Tinjauan Yuridis terhadap Tanggungjawab Direksi sebagai Wakil dari Perusahaan dalam Melakukan Suatu Perbuatan Hukum (Studi di PT. Solusi Integrasi Utama Jakarta)
ABSTRAK
Kiki Pratiwi *)
Hasim Purba **)
Puspa Melati Hasibuan ***)
Direksi salah satu organ PT yang berwenang dan bertanggungjawab penuh
atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan. Namun, seorang Direksi tidak berwenang mewakili PT
apabila terjadi perkara antara Perseroan dengan Direksi yang bersangkutan serta
anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan
Perseroan. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian skripsi ini adalah
masalah-masalah hukum yang dihadapi Direksi pada PT. Solusi Integrasi Utama
Jakarta, sebab-sebab yang menjadi penghalang pertanggungjawaban Direksi pada
PT. Solusi Integrasi Utama Jakarta, tanggungjawab Direksi dalam menyelesaikan
permasalahan hukum pada PT. Solusi Integrasi Utama Jakarta, serta akibat hukum
Direksi terhadap pembatalan kontrak sepihak antara PT. Solusi Integrasi Utama
Jakarta dengan Perusahaan Induk.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah yuridis
normatif dan bersifat deskriptif analisis, dengan cara menganalisis bahan hukum
secara komprehensif baik bahan hukum primer, sekunder, maupun tersier.
Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mengacu pada
norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan normanorma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Adapun metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan
penelitian kepustakaan, serta penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara
wawancara langsung dengan pegawai PT. Solusi Integrasi Utama Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Solusi Integrasi
Utama Jakarta dapat disimpulkan bahwa permasalahan hukum yang timbul pada
PT. Solusi Integrasi utama ialah keterlambatan penyelesaian pekerjaan dan
keterlambatan pembayaran yang sudah disepakati dalam SPK. Sebab yang
menjadi penghalang pertanggungjawaban Direksi yaitu keterlambatan pekerjaan
audit keuangan oleh auditor pihak ketiga dan sulitnya para Pemegang Saham
untuk dikumpulkan dalam rapat sehingga pelaksanaan RUPS sering diundur.
Bentuk pertanggungjawaban Direksi terhadap permasalahan hukum dengan pihak
ketiga baik yang terkait langsung maupun yang tidak terkait langsung dengan
pekerjaan berbeda-beda. Akibat hukum pembatalan kontrak antara PT. Solusi
Integrasi Utama dengan PT. Pelni adalah kerugian immaterial berupa kehilangan
kepercayaan dari supplier.
Kata Kunci : Perseroan Terbatas, Tanggungjawab Direksi
*)
**)
***)
Mahasiswa Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU
Dosen Pembimbing I, Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU
Dosen Pembimbing II, Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU
Universitas Sumatera Utara
Kiki Pratiwi *)
Hasim Purba **)
Puspa Melati Hasibuan ***)
Direksi salah satu organ PT yang berwenang dan bertanggungjawab penuh
atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan. Namun, seorang Direksi tidak berwenang mewakili PT
apabila terjadi perkara antara Perseroan dengan Direksi yang bersangkutan serta
anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan
Perseroan. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian skripsi ini adalah
masalah-masalah hukum yang dihadapi Direksi pada PT. Solusi Integrasi Utama
Jakarta, sebab-sebab yang menjadi penghalang pertanggungjawaban Direksi pada
PT. Solusi Integrasi Utama Jakarta, tanggungjawab Direksi dalam menyelesaikan
permasalahan hukum pada PT. Solusi Integrasi Utama Jakarta, serta akibat hukum
Direksi terhadap pembatalan kontrak sepihak antara PT. Solusi Integrasi Utama
Jakarta dengan Perusahaan Induk.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah yuridis
normatif dan bersifat deskriptif analisis, dengan cara menganalisis bahan hukum
secara komprehensif baik bahan hukum primer, sekunder, maupun tersier.
Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mengacu pada
norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan normanorma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Adapun metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan
penelitian kepustakaan, serta penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara
wawancara langsung dengan pegawai PT. Solusi Integrasi Utama Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Solusi Integrasi
Utama Jakarta dapat disimpulkan bahwa permasalahan hukum yang timbul pada
PT. Solusi Integrasi utama ialah keterlambatan penyelesaian pekerjaan dan
keterlambatan pembayaran yang sudah disepakati dalam SPK. Sebab yang
menjadi penghalang pertanggungjawaban Direksi yaitu keterlambatan pekerjaan
audit keuangan oleh auditor pihak ketiga dan sulitnya para Pemegang Saham
untuk dikumpulkan dalam rapat sehingga pelaksanaan RUPS sering diundur.
Bentuk pertanggungjawaban Direksi terhadap permasalahan hukum dengan pihak
ketiga baik yang terkait langsung maupun yang tidak terkait langsung dengan
pekerjaan berbeda-beda. Akibat hukum pembatalan kontrak antara PT. Solusi
Integrasi Utama dengan PT. Pelni adalah kerugian immaterial berupa kehilangan
kepercayaan dari supplier.
Kata Kunci : Perseroan Terbatas, Tanggungjawab Direksi
*)
**)
***)
Mahasiswa Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU
Dosen Pembimbing I, Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU
Dosen Pembimbing II, Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU
Universitas Sumatera Utara