Manajemen Risiko Kesetan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Konstruksi Gedung (StudiKasus Pembangunan ApartemenGrand Jati Junction) Chapter III V

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendahuluan
Metodologi penelitian adalah suatu kerangka pendekatan pola pikir dalam
rangka menyusun dan melaksanakan suatu penelitian. Tujuan dari adanya suatu
metodologi penelitian adalah untuk mengarahkan proses berfikir dan proses kerja
untuk menjawab permasalahan yang akan diteliti lebih lanjut.
Sebuah penelitian dilakukan untuk memperoleh jawaban atas sesuatu yang
saat ini terjadi, sehingga dalam melakukan sebuah penelitian, perlu dibuat suatu
sistem penelitian yang sistematis dan mudah untuk dilakukan secara efektif agar
penelitian tersebut dapat mencapai tujuan yang hendak dicapai dan menjawab
permasalahan yang diinginkan. Dalam bab ini, akan dijelaskan bagaimana penulis
melakukan metode penelitian yang dapat mencapai tujuan dan sasaran penelitian.

3.2 Lokasi Penelitian
Penelitianinidilaksanakan di Kota Medan, Sumatera Utara pada proyek
pembangunan Apartemen Grand Jati Junction.

3.3 Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua

sumber, yaitu :

Universitas Sumatera Utara

1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber asli
(langsung dari informan) yang memiliki informasi atau data tersebut.(Idrus,
2009). Data primer diperoleh dengan cara penyebaran kuesionerkepada 30
orang kontaktor di proyek pembangun Apartement Grand Jati Junction.
Kuesioner adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan
dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban
yang mempunyai makna. Struktur kuesioner terbagi dalam tiga bagian:
a. Profil responden
Berisi mengenai informasi identitas responden yaitu nama, pendidikan
terakhir, umur, dan jabatan (spesifikasi pekerjaan).
b. Petunjuk pengisian kuisoner
Pada bagian ini, responden diberi petunjuk pengisian kuesioner, sehingga
responden tidak salah dalam pengisian jawaban kuesioner.
c. Kuisoner
Pertanyaan yang digunakan adalah jenis pertanyaan tertutup. Untuk

mempermudah responden menjawab pertanyaan dan memfokuskan
jawaban yang diharapkan penulis.

2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua (bukan orang
pertama, bukan asli) yang memiliki informasi atau data tersebut.(Idrus, 2009).
Pada penelitian ini data sekunder merupakan struktur organisasi dari proyek

Universitas Sumatera Utara

Apartement Grand Jati Junction. Data sekunder yang lain dapat diambil dari
bacaan, buku-buku refrensi dan informasi yang berhubungan dengan
penelitian.
.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu :
1.

Studi Lapangan

Pengumpulan data secara studi lapangan adalah dengan mendapatkan

data-data secara langsung dari lapangan.
Adapun data secara studi lapangan yang digunakan diperoleh dari dua
metode, yaitu :
a)

Wawancara
Yaitu berupa hasil wawancara tidak terstruktur dengan tanya jawab
sepihak terhadap beberapa sumber yang bersangkutan dilapangan.

b)

Kuesioner
Yaitu metode pengumpulan data melalui beberapa pertanyaan
tertulis yang disebarkan kepada sumber yang bersangkutan.

2. Studi pustaka
Pengumpulan data secara studi pustaka adalah pengumpulan data
dengan cara membaca literatur yang dapat berupa buku, jurnal, tugas akhir,

artikel ataupun yang lainnya yang berhubungan dengan penelitian yaitu
mengenai Manajemen Risiko K3.

Universitas Sumatera Utara

3.5 Flowchat
Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) pada Proyek Konstruksi Gedung
Studi Kasus : Pembangunan Apartemen Grand Jati
Junction
Perumusan Masalah
Tujuan penelitian
Tinjauan Pustaka
Pengambilan data

Data primer :
1. Identifikasi risiko
2. Data probability
3. Data consequences


Data sekunder :
1. Struktur Organisasi
2. Jurnal

1. Uji Validitas
2. Uji Reabilitas
Penilaian data :
1. Analisis data dengan metode matriks
2. Evaluasi terhadap risiko K3
Pengendalian untuk risiko-risiko K3
Kesimpulan dan saran

Universitas Sumatera Utara

3.6 Proses Pengolahan Data
3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas menggunakan softwareSPSS (Statistical
Package for Social Science)
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen.Suatu Instrumen yang valid mempunyai validitas

tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid mempunyai produktivitas rendah.
Sebuah Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
Cara untuk menguji validitas adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur, yaitu dengan
(1) mencari definisi dan merumuskan tentap konsep yang akan diukur yang
telah ditulis para ahli dalam literatur, (2) kalau sekiranya tidak ditemukan
dalam literatur maka untuk lebih mematangkan definisi dan rumusan tersebut
peneliti harus mendiskusikannya dengan para ahli. (3) menanyakan langsung
kepada calon responden penelitian mengenai aspek-aspek konsep yang akan
diukur. Dari jawaban yang diperoleh peneliti dapat membuat kerangka
konsep dan kemudian menyusun pertanyaan yang operasional.
2. Melakukan uji coba skala pengukuran yang dihasilkan dari langkah pertama
kepada sejumlah responden. Responden diminta untuk menjawab apakah
mereka setuju atau tidak setuju dari masing-masing pertanyaan.
3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

Universitas Sumatera Utara

4. Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total
dengan menggunakan rumus teknik korelasi produk moment. Adapun

rumusnya adalah:

Keterangan :
r

: koefisien korelasi

Y

: produktivitas pekerja

Xi

: elemen variabel bebas

n

: jumlah data

( Masri Singarimbun, 1987 : 124 – 137 )

Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat validitas adalah jika r hitung
> r tabel dan taraf signifikasinya sebesar 5 % ( Suharsimi Arikunto, 1996 : 150-160
).
c. Uji Reliabilitas
Pengukuran reliabilitas adalah pengukuran tentang stabilitas dan konsintensi
dari alat pengukuran. Reabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik.Instrumen reliabel sebenarnya yang mengandung arti

Universitas Sumatera Utara

bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkapkan data yang
bisa dipercaya.

3.6.2 Analisis Kuesioner Menggunakan Matriks Risiko
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tabel yang didapat dari
penyebaran kuesioner yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.Sedangkan data
dianalisis berdasarkan Matriks Risiko.Untuk menentukan penilaian risiko dengan
terlebih dahulu memperkirakan nilai konsekuensi dan peluang. Nilai risiko dapat
dihitung secara manual, berdasarkan rumus :


Risk = consequences x probability
Setelah nilai risiko diperoleh, maka nilai risiko dibandingkan dengan standar
level risiko untuk mengetahui tingkatan risiko yang terdapat pada tahapan kerja pada
proyek pembangunan Apartemen Grand Jati Junction

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN ANALISA PENELITIAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian
Pada penelitian ini respondennya adalah Kontraktor dan Petugas K3, yang
menangani proyek yang sedang berlangsung, sehingga diharapkan jawabannya lebih
aktual. Dengan alasan itulah kuesioner disebarkan kepada responden yang sudah
direncanakan yang sedang melaksanakan pembangunan Apartemen Grand Jati
Junction di Medan.
Adapun jumlah penyebaran kuesioner yang direncanakan di pembangunan
Apartemen Grand Jati Junction secara umum bisa terpenuhi. Dalam prakteknya
responden sangat sulit meluangkan waktu untuk wawancara karena kesibukan

proyek. Sebelum melakukan pengisian kuesioner, terlebih dahulu akan dijelaskan
maksud dan tujuan dari penelitian ini, peneliti mengadakan langsung dengan
responden dilapangan.
4.2 Hasil Kuesioner
Berikut ini merupakan demografi dari 30 responden penelitian yang dilihat
dari jabatan, pengalaman, pendidikan dan perusahaan konstruksi.
1. Jabatan
a. Project Manager

: 3,85%

h. Peralatan

: 3,85%

b. Quality Controll Officer : 11,54%

i. Surveyor

: 11,54%


c. Staff Teknik

j. Drafter

: 7,69%

: 7,69%

Universitas Sumatera Utara

d. General Superintendent: 11,54%

k. SHEO

e. POP

: 3,85%

l. Superintendent: 15,38%

f. Quantitiy Surveyor

: 7,69%

m. Logistik

: 3,85%

: 3,85%

2. Pengalaman
a. ≥ 15 Tahun

: 7,69%

c. 5-10 Tahun : 53,85%

b. 10-15 Tahun : 7,69%

d. ≤ 5 Tahun : 30,77%

3. Pendidikan
a. S1

: 34,62%

b. D3

: 38,46%

c. SMK

: 26,92%

4. Perusahaan Konstruksi
a. BUMN

: 60%

b. Swasta

: 40%

Syarat pemakaian kuesioner adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Uji
validitas bertujuan untuk melihat apakah hasil pengisian kuesioner yang dilakukan
telah valid dan dimengerti oleh responden. Sedangkan uji reliabilitas bertujuan untuk
melihat kehandalan dari jawaban responden. Pengujian validitas dan reliabilitas
didasarkan pada nilai r yang dibandingkan dengan nilai tabel ketentuan untuk sampel
30 adalah 0,361. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan semua nilai r pada uji
validitas dan reliabilitas berada di atas nilai 0,361. Hal ini menunjukkan bahwa
kuesioner yang digunakan telah valid dan relib. Selengkapnya hasil pengujian
validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.

Universitas Sumatera Utara

4.3 Penilaian Risiko
Penilaian risiko merupakan cara yang digunakan untuk mengelola dengan
baik risiko yang dihadapi oleh pekerja dan memastikan bahwa kesehatan dan
keselamatan pekerja tidak terkena risiko saat bekerja. Sistem penilaian risiko ini
adalah mengidentifikasi bahaya sehingga dapat mengambil tindakan untuk
mengendalikan, mengurangi atau menghilangkan risiko sebelum terjadi kecelakaan
yang dapat menimbulkan cedera, kerusakan dan kerugian.
Besarnya suatu risiko adalah hasil perkalian atau kombinasi antara probability
dengan consequences (National patient safety agency, 2008), untuk itu dibutuhkan
suatu standar yang digunakan untuk mengetahui nilai antara kombinasi probability
dengan consequences, standar yang digunakan yaitu:
a. AS/NZS 4360 : 2004 Risk Management
b. NHS Highland (Risk Management Steering Group)
c. PMBOK Guide 3rd Edition 2004
Penilaian risiko berdasarkan hasil kuesioner 30 responden, dimana risiko
diformulasikan sebagai fungsi dari peluang (probability) dan akibat terhadap K3
(consequences).
Indek risiko (risk) = Probability x Consequences
Hasil perkalian tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan pada NHS Highland
yang diadopsi dari AS/NZS 4360 Risk Management. Nilai hasil perkalian indeks
risiko di kelompokkan berdasarkan matriks risiko AS/NZS 4360 berikut ini.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1. Matrik Risiko AS/NZS 4360

Probability

1
Insignifant
LOW
LOW
LOW
MEDIUM

Consequences
2
3
4
Minor
Moderate
Major
LOW
LOW
MEDIUM
MEDIUM MEDIUM MEDIUM
MEDIUM MEDIUM HIGH
MEDIUM HIGH
HIGH

1 (Very Unlikly)
2 (Unlikely)
3 (Possible)
4 (Likely)
5 (Almost
Certain)
MEDIUM HIGH
(Sumber : AS/NZS 4360 : 2004)

HIGH

VERY HIGH

5
Catastropic
MEDIUM
HIGH
HIGH
VERY HIGH
VERY HIGH

Keterangan:
Low

: 1-3

Medium

: 4-9

High

: 10-16

Very High

: 17-25

Selanjutnya dilakukan perhitungan indeks risiko dengan mengalikan nilai
peluang dan akibat terhadap K3 seperti contoh pada kegiatan penggalian berikut ini.
Pertanyaan 1 sampai 12 merupakan item masing-masing pertanyaan di dalam
kuisioner pada variabel penggalian yang harus diisi oleh responden. Untuk setiap
pertanyaan dapat dilihat pada bagian lampiran A kuisioner. Untuk pertanyaan 1
merupakan pekerja terpeleset akibat genangan air. Pertanyaan 2, tangan pekerja
cidera. Pertanyaan 3, kaki pekerja tertimpa alat/material, dan selengkapnya dapat
dilihat di lampiran kuisioner.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2. Hasil Pengisian Kuesioner Kegiatan Penggalian Bagian Peluang

Responden
1
2

Peluang
Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 3 1 5 2 3 2 2 2 1
2 3 1 5 4 3 1 2 2 1

11 12
1 1
2 1

Tabel Lanjutan 2. Hasil Pengisian Kuesioner Kegiatan Penggalian Bagian Peluang

Responden
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

1
2
4
4
4
3
2
2
3
4
2
2
2
2
3
2
2
4
2
2
2
2
4
2
3

2
1
3
3
3
1
2
2
3
2
3
1
3
3
1
3
1
1
2
1
1
1
1
1
2

Peluang
Pertanyaan
3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 2 3 2 2 2 1
2 5 3 3 1 1 2 1
1 5 3 2 2 2 2 2
1 5 3 3 1 1 1 1
1 5 4 2 2 1 2 2
2 4 4 2 3 1 1 2
1 5 4 3 2 2 1 1
3 5 3 3 3 1 2 2
2 4 4 3 1 2 2 2
2 4 4 2 2 1 1 1
1 4 3 3 2 2 1 2
3 4 2 2 3 2 2 2
1 4 2 2 1 1 1 2
2 4 4 3 2 2 2 2
1 4 4 3 2 2 2 2
2 4 4 3 3 1 2 1
1 4 2 2 2 1 1 1
1 5 4 2 1 2 1 1
1 4 3 2 1 1 2 1
2 4 3 2 1 1 2 1
1 4 2 3 1 1 2 2
3 5 3 3 2 2 2 2
2 4 3 2 1 1 2 1
3 5 4 2 1 1 2 2

11 12
2 2
2 2
2 1
1 1
2 2
2 2
2 2
2 1
2 2
2 1
1 1
2 2
1 1
1 1
2 2
1 2
1 1
2 1
1 1
1 1
1 1
1 2
1 1
1 2

Universitas Sumatera Utara

27
2 1
28
4 2
29
2 1
30
2 3
(Sumber : Olah Sendiri )

1
2
2
2

5
5
3
4

3
2
2
4

3
2
2
2

1
1
2
1

2
1
1
1

1
2
1
1

1
2
1
2

2
1
1
1

2
1
2
1

Pertanyaan 1 sampai 12 merupakan item masing-masing pertanyaan di dalam
kuisioner pada variabel penggalian akibat terhadap K3 yang harus diisi oleh
responden. Untuk setiap pertanyaan dapat dilihat pada bagian lampiran kuisioner.
Tabel 3. Hasil Pengisian Kuesioner Kegiatan Penggalian Bagian Akibat
Terhadap K3

Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

1
2
2
4
4
3
4
3
2
4
2
4
4
4
3
2
2
4
2
2
4
4

2
3
3
2
4
3
2
2
2
4
4
3
2
3
3
2
4
4
2
4
4
4

3
2
2
1
2
1
2
1
2
2
1
3
1
3
1
1
3
1
1
1
3
1

Akibat Terhadap K3
Pertanyaan
4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 2 2 5 3
1 5 5 2 3 4 3
2 4 4 1 3 5 3
2 5 5 1 1 5 3
1 4 4 1 2 5 5
2 4 5 1 2 4 4
1 4 4 1 2 3 3
2 5 4 2 2 4 4
1 4 4 1 1 4 3
2 4 4 1 3 4 4
2 5 4 2 1 4 3
1 4 4 1 2 4 4
3 5 4 2 3 3 3
1 5 4 1 2 5 5
1 4 5 1 1 4 4
3 4 4 3 1 3 4
1 5 5 1 3 5 4
1 4 3 1 2 3 4
1 5 4 2 2 3 3
2 5 5 2 3 4 5
3 5 5 1 3 5 5

Jumlah
11
2
4
2
3
2
2
2
3
4
2
4
4
4
4
2
3
4
2
3
5
2

12
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
5
3
3
4
4
4
4
4
4
4
5

33
38
35
39
35
35
30
35
35
34
40
34
40
38
31
38
41
29
34
46
43

Universitas Sumatera Utara

22
23
24
25
26
27
28

2 4 4 2 3 5 4
1 5 5 1 2 3 3
1 3 3 1 1 5 3
3 5 5 3 3 3 5
2 4 4 2 1 3 4
1 4 4 1 1 4 4
3 4 5 3 1 5 4
Akibat Terhadap K3
Responden
Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
29

4
2
2
2
2
4
4

4
3
3
4
2
2
4

1
3
1
1
1
2
3

2

2 2 4 4 2 1 5
4
30
2 2 3 3 4 5 3 3 5
(Sumber : Olah Sendiri)

2
2
2
4
2
3
2

5
3
4
4
5
4
4

40
33
29
42
32
34
42
Jumlah

11

12

4

4

5

39

3

4

4

41

Misalnya untuk menghitung risiko dari pertanyaan 1 kegiatan penggalian,
responden pertama diperoleh:
Indeks risiko = 3 x 2 = 6
Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan indeks risiko untuk kegiatan
penggalian dari responden ke-1 sampai responden ke-30. Hasil yang diperoleh
adalah sebagai berikut.
Tabel 4. Hasil Perhitungan Indeks Risiko Kegiatan Penggalian

Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9

1
6
4
8
16
12
16
9
4
8

2
9
9
2
12
9
6
2
4
8

Resiko
Pertanyaan
3 4 5 6 7 8
2 5 8 12 4 4
2 5 20 15 2 6
1 10 8 12 2 6
4 10 15 15 1 1
1 5 12 8 2 4
2 10 12 15 1 2
1 5 16 8 2 2
4 8 20 8 6 2
2 5 16 12 2 2

9
10
8
10
10
10
4
6
4
4

10
3
3
3
3
10
4
6
8
3

11
2
8
4
6
4
2
4
6
8

12
3
4
8
8
4
3
8
6
6

Universitas Sumatera Utara

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

6
16
8
8
6
4
6
8
4
8

12
6
6
3
9
6
4
12
2
4

Responden
1
20
8
21
8
22
8
23
4
24
8
25
4
26
6
27
8
28
16
29
4
30
4
Rata-rata
7.61
(Sumber : Olah Sendiri)

2
8
4
4
3
3
4
4
2
8
4
6
5.7

3 10 12 12 3 3 8
8
4
3
6 8 20 12 2 2 8
6
8
10
2 4 16 8 2 2 4
4
8
3
3 12 15 12 4 6 3
6
4
3
3 4 10 8 3 4 10 10 8
8
1 4 8 10 1 1 4
8
2
4
6 12 16 12 6 2 6
8
3
4
1 4 20 15 2 6 10 8
8
8
2 4 16 9 3 2 6
4
2
8
1 4 10 8 4 2 3
3
3
4
Resiko
Pertanyaan
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3 10 20 10 2 6 4
5 10
4
1 12 15 10 1 3 10 5
2
5
2 8 12 8 2 3 10 4
2
5
3 4 10 15 1 2 6
6
2
3
3 5 9 9 2 2 10 6
2
8
2 12 15 10 3 3 6
5
4
4
3 10 16 8 2 1 6
8
2
10
2 5 12 12 1 2 4
4
6
8
6 15 8 10 3 1 10 8
2
4
4 6 8 8 4 1 5
4
4
10
6 12 16 10 3 3 5
6
4
4
3 7 13 11 3 3 7 5.8 5 5.87

Setelah dilakukan perhitungan indeks risiko untuk semua kegiatan, maka dilakukan
pengelompokan risiko berdasarkan matriks resiko AS/NZS 4360 yang ditunjukkan
pada tabel berikut ini.
Tabel 5. Hasil Perhitungan Indeks Risiko Kategori High
No
1
2
3

Kegiatan
Penurunan besi
Pemasangan bekisting
Penggalian

Potensi Risiko High
Badan pekerja terkena ujung besi
Kaki pekerja tertimpa alat
Pekerja dibawah tertimpa material dan alat

Nilai
14.70
14.70
13.42

Universitas Sumatera Utara

4
5

Proses Pembesian
Penggalian
(Sumber : Olah Sendiri)

Kaki pekerja kejatuhan besi
Tanah longsor/runtuhnya dinding samping

13.10
10.55

Tabel 6. Hasil Perhitungan Indeks Risiko Kategori Medium
No

Kegiatan

1

Peluncuran bekisting

2
3

Peluncuran bekisting
Pemasangan bekisting
Proses persiapan &
pemotongan besi
Pemasangan bekisting
Kegiatan
Proses persiapan &
pemotongan besi

4
5
No
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Peluncuran bekisting
Proses persiapan &
pemotongan besi
Penggalian
Penggalian
Peluncuran bekisting
Penurunan besi
Proses persiapan &
pemotongan besi
Penurunan besi
Pemasangan bekisting
Penurunan besi
Pemasangan bekisting
Proses pengecoran
Memindahkan
besi
yang sudah terpotong
diarea kerja
Pekerjaan
dimalam
hari
Pekerjaan
dimalam
hari
Penggalian

Potensi Risiko Medium
Nilai
Mata pekerja terkena debu di area lokasi
9.40
proyek
Sling putus
8.80
Tangan pekerja terkena palu
8.57
Mata pekerja terkena percikan api

8.40

Tangan pekerja terjepit
Potensi Risiko Medium

8.20
Nilai

Tangan pekerja terkena percikan api

7.77

Rantai penggerak motor hoist putus

7.77

Tangan pekerja tergores besi

7.67

Pekerja terpeleset akibat genangan air
Mata pekerja terkena serpihan batu
launcher beam dan steel box girder jatuh
Kaki pekerja tertimpa besi
Kebisingan yang mengakibatkan penurunan
fungsi pendengaran
Rantai penggerak motor hoist putus
Pekerja Tertimpa bekisting
Sling putus
Kaki pekerja terjepit
Kaki pekerja terkena alat pengecoran

7.61
7.48
7.43
7.40

Pekerja terpeleset saat akibat genangan air

7.03

Kaki pekerja tertusuk paku

6.93

7.23
7.20
7.17
7.07
7.07
7.07

Penerangan untuk pekerja malam kurang
6.93
memadai
Pekerja tertabrak excavator

6.87

Universitas Sumatera Utara

23
24
25
26
27

Memindahkan bucket

Kaki pekerja tertimpa bucket

Memindahkan
besi
yang sudah terpotong Tangan pekerja tetusuk besi
diarea kerja
Kepala pekerja tertimpa
Peluncuran bekisting
ketinggian
Cuaca
Pekerja terkena hujan abu
Pemasangan bekisting
Memindahkan
besi
yang sudah terpotong
diarea kerja
Proses persiapan &
pemotongan besi
Proses persiapan &
pemotongan besi

Bekisting jatuh

No

28
29

6.77
6.73
material

dari

6.73
6.73
6.70

Tangan pekerja tergores akibat bekas potongan
6.63
besi
Kaki pekerja tertimpa potongan besi

6.60

Mata pekerja terkena percikan api

6.53

Kegiatan

Potensi Risiko Medium

Nilai

31

Penurunan besi

Kaki pekerja tetusuk besi

6.50

32

Penurunan besi

launcher beam dan steel box girder jatuh

6.47

33
34

Proses Pembersihan
Memindahkan bucket

Tangan pekerja tergores besi
Pekerja terpeleset saat memindahkan bucket

6.47
6.47

35

Cuaca

Pekerja terkena hujan/petir

6.47

Sling putus

6.37

30

36
37
38
39
40
41
42
43
44

Menahan bucket pada
saat pengecoran
Memindahkan
besi
yang sudah terpotong
diarea kerja
Proses pengecoran
Penurunan besi
Proses persiapan &
pemotongan besi
Memindahkan bucket

Pekerja cidera pinggang akibat salah angkat
6.33
besi
Mata pekerja terkena serpihan batu krikil
Tangan pekerja tertusuk besi

6.27
6.23

kaki pekerja terkena percikan api

6.17

Mata pekerja terkena debu di area lokasi
6.10
proyek

Proses persiapan &
Tangan pekerja terbakar alat pemotong besi
pemotongan besi
Proses persiapan &
Tangan pekerja tertusuk besi
pemotongan besi
Cuaca
Pekerja dehidrasi akibat terik matahari

6.07
6.07
6.07

Universitas Sumatera Utara

45

Penurunan besi
Tangan pekerja tergores besi
Pekerjaan
dimalam
Pekerja terjatuh dari ketinggian
hari
Proses persiapan &
Kaki pekerja tertimpa alat pemotong besi
pemotongan besi

6.03

48

Menahan bucket pada Rantai penggerak motor hoist putus
saat pengecoran

5.97

49

Pemasangan bekisting

5.93

50

Pemasangan bekisting

51
52
53

Penggalian
Peluncuran bekisting
Proses Pembesian
Menahan bucket pada
saat pengecoran
Penggalian
Proses Pembesian
Kegiatan
Menahan bucket pada
saat pengecoran

46
47

54
55
56
No
57

Pekerja jatuh dari ketinggian saat pemasangan
5.90
bekisting
Crane menabrak pekerja
5.87
Pekerja tertimpa bekisting
5.87
Tangan pekerja tertusuk besi
5.83
launcher beam dan steel box girder jatuh

5.83

Peralatan excavator terguling
Pekerja tersengat listrik area pembesian
Potensi Risiko Medium

5.77
5.73
Nilai

Pekerja terpeleset

5.73

Tangan pekerja cedera

5.71

Penggalian

59

Proses persiapan & Pekerja terpeleset
pemotongan besi
pemotong besi

60

Memindahkan bucket

62
63
64
65
66

5.97

Pekerja dibawah tetimpa bekisting

58

61

6.03

saat

mengangkat

Pekerja dibawah tertimpa bucket

Memindahkan
besi
yang sudah terpotong Kaki pekerja tertimpa potongan besi
diarea kerja
Menahan bucket pada
Mata pekerja terkena serpihan material
saat pengecoran
Pekerjaan
dimalam
Pekerja terpeleset
hari
Proses pengecoran
Pekerja terpeleset

alat

5.70
5.67
5.60

5.60
5.60
5.53

Proses persiapan &
Tangan pekerja terpotong alat pemotong besi
5.47
pemotongan besi
Menahan bucket pada Kepala pekerja tertimpa material dari 5.47

Universitas Sumatera Utara

saat pengecoran
67

Proses pengecoran

Pekerjaan
dimalam
hari
69
Proses pengecoran
70 Proses Pembesian
71 Proses Pembesian
72 Pemasangan bekisting
73 Memindahkan bucket
74 Pemasangan bekisting
Penggalian
75
Proses persiapan &
76
Pemotongan besi
(Sumber : Olah Sendiri)
68

ketinggian
kepala pekerja
ketinggian

tertimpa

material

dari

5.43

peralatan penerangan rusak sebelum digunakan

5.43

Pekerja tertimpa akibat robohnya cetakan beton
Tangan pekerja tertimpa material
Tangan pekerja terjepit
Kaki pekerja tertusuk paku
Bucket terjatuh
Tangan pekerja tertusuk paku

5.40
5.17
5.17
4.90
4.80
4.73

Pekerja tertimpa material

4.68

Tangan pekerja tergores besi

4.43

Tabel 7. Hasil Perhitungan Indeks Risiko Kategori Low
No

Kegiatan

Potensi Risiko

Nilai

1

Pemotongan besi

Tangan pekerja testrum aliran listrik

3.43

2

Penggalian

Pekerja/kendaraan terjatuh kelubang galian

3.03

No
3

Kegiatan
Penggalian

Potensi Risiko Medium
Kaki pekerja tertimpa alat/material

Nilai
2.74

Excavator menabrak fasilitas kerja
Kaki pekerja terkena ujung besi

2.68
2.53

4
Penggalian
5
Proses Pembesian
(Sumber : Olah Sendiri

Universitas Sumatera Utara

4.4

Pembahasan Hasil Penelitian

4.4.1 Identifikasi Risiko
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 86 variabel potensi
risiko, dilakukan pengelompokan terhadap potensi risiko yang memiliki kesamaan
dari kegiatan yang berbeda. Pengelompokan ini bertujuan untuk melihat persentase
dari setiap jenis potensi risiko terhadap keseluruhan potensi resiko yang terjadi.

Resiko
Tersengat
Resiko Aliran Listrik
2%
Terpeleset/Ter
perosok
11%
Resiko Terjepit
Material
2%
Resiko
Kebakaran/Ter
Resiko
bakar
Gangguan
6%
Kesehatan
7%

Potensi Resiko

Resiko Jatuh
dari Ketinggian
2%

Resiko
Tertusuk/tergor
es benda
28%

Resiko
Tertimpa
Material
42%

Gambar 4.1 Pengelompokan Potensi Risiko (Sumber : Olah Sendiri)

4.4.2 Penilaian Risiko
Berdasarkan hasil penilaian indeks risiko menggunakan NHS Highland dapat
dilihat bahwa terdapat 5 potensi risiko dalam kategori high risk, yaitu masing-masing
pada kegiatan penggalian, pemasangan bekisting, penurunan besi dan proses
pembersihan. Sedangkan potensi yang berada pada kategori medium risk berjumlah
sebanyak 76 potensi risiko, dan kategori low risk sebanyak 5 potensi risiko.

Universitas Sumatera Utara

4.4.3 Pengendalian Risiko
Setelah dilakukan identifikasi indeks risiko (risk), diperoleh potensi risiko yang
berada dalam kategori high risk, medium risk dan low risk. Langkah selanjutnya
yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan pengendalian risiko terutama pada
kegiatan atau potensi risiko yang memiliki kategori high risk. Pengendalian risiko
dilakukan dengan 3 cara, yaitu menekan probability, menekan consequence dan
menghindari risiko.
1. Menekan Probability
Probability (peluang) merupakan kemungkinan terjadinya suatu potensi risiko di
lapangan. Cara untuk melakukan penekanan angka probability potensi risiko
adalah dengan melakukan pencegahan sedini mungkin terhadap setiap potensi
risiko yang terjadi. Semakin tinggi tingkat preventif (pencegahan) yang dilakukan
maka semakin kecil nilai probability potensi risiko. Tindakan-tindakan yang perlu
dilakukan untuk menekan probability adalah sebagai berikut.
a. Melakukan Safety Induction setiap seminggu sekali, tujuannya adalah untuk
memberikan arahan dan peringatan kepada pekerja untuk mencegah potensi
risiko dan memperhatikan dengan baik tentang kesehatan dan keselamtan
kerja (K3). Contohnya adalah mengingatkan pekerja untuk pemakaian APD
yang baik sebelum memulai aktifitas pekerjaan.
b. Melakukan pengawasan K3, tujuannya untuk mengingatkan secara continue
jika ada potensi bahaya dan memastikan setiap kegiatan dilaksanakan sesuai

Universitas Sumatera Utara

prosedur. Contohnya adalah menyuruh pekerja segera menyingkir pada saat
lifting material.
c. Memasang display peringatan di area kerja, berbagai jenis display ditempel di
area kerja agar selalu diperhatikan oleh setiap pekerja dan tidak lalai akan
setiap potensi risiko yang terjadi.
2. Menekan Consequences
Consequence merupakan dampak yang ditimbulkan dari setiap potensi risiko.
Cara untuk menekan consequences adalah dengan melakukan persiapan
perlindungan diri jika sewaktu-waktu suatu potensi risiko terjadi. Cara yang dapat
dilakukan untuk melakukan pengendalian terhadap consequences adalah sebagai
berikut.
a. Selalu melakukan APD yang sesuai dengan aktivitas pekerjaan yang
dilakukan.
b. Melakukan perbaikan terhadap lingkungan kerja senyaman mungkin bagi
pekerja. Misalnya, pada pekerjaa pengecoran dibuat lantai kerja pada
bekisting.
c. Meletakkan setiap komponen peralatan pada tempat yang aman dan telah
ditentukan.
d. Memberikan pelatihan kepada pekerja tentang pemakaian peralatan kerja dan
prosedur pelaksanaan kegiatan untuk menghidari kesalahan tindakan kerja
yang dapat membahayakan keselamatan pekerja.
3. Menghidari Risiko dengan cara:

Universitas Sumatera Utara

a. Melakukan pergantian peralatan yang memiliki kondisi umur ekonomis habis
dan tidak layak pakai. Hal ini bertujuan untuk menghidari potensi kerusakan
peralatan dan membahayakan para pekerja.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) pada proyek pembangunan Apartemen Grand Jati Junction di kota Medan
adalah :
1. Berdasarkan hasil analisis terdapat 5 potensi risiko dalam kategori high risk, yaitu
masing-masing pada kegiatan penggalian, pemasangan bekisting, penurunan besi
dan proses pembesian. Sedangkan potensi yang berada pada kategori medium risk
berjumlah sebanyak 76 potensi risiko, dan kategori low risk sebanyak 5 potensi
risiko.
2. Dari hasil identifikasi diperoleh risiko tersengat aliran listrik sebesar 2%, risiko
terjepit material 2%, risiko jatuh dari ketinggian 2%, risiko kebakaran/terbakar
6%, risiko gangguan kesehatan 7%, risiko terpeleset 11%, risiko tertusuk 28%,
dan risiko tertimpa material sebesar 42%
3. Berdasarkan

hasil identifikasi ditemukan potensi risiko yang sering muncul

adalah risiko tertimpa material sebesar 42%.
4. Dari risiko yang didapat maka dilakukan pengendalian risiko kecelakaan kerja
dengan beberapa tahap :

Universitas Sumatera Utara

a. Menekan Probability, dengan cara melakukan Safety Induction setiap
seminggu sekali, melakukan pengawasan K3, memasang display peringatan di
area kerja.
b. Menekan Consequences, dengan cara melakukan penyediaan peralatan
pengaman (APD) dan membuat inovasi alat dan metode kerja.
c. Menghindari risiko dengan cara melakukan pergantian peralatan yang memiliki
kondisi umur ekonomis habis dan tidak layak pakai.
d. Pengalihan risiko dengan cara, melindungi pekerja dengan jamsostek.

5.2

Saran

1. Kontraktor perlu memperhatikan kedisiplinan pekerja dalam menaati ramburambu agar risiko yang sering muncul dapat dikurangi.
2. Manajemen risiko K3 harus menjamin adanya tindakan perbaikan kinerja dan
budaya keselamatan secara berkesinambungan sehingga target zero accident dapat
tercapai serta perlu diberlakukan juga sistem reward dan punisment yang efektif
untuk manajemen risiko K3.
3. Perusahaan dapat melakukan pemeriksaan yang rutin terhadap pekerja, alat dan
berbagai hal yang menyangkut Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
4. Penelitian hanya dilakukan pada proyek konstruksi gedung¸maka bagi peneliti
yang lain bisa melakukan penelitian tentang Manajemen Risiko K3 pada proyek
pembangungan Jalan, Jembatan / Fly Over dan Bangunan Air.

Universitas Sumatera Utara