daun meniran segar dan 7
lembar

daun kumis kucing. Rebus bahan dengan 1 gelas air

sampai tersisa ½ gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya,
lalu minum sekaligus satu kali sehari.
 Bisul di kelopak mata
Rebus herba meniran segar secukupnya dengan 1 gelas air.
Setelah dingin,

saring

air

rebusannya,

lalu gunakan

untuk

mencuci mata dengan menggunakan gelas khusus. Lakukan tiga
kali sehari.
 Rabun senja
Cuci bersih 15-30 gram herba meniran segar, lalu tambahkan
hati ayam secukupnya. Tim kedua bahan, lalu makan
3. KENIKIR

11

RESEP/CARA PENGOLAHAN
 Kurang nafsu makan
Cuci 100 gram daun kenikir segar, lalu makan sebagai lalap
mentah.
 Lemah jantung
Cuci 100 gram daun kenikir segar, lalu makan sebagai lalap
mentah atau kukus daun kenikir segar dan makan sebagai
lalap

setengah matang.

dengan

3

gelas

air

Cara

lainnya,

rebus

daun

kenikir

sampai tersisa 2 gelas. Minum air hasil

rebusannya.
 Pengusir serangga
Tanam kenikir diantara tumbuhan yang akan dilindung
4. MAHKOTA DEWA
RESEP/CARA PENGOLAHAN
 Disentri amuba
Cuci bersih 50 gram kulit buah segar mahkota dewa, lalu
rebus dengan 400 ml air selama 15 menit. Setelah dingin,
saring

air rebusannya,

lalu

minum

sekaligus.

Lakukan

pengobatan dua sampai tiga kali sehari.
 Eksim
Cuci 15 gram daun mahkota dewa segar, lalu tumbuk sampai
halus. Tempelkan hasil tumbukan pada bagian yang sakit. Bila
kering, ganti dengan yang baru. Lakukan pengobatan satu sampai
tiga kali sehari.
 Tumor dan eksim
Cuci 50 gram kulit buah mahkota dewa segar, lalu rebus
dengan 400 ml air selama 15 menit. Setelah dingin, saring air
rebusannya,

lalu minum sekaligus. Lakukan pengobatan dua

sampai tiga kali sehari
5. SIRSAK
 Peluruh keringat
Cuci bersih 7 lembar daun segar, lalu rebus dengan 3 gelas
air sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring
ramuan. Minum ramuan sehari sekali.
 Antikejang
Cuci bersih 7 lembar daun segar, lalu rebus dengan 3 gelas
air sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring
ramuan. Minum ramuan sehari sekali.

12

 Kekurangan vitamin C dan disentri
Cuci bersih buah sirsak mentah, lalu kupas kulit dan buang bijinya.
Makan buah secukupnya.
 Bisul
Ambil daun segar secukupnya. Cuci bersih, lalu lumatkan
daun hingga halus. Tambahkan sedikit air, lalu aduk lumatkan
daun hingga menjadi adonan. Tempelkan ramuan di permukaan
atas bisul.
 Ambeien
Cuci bersih, lalu kupas kulit dan buang biji buah sirsak.
Blender

buah tersebut,

lalu

saring

hingga

diperoleh

sari

buahnya. Minum sari buah sirsak 2 kali sehari, masing-masing 1
gelas.
 Sakit kandung urine dan anyang-anyangan
Kupas buah sirsak setengah masak, potong-potong menjadi
bagian yang kecil, dan buang bijinya. Tambahkan gula dan
garam

secukupnya,

rebus dengan

air

secukupnya

hingga

mendidih. Makan hasil rebusan itu berikut airnya seperti makan
kolak. Ulangi konsumsi ramuan sampai sembuh
6. JERUK NIPIS
 Demam
2-4 genggam daun jeruk nipis rebus dengan 2-4 gelas air. Air
rebusan untuk

mengompres

pasien

demam

dengan

menempelkan pada dahi penderita.
 Batuk kronis
Peraslah jeruk nipis tua. Ambil perasannya 1 sendok kecil, campur
dengan kecap manis. Minum 3 kali sehari.
 Flu ringan
Minum air jeruk nipis hangat.
 Penyakit kurang darah
Daun bayam duri 25 g, telur ayam 2 butir, jeruk nipis 2 buah, madu
murni 2

sendok

makan,

daun

tapak

liman

10

g.

Daun

ditumbuk diambil airnya. Dicampur kuning telur, jeruk nipis dan
madu. Minum 2 kali sehari.
 Menghentikan kebiasaan merokok
Isap sepotong jeruk nipis. Lakukan beberapa kali sehari. Ini
mengurangi merokok dan membersihkan nikotin pada gigi dan
mulut.

13

 Bau ketiak yang tidak sedap
Jeruk nipis dicampur kapur sirih, usapkan campuran pada
ketiak, biarkan beberapa saat sebelum dibasuh. Lakukan pagi dan
sore.
 Khasiat lain
Jeruk nipis dicampurkan minuman teh, dapat menyegarkan
tubuh, memperlancar air kencing
7. PEGANGAN
 Ayan
Seduh 1 sendok serbuk daun pegagan dan gula aren secukupnya
dengan 1

cangkir

air panas.

Saring

air

seduhannya,

lalu

minum sekaligus saat masih hangat. Lakukan pengobatan tiga kali
sehari.
 Batuk asma
Tumbuk 1 genggam pegagan, 7 daun randu, dan gula batu
secukupnya. Tambahkan 1 cangkir air, saring, lalu minum air
hasil saringannya setiap pagi.
 Batuk darah, muntah darah, dan mimisan
Rebus 90 gram daun pegagan dengan 3 gelas

air

sampai

tersisa 1 gelas. Minum air hasil rebusannya secara rutin dua kali
sehari masing-masing ½ gelas.
 Batuk kering
Tumbuk halus 1 genggam daun pegagan segar, peras, lalu
tambahkan air dan gula batu secukupnya. Minum ramuan tiga kali
sehari.
 Bisul
Rebus 30-60 gram daun pegagan segar, lalu minum hasil
rebusannya. Selain itu, lumatkan pegagan segar, lalu tempelkan
hasil lumatannya pada bisul.
 Busung
Cuci bersih 1 genggam pegagan, 3 batang alang-alang, dan 1
potong kulit kamboja.

Rebus

dengan

3

gelas

air

sampai

mendidih, lalu minum airnya tiga kali sehari masing-masing 1
cangkir.
 Campak dan pembengkakan hati
Rebus 240-260 gram daun pegagan segar dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Minum hasil rebusannya secara rutin satu
kali sehari.

14

 Darah tinggi
Rebus 20 lembar daun pegagan dengan 3 gelas air sampai
tersisa 2 ¼ gelas. Minum hasil rebusannya tiga kali sehari masingmasing sebanyak ¼ gelas.
 Demam, radang amandel, sakit tenggorokan, dan bronchitis
Tumbuk segenggam penuh daun pegagan segar, tambahkan
sedikit air dan garam, lalu saring. Minum airnya pada pagi hari
sebelum makan.
 Infeksi saluran kencing atau kencing keruh
Cuci bersih 90 gram daun pegagan segar,

¼

genggam

sambiloto, 1 jari kunyit, ¼ genggam kumis kucing, ¼ genggam
meniran, ¼ genggam tempuyung, dan 3 lembar daun alpukat.
Rebus semua bahan dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Minum air rebusan tiga kali sehari.
 Keracunan jengkol
Rebus 10-15 lembar daun pegagan dengan 3 gelas air sampai
tersisa 1 ½ gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu
minum.
 Lepra
Rebus 15-30 gram pegagan segar dengan 3 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya sekaligus satu kali
sehari. Cara lainnya, tumbuk 30 gram daun pegagan, lalu
tempelkan hasil tumbukan pada bagian tubuh yang sakit.
 Mata bengkak dan merah
Tumbuk halus pegagan, peras, lalu saring. Teteskan air hasil
saringan ke mata tiga sampai empat kali sehari.
 Panas
Rebus segenggam pegagan bersama 3 butir adas, sepotong
kulit batang pulosarin dan 1 siung bawang merah dengan 3 cangkir
air sampai tersisa 1 cangkir. Saring air rebusannya, lalu minum
sekaligus satu kali sehari.
 Sakit kepala
Rebus segenggam daun pegagan dan ¼ sendok jinten dengan 1
gelas air sampai tersisa ½ gelas. Saring air rebusannya, lalu minum
sekaligus saat hangat.
 Sakit perut, cacingan, penambah nafsu makan, serta
keracunan galsemium elegansdan arsenic

15

Rebus 27 gram pegagan segar dengan 3 gelas air sampai tersisa 1
gelas. Minum air rebusannya sekaligus saat hangat.
 Susah kencing
Tumbuk halus 30 gram daun pegagan segar, lalu tempelkan
hasil tumbukan pada pusar.
 Tipus
Cuci bersih segenggam pegagan, ½ genggam daun jinten,
dan 5 lembar daun tapak liman. Kukus, giling halus, lalu peras
airnya. Minum air rebusan sekaligus satu kali sehari bersama 1
sendok makan madu.
 Wasir
Rebus 4-5 pohon pegagan dengan 2 gelas air selama 5
menit. Setelah dingin, saring air rebusannya dan minum sekaligus
satu kali sehari.
8. TEMULAWAK
 Sakit maag
Cuci bersih 25

gram

rimpang

segar,

lalu

potong-potong

menjadi bagian yang lebih kecil. Rebus rimpang dengan 4
gelas

air

hingga mendidih dan airnya tersisa 2 gelas. Setelah

dingin, saring air rebusan. Minum air hasil saringan 2 kali sehari,
masing-masing 1 gelas.
 Bau haid
Cuci bersih 25 gram

rimpang

segar,

lalu

potong-potong

menjadi bagian yang lebih kecil. Tambahkan 5 gram asam
jawa (Tamarindusindica L.) dan gula aren secukupnya. Seduh
ramuan dengan 1 gelas air panas. Dinginkan, lalu minum air
ramuan sekaligus. Lakukan
pengobatan 3 kali sehari selama masa haid.
 Sakit liever (kuning)
Cuci bersih rimpang temulawak secukupnya, lalu parut. Teras
hasil parutan. Ambil airnya sebanyak 1 sendok makan, lalu minum
bersama 1 sendok makan madu. Lalukan pengobatan sehari 3 kali
dengan dosis yang sama.
 Hepatitis dan penyakit kandung empedu
Cuci bersih 20 gram rimpang segar, lalu iris-iris. Rebus
rimpang dengan 500 ml air hingga mendidih dan tersisa 250 ml.
setelah dingin, saring air rebusan. Minum ramuan selagi hangat.

16

 Sakit limpa
Sekitar 15 gram rimpang temulawak segar dan 10 gram
lengkuas dicuci bersih. Kedua bahan itu diiris tipis-tipis, lalu
ditambahkan

5 gram

daun

meniran.

Rebus

semua

bahan

dalam 1 gelas air sampai mendidih. Setelah dingin, saring air
rebusan. Minum ramuan sehari sekali.
 Asma
Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak, 10 gram bidara
upas (Merremia mammosa(Lour) Hall. F), dan 10 gram jahe
(Zingiber officinale Rosc.), lalu iris tipis-tipis dan tambahkan
kayu

manis (cinnamomum burmani (Nees) B1.). rebus semua

bahan dalam 4 gelas air hingga menjadi 2 gelas. Setelah dingin,
saring air rebusan. Minum air ramuan sehari 2 kali, masing-masing
1 gelas.
 Alergi dan eksim
Cuci bersih 20 gram rimpang temulawak, lalu iris tipis-tipis.
Tambahkan 10 gram asam jawa (Tamarindus indica L.), 30 gram
daun jagung (Zea mays L.), dan gula aren (Arenga pinnata
Merr.) secukupnya. Rebus ramuan dalam 2 gelas air hingga
mendidih dan
airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring ramuan. Minum
airnya sekaligus 1 kali sehari.
 Meningkatkan nafsu makan anak-anak
Cuci bersih 30 gram rimpang temulawak, lalu parut dan peras
airnya. Tambahkan air perasan dengan air dan gula aren
(Arenga pinnata Merr.) secukupnya. Saring ramuan, lalu minum
3 kali sehari dengan dosis yang sama.
 Meningkatkan stamina
Cuci bersih rimpang temulawak 10 gram dipotong kecil-kecil,
tambahkan air 2 gelas lalu rebus hingga tersisa 1 gelas, minum
airnya selagi hangat. Lakukan pengobatan 2 kali sehari dengan
dosis yang sama.
 Frambusia (patek)
Cuci bersih 50 gram

rimpang

temulawak

dan

kencur

(Kaempferia galangal L.), lalu potong kecil-kecil. Tambahkan 6
lembar daun ketepeng cina (Cassia alata L.) dan gula aren

17

(Arenga pinnata Merr.) secukupnya. Rebus semua bahan dalam
2 gelas air hingga airnya tersisa 1 gelas. Minum ramuan
selagi hangat. Lakukan pengobatan 2 kali sehari dengan dosis
yang sama.
9. JAHE MERAH
 Batuk kering menahun
Kunyah 15 g akar rimpang (rhizoma), ambil airnya, lalu telan.
Lakukan 3 kali sehari, pagi, siang, dan sore setelah makan dengan
jumlah yang sama.
 Gatal-gatal, luka lecet, terkena duri, dan luka tikam
Haluskan 15 g jahe, 3 siung bawang merah, lalu ditempelkan
ditempat luka. Lakukan secara rutin sampai sembuh.
 Gigitan ular
Tumbuk halus 10-15 g jahe bersama setengah

sendok teh

garam lalu tapalkan ramuan pada bagian yang terkena gigitan
ular. Ramuan ini hanya sebagai pertolongan pertama.
 Melestarikan gairah seksual
Tumbuk sampai halus 10 g jahe, 30 g lengkuas (Languas
galangaL.), dan 5 g lada (Piper ningrumL.). Peras 1 buah
mengkudu (Morinda citrifoliaL.) lalu campurkan airnya ke dalam
hasil tumbukan bersama 1 gelas air panas. Peras lalu saring
campuran bahan di atas sampai diperoleh segelas air ramuan.
Tambahkan kedalamnya 5 g garam dapur, aduk sampai rata,
lalu bagi menjadi 2 bagian, masing-masing untuk suami dan
istri. Minum bersama satu sendok makan madu.
 Meningkatkan daya tahan tubuh
Cuci bersih 20 g jahe, 20 g temulawak, 20 g lempuyang wangi, dan
10 g biji ketumbar. Iris tipis-tipis jahe, temulawak, dan lempuyang
wangi lalu jemur sampai kering. Tumbuk halus semua bahan
bersama ketumbar sampai menjadi bubuk lalu simpan dalam
toples.
Penggunaan ramuan ini adalah seduh 1 sendok makan bubuk
dengan ½ gelas air mendidih. Tambahkan satu sendok makan
madu, aduk sampai rata, lalu minum ramuan 2 kali sehari
dengan jumlah yang sama.
 Obat kuat (afrodisiak)

18

Cuci bersih 10 g jahe, 10 g biji kucai, 10 g biji pare kering,
15 butir merica, dan 1 sendok teh gula merah. Haluskan
semua bahan lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1
gelas. Minum air rebusan saat hangat sekaligus. Ulangi 2 kali
sehari dengan dosisi atau jumlah yang sama.
10. SIRIH
 Batuk
Cuci bersih 17 lembar daun sirih. Rebus bahan dengan 3
gelas air hingga airnya tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin,
saring hasil rebusan. Minum ramuan 3 kali sehari, masingmasing ¾ gelas, bersama 1 sendok makan madu.
 Bronchitis
Cuci bersih daun sirih sebanyak 7 lembar. Tambahkan 2 gelas air
dan 1 potong gula batu. Rebus bahan hingga mendidih dan
airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring ramuan. Minum
ramuan

3

kali

sehari, masing-masing 1/3 gelas, bersama 1

sendok makan madu.
 Bisul
Cuci bersih daun sirih secukupnya, lalu giling halus. Balurkan
ramuan pada bisul dan sekelilingnya, lalu balut dengan kain
bersih. Ganti ramuan sehari 2 kali.
 Menghilangkan bau badan dan keringat berlebih
Cuci bersih 17 daun sirih segar. Tambahkan 1 sensok the garam
dan 4 gelas air. Rebus bahan sampai airnya tersisa 2 gelas.
Dinginkan,

lalu saring ramuan. Minum ramuan 2 kali sehari

bersama 1 sendok makan madu, pagi dan sore hari.
 Luka bakar
Cuci bersih daun sirih segar secukupnya, lalu tumbuk halus.
Peras hasil tumbukan hingga diperoleh airnya. Tambah sedikit
madu pada air perasan. Oleskan ramuan ke tempat luka bakar.
 Mimisan
Cuci bersih daun sirih yang agak muda. Remas-remas, lalu
gulung daun. Gunakan daun untuk menyumbat hidung berdarah.
 Mata gatal dan mata merah
Cuci bersih daun sirih segar sebanyak 7 lembar. Rebus daun
dalam 1 gelas air hingga mendidih, setelah dingin, gunakan air

19

hasil

rebusan untuk

cuci

mata

dengan

gelas

cuci

mata.

Lakukan pengobatan sehari 3 kali sampai sembuh
11. BROTOWALI
 Demam
Cuci bersih batang brotowali sebesar 2 jari (10 cm), lalu rebus
dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin,
tambah 1 sendok makan madu, lalu minum 2 kali sehari, masingmasing ½ gelas.
 Demam karena penyakit kuning
Cuci bersih 1 jari batang brotowali lalu potong-potong menjadi
beberapa bagian. Rebus potongan brotowali dengan 3 gelas
air sampai mendidih dan tersisa 1 ½ gelas. Campur madu
secukupnya, lalu minum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
 Gatal pada badan
Cuci bersih 20 cm batang brotowali lalu rebus dengan air
secukupnya. Setelah

mendidih

dan

menjadi

hangat-hangat

kukuh, gunakan air rebusan ini untuk mandi.
 Kencing manis
Cuci dan potong-potong 10 helai daun sambiloto, 10 helai daun
kumis kucing, dan 6 cm batang brotowali. Rebus bahan-bahan
tersebutdengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum air
rebusan bahan 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas setelah
makan.
 Kudis
Cuci batang brotowali sebesar 3 jari, belerang sebesar biji kemiri,
lalu tumbuk halus. Remas hasil tumbukan dengan minyak
kelapa secukupnya lalu oleskan 2 kali sehari pada kulit yang
terserang kudis.
 Luka
Tumbuk daun brotowali secukupnya lalu tempelkan pada bagian
luka. Selain itu, rebus 10 cm batang brotowali dengan 1 L air
sampai mendidih. Gunakan air rebusan saat hangat untuk mencuci
luka setiap mengganti tumbukan daun brotowali. Ganti tumbukan 2
kali sehari.
 Rematik
Cuci dan potong 1 ibu jari batang brotowali menjadi beberapa
bagian lalu rebus dengan 3 gelas. Setelah tersisa 1 ½ gelas,

20

dinginkan, lalu saring. Tambah 1 sendok madu ke dalam air
saringan lalu minum 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
12. BINAHONG
Khasiat untuk Pengobatan :
Pengolahan Binahong tidak terlalu sulit,seperti diketahui bukan
saja
buah-buahan yg dapat dijus tetapi daun binahongpun dapat di
Jus(diblender) ataupun boleh di Makan/kunyah langsung bak
memakan lalap lalapan juga daun nya bisa juga digosokan
tatkala tangan kalimerasa pegal pegal,daun binahong akan
dengan

segera

menyerapkedalam

tubuh

dan

menghasilkan

hangat bak digosok balsem.Beberapa lembar daun binahong
ini dikunyah hinga halus atau dimasak dengan segelas air dan
diminum

dengan

ampasnya,bila

kita akan

menjadikan

jus/dibelender masukan beberapa lembar daun
tersebut dicampur telur dan madu jadikan untuk satu gelas.
Kategori penyakit ringan sbb ;
 Disentri (buang buang air besar) 10 lembar daun dan minum
setiaphari
 ambeyen hingga berdarah 16 lembar/hari
 hidung mimisan 4 lembar/hari
 Habis bedah operasi 20 lembar/hari
 Luka Bakar 10 lembar/hari
 Jerawat 8 lembar/hari
 Usus Bengkak 8 lembar/hari
 Gusi Berdarah 4 lembar/hari
 Nafsu Makan Kurang 5 lemba/hari
 Melancarkan Haid 3/lembar (diminum selama haid)
 Habis bersalin 7 lembar(diminum tiap hari slama 10 hari)
 Menjaga Stamina Tubuh agar tetap Sehat 1 lembar/hari
selamanya
 Penghangat Badan 5 lembar/hari
 Lemah Syahwat 3 lembar atau 10/hari lembar setiap minum
dicampur
madu.
Kategori untuk penyakit berat dan takaran lembar daun binahong
sbb ;
 Batuk muntah darah 10 lembar/hari
 Paru paru bolong 10 lembar/hari
 Kencing Manis 11 lembar/hari
 Sesak Napas 7 lembar/hari

21

 Borok akut yang menahun 12 lembar/hari
 Patah Tulang 10-24 lembar/hari
 Segala macam macam gatal/eksim 9 lembar/hari
 Geger Otak ringan/berat 10 lembar/hari
 Gejala lever 10 lembar/hari
Untuk hasil dari penyembuhan dibutuhkan waktu hingga
beberapa bulan namun janganlah berputus asa mengobatinya
minumlah secara berkala
sampai membaik.
PANTANGAN Tanaman obat ini bukan merupakan kimia tetapi
tumbuhan langka/biasa tidak ada efek sampingnya. Cara minum
sesudah makan 3x sehari semalam.
PERINGATAN !
 Dilarang mencampur binahong dengan pil kimia dan minuman
keras.
 Setelah minum dilarang makan Pedas,kopi selama 24 jam / 48
jam.
 Sebaiknya gunakan sesuai petujuk dan aturan sebagai mana
tertulis
diatas .
 Umbi binahong dosisnya sangat tinggi {100%}.
13. SANGITAN
Berkhasiat untuk mengobati :
 Nephritic edema dan beri-beri
Cuci bersih 50 gram tanaman, lalu potong-potong menjadi
bagian yang lebih kecil. Rebus dengan 3 gelas air sampai
mendidih dan tersisa 1 gelas. Saring hasil rebusan setelah
dingin dan minumsekaligus.
 Sakit kuning
Ambil dan cuci bersih 45 gram akar sangitan kering atau 90 gram
akar sangitan segar. Potong kecil-kecil akar, lalu tambahkan
daging sapi. Tim bahan tersebut. Setelah dingin, minum air
ramuan dan makan
dagingnya.
 Bengkak terpukul dan tulang patah
Cuci bersih 20 gram tanaman kering atau 40 gram akar
tanaman segar, lalu potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil.
Rebus akar dengan 400 cc air dan 2 sloki arak putih sampai
mendidih dan tersisa separuhnya. Tambahkan 30 gram gula

22

pasir dan aduk rata. Saring hasil rebusan setelah dingin dan
minum 2 kali sehari, masing-masing100 cc.
 Disentri
Cuci bersih 50 gram batang dan daun tanaman kering (setara
100 gram segar). Setelah dipotong-potong menjadi bagian yang
lebih kecil, rebus bahan dengan 3 gelas air sampai mendidih dan
tersisa 1 gelas. Saring hasil rebusan setelah dingin dan minum
sekaligus.
 Rematik kronis, sakit pinggang, dan bengkak
Ambil 30 gram akar tanaman kering (setara dengan 60 gram
segar), lalu cuci bersih dan potong kecil-kecil. Rebus bahan dengan
3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Saring hasil
rebusan setelah dingin dan minum 1 kali sehari, masingmasing 1 gelas. Untuk obat luar, daun segar secukupnya
dicuci dan ditumbuk halus. Tambahkan air ke dalam ramuan dan
tempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
 Rubella (campak jerman)
Cuci bersih 1 pohon tanaman, lalu potong menjadi bagian
yang

lebih kecil.

Rebus

bahan

dalam

3

liter air sampai

mendidih. Tambahkan air dan gunakan selagi hangat untuk mandi.
 Radang saluran napas kronis (bronchitis kronis)
Cuci bersih 50 gram batang dan daun kering atau setara 100
gram segar. Kemudian, rebus dengan 3 gelas air sampai
mendidih dan tersisa 1 gelas. Saring hasil rebusan setelah
dingin dan minum sekaligus.
 Kram, kejang pada kaki, dan sakit pada tulang bronchitis kronis
Cuci bersih 50 gram batang dan daun kering atau 100 gram
segar. Rebus batang dan daun dengan 3 gelas air sampai
mendidih dan tersisa 1 gelas. Saring hasil rebusan setelah
dingin dan minum sekaligus.
 Patah tulang
Cuci bersih 50 gram akar sangitan kering atau 100 gram segar.
Potong akar

menjadi

bagian

yang

lebih

kecil,

lalu

rebus

dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dinginkan, lalu saring
ramuan. Minum ramuan yang telah dingin sekaligus.
Catatan :

23

Wanita hamil dilarang mengkonsumsi ramuan berbahan baku
sangitan karena akan menyebabkan kematian pada janin.
14. BAWANG MERAH
 Batuk:
Umbi bawang merah 4 g; Daun poko 4 g; Daun sembung 3 g; Daun
pegagan 4 g; Buah adas 2 g; Air 125 ml, Dipipis, dibuat pil atau
direbus, Diminum sehari 1 kali, pagi hari 100 ml, dipipis diminum 1
kali sehari 1/4 cangkir, pil, diminum 3 kali sehari 9 pil.
 Kencing manis:
Umbi bawang merah (dirajang)4 g; Buah buncis (dirajang) 15 g;
Daun salam (dirajang) 120 ml, Direbus, Diminum 1 kali sehari 100
ml.
 Demam:
Umbi bawang merah (potong tipis) secukupnya; Minyak kelapa
secukupnya; Minyak kayu putih secukupnya, Diremas-remas,
Minyak tersebut dioleskan pada perut yang kembung, seluruh
badan,kaki, dan tangan pada anak yang demam.
15. BAWANG PUTIH
BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT
Umbi lapis
 Asma; Bronkhitis; Selesma:
Bawang putih 5 g; Kayu mesoyi 1 g; Herba patikan kebo
2 g; Adas 1 g; Kapulaga 3 g; Air 110, Ditumbuk kemudian
tambahkan air; diperas kemudian disaring; dididihkan, Diminum 2
kali sehari; tiap kali 100 ml; diulang sampai sembuh; untuk
pemeliharaan cukup 2 hari sekali
100 ml.
 Obat cacing:
Bawang putih 2 g; Rimpang temugiring 4 g; Air matang 2 sendok
makan, Dipipis, Diminum 1 kali sehari 1 sendok makan; diulang
selama 4 hari.
 Tekanan darah tinggi:
Induk umbi bawang putih 2 buah; Daun seledri segar 75 g; Air
matang secukupnya, Dipipis, Diminum sehari 2 kali; 1/4 cangkir.
16. AWAR-AWAR
BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT
Daun
KHASIAT/KEGUNAAN
Herpes, Sakit kepala, Rematik
RESEP/CARA PENGOLAHAN

24

Daun awar-awar segar secukupnya; Air secukupnya, Dipipis
sampai berbentuk pasta, Dioleskan pada bagian kulit yang sakit.
17. ANTING-ANTING
BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT
seluruh tanaman segar atau kering.
CARA BUDIDAYA
Perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji. naman ini sangat
mudah dipelihara dan seperti tanaman lain juga membutuhkan air
denganpenyiraman merata atau menjaga kelembaban tanah dan
pemupukan terutama pupuk dasar. Tanaman ini menghendaki
tempat yang cukup sinar matahari dan sedikit agak terlindung.
KHASIAT/KEGUNAAN/CARA PENGOLAHAN
 Disentri Amoeba :
Tanaman kering (seluruh batang) sekitar 30-60 gram direbus, air
rebusan diminum 2 kali dan diulangi untuk 5-10 hari.
 Dermatitis, Eksema, Koreng :
Herba segar secukupnya direbus, air rebusannya untuk cuci kulit
yang sakit.
 Batuk, mimisan dan berak darah :Tanaman kering 30-60
gram, direbus dan diminum setelah dingin.
 Obat untuk kucing :
Akar biasa dipakai obat olehkucing secara naluriah.
 Pendarahan, Luka bakar :
Herba segar ditambah gula pasir secukupnya,

dilumatkan

kemudian ditempel ketempat yang sakit.
 Disentri Basiler :
Tanaman kering 30-60 gram, ditambah portulaka 30 gram, gula 30
gram, direbus dan diminum setelah dingin.
 Diare, muntah darah : Tanaman kering 30-60 gram, direbus
dan diminum setelah dingin.
18. ANDONG
BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT
Daun
KHASIAT/KEGUNAAN
Hemostatik, Antibengkak, Batuk darah dan Haid terlalu banyak.
RESEP/CARA PENGOLAHAN
Daun andong segar 5 helai; Air secukupnya, Dibuat infus, diseduh
atau dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml. Untuk pipisan diminum 1
kali sehari 1/4 cangkir.
19. ALANG-ALANG
KHASIAT/KEGUNAAN

25

Rimpang: pelembut kulit; peluruh air seni, pembersih darah,
penambah nafsu makan, penghenti perdarahan. di samping itu
dapat digunakan pula dalam upaya
pengobatan penyakit kelamin (kencing nanah, kencing darah, raja
singa), penyakit ginjal, luka, demam, tekanan darah tinggi dan
penyakit syaraf. Semua bagian tumbuhan digunakan sebagai
pakan hewan,bahan kertas,dan untuk pengobatan kurap.
RESEP/CARA PENGOLAHAN
 Infeksi Saluran Kemih dan Kencing Sedikit :
Bila menderita infeksi pada saluran kemih, sebaiknya segera
diperiksakan pada dokter. Ramuan ini dapat digunakan sebagai
obat alternatif disamping pengobatan dari dokter.
RAMUAN
Rimpang Alang-alang 6 gram Rimpang Kunci pepet 5 gram Daun
Kumis kucing 4 gram Air 115 ml.
CARA PENGOLAHAN
Diseduh, dibuat infus atau pil.
CARA PEMAKAIAN
Diminum 1 kali sehari, tiap kali minum 100 ml. Untuk yang
berbentuk pil diminum 3 kali sehari 9 pil.
LAMA PENGOBATAN
Diulang selama 14 hari. Mimisan, Kencing Darah, dan Muntah
Darah. Bia menderita kencing darah atau muntah darah, sebaiknya
segera diperiksakan pada dokter. Ramuan ini dapat digunakan
sebagai obat alternatif disamping pengobatan dari dokter.
RAMUAN
Rimpang Alang-alang 6 gram Daun sendok segar 6 gram Daun
Andong segar 2 helai Air 110 ml.
CARA PEMBUATAN
Diseduh, dipipis, dibuat infus atau pil.
CARA PEMAKAIAN
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. (untuk
infus). Untuk pipisan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali
minum 1/4 cangkir. Untuk pil diminum 3 kali sehari 9 pil.
LAMA PENGOBATAN
Diulang sampai sembuh.
20. BIDARA UPAS
KANDUNGAN KIMIAWI
Zat pait; Damar; Zat pati
Khasiat: Laktagog; Antiinflamasi; Antipiretik

26

RESEP/CARA PENGOLAHAN
 Batuk, Radang tenggorakan, Suara parau :
Umbi bidara upas segar 8 g;Rimpang kencur 6 g; Daun sirih 3
helai; Buah kapulaga 3 g; Air secukupnya, Dipipis, Beningan untuk
berkumur kemudian diminum 2 kali sehari; pagi dan sore
 Difteri/Mules :
Umbi segar bidara upas 8 g; Air matang sampai 1/4 cangkir, Umbi
bidara upas diparut; kemudian diperas dengan kain saringan,
Beningan digunakan untuk
berkumur kemudian diminum; 2 kali sehari; tiap kali untuk orang
dewasa; 2-3 sendok makan; untuk anakanak 1 sendok makan; bila
perlu dapat diencerkan
dengan air matang.
21. BELIMBING WULUH
KHASIAT/KEGUNAAN
Antipiretik; Ekspektoran
RESEP/CARA PENGOLAHAN
 Batuk; Sakit tenggorokan; Sariawan:
Bunga belimbing wuluh segar 1 genggam; Buah adas manis
secukupnya; Air 1/4 cangkir; Gula batu secukupnya, Dipipis,
Diminum sehari 2 kali; pagi dan sore; tiap kali diminum 1 sampai 2
sendok makan.
 Kencing manis:
Daun belimbing wuluh segar 20 g; Air secukupnya, Dipipis,
Diminum 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali minum 1/4 cangki
22. BAYAM
AGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT
Daun
KANDUNGAN KIMIAWI
Protein; Lemak; Karbohidrat; Kalium; Zat besi; Amarantin; Rutin;
Purin; Vitamin A,B dan C.
KHASIAT/KEGUNAAN
Antipiretik; Sudorifik; Diuretik
RESEP/CARA PENGOLAHAN
 Menguatkan hati:
Daun bayam 9 lembar; Air 300 ml, Direbus sampai mendidih,
Dimakan sebagai sayuran 3 kali sehari.
23. BANGLE
BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT
Rimpang.
KANDUNGAN KIMIAWI

27

Asam organik; Mineral; Lemak; Gom albuminoit; Gula;

Damar

(pahit); Minyak atsiri(Sineol, pinen, sesquiterpen).
KHASIAT/KEGUNAAN
Karminatif; Anti inflamasi; Analgesik; Antipiretik
Rimpang :
1. Sakit kuning
2. Demam, sakit kepala
3. Batuk berdahak
4. Perut nyeri, masuk angin
5. Sembelit
6. Sakit Kuning
7. Cacingan}
8. Rheumatism
9. Ramuan jamu pada wanita setelah melahirkan
10. Mengecilkan perut setelah melahirkan
11. Kegemukan
RESEP/CARA PENGOLAHAN
 Demam, masuk angin :
Rimpang segar 15 gr dicuci lalu diparut, tambahkan 1/2 cangkir air
panas dan 2 sendok makan madu. Aduk merata lalu peras dan
minum 2 x sehari.
 Perut mulas :
Rimpang bangle, rimpang jahe, kencur dan lempuyang wangi
masing masing 1/2 jari tangan dicuci dan diiris. Rebus dengan 1
gls air bersih sampai sisa 1/2
gls, saring dan minum airnya.
 Sakit kepala dan demam :
Rimpang secukupnya diparut tambah sedikit air sampai menjadi
adonan seperti bubur dipakai sebagai pilis didahi.
 Sakit kuning :
Rimpang bengle 1/2 jari dicuci lalu diparut. Tambah air masak dan
madu masing-masing 1 sendok, peras,

saring dan minum 2x

sehari.
 Nyeri sendi :
Rimpang segar secukupnya dicuci, diparut lalu dicampur arak
seperti bubur encer, borehkan kebagian yang sakit.
 Mengecilkan perut setelah melahirkan :
Rimpang secukupnya, cuci lalu parut dan borehkan
perut.
 Cacingan :

28

kebagian

Rimpang bangle 3 jari, temuhitam 2 jari, 5 biji ketumbar dan 5
lembar daun sirih, dicuci, diiris lalu ditumbuk. Tambah 1/2 gls air
masak, diperas, saring lalu diminum.
24. DAUN SERIBU
BAGIAN TANAMAN YANG DIJAKDIKAN OBAT
Seluruh bagian tumbuhan, terutama daun.
KANDUNGAN KIMIAWI
Akhileina; Stakhidrina; Kholina; Polina; Apigenin; Inulin;
Flavon; Glikosida benzaldehidsianhidrin; Zat samak;
Asparagin; Minyak lemak.
KHASIAT/KEGUNAAN
Diaforetik; Antipiretik; Diuretik; Hipotensif; Antiseptik.
RESEP/CARA PENGOLAHAN
Gangguan syaraf:
Daun seribu kering 30 g; Air 2 gelas, Daun direbus hingga
cairannya tinggal 1 gelas, Diminum setiap jam.
Gangguan pencernaan:
Daun seribu ditumbuk halus 1 sendok makan; Madu 1 sendok
makan, Keduanya diaduk menjadi satu, Sehari minum 3 kali; tiap
kali minum 1 cangkir; setiap hari hendaknya makan buah pepaya.
25. DAUN JINTEN
BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT
Seluruh bagian tanaman
KANDUNGAN KIMIAWI
Minyak atsiri; Fenol; Kalium
KHASIAT/KEGUNAAN
Ekspektoran; Antiseptik; Karminatif
RESEP/CARA PENGOLAHAN
 Batuk:
Daun jinten segar 7 helai; Air 100 ml, Dibuat infus atau diseduh,
Diminum 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali minum 100 ml;
diulang selama 14 hari.
 Sariawan perut:
Daun jintan segar 1 g; Daun saga segar 3 g; Herba pegagan segar
3 g; Daun Sirih segar 3 helai; Kulit kayu turi 4 g; Air 110 ml, Dibuat
infus atau dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml (infus);
apabiladibuat pipisan diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir; diulang
selama 7 hari.
 Sakit kepala:
Daun jinten segar 2 helai; Daun legundi segar 2 helai; Rimpang
jahe merah 1 rimpang; Rimpang bangle

29

secukupnya; Air

secukupnya, Dipipis hingga berbentuk pasta, Dioleskan ke pelipis
dan di belakang telinga; bila ada; dapat ditambahkan minyak
kelonyo

BAB III
TANAMAN BERBAHAYA
1. Castor Bean (Biji Kasturi)

Castor bean atau biji kasturi yang sering disebut sebagai jarak pagar
dengan nama latin Ricinus comunis, ternyata mengandung racun yang
sangat berbahaya bagi manusia. Racun yang terkandung disebut ricin
yang sangat berbahaya bagi manusia. Walaupun minyak jarak digunakan
sebagai bahan tambahan makanan dalam permen dan coklat. Namun

30

demikian kita tidak pernah keracunan, karena
ricin yang terkadung dalam biji jarak ketika
diekstraksi

untuk memperoleh

minyaknya,

molekul ricin tidak bercampur dengan dengan
minyak

sehingga

terbuang

sebagai

hasil

samping.
Jumlah 500 mikrogram (1 mikrogram = satu
per sejuta gram) risin atau hanya sebesar
ujung peniti sudah cukup untuk membuat
manusia menemui kematiannya. Kemampuannya ini membuat risin
menjadi zat bioteroris yang ditakuti. Namun di sisi lain, kemampuan
potensialnya membunuh sel menjadi harapan bagi pengembangan teknik
penyembuhan penyakit seperti tumor, kerusakan sumsum tulang, dan
AIDS.
Risin

merupakan

suatu

protein

globular

dengan bobot molekul 66 kDa (kilo dalton)
tersusun atas dua buah rantai yang saling
berhubungan, yaitu rantai A (32 kDa) dan
rantai B (32 kDa). Kedua rantai penyusun risin
adalah
mengikat

gugus

karbohidrat

suatu

manosa.

glikoprotein,
Keduanya

protein
secara

yang

kovalen

dihubungkan oleh jembatan disulfida. Ditinjau dari segi fungsinya, kedua
rantai penyusun risin berbeda satu sama lain. Rantai A memiliki aktivitas
toksik karena dapat menghambat sintesis protein. Sedangkan rantai B
berfungsi mengikat reseptor permukaan sel yang mengandung galaktosa.
Gejala yang ditimbulkan risin cukup beragam bergantung pada jalur
masuk molekul ini ke dalam tubuh. Gejala yang timbul apabila kita
terpapar risin melalui jalur udara (pernafasan) adalah batuk, kesulitan
bernafas, demam, mual, muntah, kulit berwarna kebiru-biruan, dan
tekanan darah rendah. Terpapar risin melalui jalur pencernaan (mulut)

31

akan menimbulkan gejala awal seperti diarrhea, dehidrasi, tekanan darah
rendah, halusinasi, dan darah dalam urin. Sedangkan apabila bubuk risin
mengenai mata dan kulit, maka akan menimbulkan mata merah dan rasa
sakit pada mata dan kulit.
perlu diketahui bahwa Sampai saat ini, obat yang efektif untuk mengatasi
keracunan akibat risin pada manusia belum ditemukan dan sekarang
masih dalam tahap penelitian.
Ricin pernah membuat geger Amerika Serikat sebab bubuk risin
ditemukan di dalam surat yang ditujukan ke kantor Bill Frist, senator dari
Partai Republik. Petugas gabungan dari FBI, Badan Perlindungan
Lingkungan, dan marinir segera turun tangan. Kantor para senator itu
kemudian ditutup selama beberapa hari. Semua surat di seluruh bagian
kantor dikumpulkan dan diperiksa. Semua panik dan ketakutan.
Wajar kalau senat Amerika geger. Walaupun risin termasuk ke dalam
kelompok protein, ia berbeda dengan protein kebanyakan, risin bukan
sembarang protein karena risin adalah protein beracun. Daya racunnya
sanggup membunuh manusia, hewan, dan serangga dalam beberapa jam
saja. Ini menjadikan risin sebagai sumber yang potensial untuk
pembuatan senjata biologis.
Risin pertama kali ditemukan oleh Stillmark pada tahun 1888 ketika
sedang melakukan uji coba ekstrak biji kastroli (castrol bean) pada sel
darah merah. Hasil uji cobanya saat itu menunjukkan bahwa ekstrak biji
tersebut sanggup menggumpalkan sel darah merah. Pada saat itu,
Stillmark tidak mengetahui ada apa di balik semua itu. Namun kini kita
mengetahui bahwa yang berperan dalam penggumpalan sel darah merah
tersebut adalah suatu protein enzim yang dikenal sebagai risin.
Angel’s trumpet (terompet malaikat)

32

Angel’s trumpet atau terompet malaikat atau disebut juga bunga terompet
karena

bentuknya

yang

menyerupai

terompet.

Bunga

terompet

mengandung zat hallucinogen, yakni zat yang dapat menyebabkan
seseoarang mengalami halusinasi. Karena hal inilah bunga terompet
termasuk salah satu NARKOTIKA. Kandungan aktifnya dalam bunga
terompet

adalah

atropine,

hyoscyamine

dan

scopolamine

yang

diklasifikasikan sebagai zat penghilang kesadaran atau anticholinergics.
Tanaman ini kadang-kadang dibuat menjadi teh dan dicerna sebagai obat
halusinogen. Tingkat toksisitas yang bervariasi tergantung lokasi tanaman,
dan bagian ke bagian, hampir tidak mungkin untuk mengetahui berapa
banyak racun yang Anda telan. Karena hal inilah banyak pengguna yang
overdosis dan meninggal

Beberapa tanaman lainnya yang berbahaya :

No

Tanaman

Bagian Tanaman

Efek yang ditimbulkan

1

Saga

Abirin

Sakit perut 1-3 hari , kelelahan , pusing

pada

biji

33

saga

–pusing.Demam , diare , kolik , kejang
pingsan sampai koma. Jika termakan
maka

dapatmenyebabkan

kematian

pada seorang balita
2

Daruju

Seluruh

baguan

Duri pada daun menimbulkan alergi

yang

pada kulit , ruam merah , sakit dan

tanaan
mengandung
alakaloida

gatal
yang

Akar biasa digunakan sebagai

racun untuk panah (pada hewan)

beracun
3

Alamanda

Getah Daun bila

Getah : menimbulkan iritasi kulit dan

dikonsumsi jumlah

gatal-gatal . Daun dalam jumlah yang

banyak

besar menyebabkan diare dan mualmual .

4

Mimba

Daun dan seluruh

Disebakan

kareana

pemakaian

bagian tanaman

berlebihan dengan gejala : pusing,
gangguan pencernaan , kembung

5

Kecubung

Biji dan daun

Jika dikonsumsi dalam jumlah besar
mengakibatkan

mulut

kering,kulit

kemerahan , pusing , berkunangkunang , jantung berdebarr, halusinasi
bahkan sampai ko

Dokumen yang terkait

TOGAa4

0 7 35