Insentif Pajak untuk Berbagai Industri d (1)
Tax Incentives di Indonesia
Income Tax Incentives
VAT Incentives
Custom Incentives
Maria R.U.D. Tambunan
Tax Centre Departemen Ilmu Administrasi
Universitas Indonesia
Indonesian Tax Reforms
Tahun
Perubahan
• Official assessment -> self assessment
1983
• Kantor Inspeksi Pajak -> Kantor Pelayanan Pajak
• Pajak Penjualan (PPn) -> Pajak Pertambahan Nilai
(PPN)
• Penyederhanaan strukur, penurunan tarif 45% ->
35%, tax holiday
1994
• Kesataraan WP dan petugas pajak ( sanksi dan
pengembalian pajak), perluasan daluarsa pajak 5
thn -> 10 thn
• Kewenangan penghentian penyidikan
• Perluasan PPh Final, penurunan tarif 35% -> 30%
• Perluasan PPN (obyek, saat & tempat terutang,
keg membangun sendiri, penyerahan barang yg
tujuan semula tdk diperjualbelikan)
• Ketentuan© Maria
PPNR.U.D.
tidak
dipungut, dibebeskann dan
Tambunan - Tax Centre
restitusi PPN
FISIP UI - 2015
1997
2000
2008
• Majelis Pertimbangan Pajak -> Badan
Penyelesaian Sengketa Pajak
• UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
• UU Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
• UU Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
• Ekstensifikasi WP OP & Badan, cakupan
Pengusaha Kena Pajak, penerapan e-registration,
e-filling, e-payment
• Penyesuaian PTKP, pemberian insentif untuk
investasi
• UU Pengadilan Pajak
• Penyederhanaan struktur tarif PPh OP dan
Badan, penyesuaian PTKP
• Ekstensifikasi PPN
• Pendaerahan PBB perkotaan dan pedesaan
• Insentif PPh bagi pengusaha retail dan UMKM
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
Tax Incentives in Indonesia
Income Tax Incentives
Industri
prioritas
diberikan
1. Industri
pionir
danyang
investasi
diinsentif
daerah
tertentu ( Ind. Timur)
(bernilai tambah tinggi, menggunakan teknologi baru)
Industi base metal, oil refinery dan/atau bahan dasar
industri kimia, energi terbarukan, perakitan mesin dan
Tax
telekomunikasi
holiday; konsesi bagi industri baru
(130/PMK.011/2011), pengecualian PPh Badan untuk 510 thn pertama serta tambahan pengurangan 50% PPh
Badan untuk 2 thn berikutnya.
Tax exemption, (PP No. 52/2011)
Investment allowance/investment deduction (PP
No. 52/2011), pengurangan penghasilan neto 30% dari
jumlah penanaman modal selama 6 thn (5%/tahun)
Extention of tax loss carry forward (PP No.
52/2011) hingga 10 thn sesuai dengan ketentuan (spt.
mempekerjakan > 500 penduduk Indonesia dlm 5 thn,
membangun infrastruktur baru, biaya R&D hingga 5%
dari dana investasi dalam 5 thn)
Accelerated depreciation (PP No. 52/2011),
penyusutan dipercepat di awal masa penggunaan aset
Foreign tax credit
( UU
PPh
Pasal
52/2011)
© Maria
R.U.D.
Tambunan
- Tax24,
CentrePP
FISIPNo.
UI - 2015
Jenis aktiva
Umur
ekonom
is
Tarif penyusutan
Straight
line
Double
declining
Aset non bangunan
Kelompok I
2 tahun
50%
100%
Kelompok II
4 tahun
25%
50%
Kelompok III
8 tahun
12.5%
25%
Kelompok IV
10 tahun
10%
20%
Aset bangunan
Permanen
10%
Bukan Permanen
20%
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
2. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (omset
hingga Rp. 50 milyar)
Pengecualian obyek PPh atas keuntungan
pembebasan utang debitur kecil, utang usaha < Rp.
350 juta( PP No. 130/2000).
Pengecualian PPh atas pengalihan hak atas tanah
dan /atau bangunan melalui hibah termasuk kepada
koperasi atau OP yang menjalankan usaha mikro dan
kecil ( Per 30/PJ/2009, SE-48/PJ/2009)
Pengurangan tarif 50% dari tarif WP badan dalam
negeri atas penghasilan kena pajak dari bagian
peredaran bruto sampai Rp. 4,8 Milyar
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
3. Mendorong green economy dan koservasi
energi
UU
No. 25 /2007 tentang Penanaman Modal
Pengurangan penghasilan neto dengan syarat tertentu,
penyususutan/amortisasi dipercepat
Pembebasan/keringanan bea masuk dan PPN impor
barang modal, mesin, keperluan produksi yang belum
tersedia di dalam negeri serta pembebasan bea masuk
atas bahan baku dan bahan penolong untuk jangka
waktu tertentu.
Keringanan PBB terutama untuk bidang usaha tertentu
pada wilayah tertentu ( mis. Indonesia bag. Timur)
UU No. 70/2009 tentang Konservasi Energi
Bagi pengguna (hemat energi utk periode tertentu);
fasilitas pajak dan bea masuk untuk peralatan hemat
energi, pengurangan/keringanan/pembebasan pajak
daerah dan audit energi dibiayai pemerintah
Bagi produsen; fasilitas pajak & bea masuk utk
komponen/suku cadang untuk memproduksi peralatan
hemat energi, pengurangan/keringanan/pembebasan
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI
- 2015
pajak daerah, suku bunga
rendah
untuk investasi
3. Industri di kawasan ekonomi khusus (KEK)
PP No. 2/2011 jo. PP 29/2012, tambahan fasilitas PPh
sesuai karakteristik Zona, PPh impor tidak dipungut atas
impor
4. Perseroan terbuka di Bursa Efek Indonesia
UU PPh Psl 17, penurunan tarif 5% lebih rendah dari
tarif tertinggi bagi perusahaan yang min. 40% saham
disetor dan diperdagangkan di BEI. Saham dimiliki min.
300 pihak dan masing-masing kepemilikan < 5% total
5. Dana Pensiun
KMK-51/KMK.04/2001, PER-01/PJ/2013,
pengecualian dari obyek PPh penghasilan tertentu; (i)
bunga, diskonto, imbalan dari deposito, sertifikat deposito
dan tabungan pada bank di Indonesia, (ii) imbalan dari
surat-surat berharga (iii) dividen dari saham pada PT
yang tercatat di bursa efek Indonesia
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
Tax Incentives in Indonesia
VAT Incentives
Insentif PPN (VAT)
Skenario kebijakan/
insentif PPN selama 25
tahun di Indonesia
Konseptual teoritis
• Exemption,
1. PPN
dibebaskan/dikecualikan
dibebaskan
karena tidak memenuhi
2. PPN tidak
syarat BKP/JKP . VAT
dipungut
input tidak dapat
3. PPN ditunda
dikreditkan, konsumen
4. PPN
menanggung beban
ditangguhkan
pajak, adanya ruang
5. PPN
bagi disallowed VAT
ditanggung
• Zero Rate, VAT output
pemerintah
dianggap 0, dianggap
6. PPN dibayar
ada kelebihan
pemerintah
pembayaran pajak, cost
of taxation saat VAT
refund dan harus
terintegrasi dgn
kebijakan administrasi
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
perpajakan
FISIP UI - 2015
Lowes
t Cost
of
Taxati
on?
PERHITUNGAN PPN
Beli
Jual
PPN
Beban pajak
1000
100
100
100
Pabrik I
1000
2000
200
200-100
100
Pabrik II
2000
2500
250
250-200
50
Pabrik III
2500
3000
300
300-250
50
Konsumen
3000
300
Impor
KN
DISTORSI PEMBEBANAN PPN
Beli
Jual
PPN
Beban pajak
KN
Impor
Pabrik I
1000
1000
100
bebas
100
-
100
-
Pabrik II
2100
2000
100
2600
260
260-0
260
Pabrik III
2600
3100
310
310-260
50
Konsumen
3100
410
Cost of Taxation
1. compliance costs
2. administrative
costs,
3. deadweight
efficiency loss
from taxation,
4. the excess
burden of tax
evasion, dan
5. avoidance costsn
1. Fiscal/direct Money Costs
Besaran uang yang harus ditanggung
oleh Pengusaha Kena Pajak berkaitan
dengan proses pelaksanaan hak dan
kewajiban perpajakan.
2. Time Costs
biaya berupa waktu yang dibutuhkan
untuk melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakan.
3. Phycological Costs
biaya psikologis – spt
stress,ketidaktenangan,
Indikator Cost of Taxation
kegamangan, kegelisahan,
ketidakpastian yang terjadi dalam
proses pelaksanaan hak dan
perpajakan, misalnya stress yang
terjadi saat pemeriksaan pajak, saat
© Maria R.U.D. Tambunan
- Tax Centre Compliance Cost
Indikator
pengajuan
keberatan dan atau
FISIP
UI - 2015
1. Industri Maritim (jasa kepelabuhanan,
PP
No. 28/1998
, pengecualian
PPNdan
atasindustri
jasa angkutan
industri
perkapalan,
logistik
laut
dan darat. lainnya)
penunjang
SE-17/PJ.5.1/1990, pengecualian pengenaan PPN atas
seluruh jasa pelabuhan oleh perusahaan pelayaran yang
melayari jalur internasional.
Keppres No. 204, PPN ditanggung pemerintah atas
jasa perusahaan pelayaran niaga ( persewaan dan
perawatan kapal, kepelabuhanan; tunda, tambat,
pandu, labuh).
SE-08/PJ.532/1999, (i) pengecualian PPN atas jasa
pelabuhan bagi pelayaran internasional, (ii) PPN
ditanggung pemerintah atas jasa kepelabuhanan
tertentu .
SE-05/PJ.53/2003, penyerahan jasa tenaga kerja dan
jasa penyedia tenaga
kerja
kegiatan
bongkar muat tidak
© Maria R.U.D.
Tambunan
- Tax Centre
FISIP UI - 2015
dikenakan PPN
2. Industri di bidang Pengembangan Energi
Terbarukan dan Konservasi Energi
KepMen ESDM No.02/2004 tentang Pengembangan
Energi dan Koservasi Energi
penangguhan, keringanan, pembebasan PPN dan bea
masuk
penghapusan PPnBM atas peralatan energi terbarukan &
konservasi
PP No. 70/2009 tentang Konservasi Energi
pembebasan pajak daerah dan bea masuk atas
pembelian peralatan hemat energi.
pengurangan, keringanan, pembebasan pajak daerah
dan bea masuk untuk komponen/suku cadang dan bahan
baku untuk memproduksi peralatan hemat energi
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
3. Industri di bidang Ekplorasi dan Pengolahan
Minyak, Gas dan Panas Bumi
Keppres No. 22/1989, penundaan pembayaran PPN
atas penyerahan jasa pencarian sumber dan
pengeboran minyak, gas dan panas bumi bagi kontraktor
yang belum berproduksi.
88/PMK.011/2011, PPN ditanggung pemerintah atas
impor barang untuk kegiatan usaha hulu eksplorasi
minyak, gas dan panas bumi.
SS-26/PJ.53/2000, Penundaan pembayaran PPN atas
jasa pencarian dan pengeboran sumber minyak, gas
dan panas bumi bagi Contractor Production Sharing
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
4. Fasilitas PPN
Penyerahan BKP/JKP ke atau dari kawasan
berikat (101/PMK.03/2005), Fasilitas kepada
Pengusaha di Kawasan Berikat (PDKB) (i) PPN/PPnBM
tidak dipungut (ii) dibebaskan dari pengenaan PPN atas
pemberian barang modal sept mesin dan peralatan
pabrik.
Penyerahan atau impor BKP tertentu yang
bersifat strategis (PP No.7/2007) Pembebasan PPN
atas penyerahan barang hasil pertanian melalui impor
maupun di dalam daerah pabean.
Penyerahan BKP/JKP dari/ke/di kawasan bebas
(45/PMK.03/2009) (i) pembebasan PPN atas
pemanfaatan BKP/JKP berwujud/tidak berwujud (ii) PPN
tidak dipungut atas BKP tidak berwujud, JKP dari tempat
lain di daerah pabean atau dari tempat peminbunan
berikat melalui pelabuhan
atau bandar udara.
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
5.
Lainn
ya
38/PMK.03/2014, Pengkreditan PPN input atas perolehan
dan/atau impor barang modal bagi PKP yang belum
berproduksi
38/PMK.011/2013, penentuan DPP lain pemungutan PPN
atas BKP/JKP
pemakaian sendiri -> harga jual/penggantian setelah
dikurangi laba kotor
pemberian cuma-Cuma -> harga jual/penggantian
setelah dikurangi laba kotor
rekaman suara/gambar -> perkiraan harga jual rata-rata
film cerita -> perkiraan hasil rata-rata perjudul film
produk hasil tembakau -> harga jual eceran
persediaan/aktiva yang tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan, masih tersisa pada saat pembubaran
perusahaan -> harga pasar wajar
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
Cont.
.
penyerahan BKP pusat-cabang atau sebaliknya dan
antar cabang -> harga pokok penjualan/ harga
perolehan
penyerahan BKP melalui pedangan perantara -> harga
kesepakatan pejual dan pembeli
penyerahan BKP melalui juru lelang -> harga lelang
penyerahan jasa pengiriman paket -> 10% dari jumlah
ditangih
penyerahan jasa biro perjalanan/pariwisata -> 10%
dari jumlah ditagih
penyerahan jasa pengurusan transportasi (freight
forwarding) -> 10% dari jumlah ditagih
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
Tax Incentives in Indonesia
Customs Facilities
1. Fasilitas atas penyerahan barang strategis
176/PMK.011/2009 jo. 76/PMK.011/2012, PER21/BC/2012 , pembebasan bea masuk atas impor
mesin, barang dan bahan untuk
pembangunan/pengembangan industri dalam rangka
penanaman modal
154/PMK.011/2008 jo 154/PMK.011/2012,
pembebasan bea masuk atas impor barang modal untuk
pembangunan/pengembangan pembangkit tenaga
listrik.
105/PMK.04/2007, pembebasan bea masuk atas impor
bibit dan benih untuk pembangunan/pengembangan
industri pertanian, peternakan dan perikanan.
177/PMK.011/2007, pembebasan bea masuk dan
pajak atas impor barang untuk kegiatan industri hulu
Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
minyak, gas dan ©panas
bumi
FISIP
UI - 2015
2. Kawasan Ekonomi Tertentu
PMK 254/PMK.04/2011, pembebasan bea masuk atas
impor barang untuk tujuan ekspor
PMK 147/PMK.04/2011 2011 jo. 44/PMK.04/2012 ,
penangguhan bea masuk di kawasan berikat, yaitu
kawasan berikat industri dan gudang berikat.
37/PMK.04/2013, penangguhan bea masuk,
membebasan cukai dan/atau tidak dipungut PDRI atas
toko bebas bea, entreport tujuan industri pameran (ETP)
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
Income Tax Incentives
VAT Incentives
Custom Incentives
Maria R.U.D. Tambunan
Tax Centre Departemen Ilmu Administrasi
Universitas Indonesia
Indonesian Tax Reforms
Tahun
Perubahan
• Official assessment -> self assessment
1983
• Kantor Inspeksi Pajak -> Kantor Pelayanan Pajak
• Pajak Penjualan (PPn) -> Pajak Pertambahan Nilai
(PPN)
• Penyederhanaan strukur, penurunan tarif 45% ->
35%, tax holiday
1994
• Kesataraan WP dan petugas pajak ( sanksi dan
pengembalian pajak), perluasan daluarsa pajak 5
thn -> 10 thn
• Kewenangan penghentian penyidikan
• Perluasan PPh Final, penurunan tarif 35% -> 30%
• Perluasan PPN (obyek, saat & tempat terutang,
keg membangun sendiri, penyerahan barang yg
tujuan semula tdk diperjualbelikan)
• Ketentuan© Maria
PPNR.U.D.
tidak
dipungut, dibebeskann dan
Tambunan - Tax Centre
restitusi PPN
FISIP UI - 2015
1997
2000
2008
• Majelis Pertimbangan Pajak -> Badan
Penyelesaian Sengketa Pajak
• UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
• UU Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
• UU Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
• Ekstensifikasi WP OP & Badan, cakupan
Pengusaha Kena Pajak, penerapan e-registration,
e-filling, e-payment
• Penyesuaian PTKP, pemberian insentif untuk
investasi
• UU Pengadilan Pajak
• Penyederhanaan struktur tarif PPh OP dan
Badan, penyesuaian PTKP
• Ekstensifikasi PPN
• Pendaerahan PBB perkotaan dan pedesaan
• Insentif PPh bagi pengusaha retail dan UMKM
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
Tax Incentives in Indonesia
Income Tax Incentives
Industri
prioritas
diberikan
1. Industri
pionir
danyang
investasi
diinsentif
daerah
tertentu ( Ind. Timur)
(bernilai tambah tinggi, menggunakan teknologi baru)
Industi base metal, oil refinery dan/atau bahan dasar
industri kimia, energi terbarukan, perakitan mesin dan
Tax
telekomunikasi
holiday; konsesi bagi industri baru
(130/PMK.011/2011), pengecualian PPh Badan untuk 510 thn pertama serta tambahan pengurangan 50% PPh
Badan untuk 2 thn berikutnya.
Tax exemption, (PP No. 52/2011)
Investment allowance/investment deduction (PP
No. 52/2011), pengurangan penghasilan neto 30% dari
jumlah penanaman modal selama 6 thn (5%/tahun)
Extention of tax loss carry forward (PP No.
52/2011) hingga 10 thn sesuai dengan ketentuan (spt.
mempekerjakan > 500 penduduk Indonesia dlm 5 thn,
membangun infrastruktur baru, biaya R&D hingga 5%
dari dana investasi dalam 5 thn)
Accelerated depreciation (PP No. 52/2011),
penyusutan dipercepat di awal masa penggunaan aset
Foreign tax credit
( UU
PPh
Pasal
52/2011)
© Maria
R.U.D.
Tambunan
- Tax24,
CentrePP
FISIPNo.
UI - 2015
Jenis aktiva
Umur
ekonom
is
Tarif penyusutan
Straight
line
Double
declining
Aset non bangunan
Kelompok I
2 tahun
50%
100%
Kelompok II
4 tahun
25%
50%
Kelompok III
8 tahun
12.5%
25%
Kelompok IV
10 tahun
10%
20%
Aset bangunan
Permanen
10%
Bukan Permanen
20%
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
2. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (omset
hingga Rp. 50 milyar)
Pengecualian obyek PPh atas keuntungan
pembebasan utang debitur kecil, utang usaha < Rp.
350 juta( PP No. 130/2000).
Pengecualian PPh atas pengalihan hak atas tanah
dan /atau bangunan melalui hibah termasuk kepada
koperasi atau OP yang menjalankan usaha mikro dan
kecil ( Per 30/PJ/2009, SE-48/PJ/2009)
Pengurangan tarif 50% dari tarif WP badan dalam
negeri atas penghasilan kena pajak dari bagian
peredaran bruto sampai Rp. 4,8 Milyar
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
3. Mendorong green economy dan koservasi
energi
UU
No. 25 /2007 tentang Penanaman Modal
Pengurangan penghasilan neto dengan syarat tertentu,
penyususutan/amortisasi dipercepat
Pembebasan/keringanan bea masuk dan PPN impor
barang modal, mesin, keperluan produksi yang belum
tersedia di dalam negeri serta pembebasan bea masuk
atas bahan baku dan bahan penolong untuk jangka
waktu tertentu.
Keringanan PBB terutama untuk bidang usaha tertentu
pada wilayah tertentu ( mis. Indonesia bag. Timur)
UU No. 70/2009 tentang Konservasi Energi
Bagi pengguna (hemat energi utk periode tertentu);
fasilitas pajak dan bea masuk untuk peralatan hemat
energi, pengurangan/keringanan/pembebasan pajak
daerah dan audit energi dibiayai pemerintah
Bagi produsen; fasilitas pajak & bea masuk utk
komponen/suku cadang untuk memproduksi peralatan
hemat energi, pengurangan/keringanan/pembebasan
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI
- 2015
pajak daerah, suku bunga
rendah
untuk investasi
3. Industri di kawasan ekonomi khusus (KEK)
PP No. 2/2011 jo. PP 29/2012, tambahan fasilitas PPh
sesuai karakteristik Zona, PPh impor tidak dipungut atas
impor
4. Perseroan terbuka di Bursa Efek Indonesia
UU PPh Psl 17, penurunan tarif 5% lebih rendah dari
tarif tertinggi bagi perusahaan yang min. 40% saham
disetor dan diperdagangkan di BEI. Saham dimiliki min.
300 pihak dan masing-masing kepemilikan < 5% total
5. Dana Pensiun
KMK-51/KMK.04/2001, PER-01/PJ/2013,
pengecualian dari obyek PPh penghasilan tertentu; (i)
bunga, diskonto, imbalan dari deposito, sertifikat deposito
dan tabungan pada bank di Indonesia, (ii) imbalan dari
surat-surat berharga (iii) dividen dari saham pada PT
yang tercatat di bursa efek Indonesia
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
Tax Incentives in Indonesia
VAT Incentives
Insentif PPN (VAT)
Skenario kebijakan/
insentif PPN selama 25
tahun di Indonesia
Konseptual teoritis
• Exemption,
1. PPN
dibebaskan/dikecualikan
dibebaskan
karena tidak memenuhi
2. PPN tidak
syarat BKP/JKP . VAT
dipungut
input tidak dapat
3. PPN ditunda
dikreditkan, konsumen
4. PPN
menanggung beban
ditangguhkan
pajak, adanya ruang
5. PPN
bagi disallowed VAT
ditanggung
• Zero Rate, VAT output
pemerintah
dianggap 0, dianggap
6. PPN dibayar
ada kelebihan
pemerintah
pembayaran pajak, cost
of taxation saat VAT
refund dan harus
terintegrasi dgn
kebijakan administrasi
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
perpajakan
FISIP UI - 2015
Lowes
t Cost
of
Taxati
on?
PERHITUNGAN PPN
Beli
Jual
PPN
Beban pajak
1000
100
100
100
Pabrik I
1000
2000
200
200-100
100
Pabrik II
2000
2500
250
250-200
50
Pabrik III
2500
3000
300
300-250
50
Konsumen
3000
300
Impor
KN
DISTORSI PEMBEBANAN PPN
Beli
Jual
PPN
Beban pajak
KN
Impor
Pabrik I
1000
1000
100
bebas
100
-
100
-
Pabrik II
2100
2000
100
2600
260
260-0
260
Pabrik III
2600
3100
310
310-260
50
Konsumen
3100
410
Cost of Taxation
1. compliance costs
2. administrative
costs,
3. deadweight
efficiency loss
from taxation,
4. the excess
burden of tax
evasion, dan
5. avoidance costsn
1. Fiscal/direct Money Costs
Besaran uang yang harus ditanggung
oleh Pengusaha Kena Pajak berkaitan
dengan proses pelaksanaan hak dan
kewajiban perpajakan.
2. Time Costs
biaya berupa waktu yang dibutuhkan
untuk melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakan.
3. Phycological Costs
biaya psikologis – spt
stress,ketidaktenangan,
Indikator Cost of Taxation
kegamangan, kegelisahan,
ketidakpastian yang terjadi dalam
proses pelaksanaan hak dan
perpajakan, misalnya stress yang
terjadi saat pemeriksaan pajak, saat
© Maria R.U.D. Tambunan
- Tax Centre Compliance Cost
Indikator
pengajuan
keberatan dan atau
FISIP
UI - 2015
1. Industri Maritim (jasa kepelabuhanan,
PP
No. 28/1998
, pengecualian
PPNdan
atasindustri
jasa angkutan
industri
perkapalan,
logistik
laut
dan darat. lainnya)
penunjang
SE-17/PJ.5.1/1990, pengecualian pengenaan PPN atas
seluruh jasa pelabuhan oleh perusahaan pelayaran yang
melayari jalur internasional.
Keppres No. 204, PPN ditanggung pemerintah atas
jasa perusahaan pelayaran niaga ( persewaan dan
perawatan kapal, kepelabuhanan; tunda, tambat,
pandu, labuh).
SE-08/PJ.532/1999, (i) pengecualian PPN atas jasa
pelabuhan bagi pelayaran internasional, (ii) PPN
ditanggung pemerintah atas jasa kepelabuhanan
tertentu .
SE-05/PJ.53/2003, penyerahan jasa tenaga kerja dan
jasa penyedia tenaga
kerja
kegiatan
bongkar muat tidak
© Maria R.U.D.
Tambunan
- Tax Centre
FISIP UI - 2015
dikenakan PPN
2. Industri di bidang Pengembangan Energi
Terbarukan dan Konservasi Energi
KepMen ESDM No.02/2004 tentang Pengembangan
Energi dan Koservasi Energi
penangguhan, keringanan, pembebasan PPN dan bea
masuk
penghapusan PPnBM atas peralatan energi terbarukan &
konservasi
PP No. 70/2009 tentang Konservasi Energi
pembebasan pajak daerah dan bea masuk atas
pembelian peralatan hemat energi.
pengurangan, keringanan, pembebasan pajak daerah
dan bea masuk untuk komponen/suku cadang dan bahan
baku untuk memproduksi peralatan hemat energi
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
3. Industri di bidang Ekplorasi dan Pengolahan
Minyak, Gas dan Panas Bumi
Keppres No. 22/1989, penundaan pembayaran PPN
atas penyerahan jasa pencarian sumber dan
pengeboran minyak, gas dan panas bumi bagi kontraktor
yang belum berproduksi.
88/PMK.011/2011, PPN ditanggung pemerintah atas
impor barang untuk kegiatan usaha hulu eksplorasi
minyak, gas dan panas bumi.
SS-26/PJ.53/2000, Penundaan pembayaran PPN atas
jasa pencarian dan pengeboran sumber minyak, gas
dan panas bumi bagi Contractor Production Sharing
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
4. Fasilitas PPN
Penyerahan BKP/JKP ke atau dari kawasan
berikat (101/PMK.03/2005), Fasilitas kepada
Pengusaha di Kawasan Berikat (PDKB) (i) PPN/PPnBM
tidak dipungut (ii) dibebaskan dari pengenaan PPN atas
pemberian barang modal sept mesin dan peralatan
pabrik.
Penyerahan atau impor BKP tertentu yang
bersifat strategis (PP No.7/2007) Pembebasan PPN
atas penyerahan barang hasil pertanian melalui impor
maupun di dalam daerah pabean.
Penyerahan BKP/JKP dari/ke/di kawasan bebas
(45/PMK.03/2009) (i) pembebasan PPN atas
pemanfaatan BKP/JKP berwujud/tidak berwujud (ii) PPN
tidak dipungut atas BKP tidak berwujud, JKP dari tempat
lain di daerah pabean atau dari tempat peminbunan
berikat melalui pelabuhan
atau bandar udara.
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
5.
Lainn
ya
38/PMK.03/2014, Pengkreditan PPN input atas perolehan
dan/atau impor barang modal bagi PKP yang belum
berproduksi
38/PMK.011/2013, penentuan DPP lain pemungutan PPN
atas BKP/JKP
pemakaian sendiri -> harga jual/penggantian setelah
dikurangi laba kotor
pemberian cuma-Cuma -> harga jual/penggantian
setelah dikurangi laba kotor
rekaman suara/gambar -> perkiraan harga jual rata-rata
film cerita -> perkiraan hasil rata-rata perjudul film
produk hasil tembakau -> harga jual eceran
persediaan/aktiva yang tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan, masih tersisa pada saat pembubaran
perusahaan -> harga pasar wajar
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
Cont.
.
penyerahan BKP pusat-cabang atau sebaliknya dan
antar cabang -> harga pokok penjualan/ harga
perolehan
penyerahan BKP melalui pedangan perantara -> harga
kesepakatan pejual dan pembeli
penyerahan BKP melalui juru lelang -> harga lelang
penyerahan jasa pengiriman paket -> 10% dari jumlah
ditangih
penyerahan jasa biro perjalanan/pariwisata -> 10%
dari jumlah ditagih
penyerahan jasa pengurusan transportasi (freight
forwarding) -> 10% dari jumlah ditagih
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015
Tax Incentives in Indonesia
Customs Facilities
1. Fasilitas atas penyerahan barang strategis
176/PMK.011/2009 jo. 76/PMK.011/2012, PER21/BC/2012 , pembebasan bea masuk atas impor
mesin, barang dan bahan untuk
pembangunan/pengembangan industri dalam rangka
penanaman modal
154/PMK.011/2008 jo 154/PMK.011/2012,
pembebasan bea masuk atas impor barang modal untuk
pembangunan/pengembangan pembangkit tenaga
listrik.
105/PMK.04/2007, pembebasan bea masuk atas impor
bibit dan benih untuk pembangunan/pengembangan
industri pertanian, peternakan dan perikanan.
177/PMK.011/2007, pembebasan bea masuk dan
pajak atas impor barang untuk kegiatan industri hulu
Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
minyak, gas dan ©panas
bumi
FISIP
UI - 2015
2. Kawasan Ekonomi Tertentu
PMK 254/PMK.04/2011, pembebasan bea masuk atas
impor barang untuk tujuan ekspor
PMK 147/PMK.04/2011 2011 jo. 44/PMK.04/2012 ,
penangguhan bea masuk di kawasan berikat, yaitu
kawasan berikat industri dan gudang berikat.
37/PMK.04/2013, penangguhan bea masuk,
membebasan cukai dan/atau tidak dipungut PDRI atas
toko bebas bea, entreport tujuan industri pameran (ETP)
© Maria R.U.D. Tambunan - Tax Centre
FISIP UI - 2015