Identifikasi Dan Analisa Risiko Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Hotel Saka Medan Chapter III V

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendahuluan
Menurut Soerjono Soekanto 2010, penelitian adalah suatu kegiatan
ilmiah

yang

didasarkan

kepada

suatu analisis

serta konstruksi

yang

dilakukan dengan secara sistematis, metodologis dan juga konsisten
serta bertujuan untuk dapat mengungkapkan kebenaran. Dalam penelitian
dibutuhkan metode untuk melakukan penelitian dan untuk mendapatkan hasil dari

sebuah penelitian. Metode penelitian adalah tata cara suatu penelitian yang akan
dilaksanakan. Metode penelitian ini menjelaskan alat-alat yang digunakan untuk
mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian, metode
penelitian melingkupi prosedur penelitian dan teknik penelitian.
3.1.1. Konsep Penelitian
Penelitian ini menggunakan konsep deskriptif kualitatif. Menurut
Sugiyono (2012), penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)
tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.
Metode penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif
dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan
Berdasarkan teori tersebut, penelitian deskriptif kualitatif menafsirkan dan
menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap

53
Universitas Sumatera Utara

serta pandangan pelaku yang diamati, pengaruh terhadap suatu kondisi, dan lainlain. Kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data, menganalisis data dan

diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data
tersebut.
Adapun judul dalam penelitian ini adalah Identifikasi dan Analisa Risiko
Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Hotel Saka Medan. Dimana tingkat risiko
adalah gabungan dari tingkat kemungkinan dan tingkat dampak. Penelitian ini
menggunakan metode wawancara dan kuesioner. Tahapan penelitian yang akan
dilakukan adalah dengan mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan respon
terhadap risiko yang paling dominan untuk terjadi serta memiliki dampak yang
signifikan terhadap waktu dan biaya.
3.1.2. Lokasi Penelitian
Hotel Saka ini terletak di Jalan Gajah Mada Medan. Lokasi proyek dapat
dilihat pada gambar berikut.

Lokasi Proyek

Gambar 3.1. Lokasi penelitian

54
Universitas Sumatera Utara


3.2. Tahapan Penelitian
Metode penelitian menentukan bagaimana suatu proses penelitian
dilakukan dari pengumpulan data, pengolahan data menjadi informasi untuk
dianalisa dan akhirnya menghasilkan temuan yang dapat ditarik kesimpulan.
Kerangka pembahasan bab ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
A

Mulai

Pengambilan data
dengan kuesioner
utama

- Observasi di
lapangan
- Identifikasi
variabel risiko
melalui studi
literatur


Desain kuesioner pendahuluan

Analisa risiko:
- Mencari data yang
mewakili dari jawaban
responden dengan
Severity Index
- Perhitungan nilai tingkat
risiko dengan matriks
probabilitas dan dampak

Penyebaran kuesioner awal

Mengidentifikasi risiko dgn
mengetahui relevansi risiko

Respon risiko dgn
wawancara

Kesimpulan dan saran

Rancangan kuesioner utama
Selesai
A

Gambar 3.2. Diagram alir penelitian

55
Universitas Sumatera Utara

3.3. Proses Identifikasi Risiko
Tahap

identifikasi

risiko

ini

dilakukan


melalui

observasi,

wawancara/diskusi dan mencari variabel risiko yang biasa terjadi pada
pembangunan gedung melalui studi literatur. Kemudian proses identifikasi risiko
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pendahuluan pada responden yang
sudah terpilih.
3.3.1 Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan dilakukan untuk memverifikasi, mengklarifikasi dan
mengetahui relevan atau tidaknya variabel-variabel risiko yang di dapat melalui
studi literatur pada proyek yang ditinjau. Survei pendahuluan juga berguna untuk
mendapatkan variabel risiko yang ada di lapangan berdasarkan pengalaman
responden, yang nantinya akan ditambahkan kedalam form kuesioner utama.
Survei pendahuluan ini menggunakan metode skala Guttman yaitu
responden memilih jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’ terhadap variabel-variabel risiko
yang ada. Untuk jawaban positif seperti benar, ya atau setuju diberi skor 1,
sedangkan untuk jawaban negatif seperti salah atau tidak diberi skor 0. Skor dari
jawaban tersebut kemudian ditotal, apabila total skor tersebut > setengah dari
jumlah total responden maka jawaban yang didapatkan adalah positif (ya,benar

atau setuju) dan sebaliknya apabila skor dari jawaban < setengah dari total
responden maka jawaban yang didapatkan adalah negatif (tidak atau salah).
3.3.2. Variabel Penelitian
Dari pengkajian studi literatur didapatkan variabel-variabel risiko teknis
pelaksanaan yang biasa terjadi dalam proyek konstruksi gedung. Variabel-variabel

56
Universitas Sumatera Utara

risiko dikelompokkan dalam 4 bagian yaitu risiko force majeure, risiko material &
tenaga kerja, risiko manajemen dan risiko pelaksanaan.
Tabel 3.1. Variabel-variabel risiko teknis proyek konstruksi gedung berdasarkan
referensi.
Jenis risiko
Force majeure

Variabel risiko

Sumber referensi


Gempa

Contractor All Risk
(CAR)

Banjir

Contractor All Risk
(CAR)

Kebakaran

Contractor All Risk
(CAR)

Kerusuhan dan huru hara

Iman Soeharto (2001)

Badai


Iman Soeharto (2001)

Cuaca yang tidak menentu

Iman Soeharto (2001)

Tersambar petir

Iman Soeharto (2001)

Resiko

material Permintaan kenaikan upah
lembur
dan tenaga kerja
Kurang tersedianya jumlah
tenaga kerja lapangan
Produktifitas tenaga kerja yang
rendah

Pengiriman peralatan dan
material yang cukup lama
Kenaikan harga material
Volume material yang dikirim
jumlahnya tidak tepat
Kerusakan atau kehilangan
(pencurian) material

Djojosoedarso, 1999

Soeharto, 2001
Soeharto, 2001
Soeharto, 2001
Touran,Paul and Scott
1994
Touran,Paul and Scott
1994
Soemarno, 2007

57

Universitas Sumatera Utara

Resiko
manajemen

Resiko

Kekurangan tempat penyimpanan
material

Soemarno, 2007

Kekurangan tempat pembuangan
sampah material

Soemarno, 2007

Kecelakaan dan keselamatan
kerja
Perselisihan pekerja

Soemarno, 2007

Pemogokan tenaga kerja

Soemarno, 2007

Tenaga kerja yang tidak terampil

Soemarno, 2007

Alokasi sumber daya manusia
yang kurang baik

PMBOK

Kuranganya manajemen proyek

PMBOK

Konflik keuangan di dalam
perusahaan

PMBOK

Kesalahan estimasi waktu

Soeharto, 2001

Kesalahan estimasi biaya

Soeharto, 2001

Kurangnya kontrol dan
koordinasi dalam tim

Soeharto, 2001

Arus keuangan yang tidak
memadai
Kerugian akibat kesalahan desain

Syed,Kalaikumar and
Nalayan 2010
Contractor All Risk
(CAR)

Keretakan dan kebocoran

Contractor All Risk
(CAR)

Keruntuhan struktur

Contractor All Risk
(CAR)

Kerusakan peralatan/mesin
konstruksi dan elektrikal

Contractor All Risk
(CAR)

Pemadatan yang tidak merata
pada saat pengecoran

Contractor All Risk
(CAR)

Terjadinya lendutan pada balok
struktur

Contractor All Risk
(CAR)

Soemarno, 2007

pelaksanaan

58
Universitas Sumatera Utara

Tidak persisnya kolom struktur

Contractor All Risk
(CAR)

Terjadi patahan pada
balok/kolom

Contractor All Risk
(CAR)

Kemiringan struktur setelah
mencapai ketinggian tertentu

Contractor All Risk
(CAR)

Mutu beton tidak sesuai
spesifikasi

Contractor All Risk
(CAR)

Kesalahan dalam perhitungan
struktur dan analisa

PMBOK

Kesalahan asumsi pada tahap
perencanaan

PMBOK

Teknologi proyek yang rumit dan
kompleks

PMBOK

Kemacetan di sekitar lokasi
proyek

Syed,Kalaikumar and
Nalayan 2010

Kesulitan transportasi alat berat
ke lokasi proyek

Syed,Kalaikumar and
Nalayan 2010

3.4. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2012), Populasi adalah sekumpulan data yang
mempunyai karakteristik yang sama dan menjadi objek inferensi. Sampel adalah
bagian dari populasi yang ingin diteliti, dipandang sebagai suatu pendugaan
terhadap populasi, namun bukan populasi.

59
Universitas Sumatera Utara

Dalam penentuan ukuran sampel, peneliti menggunakan metode snowball
sampling, yaitu teknik penarikan sampel yang dilakukan secara berantai, mulai

dari responden yang sedikit kemudian responden dimintai pendapat mengenai
responden lain yang dianggap otoritatif untuk dimintai informasi.

Sumber : Sugiyono (2001)
Gambar 3.3. Snowball Sampling
Dalam proyek pembangunan Hotel Saka Medan ini populasi yang diambil
yaitu, pihak owner, kontraktor dan konsultan. Responden yang dituju sebagai
sampel adalah responden yang berada di lapangan, memiliki jabatan minimal
setingkat dengan pengawas, berkompeten dan memahami teknis pelaksanaan
proyek, antara lain adalah sebagai berikut :
1.

General Manager

2.

Project Manager

3.

Site Manager

4.

Site Engineer

5.

Quality and Quantity Engineer

6.

Dan lain sebagainya

60
Universitas Sumatera Utara

3.5. Pengumpulan Data
Data adalah fakta atau fenomena yang sifatnya mentah atau belum
dianalisis, seperti angka, nama, keterangan, dan sebagainya. Dalam studi ini
diperlukan data-data untuk mendukung keakuratan dari hasil penelitian ini.
Berdasarkan cara memperoleh data maka dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan 2 (dua) jenis data yaitu data primer dan data sekunder.
3.5.1. Data Primer
Metode pengumpulan data primer pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan cara penyebaran kuisioner serta wawancara/diskusi dengan
beberapa staff di proyek tersebut yang sudah dipilih sebagai responden yang
berkompeten.
Penyebaran

kuisioner

dan

wawancara

tersebut

dilakukan

untuk

mendapatkan hasil mengenai risiko yang mungkin terjadi pada proyek yang
ditinjau dan seberapa besar dampaknya.

3.5.2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan adalah data yang berasal dari pengkajian
studi-studi literatur, penelitian sejenis sebelumnya dan dari historical data berupa
data-data risiko dari proyek sejenis sebelumnya.

3.6. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu peneliti untuk
mendekati sasaran penelitian dan membantu peneliti dalam mendapatkan data.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuesioner sebagai instrumen
penelitian.

61
Universitas Sumatera Utara

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Serta merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
diharapkan dari responden (Sugiyono 2012).
Terdapat 2 (dua) jenis kuesioner berdasarkan keleluasaan reponden untuk
memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, yaitu:
1. Kuesioner terbuka (kuesioner tidak terstruktur), ialah kuesioner yang
dibuat sedemikian rupa sehingga jawaban yang diperoleh dapat
bermacam-macam.
2. Kuesioner tertutup (kuesioner berstruktur), kuesioner yang dibuat
sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberi jawaban
kepada beberapa alternatif ataupun kepada satu jawaban saja.
Metode pengisian kuesioner yang digunakan adalah kusioner tertutup,
dimana jawaban dalam kuesioner sudah disediakan, sehingga responden tinggal
memilih berdasarkan jawaban yang telah tersedia.
Untuk pengukuran kuesioner ini digunakan desain pengukuran dengan
skala likert dan menggunakan skala interval, skala interval merupakan skala yang
membedakan kategori dengan selang atau jarak tertentu.
Kuesioner ini berisikan item pernyataan yang merupakan beberapa
variabel faktor risiko yang biasa terjadi pada konstruksi gedung bertingkat.
Pilihan dari jawaban untuk masing-masing pernyataan disediakan 5 tingkat, untuk
dipilih satu jawaban kemudian responden memberikan jawaban tersebut dengan
cara memberi tanda pada nomor yang mewakili tingkat yang dimaksudkan.

62
Universitas Sumatera Utara

Adapun contoh format kuesioner/instrumen penelitian untuk responden
dibuat seperti berikut :
Tabel 3.2. Contoh Kuesioner

3.6.1. Skala Pengukuran
Berdasarkan Project Management Body Of Knowledge (PMBOK), 2004,
skala probabilitas dan dampak risiko terhadap waktu dan biaya adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.3. Skala dampak risiko pada tujuan umum proyek

Sumber : PMBOK 2004
63
Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.4. Tabel probabilitas dan dampak

Sumber : PMBOK 2004
Kriteria skala yang digunakan dalam memberi penilaian potensi
probabilitas dan dampak risiko terhadap waktu dan biaya di dalam kuesioner
adalah skala likert. Berdasarkan data PMBOK,2004 dilakukan diskusi dan
wawancara dengan responden untuk menetapkan kriteria skala penilaian agar
sesuai dengan kondisi proyek. Dari hasil diskusi dan wawancara didapat asumsi
kriteria skala penilaian sebagai berikut :
Skala penilaian probabilitas risiko:
Sangat Jarang(SJ)

= kemungkinan terjadi risiko 0 – 10 %

Jarang(J)

= kemungkinan terjadi risiko 11 – 30 %

Cukup(C)

= kemungkinan terjadi risiko 31 – 50 %

Sering(S)

= kemungkinan terjadi risiko 51 – 70 %

Sangat Sering(SS)

= kemungkinan terjadi risiko 71 – 90 %

Skala penilaian dampak risiko terhadap biaya:
Sangat Rendah(SR)

= 0 - 25 juta

Rendah(R)

= 25 - 50 juta

64
Universitas Sumatera Utara

Sedang(S)

= 50 - 100 juta

Tinggi(T)

= 100 - 200 juta

Sangat Tinggi(ST)

= 200 - 400 juta

Skala penilaian dampak risiko terhadap waktu:
Sangat Rendah(SR)

= 0 - 10 hari

Rendah(R)

= 10 - 20 hari

Sedang(S)

= 20 - 30 hari

Tinggi(T)

= 30 - 40 hari

Sangat Tinggi(ST)

= 40 - 50 hari

3.7. Analisa Data
Setelah mendapatkan data dari kuesioner utama, dilakukan analisa untuk
mendapatkan data yang mewakili dari beberapa responden menggunakan metode
severity index. Severity Index (SI) dihitung dengan rumus berikut :

Dimana,
ai = Konstanta penilaian
xi = Frekuensi responden
i

= 0, 1, 2, 3, 4,..., n

Dengan,

x0, x1, x2, x3, x4 adalah respon frekuensi responden
a0 = 0; a1 = 1 ; a2 = 2 ; a3 = 3 ; a4 = 4
Maka,
x0

= Frekuensi responden ‘sangat jarang/sangat rendah’ dari survey, maka a0 = 0

x1

= Frekuensi responden ‘jarang/rendah’ dari survey, maka a1 = 1

65
Universitas Sumatera Utara

x2

= Frekuensi responden ‘cukup/sedang’ dari survey, maka a2 = 2

x3

= Frekuensi responden ‘sering/tinggi’ dari survey, maka a3 = 3

x4

= Frekuensi responden ‘sangat sering/sangat tinggi’ dari survey, maka a4 = 4

Kemudian

setelah

mendapatkan

nilai

SI,

dilanjutkan

dengan

mengkategorikan risiko berdasarkan besar nilai SI yang didapat. Berdasarkan :
(Majid and McCaffer, 1997)
Sangat Jarang/Rendah (SJ/SR) = 0,00 < SI < 12,5
Jarang/Rendah (J/R)

= 12,5 < SI < 37,5

Cukup/Sedang (C/S)

= 37,5 < SI < 62,5

Sering/Tinggi (S/T)

= 62,5 < SI < 87,5

Sangat Sering/Tinggi (SS/ST) = 87,5 < SI < 100
Setelah mendapatkan hasil yang mewakili dari beberapa responden dalam
bentuk kategori SI dari masing2 variabel risiko, kemudian dirubah kembali
kedalam skala likert dalam rentang angka 1 sampai dengan 5 agar dapat dilakukan
analisa risiko menggunakan Matriks Probabilitas dan Dampak.
Skala penilaian probabilitas risiko (P) :
Sangat Jarang(SJ)

=1

Jarang(J)

=2

Cukup(C)

=3

Sering(S)

=4

Sangat Sering(SS)

=5

Skala penilaian dampak risiko terhadap biaya dan waktu (I) :
Sangat Rendah(SR)

=1

Rendah(R)

=2

Sedang(S)

=3

Tinggi(T)

=4

Sangat Tinggi(ST)

=5

66
Universitas Sumatera Utara

Dilakukan perkalian PxI dari masing-masing variabel risiko kemudian
dilanjutkan dengan cara memplot nilai PxI ke dalam tabel matriks probabilitas dan
dampak untuk mengetahui peringkat nilai risiko yang terjadi. Nilai risiko
diperoleh dari perkalian antara probabilitas dan dampak risiko diilustrasikan
dalam tabel matriks sebagai berikut.

Sumber : PMBOK
Gambar 3.4. matriks probabilitas dan dampak
Terdapat 3 (tiga) peringkat risiko, yaitu :
1. Risiko rendah (low)
2. Risiko sedang (medium)
3. Risiko tinggi (high)
Berdasarkan penilaian peringkat risiko tersebut, peringkat yang akan
diberikan respon risiko adalah risiko yang memliki peringkat tinggi karena risiko
tersebut yang memiliki dampak paling signifikan dan mungkin terjadi.

67
Universitas Sumatera Utara

3.8. Respon risiko
Untuk mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya risiko dan
bagaimana respon yang diberikan pada suatu risiko yang dominan, dilakukan
wawancara respon risiko pada responden yang telah terpilih sebelumnya. Pada
dasarnya agar respon risiko dapat dilakukan secara efektif dan optimal terdapat
tiga pertimbangan penting yaitu dampak risiko, biaya penanganan risiko, serta
kemampuan perusahaan dalam menangani risiko.
Tabel 3.5. Tabel Matriks Mitigasi Risiko

Sumber : Manajemen proyek indonesia 2013
Digunakan metode analisis statistika deskriptif dalam memberi respon
risiko, yaitu dengan mendeskripsikan terlebih dahulu persepsi masing-masing
responden, lalu mengambil kesimpulan dari persepsi tersebut atas penanganan
yang sesuai dengan risiko.

68
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas hasil analisis data untuk memperoleh jawaban
(output) dari penelitian ini berdasarkan survei kuesioner dan meliputi hasil

perhitungan dari analisa risiko dan respon risiko pada proyek. Output yang dicari
adalah risiko yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan memiliki
dampak yang signifikan terhadap biaya dan waktu.
Untuk memperoleh hasil analisis data dilakukan proses pengumpulan dan
pengolahan data yang berlangsung selama penelitian dilaksanakan. Data di
analisis dengan menggunakan metode severity index dan matriks probablitas dan
dampak.
4.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan 2 tahap penyebaran kuesioner, tahap
pertama dilakukan survei pendahuluan untuk mengidentifikasi risiko dan juga
menguji relevansi variabel risiko yang didapat melalui studi literatur terhadap
proyek yang sedang berlangsung. Tahap kedua dilakukan perhitungan
menggunakan metode severity index untuk mendapatkan data yang mewakili dari
hasil jawaban responden, kemudian analisa risiko dengan perkalian probability x
impact untuk mengetahui tingkat probabilitas dan dampak risiko yang signifikan

terhadap biaya dan waktu untuk kemudian diberikan respon risiko.
4.3. Hasil Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data terdiri dari 2 (dua) tahapan sebelum sampai ke
pengolahan data, tahap tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
53
Universitas Sumatera Utara

4.3.1. Survei Pendahuluan
Proses identifikasi risiko dilakukan pada tahap ini dengan cara
membagikan kuesioner untuk memverifikasi, mengklarifikasi dan mengetahui
relevan atau tidaknya variabel-variabel risiko yang di dapat melalui studi literatur
pada proyek yang ditinjau. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan
didapatkan hasil uji relevansi variabel risiko. Data yang diperoleh dari hasil
jawaban responden kemudian dikumpulkan untuk dirangkum.
Tabel 4.1. Profil Responden

No
1
2
3

Pihak Responden
Owner
Kontraktor
Konsultan Pengawas
Jumlah

Kuesioner
yang
diberikan
(orang)
2
10
2
14

Responden
Mengembalikan
(orang)
1
7
1

Responden
Tidak
mengembalikan
(orang)
1
3
1
5

Jumlah
Responden
(orang)
1
7
1
9

Dalam tahap uji relevansi variabel risiko ini peneliti menggunakan skala
Guttman, responden diberikan pertanyaan setuju atau tidak terhadap kemungkinan

risiko tersebut di dalam proyek. Dengan keterangan setuju adalah variabel risiko
tersebut ada kemungkinan akan terjadi pada proyek ini atau sudah pernah terjadi,
sedangkan keterangan tidak setuju adalah variabel risiko tersebut tidak memiliki
kemungkinan akan terjadi atau tidak pernah terjadi pada proyek pembangunan
Hotel Saka Medan. Untuk jawaban positif atau setuju diberi skor 1, sedangkan
untuk jawaban negatif atau tidak diberi skor 0. Skor dari jawaban tersebut
kemudian ditotal, apabila total skor tersebut > setengah dari jumlah total
responden maka jawaban yang didapatkan adalah positif (setuju) dan sebaliknya

54
Universitas Sumatera Utara

apabila skor dari jawaban < setengah dari total responden maka jawaban yang
didapatkan adalah negatif (tidak).
Tabel 4.2. Hasil perhitungan uji relevansi variabel risiko

Kode
Risiko
A.
A1.
A2.
A3.
A4.
A5.
A6.
A7.
B.
B1.
B2.
B3.
B4.
B5.
B6.
B7.
B8.
B9.
B10.
B11.
B12.
B13.
C.
C1.
C2.
C3.
C4.
C5.
C6.
C7.
D.
D1.
D2.
D3.
D4.

Variabel Risiko

Setuju

Tidak

Force majeure
Gempa
9
Banjir
9
Kebakaran
8
Kerusuhan dan huru hara
7
Badai
7
Cuaca yang tidak menentu
8
Tersambar petir
7
Risiko material dan tenaga kerja
Permintaan kenaikan upah lembur
9
Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja
9
Produktifitas tenaga kerja yang rendah
9
Pengiriman alat dan material yang lama
8
Kenaikan harga material
9
Volume material yang dikirim tidak tepat
9
Kerusakan atau kehilangan material
9
Kekurangan
tempat
penyimpanan
8
material
Kekurangan tempat pembuangan sampah
7
material
Kecelakaan tenaga kerja
9
Perselisihan pekerja
9
Pemogokan tenaga kerja
9
Tenaga kerja yang tidak terampil
9
Risiko manajemen
Alokasi sumber daya manusia yang
9
kurang baik
Kurangnya manajemen proyek
8
Konflik keuangan di dalam perusahaan
9
Kesalahan estimasi waktu
9
Kesalahan estimasi biaya
9
Kurangnya kontrol dan koordinasi
8
Arus keuangan yang tidak memadai
7
Risiko pelaksanaan
Kerugian akibat kesalahan desain
8
Keretakan dan kebocoran
9
Keruntuhan struktur
9
Kerusakan peralatan/mesin konstruksi
9

Ket

1
2
2
1
2

relevan
relevan
relevan
relevan
relevan
relevan
relevan

1
1

relevan
relevan
relevan
relevan
relevan
relevan
relevan
relevan

2

relevan

-

relevan
relevan
relevan
relevan

-

relevan

1
1
2

relevan
relevan
relevan
relevan
relevan
relevan

1
-

relevan
relevan
relevan
relevan
55

Universitas Sumatera Utara

D5.
D6.
D7.
D8.
D9.
D10.
D11.
D12.
D13.
D14.
D15.

dan elektrikal
Pemadatan yang tidak merata pada saat
pengecoran
Terjadinya lendutan pada balok struktur
Tidak persisnya kolom struktur
Terjadi patahan pada balok atau kolom
Kemiringan struktur setelah mencapai
ketinggian tertentu
Mutu beton tidak sesuai spesifikasi
Kesalahan dalam perhitungan struktur
dan analisa
Kesalahan
asumsi
pada
tahap
perencanaan
Teknologi proyek yang rumit dan
kompleks
Terjadi kemacetan dilokasi proyek
Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi
proyek

9

-

relevan

9
9
9
7

2

relevan
relevan
relevan
relevan

9
9

-

relevan
relevan

9

-

relevan

8

1

relevan

8
7

1
2

relevan
relevan

Selain untuk mengetahui relevansi variabel risiko di atas, survei
pendahuluan juga bertujuan untuk mendapatkan variabel risiko yang ada di
lapangan berdasarkan pengalaman responden, yang nantinya akan ditambahkan
kedalam form kuesioner utama. Didapatkan variabel risiko sebagai berikut :
1. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner.
2. Keterlambatan pembayaran oleh owner.
3. Gangguan keamanan di lokasi proyek.
4.3.2. Survei Utama
Setelah mendapatkan identifikasi risiko yang relevan pada proyek
pembangunan Hotel Saka Medan ini dilakukan suvei kuesioner tahap kedua atau
tahap utama untuk melakukan analisa risiko. Tahap analisa risiko dimulai dengan
melakukan penyebaran kuesioner probabilitas dan dampak risiko terhadap biaya
dan waktu dengan kesembilan responden yang sama sebelumnya.

56
Universitas Sumatera Utara

Setelah data tersebut didapat, selanjutnya hasil survei utama dianalisa
dengan menggunakan metode Severity Index (SI). Tujuannya adalah untuk
mendapatkan hasil kombinasi penilaian probabilitas dan dampak risiko terhadap
aspek biaya dan waktu.
Berikut ini merupakan contoh perhitungan menggunakan metode Severity
Index (SI). Berdasarakan data yang didapat melalui kuesioner probabilitas

terjadinya risiko “ Permintaan kenaikan upah lembur “ didapat data sebagai
berikut, yaitu 3 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya gempa
Sangat Jarang (SJ), 3 responden menyatakan Jarang (J), 2 responden menyatakan
Cukup (C), dan 1 responden menyatakan Sering (S).
SI = Ʃ ai . xi (100)
4 Ʃ xi
Dimana : ai

= konstanta penelitian

xi = frekuensi responden
i

= 0,1,2,3,4,….,n

Dengan : a0 = 0

x0 = untuk jawaban SJ (Sangat Jarang)

a1 = 1

x1 = untuk jawaban J (Jarang)

a2 = 2

x2 = untuk jawaban C (Cukup)

a3 = 3

x3 = untuk jawaban S (Sering)

a4 = 4

x4 = untuk jawaban SS (Sangat Sering)

SI = {(0x3) + (1x3) + (2x2) + (3x1) + (4x0)} (100)
4x(9)
SI = 27,777

Setelah didapatkan nilai SI 27,777. Selanjutnya nilai SI ini dikoversikan
terhadap skala penilaian Probabilitas dan Dampak sebagai berikut : (Majid and
McCaffer, 1997)

57
Universitas Sumatera Utara

Sangat Jarang/Rendah (SJ/SR) = 0,00 < SI < 12,5
Jarang/Rendah (J/R)

= 12,5 < SI < 37,5

Cukup/Sedang (C/S)

= 37,5 < SI < 62,5

Sering/Tinggi (S/T)

= 62,5 < SI < 87,5

Sangat Sering/Tinggi (SS/ST) = 87,5 < SI < 100
Berdasarkan kriteria di atas maka kategori probabilitas dari risiko
“Permintaan kenaikan upah lembur” adalah Jarang. Cara yang sama juga
digunakan untuk perhitungan metode severity index terhadap dampak risiko.
Berdasarkan data yang didapat melalui kuesioner, hasil analisa penilaian
probabilitas dan dampak risiko terhadap biaya dan waktu untuk seluruh variabel
risiko dengan menggunakan metode Severity Index (SI) dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.3. Hasil penilaian probabilitas variabel risiko dengan SI
a

b

No.

Variabel Risiko

A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10

Gempa
Banjir
Kebakaran
Kerusuhan dan huru hara
Badai
Cuaca yang tidak menentu
Tersambar petir
Permintaan kenaikan upah lembur
Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja
Produktifitas tenaga kerja yang rendah
Pengiriman alat dan material yang lama
Kenaikan harga material
Volume material yang dikirim tidak tepat
Kerusakan atau kehilangan material
Kekurangan tempat penyimpanan material
Kekurangan tempat pembuangan sampah
material
Kecelakaan tenaga kerja

SJ
6
4
7
9
7
3
8
3
5
3
2
3
3
2
6
5
1

c

d

Probabilitas

SI
(%)

J
3
4
2
2
2
1
4
4
2
4
2
1
1
3
4
2

C

S

SS

1

3

1

1

1

2
2
2
4
4

1
1

4

2

1
1
1

e
Kate
gori

1

8,3
16,6
5,5
0
5,5
30,5
2,7
25
11,1
25
30,5
27,7
30,5
44,4
8,3
11,1

SJ
J
SJ
SJ
SJ
J
SJ
J
SJ
J
J
J
J
C
SJ
SJ

44,4

C

58
Universitas Sumatera Utara

B11
B12
B13
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D10
D11
D12
D13
D14
D15
E1
E2
E3

Perselisihan pekerja
Pemogokan tenaga kerja
Tenaga kerja yang tidak terampil

4
4
3
Alokasi sumber daya manusia yang 3

kurang baik
Kurangnya manajemen proyek
Konflik keuangan di dalam perusahaan
Kesalahan estimasi waktu
Kesalahan estimasi biaya
Kurangnya kontrol dan koordinasi
Arus keuangan yang tidak memadai
Kerugian akibat kesalahan desain
Keretakan dan kebocoran
Keruntuhan struktur
Kerusakan peralatan/mesin konstruksi
Pemadatan yang tidak merata pada saat
pengecoran
Terjadinya lendutan pada balok struktur
Tidak persisnya kolom struktur
Terjadi patahan pada balok atau kolom
Kemiringan struktur setelah mencapai
ketinggian tertentu
Mutu beton tidak sesuai spesifikasi
Kesalahan dalam perhitungan struktur
dan analisa
Kesalahan
asumsi
pada
tahap
perencanaan
Teknologi proyek yang rumit dan
kompleks
Terjadi kemacetan dilokasi proyek
Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi
proyek
Perubahan desain/spesifikasi oleh owner
Keterlambatan pembayaran oleh owner
Gangguan keamanan di lokasi proyek

4
3
4
4

1
2
2
2

2
2
2
2
2
3
4
2
3
2
4

3
4
2
2
4
4
4
3
3
3
2

3
3
3
3
3
2
1
3
3
2
1

8
8
6
7

1
1
3
2

3
5

4
3

4

4

7

2

7
6

1
3

1

2
2
2

2
2
1

2
3
3

16,6
19,4
22,2
22,2

J
J
J
J

33,3
27,7
38,8
38,8
27,7
22,2
16,6
33,3
25
38,8
27,7

J
J
C
C
J
J
J
J
J
C
J

2,7
2,7
8,3
5,5

SJ
SJ
SJ
SJ

1

22,2
16,6

J
J

1

19,4

SJ

5,5

SJ

8,3
8,3

SJ
SJ

41,6
38,8
52,7

C
C
C

1
2
2

1
1
2

1

2

3
2
2

1

Tabel 4.4. Hasil penilaian dampak risiko terhadap biaya dengan SI
a

b

No.

Variabel Risiko

A1
A2
A3
A4
A5

Gempa
Banjir
Kebakaran
Kerusuhan dan huru hara
Badai

SR
4
5
2
4
8

R
2
3
3
3

c

d

Dampak

SI
(%)

S
2
1
2
2
1

T

1

ST
1
1

27,7
13,8
38,8
19,4
2,7

e
Kate
gori

R
R
S
R
SR

59
Universitas Sumatera Utara

A6
A7
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D10
D11
D12
D13
D14
D15
E1
E2
E3

Cuaca yang tidak menentu
Tersambar petir
Permintaan kenaikan upah lembur
Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja
Produktifitas tenaga kerja yang rendah
Pengiriman alat dan material yang lama
Kenaikan harga material
Volume material yang dikirim tidak tepat
Kerusakan atau kehilangan material
Kekurangan tempat penyimpanan material
Kekurangan tempat pembuangan sampah
material
Kecelakaan tenaga kerja
Perselisihan pekerja
Pemogokan tenaga kerja
Tenaga kerja yang tidak terampil

7
7
4
7
6
8
2
6
2
8
8

2
1
2
2
3
1
1
1
3

3
8
7
9
Alokasi sumber daya manusia yang 7

2
1
1

kurang baik
Kurangnya manajemen proyek
Konflik keuangan di dalam perusahaan
Kesalahan estimasi waktu
Kesalahan estimasi biaya
Kurangnya kontrol dan koordinasi
Arus keuangan yang tidak memadai
Kerugian akibat kesalahan desain
Keretakan dan kebocoran
Keruntuhan struktur
Kerusakan peralatan/mesin konstruksi
Pemadatan yang tidak merata pada saat
pengecoran
Terjadinya lendutan pada balok struktur
Tidak persisnya kolom struktur
Terjadi patahan pada balok atau kolom
Kemiringan struktur setelah mencapai
ketinggian tertentu
Mutu beton tidak sesuai spesifikasi
Kesalahan dalam perhitungan struktur
dan analisa
Kesalahan
asumsi
pada
tahap
perencanaan
Teknologi proyek yang rumit dan
kompleks
Terjadi kemacetan dilokasi proyek
Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi
proyek
Perubahan desain/spesifikasi oleh owner
Keterlambatan pembayaran oleh owner
Gangguan keamanan di lokasi proyek

1
2

1

3
1
3
1

1

2

2

1

1

1

1

1

7
4
3
2
5
2
3
6
3
2
5

1
3
2
2
4
4
3
3
2
2
3

2
3
2
4

3
3
3
2

2
2
2
2

1
1
1

3
2

2
4

3
2

1
1

2

3

3

4

2

2

9
7
1
2
8

2

1
2
3

1
1
1
1

2
2
2
3

1
1
1
1

1

1
2

1
1
1
1

1
1

2
2
2

3
2
1

2
2

1
1

5,5
8,3
19,4
5,5
5,5
2,7
50
8,3
33,3
5,5
2,7

SR
SR
R
SR
SR
SR
S
SR
R
SR
SR

33,3
2,7
8,3
0
11,1

R
SR
SR
SR
SR

11,1
22,2
36,1
41,6
11,1
33,3
30,5
5,5
36,1
44,4
19,4

SR
R
R
S
SR
R
R
SR
R
S
R

38,8
27,7
38,8
27,7

S
R
S
R

30,5
30,5

R
R

38,8

S

25

R

0
5,5

SR
SR

50
44,4
5,5

S
S
SR

60
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.5. Hasil penilaian dampak risiko terhadap waktu dengan SI
a

b

No.

Variabel Risiko

A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D10
D11

Gempa
Banjir
Kebakaran
Kerusuhan dan huru hara
Badai
Cuaca yang tidak menentu
Tersambar petir
Permintaan kenaikan upah lembur
Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja
Produktifitas tenaga kerja yang rendah
Pengiriman alat dan material yang lama
Kenaikan harga material
Volume material yang dikirim tidak tepat
Kerusakan atau kehilangan material
Kekurangan tempat penyimpanan material
Kekurangan tempat pembuangan sampah
material
Kecelakaan tenaga kerja
Perselisihan pekerja
Pemogokan tenaga kerja
Tenaga kerja yang tidak terampil

SR
7
6
3
4
3
4
7
6
5
8
4
4
5
4
7
8

6
5
3
9
Alokasi sumber daya manusia yang 3

kurang baik
Kurangnya manajemen proyek
Konflik keuangan di dalam perusahaan
Kesalahan estimasi waktu
Kesalahan estimasi biaya
Kurangnya kontrol dan koordinasi
Arus keuangan yang tidak memadai
Kerugian akibat kesalahan desain
Keretakan dan kebocoran
Keruntuhan struktur
Kerusakan peralatan/mesin konstruksi
Pemadatan yang tidak merata pada saat
pengecoran
Terjadinya lendutan pada balok struktur
Tidak persisnya kolom struktur
Terjadi patahan pada balok atau kolom
Kemiringan struktur setelah mencapai
ketinggian tertentu
Mutu beton tidak sesuai spesifikasi
Kesalahan dalam perhitungan struktur

R
1
3
4
4
4
3
2
2
4
1
5
2
3
3
2
1

c

d

Dampak

SI
(%)

S

T

ST

1
1
2
1

1
1
1

1

2
1
1

2
3
3

1
1
1

4

1

3
5
2
3
4
6
4
9
2
3
4

3
3
3
4
3
2
1

2

3
4
4

5
4
3
3
3
3

1
1

1

1
1

1
1
1
1
1

1

1

1

1
1
1

1

2
1

2
3
4
3

1
1
1
2

1
1
1

3
3

3
2

2
1
1
1
2

1

1

e
Kate
gori

8,3
8,3
25
19,4
22,2
22,2
5,5
11,1
11,1
2,7
13,8
25
13,8
22,2
8,3
5,5

SR
SR
R
R
R
R
SR
SR
SR
SR
R
R
R
R
SR
SR

11,1
13,8
33,3
0
27,7

SR
R
R
SR
R

30,5
16,6
38,8
25
22,2
11,1
33,3
0
44,4
27,7
16,6

R
R
S
R
R
SR
R
SR
S
R
R

19,4
22,2
25
30,5

R
R
R
R

25
27,7

R
R

61
Universitas Sumatera Utara

D12
D13
D14
D15
E1
E2
E3

dan analisa
Kesalahan
asumsi
pada
tahap
perencanaan
Teknologi proyek yang rumit dan
kompleks
Terjadi kemacetan dilokasi proyek
Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi
proyek
Perubahan desain/spesifikasi oleh owner
Keterlambatan pembayaran oleh owner
Gangguan keamanan di lokasi proyek

2

4

7

2

2

1

9
9
1
2
8

4
3
1

3
2

1

1
1

30,5

R

8,3

SR

0
0

SR
SR

38,8
38,8
5,5

S
S
SR

Keterangan dari tabel di atas adalah sebagai berikut :
Kolom a = nomor variabel risiko
Kolom b = jenis variabel risiko
Kolom c = jumlah responden yang memilih skala probabilitas/dampak
Kolom d = hasil analisa menggunakan metode SI
Kolom e = kategori risiko dari SI
Berdasarkan hasil tersebut, analisa selanjutnya dilakukan dengan merubah
kategori risiko dari tiap variabel yang di dapat sebelumnya dengan kategori
sebagai berikut :

Kategori Probabilitas (P):
Sangat Jarang (SJ)

=1

Jarang (J)

=2

Cukup (C)

=3

Sering (S)

=4

Sangat Sering (SS)

=5

62
Universitas Sumatera Utara

Kategori Dampak (I) terhadap biaya dan waktu :
Sangat Rendah (SR) = 1
Rendah (R)

=2

Sedang (S)

=3

Tinggi (T)

=4

Sangat Tinggi (ST)

=5

Setelah kategori risiko dirubah kedalam bentuk angka tersebut, maka dapat
dilakukan analisa risiko perhitungan probability x impact (PxI) dengan bantuan
Matriks Probabilitas dan Dampak seperti pada gambar berikut.

Sumber : PMBOK
Gambar 4.1. Tabel Matriks Probabilitas dan Dampak
Analisa risiko terhadap biaya dan waktu dilakukan dengan cara
mengalikan hasil penilaian probabilitas (P) dengan hasil penilaian dampak (I)
terhadap biaya dan waktu dari tiap variabel risiko. Hasil perhitungan analisa risiko
terhadap aspek biaya dan waktu dapat dilihat pada tabel 4.6. dan tabel 4.7.

63
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.6. Tabel Probability x Impact terhadap biaya

a

b

c

d

e

No.

Variabel Risiko

P

I

PxI

1
2
1
1
1
2
1
2
1
2
2
2
2
3
1
1
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
1
1
1
1

2
2
3
2
1
1
1
2
1
1
1
3
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
3
1
2
2
1
2
3
2
3
2
3
2

2
4
3
2
1
2
1
4
1
2
2
6
2
6
1
1
6
2
2
2
2
2
4
6
9
2
4
4
2
4
9
4
3
2
3
2

f
Kategori
risiko
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Medium
Low
Low
Medium
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Medium
Medium
Low
Low
Low
Low
Low
Medium
Low
Low
Low
Low
Low

2
2
1
1
1

2
2
3
2
1

4
4
3
2
1

Low
Low
Low
Low
Low

A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D10
D11
D12
D13
D14

Gempa
Banjir
Kebakaran
Kerusuhan dan huru hara
Badai
Cuaca yang tidak menentu
Tersambar petir
Permintaan kenaikan upah lembur
Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja
Produktifitas tenaga kerja yang rendah
Pengiriman alat dan material yang lama
Kenaikan harga material
Volume material yang dikirim tidak tepat
Kerusakan atau kehilangan material
Kekurangan tempat penyimpanan material
Kekurangan tempat pembuangan sampah material
Kecelakaan tenaga kerja
Perselisihan pekerja
Pemogokan tenaga kerja
Tenaga kerja yang tidak terampil

Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik
Kurangnya manajemen proyek
Konflik keuangan di dalam perusahaan
Kesalahan estimasi waktu
Kesalahan estimasi biaya
Kurangnya kontrol dan koordinasi
Arus keuangan yang tidak memadai
Kerugian akibat kesalahan desain
Keretakan dan kebocoran
Keruntuhan struktur
Kerusakan peralatan/mesin konstruksi
Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran
Terjadinya lendutan pada balok struktur
Tidak persisnya kolom struktur
Terjadi patahan pada balok atau kolom
Kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian
tertentu
Mutu beton tidak sesuai spesifikasi
Kesalahan dalam perhitungan struktur dan analisa
Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan
Teknologi proyek yang rumit dan kompleks
Terjadi kemacetan dilokasi proyek

64
Universitas Sumatera Utara

D15
E1
E2
E3

Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek
Perubahan desain/spesifikasi oleh owner
Keterlambatan pembayaran oleh owner
Gangguan keamanan di lokasi proyek

1
3
3
3

1
3
3
1

1
9
9
3

Low
Medium
Medium
Low

f
Kategori

Tabel 4.7. Tabel Probability x Impact terhadap waktu

a

b

c

d

e

No.

Variabel Risiko

P

I

PxI

1
2
1
1
1
2
1
2
1
2
2
2
2
3
1
1
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
1
1
1
1

1
1
2
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
2
2
1
2
2
2
3
2
2
1
2
1
3
2
2
2
2
2
2

1
2
2
2
2
4
1
2
1
2
4
4
4
6
1
1
3
4
4
2
4
4
4
9
6
4
2
4
2
6
4
4
2
2
2
2

A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9

Gempa
Banjir
Kebakaran
Kerusuhan dan huru hara
Badai
Cuaca yang tidak menentu
Tersambar petir
Permintaan kenaikan upah lembur
Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja
Produktifitas tenaga kerja yang rendah
Pengiriman alat dan material yang lama
Kenaikan harga material
Volume material yang dikirim tidak tepat
Kerusakan atau kehilangan material
Kekurangan tempat penyimpanan material
Kekurangan tempat pembuangan sampah material
Kecelakaan tenaga kerja
Perselisihan pekerja
Pemogokan tenaga kerja
Tenaga kerja yang tidak terampil

Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik
Kurangnya manajemen proyek
Konflik keuangan di dalam perusahaan
Kesalahan estimasi waktu
Kesalahan estimasi biaya
Manajemen sumber daya manusia kurang baik
Arus keuangan yang tidak memadai
Kerugian akibat kesalahan desain
Keretakan dan kebocoran
Keruntuhan struktur
Kerusakan peralatan/mesin konstruksi
Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran
Terjadinya lendutan pada balok struktur
Tidak persisnya kolom struktur
Terjadi patahan pada balok atau kolom
Kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian
tertentu

Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Medium
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Medium
Medium
Low
Low
Low
Low
Low
Medium
Low
Low
Low
Low
Low

65
Universitas Sumatera Utara

D10
D11
D12
D13
D14
D15
E1
E2
E3

Mutu beton tidak sesuai spesifikasi
Kesalahan dalam perhitungan struktur dan analisa
Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan
Teknologi proyek yang rumit dan kompleks
Terjadi kemacetan dilokasi proyek
Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek
Perubahan desain/spesifikasi oleh owner
Keterlambatan pembayaran oleh owner
Gangguan keamanan di lokasi proyek

2
2
1
1
1
1
3
3
3

2
2
2
1
1
1
3
3
1

4
4
2
1
1
1
9
9
3

Low
Low
Low
Low
Low
Low
Medium
Medium
Low

Keterangan dari tabel di atas adalah sebagai berikut :
Kolom a = nomor variabel risiko
Kolom b = jenis variabel risiko
Kolom c = nilai probabilitas risiko
Kolom d = nilai dampak risiko
Kolom e = hasil perkalian probabilitas dan dampak
Kolom f = kategori risiko berdasarkan tabel matriks probabilitas dan dampak,
yaitu rendah - sedang - tinggi (low-medium-high)
4.4. Hasil Penelitian
Dari hasil analisa risiko pada tabel 4.6. dan tabel 4.7. didapatkan beberapa
variabel risiko yang memiliki nilai yang cukup besar dibandingkan risiko-risiko
lainnya yaitu kategori sedang - tinggi(medium-high) terhadap aspek biaya dan
waktu. Risiko-risiko inilah yang memiliki kemungkinan paling besar untuk terjadi
dan menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap biaya dan waktu
pengerjaan proyek.
Pada tabel di bawah ini adalah jenis-jenis risiko yang merupakan risiko
berkategori sedang (medium) pada skala probability x impact dan akan diberikan
respon risiko.

66
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.8. Risiko yang signifikan terhadap biaya

No.
B7
B10
C4
C5
D4
E1
E2

Variabel Risiko
Kerusakan atau kehilangan material
Kecelakaan tenaga kerja

Kesalahan estimasi waktu
Kesalahan estimasi biaya
Kerusakan peralatan/mesin konstruksi
Perubahan desain/spesifikasi oleh owner
Keterlambatan pembayaran oleh owner

P

I

PxI

3
3
3
3
3
3
3

2
2
2
3
3
3
3

6
6
6
9
9
9
9

P

I

PxI

3
3
3
3
3
3

2
2
3
3
3
3

6
6
9
9
9
9

Kategori
risiko
Medium
Medium
Medium
Medium
Medium
Medium
Medium

Tabel 4.9. Risiko yang signifikan terhadap waktu

No.
B7
C4
C5
D4
E1
E2

Variabel Risiko
Kerusakan atau kehilangan material

Kesalahan estimasi waktu
Kesalahan estimasi biaya
Kerusakan peralatan/mesin konstruksi
Perubahan desain/spesifikasi oleh owner
Keterlambatan pembayaran oleh owner

Kategori
risiko
Medium
Medium
Medium
Medium
Medium
Medium

4.5. Respon Risiko
Dari risiko-risiko yang telah didapatkan melalui perhitungan probability x
impact dan memplotkannya ke dalam tabel matriks probabilitas dan dampak

kemudian penelitian dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Sebagai risiko yang
kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan menimbulkan dampak yang
cukup signifikan maka dilakukanlah wawancara dan diskusi dengan responden
untuk mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya risiko tersebut, dan respon
apa yang harus diberikan terhadap risiko tersebut. Hasilnya adalah sebagai
berikut:

67
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5. Respon terhadap risiko yang signifikan terhadap biaya
No.

Jenis Risiko

Penyebab Terjadinya

1.

Kerusakan
atau -Kurang
ketatnya
kehilangan material
penjagaan
security
terhadap material yang
berada di lokasi proyek
-Penempatan
material
yang kurang baik

2.

Kecelakaan
kerja

3.

Kesalahan
waktu

4.

Kesalahan
biaya

5.

Kerusakan
peralatan/mesin
konstruksi

-Tenaga
kerja
yang
kurang terampil
-Kondisi alat/mesin yang
dipakai sudah usang

6.

Perubahan
desain/spesifikasi
oleh owner

-Permintaan dari pihak
owner
-Adanya
kesalahan
design
dari
pihak
perencana

tenaga -Minimnya penggunaan
peralatan K3
-Minimnya pengawasan
terhadap K3
estimasi -Faktor cuaca yang tidak
menentu
-Tidak
diterimanya
pekerjaan oleh owner

estimasi -Kenaikan harga material
-Kerusakan
peralatan
atau mesin konstruksi

Respon
-Memperketat penjagaan
material
-Melakukan penyusunan
material dengan baik
-Mengatur
penempatan
material pada gudang
penyimpanan
dengan
efektif
-Mejalankan
sistem
manajemen kesehatan dan
keselamatan
kerja
(SMK3).
-Melakukan
revisi
terhadap estimasi waktu
pelaksanaan pekerjaan
-Mendiskusikan
dengan
pihak owner mengenai
perubahan schedule karena
faktor eksternal yang tidak
dapat diprediksi.
-Melakukan pengawasan
mutu pekerjaan yang lebih
ketat
-Melakukan
revisi
terhadap
biaya-biaya
pengeluaran
-Menggunakan cadangan
biaya yang belum terpakai
-Mengajukan perubahan
draft
kontrak
kepada
owner
karena
faktor
eksternal
-Menggunakan
tenaga
kerja lapangan yang lebih
terampil
-Melakukan
perawatan
atau service terhadap
peralatan/mesin
yang
sudah usang
-Meminta surat resmi yang
menyatakan
perubahan
tersebut
agar
dapat
ditagihkan kepada pihak
owner

68
Universitas Sumatera Utara

7.

-Melakukan
perubahan
pada shop drawing
-Mendiskusikan
dengan
pihak
owner
untuk
melakukan
perubahan
harga pada draft kontrak
Keterlambatan
-Masalah keuangan dari -Membuat
termin
pembayaran
oleh pihak owner
pembayaran
yang
owner
disepakati oleh kedua
belah pihak
-Mendesak pihak owner
untuk segera membayar
apa yang sudah harus
segera dibayarkan

Tabel 5.1. Respon terhadap risiko yang signifikan terhadap waktu
No.

Jenis Risiko

Penyebab Terjadinya

1.

Kerusakan
atau -Kurang
ketatnya
kehilangan material
penjagaan
security
terhadap material yang
berada di lokasi proyek
-Penempatan
material
yang kurang baik

2.

Kesalahan
waktu

estimasi -Faktor cuaca yang tidak
menentu
-Tidak
diterimanya
pekerjaan oleh owner

3.

Kesalahan
biaya

estimasi -Kenaikan harga material
-Kerusakan
peralatan
atau mesin konstruksi

Respon
-Memperketat penjagaan
material
-Melakukan penyusunan
material dengan baik
-Mengatur penempatan
material pada gudang
penyimpanan
dengan
efektif
-Melakukan
revisi
terhadap estimasi waktu
pelaksanaan pekerjaan
-Mendiskusikan dengan
pihak owner mengenai
perubahan
waktu
penyelesaian pekerjaan
karena faktor eksternal
yang
tidak
dapat
diprediksi.
-Melakukan pengawasan
mutu pekerjaan yang
lebih ketat
-Melakukan
revisi
terhadap
biaya-biaya
pengeluaran
-Menggunakan cadangan
biaya
yang
belum
terpakai
-Mengajukan perubahan

69
Universitas Sumatera Utara

draft kontrak kepada
owner karena faktor
eksternal
4.

Kerusakan
peralatan/mesin
konstruksi

-Tenaga
kerja
yang
kurang terampil
-Kondisi alat/mesin yang
dipakai sudah usang

5.

Perubahan
-Permintaan dari pihak
desain/spesifikasi oleh owner
owner
-Adanya
kesalahan
design
dari
pihak
perencana

6.

Keterlambatan
pembayaran
owner

-Masalah keuangan dari
oleh pihak owner

-Menggunakan
tenaga
kerja lapangan yang lebih
terampil
-Melakukan perawatan
atau service terhadap
peralatan/mesin
yang
sudah usang
-Membeli/menyewa
peralatan/mesin
yang
mengalami
kerusakan
agar pekerjaan tidak
terlambat
-Melakukan
review
design
seawal
dan
secepat mungkin untuk
mengurangi waktu yang
hilang
-Melakukan perubahan
pada shop drawing
-Mendiskusikan dengan
pihak
owner
untuk
melakukan
perubahan
waktu pengerjaan pada
draft kontrak
-Membuat
termin
pembayaran
yang
disepakati oleh kedua
belah pihak
-Mendesak pihak owner
untuk segera membayar
apa yang sudah harus
dibayarkan

70
Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini. Maka, dapat diambil
suatu kesimpulan dari penelitian Identifikasi dan Analisa Risiko Konstruksi Pada
Proyek Pembangunan Hotel Saka Medan adalah sebagai berikut :
1. Setelah diidentifikasi diperoleh 45 variabel risiko yang relevan pada
pengerjaan proyek Hotel Saka Medan ini, variabel-variabel risiko tersebut
terbagi kedalam 4 kelompok, yaitu :
a. Risiko force majeure
b. Risiko material dan tenaga kerja
c. Risiko manajemen
d. Risiko pelaksanaan
2. Setelah dilakukan analisa risiko menggunakan tabel matriks probabilitas
dan dampak terhadap variabel-variabel risiko tersebut, maka didapat risiko
yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan memiliki dampak
yang signifikan terhadap biaya. Dari analisa tersebut diperoleh 7 risiko
yang dominan, risiko tersebut adalah :
a. Kerusakan atau kehilangan material
b. Kecelakaan tenaga kerja
c. Kesalahan estimasi waktu
d. Kesalahan estimasi biaya
e. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi

71
Universitas Sumatera Utara

f. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner
g. Keterlambatan pembayaran oleh owner
3. Sedangkan risiko-risiko yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi
dan memiliki dampak yang signifikan terhadap waktu. Dari analisa
tersebut diperoleh 6 risiko yang dominan, risiko tersebut adalah :
a. Kerusakan atau kehilangan material
b. Kesalahan estimasi waktu

c. Kesalahan estimasi biaya
d. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi
e. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner
f. Keterlambatan pembayaran oleh owner
4. Respon risiko terhadap risiko-risiko yang kemungkinannya paling besar
untuk terjadi dan memiliki dampak yang signifikan pada proyek
pembangunan Hotel Saka Medan ini diharapkan dapat meminimalisir
risiko yang mungkin terjadi atau dapat menghilangkan risiko tersebut.
Berikut ini adalah respon risiko terhadap aspek biaya:
a. Kerusakan atau kehilangan material adalah dengan memperketat
penjagaan material, melakukan penyusunan material dengan baik dan
mengatur penempatan material pada gudang penyimpanan dengan efektif.
b. Kecelakaan tenaga kerja adalah dengan menambah peralatan safety K3
yang dibutuhkan, dan memberikan himbauan terhadap tenaga kerja untuk
menggunakan peralatan safety K3.
c. Kesalahan estimasi waktu adalah dengan melakukan revisi terhadap
estimasi waktu pelaksanaan pekerjaan, mendiskusikan dengan pihak

72
Universitas Sumatera Utara

owner mengenai perubahan schedule karena faktor eksternal yang tidak
dapat diprediksi, dan melakukan pengawasan mutu pekerjaan yang lebih
ketat.
d. Kesalahan estimasi biaya adalah dengan melakukan revisi terhadap
biaya-biaya pengeluaran, menggunakan cadangan biaya yang belum
terpakai, dan mengajukan perubahan draft kontrak kepada owner karena
faktor eksternal.
e. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi adalah dengan menggunakan
tenaga kerja lapangan yang lebih terampil, dan melakukan perawatan atau
service terhadap peralatan/mesin yang sudah usang.
f. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner adalah dengan meminta surat
resmi yang menyatakan perubahan tersebut agar dapat ditagihkan kepada
pihak

owner,

melakukan

perubahan

pada

shop

drawing,

dan

mendiskusikan dengan pihak owner untuk melakukan perubahan harga
pada draft kontrak.
g. Keterlambatan pembayaran oleh owner adalah dengan membuat termin
pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak dan mendesak pihak
owner untuk segera membayar apa yang sudah harus segera dibayarkan.
5. Sedangkan respon risiko terhadap aspek waktu adalah sebagai berikut :
a. Kerusakan atau kehilangan material adalah dengan memperketat
penjagaan material, melakukan penyusunan material dengan baik dan
mengatur penempatan material pada gudang penyimpanan dengan efektif.
b. Kesalahan estimasi waktu adalah dengan melakukan revisi terhadap
estimasi waktu pelaksanaan pekerjaan, mendiskusikan dengan pihak

73
Universitas Sumatera Utara

owner mengenai perubahan waktu penyelesaian pekerjaan karena faktor
eksternal yang tidak dapat diprediksi, dan melakukan pengawasan mutu
pekerjaan yang lebih ketat.
c. Kesalahan estimasi biaya adalah dengan melakukan revisi terhadap
biaya-biaya pengeluaran, menggunakan cadangan biaya yang belum
terpakai, dan mengajukan perubahan draft kontrak kepada owner karena
faktor eksternal.
d. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi adalah dengan menggunakan
tenaga kerja lapangan yang lebih terampil, melakukan perawatan atau
service

terhadap

peralatan/mesin

yang

sudah

usang,

dan

membeli/menyewa peralatan/mesin yang mengalami kerusakan agar
pekerjaan tidak terlambat
e. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner adalah dengan melakukan
review design seawal dan secepat mungkin untuk mengurangi waktu yang
hilang, melakukan perubahan pada shop drawing, dan mendiskusikan
dengan pihak owner untuk melakukan perubahan waktu pengerjaan pada
draft kontrak.
f. Keterlambatan pembayaran oleh owner adalah dengan membuat termin
pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak dan mendesak pihak
owner untuk segera membayar apa yang sudah harus segera dibayarkan,
5.2. Saran
1. Perlunya pemahaman dan perhatian yang lebih terhadap manajemen risiko.
Karena sekecil apapun kemungkinan terjadinya sebuah risiko tetap dapat
terjadi, apabila risiko tersebut terjadi maka dampak yang ditimbulkan

74
Universitas Sumatera Utara

dapat mengganggu proses konstruksi yang sedang berlangsung dan
memberikan dampak yang negatif terhadap biaya dan waktu. Untuk itu
diperlukan juga langkah pencegahan untuk mengantisipasi risiko-risiko
tersebut.
2. Tentunya penelitian Tugas Akhir ini masih belum sempurna. Untuk
penelit